Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PUSKESMAS BESTARI
PERIODE 02-13 MEI 2023

DISUSUN OLEH :

1. AGAVE SULASTRI SIMANJUNTAK P07524121001


2. AGNES CARLYNA WARURU P07524121002
3. ALIANNA SARI HARAHP P07524121003
4. ANDINI SALSABILA P07524121004
5. ANNISA FITRI POHAN P07524121005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN MEDAN


POLTEKES KEMENKES MEDAN
T.A 2022-2023

1|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik ini Telah disetujui oleh Pembimbing Institusi dan Pembimbing Lahan.
Puskesmas Bestari, 02 Mei – 13 Mei 2023

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

(Kurniawati Pohan, STr, Keb. Bd) ( EVA MAHAYANI NST,S.ST,M.Kes)


NIP. 197401261993032003 NIP. 198103022002122001

Mengetahui

Kepala Puskesmas Bestari Kaprodi D-III Kebidanan

( dr.Mayer Remora Situmorang) (Eva Mahayani NST ,S.ST, M.Kes)


NIP. 198303152014111001 NIP. 198103022002122001

Mengetahui Dan Menyetujui


Ketua Jurusan Kebidanan Medan

( Aritha Br Sembiring, S.ST., M.Kes)


NIP.197002131998032001

2|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
KATA PENGATAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Bestari
periode 02 sampai 13 Mei 2023 dengan lancar dan baik.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi Program Studi D3 Kebidanan. Penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan
ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :
1. Eva Mahayani Nst, SST, M. Kes selaku dosen pembimbing PKL yang telah memberika n
bimbingan, dukungan, pengarhan, dan saran selama Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2. Kurniawati Pohan, STr, Bd selaku pembimbing PKL yang telah memberikan bimbinga n
dan saran kepada kami selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan
penyusunan laporan PKL.
3. Seluruh karyawan Puskesmas Bestari atas bantuan dan kerja sama selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
4. Kedua orang tua kami masing- masing atas segala doa, sarana, dan dukungan yang telah
diberikan sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
5. Kepada seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih
banyak kekurangan serta jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis,
oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sehingga dapat digunakan untuk perbaikan lebih lanjut. Harapan kami semoga laporan
ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kami khususnya serta bagi pembaca pada
umumnya.

Medan, 13 Mei 2023

Penulis

3|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................................................................... 1
Lembar Pengesahan............................................................................................................... 2
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 3
Daftar Isi ................................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 5
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 5
B. Tujuan .......................................................................................................................... 6
C. Manfaat ....................................................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................. 8
A. Definisi Puskesmas ..................................................................................................... 8
B. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas ........................................................ 8
C. Tugas Puskesmas ....................................................................................................... 10
D. Fungsi Puskesmas ...................................................................................................... 10
E. Tujuan Puskesmas ..................................................................................................... 10
F. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas............................................. 11
G. Pelayanan Kebidanan di Puskesmas ........................................................................ 13
BAB III PROFIL PUSKESMAS BESTARI ........................................................................ 15
A. Sejarah singkat puskesmas bestari ........................................................................... 15
B. Situasi derajat kesehatan puskesmas ....................................................................... 15
C. Upaya kesehatan pelayanan kesahatan.................................................................... 20
D. Akses dan mutu pelayanan kesehatan ..................................................................... 22
E. Perilaku hidup masyarakat ....................................................................................... 22
F. Keadaan lingkungan ................................................................................................... 22
G. Sumber daya kesehatan sarana kesehatan .............................................................. 23
H. Tenaga kesehatan....................................................................................................... 24
I. Pembiayaan kesehatan .............................................................................................. 27
BAB 1V STUDY KASUS ....................................................................................................... 28
BAB V PENUTUP................................................................................................................... 32
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 32
B. Saran............................................................................................................................ 32
Lampiran laporan kegiatan PKL di Puskesmas Bestari.................................................... 34

4|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan berdasarkan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, kesetaraan gender, non diskriminatif dan kesesuaian dengan norma-norma
agama, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak dan usia lanjut, serta keluarga miskin.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran dalam penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta menyiapkan generasi
penerus masa depan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu,
berkesinambungan dan paripurna, bagi ibu dan anak diantaranya meliputi pelayanan kesehatan
pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa
antara dua kehamilan, bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah, pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan, serta pelayanan keluarga berencana yang berfokus pada aspek
pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi persalinan normal, dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini,
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan dan rujukan yang aman.
Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan berupa
asuhan kebidanan yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi (interprofesional health provider collaboratio n),
dan/atau rujukan dilaksanakan oleh tenaga bidan yang kompeten, memegang teguh falsafa h
kebidanan, dilandasi oleh etika dan kode etik, standar profesi, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional serta didukung sarana dan prasarana yang terstandar.
Untuk memenuhi ketentuan Pasal 24 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan Pasal 66 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, serta guna memenuhi tuntutan pelayanan kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan
diperlukan standar pelayanan kebidanan, sehingga pelayanan kebidanan di setiap jenjang
fasilitas pelayanan kesehatan memiliki keseragaman, bermutu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya
kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk Puskesmas (Permenkes, 2016).
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan memiliki peran yaitu Menyediakan data dan
informasi obat dan Pengelolaan obat (kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan dan
distribusi, pencatatan dan pelaporan , dan evaluasi). Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya

5|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat
penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit
(Kemenkes, 2010).
Pada saat ini hampir diseluruh pelosok tanah air telah didirikan Puskesmas. Dimana untuk lebih
menjangkau seluruh wilayah kerjanya ,Puskesmas telah diperkuat dengan adanya Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling. Disamping itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan
rujukan, Puskesmas telah dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
Puskesmas harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit,serta memulihkan kesehatan baik kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan
dengan menerapkan kemajuan tehnologi kesehatan yang sesuai.
Mengingat pentingnya peran Puskesmas,maka Puskesmas di tuntut untuk bekerja secara optimal
sesuai dengan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Dalam melaksanakan perannya Puskesmas
harus bekerja dengan optimal dan penuh tanggung jawab. Salah satu bentuk pertanggungjawaba n
dari Puskesmas terhadap telah dilaksanakannya penyelengaran pelayanan kesehatan adalah
berupa penyajian data dalam berbagai bentuk dan macam.
Praktek Kerja Lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
diberbagai instansi akan sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu
pengetahuaan, keterampilan dan pengalaman. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk
mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat menambah
pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya (Fitriana, 2009).

B. Tujuan
Tujuan diadakannya PKL di bidang Puskesmas yaitu:

Tujuan Umum
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa melalui keseimbangan antara pengetahuan yang
diperoleh dengan kenyataan yang ada di lapangan yang relevan dengan bidang kesehatan.

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui program – program yang ada di puskesmas Bestari.
2. Untuk mengetahui apakah pelayanan di Puskesmas Bestari sudah sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
3. Untuk mengetahui apa saja peran kebidanan dalam pelayanan kebidanan di Puskesmas
Bestari.
4. Untuk mendukung profil lulusan Akademi Kebidanan yaitu sebagai tenaga kesehatan
yang unggul, menjunjung tinggi nilai- nilai hukum dan sosial dilandasi dengan akhlak
mulia, serta dapat menjalankan peran atau fungsi sebagai bidan pelaksana dibidang
pengelolaan dan pelayanan kebidanan di Puskesmas.
5. Untuk mengetahui struktur organisasi yang ada di puskesmas Bestari.

6|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
C. Manfaat
1. Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa mengenai kegiatan kebidanan khususnya
di Puskesmas.
2. Untuk melatih mahasiswa bersikap professional yang diperlukan mahasiswa dalam
memasuki lapangan kerja di bidang kebidanan khususnya di Puskesmas.
3. Mengembangkan dan menerapkan disiplin ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
kuliah pada unit-unit pelayanan kebidanan pada masyarakat sesuai dengan profesinya.
4. Melatih dan mempersiapkan mahasiswa sebagai calon tenaga pelayanan kesehatan yang
memiliki pengetahuan, ketrampilan, inisiatif dan memiliki etos kerja yang tinggi serta
bertanggung jawab
5. Agar mahasiswa memperoleh pengetahuan yang belum pernah didapatkan selama proses
perkuliahan.
6. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat
pengetahuan ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja).
7. Memperkokoh hubungan antara perguruan tinggi dengan instansi dan dunia kerja.
8. Meningkatkan sistem proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan
profesional.
9. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
10. Memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab seorang tenaga pelayanan
kesehatan.
11. Melatih mahasiswa agar dapat berkomunikasi, bersosialisai dan mengembangkan mental
dengan baik dalam lingkungan kerja.
12. Mengajarkan kepada mahasiswa tentang pentingnya kerjasama dalam dunia kerja.

7|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah kesatuan organisasi kesehatan fungsional pusat pengembangan kesehatan
masyarakat juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas mempunyai wewenang dan tangung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya (Satrianegara, 2014).
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya
kesehatan pemeliharan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Permenkes, 2016).
Standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Puskesmas suatu kecamatan terdapat
lebih dari satu, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa/kelurahan atau dusun/rukun warga (RW).
Puskesmas bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota (Permenkes,
2016).

B. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan
azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.
Azas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah:
a. Azas Pertanggung Jawaban wilayah
Puskesmas harus bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bertempat tinggal wilayah kerjanya, dengan kegiatan antara lain:
Menggerakan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap ksehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya.
Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilaya h
kerjanya.
b. Azas Pemberdayaan masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat untuk berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan antara lain:

8|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
- Upaya kesehatan ibu dan anak, Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Bahagia (BKB)
- Upaya pengobatan, Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
- Upaya perbaikan gizi: Posyandu, Pusat Pemulihan Gizi (PPG), Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI).
- Upaya kesehatan sekolah dokter kecil, dokter remaja, penataran guru, dan orang tua/ wali
murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantre ( Posken Tren).
- Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakaian Air (POKMAIR), Desa Percontohan
Kesehatan Lingkungan (DPKL).
- Upaya kesehatan lanjut usia: Posyandu Usila.
- Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (POS UKK).
- Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, Tim Pelaksanaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM).
- Upaya pembinaan pengobatan tradisional Taman Obat Keluarga (TOGA).
- Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation): Dana Sehat Tabungan Ibu Bersalin
(TABULIN), Mobilitas Dana Keagamaan.
c. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus
melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisas i
masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program, agar terjadi
perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.
d. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak mengatasi masalah
karena berbagai keterbatasan, biar melakukan rujukan baik secara vertical ke tingkat yang lebih
tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di puskesmas yaitu:
 Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu
Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka Puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (Baik horizontal maupun
vertical). Sebaliknya pasien rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana di rujuk
ke Puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan di bedakan atas tiga macam:
 Rujukan kasus keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan medic (biasanya operasi) dan
lain- lain.
 Rujukan bahan pemeriksaan (specimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenanga yang lebih kompeten untuk
melakukan bimbingan kepada tenaga Puskesmas dan ataupun menyelenggarka n
pelayanan medik di Puskesmas

 Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat,
misalnya Kejadian Luar Biasa (KLB), pencemaran lingkungan dan bencana. Rujukan pelayanan
kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggar aka n
upaya kesehatan masyarakat wajib dan penggembangan, pada hal upaya kesehatan masyarakat
terebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu

9|LA P O R A N P K L P US K ES MA S B ES TA R I
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib merujuknya ke Dina s
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas 3 macam yaitu:
 Rujukan sarana dan logistic, antara lain peminjaman peralatan foging, peminjaman alat
laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-
bahan habis pakai dam bahan makanan.
 Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan kejadian luar biasa,
bantuan penyelesain masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan
karena bencana masalah.
 Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan masyarakat dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraa n
upaya kesehatan masyarakat (antara lain upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan kerja,
upaya kesehatan jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

C. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat (Permenkes, 2014). Puskesmas menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods) (Permenkes,
2014). Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah pelayanan kesehatan yang
meliputi peningkatan kesehatan (promotif), upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif)
dan pemulihan kembali (rehabilitatif) (Permenkes, 2016).

D. Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas dalam melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan yaitu dengan menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya (Permenkes, 2014). Puskesmas
juga berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti
puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas
sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilaya h
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaika n
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Trihono, 2005).
E. Tujuan Puskesmas
Puskesmas memiliki tujuan untuk tercapainya kecamatan yang sehat mencakup 4 indikator
utama yaitu hubungan yang sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan derajat kesehatan penduduk (Permenkes, 2006).

10 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
F. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas
i. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan
Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggaraka n
sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama
yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi,
praktik bidan, poliklinik, dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara
berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja
Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti: Posyandu, Poslindes, Pos Obat Desa, dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas
di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah
sebagai Pembina.
ii. Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-ma s ing
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggungjawab membantu kepala puskesmas dalam pengolaan:
· Data dan informasi
· Perencanaan dan penilaian

11 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
· Keuangan
· Umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:
· Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
· Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas:
· Unit Puskesmas Pembantu
· Unit Puskesmas Keliling
· Unit Bidan di Desa/Komunitas
b. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggungjawab masing- masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria
tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
a. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala puskesmas
adalah jabatan struktural eselon IV. Apabila tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
jabatan eselon IV tidak tersedia, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan sesuai dengan
kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
iii. Tata Kerja Puskesmas
 Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor Kecamatan melalui
pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta penilaian. Dalam
hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan
kantor Kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
 Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Dengan demikian,
secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota bertanggung jawab membina
serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta, Puskesmas menjalin kerja sama termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan

12 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan, dan rujukan sesuai
kebutuhan. Contohnya seperti Posyandu, Poskeskel, dll.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
Puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk
upaya kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten / Kota) dan berbagai Balai
Kesehatan Masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat,
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat,
jalinan kerja sama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat
rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai
Laboratorium Kesehatan serta berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota.
 Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksanaan teknis adalah menyelenggarakan sebagian
tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Untuk
hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dikoordinas ika n
dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak,
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan tersebut mendapat dukungan dari
berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor
lain di tingkat Kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
 Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembanguna n.
Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM,
organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

G. Pelayanan Kebidanan di Puskesmas


 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pada masa sebelum
hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamila n,
bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah, pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan, serta pelayanan keluarga berencana yang berfokus pada aspek pencegahan melalui
pendidikan kesehatan dan konseling, promosi persalinan normal, dengan berlandaskan kemitraan
dan pemberdayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini, pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan dan rujukan yang aman.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup persiapan

13 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
menjadi orang tua, dan pendidikan pada masa antenatal, kesehatan perempuan, kesehatan
reproduksi serta asuhan anak.
Bidan dapat melakukan pelayanan keprofesiannya di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan,
berdasarkan kompetensi dan kewenangannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan, diantaranya pada pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan jaringannya, klinik,
rumah sakit, tempat praktik mandiri bidan,dan unit kesehatan lainnya.
 Pelayanan Kebidanan di Puskesmas dan jaringannya
Pelayanan kebidanan di Polindes/Poskesdes, merupakan pelayanan kebidanan pada masa
sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua
kehamilan, bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah, pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan, serta pelayanan keluarga berencana, meliputi :
1) Asuhan kebidanan essensial dan komprehensif
2) Upaya promotif dan preventif,
3) Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi
4) Pertolongan pertama pada kegawat-daruratan obstetri neonatal (PPGDON) untuk
tindakan pra rujukan dan dilanjutkan dengan tindakan rujukan (kesga akan memberika n
masukan).
5) Pembinaan Posyandu dan menghimpun berbagai UKBM yang ada di desa.
6) Pengelolaan pelayanan KIA termasuk PWS KIA di wilayah kerjanya.
7) Melaksanakan tugas pelimpahan dalam menjalankan program Pemerintah.
8) Selain melakukan tugas pokoknya, juga berupaya meningkatkan peran aktif masyarakat
melalui penggerakan peran serta masyarakat, pemberdayaaan masyarakat, memberika n
pelayanan kesehatan dasar, melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan
masalah kesehatan masyarakat (survailens sederhana), kesiap-siagaan kesehatan dan
bencana.

14 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
BAB III
PROFIL PUSKESMAS BESTARI

A. Sejarah Singkat Puskesmas Bestari


Peresmian Bestari Berdiri pada tanggal 1 Februari tahun 2013, yang merupakan sebuah
gabungan dari Klinik Bestari dan Puskesmas Petisah.
1. Keadaan Geografi dan Demografi Puskesmas Bestari
 Keadaan Geografi
Puskesmas Bestari terletak di Jalan Rotan Baru Komplek Petisah Kecamatan Medan Petisah.

 Keadaan Demografi
Puskesmas Bestari mempunyai wilayah kerja seluas 220 Ha, Meliputi 3 Kelurahan dan 33
lingkungan dengan jumlah penduduk 24.405 Jiwa.
Demografi Puskesmas Bestari
No DATA JUMLAH
1 Luas Wilayah 334,5 Ha 220 Ha

2 Jumlah Kelurahan 6 3
3 Jumlah Lingkungan 66 33
4 Jumlah Penduduk 65.394 24.405

6 Jumlah Pria 31.784 11.943

6 Jumlah Perempuan 33.610 12.462


7 Jumlah Bayi 2.309 235
8 Jumlah Baduta 472
9 Jumlah Balita 2.601 1166
10 Jumlah Murid SD 7.432 2405

11 Jumlah Murid SLTP 4.244 2161


12 Jumlah Murid SLTA 1.711

13 Jumlah BUMIL 135 401


14 Jumlah WUS 5.524 5576
Sumber : Data Dasar Puskesmas Bestari 2021

B. SITUASI DERAJAT KESEHATAN PUSKESMAS


Situasi derajat kesehatan Puskesmas Bestari yaitu Keadaan kesehatan masyarakat di wilaya h
kerja Puskesmas Bestari, yang terdiri dari :

15 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
a) MORTALITAS
Mortalitas ialah Ukuran jumlah kematian yang disebabkan oleh akibat yang spesifik pada suatu
populasi, dan atau kondisi kematian yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk.
Mortalitas yang dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas Bestari, terdiri dari beberapa indikator,
yaitu :
Jumlah lahir hidup : 383
Jumlah lahir mati :0
Jumlah kematian neonatal :0
Angka Kematian Ibu :0
Angka kematian bayi :0
Angka kematian Balita :0

Laporan angka mortalitas diperoleh dari pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di Puskesmas
dan diperoleh juga dari laporan-laporan dari sarana kesehatan yang berada di wilayah kerja
Puskesmas.
b) MORBILITAS
Morbilitas ialah : angka kesakitan ataupun keadaan sakit pada populasi di wilayah tertentu.
Dalam hal ini Puskesmas Bestari memaparkan jumlah keadaan sakit/jumla h pasien sakit yang
berkunjung di Puskesmas Bestari baru pada tahun 2021,yaitu sebagai berikut :

Jumlah pasien yang berkunjung ke puskesmas Bestari pada tahun 2021, yaitu sebagai berikut :
Pengobatan Umum Rujukan Pengobatan Gigi Rujukan
BULAN
UMUM KTP BPJS umum UMUM KTP BPJS Gigi

Januari 22 538 1181 416 5 35 72 4


Pebruari 20 559 1136 334 5 36 82 6
Maret 20 536 1251 341 6 40 88 3
April 21 573 1168 391 6 39 89 7

Mei 19 567 1211 394 5 61 83 6


Juni 29 542 972 366 4 31 61 8
Juli 28 551 939 331 5 26 56 8
Agustus 29 572 1297 381 5 25 66 7
September 27 586 1156 376 0 71 80 6
Oktober 0 493 1222 359 0 68 76 9

16 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Nopember 0 495 1293 373 0 65 104 8
Desember 0 479 1285 352 0 59 79 9
TOTAL 215 6491 14111 4414 41 556 936 81
Dari Jumlah penyakit menular yang didata dan ditangani oleh puskesmas kampung baru, yaitu
sebagai berkut :
KASUS JUMLAH
Jumlah kasus baru TB BTA+ 80

Jumlah seluruh kasus TB 87


Kasus TB anak 0-14 tahun 0.00
Persentase BTA+ terhadap suspek 11.24
Angka kesembuhan BTA+ 85.33
Angka pengobatan lengkap BTA+ 10.67

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 96 %


Angka kematian selama pengobatan 0.00
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0.00
Jumlah Kasus Baru HIV 7
Jumlah Kasus Baru AIDS 6

Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0


Jumlah Kematian karena AIDS 0
Persentase Diare ditemukan dan ditangani 19.62 %
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0

Jumlah Kasus Campak 0


Jumlah Kasus Polio 0
Jumlah Kasus Hepatitis B 0
Jumlah kasus DBD 37
Case Fatality Rate DBD 0.00

Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0.00


Angka Kesakitan Filariasis 0.00

17 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
c) POLA PENYAKIT
Pola penyakit yang ada di puskesmas Bestari baru ialah yang dipaparkan
pada laporan 10 penyakit terbanyak di puskesmas Bestari , yaitu :
Jumlah pasien
No Nama penyakit
(Januari-Desember 2022)

INPEKSI AKUT PADA


1 SALURAN PERNAPASAN 1392
ATAS
2 PENYAKIT JANTUNG (CHF) 1017

3 MYALGIA 934
4 PENYAKIT MATA 807
5 PENYAKIT MATA 710
6 PENYAKIT PADA GIGI 375
7 DYSPEPSIA 289

8 GOUT 233
9 STROKE 190
10 LBP 131

d) STATUS GIZI
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikas ika n
oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi
merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.
Bayi Yang Ditimbang Bayi/ Balita yang Dibawah Bayi/ Balita Kurang Gizi
Garis Merah (BGM) pada
KMS
877 1 1

Dari Jumlah bayi yang ada di wilayah kerja yang ditimbang sebanyak : 877 orang, jumlah
bayi/balita yang di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS, sebanyak : 1 Orang, dan jumlah
Bayi/Balita Gizi Buruk sebanyak : 1 Orang. Dan keseluruhan bayi/ balita yang gizi kurang
(BGM) maupun gizi buruk ditangani oleh puskesmas, yaitu pemantauan status gizi, konseling
gizi dan pemberian makanan tambahan.
Hasil laporan status gizi diperoleh dari pelayanan gizi di Puskesmas dan dari posyandu-posyand u
di wilayah kerja Puskesmas.

18 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
e) STATUS IMUNISASI
Laporan Jenis Vaksin
Bulanan HP. B POLIO DPT POLIO DPT POLIO DPT POLIO IPV M Imunisasi
B.0 C 1 /HB 2 /HB 3 /HB 4 R lengkap
G /Hib /Hib2 /Hib3
1
Januari 29 26 27 27 28 24 29 23 23 8 20 26
0
Februari 23 20 22 22 20 21 16 17 17 17 21 24

Maret 28 28 28 22 26 28 28 28 29 27 27 29
April 20 20 10 22 22 22 22 20 20 17 23 23
Jumlah 100 94 87 93 96 95 95 88 89 69 91 102

Dari jumlah data diatas mulai bulan Januari sampai April imunisasi pada bayi ialah, vaksin
HP.B.0 100 bayi, BCG 94 bayi, POLIO 1 87 bayi, DPT/HB/Hib 93 bayi, POLIO 2 96 bayi,
DPT/HB/Hib2 95 bayi, POLIO 3 95 bayi, DPT/HB/Hib3 88 bayi, POLIO 4 89 bayi, IPV 69 bayi,
MR 91 bayi, Imunisasi Lengkap 102 bayi.

f) STATUS KIA/KB
Laporan Sasaran K1 Akses K1 Murni K4 Persalinan di KF 1
Bulan Pasyenkes
Bumil Bumil Bulan Bulan % Bulan % Bulan % Bulan % Bulan %
Komplikasi Ini Ini Ini Ini Ini Ini
Januari 401 80 383 28 6,9 26 6,4 26 6,4 26 6,4 26 6,4
Februari 401 80 383 34 15,4 33 14,7 32 14,4 32 15,1 32 14,4
Maret 399 77 380 31 23,3 30 22,3 28 21,5 28 22,6 28 21,5
April 399 77 380 24 29,3 21 27,5 20 10,6 20 27,8 20 27,1
Jumlah 1.600 314 1.526 117 73,19 110 69,19 106 51,19 106 70,16 106 68,14

Laporan KF2 KF3 Vit A Nifas


Bulan Bulan % Bulan % Bulan %
Ini Ini Ini
Januari 26 6,4 26 6,4 26 6,4
Februari 32 15,11 32 15,11 32 15,11
Maret 28 22,6 28 22,6 28 22,6
Jumlah 86 43,21 86 43,21 86 43,21

Dari jumlah data diatas mulai bulan Januari sampai April jumlah ibu hamil adalah 1.600 orang,
bumil yang mengalami komplikasi adalah 314 orng , K1 akses sebanyak 117 orng, K1 murni

19 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
sebanyak 110 orang, K4 sebanyak 106 orng, persalinan di pasyenkes sebanyak 106 orng, KF 1
sebanyak 106 orng. Sedangkan data dari KF2, KF3, Vit A Nifas mulai dari bulan Januari sampai
Maret. Yaitu, KF2 sebanyak 86 orng, KF3 sebanyak 86 orng, Vit A Nifas sebanyak 86 orng.

g) STATUS DTTK
Laporan Jumlah Sasaran Jumlah Anak Yang Mendapatkan Pelayanan
Bulan SDIDTK
Bayi (0-11 Anak Bayi (0-11 Bulan) Anak Balita Dan
Bulan) Balita menda Prasekolah (12-72
Dan -patkan pelayanan Bulan)
Prasekolah SDIDTKI minimal 4 Mendapatkan pelyanan
(12-72 kali SDIDTK minimal 2 kali
Bulan) setahun. Setahun.
L P L P
Januari 355 1387 10 10 10 11
Februari 355 1387 14 18 22 26
Maret 355 1387 11 17 40 41
April 355 1387 8 12 22 26
Jumlah 1.420 5.548 43 57 94 106

Dari jumlah data tersebut laporan bulanan DDTK dari bulan Januari sampai April ialah, bayi (0-
11 bulan) berjumlah 1.420, anak balita dan prasekolah (12-72 bulan) berjumlah 5.548, bayi yg
mendapatkan pelayanan DDTK laki-laki yaitu 43 dan perempuan sekitar 57 bayi, sedangkan
anak balita dan prasekolah yang mendapatkan pelayanan DDTK laki-laki yaitu 94 anak dan
perempuan berjumlah 106 anak.

C. UPAYA KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan dan Upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Bestari menyesua ika n
pada Permenkes Nomor 75 tahun 2014, yaitu :
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi :
 Pelayanan Pemeriksaan umum
Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter umum puskesmas yang berjumlah 4 orang
di ruangan poly umum. Pasien umum perhari berjumlah 80-100 orang.
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter gigi puskesmas yang berjumlah 3 orang
di ruangan poly gigi.
 Pelayanan Gawat darurat
Pelayanan gawat darurat dilakukan oleh tenaga paramedis (perawat/bidan) di ruangan tindakan.
 Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi pengukuran tinggi badan
dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (Bumil), dan pemberian PMT bagi
bayi/balita BGM,pemberian vitamin A dan tablet Fe, dan juga pemberian konseling gizi.

 Pelayanan Kefarmasian

20 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga farmasi ( apoteker dan asisten apoteker) di ruangan
obat, yaitu semua pasien yang berkunjung, setelah dilakukan pemeriksaan, maka pasien akan
diberi obat.
 Pelayanan laboratorium
Pelayanan laboratorium dilakukan oleh tenaga analis kesehatan di ruangan Laboratorium
sederhana.
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
 Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan di Puskesmas, posyandu dan sekolah di wilayah kerja puskesmas,
dan dilakukan oleh petugas penyuluh bekerjasama dengan petugas posyandu,

 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas pemegang program kesehatan lingkunga n,
program ini dilakukan melalui pengawasan kebersihan dan kesehatan lingkungan di puskesmas
dan di wilayah kerja puskesmas, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkunga n-
lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
 Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah dilakukan oleh pemegang program UKS, yaitu meliputi penjaringa n
kesehatan anak sekolah, pemeriksaan kesehatan berkala, dan bekerja sama dengan petugas
promosi kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan.

 Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit


Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan oleh penanggung jawab program
ISPA,DBD, Diare,TB, HIV/AIDS.kegiatan dilakukan melalui pendataan, pencatatan dan
pelaporan, dan juga home visit.

 Perawatan Kesehatan Masyarakat


Program Perawatan Kesehatan masyarakat (PerKesMas) dilakukan melalui home visit, yaitu
melakukan pengawasan masalah kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan untuk kasus tertentu
dirujuk ke Puskesmas.
 Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
Pelayanan KIA dan KB bersifat UKM dilakukan di posyandu-posyandu dan lingkunga n-
lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi pengukuran tinggi badan
dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (Bumil), dan pemberian PMT bagi
bayi/balita BGM,pemberian vitamin A dan tablet Fe, dan juga pemberian konseling gizi yang
dilakukan di posyandu-posyandu dan lingkungan- lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
 Pelayanan kesehatan Jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan oleh dokter umum, yaitu meliputi konseling, pendataan,
pelaporan dan rujukan bagi pasien dengan gangguan jiwa.

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut yang bersifat UKM.

21 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di posyandu-posyandu dan lingkunga n-
lingkungan, dan sekolah-sekolah di wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan Kesehatan Olah raga
Pelayanan kesehatan olah raga dilakukan bekerjasama dengan program Prolanis (PTM), yaitu
dilakukan senam di puskesmas setiap hari Jumat.
 Pelayanan Kesehatan Indera
Pelayanan kesehatan indera, khususnya kesehatan mata dilakukan oleh dokter umum dan petugas
kesehatan mata, meliputi pemeriksaan dasar, pencatatan, pelaporan dan rujukan.
 Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dilakukan di puskesmas dan di posyandu lansia.pelaya na n
meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
 Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan kesehatan kerja dilakukan melalui penyuluhan personal pada pekerja yang berkunjung
ke puskesmas, pencatatan dan pelaporan.

D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat diakses dengan mudah yaitu :
Dari segi posisi dan letak puskesmas dapat dijangkau dengan alat transportasi umum ataupun
pribadi, karena berada di pinggir jalanan umum.
Dari segi persyaratan berobat, semua pasien dapat berobat tanpa biaya apa pun (gratis) hanya
dengan menunjukkan KTP/KK ataupun kartu BPJS.
Mutu pelayanan puskesmas juga semakin meningkat, dengan ditingkatkannya program-
program kegiatan untuk masyarakat, seperti : kelas ibu hamil, senam prolanis, pemeriksaan IVA,
dll.Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kunjungan pasien (berobat umum dan gigi).

E. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


Perilaku hidup masyarakat dapat digambarkan dari Perilaku Hidup Bersih Sehat, yaitu pada
umumnya masyarakat masih kurang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.Hal ini dapat
dilihat dari jumlah seluruh rumah di wilayah keja puskesmas masih dijumpai rumah yang
keluarga belum melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

F. KEADAAN LINGKUNGAN
Keadaaan lingkungan ataupun keadan sanitasi di wilayah kerja Puskesmas Bestari belum
sepenuhnya layak, hal ini dapat dilihat masih ada penduduk yang belum memiliki jamban sehat.
Dan untuk sumber air minum, pada umumnya semua penduduk sudah menggunakan air dari
PDAM sebagai sumber air minum, tetapi penduduk yang tinggal di pinggiran aliran sungai pada
umumnya masih menggunakan sungai sebagai tempat MCK.
Kelurahan yang sudah dilakukan pemicuan STBM (Sanitasi total berbasis masyarakat) hanya 1
(satu) kelurahan, yaitu kelurahan Sei Putih Timur I.

22 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Dari hasil pendataan dan pemeriksaan sanitasi kesehatan Tempat-Tempat Umum (TTU) yaitu
yang berjumlah 135 tempat, ditemukan semua TTU (36%) memenuhi syarat.
Dari hasil pendataan dan pemeriksaan sanitasi kesehatan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
yaitu yang berjumlah 160 tempat, ditemukan sebanyak 36 (31%) yang memenuhi syarat.

G. SUMBER DAYA KESEHATAN SARANA KESEHATAN


Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Bestari, meliputi :
Sarana / Fasilitas Puskesmas, antara lain :

 Fasilitas Gedung Permanen


 Fasilitas Alat-alat Kesehatan
 Fasilitas Obat – Obatan
 Fasilitas Administrasi
 Fasililtas Imunisasi
 Fasilitas Media Penyuluhan

Fasilitas Gedung Permanen


1. Ruang Dokter / Periksa Pasien : 1 Unit
2. Ruang Obat : 1 Unit
3. Ruang Suntik/tindakan : 1 Unit
4. Ruang KB-KIA/IMS : 1 Unit
5. Ruang Rabies : 1 Unit
6. Ruang Klinik Gigi : 1 Unit
7. Loket / Ruang Kartu : 1 Unit (Umum & BPJS)
8. Ruang Tunggu Pasien : 1 Unit
9. Ruang Gizi : 1 Unit
10. Laboratorium Sederhana : 1 Unit
11. Kamar Mandi / WC : 3 Unit
12. Ruang Rujukan : 1 Unit
13. Ruang Promkes : 1 Unit
14. Ruang Kepala Puskesmas : 1 unt
15. Ruang Tata usaha dan Konsultasi : 1 Unit
16. Ruang Rapat : 1 Unit

Fasilitas Alat – alat


1. Alat – alat Kesehatan
2. Alat – alat pemeriksaan pasien Umum
3. Alat – alat pemeriksaan pasien Gigi
4. Alat – alat pemeriksaan persalinan
5. Alat – alat P3K
6. Timbangan Bayi (dacin) dan Dewasa
7. Lemari pendingin tempat bahan – bahan Immunisasi
8. Alat – alat Laboratorium
9. Alat – alat Kebersihan
10. Fasilitas Obat – obatan

23 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
11. Obat – obatan Umum
12. Obat – obatan BPJS

Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas – tugas pokoknya dalam bidang pencatatan dan pelaporan data,
maka Puskesmas Bestari didukung oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari :
1. Meja
2. Kursi
3. Lemari Arsip
4. Kartu Berobat Penderita
5. Formulir Laporan Kegiatan
6. Buku Catatan
7. Komputer
8. Laptop
9. Printer
10. Dll

Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki puskesmas Bestari adalah :
1. Lemari Es
2. Alat – alat Imunisasi
3. Vaksin Seperti : BCG, DPT, Polio, Campak,TT, Hepatitis

Fasilitas Media Penyuluhan


Fasilitas media penyuluhan yang dimiliki Puskesmas Bestari adalah :
1. Laptop
2. Poster
3. Flip Chart

H. TENAGA KESEHATAN
Tenaga Pelaksana PNS
1. Dokter Umum : 4 Orang
2. Dokter Gigi : 4 Orang
3. Dokter Spesialis Obgyn : - Orang
4. Perawat : 12 Orang
5. Bidan : 2 Orang
6. Perawat Gigi : - Orang
7. Analis : 2 Orang
8. Apoteker : 1 Orang
9. Asisten Apoteker : 1 Orang
10. Gizi : 1 Orang
11. Penyuluh : 6 Orang
12. Refraksionis Mata : 1 orang
13. Radiografer : 3 orang

24 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
14. Pengadministrasi : 1 Orang

Tenaga Pelaksana Honorer


1. Administrasi : 1 Orang
2. Penyuluh : 1 Orang
3. Cleaning Service : 1 Orang
4. Sequrity : 1 orang
5. Perawat : 1 orang

Daftar Staf/Tenaga Pelaksana PNS Puskesmas Bestari

JABATAN/

No. NAMA NIP GOL PENDIDIKAN PROGRAM


YANG
DIKELOLA
dr.Mayer Remora 19830315201411100 Kepala
1 IVI/a S1 Dokter
Situmorang 1 Puskesmas
Ka Sub Bag TU/
Juli Utari Israini 19760704 200604 2
2 III/c S1 Keperawatan Prog ISPA,
S.Kep, Ns 017
DIARE
Penanggung
drg. Hj. Susanna Indra 19590727 198903 2 Jawab UKM
3 IV/d S1 Dokter Gigi
R 003 Kelurahan
Pet.Tengah
Suhana Prawati 19660326 198903 2
4 IV/b S1 keperawatan Keswa, Picare
S.Kep, Ns 003
Drg. Okty 19641026 200212 2 S1 Kedokteran
5 IV/a Poly. Gigi
Niswatushalihah 001 Gigi
19701110 200604 2 S1 Kedokteran
6 Dr.Rasmi Rohayati IV/b Poly Umum
008 Umum
19640403 198803 2
7 Nurlela Betty , SKM IV/a S1 Kesmas Kesling
005
Tio Dame Ambari 19690112 198903 2
8 IV/a S1 Kesmas Promkes, UKGS
SKM 003
Bendahara BPJS,
19681204 199402 2
9 Evy Ohara, SKM IV/a S1 Kesmas ADM
002
HIV/AIDS,
Dr. Maria Posma 19820429 201001 Dokter Poly
10 IV/b S2, M. Kes
Hayati 2015 Umum

25 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
19670405 199003 2
11 Hasrah Martha III/d SMF Analis
004
19680215 199503 1
12 Burhanuddin, SKM III/d S1 Kesmas P2 Rabies
002
Erma July Siregar, 19691212 199503 2
13 III/d S1 Keperawatan HIV /AIDS
S.Kep 002
dr. Renta Tiurma 19730905 200604 2 S1 Kedokteran
14 III/d Poly Umum
Sormin 012 Umum
Raviqoh Evi Yazid, 19670814 199203 2 D3 Loket
15 III/d
Dipl.Rad 003 Radiodiagnostik Pendaftaran
19690630 199403 2 Assisten
16 Faurita III/d SAA
006 Apoteker
19690509 198911 2 Bendahara BOK,
17 Asrianti III/c DIII Gizi
001 201001 2 018 Gizi
Irma Juliana 19720719 199603 2 Lab, Pengurus
18 III/d S1 Kesmas
Tanjung,SKM 003 Barang
Sri Nanda Sihotang, 19701123 199703 2 D3 Loket
19 III/C
S.Pd 001 Radiodiagnostik Pendaftaran
Erni Ferawati Sinaga, 19800215 200502 2
20 III/c D3 Keperawatan UKS
AMK 006
Irwansyah Putra 19760624 199603 2
21 III/b SPK UGD
Pulungan 005
Kurniawati pohan, Am 19770110 200212 2
22 III/c D-IV Kebidanan Imunisasi
Keb 004
Rujukan, UKK ,
19790626 201001 2
23 Hairani Hasibuan III/b D3 Keperawatan Perkesmas,
017
Kesorga
Yunita Katarina 19830602 201403 2
24 III/c S1 Farmasi Apoteker
Simanjuntak S.Farm 001
Monakrista Saragih, 19820924 2011001 2
25 III/b D3 Kebidanan KIA/KB
Am.Keb 020
19840920 201101 2
26 Rini Septriani AMRO III/a D3 Refraksionis MATA
009
19770810 201401 1 Loket
27 Muhammad Soleh III/a SMA
001 Pendaftaran
Sumber : Data Dasar Puskesmas Bestari 2023

26 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Daftar Staf/Tenaga Pelaksana Honorer Puskesmas Bestari
No. NAMA NIP GOL JABATAN
1 Leni Marlina - - Perawat

2 Wilna Julia - - Security


3 Nur Syafitri SAA
Paisal Nasution
4 - - Cleaning Service

Sumber : Data Dasar Puskesmas Bestari 2021

I. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan pada Puskesmas Bestari yaitu meliputi operasional Puskesmas dan
pembiayaan kegiatan-kegiatan untuk mendukung terlaksananya program-program Puskesmas,
bersumber dari anggaran kesehatan dari Bantuan Operasional kesehatan dan Jaminan kesehatan
Nasional (JKN).

BAB IV
STUDY KASUS

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah merah dan
menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang
dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia
yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi. (Prawirohardjo, 2010 dalam Astarina, 2014).

27 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala letih, sering mengantuk, malaise, pusing, lemah,
nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membrane mukosa pucat (misal, konjungtiva), bantalan
kuku pucat, tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah (Rukiyah, 2010).
Pemantauan konsumsi tablet Fe juga perlu diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar
karena hal ini akansangat mempengaruhi efektifitas penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang
benar yaitu dengan air putih atau air jeruk (Setyoresmi, 2012 dalam Astarina, 2014).
Pada kasus sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang ibu hamil diberikan tablet Fe
untuk mencegah dan mengatasi anemia yang dialami oleh ibu serta pemenuhan nutrisi selama
kehamilan. Vitamin C juga diberikan kepada ibu bertujuan untuk mempercepat penyerapan zat
besi dalam tubuh ibu sehingga diharapkan kadar Hb ibu dapat meningkat. Selain itu, ibu juga
disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang terutama makanan yang mengandung tinggi zat besi.
Bahaya anemia selama kehamilan adalah abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba, 2010).
Bahaya anemia saat persalinan adalah gangguan his, kala I memanjang, persalinan dengan
tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah, retensio plasenta, dan atonia uteri (Manuaba,
2010).

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N DENGAN


ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2023

A. Kunjungan ANC
Tanggal 03 Mei 2023 Pukul 10.00 WIB

Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. N Tn. E
Umur : 32 Tahun 34 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 D3
Pekerjaan : Karyawati Karyawan
Alamat : Jalan Sei Sekundur Jalan Sei Sekundur

Data Subjektif (S)

28 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Alasan Datang:
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Riwayat Haid
HPHT tanggal 03 Februari 2023 lamanya 7 hari, banyaknya 2-4 kali ganti
pembalut/hari, siklus haid 28 hari. Haid sebelumnya tanggal 05 Januari 2023,
lamanya 5 hari. Tafsiran persalinan tanggal 10 November 2023.

Riwayat dan kebiasaan sehari-hari


Makan 3x/ hari dengan lauk ikan, tahu, tempe, dan sayuran. Mandi 2 kali /hari, BAB 1 kali /hari,
BAK 5-8 kali /hari.

Riwayat kehamilan ini, persalinan, dan nifas yang lalu


Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke tiga dan tidak pernah keguguran
Anak I
Lahir tahun 2015, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak ada penyulit, jenis
kelamin laki-laki, BB 2700 gram, PB 50 cm, keadaan sehat, nifas baik.
Anak II
Lahir tahun 2019, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak ada penyulit, jenis
kelamin laki-laki, BB 3100 gram, PB 48 cm, keadaan sehat, nifas baik.

Riwayat keluarga berencana


Ibu mengatakan tidak menggunakan KB, ibu mengatakan menggunakan KB alamiah dengan
metode kalender.

Riwayat penyakit yang dan sedang diderita


Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak ada riwayat penyakit
keturunan (hipertensi, diabetes, asma, dan TBC).

Riwayat dan kebiasaan sehari-hari


Makan, personal hygiene, dan eliminasi Ibu makan 3x sehari dengan selingan cemilan. Ibu mandi
2 x/hari, sikat gigi, mengganti pakaian minimal 2 x/hari, BAB 1 /hari, BAK 5-8 x/hari.

29 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Kondisi psikososial (keluarga inti, perkawinan, kehamilan)
Ibu mengatakan tinggal di sebuah kosan dengan suaminya, hubungan dengan suaminya cukup
baik, ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini.

Data Objektif (O)


Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran Compos Mentis, keadaan emosional stabil, TB 150 cm, LILA
25 cm, BB 59 Kg, TD 123/81 mmHg, N 83 x/m, RR 21 x/m, S: 36,5°C, konjungtiva sedikit
pucat.

Pemeriksaan Penunjang
- Darah : HB 10,5 gram/dl (03 Mei 2023)
- Urine : reduksi (-), protein (-) (03 Mei 2023)
- Golongan Darah :O

Analisa (A)
Diagnosa kebidanan
Ibu : G3P2A0 hamil 12 minggu dengan anemia ringan
Janin : tunggal, hidup, intrauterine

Diagnose potensial: anemia ringan

Penatalaksanaan (P)
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu bahaya anemia pada kehamilan, ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum air putih
lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makan secara teratur,
mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara jam makan pokok,
mengonsumsi buah dan sayuran, ibu mengerti.
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb, ibu bersedia
5. Memberitahu ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan tidur
siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat, ibu mengerti.
6. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I yaitu Vagina perih dan panas saat

30 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
buang air kecil atau berhubungan seks, Sakit betis, bengkak di satu sisi, atau sakit kepala
parah, Adanya penyakit kronis bawaan, Pendarahan vagina, Mual dan muntah
berlebihan, Demam tinggi, Keputihan dan gatal, Vagina perih dan panas saat buang air
kecil atau berhubungan seksual, ibu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygine seperti mandi 2x/hari, mengganti
pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila basah, serta cebok
dengan cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke belakang, ibu mengerti.
8. Memberi ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari pada pagi dan malam hari
sebanyak 30 tablet, dan Vitamin C dengan dosis 2x/hari serta diminum dengan air putih,
ibu berjanji akan meminumnya secara teratur.
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan, ibu bersedia.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar Pelayanan di Puskesmas Bestari sudah sesuai dan memenuhi Standar Pelayanan di
Puskesmas dengan menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

31 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif, untuk
mencapai derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya diwilayah kerja Puskesmas Bestari.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat
memahami tugas dan tanggung jawab seorang calon bidan di Puskesmas. Kegiatan yang telah
dilakukan meliputi pemberian pelayanan kebidanan sesuai dengan SOP yang ada.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N G3P2A0 dengananemia ringan, penulis
menyimpulkan sebagai berikut.
a. Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah merah
dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5
gr/dl. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Ny. N mengalami anemia di mana
kadar hemoglobinnya 10,5 gram/ dl pada trimester I. Berdasarkan kadar Hb tersebut, Ny.
N mengalami anemia ringan.
b. Anemia dalam kehamilan pada Ny. N terjadi karena ketidakteraturan dalam mengons ums i
tablet Fe dan kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran
hijau. Ini penulis dapatkan berdasarkan pengakuan dari Ny. N tersebut.
c. Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. N adalah keluhan ibu yang mengatakan
bahwa ia cepat lelah dan pusing. Selain itu, ditemukan bahwa konjungtiva ibu sedikit
pucat. Semua tanda dan gejala tersebut merupakan tanda dan gejala dari anemia.
d. Bahaya yang mungkin akan terjadi pada ibu hamil dengan anemia tidak ditemui pada Ny.
N selama kehamilannya. Ibu tidak mengalami abortus, tidak pernah perdarahan, tidak
KPD, dan pertumbuhan janinnya sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan.
e. Pencegahan dan penanganan anemia dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama
kehamilan dan pemenuhan nutrisi ibu hamil terutama yang mengandung tinggi zat besi.
f. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia tidak berbeda dengan ibu hamil yang
tidak mengalami anemia yaitu sesuai dengan standar pelayanan 14 T. Pencegahan maupun
penangan anemia terdapat pada T4 yaitu pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan, dan T6 yaitu pemeriksaan Hb. T6 tersebut merupakan program pemerinta h
untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil sedangkan untuk T6 berfungsi untuk
mengetahui kadar Hb dalam darah seorang ibu hamil sehingga dapat diketahui tingkat
anemia yang dialami oleh seorang ibu hamil.

B. Saran
Untuk meningkatkan pelayanan perlu adanya penataan kembali untuk Puskesmas agar lebih baik
kedepannya dengan berbagai pelayanan yang tersedia untuk masyarakat sekitar.
Perlu untuk dilanjukan kembali untuk kegiatan Praktek kerja Lapangan berikutnya supaya dapat
mengetahui pengelolaan perbekalan kebidanan di Puskesmas.
Pada akhir pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis mengharapkan semua
tenaga kesehatan terutama bidan dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahua n
mengenai anemia dalam kehamilan sehingga dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan ibu.
Selain itu, kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus dapat terus
ditingkatkan agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil untuk terhindar dari
anemia.

32 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
LAMPIRAN
LAPORAN KEGIATAN PKL DI
PUSKESMAS BESTARI MEDAN

Hari Tanggal Kegiatan

33 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Selasa 02 mei 2023 - Orientasi lingkungan puskesmas
- Perkenalan dengan staf di puskesmas Bestari
- Membantu memberikan pelayanan di puskemas
meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.

Rabu 04 mei 2023 - Membantu memberikan pelayanan di puskemas


meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.
- Melakukan bimbingan bersama CI lahan
mengenai pertukaran ruangan serta penyusuna n
laporan PKL di puskesmas Bestari
- Bimbingan bersama CI Institusi di puskesmas
bestari.
Rabu 10 mei 2023 - Membantu memberikan pelayanan di puskemas
meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.
- Melakukan Pemeriksaan Pada ibu hamil dengan
arahan CI puskesmas
- Melakukan bimbingan bersama CI puskesmas
mengenai penyuluhan PHBS di puskesmas
Bestari
- Ikut melakukan pemasangan kb implan bersama
BKKBN di puskesmas Bestari.
- Ikut bersama CI Puskesmas melakukan posyandu
di daerah Sei putih dan daerah Sekip.

Kamis 11 mei 2023 - Membantu memberikan pelayanan di puskemas


meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.
- Melakukan Pemeriksaan Pada ibu hamil dengan
arahan CI puskesmas

34 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
- Revisi laporan PKL Bab I dan II bersama CI
puskesmas.

Jumat 12 mei 2023 - Membantu memberikan pelayanan di puskemas


meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.
- Melakukan Pemeriksaan Pada ibu hamil dengan
arahan CI puskesmas.
- Ikut bersama dr.poli umum melakukan
POSBINDU disekitar puskesmas.
- Melakukan penyuluhan dengan tema PHBS
kepada masyarakat di puskesmas Bestari
- Bimbingan bersama CI institusi di puskesmas
Bestari.
Jumat 13 Mei 2023 - Membantu memberikan pelayanan di puskemas
meliputi : Poli umum, KIA/KB, poli gigi dan
mulut, IGD, poli mata, laboratorium, apotek.
- Melakukan Pemeriksaan Pada ibu hamil dengan
arahan CI puskesmas.
- Penyerahan logbook, absensi, dan daftar nilai
beserta laporan kepada CI puskesmas untuk
ditanda tangani dan distempel.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Perilaku hidup bersih dan sehat


Hari/Tanggal : Jumat/12 Mei 2023
Waktu : 09:00-10:00 Wib
Tempat : Puskesmas Bestari
Sasaran : Masyarakat sekitar Puskesmas Bestari
Metode : Ceramah, Tanya jawab
Media : Laptop dan leflet

35 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Materi : Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

URAIAN KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN KEGIATAN


NO WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN MASYARAKAT

1. 1 menit Pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengar


dan menjelaskan /memperhatikan
tujuan

Menjelaskan materi
penyuluhan
Mendengarkan
2. 5 menit Penjelasan
materi
Tanya jawab

Menyimpulkan
Evaluasi Bertanya
3 3 menit

Penutup Memperhatikan
4. 1 menit

A. Materi Penyuluhan

 Pengertian Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan
mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatka n
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing- masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

36 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
 Indikator PHBS
Indikator PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

 KETERANGAN INDIKATOR PHBS


Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan).

Memberi bayi ASI Eksklusif


Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.

Menimbang balita setiap bulan


Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS.
Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya minima l
8 kali setahun.
Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih adalah
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat
penampungan limbah minimal 10 m.

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

37 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)

Menggunakan jamban sehat


Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang
penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir. Jamban/kakus adalah bangunan yang
dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban
adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat :
Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang penampunga n
minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
1) Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
2) Tidak mencemari tanah di sekitarnya
3) Mudah dibersihkan
4) Aman digunakan
5) Dilengkapi dinding dan atap pelindung
6) Cukup penerangan
7) Lantai kedap air
8) Luas ruangan cukup
9) Ventilasi cukup baik
10) Tersedia air dan alat pembersih

Memberantas jentik di rumah


Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di
lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup menimbun.

Makan sayur dan buah setiap hari


Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.

Melakukan aktifitas fisik setiap hari


Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1
minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh
menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dan lain sebagainya.

Tidak merokok di dalam rumah


Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga
lainnya.

38 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
1. Dokumentasi bimbingan bersama CI puskesmas.

39 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
2. Dokumentasi Bimbingan bersama CI institusi

3. Dokumentasi Pemasangan KB implan di Puskesmas Bestari.

40 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
4. Dokumentasi Posyandu di Sei putih dan sekip

41 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
5. Dokumentasi Posbindu di sekitar puskesmas Bestari

42 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
6. Dokumentasi penyuluhan di puskesmas Bestari

43 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
7. Bimbingan bersama CI institusi di puskesmas bestari

44 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I
45 | L A P O R A N P K L P U S K E S M A S B E S T A R I

Anda mungkin juga menyukai