METODE BRACHT
Oleh:
NAMA: Ni Wayan Sunariasih
NIM: 1810104318
I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : BD4107/5 SKS
4. Semester/Kelas : VIII / C5
5. Elemen Kompetensi : Mata Kuliah Bersyarat (MKB)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Pertolongan Persalinan Sungsang Spontan dengan
metode Bracht
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan dikelas mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan Pengertian persalinan sungsang dengan benar
2. Menjelaskan Bentuk-bentuk letak sungsang dengan benar
3. Mengetahui cara persalinan sungsang dengan benar
4. Mengerti penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht dengan benar
VI. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian persalinan sungsang
2. Bentuk- bentuk persalinan sungsang
3. Cara persalinan sungsang
4. Penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht
VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Ceramah
4. Time Token Arends
5. Brainstorming
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. Video
3. LCD
4. Laptop
Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 3 Menit
b. Melakukan apersepsi dengan tanya jawab
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi
e. Mengaitkan dengan realita kehidupan
sehar
Inti 1. Menjelaskan pengertia persalinan 12 Menit
sungsang dengan metode ceramah
2. Menjelaskan bentuk- bentuk persalinan
sungsang dengan metode ceramah
3. Mengetahui cara persalinan sungsang
4. Mengerti penatalaksanaan persalinan
dengan prasat Bracht
5. Memberikan kesempatan bertanya
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 5 menit
Lisan
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam
X. PENILAIAN
A. Jenis
Test tertulis
Lisan
B. Bentuk
MCQ (SOAL VIGNETE)
Essay
C. Instrument
Terlampir
XI. SUMBER BELAJAR
Saifuddin, Abdul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSP. 2006. Hal: 520 – 525
Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 2005. Hal: 606 – 622
Yogyakarta, …………….2019
VIGNATTE 1
VIGNETTE 2
Pertanyaan . gerakan pertolongan dengan dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu
punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) di sesuaikan
dengan lahirnya badan janin ….
Kunci A
VIGNETTE 3
Kunci a. lithotomi
Penulis soal Ni wayan Sunariasih
Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar
Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton vaginal breech delivery
at term: still a safe option. Obstet Gynecol 103:407, 2004.
VIGNETTE 4
Kunci A.
VIGNETTE 5
Lampiran 2
soal essay ..
Jawaban
a. t e k n i k m e l a k u k a n h i p e r l o r d a s e a d a l a h s e b a g a i berikut :
- saat bokong tampak disuntikkan oksitosin 7 unit
- setelah bokong lahir, bokong dipegang secara Brach (kedua ibu jari pada kedua
paha bayi dan eempat jari kedua tangan lainnya memegang bokong bayi)
- dilakukan hiperlordase dengan melengkungkan bokong ke arah perut ibu
- s e o r a n g m e m b a n t u m e l a k u k a n t e k a n a n k r i s t e l l e r p a d a fundus
uteri, saat his dan mengejan.
- L a h i r b e r t u r u t - t u r u t d a g u , m u l u t , h i d u n g , m u k a d a n k e p a l bayi
- Bayi di letakkan di perut ibu untuk pemotongan tali pusat dan selanjutnya
dirawat sebagai mana mestinya.
b.
- Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar
5cm.
- Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya fase
cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.
- Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin
dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian
belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain berada pada bokong janin (gambar 1)
- Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu (
gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir .
- Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari
sekarang berada pada lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada
pinggang janin (gambar 2)
- Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan ( gerak
mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit kearah kiri atau kearah kanan
sesuai dengan posisi punggung anak.
- Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-
dahi dan seluruh kepala anak.
- Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan
lahir dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin
- Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada
persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.
1. Letak sungsang
Pengertian Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Prawirohardjo,
2010, p.606).
Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas panggul janin
merupakan kutub bawah dengan penunjuk sacrum. Sacrum kanan depan (RSA = right
sacrum anterior) adalah presentasi bokong dengan sacrum janin ada di kuadran kanan
depan panggul ibu, dan diameter bitrochanterica janin berada pada diameter obliqua dextra
panggul ibu ( Oxorn, 2010)
2. Bentuk – bentuk persalinan sungsang
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk letak
sungsang :
Letak bokong murni
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
c. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
Letak bokong kaki sempurna
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki berada disamping bokong
Letak bokong tak sempurna
a. Teraba bokong
b. Disamping bokong teraba satu kaki
Letak kaki
a. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
b. Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila lutut terendah
Kurniawati, Desi Dan Mirzanie, Hanifa. 2009. Obstetri Dan Ginekologi. Yogyakarta:
Toska Entreprise.
Oxorn dan Forte, 2010, Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan, CV. Andi
Offset, Yogyakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Pustaka Belajar.
Wijayarini, Maria A.2012. Modul Kebidanan Persalinan Macet. EGC: Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Lampiran Deskripsi Penugasan
Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi
Pertemuan Ke : 6 Minggu ke 3
A. Tujuan Penugasan
Mahasiswa mampu melakukan dan memahami Persalinan Dengan Metode Bracht
B. Uraian Penugasan
1. Obyek Garapan
Pendokumentasian penatalaksanaan Persalinan Dengan Metode Bracht dalam
bentuk video, penugasan bersifat kelompok.
2.Penilaian softskills
KRITERIA : nilai , norma, dan etika akademik yang berupa sikap jujur
no Aspek pengamatan Skor
kurang cukup baik Sangat
baik
1 2 3 4
1 Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ ulangan/ tugas
2 Tidak melakukan plagiat dalam
mengerjakan tugas
3 Mengungkapkan perasaan apa
adanya terhadap sesuatu
4 Melaporkan darta atau informasi
apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau
kekurangan
Jumlah skor
Keterangan
Sangat baik (SB)/4 = selalu , apabila melakukan sesuai pernyataan
Baik ( B)/3 = sering , melakukan sesuai pernyataan
Cukup (C)/ 2 = kadang- kadang dan sering tidak melakukan
Kurang (K)/ 1 = tidak pernah tidak pernah melakukan
KRITERIA penilaian sikap tanggung jawab
no Aspek pengamatan Skor
kurang cukup baik Sangat
baik
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu
dengan baik
2 Menerima resiko tindakan yang
dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa
bukti akurat
4 Mengembalikan barang yang di
pinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang
di lakukan
Jumlah skor
Keterangan
Sangat baik (SB)/4 = selalu , apabila melakukan sesuai pernyataan
Baik ( B)/3 = sering , melakukan sesuai pernyataan
Cukup (C)/ 2 = kadang- kadang dan sering tidak melakukan
Kurang (K)/ 1 = tidak pernah tidak pernah melakukan