Anda di halaman 1dari 4

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN UMUM (KPU) PA-

DA SISWA PAUD DI KOTA DENPASAR

Made Rismawan1, IGNM Kusuma Negara2, Ni Kadek Parsi Kasmini3


STIKES Bali, Indonesia. Jl. Tukad Balian No. 180 Renon, Denpasar, Bali.
E-mail: maderismawan@gmail.com

ABSTRAK.
Latar Belakang. Masalah per tumbuhan dan per kembangan pada anak khususnya
keterlambatan perkembangan umum masih terjadi. Diagnosis awal dan pengenalan tanda-
tanda gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangatlah penting dilaksanakan.
Keterlambatan perkembangan umum (KPU) atau global developmental delay (GDD) ada-
lah bagian dari ketidakmampuan mencapai perkembangan sesuai usia. Penelitian ini ber-
tujuan untuk mengetahui gambaran deteksi dini KPU pada siswa PAUD di Kota Denpasar.
Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah deskr iptif kuantitatif
dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di empat PAUD di Kota
Denpasar yaitu TK Kumara Loka, TK Mas Kumara, TK Widya Kumara dan TK Negeri
Pembina Denpasar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa PAUD yang berjumlah 131
siswa yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self Care Activities. Instrumen penelitian
adalah alat timbang berat badan, alat ukur tinggi badan dan instrumen Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil Penelitian. Hasil analisa data menunjukkan
bahwa 116 (88%) responden memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
dengan umurnya, 5 (4%) meragukan, dan 10 (8%) responden menyimpang. Frekuensi
gambaran keterlambatan perkembangan pada siswa PAUD di Kota Denpasar 15 responden
yang mengalami keterlambatan perkembangan, seluruhnya (100%) mengalami keterlam-
batan. Pembahasan. Masalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
akibat pola asuh orangtua, pengasuh ataupun suatu penyakit. Keterlambatan motorik pada
anak bisa disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang diterima si kecil baik oleh
pengasuh, orangtua ataupun mainanya.Hal ini menunjukkan bahwa keterlambatan ini san-
gat kompleks dan perlu upaya pencegahan agar dampaknya tidak merugikan anak. Sim-
pulan. Oleh sebab itu, or ang tua memiliki per an yang sangat penting dalam setiap
tahap perkembangan anak.

Kata kunci : keter lambatan per kembangan umum, siswa PAUD

ABSTRACT.
Background. Problems of growth and development in children, especially delay in general
development still occur. Early diagnosis and introduction of signs of growth and develop-
mental disorders. General development delays (KPUs) or the development of global delay
(GDD) are part of the inability to reach the age of development. This study aims to deter-
mine early detection of PAUD students in Denpasar City. Research methods. The research
design used is descriptive quantitative with cross-sectional approach. The research was
conducted in four PAUD in Denpasar City namely Kumara Loka TK, TK Mas Kumara, TK
Widya Kumara and TK Negeri Pembina Denpasar. The sample in this study were PAUD
students who used 131 students selected using random sampling technique. The research
instrument used questionnaires Summary of Diabetes Self-Care Activity. Instrument of Pre
-Screening Questionnaire (KPSP). Research result. The result of data analysis showed 116
(88%) respondents had growth and development according to their age, 5 (4%) were dubi-

81
Keterlambatan Perkembangan
Motor delays in children can be demanded by the victim of stimulation received by the child
either by the caregiver, old or playanya.Hal this shows the existence of this delay is very com-
plex and need preventive efforts in order not to harm the child. Conclusion. Therefore, parents
have a very important role in every stage of child development.

Keywords: general development delay, PAUD students

PENDAHULUAN penelitian tentang gangguan pertumbuhan


Pertumbuhan adalah bertambahnya uku- dan perkembangan pada anak khususnya di
ran-ukuran fisik anak, terutama tinggi atau Kota Denpasar karena hasil penelitian akan
panjang badan. Berat badan lebih erat kai- sangat bermanfaat bagi peningkatan
tannya dengan status gizi dan keseimbangan kesehatan anak di masa datang. Hasil
cairan, dapat digunakan sebagai data tamba- penelitian ini juga bisa memberikan data da-
han untuk menilai pertumbuhan anak. Semen- sar bagi instansi terkait untuk menyusun ke-
tara itu, perkembangan adalah bertambahnya bijakan khususnya yang berhubungan dengan
kemampuan fungsi-fungsi individu antara pencegahan dan penanganan gangguan per-
lain kemampuan motorik kasar dan halus, tumbuhan dan perkembangan pada anak.
kemampuan komunikasi dan kemampuan
sosial. Pertambahan lingkar kepala dan ling- METODE PENELITIAN
kar lengan atas juga berkaitan dengan Desain penelitian yang digunakan adalah
perkembangan anak (Soetjiningsih, 2012). deskriptif cross-sectional. Penelitian dil-
Masalah pertumbuhan dan perkem- akukan di empat PAUD di Kota Denpasar
bangan pada anak khususnya keterlambatan yaitu TK Kumara Loka, TK Mas Kumara,
perkembangan umum masih terjadi TK Widya Kumara dan TK Negeri Pembina
(Soetjiningsih, 2012). Oleh karena itu diagno- Denpasar.
sis awal dan pengenalan tanda-tanda Sampel dalam penelitian ini adalah
gangguan pertumbuhan dan perkembangan siswa PAUD yang berjumlah 131 siswa yang
sangatlah penting dilaksanakan. Keterlambat- dipilih menggunakan teknik random sam-
an perkembangan umum (KPU) atau global pling. Variabel yang diukur adalah perkem-
developmental delay (GDD) adalah bagian bangan motorik kasar dan halus, kemampuan
dari ketidakmampuan mencapai perkem- komunikasi dan sosial anak. Instrumen
bangan sesuai usia. KPU didefinisikan se- penelitian pengukuran pertumbuhan anak
bagai keterlambatan dalam dua bidang atau dilaksanakan dengan mengukur berat badan
lebih perkembangan motorik kasar/motorik dan tinggi badan anak menggunakan alat tim-
halus, bicara/berbahasa dan personal/sosial. bang berat badan dan alat ukur tinggi badan.
Diperkirakan 5%-10% anak mengalami ma- Sedangkan pengukuran perkembangan
salah keterlambatan pertumbuhan dan menggunakan instrumen Kuesioner Pra
perkembangan (Soetjiningsih, 2012). Skrining Perkembangan (KPSP) meliputi
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya perkembangan motorik kasar dan halus, ke-
maka tindakan pencegahan dan deteksi dini mampuan komunikasi dan sosial.
gangguan pertumbuhan dan perkembangan Data dianalisa dengan menggunakan
anak harus dilakukan. Salah satu tindakan program SPSS. Data diolah secara deskriptif
awal yang dapat dilakukan adalah dengan statistic. Analisa data untuk menjawab tujuan
mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan umum dan khusus pada penelitian ini dil-
dan perkembangan anak pada suatu daerah akukan dengan analisis deskriptif meliputi
tertentu. Dengan demikian intervensi dan frekuensi dan persentase.
stimulasi dini lebih terarah dan sesuai
gangguan area keterlambatan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
ditemukan. Sangat penting untuk melakukan A. Karakteristik Responden

82
JRKN Vol. 02/No. 01/April/2018

Tabel 1. Distr ibusi fr ekuensi kar akter istik r esponden (n=131)

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)


Usia
56 bulan 4 3,1%
58 bulan 4 3,1%
60 bulan 4 3,1%
62 bulan 4 3,1%
65 bulan 4 3,1%
66 bulan 16 12,2%
72 bulan 95 72,5%
Jenis Kelamin
Perempuan 73 55,7%
Laki-laki 58 44,3%

Sumber : Data Primer


Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa dari yang masing-masing terdapat 4 reponden
131 responden, responden yang menunjukkan (3,1%). Untuk jenis kelamin, mayoritas re-
bahwa mayoritas responden berusia 72 bulan, sponden berjenis kelamin perempuan, yaitu
yaitu sebanyak 95 responden (72,5%) dan mi- sebanyak 73 responden (55,7%).
noritas berusia 56, 58, 60, 62 dan 65 bulan
B. Gambaran deteksi dini responden
Tabel 2. Distr ibusi fr ekuensi gambar an deteksi dini pada siswa PAUD di Kota Denpasar
(n=131)
Perkembangan Frekuensi Persentase (%)
Sesuai 116 88 %
Meragukan 5 4%
Penyimpangan 10 8%
Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil dari disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang
pengukuran pertumbuhan dan perkembangan diterima si kecil baik oleh pengasuh, orangtua
yang dilakukan kepada responden. Hasil ataupun mainanya. Disamping itu saat masih
menunjukkan mayoritas responden memiliki bayi mereka memiliki sedikit kesempatan
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai untuk mengeksplorasi tubuhnya, tidak terlalu
dengan umurnya, yaitu sebanyak 116 re- sering diajak berkomunikasi atau jarang di-
sponden (88%). Sedangkan pertumbuhan dan ajak bermain secara sosial dan verbal dengan
perkembangan responden yang meragukan orang dewasa. Pola asuh orangtua yang terla-
sebanyak 5 responden (4%) dan terdapat pula lu protektif dapat juga berkontribusi terhadap
yang meyimpang, yaitu sebanyak 10 respond- keterlambatan motorik anak. Jika keterlam-
en (8%). Hasil yang diperoleh selaras dengan batan motorik yang dimiliki anak tidak segera
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ditangani, cenderung akan diikuti oleh
Soetjiningsih (2012), beliau memperkirakan keterlambatan motorik halus, visual dan
5%-10% anak mengalami masalah keterlam- komunikasi. Namun jika keterlambatan
batan pertumbuhan dan perkembangan. Ma- perkembangan diakibatkan oleh suatu penya-
salah keterlambatan pertumbuhan dan kit, maka orangtua sebaiknya melakukan
perkembangan anak bisa terjadi akibat pola pemeriksaan ke dokter agar bisa di deteksi
asuh orangtua, pengasuh ataupun suatu pen- secara dini.
yakit. Keterlambatan motorik pada anak bisa
Tabel 3. Distr ibusi fr ekuensi gambar an keter lambatan per kembangan pada siswa PAUD
di Kota Denpasar (n=131)
Perkembangan Frekuensi Persentase (%)
Kemampuan verbal 15 100%

83
Keterlambatan Perkembangan
Sesuai hasil penelitian ini maka dari 15 Bagi anak dengan pertumbuhan dan
responden (12%) yang mengalami keterlam- perkembangan yang sesuai, diharapkan para
batan perkembangan, seluruhnya (100%) tenaga pendidik di sekolah dapat memper-
mengalami keterlambatan perkembangan ke- tahankan dan selalu memberikan pola asuh
mampuan verbal/ bicara. Irwanto (2006) yang sesuai dengan tahap perkembangan
menyatakan bahwa keterlambatan kemampu- anak. Sementara pada anak dengan pertum-
an verbal perlu mendapat perhatian. Hal ini buhan dan perkembangan yang meragukan,
karena keterlambatan ini sangat kompleks dan diharapkan tenaga pendidik di sekolahnya
perlu upaya pencegahan agar dampaknya tid- mampu memberikan stimulus setiap saat un-
ak merugikan anak. Hasil pada penelitian ini tuk meningkatkan dan mengejar ketertingga-
mendukung hasil penelitian sebelumnya yang lan yang dialami oleh anak tersebut. Pada
dilakukan oleh Fadlyana, dkk (2003) dan anak yang mengalami penyimpangan ter-
Tjandrajani (2012). Penelitian lebih lanjut hadap pertumbuhan dan perkembangan, di-
untuk mengetahui factor yang berhubungan harapkan tenaga pendidik di sekolahnya
dengan terjadinya keterlambatan verbal terse- mampu mencatat jenis dan jumlah keterting-
but perlu diteliti lebih lanjut. galan yang dialami oleh anak serta
melaporkan pada orangtua anak sehingga bisa
SIMPULAN DAN SARAN dikonsultasikan ke dokter.
Simpulan 3. Peneliti selanjutnya
Tujuan umum dari penelitian ini adalah Penelitian lebih lanjut untuk menge-
untuk mengetahui gambaran deteksi dini KPU tahui factor yang berhubungan dengan ter-
pada siswa PAUD di Kota jadinya keterlambatan verbal tersebut perlu
Denpasar.Berdasarkan hasil penelitian, dari diteliti lebih lanjut.
131 responden siswa PAUD di kota
Denpasar, gambaran deteksi dini pada siswa DAFTAR PUSTAKA
PAUD mayoritas adalah sesuai dengan umur Dhamayanti (2006). Kuesioner Praskrining
yaitu sebanyak 116 responden (88%). Semen- Perkembangan (KPSP) Anak. Sari
tara gambaran deteksi dini pada siswa PAUD Pediatri, Vol. 8 No.1, Juni 2006, Hlm.
yang meragukan sebanyak 5 responden (4%) 9-15.
dan terdapat pula yang meyimpang, yaitu Fadlyana, E. (2003). Pola keterlambatan
sebanyak 10 responden (8%). Dari 15 re- perkembangan Balita di daerah
sponden yang terdeteksi mengalami keterlam- pedesaan dan perkotaan Bandung,
batan perkembangan, seluruhnya mengalami serta factor-faktor yang
keterlambatan perkembangan verbal (100%). mempengaruhinya. Sari Pediatri, V ol.
4, No. 4, Maret 2003, Hlm. 168-175.
Saran Irwanto, Suryawan, A., & Narendra, M.B.
1. Orangtua (2006). Penyimpangan tumbuh kem-
Bagi orang tua siswa yang memiliki bang anak. Materi Kuliah.
anak dengan pertumbuhan dan perkembangan Subadiah & Setiawati. (2014).Panduan praktis
yang sesuai, diharapkan mampu meneruskan pemeriksaan perkembangan Denver
pola asuh yang sesuai dengan tahap perkem- II dan KPSP. MC3 Press: Bandar
bangan anak. Sementara untuk orang tua yang Lampung.
memiliki anak dengan pertumbuhan dan Soetjiningsih. (2012). Tumbuh kembang
perkembangan yang meragukan, diharapkan anak. EGC: Jakarta.
orang tua mampu memberi stimulasi pada Tjandrajani, A., Dewanti, A., Burhany, A.A.,
anak setiap saat untuk mengejar ketertingga- & Widjaja, J, A. (2012). Keluhan uta-
lan. Pada orang tua yang memilki anak ma pada keterlambatan perkem-
dengan pertumbuhan dan perkembangan yang bangan umum di klinik khusus tum-
menyimpang, diharapkan untuk segera me- buh kembang RSAB Harapan Jaya.
meriksakan anaknya ke rumah sakit. Sari Pediatri, Vol. 13, No. 16, April
2. Pendidik di sekolah PAUD 2012, Hlm. 373-377.

84

Anda mungkin juga menyukai