Anda di halaman 1dari 51

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES PADA MAHSISWA

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR


LAMPUNG

PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
RAHMADILA PUTRI MUSANTRI
11310298

JURUSAN KEDOKTERAN UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
MEI 2015

BAB 1
LATAR BELAKANG
Dari
Dari beberapa
beberapa penelitian
penelitian yang
yang
pernah
pernah dilakukan,
dilakukan, ditemukan
ditemukan bahwa
bahwa
tingkat
tingkat stres
stres pada
pada mahasiswa
mahasiswa cukup
cukup
tinggi
tinggi penyebabnya
penyebabnya antara
antara lain
lain
adalah
adalah masalah
masalah akademik,
akademik, yang
yang
berkaitan
dengan
kegagalan
berkaitan
dengan
kegagalan
mahasiswa
mahasiswa dalam
dalam menyelesaikan
menyelesaikan
tuntutan
akademiknya,
prestasi
tuntutan
akademiknya,
prestasi
akademik
akademik yg
yg rendah
rendah dan
dan masalah
masalah
tugas
tugas perkuliahan.
perkuliahan.
Tuntutan
internal
maupun
Tuntutan
internal
maupun
eksternal
eksternal dari
dari kehidupan
kehidupan akakdemik
akakdemik
dapat
dapat memberikan
memberikan tekanan
tekanan yang
yang
melampaui
batas
kemampuan
melampaui
batas
kemampuan
mahasiswa,
mahasiswa, sehingga
sehingga mengakibatkan
mengakibatkan
terjadinya
stres.
Stres
yang
terjadinya
stres.
Stres
yang
berkepanjangan
dapat
berkepanjangan
dapat
mengakibatkan
penurunan
mengakibatkan
penurunan
kemampuan
dengan
kemampuan beradaptasi
beradaptasi
dengan
lingkungannya.
lingkungannya.

PENELITIAN TERKAIT
Penelitian yang dilakukan di
Indonesia oleh Irfan Soleh
pada mahasiswa Universitas
malahayati 2014

dari 213 responden sebanyak


108 responden (50,7%)
mengalami stres.

Shannone, R., Bradley, C.N., &


Teresa, M.H. Sources of Stress
among College Student 1999.
College Student Journal,

Di Amerika Utara penelitian


yang dilakukan terhadap 100
mahasiswa menunjukkan
bahwa prevalensi stres pada
mahasiswa adalah 38%.

Penelitian yang dilakukan di Asia menunjukkan hasil sebagai berikut


(Sreeramareddy. 2007) Di Pakistan, dengan 161 partisipan, prevalensi
stres mahasiswa fakultas kedokteran adalah 30,84%. (Saipanish, R.,
2003) di Thailand, dengan 686 partisipan, prevalensi stres mahasiswa
fakultas kedokteran adalah 61,4%. (Sherina M. et al) Di Malaysia,
dengan 396 partisipan, prevalensi stres mahasiswa fakultas kedokteran
adalah 41,9%.

RUMUSAN MASALAH
APA SAJAKAH FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA STRES PADA
MAHASISWA
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG ?

TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN
UMUM
PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

TUJUAN KHUSUS
1. MENGETAHUI APAKAH SELF DIRECTED LEARNING MEMPENGARUHI
TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI
2. MENGETAHUI APAKAH LINGKUNGAN AKADEMIK MEMPENGARUHI
TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI

MANFAAT PENELITIAN
BAGI INSTITUSI
PENDIDIKAN

BAGI MAHASISWA

BAGI PENELITI

DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN


INFORMASI DAN MASUKAN BAGI
INSTITUSI PENDIDIKAN KHUSUSNYA
DI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN
INFORMASI PADA MAHASISWA
MENGENAI FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA STRES PADA
MAHASISWA KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAN
WAWASAN SECARA LANGSUNG
DALAM MELAKSANAKAN
PENELITIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN, SERTA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PENELITI UNTUK MENYAJIKAN FAKTA
SECARA JELAS DAN SISTEMATIS

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 DEFINISI STRES

Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh


interaksi individu dengan lingkungannya,
menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan
tuntutan yang berasal dari situasi yang
bersumber pada sistem biologis, psikologis
dan sosial seseorang.

2.1.2 JENIS-JENIS STRES

Hans
Hans Selye
Selye membagi
membagi stres
stres menjadi
menjadi dua
dua ::
1.
1. Distress
Distress (( Stres
Stres Negatif)
Negatif)
Stres
Stres yang
yang bersifat
bersifat tidak
tidak menyenangkan.
menyenangkan.
Individu akan mengalami rasa cemas,
ketakutan,
ketakutan, kekhawatiran,
kekhawatiran, ataupun
ataupun gelisah
gelisah
2.
2. Eustress
Eustress (( Stres
Stres Positif)
Positif)
Stres
Stres yang
yang bersifat
bersifat menyenangkan.
menyenangkan. Eustress
Eustress
dapat
dapat meningkatkan
meningkatkan kewaspadaan,
kewaspadaan, kognisi,
kognisi,
konsentrasi
konsentrasi dan
dan performansi
performansi individu.
individu.

2.1.3 PATOFISIOLOGI STRES

2.1.4 RESPON STRES


1.

Local Adaption Syndrome (LAS)


Merupakan respon jaringan, organ atau bagian
tubuh tertentu terhadap stres karena trauma,
penyakit atau perubahan fisiologis lainnya. Seperti
respon nyeri dan respon inflamasi

2.

General Adaption Syndrome (GAS)


Merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh
terhadap stres. Respon yang terlibat adalah sistem
saraf otonom dan endokrin.

2.1.5 INDIKATOR STRES


1.

Fisiologis : Tekanan darah meningkat, keletihan, gangguan


lambung, sakit kepala, dll

2.

Emosional dan perilaku stres


minat dan motifasi, dll

3.

Perilaku

: ansietas, depresi, penurunan

: Konstruktif dan Dekstruktif

2.1.6 TINGKATAN STRES


Stres dibagi menjadi enam tingkatan.

Stres
Stres
Stres
Stres
Stres
Stres

tahap
tahap
tahap
tahap
tahap
tahap

1
2
3
4
5
6

2.1.7 DAMPAK STRES

Dampak Positif
Meningkatkan
kemampuan belajar dan berfikir

Dampak Negatif ditandai dengan empat


gejala: Fisiologis, psikologis, kognitif,
interpersonal

2.1.8 CARA PENGUKURAN STRES

DASS (DEPRESSION ANXIETY STRESS


SCALE)

KESSLER PSYCHOLOGICAL DISTRESS


SCALE

2.1.9 PENATALAKSANAAN STRES


FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS UNTUK
MENGURANGI STRES:

HARAPAN AKAN SELF-EFFICACY


KETAHANAN PSIKOLOGIS
OPTIMISME
DUKUNGAN SOSIAL

2.10 STRES MAHASISWA


Mahasiswa merupakan usia remaja
akhir yang cendrung mulai
membuat penilaian tersendiri dalam
menghadapi masalah yang
berkenanaan dengan lingkungan
mereka. Remaja mulai
mempertimbangkan keabsahan
pemikiran yang ada dan
mempertimbangkan lebih banyak
alternatifnya. Kondisi ini yang juga
dapat memicu terjadinya stres,
terutama pada mahasiswa yang
lebih sering terpapar masalah
tersebut

2.2 SELF DIRECTED LEARNING


Kemampuan untuk mengatur diri
dalam belajar secara dewasa untuk
peningkatan pengetahuan, keahlian,
prestasi, dan pengembangkan diri
individu yang diawali dengan
inisiatif sendiri dengan belajar
perencanaan belajar sendiri dan
dilakukan sendiri, menyadari
kebutuhan belajar, tujuan belajar,
membuat strategi belajar, menilai
hasil belajar, serta memiliki
tanggung jawab sendiri menjadi
agen perubahan dalam belajar.

2.2.1 ASPEK-ASPEK SDL


A. SISWA MENGONTROL BANYAKNYA PENGALAMAN
BELAJAR YANG TERJADI
B. PERKEMBANGAN KEAHLIAN
C. MENGUBAH DIRI PADA PERFORMANSI YANG LEBIH BAIK
D. MANAJEMEN DIRI
E. MOTIVASI DAN PENILAIAN DIRI

2.3 LINGKUNGAN AKADEMIK

lingkungan akademik adalah semua


yang tampak disekeliling siswa dan
adanya
faktor-faktor
yang
mempengaruhi perkembangan dan
tingkah lakunya dalam menjalankan
aktifitas pendidikan mereka. Dalam hal
ini lingkungan belajar yang baik
diharapkan untuk menggugah emosi
siswa agar termotivasi dalam belajar.

2.3.1 LINGKUNGAN SEKOLAH/KAMPUS

Sekolah merupakan lembaga


pendidikan, dimana sekolah turut
mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar siswanya. Kualitas pengajar,
metode pengajaran, keadaan
fasilitas/perlengkapan di sekolah,
keadaan ruangan, jumlah siswa per
kelas, kesesuaian materi belajar
dengan kemampuan siswa,
pelaksanaan tata tertib, dan
sebagainya, semua ini turut
mempengaruhi keberhasilan belajar

KERANGKA TEORI
Faktor
Internal

Perkembangan
& Pertumbuhan
Fisik
Kondisi
Kesehatan
Manajemen Diri
Motivasi

Faktor
Eksternal

Lingkungan
Akademik
Lingkungan
Sosial
Masalah
Keuangan

Self directed
learning
Stres
Mahasis
wa

KERANGKA KONSEP
Variabel
Variabel Bebas
Bebas

Faktor
Faktor
Penyebab
Penyebab
Stres
Stres

Variabel
Variabel Terikat
Terikat

Self
Self Directed
Directed
Learning
Learning
Stres
Stres Mahasiswa
Mahasiswa
Lingkungan
Lingkungan
Akademik
Akademik

HIPOTESA
Hipotesis
Hipotesis dalam
dalam penelitian
penelitian ini
ini adalah
adalah ::
1.
1. Ha.
Ha. Self-directed
Self-directed Learning
Learning mempengaruhi
mempengaruhi stres
stres pada
pada
mahasiswa
mahasiswa
Ho.
Ho. Self-directed
Self-directed Learning
Learning tidak
tidak mempengaruhi
mempengaruhi stres
stres
pada
mahasiswa
pada
mahasiswa
2.
2. Ha.
Ha. Lingkungan
Lingkungan
mahasiswa
mahasiswa
Ho.
Ho. Lingkungan
Lingkungan
mahasiswa
mahasiswa

Akademik
Akademik mempengaruhi
mempengaruhi stres
stres pada
pada
Akademik
Akademik tidak
tidak mempengaruhi
mempengaruhi stres
stres pada
pada

BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

Jenis
Jenis dan
dan rancangan
rancangan penelitian
penelitian
Jenis
Jenis analitik
analitik dengan
dengan menggunakan
menggunakan metode
metode cross
cross sectional.
sectional.

Waktu
Waktu Dan
Dan Tempat
Tempat Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian ini
ini dilakukan
dilakukan di
di
Lampung
Lampung pada
pada bulan
bulan Juni
Juni

Universitas
Universitas Malahayati
Malahayati Bandar
Bandar
2015
2015

SUBJEK
SUBJEK PENELITIAN
PENELITIAN
Populasi
Populasi penelitian
penelitian ini
ini adalah
adalah seluruh
seluruh mahasiswa
mahasiswa Kedokteran
Kedokteran
Universitas
Universitas Malahayati
Malahayati angkatan
angkatan 2014
2014 sebanyak
sebanyak 240
240 mahasiswa
mahasiswa

KRITERIA
KRITERIA INKLUSI
INKLUSI
Mahasiswa
Mahasiswa Fakultas
Fakultas Kedokteran
Kedokteran Angkatan
Angkatan 2014
2014
Responden
Responden berada
berada dikampus
dikampus Universitas
Universitas Malahayati
Malahayati saat
saat
pengumpulan
pengumpulan data.
data.
KRITERIA
KRITERIA EKSKLUSI
EKSKLUSI
Mahasiswa
Mahasiswa pindahan
pindahan
Tidak
Tidak bersedia
bersedia menjadi
menjadi responden
responden
Sedang
Sedang cuti
cuti kuliah
kuliah
Sakit
Sakit dan
dan berhalangan
berhalangan hadir
hadir

CARA
CARA PENGAMBILAN
PENGAMBILAN SAMPEL
SAMPEL
Teknik pengambilan sampel Random Sampling yang di hitung
menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 150
responden. Ditambahkan 10 persen dari seluruh populasi sehingga
jumlah sample yang digunakan sebanyak 174 responden
VARIABEL
VARIABEL PENELITIAN
PENELITIAN
Variabel Bebas : Penyebab Stres (Self Directed Learning dan Lingkungan
Akademik)
Variabel Terikat : Stres Mahasiswa

DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Definisi
Cara
penelitian Operasion Ukur
al
Tingkat
Stres

Kesiapan
Belajar
Mandiri

Lingkungan
Akademik

Tingkat stres
yang dialami
oleh
mahasiswa
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Malahayati
yang diukur
dengan
Kessler
Psychological
Distress Scale
Tingkat
Kesiapan
Belajar
Mandiri yang
diukur
dengan
menggunaka
n SDLR
Lingkungan
Akademik di
ukur dengan

Angket

Angket

Angket

Alat Ukur

Hasil Ukur

Kessler
Psychological
Distress
Scale

1.

Self Directed
Learning
Rate Scale

1.

Dundee
Ready

Skala
Ukur

Stres jika memperoleh


nilai 25
Tidak stres jika
memperoleh nilai <25

Ordinal

Kesiapan Belajar Mandiri


baik jika memperoleh
nilai mean
Kesiapan Belajar Mandiri
tidak baik jika
memperoleh nilai < mean

Ordinal

0. Lingkungan Akademik baik


jika memperoleh nilai mean
1. Lingkungan Akademik tidak
baik jika memperoleh nilai

Ordinal

2.

2.

PENGOLAHAN DATA

Editing

Koding

Processing

Cleaning

ANALISIS DATA
Univariat

Uji masing-masing variabel bebasnya

Bivariat

Uji variabel bebas dg variabel terikat

Chi-square

ALUR PENELITIAN

Subyek Penelitian
Kriteria Inklusi &
Eklusi
Sampel Terpilih
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di lingkungan kampus


Universitas Malahayati Bandar Lampung. Data
diambil dari mahasiswa kedokteran angkatan
2014 dengan memperhatikan kriteria inklusi dan
eksklusi. Didapatkan sampel sebanyak 174
responden. Dilakukan uji analisa univariat dan
bivariat kepada sampel menggunakan kuesioner
stres, kuisioner kesiapan belajar mandiri dan
kuesioner lingkungan akademik

HASIL PENELITIAN
Karateristik responden
Jenis kelamin

NO

JENIS KELAMIN

JUMLAH

PRESENTASE

LAKI-LAKI

59

33.9

PEREMPUAN

115

66.1

174

100

JUMLAH

ANALISA UNIVARIAT

Distribusi tingkat stres mahasiswa


No

Stres

Stres

88

50.6

Tidak Stres

86

49.4

174

100.0

Jumlah

Jumlah

Distribusi kesipan belajar mandiri

No

Kesiapan belajar
mandiri

Jumlah

Kesiapan belajar mandiri


tidak baik

78

44.8

Kesiapan belajar mandiri


baik

96

55.2

174

100.0

Jumlah

TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR STRES PADA


MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2014
NO

Pernyataan

Mean

Kategori

Seberapa sering anda


merasa semua adalah
upaya

3.08

Stres

Seberapa sering anda


merasa gugup

2.85

Stres

Seberapa sering anda


merasa resah dan
gelisah

2.64

Stres

Seberapa sering anda


merasa tidak berharga

2.05

Tidak Stres

Seberapa sering anda


merasa begitu gugup
dan tidak ada yang bisa
menenangkan

2.17

Tidak Stres

Seberapa sering anda


merasa putus asa

2.17

Tidak Stres

TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR KESIAPAN


BELAJAR MANDIRI MAHASISWA KEDOKTERAN
ANGKATAN 2014
N
o

Pernyataan

Mean

Kategori

Saya percaya pendidikan


adalah hal yang penting bagi
tiap orang

4.65

Baik

Saya ingin terus belajar


seumur hidup

4.43

Baik

Saya sendiri yang bertanggung 4.35


jawab atas keberhasilan saya,
bukan orang lain

Baik

Saya merasa puas bila saya


telah menyelesaikan masa
tugas belajar saya

1.75

Tidak baik

Dalam belajar saya senang bila 2.05


dapat ikut memutuskan apa
dan bagaimana cara belajar
dan mempelajari

Tidak baik

Saya membutuhkan waktu

Tidak baik

2.12

TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR LINGKUNGAN


AKADEMIK MAHASISWA KEDOKTERANG
ANGKATAN 2014
No

Pernyataan

Mean

kategori

Saya yakin bahwa saya


dapat melewati tahun
akademik ini

3.52

Baik

Kegiatan belajar mengajar


membantu saya
mengembangkan
kompetensi saya

3.20

Baik

Staf pengajar bersikap


sabar terhadap murid

3.08

Baik

Saya merasa bahwa saya


dipersiapkan dengan baik

0.90

Tidak baik

Perilaku mencontek
merupakan masalah di
fakultas ini

1.12

Tidak baik

Kegiatan belajar mengajar


terlalu menekankan pada

1.30

Tidak baik

Distribusi Lingkungan akademik


No

Lingkungan
akademik

Jumlah

Lingkungan
83
akademik tidak baik

47.7

Lingkungan
akademik baik

91

52.3

174

100.0

Jumlah

ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Kesiapan belajar mandiri terhadap stres
mahasiswa
Kesiapa
n
Belajar
mandiri

Tingkat Stres

Stres

Tidak
Stres

N%

N%

Baik

41
(42.7%)

55
(57.3%)

96

100

Tidak
baik

47
(60.3%)

31
(39.7%)

78

100

88
(50.6%)

86
(49.4%)

174

100

P-value

OR
(CI 95%)

2.3 (1.103.73)
0.032

Hubungan lingkungan akademik terhadap stres pada


mahasiswa
Lingkun
gan
Akademi
k

Tingkat Stres

Stres

Tidak
Stres

N%

N%

Baik

36
(39.6%)

55
(60.4%)

91

100

Tidak
baik

52
(62.7%)

31
(37.3%)

83

100

88
(50.6%)

86
(49.4%)

174

100

P-value

OR
(CI 95%)

2.56 (1.904.7)
0.004

PEMBAHASAN
1.

Hubungan Kesiapan Belajar Madiri


dengan Stres mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan 78
responden yang memiliki kesiapan belajar
mandiri tidak baik, ada sebanyak 47
responden (60.3%) yang mengalami stres.
Sedangkan dari 96 responden yang memiliki
kesiapan belajar mandiri baik, ada sebanyak
55 responden (57.3%) yang tidak stres. Hasil
uji statistik chi square didapat nilai p value <
dari (0,032 < 0,05).

Artinya Ho dapat ditolak dan disimpulkan


ada hubungan kesiapan belajar mandiri
dengan stres pada mahasiswa kedokteran
angkatan 2014 Universitas Malahayati
Bandar Lampung tahun 2015. OR didapat
2,03 yang berarti respoden yang memiliki
kesiapan belajar mandiri tidak baik berisiko
2,03 kali lebih besar untuk mengalami stres
dibandingkan responden yang memiliki
kesiapan belajar mandiri yang baik.

2.

Hubungan Kesiapan Belajar Madiri


dengan Stres mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan 83
responden yang menyatakan lingkungan
akademik tidak baik, ada sebanyak 52 orang
(62.7%) yang mengalami stres. Sedangkan
dari 91 responden yang menyatakan
lingkungan akademik baik, ada sebanyak 55
responden (57.3%) yang tidak stres. Hasil uji
statistik chi square didapat nilai p value <
dari (0,004 < 0,05).

Artinya Ho dapat ditolak dan


disimpulkan ada hubungan lingkungan
akademik dengan stres pada
mahasiswa kedokteran angkatan 2014
Universitas Malahayati Bandar
Lampung tahun 2015. OR didapat 2.56
yang berarti respoden yang
menyatakan lingkungan akademik
tidak baik berisiko 2,56 kali lebih besar
untuk mengalami stres dibandingkan

BAB V
Kesimpulan

Distribusi frekuensi stres pada mahasiswa dari


seluruh responden terdapat sebanyak 88
responden (50.6%) mengalami stres, dan
sebanyak 86 reponden (49.4%) tidak mengalami
stres.
Hasil hubungan kesiapan belajar mandiri dengan
stres pada mahasiswa fakultas kedokteran
angkatan 2014 yang dianalisis menggunakan
chi square diperoleh (p-value = 0,032<0,05)..
Hasil hubungan lingkungan akademik dengan
stres pada mahasiswa fakultas kedokteran
angkatan 2014 yang dianalisis menggunakan
chi square diperoleh (p-value = 0,004<0,05).

1.

SARAN
Bagi tempat penelitian
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan
pembinaan untuk mencegah dan mengatasi gejala
stres kepada mahasiswa seperti memberikan kegiatan
kerohanian bagi mahasiswa di kampus, serta
menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa.
Diharapkan institusi pendidikan memberikan
persiapan yang matang bagi mahasiswa baru agar
dapat beradaptasi dengan baik dalam belajar di
lingkungan akademiknya
Para pengajar diharapkan dalam kegiatan belajar
mengajar tidak hanya menekankan pada
pembelajaran mengenai informasi faktual saja tp bisa
dengan memberikan pembelajaran eksplorasi.

Diharapkan institusi pendidikan dan pengajar dapat


memberikan pengawasan yang ketat bagi mahasiswa
yang mencontek, sehingga kegiatan menyontek tidak
membudaya bagi mahasiswa.

2.

Bagi Mahasiswa

Hendaknya dapat mengenali ciri-ciri stress dengan melihat


indikator stres dengan skor tiga tertinggi yakni sering merasa
yang dilakukan merupakan upaya, sering merasa tidak
berharga, sering merasa resah dan gelisah, seehingga dapat
melakukan deteksi dini gejala stres dan melakukan
pencegahan atau penanggulangan sedini mungkin.

Mahasiswa diharapkan untuk dapat menyelesaikan tugas


belajarnya dengan baik, salah satunya dengan melakukan
manajemen waktu belajar.

Dalam belajar mahasiswa diharapkan dapat


berperan aktif dalam memutuskan apa dan
bagaimana cara belajar dan mempelajari sesuatu,
sehingga mahasiswa dapat belajar secara efektif
dan efisien sesuai dengan cara dan gaya belajar
masing-masing.

Diharapkan mahasiswa untuk memiliki rencana


atau program yang baik dalam mempersiapkan
sesuatu khususnya dalam bidang akademiknya.

Mahasiswa diharapkan untuk lebih merasa


percaya diri dalam belajar serta menanamkan nilai
integritas dan keteladanan dalam diri untuk
menghindari perilaku menyontek.

3.

Bagi Peneliti selanjutnya


Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya dan
sebagai bahan acuan pada Fakultas
Kedokteran Khususnya mengenai faktorfaktor yang dapat menyebabkan stres
dengan menambah variabel lain seperti
motivasi belajar, kondisi kesehatan dan
manajemen waktu belajar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai