Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEORI

PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG SPONTAN DENGAN

METODE BRACHT

Oleh:
NAMA: Ni Wayan Sunariasih
NIM: 1810104318

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘ AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : BD4107/5 SKS
4. Semester/Kelas : VIII / C5
5. Elemen Kompetensi : Mata Kuliah Bersyarat (MKB)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Pertolongan Persalinan Sungsang Spontan dengan
metode Bracht

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori-teori dan
teknik tentang keterampilan dasar praktik prasat bracht dengan benar sesuai dengan
teori.Peraturan Menteri Kesehatan No. 97 Tahun 2014. Peraturan Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan

III. KOMPETENSI DASAR


Mampu memahami teori persalinan khususnya pertolongan persalinan dengan Prasat
Bracht

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa Dapat :
1. Menjelaskan Pengertian persalinan sungsang dengan benar
2. Menjelaskan Bentuk-bentuk letak sungsang dengan benar
3. Mengetahui cara persalinan sungsang dengan benar
4. Mengerti penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht dengan benar

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan dikelas mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan Pengertian persalinan sungsang dengan benar
2. Menjelaskan Bentuk-bentuk letak sungsang dengan benar
3. Mengetahui cara persalinan sungsang dengan benar
4. Mengerti penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht dengan benar
VI. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian persalinan sungsang
2. Bentuk- bentuk persalinan sungsang
3. Cara persalinan sungsang
4. Penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht
VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Ceramah
4. Time Token Arends
5. Brainstorming
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. Video
3. LCD
4. Laptop

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 3 Menit
b. Melakukan apersepsi dengan tanya jawab
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi
e. Mengaitkan dengan realita kehidupan
sehar
Inti 1. Menjelaskan pengertia persalinan 12 Menit
sungsang dengan metode ceramah
2. Menjelaskan bentuk- bentuk persalinan
sungsang dengan metode ceramah
3. Mengetahui cara persalinan sungsang
4. Mengerti penatalaksanaan persalinan
dengan prasat Bracht
5. Memberikan kesempatan bertanya
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 5 menit
Lisan
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam

X. PENILAIAN
A. Jenis
Test tertulis
Lisan

B. Bentuk
MCQ (SOAL VIGNETE)
Essay

C. Instrument
Terlampir
XI. SUMBER BELAJAR

Saifuddin, Abdul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSP. 2006. Hal: 520 – 525

Silinaung M.D.G. Karakteristik persalinan letak sungsang di RSUP Prof. Dr. R. D.


Kandou Manado periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014. Manado: Jurnal e-
Clinic (eCl) vol4, no1; 2016

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 2005. Hal: 606 – 622

Yogyakarta, …………….2019

Dosen Pembimbing/koordinator mata kuliah Praktikan

(Luluk Khusnul, S.ST.,M.Keb) (Ni wayan Sunariasih)

XII. LAMPIRAN MATERI


Lampiran 1 vignete
Lampiran 2 essay
Lampiran 3 Materi
XIII. SOAL
1. Vignete 5 soal
2. Essay 3dalam bentuk kasus!
Sekaligus dengan jawaban
Lampiran 1

VIGNATTE 1

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Ny F 36 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu ke BPM dalam fase
persalinan kala II fase aktif , setelah di lihat ibu dengan pembukaan
lengkap dan presentasi bokong, Hasil pemeriksaan ibu Nampak
khawatir dan rasa ingin meneran Diagnosa untuk Ny. F adalah...
.

Pertanyaan bagaimana tindakan pertolongan Ny. U


Pilihan jawaban a. prasat bract
b. prasat mouler
c. asuhan persalinan normal
d. kala II fase aktif
e. prasat lovset

Kunci a. prasat bract

Penulis soal Ni wayan Sunariasih


Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Mochar, Rustam, 2001. Sinopsis Obstetri. ESG. Jakarta.

Depkes, RI, 2006. Asuhan Persalinan Normal. Depkes. Jakarta.

JNPKKR, 2007. Asuhan Persalinan Normal. Edisi Revisi, Jakarta.


Daftar Tilik Praktek Klinik Kebidanan

VIGNETTE 2

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Perempuan berusia 25 tahun masuk persalinan kala 1 dan pembukaan
lengkap hasil VT : pembukaan lengkap ketuban sudah pecah, presentasi
bokong murni, tidak ada tali pusat menumbung, djj: 140 x/ m . ibu ingin
meneran.

Pertanyaan . gerakan pertolongan dengan dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu
punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) di sesuaikan
dengan lahirnya badan janin ….

Pilihan jawaban a. hipertordosis janin


b. gerakan lovset
c. putar paksi
d. curam kebawah
e. ekstensi

Kunci A

Penulis soal Ni wayan sunariasih


Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Sumber Manuaba IBG. 2003. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: ECG
Rustam,Mochtar Prof. Dr. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid Edisi 2 Buku
Kedokteran.Jakarta: EGC

Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed 4, Vol 1. Jakarta :


EGC

VIGNETTE 3

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya
ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

Pertanyaan posisi untuk ibu pada pertolongan ini ….

Pilihan jawaban a. lithotomy


b. dorsalrecumbent
c. jongkok
d. setengah duduk
e. duduk

Kunci a. lithotomi
Penulis soal Ni wayan Sunariasih
Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar
Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton vaginal breech delivery
at term: still a safe option. Obstet Gynecol 103:407, 2004.

VIGNETTE 4

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Perempuan berusia 25 tahun masuk persalinan kala 1 dan
pembukaan lengkap hasil VT : pembukaan lengkap
ketuban sudah pecah, presentasi bokong murni, tidak ada
tali pusat menumbung, djj: 140 x/ m . ibu ingin meneran.
Dalam persalinan kaki sudah keluar tindakan nya adalah
cek tali pusat untuk memastikan tali pusat tidak terjepit.

Pertanyaan tindakan yang di lakukan paling terpenting ialah


Pilihan jawaban a. longarkan tali pusat
b. perbaiki bokong
c. putar bokong
d. jepit bokong
e. Tarik bokong

Kunci A.

Penulis soal Ni wayan sunariasih


Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan
Prosedur Dasar
Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton vaginal
breech delivery at term: still a safe option. Obstet Gynecol
103:407, 2004.
Rohkanawati, Dewi, dan Fitria, Belian, 2015 Modul
Praktik Kebidanan, Yogyakarta; STIKES ‘Aisyiyah

VIGNETTE 5

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Perempuan berusia 25 tahun masuk persalinan kala 1 dan
pembukaan lengkap hasil VT : pembukaan lengkap
ketuban sudah pecah, presentasi bokong murni, tidak ada
tali pusat menumbung, djj: 140 x/ m . ibu ingin meneran.
Dalam persalinan kaki sudah keluar tindakan nya adalah
cek tali pusat untuk memastikan tali pusat tidak terjepit.
Dalam proses persalinan dengan prasat brach ini dapat di
lakukan dengan kedua ibu jari penolong sejajar dengan
panjang paha jari- jari memegang daerah panggul.
Pertanyaan bokong dicekam dengan mengunakan ...
Pilihan jawaban a. kedua ibu jari
b. kelingking
c. jari tenggah
d. jari telunjuk
e. semua jari
Kunci A
Penulis soal Ni wayan sunariasih
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan
Prosedur Dasar
Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton vaginal
breech delivery at term: still a safe option. Obstet Gynecol
103:407, 2004.

Lampiran 2

soal essay ..

1. Bagaimana cara melakukan h i p e r l o r d a s e ?


2. Bagaimana cara melakukan prasat bracht ?
3. Resiko yang terjadi pada bayi jika persalinan bracht tidak di tolong dengan tetap adalah..

Jawaban

a. t e k n i k m e l a k u k a n h i p e r l o r d a s e a d a l a h s e b a g a i berikut :
- saat bokong tampak disuntikkan oksitosin 7 unit
- setelah bokong lahir, bokong dipegang secara Brach (kedua ibu jari pada kedua
paha bayi dan eempat jari kedua tangan lainnya memegang bokong bayi)
- dilakukan hiperlordase dengan melengkungkan bokong ke arah perut ibu
- s e o r a n g m e m b a n t u m e l a k u k a n t e k a n a n k r i s t e l l e r p a d a fundus
uteri, saat his dan mengejan.
- L a h i r b e r t u r u t - t u r u t d a g u , m u l u t , h i d u n g , m u k a d a n k e p a l bayi
- Bayi di letakkan di perut ibu untuk pemotongan tali pusat dan selanjutnya
dirawat sebagai mana mestinya.
b.
- Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar
5cm.
- Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya fase
cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.
- Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin
dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian
belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain berada pada bokong janin (gambar 1)
- Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu (
gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir .
- Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari
sekarang berada pada lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada
pinggang janin (gambar 2)
- Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan ( gerak
mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit kearah kiri atau kearah kanan
sesuai dengan posisi punggung anak.
- Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-
dahi dan seluruh kepala anak.
- Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan
lahir dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin
- Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada
persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.

3. Talipusat terjepit saat fase cepat.


Perdarahan intrakranial akibat dekompresi mendadak waktu melahirkan kepala anak pada
fase lambat kedua.
Trauma collumna vertebralis.
Prolapsus talipusat.
Lampiran materi
TINJAUAN TEORI

1. Letak sungsang
Pengertian Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Prawirohardjo,
2010, p.606).

Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas panggul janin
merupakan kutub bawah dengan penunjuk sacrum. Sacrum kanan depan (RSA = right
sacrum anterior) adalah presentasi bokong dengan sacrum janin ada di kuadran kanan
depan panggul ibu, dan diameter bitrochanterica janin berada pada diameter obliqua dextra
panggul ibu ( Oxorn, 2010)
2. Bentuk – bentuk persalinan sungsang
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk letak
sungsang :
Letak bokong murni
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
c. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
Letak bokong kaki sempurna
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki berada disamping bokong
Letak bokong tak sempurna
a. Teraba bokong
b. Disamping bokong teraba satu kaki
Letak kaki
a. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
b. Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila lutut terendah

3. Cara persalinan letak sungsang :


Pervaginam Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang
harus dipenuhi yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah pecah, his
adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram. Terdapat situasi-situasi tertentu yang
membuat persalinan pervaginam tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan
pervaginam, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan yang sedemikian
cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan bedah sesar,
presentasi bokong yang tidak terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada
kehamilan kembar. Persalinan pervaginam tidak dilakukan apabila didapatkan kontra
indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi kaki, hiperekstensi kepala
janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed consent, dan tidak adanya
petugas yang berpengalaman dalam melakukan pertolongan persalinan (Prawirohardjo,
2010, p.593).
Persalinan spontan (spontaneous breech) Yaitu janin dilahirkan dengan kekuatan
dan tenaga ibu sendiri (cara bracht). Pada persalinan spontan bracht ada 3 tahapan yaitu
tahapan pertama yaitu fase lambat, fase cepat, dan fase lambat.
1) Fase lambat pertama:
a. Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus (scapula).
b. Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak perlu ditangani secara
tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu dan anak yang mungkin
terjadi.
2) Fase cepat:
a. Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.
b. Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga terjadi oklusi pembuluh
darah talipusat antara kepala dengan tulang panggul sehingga sirkulasi
uteroplasenta terganggu.
c. Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harus terselesaikan dalam 1 – 2
kali kontraksi uterus (sekitar 8 menit).
3) Fase lambat kedua:
a. Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.
b. Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak boleh dilakukan
secara tergesa-gesa untuk menghidari dekompresi kepala yang terlampau
cepat yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial.

4. penatalaksanaan persalinan dengan prasat Bracht


a. Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar 5 cm.
b. Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya fase cepat
dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.
c. Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin
dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian belakang
pangkal paha dan empat jari-jari lain berada pada bokong janin
d. Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu (
gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir .
e. Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sekarang
berada pada lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada pinggang
janin
f. Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan ( gerak
mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit kearah kiri atau kearah kanan sesuai
dengan posisi punggung anak.
g. Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-dahi
dan seluruh kepala anak.
h. Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir
dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin
i. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti
pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.
Daftar Pustaka

Kurniawati, Desi Dan Mirzanie, Hanifa. 2009. Obstetri Dan Ginekologi. Yogyakarta:
Toska Entreprise.
Oxorn dan Forte, 2010, Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan, CV. Andi
Offset, Yogyakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Pustaka Belajar.
Wijayarini, Maria A.2012. Modul Kebidanan Persalinan Macet. EGC: Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Lampiran Deskripsi Penugasan
Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi

Program studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Jumlah SKS : 5 SKS

Pertemuan Ke : 6 Minggu ke 3

Bobot Nilai : 20%

Materi : Persalinan Dengan Metode Bracht

A. Tujuan Penugasan
Mahasiswa mampu melakukan dan memahami Persalinan Dengan Metode Bracht

B. Uraian Penugasan
1. Obyek Garapan
Pendokumentasian penatalaksanaan Persalinan Dengan Metode Bracht dalam
bentuk video, penugasan bersifat kelompok.

2. Batasan yang harus dikerjakan


a. Setiap kelompok diminta membuat video penatalaksanaan Persalinan Dengan
Metode Bracht
b. Setiap kelompok harus melakukan upload video ke youtube sebelum batas
waktu yang sudah ditentukan.
3. Metode/ Cara Pengerjaan
a. Penugasan diberikan pada saat proses pembelajaran
b. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok Setiap kelompok membuat video
penatalaksanaan Persalinan Dengan Metode Bracht yang di koordinir oleh
koordinator kelompok
c. Membuat laporan hasil di woorksheet atau lembar kerja
4. Deskripsi luaran tugas yang di hasilkan :
Video penatalaksanaan kegawat daruratan dalam kebidanan terupload di
youtube
5. Bobot dan system penilaian
Bobot tugas 25% dari total nilai
a. KRITERIA PENILAIAN
1. Penilaian Hard Skills
KRITERIA PENILAIAN
GRANDING SCHEME
GRADE SKOR DESKRIPSI
A 81> Hasil jawaban mengunakan metode tepat
analisis yang sistematis , benar dan
bahasa baik
B 61-80 Hasil jawaban mengunakan metode tepat
analisis yang sistematis dan benar
C 41-60 Hasil jawaban mengunakan metode tepat
analisis yang tidak sistematis
D 21-40 Hasil jawaban mengunakan metode yang
kurang tepat analisis tidak sistematis
E …<20 Tidak menjawab

2.Penilaian softskills
KRITERIA : nilai , norma, dan etika akademik yang berupa sikap jujur
no Aspek pengamatan Skor
kurang cukup baik Sangat
baik
1 2 3 4
1 Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ ulangan/ tugas
2 Tidak melakukan plagiat dalam
mengerjakan tugas
3 Mengungkapkan perasaan apa
adanya terhadap sesuatu
4 Melaporkan darta atau informasi
apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau
kekurangan
Jumlah skor

Keterangan
Sangat baik (SB)/4 = selalu , apabila melakukan sesuai pernyataan
Baik ( B)/3 = sering , melakukan sesuai pernyataan
Cukup (C)/ 2 = kadang- kadang dan sering tidak melakukan
Kurang (K)/ 1 = tidak pernah tidak pernah melakukan
KRITERIA penilaian sikap tanggung jawab
no Aspek pengamatan Skor
kurang cukup baik Sangat
baik
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu
dengan baik
2 Menerima resiko tindakan yang
dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa
bukti akurat
4 Mengembalikan barang yang di
pinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang
di lakukan
Jumlah skor

Keterangan
Sangat baik (SB)/4 = selalu , apabila melakukan sesuai pernyataan
Baik ( B)/3 = sering , melakukan sesuai pernyataan
Cukup (C)/ 2 = kadang- kadang dan sering tidak melakukan
Kurang (K)/ 1 = tidak pernah tidak pernah melakukan

Anda mungkin juga menyukai