i
ii
KATA PENGANTAR
karena atas limpahan berkat kasih dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan judul “Hubungan Motivasi Dan Efikasi Diri
Pada Pasien Stroke di RSUD dr. M. Haulussy Ambon 2019”. Proposal ini
Indonesia Maluku.
kepada :
dan Pembantu Rektor I, II, III dan IV Universitas Kristen Indonesia Maluku.
ini.
iii
6. Drs. Izack Noya, M.Kes selaku penasehat Akademik yang selalu memotivasi
7. Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon beserta staf yang telah memberikan
8. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan dan karyawati yang selama ini telah
sayang, motivasi dan dukungan dalam doa kepada penulis selama ini.
2014.
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. untuk itu saran maupun kritik sangat
penulis harapkan guna perbaikan lebih lanjut sehingga proposal ini dapat berguna
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu bagian pokok dan esensial dari kualitas hidup yang
yang mengancam adalah stroke, karena stroke merupakan penyakit yang bisa
reaksi biokimia yang dapat merusakan atau mematikan sel-sel saraf otak.
dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah kerusakan pada otak yang muncul
mendadak, progresif, dan cepat akibat gangguan peredaran darah otak non
kelumpuhan sesisi wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak
(Riscther, 2015)
1
iskemik. Terdapat sekitar 15 juta orang menderita stroke setiap tahun. Di
antaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang
7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per
(16,9‰), Sulawesi Tengah (16,6‰), diikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil,
Maluku (9,0‰ atau sekitar 4.351 penduduk) berada pada peringkat ke 31 dari
penduduk), dan peringkat ketiga Sulawesi Utara (14,2‰ atau sekitar 6.827
berdasarkan diagnosis pada laki -laki (11,0‰ atau sekitar 355.726 penduduk)
2018).
2
Menurut penelitian Nazli (2017) Motivasi pasien post stroke yang
pasien, sehingga pengobatan pasien tidak akan berjalan dengan baik dan akan
seluruh fungsi tubuh tertentu (Lingga, 2013). Suplai darah yang sempat terhenti
inilah yang menyebabkan tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. Adapun
dampak dari stroke adalah kelumpuhan atau cacat, rendah diri, malu, menutup
diri, karena adanya stressor yang dapat menimbulkan efikasi diri rendah.
Adapun penyebab yang membuat pasien stroke menjadi kurang percaya diri
yang ada disekitarnya. Sementara orang dengan efikasi diri yang tinggi akan
berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada. Efikasi diri yang
tinggi dapat membuat seorang pasien dapat menerima keadaan dirinya, akan
tetapi sebaliknya jika seorang pasien mempunyai efikasi diri yang rendah dapat
pasien. Dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi yang rendah cenderung
3
Menurut penelitian Purba (2017) Dukungan keluarga mempengaruhi
Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan dalam hal ini
mengikuti pengobatan.
berujung pada stress, untuk itu perlu adanya motivasi dari keluarga ataupun
motivasi dari dalam diri pasien itu sendiri untuk sembuh. (Daniati, 2013). Bagi
pasien stroke untuk memulai sesuatu yang baru merupakan beban bagi dirinya,
dalam mencapai tingkat kinerja atau tujuan tertentu seperti melakukan kegiatan
sehari-hari dirumah (Makan, Minum, Mandi secara mandiri tanpa bantuan dari
4
orang lain). Dalam keadaan lumpuh atau cacat pasien akan merasa rendah diri,
pemulihan, sehingga dibutuhkan efikasi diri yang tinggi pada pasien stroke.
diri dan semangat pasien untuk sembuh. Dengan begitu pasien tidak akan
RSUD Dr.M.Haulussy Ambon total pasien stroke sebanyak 1547. Tahun 2016
berjumlah 463 pasien yang cacat sebanyak 254, Tahun 2017 berjumlah 519
pasien yang cacat sebanyak 264 dan Tahun 2018 berjumlah 565 pasien yang
cacat sebanyak 310. Dari hasil wawancara penulis dengan 5 pasien didapatkan,
penulis menanyakan apa yang dirasakan oleh pasien stroke, saat mengalami
selain malu dengan kondisinya pasien juga tidak dapat melakukan berbagai
aktifitas sendiri tanpa bantuan dari keluarga seperti makan, mandi, memakai
atau melepas baju sendiri. Bentuk dukungan keluarga yaitu keluarga selalu
rumah. Penulis mendapati ada juga keluarga yang tidak mendukung pasien
5
sekolah. Pasien stroke sering merasa malu saat keluar rumah untuk berinteraksi
dengan orang lain. Saat ingin berbicara pasien takut orang lain tidak mengerti
apa yang di katakan dan 1 pasien mengatakan kalau tidak perlu malu dengan
kondisinya. Harus menerima kondisi dengan lapang dada, karena semua yang
penelitian tentang Hubungan Antara Motivasi Dan Efikasi Diri Pada Pasien
B. Rumusan Masalah
dapat disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah Ada
Hubungan Antara Motivasi Dan Efikasi Diri Pada Pasien Stroke Di RSUD
Dr.M.Haulussy Ambon?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Ambon
6
D. Manfaat penelitian
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Stroke
dari stroke adalah penyumbatan di arteri oleh emboli (suatu benda padat
yang mengalir dalam plasma darah yang berasal dari bagian lain tubuh),
8
kelumpuhan di anggota badan, hilangnya kemampuan bicara bahkan
Stroke terjadi tidak hanya pada usia 45-60 tahun, tetapi juga dapat
penderita stroke usia dewasa muda disebabkan karena oleh gaya hidup,
beberapa rumah sakit, stroke usia dewasa muda dapat terjadi akibat
2. Jenis Stroke
yang tersumbat yang menyebabkan hipoksia pada otak dan yang tidak
9
tenaga kesehatan tapi pernah secara mendadak mengalami keluhan
kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh yang disertai dengan rasa
mata, bicara pelo atau sulit bicara/ komunikasi dan kurang jelas dalam
3. Patogenesis Stroke
10
berat dan lain-lain. Iskemik fokal dapat terjadi akibat menurunnya
11
hipertensif kronik yang dapat menyebabkan vaskulopati serebral
terdapat di dalam otak atau pada massa otak. Pada perdarahan sub-
trauma.
Faktor risiko stroke adalah kondisi dari penyakit atau kelainan yang
stroke meliputi:
1) Umur
12
darah. Sekitar dua pertiga penderita stroke adalah yang berusia
(Dourman, 2013).
2) Jenis kelamin
3) Ras
1,2 kali dan bahkan lebih tinggi dari jenis stroke pendarahan di
13
b. Faktor Risiko Dapat Dikendalikan
1) Migrain
2013 : 33).
2) Obesitas
14
3) Kebiasaan Mengkonsumsi Alkohol
lebih dari dua kali per hari dapat meningkatnya risiko stroke
4) Aktifitas Fisik
otot serta pembuluh darah. Selain itu pasien yang kurang gerak
15
5) Merokok
52).
5. Dampak Stroke
a. Kelumpuhan
16
pada salah satu sisi tubuh (hemiplegia), jika dampaknya tidak terlalu
berbagai bagian tubuh, mulai dari wajah, tangan, kaki, lidah, dan
tenggorokan.
b. Gangguan Berkomunikasi
c. Dysarthia
d. Afasia Anomik
otak yang dapat menyebabkan pasien lupa nama orang atau benda
e. Afasia Ekspresif
mendengarkannya.
17
f. Afasia Represif
bahasa lisan atau tulisan yang disampaikan orang lain. Selain itu, kata-
g. Afasia Global
lagi mengerti bahasa yang semula dipahaminya dan tidak lagi mampu
h. Perubahan mental
selalu dialami oleh pasien stroke. Tanda depresi dari penyakit stoke
antara lain: sulit tidur, kehilangan nafsu makan atau ingin makan
letih, membenci diri sendiri, dan berfikir untuk bunuh diri. Depresi
i. Gangguan emosi
gelisah, marah, dan sedih tidak terima akan kekurangan fisik dan
18
mental yang mereka alami. Keadaan tersebut berupa emosi yang tidak
19
6. Pencegahan Stroke
Tingkat tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua jenis
sebanyak dua kali lipat. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan
20
e. Kontrol Kadar Gula Darah
renang, sepeda, dansa, golf, tenis, atau olahraga lainnya dan lakukan
stroke.
Tiga bagian ini sangat penting bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh
21
B. Tinjauan Tentang Efikasi Diri
hasil kerja yang diperoleh. Efikasi diri dapat dimiliki oleh seseorang
kelompok, yaitu efikasi diri khusus dan umum. Untuk efikasi khusus
sangat beragam, tergantung pada tugas khusus dan dapat diolah secara
(Irfan & Suprapti, 2014) juga merupakan sebuah cara seseorang untuk
22
berpikir, motivasi diri dan keinginan memiliki terhadap sesuatu hal.
dengan individu yang lain dengan kemampuan yang sama, akan tetapi
seseorang.
kemampuannya.
23
memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu hal
c. Generalisasi (generalization)
sangat beragam.
tertentu dapat menuntut kinerja yang sangat sulit dan berat dari
24
b. Insentif eksternal, insentif dapat berupa hadiah (reward) yang
dan lainnya.
Keyakinan efikasi diri sangat pengaruh terhadap pilihan yang dibuat dan
tindakan yang dicapai oleh individu. Keyakinan pada diri sendiri turut
Bandura dalam Wening (2013: 22) menyatakan bahwa efikasi diri akan
25
oleh Bandura dalam Wening (2013: 22) menunjukkan bahwa efikasi diri
memiliki peran dalam hubungannnya dengan cemas dan stres yang dapat
1. Definisi Motivasi
motivasi.
26
dorongan yang timbul atau muncul dalam diri individu, tingklah laku
yang dilakukannya, dan tujuan atau akhir dari sebuah gerakan atau
atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kepuasan
atau tujuan.
2. Pembagian Motivasi
a. Motivasi Internal
seksual.
dasar, yaitu:
27
a) Motivasi kasih sayang (afferetional motivation) yaitu
orang lain.
sendiri.
mencapai tujuan.
yaitu:
28
(1) Kebutuhan (need), seseorang melakukan suatu
pasien.
29
b. Motivasi eksternal
30
mengingatkan, ataupun memberikan informasi pada
3. Teori Motivasi
Sari (2015), banyak para ahli dari berbagai disiplin ilmu merumuskan
yakni:
31
lain atau interaksi sosial yang kemudian dibedakan
b. Teori McGregor
c. Teori Herzberg
32
1) Faktor-faktor penyebab kepuasan (satisfier) atau faktor
d. Teori Maslow
4. Tujuan Motivasi
atau menggugah seseorang agar timbul suatu niat atau keinginan dan
jelas suatu tujuan yang diharapkan atau akan tercapai, maka semakin
33
5. Unsur – Unsur Motivasi
sengaja.
merasa diri bagian dari masyarakat, dan harga diri. Konsep lain
kebutuhan ekspresi.
c. Tujuan
34
6. Fungsi Motivasi
komponen, yaitu
tujuan.
D. Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel dependen
: Penghubung
35
E. Hipotesis Penelitian
Ha : ada hubungan motivasi dan efikasi diri pada pasien stroke Di RSUD
Dr.M.Haulussy Ambon.
Ho : Tidak ada hubungan motivasi dan efikasi diri pada pasien stroke Di
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh saat ini juga. (Azwar,2014)
1. Lokasi Penelitian
Ambon.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
37
2. Sampel
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : populasi
n= ( )
n=
= = 50
38
Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel dalam penilitian
ini sebanyak 50 responden.
a. Kriteria Inklusi Pasien
b. Kriteria Ekslusi
inklusi.
D. Variabel penelitian
1. Variabel Independen
adalah Motivasi.
39
2. Variabel dependen
E. Defenisi operasional
(2016).
40
fisioterapi.
Ekstrinsik:
Mendukung
pasien,
memberikan kasih
sayang,
memberikan
support,
membantu pasien
dalam
beraktifitas.
2. Efikasi diri Suatu keyakinan Kuisioner 1.Positif : ordinal
dalam diri pasien jika skor > 27
Stroke untuk %
menghadapi 2.Negatif :
berbagai masalah. jika skor ≤
Mampu menerima 27%
keadaan dirinya,
serta mampu
beradaptasi
dengan
lingkungan
disekitar.
F. Instrumen Penelitian
hal ini jawaban dan isinya sudah ditentukan, sehingga subjek tidak
1. Instrument A
41
Lembar kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang
2. Instrument B
dan tidak yang digunakan oleh (Ulfa nazli. 2017), sehingga sudah teruji
3. Instrument C
G. Pengumpulan Data
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
42
peneliti menerima persetujuan pelaksanaan penelitian maka peneliti mulai
oleh peneliti.
1. Pengolahan data
a. Editing
43
b. Skoring
c. Entry data
d. Tabulating (Pentabulasian)
sesuai kriteria.
e. Cleaning
2. Analisa Data
44
a. Analisa Univariat
kepegawaian.
b. Analisa Bivariat
45
I. ETIKA PENELITIAN
3. Kerahasiaan (confidentiality)
penelitian.
46
DAFTAR PUSTAKA
1
Nuridin., dan Pratiwi, Intan. (2016). Pengaruh Lingkungan dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT Kubik Madani. Jurnal Manajemen Bisnis
Krisnadwipayana. Vol. 4, No. 2.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis :
Jakarta : SalembaMedika.
Pratiwi, Putri Eliza. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi
Univeristas Pendidikan Indonesia). Skripsi Universitas Pendidikan
Indonesia.
PURBA, NURIATI. 2018 Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi
Pasien Stroke Melakukan Fisioterapi di RSUP H. Adam Malik Medan.
Skripsi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
Puspita, Restin Dwi . 2018 Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Penerimaan
Diri Pada Pasien Penyakit Jantung. Skripsi UNIVERSITAS ISLAM
INDONESIA YOGYAKARTA
Putrianti, Indah, 2015. Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan Kejadian Stroke
Usia Dewasa Muda (18-40 Tahun) Di Kota Semarang. Skripsi
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Rahman, U. 2013. Efikasi Diri, Kepuasan Kerja, dan Guru Organizational
Citizenship Behavior Pada Guru MAN Di Sulawesi. Lentera Pendidikan.
16(1). 1-15.
Sandra, K. I dan Djalali, M. A. (2013). Manajemen Waktu, Efikasi Diri dan
Prokrastinasi. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. Sept. 2013. Vol. 2, No.
3, Hal. 217 – 222.
Sari, Yanti Komala. 2014. Pengaruh kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Komala di Dumai.Jurnal Tepak
Manajemen Bisnis, Vol. IV, No. 2.
Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
(Bandung: ALFABETA)
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
2
Sujarwo, Sawi. (2014). Hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan belajar
matematika pada siswa IPS kelas XI SMA Karya Ibu Palembang. Jurnal
Ilmiah PSYCHE, 08 (01), hlm. 68.
Tim Riskesdes (2018). Laporan Nasional RISKESDAS. KEMENTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
Wardhani, I.O., & Santi M. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Pasien Stroke
dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Rehabilitasi. Jurnal
Berkala Epidemiologi. Vol. 3, No. 1 ( Hlm. 24-34)
Wijaya, (2015), Stroke Masalah Kesehatan Yang Harus Diperhatikan
http://www.yayasanstrokeindonesia.com 2/11/2015 (Diakses pada tanggal 5
Januari 2016)
Yeyen, Mohammad. (2013). Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan pada Pasien Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah
Pohawato Tahun 2012. Skripsi S-1 [on-line]. Universitas Negeri Gorontalo.
Diakses pada 9 Juni 2015 dari http://eprints.ung.ac.id/1917/.
.
3
LAMPIRAN I
Nama :
Umur :
Alamat :
Ambon, - - 2019
Responden
( )
4
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
FAKULTAS KESEHATAN
HEALTH FACULTY
Email :ukimmaluku@yahoo.com
Kode Sampel :
A. Identitas Responden
Inisial Responden :
Umur :
TNI/Polri Pensiun
>Rp.2.300.000
5
KUISIONER MOTIVASI
Petunjuk pengisian:
Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan kondisi Bpk/
Ibu/ Sdra/ I/:
No Pertanyaan Ya Tidak
MOTIVASI INSTRINSIK
6
13. Apakah petugas kesehatan (fisioterapis, dokter dan
perawat) menyemangati klien selama melakukan
fisioterapi?
14. Bila klien melihat orang lain melakukan fisioterapi,
apakah ada dorongan untuk melakukan fisioterapi
juga?
15. Apakah petugas kesehatan (fisioterapis, dokter dan
perawat) menjelaskan apa manfaat fisioterapi yang
dilakukan?
16. Apakah petugas kesehatan (fisioterapis, dokter dan
perawat) mengarahkan klien selama melakukan
fisioterapi?
17. Apakah fasilitas yang adamendukung klien dalam
melakukan fisioterapi?
(Nuriati, 2018)
7
INDONESIA CHRISTIAN UNIVERSITY OF MOLLUCAS
FAKULTAS KESEHATAN
HEALTH FACULTY
Email :ukimmaluku@yahoo.com
Kode Sampel :
B. Identitas Responden
Inisial Responden :
Umur :
TNI/Polri Pensiun
>Rp.2.300.000
8
KUESIONER (EFIKASI DIRI)
PETUNJUK PENGISIAN
No Pertanyaan SL SR KD TP
9
melakukannya
10