Anda di halaman 1dari 312

No 1

Level DIII / Profesi


Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 datang ke PMB untuk berkonsultasi


Vignette, Lead In tentang nutrisi yang diperlukan pada kehamilan. Bidan menganjurkan ibu
dan Option mengkonsumsi ikan teri, sayuran hijau, kacang-kacangan, dll

Apakah fungsi nutrient yang terkandung pada makanan sesuai kasus tersebut?
A. Membantu penyerapan Fosfor
B. Membentuk kerangka janin
C. Penyimpanan zat besi janin
D. Mencegah cacat bawaan
E. Metabolisme energi
Kunci Jawaban B. Membentuk kerangka janin
Kata Kunci Nutrisi yang dibutuhkan : kalsium

A. Membantu penyerapan Fosfor : vitamin D


B. Membentuk kerangka janin dan gigi
Pembahasan C. Penyimpanan zat besi janin : Fe
D. Mencegah cacat bawaan : Zink
E. Metabolisme energi : Niasin, Riboflavin, Thiamin

Varney, Helen. Jan M.Kriebs, Carolyn L.Gregor. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed. 4
Referensi: Vol. 1. Cetakan I. 2007. Alih bahasa Ana Lusiyana, dkk; Editor edisi Bahasa Indonesia
Esty Wahyuningsih. Jakarta: EGC.
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 2
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 8 bulan datang ke PMB, dengan
keluhan perut sering merasakan tegang dan berkontraksi. Hasil pemeriksaan : TD
Vignette, Lead In 110/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, S 36,7℃, puki, preskep DJJ 136 x/menit.
dan Option Bidan menganjurkan untuk segera posisi istirahat yang dapat meningkatkan perfusi
uterin dan oksigenasi fetoplasenter saat perut berkontraksi.

Bagaimana posisi yang tepat pada kasus tersebut?


A. Tidur terlentang
B. Setengah duduk
C. Duduk bersandar
D. Berbaring miring ke kiri
E. Kepala lebih rendah daripada kaki
Kunci Jawaban D. Berbaring miring ke kiri
Kata Kunci posisi istirahat yang dapat meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi fetoplasenter

A. Posisi tidur terlentang : mengakibatkan membesarnya tekanan pada bagian aorta


dan vena cava inferior yang bisa menghambat peredaran darah ke seluruh tubuh,
termasuk pada janin
B. Posisi setengah duduk : boleh dilakukan tapi tidak dapat meningkatkan perfusi
Pembahasan
uterin dan oksigenasi fetoplasenter; kurang nyaman untuk istirahat
C. Posisi duduk bersandar : tidak tepat, dan kurang jelas untuk posisi kakinya
D. Posisi berbaring miring ke kiri
E. Posisi kepala lebih rendah daripada kaki : tidak tepat; dilakukan jika ada tali pusat
menumbung/ terkemuka
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta. Yayasan Bina
Referensi:
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 3
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 10 minggu datang ke PMB untuk
memeriksakan kehamilannya. Klien menyampaikan kondisi psikologis yang sedang
Vignette, Lead In dirasakan
dan Option Bagaimanakah perubahan psikologis yang kemungkinan terjadi sesuai kasus
tersebut?
A. Merasa gembira akan kehamilannya
B. Membenci dan berharap tidak hamil
C. Merasa bangga terhadap kemampuannya
D. Merasa bahagia mempersiapkan segala perlengkapan bayinya
E. Memberitahukan kehamilannya kepada setiap orang
Kunci Jawaban B. Membenci dan berharap tidak hamil
Kata Kunci hamil 10 minggu; kondisi psikologis yang sedang dirasakan

A. Merasa gembira akan kehamilannya : trimester II


B. Membenci dan berharap tidak hamil
Pembahasan C. Merasa bangga terhadap kemampuannya : reaksi suami
D. Merasa bahagia mempersiapkan segala perlengkapan bayinya : trimester III
E. Memberitahukan kehamilannya kepada setiap orang : : trimester II

Widatiningsih, Sri. Dewi, Christin Hiyana Tungga. 2018. Praktik Terbaik Asuhan
Referensi:
Kehamilan. Yogyakarta. Transmedika.
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 4
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, hamil 16 minggu datang ke PMB


mengatakan malas mengkonsumsi obat yang diberikan bidan. Hasil pemeriksaan: TD
Vignette, Lead In 100/70 mmHg, N 82 x/menit, P 23 x/menit, S 36,8℃, TFU pertengahan pusat-
dan Option symphisis. Bidan menjelaskan bahwa obat yang dianjurkan adalah wajib dikonsumsi
karena mencegah terjadinya kelainan bentuk tulang belakang janin.

Apakah jenis obat yang dimaksud pada kasus tersebut?


A. Tablet Fe
B. Lico Calk
C. Asam Folat
D. Vitamin B1
E. Vitamin B6
Kunci Jawaban C. Asam Folat
obat-obatan mencegah terjadinya kelainan bentuk tulang belakang janin (spina
Kata Kunci
bifida)

A. Tablet Fe : Peningkatan kadar Hb, Penyimpanan zat besi janin


B. Lico Calk : Membentuk kerangka janin & gigi, persiapan tlg ibu & mineralisasi gigi
Pembahasan C. Asam Folat : Mencegah cacat bawaan
D. Vitamin B1 : Metabolisme energi
E. Vitamin B6 : Mengurangi mual

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta. Yayasan Bina
Referensi:
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 5
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 datang ke PMB ingin memeriksakan


kondisi kehamilannya. Bidan melakukan pemeriksaan leopold I diperoleh hasil tinggi
Vignette, Lead In fundus uteri sepusat
dan Option
Berapakah usia kehamilan pada kasus tersebut?

A. 20 minggu
B. 24 minggu
C. 26 minggu
D. 28 minggu
E. 32 minggu
Kunci Jawaban B. 24 minggu
Kata Kunci tinggi fundus uteri sepusat

A. 16 minggu : pertengahan simfisis - pusat


B. 20 minggu : 2-3 jari dibawah pusat
Pembahasan C. 24 minggu : setinggi pusat
D. 28 minggu : 2-3 jari di atas pusat
E. 32 minggu : pertengahan pusat - px

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta. Yayasan Bina
Referensi:
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 6
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, hamil 28 minggu datang ke


Puskesmas, dengan keluhan payudara terasa berat, tegang dan tampak membesar.
Vignette, Lead In Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,8℃, TFU 26 cm, DJJ 134
dan Option x/menit. Bidan menjelaskan perubahan fisiologis pada payudara sehingga sel asinus
memproduksi kasein, laktalbumin dan laktoglobulin serta penimbunan lemak sekitar
alveolus payudara.
Apakah hormon yang menyebabkan kondisi pada kasus tersebut?

A. HCG
B. Estrogen
C. Prolaktin
D. Progesteron
E. Somatomamotropin
Kunci Jawaban E. Somatomamotropin
sel asinus memproduksi kasein, laktalbumin dan laktoglobulin serta penimbunan
Kata Kunci
lemak sekitar alveolus payudara
A. HCG : ada pada awal kehamilan menyebabkan mual muntah
B. Estrogen : menimbulkan proliferasi dari endometrium; Menyebabkan hipertrofi
sistem saluran payudara
C. Prolaktin : memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus
luteum
Pembahasan
D. Relaksin : pengenduran panggul, kelembutan serviks, mendorong uterus untuk
berkontraksi
E. Somatomamotropin : Mempengaruhi pertumbuhan sel Acinus; Menimbulkan
perubahan dalam sel, sehingga terjadi pembuatan Casein, Lactalbumin &
Lactoglobulin
Varney, Helen. Jan M.Kriebs, Carolyn L.Gregor. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed. 4
Referensi: Vol. 1. Cetakan I. 2007. Alih bahasa Ana Lusiyana, dkk; Editor edisi Bahasa Indonesia
Esty Wahyuningsih. Jakarta: EGC
Nama penulis: Siti Rofi’ah
Institusi: Poltekkes Kemenkes Semarang
No 7
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0, post partum 5 hari datang ke
Puskesmas, dengan keluhan bayi rewel karena sulit untuk menyusu dan puting
susu nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 78 x/menit, S 37,2 ℃,
tampak payudara tegang, teraba keras, puting lecet.
Vignette, Lead In
dan Option Apakah Pendidikan Kesehatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pencegahan infeksi
B. Perawatan tali pusat
C. Cara Menyusui yang benar
D. Menjaga kehangatan bayi
E. Tanda bahaya pada bayi baru lahir
C. Cara Menyusui yang benar
Kunci Jawaban

Kata Kunci P1A0, bayi rewel, tampak payudara tegang, teraba keras, puting lecet.
A. Pencegahan Infeksi merupakan konseling yang dapat diberikan pada
kasus terkait luka BBL diantaranya luka pada tali pusat
B. Perawatan Tali Pusat konseling ini diberikan pada waktu bayi sebelum
pulang dari pelayanan kesehatan (PMB) untuk menjaga kebersihannya
C. Penkes yang dilakukan bidan pada kasus putting susu lecet yaitu Cara
Menyusui Yang benar
Pembahasan D. Apabila terdapat kasus tentang hipotermi, dapat diberikan konseling
menjaga kehangatan BBL
E. Konseling tanda bahaya pada bayi lahir diberikan sebelum bayi pulang
dari pelayanan kesehatan (PMB) agar keluarga mengetahui dengan
baik dan dapat segera melakukan penanganan dengan benar apabila
tanda tersebut terjadi.

Asuhan Neonatus BayidanAnakBalita; Ai YeyehRukiyah,


Referensi:
S.SiT&LiaYulianti, Am.Keb, MKM; Trans Info Media Jakarta;
Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes
Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
No 8
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bayi laki-laki, umur 6 jam di BPM. Riwayat persalinan normal. Hasil
pemeriksaan: BB 3200 gram, PB 49 cm, S 36,8 ℃, saat tangan bidan
disentuhkan ke pipi kanan bayi menengok mengikuti sentuhan.
Apa reflek yang sesuai kasus tersbut ?
Vignette, Lead In
A. Moro
dan Option
B. Grasping
C. Rooting
D. Sucking
E. Babinski
Kunci Jawaban C. Rooting
Bayi lahir normal, 6 jam, pemeriksaan fisik, bayi menengok mengikuti
Kata Kunci
sentuhan
A. Refleks Moro yaitu : refleks pada bayi yang terjadi ketika dikejutkan dan
tangan bergerak seperti memeluk
B. Grasping : yaotu reflex yang terdapat pada telapak tangan bayi
menggengam ketika di beri benda
C. Rooting : merupakan refleks pencarian rangsangan pada mulut, jika
Pembahasan
disentuh pipi kanan maka bayi akan menengok mengikuti sentuhan itu
dan sebaliknya
D. Sucking : Artinya Hisap jadi refleks ini merupakan refleks hisapan pada
mulut bayi jika ada benda asing masuk ke mulutnya (puting susu/bayi)
E. Babinski
Bukuacuan nacional PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal – Sarwono:
Referensi:
2009;
Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes
Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
No 9
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bayi perempuan, umur 1 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas,
menyatakan ingin mengimunisasikan bayinya. Hasil anamnesis: bayi sudah
mendapatkan imunisasi HB 0 dan polio waktu lahir. Hasil pemeriksaan: BB
3800 gram, FJ 100 x/menit, S 36,7℃. Bidan memberikan imunisasi lanjutan.
Vignette, Lead In
dan Option Bagaimana teknik penyuntikan imunisasi sesuai kasus tersebut?
A. Sub cutan
B. Intra vena
C. Intra cutan
D. Intra dermal
E. Intra muskuletal
C. Intra Cutan
Kunci Jawaban

Kata Kunci Umur 1 bulan, sudah mendapat HB 0 dan polio, imunisasi selanjutnya

Imunisasi BCG adalah salah satu imunisasi yang wajib di berikan kepada bayi
Pembahasan untuk mencegah penyakit TBC. di berikan secara Intra Cutan di lengan kiri,
dosis 0,05 ml

Referensi: Pusdiknakes WHO, 2001, Buku Asuhan antenatal.


Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes
Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
No 10
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang bayi laki-laki, baru lahir di RS. Riwayat persalinan spontan, Hasil
pemeriksaan: menangis keras, warna kulit kemerahan, gerakan aktif.
Apakah tahapan kondisi bayi tersebut?
Vignette, Lead In A. Reaktifitas pertama
dan Option B. Reaktifitas kedua
C. Fase tidur
D. Fase Istirahat
E. Adaptasi bayi
Kunci Jawaban A. Reaktifitas pertama
Kata Kunci Bayi baru lahir secara spontan, tahapan kondisi bayi tsb?
A. Periode Reaktifitas Pertama : berlangsung 30 menit pertama, dengan
karakteristik : denyut nadi cepat dan tidak teratur,
B. Fase Tidur : Dimulai dari 30 menit setelah periode reaktifitas pertama
dan berahir pada 2-4 jam. Krakteristiknya : pernafasan dan denyut
jantungnya menurun dan cenderung stabil
Pembahasan
C. Periode Reaktifitas kedua : sekitar 4-6 jam setelah kelahiran.
Karakteristik pada periode ini bayi memiliki tingkat sensitivitas tinggi
terhadap stimulus internal dan external.
D. Adaptasi bayi adalah penyesuaian kehidupan bayi dari dalam Rahim ke
luar rahim
Referensi: Buku Acuan Nasional Maternal Neonatal,Sarwono

Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes


Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
No 11
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang bayi perempuan, umur 1 jam di PMB. Riwayat persalinan normal,


langsung menangis, gerak aktif. Hasil pemeriksaan: BB 3300 gram, PB 49 cm.
Bayi akan diberikan injeksi vit K.
Vignette, Lead In Berapakah dosis yang tepat sesuai kasus tersebut ?
dan Option A. 0,4 mg
B. 1 mg
C. 1,5 mg
D. 2 mg
E. 5 mg
Kunci Jawaban B. 1 mg
Kata Kunci Melahirkan 1 jam yang lalu, akan diberikan injeksi vit K, dosis

Dosis pemberian vitamin K pada BBL adalah 1 mg di paha kiri secara Intra
Pembahasan
Muskuler

Referensi: Asuhan Persalinan Normal


Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes
Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
No 12
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bayi laki-laki, umur 5 hari dibawa ibunya ke PMB, dengan keluhan
kulit bayi teraba dingin. Ibu mengatakan boks bayi berada di dekat jendela
yang terbuka pada siang hari. Hasil pemeriksaan: FJ 100 x/menit, S 36ºC.
Apakah cara kehilangan panas pada bayi tersebut?
Vignette, Lead In
A. Evaporasi
dan Option
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Radiasi
E. Kohesi
Kunci Jawaban C Konveksi
Bayi umur 5 hari, kulit bayi teraba dingin, bayi berada di dekat jendela dan
Kata Kunci selalu terbuka, cara kehilangan panas?
A. Evaporasi :
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh.
B. Konduksi :
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-
Pembahasan benda yang ada di sekitar tubuh.
C. Konveksi
Perpindahan panas melalui aliran udara/ air
D. Radiasi : Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah
E. Kohensi : merupakan satuan gaya Tarik menarik antar benda

Asuhan Neonatus BayidanAnakBalita; Ai YeyehRukiyah,


Referensi:
S.SiT&LiaYulianti, Am.Keb, MKM; Trans Info Media Jakarta;
Nama penulis: Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T., M.Kes
Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Institusi:
Prodi D3 Kebidanan
Nomor : 13
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3A0, post partum 5 hari datang ke
RS dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
payudara kanan terasa nyeri, bayi sulit menyusu. Hasil pemeriksaan; TD
120/80 mmhg, N 88 x/menit, S 38,8℃, payudara kanan tampak tegang,
bengkak, merah, dan mengkilap.
Petanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Mastitis
B. Ulkus Mamae
C. Abses Mamae
D. Tumor Mamae
E. Bendungan ASI
Kunci Jawaban A. Mastitis
Kata Kunci Postpartum, tidak bisa menyusu karena payudara kanan terasa nyeri,
tampak tegang, bengkak, merah, dan mengkilap.
Pembahasan A. Mastitis adalah infeksi pada satu atau lebih saluran payudara ditandai
dengan payudara terasa nyeri, tampak tegang, bengkak, memerah,
dan mengkilap.
B. Ulkus Mamae adalah borok dibagian payudara
C. Abses payudara adalah benjolan berisi nanah yang tumbuh di bawah
kulit payudara akibat infeksi. Abses payudara dapat merupakan
komplikasi dari mastitis (infeksi payudara).
D. Tumor mammae adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae di mana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembangbiak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh
darah
E. Bendungan ASI ditandai dengan payudara nyeri dan bengkak pada
hari ke 3-5 postpartum, sedangkan tanda gejala yang terkadang ada
adalah kedua payudara bengkak
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Nomor : 14
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 23 tahun P1A0, post partum 6 jam di
Puskesmas, dengan keluhan takut bangkit dari tempat tidur. Hasil
pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 82x/menit, P 22 x/menit, S 37,2 ℃,
TFU 2 jari di bawah pusat, pengeluaran darah vagina berwarna merah
segar, tampak bekas jahitan luka perineum.
Petanyaan Apakah jenis lochea sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Alba
B. Rubra
C. Serosa
D. Purulenta
E. Sanguilenta
Kunci Jawaban B. Rubra
Kata Kunci Postpartum, pengeluaran darah vagina berwarna merah segar
Pembahasan Jenis – jenis lochea adalah sebagai berikut:
A. Lochea rubra : 1-3 berwarna merah segar, terdiri dari sel desidua,
verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mikonium, sisa darah.
B. Lochea Sanguinolenta : 3-7 hari berwarna putih campur merah
kecoklatan.
C. Lochea Serosa : 7- 14 hari berwarna kekuningan.
D. Lochea Alba : setelah hari ke-14 berwarna putih.
E. Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk.
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Nomor : 15
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 29 tahun, P2A0, post partum 5 jam di
Puskesmas, dengan keluhan merasa lelah. Riwayat persalinan normal.
Hasil anamnesis: perut terasa mules. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/70 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S 37 0C, uterus teraba keras,
TFU 2 jari bawah pusat, lochea rubra, tampak luka jahitan perineum.
Petanyaan Aapakah rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Melakukan pemantuan involusi
B. Membimbing menyusui
C. Mengajarkan pijat bayi
D. Memfasilitasi istirahat
E. Memulai senam nifas
Kunci Jawaban D. Memfasilitasi istirahat
Kata Kunci Postpartum, melahirkan secara spontan 5 jam yang lalu, mengeluh lelah
dan perut terasa mules
Pembahasan Reva Rubin (1977) membagi fase postpartum pada 3 fase, yaitu :
1. Taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu
sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ketidaknyamanan
fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada
jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat
untuk mencegah gangguan psikologis yang mungkin dialami. Pada
fase ini petugas kesehatan harus menggunakan pendekatan yang
empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik
2. Taking hold yaitu periode yang berlangsung 3-10 hari
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
Bagi petugas kesehatan pada fase ini merupakan kesempatan yang
baik untuk memberikan berbagai penyuluhan dan pendidikan
kesehatan yang diperlukan ibu nifas. Tugas kita adalah mengajarkan
cara merawat bayi, cara menyusu yang benar, cara merawat luka
jahitan, senam nifas, memberikan pendidikan kesehatan yang
dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat, kebersihan diri.
3. Letting go yaitu periode menerima tanggung jawab
akan peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah
melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui
sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada
fase ini. Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya.
Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya akan
sangat berguna bagi ibu. Ibu lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan diri dan bayinya.
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Nomor : 16
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 26 tahun, post partum 16 hari datang ke RS,
dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Hasil anamnesis: kaki
bengkak dan terasa nyeri. Hasil pemeriksan: KU lemah, TD 90/60 mmHg,
N 98 x/menit, P 22x/menit, S 39 0C, tampak pembuluh darah di sekitar
ekstremitas bawah, nyeri tekan pada betis, teraba tegang dan keras.
Petanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban A. Varises
B. Selulitis
C. Vaskullitis
D. Pelvio thromboflebitis
E. Thromboflebitis femoralis
Kunci Jawaban E. Thromboflebitis femoralis
Kata Kunci Nifas hari ke 16, KU lemah, S 39 0C, terdapat nyeri tekan pada betis,
pembuluh darah di sekitar ekstrenitas bawah teraba tegang, keras dan
panas.
Pembahasan 1. Varises adalah pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah
vena akibat penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut.
2. Selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah
kulit. Hal ini terjadi ketika bakteri masuk dari kulit yang terbuka
(luka) dan menyebar. Hasilnya adalah infeksi yang dapat
menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, ataupun hangat
pada kulit.
3. Vaskullitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan perubahan pada dinding pembuluh darah.
4. Pelvio thromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan
ligamentum latum, Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau
perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan
atau tanpa panas, Penderita tampak sakit berat dengan
gambaran karakteristik sebagai berikut : Menggigil berulang kali,
menggigil terjadi sangat berat (30-40 menit) dengan interval
hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu
menggigil penderita hampir tidak panas; Suhu badan naik turun
secara tajam (36ᵒC-40ᵒC); Penyakit dapat berlangsung selama 1-3
bulan; Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana
terutama ke paru-paru
5. Thromboflebitis femoralis terjadi pada hari ke 10-20 yang disertai
dengan menggigil; Suhu badan naik turun secara tajam (36ᵒC-
40ᵒC) dan nyeri sekali. Pada salah satu kaki yang terkena, akan
memberikan tanda-tanda sebagai berikut: Kaki sedikit dalam
keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki yang lain; Seluruh bagian dari salah
satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian
atas; Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha; Reflektorik
akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak,
tegang, dan nyeri; Edema kadang-kadang terjadi selalu atau
setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas
tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki
kemudian meluas dari bawah ke atas; Nyeri pada betis
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Nomor : 17
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 31 tahun, P1A0, post partum hari ke 1 di
PMB. Hasil anamnesis: merasa bahagia, selalu menceritakan pengalaman
melahirkanya. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, N 84 x/menit, S
37,2 0C, P 20 x/menit, TFU pertengahan 3 jari dibawah simpisis, kontraksi
kuat, lokhea rubra.
Petanyaan Apakah sikap yang paling tepat menghadapi ibu pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Memberikan pujian
B. Melibatkan keluarga
C. Menunjukkan empati
D. Menjadi pendengar yang baik
E. Menggali pertanyaan yang terkait
Kunci Jawaban C. Menunjukkan empati
Kata Kunci Nifas hari ke 2, merasa bahagia, selalu menceritakan pengalaman
melahirkanya
Pembahasan Reva Rubin (1977) membagi fase postpartum pada 3 fase, yaitu :
1. Taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung
dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada
fase ini, ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri, lebih
tertarik untuk menceritakan pengalaman yang telah dilalui yaitu
hamil dan melahirkan sehingga cenderung pasif terhadap
lingkungan sekitar. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada
fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan
kelelahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal
tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah
gangguan psikologis yang mungkin dialami. Pada fase ini petugas
kesehatan harus menggunakan pendekatan yang empatik agar
ibu dapat melewati fase ini dengan baik
2. Taking hold yaitu periode yang berlangsung 3-10 hari
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat
bayi. Bagi petugas kesehatan pada fase ini merupakan
kesempatan yang baik untuk memberikan berbagai penyuluhan
dan pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu nifas. Tugas kita
adalah mengajarkan cara merawat bayi, cara menyusu yang
benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas, memberikan
pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat,
kebersihan diri.
3. Letting go yaitu periode menerima tanggung jawab
akan peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah
melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh
disusui
sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada
fase ini. Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani peran
barunya.
Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya
akan
sangat berguna bagi ibu. Ibu lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan diri dan bayinya.
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Nomor : 18
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, postpartum 8 jam di PMB.
Riwayat persalinan normal. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N
78x/menit, P 22x/menit, S 37 0C, TFU 2 jari di bawah pusat, tampak
bekas luka jahitan bersih, lochea rubra. Ibu disiapkan pulang hari ini.
Petanyaan Kapan waktu yang paling tepat untuk kunjungan nifas berikutnya ?
Pilihan Jawaban A. 6 Hari
B. 14 Hari
C. 21 Hari
D. 28 Hari
E. 42 Hari
Kunci Jawaban A. 6 Hari
Kata Kunci Postpartum 1 hari, riwayat persalinan pervaginam, dan ibu disiapkan
pulang hari ini.
Pembahasan Tujuan kunjungan pada masa nifas meliputi:
Kunjungan pertama
Kunjungan nifas merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan.
Setelah 6-8 jam persalinan, hal ini dilakukan untuk:
 Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan; rujuk bila
pendarahan berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal.
 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi yang baru lahir.
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Kunjungan kedua
Periode kunjungan dilakukan enam hari setelah persalinan yang
bertujuan untuk:
 Memastikan involusio uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus dibawah.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, taua pendarahan
abnormal.
 Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat.
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyakit.
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi dalam
sehari-hari.
Kunjungan ketiga
Setelah itu kunjungan ketiga yang merupakan kunjungan dilakukan dua
minggu setelah persalinan. Adapun tujuan dilakukan kunjungan sama
dengan poin-poin yang diterapkan pada kunjungan kedua, Bunda.
Kunjungan keempat
Terakhir merupakan periode kunjungan yang dilakukan 6 minggu setelah
persalinan. Tujuannya antara lain:
 Menanyakan pada ibu tentang hal-hal menyulitkan yang dialami
oleh ibu atau bayinya.
 Memberikan konseling untuk KB secara dini
Referensi Siti Nunung Nurjanah, S.ST., dkk. 2013. Buku Asuhan Kebidanan
Postpartum. Bandung: Refika Aditama., 2013
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Penulis Soal Bd. Novita Br Ginting Munthe, SST., M.Keb
Asal Institusi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
SOAL 19
Tinjauan 1 - Etika legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmu
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan
- Manajemen dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 34 tahun, P3A0, post partum 4 hari datang ke PMB
dengan keluhan nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, S
37,3°C, P 20x/menit, N 82x/menit, payudara teraba tegang, keras, hangat, dan
nyeri berdenyut, ASI (+).
Pertanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Bendungan ASI
B. Abses payudara
C. Carked Nipple
D. Mastitis
E. Sepsis Puerperalis
Kunci A. Bendungan Asi
Pembahasan  Bendungan ASI : payudara hangat, keras, besar, terkadang nyeri, tidak ada
kemerahan, badan meriang, tidak memerlukan antibiotic, dapat ditangani
dirumah
 Mastitis: suhu tubuh meningkat, payudara bengkak, nyeri saat ditekan,
kemerahan, panas, gatal, teraba benjolan
 Abses payudara: bengkak, nyeri tekan, panas, gatal, merah, suhu meningkat.
Biasanya terjadi pada satuSOAL 20 mengeluarkan nanah
payudara,
Tinjauan 1 - Etika legal
Cracked dan keselamatan
nipple (putting susupasien
lecet): nyeri, kesulitan menyusu, lecet pada putting
- Komunikasi efektif demam tinggi, nyeri perut bagian bawah, sakit kepala, detak
Sepsis puerperalis:
- Pengembangan diri dan
jantung meningkat, nafsuprofesionalisme
makan menurun
Penulis Soal - Landasan
Pande ilmu Purnamayanthi, S.ST., M.Kes
Putu Indah
Asal institusi - Keterampilan
STIKES klinis
Bina Usada Balidalam praktik kebidanan
Referensi - Promosi kesehatan
Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
- Manajemen
dan Menyusui dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, post partum 10 hari datang ke RS,
dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
mmHg, S 38,8°C, P 20x/menit, N 82x/menit, payudara tampak bengkak, merah
mengkilap, nyeri saat ditekan, dan teraba keras.
Pertanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Bendungan ASI
B. Abses payudara
C. Carked Nipple
D. Mastitis
E. Sepsis Puerperalis
Kunci D. Mastitis
Penulis Soal Pande Putu Indah Purnamayanthi, S.ST., M.Kes
Pembahasan  Bendungan ASI : payudara hangat, keras, besar, terkadang nyeri, tidak ada
kemerahan, badan meriang, tidak memerlukan antibiotic, dapat ditangani
dirumah
 Mastitis: suhu tubuh meningkat, payudara bengkak, nyeri saat ditekan,
kemerahan, panas, gatal, teraba benjolan
 Abses payudara: bengkak, nyeri tekan, panas, gatal, merah, suhu meningkat.
Biasanya terjadi pada satu payudara, mengeluarkan nanah
 Cracked nipple (putting susu lecet): nyeri, kesulitan menyusu, lecet pada putting
 Sepsis puerperalis: demam tinggi, nyeri perut bagian bawah, sakit kepala, detak
jantung meningkat, nafsu makan menurun
Asal institusi STIKES Bina Usada Bali
Referensi Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
dan Menyusui
SOAL 21
Tinjauan 1 - Etika legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmu
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan
- Manajemen dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0, post partum 4 jam di RS, dengan
keluhan mengeluarkan darah segar dari jalan lahir disertai gumpalan dari jalan
lahir. Hasil pemeriksaan: KU lemah, berkeringat dingin, TD 90/60 mmHg, S
37,8℃, P 28x/menit, N 98x/menit, TFU sepusat, kontraksi uterus lembek, tidak
ada laserasi jalan lahir, perdarahan 450 ml, tampak darah segar diserta gumpalan.
Pertanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Sub involusi
B. Inersia Uteri
C. Involusi Uteri
D. Infeksi Lockea
E. Sisa Plasenta
Kunci E
Penulis Soal Pande Putu Indah Purnamayanthi, S.ST., M.Kes
Pembahasan Pada kasus tersebut dapat dilihat data fokusnya yaitu terlihat pada KU ibu pucat
Tekanan darah rendah, suhu meningkat, dan terlihat gumpalan darah segar keluar
dari vagina
Asal institusi STIKES Bina Usada Bali
Referensi Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
dan Menyusui
SOAL 22
Tinjauan 1 - Etika legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmu
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan
- Manajemen dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0, post partum 5 jam di Puskesmas. Hasil
anamnesis: ibu merasa khawatir ASI tidak akan cukup untuk kebutuhan bayinya.
Hasil pemeriksaan: KU Baik, TD110/70 mmHg, S 36,8℃, P 20x/menit, N
82x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras, perdarahan 75 ml.
Pertanyaan Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Keadaan ibu
B. Keadaan bayi
C. Pemberian ASI Awal
D. Pemberian Susu Formula
E. Pemberian ASI bercampur susu formula
Kunci C. Pemberian ASI Awal

Penulis Soal Pande Putu Indah Purnamayanthi, S.ST., M.Kes


Pembahasan Karena ibu masih merupakan masa nifas 5 jam dan hanya merasa cemas terhadap
produksi ASInya. Tidak ada kelainan pada payudara.
Asal institusi STIKES Bina Usada Bali
Referensi Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
dan Menyusui
SOAL 23
Tinjauan 1 - Etika legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmu
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan
- Manajemen dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 30 tahun, P1A0, post partum 6 hari datang ke PMB
untuk kunjungan ulang. Hasil pemeriksaan: KU Baik, TD 110/70 mmHg, S
36,8℃, P 20x/menit, N 82x/menit, TFU pertengahan pusat sympisis, pengeluaran
ASI lancar, lokhea sanguilenta,.
Pertanyaan Apakah asuhan masa nifas yang tepat sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Mencegah perdarahan
B. Pemberian ASI awal
C. Menanyakan penyulit nifas
D. Memastikan involusi berjalan normal
E. Memberikan konseling KB secara dini
Kunci D. Memastikan involusi berjalan normal

Penulis Soal Pande Putu Indah Purnamayanthi, S.ST., M.Kes


Pembahasan Pada kasus tersebut data fokusnya yaitu ibu nifas 6 hari yang melakukan
kunjugngan dan ibu tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan semua dalam batas
normal. Jadi asuhan yang diberikan yaitu apakah kontraksi uterus baik dan involusi
uterus berjalan normal.
Asal institusi STIKES Bina Usada Bali
Referensi Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
dan Menyusui
SOAL 24
Tinjauan 1 - Etika legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmu
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan
- Manajemen dan kepemimpinan
Tinjauan 2 - Kognitif
- Psikomotor
- Afektif
Tinjauan 3 - Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
- Remaja
- Pra nikah
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopuse
Tinjauan 4 - Fisiologis
- Deteksi dini
- Kegawatdaruratan
- Komplikasi
Tinjauan 5 - Pengkajian
- Diagnosis
- Planning
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 - Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 - Komunitas
- Klinik/unit 1
- Rumah Sakit
Seorang Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, post partum 6 jam di PMB, dengan
keluhan perut mules. Hasil pemeriksaan: KU Baik, TD 110/70 mmHg, S 36,8℃,
P 20x/menit, N 82x/menit, kolostrum (+), TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus keras, lochia rubra,
Pertanyaan Apakah periode psikologis pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Taking in
B. Taking hold
C. Letting go
D. Post pastum blues
E. Baby blues
Kunci A. Taking in

Penulis Soal Pande Putu Indah Purnamayanthi, S.ST., M.Kes


Pembahasan Pada kasus tersebut data fokusnya yaitu ibu nifas 6 jam dan masih membutuhkan
bantuan dari suami karena masih masa adaptasi.
Asal institusi STIKES Bina Usada Bali
Referensi Mastiningsih dan Agustina, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
dan Menyusui
No 25
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 23 tahun, G3P2A0, hamil 37 mg datang ke Puskesmas


dengan keluhan mules mulas sejak kemarin. Hasil anamnesis : dari kemaluan
sudah keluar lendir campur darah . Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmhg, N
84x/menit, P 24x/mnt, S 36,7oC, TFU 33 cm, puka, preskep, kontraksi 3x/10’/45”,
Vignette, Lead In
DJJ 125x/menit teratur. Pemeriksan dalam pada pukul 07.00 : pembukaan 4,
dan Option
selaput ketuban (+), penurunan HII (+).
Kapankah perencanaan pemeriksaan dalam berikutnya ?
A. Pukul 08.00WIB
B. Pukul 08.30 WIB
C. Pukul 09.00 WIB
D. Pukul 10.00 WIB
E. Pukul 11.00 WIB

Kunci Jawaban E. Pukul 11.00 WIB


Kontraksi 3x dalam 10 menit lamanya 45 detik ,Pemeriksan dalam pada pukul
Kata Kunci 07.00 WIB pembukaan 4,

Dalam pemantauan persalinan mengunakan partograf , ibu sudah masuk ka;a 1


fase aktif kondisi ibu dan bayi dinilai dan di catat dimana pemeriksaan pembukaan
Pembahasan serviks dilakukan setiap 4 jam . Dalam kasus ibu dilakukan pemeriksaan dalam
pada pukul 07.00 WIB sehinga 4 jam kemudian adalah pukul 11.00 WIB

Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.


Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 26
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 29 tahun, G3P2A0, hamil 39 mg dalam persalinan kala


II di Puskesmas, dengan keluhan ingin meneran. Pada Pukul 07.00 Bidan
memimpin meneran, melakukan penilaian DJJ, dan menganjurkan ibu untuk rileks
disela kontraksi.
Vignette, Lead In
.
dan Option
Kapankah maksimal waktu kelahiran pada kasus tersebut ?
A. Pukul 08.00WIB
B. Pukul 08.30 WIB
C. Pukul 09.00 WIB
D. Pukul 10.00 WIB
E. Pukul 11.00 WIB

Kunci Jawaban A. Pukul 08.00WIB.


G3P2A0, Pada Pukul 07.00 Bidan membimbing ibu untuk meneran
Kata Kunci

Dalam kasus, ibu dipimpin meneran pada pukul 07.00 WIB,karena ibu adalah
seoarang multigravida maka di berikan waktu meneran selama 30-60 menit, Jika
Pembahasan
60 menit belum juga melahirkan bayi maka ibu harus segera di rujuk ke fasilitas
rujukan

Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.


Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 27
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 29 tahun, G3P2A0, hamil 39 mg dalam persalinan kala


II di Puskesmas, dengan keluhan ingin meneran. Pada Pukul 07.00 Bidan
memimpin meneran, melakukan penilaian DJJ, dan menganjurkan ibu untuk rileks
disela kontraksi. Saat kepala bayi crowning bidan melakukan tindakan meletakan
Vignette, Lead In
satu tangan pada belakang kepala bayi.
dan Option
.
Apakah fungsi tindakan yang dilakukan bidan ?
A. Melindungi perinium
B. Mempercepat proses meneran
C. Agar posisi kepala tetap fleksi saat keluar
D. Memastikan tidak ada tali pusat menumbung
E. Mengurangi regangan berlebihan pada vagina
Kunci Jawaban C. Agar posisi kepala tetap fleksi saat keluar
Kepala bayi crowning bidan melakukan tindakan meletakan satu tangan pada
Kata Kunci
belakang kepala bayi
Saat kepala bayi cr0wning langkah selanjunya adalah langkah ke 19 pada Asuhan
Persalinan Normal 60 langkah yaitu Lindungi dimana satu tangan melindungi
perinium dan tangan satunya tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap
fleksi.
A. Melindungi perinium ,jawaban tidak tepat karena tangan harusnya berada di
perinium
B. Mempercepat proses meneran,jawaban tidak tepat karena untuk memcepat
Pembahasan
proses meneran cara satu caranya adalah ibu memperoleh posisi yang
nyaman
C. Agar posisi kepala tetap fleksi saat keluar jawaban tepat
D. Memastikan tidak ada tali pusat menumbung tidak tepat karena langkah ini
saat setelah amniotomi dilakukan
E. Mengurangi regangan berlebihan pada vagina jawaban tidak tipar karena hai
ini dilakukan dengan cara menahan perinium
Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.
Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 28
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 39 mg datang ke BPM,


dengan keluhan keluar lender darah sejak 3 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD
110/80 mmhg, N 88x/menit, P 24x/mnt, S 36,7oC, kontraksi 3x/10’/45”, DJJ
125x/menit teratur, TFU 29 cm, puki, preskep, pembukaan 4 cm, selaput ketuban
Vignette, Lead In
(+),posisi UUK Ki depan, penurunan HII-III.
dan Option
.
Apakah simbol yang ditulis pada partigraf pada kolom ketuban pada kasus
tersebut?
A. U
B. J
C. M
D. K
E. D

Kunci Jawaban A. U
Kata Kunci Selaput ketuban (+),
Pada partograf pencatatan warna dan air ketuban mengunakan lambang
lambang :
U artinya selaput ketuban belum pecah atau utuh
J artinya selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M artinya selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
Pembahasan
D artinya selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K artinya selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi
(Kering)
Dari kasus di atas didapatkan data air ketuban (+) artinya air ketubannya masih
utuh sehingga diberikan simbol U
Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.
Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 29
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0, hamil 37 mg dalam persalinan kala


IV di Puskesmas, dengan keluhan pusing berkunang-kunang. Plasenta lahir
spontan. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 95/60 mmHg, N 90 x/menit, P 26
x/menit, TFU sepusat, kontraksi uterus lembek, perdarahan 500 ml.
Vignette, Lead In
dan Option
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?

A. Melakukan masase kembali


B. Menyuntikan ergometrin 0,2 mg IM
C. Melakukan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
D. Mengajarkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
E. Memasang infus RL + 20 unit oksitosin yang dihabiskan dalam waktu 1 jam
Kunci Jawaban C. Melakukan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
Setelah 15 detik dilakukan masase, uterus tidak berkontraksi dan terjadi
perdarahan hebat. Bidan kemudian membersihkan bekuan darah dan selaput
Kata Kunci
ketuban dari vagina serta mengosongkan kandung kemih.

Dalam kasus dilakukan masase uterus tetapi uterus tidak berkontraksi dan terjadi
perdarahan hebat. Langkah yang dilakukan Bidan sudah tepat kemudian
membersihkan bekuan darah dan selaput ketuban dari vagina serta
mengosongkan kandung kemih, lankah selanjutnya adalah melakukan Kompresi
Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit .
A. Melakukan masase kembali bukan jawaban yang tepat karena dalam kasus
sudah di nyatakan bahwa uterus tidak berkontraksi
Pembahasan B. Menyuntikan ergometrin 0,2 mg IM jawaban tidak tepat karena hal ini
dilakukan saat keluarga melakukan KBE
C. Melakukan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit ini jawaban
yang tepat
D. Menganjurkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
langkah ini dilakukan setelah bidan melakukan KBI dahulu
E. E. Memasang infus RL + 20 unit oksitosin yang dihabiskan dalam waktu 1 jam
jawaban tidak tepat karena hal ini dilakukan saat keluarga melakukan KBE
Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.
Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 30
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang bayi baru perempuan, baru lahir di RS. Lahir spontan, tidak menangis dan
tonus otot lemah. Bidan melakukan pemotongan tali pusat serta melakukan
langkah awal resusitasi. Setelah 2 menit dilakukan resusitasi bidan melakukan
penilaian dengan hasil denyut jantung bayi belum terdengar.
Vignette, Lead In
dan Option
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
A. Hentikan ventilasi
B. Menyiapkan surat kematian
C. Tetap lanjutkan resusitasi selama 10 menit ke depan.
D. Bicarakan dengan keluarga tentang ventilasi yang dilakukan
E. Ajarkan kepada keluarga untuk membantu bidan menilai keadaan bayi
Kunci Jawaban C. Tetap lanjutkan resusitasi selama 10 menit ke depan.
Setelah 5 menit dilakukan resusitasi denyut jantung bayi sudah tidak terdengar
Kata Kunci lagi.

Pada asuhan resusitasi siapkan rujukan jika bayi belum bernafas sesudah 2
menit dilakukan resusitasi,lanjutkan ventilasi nilai ulang nafas dan nilai
denyut jantung. Jika dipastikan denyut jantung tidak terdengar, lanjutkan
Pembahasan
ventilasi selama 10 menit dan hentikan resusitasi jika denyut jantung tidak
terdengar. Bayi yang mengalami henti jantung lebih dari 10 menit
kemungkinan besar mengalami kerusakan otak yang permanen

Referensi: JNPK-KR.2017. Asuhan Persalinan Normal.


Nama penulis: Rita Ariesta.,S.SiT.,M.Kes
Institusi: AKBID Latansa Mashiro Rangkasbitung
No 31
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu dalam


persalinan kala II di Puskesmas, dengan keluhan ingin meneran. Hasil
Vignette, Lead In
dan Option pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C,
kontraksi 4x/10’/45”, DJJ 130 x/menit, pembukaan lengkap, ketuban (+),
penurunan kepala di Hodge III +, UUK kiri depan.
Apakah langkah awal yang tepat sesuai kasus tersebuts ?
Kunci Jawaban B. Amniotomi
Kata Kunci Pecahkan selaput ketuban
A. Pimpin ibu meneran (pembukaan sudah lengkap, pecahkan air ketuban
terlebih dahulu)
B. Amniotomi (pembukaan sudah lengkap, selaput ketuban utuh lakukan
pemecahan selaput ketuban)
Pembahasan
C. Ajarkan ibu teknik rileksasi (dilakukan diantara atau setelah kontraksi)
D. Berikan misoprostol 600 mg per rektal (untuk profilaksis, jika uterus tidak
berkontraksi)
E. Berikan oksitosin 1 I.U IM (setelah bayi lahir)
JNPK-KR , 2017. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan
Referensi: BBL serta penatalksanaan kmplikasi Segera Pasca persalian dan Nifas . JNPK-KR:
Jakarta
Nama penulis: DAINI ZULMI. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro
No 32
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan umur 23 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, inpartu kala I di
PMB. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P 24 x/menit, S 36,7℃,
Vignette, Lead In
TFU 34 cm, DJJ 136 x/menit, kontraksi 3x/10’/35”, pembukaan 5 cm, ketuban (+),
dan Option
penurunan H II-III
Bagaimanakah penulisan kontraksi pada partograf sesuai kasus tersebut?
Kunci Jawaban B. Garis-garis pada kotak
Kata Kunci Lama kontraksi diberi tanda garis
A. Titik-titik pada kotak (kontraksi yang lamanya < 20 detik)
B. Garis-garis pada kotak (hal 56. kontraksi yang lamanya 20-40 detik)
Pembahasan C. Tanda silang pada kotak
D. Blok hitam pada kotak (kontraksi yang lamanya > 40 detik)
E. Blok putih pada kotak

JNPK-KR , 2017. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan
Referensi: BBL serta penatalksanaan kmplikasi Segera Pasca persalian dan Nifas . JNPK-KR:
Jakarta
Nama penulis: DAINI ZULMI. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro
No 33
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu dalam


persalinan kala II di Puskesmas. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 78
Vignette, Lead In x/menit, P 24 x/menit, S 36,8℃. Setelah dipimpin meneran selama 40 menit
dan Option
bayi lahir laki-laki langsung menangis kuat, lalu bayi dikeringkan.
Apakah tindakan selanjutnya ?
Kunci Jawaban C. Periksa perut ibu untuk memastikan hamil tunggal
Kata Kunci Hamil tunggal
A. Melakukan Penegangan Tali pusat Terkendali (setelah terlihat tanda
pelepasan plasenta)
B. Beritahu ibu akan disuntik oksitosin (Langkah APN No. 28 setelah
memastikan janin tunggal)
Pembahasan
C. Periksa perut ibu untuk memastikan hamil tunggal ( setelah
mengeringkan bayi)
D. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu
E. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu dan bayi
JNPK-KR , 2017. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan
Referensi: BBL serta penatalksanaan kmplikasi Segera Pasca persalian dan Nifas . JNPK-KR:
Jakarta
Nama penulis: DAINI ZULMI. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro
34

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :

 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :

 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :

 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :

 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 20 minggu datang ke PMB.
Hasil anamnesis: BB sebelum hamil 42 kg, dan makan tidak teratur. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80x/menit S 37°C P: 18 x/menit. BB
46 Kg, tinggi badan 160 cm, TFU 1 jari bawah pusat, DJJ 138x/menit.
Petanyaan Apakah data yang menunjang untuk menegakkan diagnose tersebut?

Pilihan Jawaban A. Makan tidak teratur


B. Pernah abortus sebelumnya
C. Berat badan hanya naik 4 Kg
D. Hasil penghitungan IMT saat kunjungan <18,5
E. Hasil penghitingan IMT sebelum hamil < 18,5

Kunci Jawaban E. Hasil penghitungan IMT sebelum hamil <18,5

Kata Kunci Kunjungan pertama dilakukan saat TM II sehingga penegakan diagnose


melihat hasil BB dan TM sebelum hamil
Pembahasan Penapisan ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA). Apabila LiLA < 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK.
Untuk memastikan KEK pada ibu hamil digunakan Indeks Massa Tubuh
(IMT) pada Trimester I. Jika IMT pada Trimester I < 18,5 maka ibu hamil
didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester I tidak diketahui karena ibu hamil
melakukan ANC di Trimester II atau III, serta diketahui data BB dan TB
sebelum hamil dapat digunakan IMT Pra hamil.

Referensi Damayanti D, Pritasari,Tri N. 2017. Gizi dalam daur kehidupan.Jakarta.


Kemenkes RI
Penulis Soal Etty Nurkhayati,M.Keb

Asal Institusi Universitas Faletehan

35

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :

 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :

 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :

 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :

 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 10 minggu datang ke PMB,
dengan keluhan sering lemas. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N
80x/menit, S 37°C, P 18 x/menit, HB 10,8 gr%. Bidan memberikan suplementasi
tablet tambah darah.
Petanyaan Kadungan apakah yang tepat suplementasi yang diberikan pada kasus
tersebut?

Pilihan Jawaban A. 20 mg zat besi


B. 60 mg zat besi
C. 0,4 mg asam folat
D. 20 mg zat besi dan 0,4 mg asam folat
E. 60 mg zat besi dan 0,4 mg asam folat
Kunci Jawaban
E. 60 mg zat besi dan 0,4 mg asam folat
Kata Kunci Keluhan lemas dan hasil pemeriksaan HB 10,8 mg%

Pembahasan Suplementasi zat besi dan asam folat oral setiap hari dengan 30 mg
hingga 60 mg dari unsur besi dan 400 g (0,4 mg) asam folatc
direkomendasikan
bagi ibu hamil untuk mencegah anemia ibu, sepsis nifas, berat badan
lahir, dan kelahiran prematur.
Referensi World Health Organization.2016. Antenatal care for a positive pregnancy
experience
Penulis Soal Etty Nurkhayati,M.Keb

Asal Institusi Universitas Faletehan


36

Level D.III / Profesi

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan:

- Etika Legal & Keselamatan Pasien


- Komunikasi Efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (Prosedural knowledge)
- Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga:

- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan:

- Fisiologis/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:

- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan:

- Komunitas
- Klinik/Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 21 tahun datang ke BPM, menyatakan
ingin menggunakan metode kontrasepsi. Hasil anamnesis: akan
menikah bulan depan dan berencana menunda kehamilan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
24x/menit S 36,7℃.

Pertanyaan Apakah rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban A. Konseling


B. Inform Choice
C. Informed consent
D. Pemasangan kontrasepsi
E. Menentukan jadwal kunjungan ulang
Kunci Jawaban A. Konseling

Kata Kunci Ingin konsultasi untuk ber KB, berencana menunda kehamilan

Pembahassan Jawaban yang paling tepat pada kasus adalah poin B yaitu
konseling. Untuk jawaban option :

A = Inform choice bisa diberikan kepada klien jika kita sudah


memberikan konseling dan klien sudah paham dengan metode
yang akan dia pilih.

B= Konseling diberikan kepada klien untuk memberikan


penjelasan tentang semua kebutuhan klien sehingga nanti klien
bisa mengerti dengan apa yang dia butuhkan dan bisa memimilih.

C= Inform consent atau persetujuan dilakukan oleh pasien jika dia


sudah memilih metode asuhan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhannya.

D= Pemasangan kontrasespsi dilakukan setelah adanya


persetujuan dan pemilihan metode dari klien

E= Kunjungan ulang dilakukan jika ada keluhan dan masalah klien


yang harus ditindak lanjuti.

Penulis Soal Nila Eza Fitria, S.ST. M. Kes

Asal Institusi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo, PT BPSP, Jakarta, 2014

Buku Panduan Praktis Pelayanan Konstrasepsi, Edisi 2, Kemkes,


2014

Pedoman pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di


faslitas kesehatan, Kementrian kesehatan tahun 2014.
37

Level D.III / Profesi

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan:

- Etika Legal & Keselamatan Pasien


- Komunikasi Efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Tinjauan 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (Prosedural knowledge)
- Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga:

- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan:

- Fisiologis/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:

- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan:

- Komunitas
- Klinik/Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 datang ke BPM,
menyatakan ingin menggunakan kontraspesi. Hasil anamnesis:
anak terkecil umur 2,5 tahun, mengalami nyeri pada saat haid
sampai tidak bisa melakukan aktifitas dan jumlah darah haid yang
banyak. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg,

Pertanyaan Apakah metode kontrasepsi yang paling efektif pada kasus


tersebut ?

Pilihan Jawaban a. AKDR


b. AKBK
c. Kondom
d. Koitus Interuptus
e. Pantang Berkala

Kunci B. AKBK

Kata Kunci Kontrasepsi jangka panjang, Mempunyai riwayat penyakit radang


panggul

Pembahasan A. =IUD tidak memungkinkan karna ada riwayat penyakit radang


panggul pada kasus
B. = Implan tepat digunkan dikarenakan merupakan salah satu
metode jangka panjang yang cocok dengan kebutuhan klien di
kasus.
C. = Kondom kurang efektif digunakan untuk metode kontrasespsi
jangka panjang dan biasa digunakan sebagai kontrasespsi
pendamping
D. = Koitus iteruptus juga tidak efektif digunakan untuk metode
jangka panjang
E. Pantang berkala tidak efektif juga untuk metode kontrasepsi
jangka panjang.
Penulis Soal Nila Eza Fitria, S.ST. M. Kes

Asal Institusi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo, PT BPSP, Jakarta, 2014

Buku Panduan Praktis Pelayanan Konstrasepsi, Edisi 2, Kemkes,


2014

Pedoman pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di


faslitas kesehatan, Kementrian kesehatan tahun 2014.
38

Level D.III / Profesi

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan:

- Etika Legal & Keselamatan Pasien


- Komunikasi Efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Tinjauan 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (Prosedural knowledge)
- Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga:

- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan:

- Fisiologis/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:

- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan:

- Komunitas
- Klinik/Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke Puskesmas
dengan keluhan batang susuk keluar sebagian. Hasil anamnesis:
pemasangan AKBK dilakukan 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8 ℃,
tampak batang AKBK di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda-
infeksi.
Pertanyaan Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban A. Menyarankan untuk mengganti metode

B..Kolaborasi dengan dokter untuk penangannnya

C. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS

D. Mencabut dan mengganti batang susuk

E. Konseling

Kunci Jawaban D.Mencabut dan mengganti batang susuk

Kata Kunci Batang susuk keluar sebagian, tampak implan di ujung luka
pemasangan

Pembahasan A. = Menyarankan ganti metode biasanya jika klien merasa tidak


cocok dengan jenis metode KB yang digunakan. Pada kasus ini
masalahnya adalah batang susuk KB nya yang sebagian keluar.
B. = Kolaborasi dengan dokter biasanya dilakukan untuk kasus
atau masalah yang tidak bisa ditangani oleh bidan dan mungkin
tidak kewenangannya lagi.
C. = Membiarkan batang susuk akan membuat KB implan tidak
akan efektif bekerja, namun akan timbul masalah yang baru dan
pada kasus ini masih bisa ditangani dan belum memerlukan
rujukan ke RS.
D. = Mencabut dan mengganti batang susuk KB dengan yang
baru, ini merupakan tindakan yang paling tepat dilakukan dan KB
implan akan efektif jika sudah diperbaiki.
E. = Konseling belum tepat dilakukan dikarenakan pada kasus
membutuhkan tindakan bukan hanya konseling.
Penulis Soal Nila Eza Fitria, S.ST. M. Kes

Asal Institusi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo, PT BPSP, Jakarta, 2014

Buku Panduan Praktis Pelayanan Konstrasepsi, Edisi 2, Kemkes,


2014

Pedoman pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di


faslitas kesehatan, Kementrian kesehatan tahun 2014.

39

Level D.III / Profesi

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan:

- Etika Legal & Keselamatan Pasien


- Komunikasi Efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Tinjauan 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (Prosedural knowledge)
- Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga:

- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan:

- Fisiologis/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:

- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan:

- Komunitas
- Klinik/Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 39 tahun, P6A1, datang ke BPM,
menyatakan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesis: haid
teratur, anak terkecil 1,5 tahun. Hasil pemeriksaan: TD 150/90
mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba massa

Pertanyaan Apakah jenis kontrasepsi yang paling tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban A. MOW


B. AKDR
C. AKBK
D. Suntik
E. Pil Kombinasi
Kunci Jawaban A. MOW

Kata Kunci Mempunyai riwayat preeklamsia dan perdarahan postpartum serta


berencana tidak ingin menambah anak.

Pembahasan A= MOW sangat tepat dilakukan pada kasus dikarenakan sudah


memenuhi syarat untuk MOW. Dapat terlihat dari jumlah anak,
resiko tinggi untuk hamil lagi serta adanya keinginan untuk tidak
menambah jumlah anak lagi.

B. = AKDR kurang tepat dikarenakan adanya pilihan option yang


lebih cocok. Dan jika AKDR masih ada kemungkinan untuk bisa
hamil lagi jika kontrasespsinya dilepas.
C. = AKBK atau implan kurang tepat digunakan sesuai kasus
dikarenakan masih pada kasus memang tidak ingin untuk
menambah anak lagi.
D. = Suntik masih digolongkan kedalam kontrasepsi jangka
menengah dan kurang tepat digunakan sesuai kasus.
E. = Pil merupakan kontrasespsi jangka pendek dan menengah dan
kurang cocok juga digunakan pada kasus.
Penulis Soal Nila Eza Fitria, S.ST. M. Kes

Asal Institusi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo, PT BPSP, Jakarta, 2014

Buku Panduan Praktis Pelayanan Konstrasepsi, Edisi 2, Kemkes, 2014

Pedoman pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di faslitas


kesehatan, Kementrian kesehatan tahun 2014.
40

Level D.III / Profesi

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan:

- Etika Legal & Keselamatan Pasien


- Komunikasi Efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Tinjauan 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (Prosedural knowledge)
- Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga:

- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan:

- Fisiologis/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:

- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan:

- Komunitas
- Klinik/Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 29 tahun, datang ke BPM dengan
keluhan tidak mengalami haid sejak satu bulan yang lalu. Hasil
anamnesis: akseptor pil kombinasi sejak 4 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80, N 78 x/menit, S 36°C, P 19x/menit,
palpasi ballottement (-), test kehamilan (-) .
Pertanyaan Apakah rencana asuhan yang tepat untuk kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban a. Ganti cara
b. Kolaborasi
c. Lanjutkan minum pil
d. Beri suntikan DMPA
e. Beri Vitamin E dosis tinggi

Kunci Jawaban C. Lanjutkan minum pil

Kata Kunci Tidak mengalami haid sejak satu bulan yang lalu

Pembahasan A. = Ganti cara biasanya jika klien mengalami ketidak cocokan


suatu jenis kontrasepsi dan ada masalah yang membuat klien
mengeluh tidak nyaman.
B. = Kolaborasi dilakukan biasanya jika membutuhkan tindakan
yang memerlukan tindakan lebih lanjut dan sudah diluar
kewenangan dari Bidan dan pada kasus masih bisa ditangani.
C. = Lanjutkan minum pil ini merupakan tindakan yang tepat.
Karena keluhan yang dialami oleh klien bisa diatasi dengan
konseling saja. Dimana keluhan klien pada kasus ini dengan tidak
datang haid artinya haid atau menstruasi tidak teratur. Ini
merupakan salah satu efek samping dari jenis kontrasepsi PIL
D. = Berikan suntikan DMPA belum dibutuhkan pada masalah di
kasus ini.
E. Berikan Vitamin E dosis tinggi juga belum perlu dilakukan
untuk masalah dikasus ini. Karena keluhan klien di kasus ini masih
tergolong normal yang merupakan salah satu efek samping dari
metode KB yang sedang digunakan. Solusinya cukup dengan
memberikan konseling dan klien tetap bisa lanjutkan minum
kontrasespsi PIL sesuai aturan.
Penulis Soal Nila Eza Fitria, S.ST. M. Kes

Asal Institusi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo, PT BPSP, Jakarta, 2014

Buku Panduan Praktis Pelayanan Konstrasepsi, Edisi 2, Kemkes,


2014

Pedoman pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di


faslitas kesehatan, Kementrian kesehatan tahun 2014.
41

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :

 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :

 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :

 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :

 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu datang ke PMB,
dengan keluhan sering merasa sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/80 mmHg, N 80x/menit, S 37°C, P 18 x/menit. TFU 2 jari di atas symphysis,
HB 11gr%. Bidan memberikan konseling dan menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan USG dengan dokter minimal 1x selama kehamilan.
Petanyaan Kapan anjuran USG yang dianjurkan tersebut?

Pilihan Jawaban A. Kapan saja


B. Segera mungkin
C. Setelah trimester II
D. Sebelum usia 24 minggu
E. Setelah usia 24 minggu
Kunci Jawaban D. sebelum usia 24 minggu

Kata Kunci Usia kehamilan 12 minggu

Pembahasan Ultrasound sebelum 24 minggu kehamilan direkomendasikan untuk


wanita hamil untuk mwngetahui usia kehamilan, meningkatkan deteksi
dini janin dan kehamilan multipel, Untuk mencegah kehamilan lewat
waktu, dan meningkatkan pengalaman ibu hamil

Referensi World Health Organization.2016. Antenatal care for a positive pregnancy


experience

Penulis Soal Etty Nurkhayati,M.Keb

Asal Institusi Universitas Faletehan


42
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, post partum 4 minggu,
datang ke PMB, menyatakan ingin menggunakan kontrasepsi suntik
DMPA. Hasil anamnesis: menyusui tidak eksklusif. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 140/90 mmHg, N 78 x/menit, S 36,1 oC, P 20 x/menit, HCG urin (-
).
Pertanyaan Apakah data yang menjadi kontraindikasi mutlak kontrasepsi pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban A. Migren
B. Nifas 4 minggu
C. TD 140/90 mmHg
D. Tidak ada riwayat KB
E. Menyusui tidak eksklusif
Kunci Jawaban B. Nifas 4 minggu
Kata Kunci Kasus tersebut menyebutkan bahwa klien sedang dalam masa nifas 4
minggu. Padahal, waktu pemberian kontrasepsi suntik progestin atau
DMPA atau suntik 3 bulan adalah minimal 6 minggu pasca persalinan.
Pembahasan Penggunaan metode kontrasepsi DMPA tidak direkomendasikan pada
klien pada masa nifas kurang dari 6 minggu, kecuali tidak tersedia
metode kontrasepsi lain yang cocok atau dapat diterima. Berdasarkan
roda KLOP, alternatif kontrasepsi pada klien dengan kasus nifas 4
minggu, menyusui tidak eksklusif, TD 140/90 mmHg, dan migren adalah
AKDR Copper (prioritas utama), serta prioritas lainnya yang dapat
digunakan asalkan tidak meningkatkan risiko migren (AKDR LNG, implan,
dan pil progestin). Pil/suntik kombinasi dan MOW tidak disarankan.
Referensi Kementerian Kesehatan (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan KB.
Jakarta: Kemenkes RI
Penulis Soal Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Asal Institusi Universitas Sebelas Maret
43
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, post partum 6 minggu,
datang ke PMB, menyatakan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil
anamnesis: menyusui. Hasil pemeriksaan: KU baik, IMT 30, TD 130/90
mmHg, N 82 x/menit, S 36,4 oC, P 20 x/menit, HCG urin (-).
Pertanyaan Apakah metode kontrasepsi yang sesuai pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. MOW
B. AKBK
C. AKDR
D. Pil progestin
E. Suntik DMPA
Kunci Jawaban C. AKDR
Kata Kunci Klien ingin alat kontrasepsi jangka panjang, namun riwayat KB hormonal
5 tahun. Sehingga, disarankan KB non hormonal yaitu AKDR Copper.
Pembahasan Berdasarkan roda KLOP, ada beberapa alternatif alat kontrasepsi yang
sesuai untuk kasus nifas 6 minggu, menyusui tidak eksklusif, diabetes,
dan obesitas (IMT 30), antara lain: pil progestin, suntik progestin, implan,
AKDR LNG, dan AKDR Copper. Pil/suntik kombinasi tidak disarankan pada
kondisi menyusui karena dapat mempengaruhi produksi ASI. Selain itu,
klien menghendaki kontrasepsi jangka panjang. Dikarenakan ada riwayat
kontrasepsi hormonal 5 tahun, maka disarankan mengganti dengan
kontrasepsi jangka panjang non hormonal (AKDR Copper) sebagai jeda
agar tidak terjadi penumpukan hormon pada tubuh yang menimbulkan
komplikasi.
Referensi Kementerian Kesehatan (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan KB.
Jakarta: Kemenkes RI
Penulis Soal Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Asal Institusi Universitas Sebelas Maret
44
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 22 tahun, P0A1, datang ke Puskesmas,
menyatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: pasca
keguguran 3 hari, saat ini sedang dalam pengobatan kanker payudara.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,6 oC, P
20 x/menit. Ketika bidan akan melakukan konseling, perempuan tampak
kurang fokus.
Pertanyaan Apakah asuhan awal yang paling tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Menyarankan klien untuk istirahat
B. Menjadwalkan kunjungan ulang klien
C. Memberikan informasi alat kontrasepsi
D. Melakukan refleksi perasaan dengan empati
E. Memberikan kontrasepsi sesuai keinginan klien
Kunci Jawaban D. Melakukan refleksi perasaan dengan empati
Kata Kunci Klien mengalami keguguran 3 hari yang lalu, masih trauma untuk hamil
lagi, dan tampak kurang fokus. Hal ini berarti klien membutuhkan
dukungan emosional sebelum bidan memulai konseling dan pelayanan
KB.
Pembahasan Pada kasus tersebut, klien mengalami trauma pasca keguguran. Sebagai
konselor KB, bidan sebaiknya mampu berempati dan melakukan refleksi
perasaan klien sesuai dengan keluhannya. Apabila klien sudah merasa
tenang, bidan dapat menjelaskan informasi alat kontrasepsi yang sesuai
dengan keadaan klien. Menurut roda KLOP, kontrasepsi yang disarankan
pada kasus pasca keguguran, tromboemboli vena akut, dan kanker
payudara adalah kontrasepsi non hormonal (AKDR Copper). Apabila
menggunakan kontrasepsi hormonal, dikhawatirkan akan mempengaruhi
kondisi tromboemboli vena dan kanker payudara yang saat ini sedang
dialami klien.
Referensi Kementerian Kesehatan (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan KB.
Jakarta: Kemenkes RI
Penulis Soal Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Asal Institusi Universitas Sebelas Maret
45
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang remaja perempuan, umur 15 tahun bersama ibunya, datang ke
Puskesmas, dengan keluhan pasca perkosaan. Hasil anamnesis:
membawa hasil visum dan surat keterangan kepolisian, takut jika terjadi
kehamilan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit,
S 36,2 oC, P 18 x/menit. Bidan memberikan pendidikan kesehatan waktu
yang efektif penggunaan kontrasepsi setelah hubungan seksual.
Pertanyaan Berapakah batas maksimal waktu sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. 1 hari
B. 2 hari
C. 3 hari
D. 5 hari
E. 7 hari
Kunci Jawaban D. 5 hari
Kata Kunci Pada kasus korban perkosaan, maka bidan memberikan alternatif
penggunaan alat kontrasepsi darurat.
Pembahasan Kontrasepsi darurat (KONDAR) berupa AKDR Copper T dan pil berisi
levonorgestrel. KONDAR diberikan dalam 3-5 hari pasca senggama yang
tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten. Semakin
cepat digunakan setelah berhubungan seksual, maka efektifitasnya
semakin baik. Indikasi penggunaan KONDAR, antara lain: perkosaan,
senggama tanpa menggunakan kontrasepsi, penggunaan kontrasepsi
yang tidak tepat dan konsisten, kontrasepsi kondom tidak digunakan
dengan benar, terlepas, atau bocor, kontrasepsi diafragma pecah, robek,
atau diangkat terlalu cepat, salah hitung masa subur, gagal putus
senggama karena terlanjur ejakulasi, ekspulsi AKDR, lupa minum > 3 pil
kombinasi atau baru mulai minum pil pada hari ke-3 menstruasi,
terlambat > 1 minggu untuk suntik KB 1 bulan, terlambat > 4 minggu
untuk suntik KB 3 bulan.
Referensi Kementerian Kesehatan (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan KB.
Jakarta: Kemenkes RI
Penulis Soal Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Asal Institusi Universitas Sebelas Maret
46
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (Afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 19 tahun, datang ke PMB bersama suaminya
ingin menunda kehamilan. Hasil anamnesis: masih sekolah, menikah 1
minggu yang lalu karena dijodohkan, nyeri menstruasi. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,4 oC, P 18
x/menit, Hb 10 gr/dl, HCG urin (-).
Pertanyaan Apakah efek samping yang mungkin terjadi pasca pemakaian kontrasepsi
pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban A. Iritasi
B. Spooting
C. Dismenorhea primer
D. Menstruasi memanjang
E. Tekanan darah meningkat
Kunci Jawaban B. Spooting
Kata Kunci Remaja 19 tahun menunda kehamilan, pusing karena anemia bukan
migren.
Pembahasan Berdasarkan roda KLOP, kontrasepsi jangka panjang yang sesuai dengan
kasus remaja dan pusing bukan migren adalah implan, dan AKDR.
Namun, pada kasus tersebut, klien mengalami anemia dan nyeri
menstruasi. Salah satu efek samping AKDR adalah menstruasi
memanjang, banyak, dan disertai nyeri, sehingga dikhawatirkan akan
berpengaruh pada kondisi klien. Sebaliknya, implan memiliki efek
samping menstruasi jarang bahkan berhenti. Hal ini akan mengurangi
jumlah darah menstruasi, dan secara tidak langsung memiliki
keuntungan dapat mencegah anemia defisiensi besi serta mengurangi
nyeri menstruasi.
Referensi Kementerian Kesehatan (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan KB.
Jakarta: Kemenkes RI
Penulis Soal Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Asal Institusi Universitas Sebelas Maret
No 47
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 29 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, inpartu kala
II di RS. Hasil anamnesis : riwayat DM. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, S 37℃, kontraksi 5x/10’/45”, pembukaan
lengkap, ketuban (-), kepala di H IV. Setelah dilakukan episiotomi dan
Vignette, Lead In
dipimpin meneran selama 45 menit akhirnya kepala lahir, tidak ada putaran
dan Option
paksi luar, dagu bayi menekan perineum, dan bahu anterior macet tidak dapat
dilahirkan.

Apakah perasat yang paling tepat sesuai kasus tersebut?


A. Rubin
B. Zavanelli
C. Woods
D. Mc. Robert
E. Massanti

Kunci Jawaban D. Mc. Robert


Kata kunci nya adalah inpartu kala II, Riwayat DM sebelum hamil, TBJ 4200
gram, Setelah dilakukan episiotomi dan dipimpin meneran selama 45 menit
Kata Kunci akhirnya kepala lahir, tidak ada putaran paksi luar, dagu bayi menekan
perineum, dan bahu anterior macet tidak dapat dilahirkan. Dilihat dari kondisi
tersebut ibu mengalami persalinan dengan distosia bahu
Penanganan distosia bahu :
- Ask for Help
- Episiotomi
- Posisikan ibu : a. Lakukan Manuver McRobert b. Perasat Masanti c.
Pembahasan Manuver Wood corkscrew d. Manuver Rubine1,2 e. Perasat dan tindakan
lanjutan lain seperti pengeluaran lengan posterior, kleidotomi bahkan
simfisiolisis
- Pengawasan harus dilakukan akibat trauma yang ditimbulkannya terhadap
ibu & bayi.

Wantania, J. (2015). Kedaruratan Obstetrik (Clinical Emergencies In


Referensi:
Obstetrics).
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan

No 48
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
Tinjauan 1
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0 inpartu kala III, melahirkan di
PMB 15 menit yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TFU sepusat, kontraksi
kuat, kandung kemih kosong, plasenta belum lahir, belum terdapat tanda-tanda
pelepasan plasenta.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
Vignette, Lead In A. Pemberian oksitosin ke-2
dan Option B. Peregangan tali pusat
C. Manual plasenta
D. Massage uterus
E. Observasi TTV

Kunci Jawaban A. Pemberian oksitosin ke-2


Kata kunci nya adalah P1A0 inpartu kala III, melahirkan di PMB 15 menit
Kata Kunci yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TFU sepusat, kontraksi kuat, kandung
kemih kosong, plasenta belum lahir, belum terdapat tanda-tanda pelepasan
plasenta

- Pemberian oksitosin kedua adalah jika 15 menit setelah pemberian


Pembahasan oksitosin pertama tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta

Mutmainnah, A. U., SiT, S., Herni Johan, S. E., SKM, M. S., Llyod, S. S.,
Referensi: SiT, S., & Mahakam, A. K. M. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan
Bayi Baru Lahir. Penerbit Andi.
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan

No 49
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
Tinjauan 3 b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 35 tahun, P3A0, hamil 9 bulan, kala IV di PMB,
dengan keluhan lemes. Riwayat persalinan spontan, plasenta lahir spontan.
Hasil pemeriksaan: TD 90/60mmHg, S 370C, N 100 x/menit, P 22 x/menit,
uterus teraba lembek, kandung kemih kosong, keluar darah lebih kurang 250
ml dari jalan lahir disertai gumpalan.
Vignette, Lead In Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
dan Option A. Kompresi Bimanual Eksterna
B. Kompresi Bimanual Interna
C. Pemberian uterotonika
D. Eksplorasi kavum uteri
E. Kompresi Aorta

Kunci Jawaban B. Kompresi Bimanual Interna


Kata kunci nya adalah kala IV di PMB, melahirkan pervaginam, plasenta lahir
spontan, BB lahir bayi 3500 gram. Hasil pemeriksaan: TD: 90/60mmHg, S :
Kata Kunci 370C, N : 100 x/menit, P : 22 x/menit, uterus teraba lembek, kandung kemih
kosong, keluar darah banyak lebih kurang 250 cc dari jalan lahir.

- Gejala atonia uteri : Perdarahan segera setelah anak lahir, Uterus tidak
berkontraksi atau lembek
- Penanganan segera, Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam
15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (masase) fundus uteri:
Pembahasan 1. Segera lakukan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
2. Berikan 0,2 mg ergometrin IM atau misoprostol 600-1000 mcg per
rektal
3. Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
4. Kompresi Aorta Abdominalis
Maryunani anik. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Referensi:
TIM; 2013.
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan

No 50
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, inpartu kala
II di RS. Hasil anamnesis : Riwayat DM. Setelah dipimpin meneran 45 menit,
kepala janin lahir namun tidak terjadi putaran paksi luar dan tampak turtle
sign, DJJ 124 x/menit.
Vignette, Lead In Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
dan Option A. Partus lama
B. Partus macet
C. Partus tak maju
D. Distosia bahu
E. Kala II memanjang
Kunci Jawaban D. Distosia bahu
Kata kunci nya adalah Riwayat DM. Setelah dipimpin meneran 45 menit,
Kata Kunci
kepala janin lahir namun tidak terjadi putaran paksi luar dan tampak turtle sign
- Tanda dan gejala dystocia umumnya baru akan terlihat saat proses
persalinan terjadi. Pada shoulder dystocia, dokter akan mengidentifikasi
kondisi ini saat melihat sebagian kepala bayi keluar dari jalan lahir, namun
bagian tubuh yang lain tidak dapat keluar dari rahim.
Pembahasan - Gejala dari shoulder dystocia sebagai the turtle sign, yang berarti tanda
kura-kura. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang sudah terlihat mulai
keluar dari rahim kemudian terlihat akan kembali masuk, layaknya seekor
kura-kura yang mengeluarkan kepala dari cangkangnya lalu memasukannya
kembali.
Maryunani anik. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Referensi:
TIM; 2013.
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan
No 51
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a. Komunitas
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bayi laki-laki, baru lahir 1 jam yang lalu di Puskesmas. Riwayat
persalinan spontan, bayi menangis kuat dan gerakan aktif. Hasil pemeriksaan :
KU baik, BB 3000 gram, PB 49 cm, LK 30 cm, LD 32 cm, FJ 120 x/menit, P
40 x/menit. Bayi sudah berhasil IMD.
Vignette, Lead In Jenis reflek apakah berdasarkan pada kasus tersebut?
dan Option A. Moro
B. Rooting
C. Sucking
D. Tonick neck
E. Swallowing
Kunci Jawaban B. Rooting
Kata kunci nya adalah Bayi sudah berhasil IMD, dimana pada proses IMD
Kata Kunci
terdapay reflek pada bayi yaitu reflek Rooting (mencari putting susu ibu)
- Moro : refleks kejut. Kondisi ini terjadi saat bayi terkejut karena suara
atau gerakan yang tiba tiba juga cukup keras.
- Sucking : reflek menghisap
Pembahasan - Tonick neck : Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan
memanjangkan lengan di sisi yang sama. Sebaliknya, lengan pada sisi
yang berlawanan akan ditekuk.
- Swallowing : reflek menelan
Saputri, N. (2020). Modul Teori Asuhan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra
Referensi:
Sekolah.
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan
No 52
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, post partum hari ke-1 di PMB,
dengan keluhan bayi belum mau menyusu. Hasil pemeriksaan : TD 110/70
Vignette, Lead In mmHg, N 78 x/menit, S 36,8℃, P 22 x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat,
dan Option kontraksi keras, colostrum (+), reflek rooting (+). Bidan melakukan bimbingan
teknik menyusui yang benar. Langkah pertama adalah merangsang bayi untuk
membuka mulutnya.
Bagaimana langkah selanjutnya?
A. Menyentuhkan putting susu pada pipi atau sisi mulut bayi
B. Menyentuh hidung bayi dengan ujung putting susu
C. Menekan dagu bayi dari arah belakang/bawah
D. Menyemprotkan air susu ke dalam mulut bayi
E. Memaksa putting susu masuk ke mulut bayi
Kunci Jawaban A. Menyentuhkan putting susu pada pipi atau sisi mulut bayi
Kata kunci nya adalah mendapat bimbingan teknik menyusui yang benar.
Langkah pertama adalah merangsang bayi untuk membuka mulutnya, maka
Kata Kunci Langkah selanjutnya adalah Menyentuhkan putting susu pada pipi atau sisi
mulut bayi

Teknik menyusui yang benar :


1. Sebelum mulai menyusui putting dan areola mammae dibersihkan terlebih
dahulu dengan kapas basah atau ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada putting dan sekitar kalang payudara.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di
bawah, jangan terlalu menekan putting susu atau kalang payudara saja
Pembahasan
4. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan
cara menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut
bayi.
5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan putting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut
bayi
6. Menyendawakan bayi
Zulaika, Z., Maryatun, M., & RBU, R. D. (2020). Pengembangan Buku Saku
Referensi: Sebagai Media Layanan Informasi Tentang Teknik Menyusui Pada
Masyarakat (Doctoral dissertation, Universitas 'Aisyiyah Surakarta).
Nama penulis: Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi: Universitas Faletehan
No 53
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 30 tahun, P1A0 post partum 6 hari, datang ke
Puskesmas, dengan keluhan nyeri luka jahitan jalan lahir. Hasil anamesis: ibu masih
takut beraktivitas. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S
36,6oC, P 24x/menit. ASI keluar lancar. TFU pertengahan pusat dan simfisis,
kontraksi keras, genetalia bersih, tidak ada tanda infeksi.
Vignette, Lead In
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
dan Option
A. Gizi
B. ASI Ekslusif
C. Mobilisasi dini
D. Pola aktivitas
E. Kebersihan Genetalia
Kunci Jawaban C. Mobilisasi dini
Kata Kunci KIE pada ibu nifas
Konsep Teori :
Salah satu Adapun lingkup pelayanan kebidanan dalam masa nifas adalah
memberika KIE sesuai dengan keluhan dan kebutuhan dasar ibu nifas yaitu antara
lain: Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
Pembahasan perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, mempraktekkan personal higiene,
menjaga gizi yang baik, mobilisasi dini dan exercise, tenik menyusui, kebersihan diri,
istirahat, sengama, serta kontrasepsi .
Pada kasus diatas konseling yang tepat adalaha konselig tentang mobilisasi dini
karena hasil anamesis: ibu masih takut beraktivitas.
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya

No 54
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
Tinjauan 1
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, post partum 6 jam di PMB, dengan
keluhan belum BAK. Hasil anamnesis: ibu bisa duduk, seluruh kegiatan masih
dibantu suami. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S
36,7oC, P 24x/menit. TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras, lokhea
berwarna merah segar, volume darah satu pembalut penuh.
Vignette, Lead In
Berapa lamakah periode adaptasi psikologis sesuai kasus tersebut?
dan Option
A. 1-2 hari
B. 3-7 hari
C. 7-14 hari
D. 14-28 hari
E. 28-42 hari
Kunci Jawaban A. 1-2 hari
Kata Kunci Periode adaptasi psikologis
Konsep Teori :
Menurut Reva Rubin, terdapat tiga fase dalam masa adaptasi peran pada masa
nifas, yaitu:
Pembahasan
1. Periode “Taking In” atau “Fase Dependent” : Pada hari pertama dan kedua setelah
melahirkan, ketergantungan ibu sangat menonjol.
2. Periode “Taking Hold” atau fase “Independent” : Pada ibu-ibu yang mendapat
asuhan yang memadai pada hari-hari pertama setelah melahirkan, maka pada hari
kedua sampai keempat mulai muncul kembali keinginan untuk melakukan berbagai
aktivitas sendiri.
3. Periode “Letting go” atau “ Fase Mandiri” atau “Fase Interdependen” : Periode ini
biasanya terjadi “after back to home” dan sangat dipengaruhi oleh waktu
dan perhatian yang diberikan keluarga.
Pada kasus diatas periode adaptasinya adalah masih dalam periode taking in dimana
terjadi pada hari ke-1 dan ke-2 setelah melahirkan.
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya

No 55
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
Tinjauan 3
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 30 tahun, P1A0, post partum 1 minggu datang ke RS
dengan keluhan badannya demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: riwayat
persalinan SC, nyeri dan panas pada payudara, anak tidak mau menyusu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 78x/menit, S 39oC, P 24x/menit.
Vignette, Lead In Apakah pemeriksaan lanjutan pada kasus tersebut?
dan Option A. Pengeluaran Pervaginam
B. luka operasi SC
C. Kandung Kemih
D. Payudara
E. TFU
Kunci Jawaban D.Payudara
Kata Kunci Mastitis
Konsep Teori :
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi erah, bengkak
kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada
masa padat (lump), dan di luarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada
masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu
yang berlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI diisap/dikeluarkan atau
pengisapan yang tidak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara
Pembahasan
dengan jari atau karena tekanan baju/BH. Pengeluaran ASI yang kurang baik pada
payudara yang besar, terutama pada bagian bawah payudara yang menggantung.
Ada dua jenis mastitis, yatu mastitis yang terjadi karena milk stasis adalah non
infection mastitis dan yang telah terinfeksi bakteri (infective mastitis).
Pada kasus diatas maka pemeriksaan selanjutnya sesuai dengan keluahan pasien
adalah pemeriksaa payudara untuk memastikan apakah ada tanda mastitis atau
infeksi pada payudara.
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya
No 56
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
Tinjauan 5
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, post partum 6 minggu datang ke PMB
untuk kontrol. Hasil anamesis: riwayat melahirkan spontan, memberikan ASI
eksklusif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P
20 x/menit. TFU sudah tidak teraba, ASI berwarna putih kekuningan, bayi menyusu
kuat dan pengeluaran pervaginam berupa lendir jernih.
Vignette, Lead In
Apakah jenis ASI yang keluar pada kasus tersebut?
dan Option
A. Kolostrum
B. Matur
C. Transisi
D. Foremilk
E. Hinmilk
Kunci Jawaban B. Matur
Kata Kunci Kandungan ASI
Konsep Teori :
Kandungan ASI sesuai dengan periodenya adalah
1. Kolustrum
Kolustrum diproduksi sejak kira-kira minggu ke-16 kehamilan (laktogenesis I) dan
siap untuk menyongsong kelahiran. Kolustrum ini berkembang menjadi ASI yang
matang atau matur pada sekitar tiga sampai empat hari setelah persalinan.
2. ASI tansisi (transitional milk)
ASI ini adalah susu yang diproduksi dalam 2 minggu awal (laktogenesis II) volume
Pembahasan
susu secara bertahap bertambah, konsentrasi imunoglobin menurun, dan terjadi
penambahan unsur yang menghasilkan panas (calorific content), lemak, dan laktosa.
3. ASI matur (mature milk)
Kandungan ASI matur dapat bervariasi diantara waktu menyusu. ASI yang keluar
pada hari 8-11 hingga seterusnya ini kaya akan protein, laktosa dan air (foremilk),
dan ketika penyusuan berlanjut, kadar lemak secara bertahap bertambah
sementara volume susu berkurang (hindmilk). ASI berwarna putih kekuningan.
Pada kasus diatas maka kandungan ASI nya adalah ASI Matur
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya
No 57
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
Tinjauan 7
a. Komunitas
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan umur 29 tahun, P1A0, post partum 3 hari datang ke Puskesmas,
dengan keluhan payudara terasa nyeri. Hasil anamnesis: bayi menyusu kuat. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit,
payudara tampak tegang, teraba keras, ada nyeri tekan, ASI sudah keluar, TFU 2 jari
bawah pusat, kontraksi uterus keras dan lokhea berwarna merah segar, volume
Vignette, Lead In darah satu pembalut penuh.
dan Option Apakah penatalaksanaan yang tepat sesuai kasus?
A. Pompa ASI secara manual
B. Breastcare
C. Berikan analgetik
D. Kompres hangat
E. Kompres dingin
Kunci Jawaban B.Breastcare
Kata Kunci Perawatan bendungan ASI
Konsep Teori :
Apabila terlalu tegang, atau terasa penuh dan payudara keras dengan bayi masih
bisa menyusui maka dapat dilakukan perawatan payudara agar ketengan
menurundan untuk merangsang refleks oxytocin, maka dilakukan:
a. Kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit.
b. Ibu harus rileks.
Pembahasan c. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar dengan daerah payudara).
d. Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan-pelan ke arah tengah).
e. Stimulasi payudara dan puting.
f. Selanjutnya kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi udema. Pakailah
BH yang sesuai, menyangga payudara. Bila terlalu sakit dapat diberikan analgetik.
Pada kasus diatas maka Intervensi yang harus dilakukan bidan pada pasien adalah
melakukan perawtaan payudara atau breastcare.
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya
No 58
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 25 th, P2A0, post partum 7 hari datang ke RS, dengan
keluhan gatal di daerah kemaluan. Hasil anamnesis: kadang terasa nyeri diluka
jahitan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P 20
x/menit., TFU 2 pertengahan pusat - sympisis, kontraksi uterus keras, lokhea serosa,
Vignette, Lead In
luka jahitan bersih, tidak bengkak, tidak ada keputihan, bau khas normal.
dan Option
Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan vulva hygiene
B. Melakukan perawatan luka perineum
C. Memberikan salep gatal pada perineum
D. Memberikan obat analgetik dan antibiotik
E. Menganjurkan ibu diet TKTP dan tidak pantang makanan
Kunci Jawaban E.Menganjurkan ibu diet TKTP dan tidak pantang makanan
Kata Kunci KIE Perawatan luka jahitan
Konsep Teori : Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka jahitan
perineum, antara lain sebagai berikut.
1. Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena penggantian sel yang rusak, untuk
pertumbuhan jaringan sangat dibutuhkan protein.
2. Pengetahuan dan kemampuan ibu dalam dalam perawatan luka perineum akan
mempengaruhi penyembuhan perineum.
3. Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan luka perineum,
Pembahasan misalnyaadanya mitos-mitos yang mendukung atau bertentangan dengan
perawatan luka perineum, antara lain: kebiasaan makan, kadang terdapat mitos
yang menghindari makanan yang cenderung mengandung protein, misalnya ikan,
telur dan daging, padahal protein justru dibutuhkan untuk regenerasi sel dan
pertumbuhan jaringan, asupan gizi ibu juga sangat mempengaruhi proses
penyembuhan luka.
Dari kasus diatas maka bidan mempunyai tugas untuk memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu postpartum tentang perawatan luka perineum yang tepat.
Yaitu dengan Menganjurkan ibu diet TKTP dan tidak pantang makanan.
Wahyuningsih, Heni Puji, 2018, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Jakarta,
Referensi:
Kementrian Kesehatan RI.
Nama penulis: Shinta Wurdiana Rhomadona, S.ST.,M.Tr.Keb
Institusi: Prodi D3 Kebidanan, STIKes William Booth Surabaya
No 59
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, post partum 2 minggu, datang ke bidan
dengan keluhan nyeri pada payudara. Hasil anamnesis: payudara kiri bengkak, terasa
hangat, badan pegal, letih namun masih bisa menyusui. Hasil pemeriksaan: KU baik,
Vignette, Lead In TD 90/60 mmHg, S 38,3 0C, P 26 kali/ menit, tampak payudara kiri kemerahan, nyeri
dan Option tekan dan terdapat tanda inflamasi.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Cracked nipple
B. Bendungan ASI
C. Abses payudara
D. Mastitis
E. Non Infective Mastitis
Kunci Jawaban D (Infective Mastitis)
post partum 2 minggu, nyeri pada payudara, payudara kiri bengkak, terasa
Kata Kunci hangat, badan pegal, letih, TD 90/60 Mmhg, S 38,3 0C, R 26 kali/ menit,
kemerahan, nyeri tekan dan terdapat tanda inflamasi.
 Cracked nipple adalah Puting susu lecet (retak atau terbentuk celah celah)
dapat disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui.sembuh sendiri
dalam waktu 48 jam
 Bendungan ASI: payudara bengkak, sakit/nyeri, puting kencang, kulit
mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar. Badan
bisa demam setelah 24 jam. (Hari ke 3 postpartum)
 Non infective mastitis: akibat milk statis payudara bengkak, nyeri sentuh dan
Pembahasan
ketidaknyamanan (1-3 minggu postpartum)
 infective mastitis adalah peradangan payudara ditandai dengan respon
inflamasi: kemerahan, panas, nyeri saat disentuh, bengkak, sensasi hangat
pada payudara, juga dapat disertai gejala seperti flu. Misalnya nyeri diseluruh
tubuh, demam tinggi >380C, menggigil, dan mudah lelah.
 Abses payudara terdapat benjolan atau area yang mengeras pada payudara,
keluar cairan tidak normal dari putting. (masih bisa menyusui bayinya)
Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 60
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, mur 20 tahun, P1A0, post partum 2 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan demam. Hasil anamnesis: payudara kiri bengkak dan nyeri,
menyusui. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 90/60 mmHg, S 38,3 0C, P 26 kali/ menit.
Vignette, Lead In payudara kiri tampak kemerahan dan nyeri tekan.
dan Option Apakah penatalaksanaan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Pemberian antipiretik
B. Pemberian antibiotika
C. Berikan Pijat Oksitosin
D. Pemberian kompres dingin
E. Pemberian kompres hangat
Kunci Jawaban B (Pemberian antibiotika)
post partum 2 minggu, nyeri pada payudara, payudara kiri bengkak, terasa
Kata Kunci hangat, badan pegal, letih, TD 90/60 Mmhg, S 38,3 0C, R 26 kali/ menit,
kemerahan, nyeri tekan dan terdapat tanda inflamasi.
Data focus pada kasus tersebut menunjukan diagnosis infeksi mastitis.
Pemberian antipiretik diperlukan untuk mengurangi nyeri dan demam namun ini
tidak cukup karena ibu sudah mengalami infeksi yang ditandai dengan payudara
kiri bengkak, terasa hangat, TD 90/60 Mmhg, S 38,3 0C, R 26 kali/ menit,
Pembahasan kemerahan, nyeri tekan dan terdapat tanda inflamasi. Sehingga ibu
membutuhkan antibiotik. Pijat oksitosin kurang tepat karena ini diberikan untuk
meningkatkan produksi ASI begitupun pemberian kompres dingin dan hangat
dapat diberikan untuk mendukung asuhan namun tidak mengatasi masalah pada
kasus tersebut. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah pemberian antibiotik.
Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 61
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 22 tahun, post partum hari ke 5, datang ke puskesmas,
dengan keluhan nyeri pada puting susu setiap kali menyusui. Hasil anamnesis:
menyusui setiap 2-3 jam sekali dan setiap kali menyusui terdengar suara berdecap
Vignette, Lead In dari mulut bayi. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 78 x/menit, S 37℃, P 22
dan Option x/menit, payudara tampak tegang, puting susu lecet, TFU 3 jari di bawah pusat,.
Apakah penatalaksanaan yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. Mengajarkan breast care
B. Menyusukan secara terjadwal
C. Berhenti menyusui sementara
D. Mengajarkan teknik menyusui yang benar
E. Memberikan penyuluhan tentang kebersihan payudara
Kunci Jawaban D (Mengajarkan teknik menyusui yang benar)
post partum hari ke 5, nyeri pada puting susu setiap kali menyusui, bayi menyusu
Kata Kunci setiap 2-3 jam, setiap kali menyusui terdengar suara berdecap dari mulut bayi,
payudara tampak tegang, tidak mengkilat, puting susu terlihat lecet
Data focus post partum hari ke 5, nyeri pada puting susu setiap kali menyusui, bayi
menyusu setiap 2-3 jam sehingga tidak perlu konseling menyusu terjadwal karena
ibu sudah menyusui bayi secara terjadwal. Berhenti menyusui sementara hanya
apabila ibu mengalami infeksi (abses payudara dengan cairan pus). Setiap kali
menyusui terdengar suara berdecap dari mulut bayi, artinya bayi tidak menghisap
Pembahasan dengan sempurna yang dapat disebabkan karena kesalahan teknik menyusui, meski
demikian payudara tampak tegang, tidak mengkilat, puting susu terlihat lecet
sehingga tidak terlihat masalah pada payudara ibu tidak pula ada data payudara ibu
kotor sehingga tidak tepat jika memberikan penyuluhan kebersihan payudara pada
kasus tersebut, oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah mengajarkan
teknik menyusui yang benar.
Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 62
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, post partum 2 hari, datang ke bidan
dengan keluhan sering kencing. Hasil anamnesis: frekuensi BAK 10-11x/hari
terutama pada malam hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N
Vignette, Lead In 80x/menit, S 36,6 0C, P 20x /menit.
dan Option Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Atonia otot detrusor
B. Diuresis pascapartum
C. Depresi sfingter uretra
D. Dilatasi traktus urinarius
E. Retensio urine postpartum
Kunci Jawaban B (Diuresis pascapartum)
Post partum 2 hari, sering kencing, Hasil Anamnesa: frekuensi BAK 10-11x/hari
Kata Kunci
terutama pada malam hari.
 Atonia otot detrusor adalah hilangnya tonus otot saluran kemih akibat
overdistensi kandung kemih.
 Diuresis pasca partum adalah mekanisme tubuh untuk mengatasi kelebihan
cairan melalui peningkatan jumlah urin pada 1-3 hari pertama postpartum.
Ditandai sering kencing terutama pada malam hari
Pembahasan
 Depresi sfingter uretra adalah trouma dinding uretra karena penekanan
kepala janin selama persalinan
 Dilatasi traktus urinarius adalah pelebaran saluran kemih
 Retensio urin postpartum adalah kesulitan buang air kecil yang biasanya
terjadi dalam 24 jam pertama postpartum
Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 63
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, post partum 2 hari, datang ke PMB,
dengan keluhan sering kencing. Hasil anamnesis: frekuensi BAK 10-11x/hari
terutama pada malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S
Vignette, Lead In 36,6 0C, P 20x / menit.
dan Option Apakah penyebab paling tepat terjadinya ketidaknyamanan tersebut?
A. Efek konduksi anestesi saat bersalin
B. Pembengkakan dinding vesika urinaria
C. Volume urine residual pasca berkemih spontan
D. Hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah
E. Trauma dinding uretra karena penekanan kepala janin selama persalinan
Kunci Jawaban D (Hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah)
Post partum 2 hari, sering kencing, Hasil Anamnesa: frekuensi BAK 10-11x/hari
Kata Kunci
terutama pada malam hari.
Data focus mengarah pada peningkatan jumlah urin pada 1-3 hari pertama
postpartum, terutama pada malam hari, maka Diagnosanya adalah Diuresis
pascapartum yakni mekanisme pengeluaran cairan tubuh melalui peningkatan
jumlah urin yang dapat disebabkan oleh penurunan kadar hormone estrogen,
Pembahasan
hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya
peningkatan volume darah akibat kehamilan. Sedangkan jawaban A, B, C dan E
merupakan faktor penyebab kesulitan buang air kecil pada ibu postpartum
(Retensio Urine postpartum),
Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 64
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 33 tahun, P2A0, post partum 6 jam di RS, dengan
keluhan belum buang air kecil. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 78 x/menit, S
36,8℃, P 22 x/menit, TFU 1 jari di bawah pusat, kandung kemih penuh, kontraksi
Vignette, Lead In uterus baik, perdarahan 150 ml.
dan Option Apakah kemungkinan penyebab masalah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Peningkatan jumlah urin
B. Penurunan kadar hormon estrogen
C. Hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan
D. Hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah.
E. Spasme sfingter uretra posterior akibat kompresi selama persalinan
Kunci Jawaban E (Spasme sfingter uretra posterior akibat kompresi selama persalinan)
melahirkan 8 jam yang lalu, mengeluh belum buang air kecil, Hasil anamnesa:
telah dilakukan upaya untuk merangsang pengeluaran urin dengan air hangat
Kata Kunci
namun urin hanya keluar setetes. kandung kemih teraba penuh. Kontraksi uterus
baik, TTV dalam batas normal.

Data focus mengarah 8 jam postpartum belum bisa berkemih ditandai dengan
kandung kemih teraba penuh, namun kontraksi baik dan TTV dalam batas normal.
ini merupakan tanda retensio urin postpartum yang dapat disebabkan adanya
Pembahasan
spasme sfingter akibat kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis
selama persalinan. sementara pilihan jawaban lainnya (A,B,C,D) adalah penyebab
dari masalah diuresis postpartum

Rini, S dan Dewi, F,K . 2017. Panduan Asuhan Nifas dan EBP, Yogyakarta
Referensi:
Deepublish
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
No 65
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 33 tahun, P2A0, post partum 6 jam di RS, dengan
keluhan belum buang air kecil. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 78 x/menit, S
36,8℃, P 22 x/menit, TFU 1 jari di bawah pusat, kandung kemih penuh, kontraksi
Vignette, Lead In uterus baik, perdarahan 150 ml.
dan Option Apakah penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan kateterisasi
B. Mengajarkan keegel’s exercise
C. Mengajarkan posisi BAK yang benar
D. Menyiram daerah vulva dengan air hangat
E. Melakukan kompres hangat pada daerah kandung kemih
Kunci Jawaban A (Melakukan kateterisasi)
melahirkan 8 jam yang lalu, mengeluh belum buang air kecil, Hasil anamnesa:
Kata Kunci kandung kemih terasa nyeri namun urin hanya keluar setetes. kandung kemih
teraba penuh. Kontraksi uterus baik, TTV dalam batas normal.
Data focus mengarah 8 jam postpartum spontan namun belum bisa berkemih.
Kandung kemih terasa nyeri namun urin hanya keluar setetes, hal ini menunjukan
Ibu postpartum mengalami kesulitan buang air kecil dalam 24 jam pertama yang
dapat disebabkan adanya spasme sfingter dan edema leher kandung kemih
akibat kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan.
Namun seharusnya ibu sudah dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca
Pembahasan persalinan. Bila kemudian ada keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam,
maka dilakukan rangsangan dengan menyiram daerah vulva dengan air hangat
atau Melakukan kompres hangat pada daerah kandung kemih (option D dan E)
namun pada kasus kandung kemih terasa nyeri dan teraba penuh menunjukan
adanya overdistensi sehingga tenaga kesehatan/ bidan harus melakukan katerisasi.
Mengajarkan posisi BAK yang benar dan senam kegel adalah asuhan yang diberikan
kepada semua ibu nifas bukan hanya yang mengalami kesulitan BAK.
Wahyuningsih, HP. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Jakarta
Referensi:
Kemenkes RI
Nama penulis: Susilo Rini, SST, M.Kes
Institusi: Universitas Harapan Bangsa
66
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 26 tahun datang bersama suami ke RS, dengan
keluhan 1 tahun menikah belum pernah hamil. Hasil anamnesis: melakukan
hubungan seksual aktif, tidak menggunakan kontrasepsi, terlambat haid 1 bulan
namun hasil tespack masih negative. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N
86x/menit, P 20x/menit, S 36,5 ℃, TB 145 cm, BB istri 50 Kg, BB suami 54 kg
Petanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus?
Pilihan Jawaban a. Infertilitas Primer
b. Infertilitas Sekunder
c. Fertilitas
d. Amenorhoe primer
e. Amenorohe sekunder

Kunci Jawaban a. Infertilitas Primer


Kata Kunci Data Focus :
Hasil pemeriksaan
- Tespack hasilnya masih negatif,
- Sudah melakukan program kehamilan secara intensif 2 tahun terakhir
Pembahasan Infertilitas primer adalah pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah
memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per
minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Referensi Konsensus Penangan Infertilitas, 2013
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
67
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun, datang ke RS, dengan keluhan
belum pernah mengalami haid. Hasil anamnesis: sakit daerah perut setiap
bulan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S
36,5oC, TB 145 cm, BB 44 Kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen
tidak ditemukan massa, inspeksi vulva dan vagina tampak lubang vagina dengan
hymen kebiru-biruan dan menonjol keluar
Petanyaan Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban a. Insisi hymen
b. Konseling gizi
c. Kolaborasi dengan dokter SpOG
d. Edukasi personal hygiene
e. Pemberian suplemen penambah darah
Kunci Jawaban c. Kolaborasi dengan dokter SpOG

Kata Kunci Data Focus


Keluhan :
- Belum pernah mengalami haid.
Hasil anamnesis :
- Sakit daerah perut setiap bulan
Pembahasan Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas- Kompetensi Komunikasi
Efektif
Bidan mampu melakukan praktik kebidanan dengan menggunakan teknik
komunikasi efektif untuk interaksi dengan klien, Bidan, tenaga kesehatan lain,
dan masyarakat dalam bentuk anamnesis, konseling, advokasi, konsultasi, dan
rujukan, dalam rangka memenuhi kebutuhan klien, dan menjaga mutu
pelayanan
kebidanan.
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
68
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang bersama suami ke PMB, dengan
keluhan nyeri saat berhubungan seksual. Hasil anamnesis: menikah 5 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 85x/menit, P 21x/menit, S 36,2oC,
tampak lecet pada vulva, tidak ada kelainan.
Petanyaan Apakah anjuran sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban a. Tidak bersenggama dulu sampai sembuh
b. Mengatur pola nutrisi
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Mengatur Pola Senggama
e. Berkonsultasi dengan dokter SpOG
Kunci Jawaban d. Mengatur Pola Senggama
Kata Kunci Data Focus :
- Pasangan usia subur baru menikah 5 hari yang lalu. nyeri setiap kali
berhubungan seksual
Pembahasan Asuhan Persiapan Kehamilan
KIE dan konseling pada PUS dilakukan untuk perncanaan kehamilan anak
pertama, kedua, dan seterusnya. Saat akan merencanakan kehamilan ,
mempersiapakn status Kesehatan PUS yang optimal merupakan hal yang sangat
penting bagi PUS. Adapun pemberian KIE dan konseling untuk PUS meliputi :
1. Pengetahuan tentang kespro
a. Kesetaraan gender dalam pernikahan
b. Hak kespro dan seksual
c. Perawatan Kesehatan organ reproduksi
2. Kehamilan dan perencanaan kehamilan
3. Kondisi dan penyakit yang perlu diwaspadai pada PUS
4. Kesehatan jiwa
5. Pengetahuan tentang fertilitas/kesuburan (masa subur)
6. Kekerasan dalam rumah tangga
Referensi Triyanti, Dempi, dkk. 2022. Ilmu Kebidanan (Konsep, Teori, dan Isu). Bandung :
Media Sains Indonesia
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
Nomor : 69
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang bersama suami ke PMB, dengan
keluhan nyeri saat berhubungan seksual. Hasil anamnesis: menikah 5 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 85x/menit, P 21x/menit, S 36,2oC,
tampak lecet pada vulva, tidak ada kelainan.
Petanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban a. Pelvic Inflamatory Disease
b. Adenomiosis
c. Polip serviks
d. Dispareunia
e. Infertilitas
Kunci Jawaban d. Dispareunia
Kata Kunci Data focus :
- Pasangan usia subur baru menikah 5 hari yang lalu.
- Nyeri setiap kali berhubungan seksual
Pembahasan Dispareunia adalah nyeri berulang yang terus berlanjut pada alat kelamin dan
terjadi sebelum, saat, atau sesudah berhubungan seks.
Referensi Akbar Muhammad, dkk. 2020. Seri Buku Ajar Obstetri dan Ginekologi-
Ginekologi Praktis dan Komprehensif. Surabaya : Airlangga University Press
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
Nomor : 70
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3A0 datang ke RS, dengan keluhan panas
disertai nyeri waktu kencing. Hasil anamnesis: gatal pada daerah kemaluan,
keputihan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit dan
S 38°C, tampak vulva kemerahan, terdapat leukorea.
Petanyaan Apakah diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus tersebut?
Pilihan Jawaban a. Vulvitis
b. Kandidiasis
c. Servisitis
d. Bartholinitis
e. Endometritis
Kunci Jawaban a. Vulvitis
Kata Kunci Data Focus :
Keluhan :
- Gatal pada daerah kemaluan, keputihan, panas, dan nyeri waktu kencing.
Pembahasan Vulvitis adalah radang pada vulva yang ditandai dengan rasa gatal dan perih di
area kemaluan wanita
Referensi Fauziyah Yulia, 2012. Infertilitas dan Gangguan Alat Reproduksi Wanita. Nuha
Medika: Yogyakarta
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
Nomor : 71
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit
Vignette Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3A0 datang ke RS, dengan keluhan panas
disertai nyeri waktu kencing. Hasil anamnesis: gatal pada daerah kemaluan,
keputihan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit dan
S 38°C, tampak vulva kemerahan, terdapat leukorea
Petanyaan Apakah penyebab masalah sesuai kasus tersebut diatas?
Pilihan Jawaban a. Candida albicans
b. Streptococcus
c. E.Coli
d. AIDS
e. Gonoroe
Kunci Jawaban a. Candida albicans
Kata Kunci Data Focus :
Keluhan :
- Gatal pada daerah kemaluan, keputihan, panas, dan nyeri waktu kencing.
Pembahasan Vulvitis adalah radang pada vulva yang ditandai dengan rasa gatal dan perih di
area kemaluan wanita.
Etiologi : infeksi yang disebabkan oleh jamur (Candida Albicans), yang sering
terjadi pada kulit atau selaput lendir
Referensi Fauziyah Yulia, 2012. Infertilitas dan Gangguan Alat Reproduksi Wanita. Nuha
Medika: Yogyakarta
Penulis Soal Elis Fatmawati
Asal Institusi STIKes Husada Jombang
No 72
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 20 tahun, GIP0A0, hamil 32 minggu, tahun datang
ke RS, dengan keluhan gangguan penglihatan. Hasil anamenesis: pusing tidak
sembuh dengan istirahat. Hasil pemeriksaan: TD 160/110 mmHg, N 82
x/menit, S 36,9℃, P 28 x/menit, TFU 28 cm, puki, preskep, DJJ 148 x/menit,
Vignette, Lead In
tampak oedema pada wajah dan tangan, proteinurine(+++).
dan Option
Apakah diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus?

Kunci Jawaban A. Eklampsi


B. Anemia
C. Pre-Eklampsi
D. Epilepsi
E. Tremor

Preeklamsia adalah kondisi yang terjadi dan akibat dari tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol pada ibu hamil. Kondisi preeklamsia pada ibu hamil
harus segera ditangani. Jika tidak, kondisi preeklamsia dapat berkembang
menjadi eklampsia dan memiliki komplikasi yang fatal baik bagi ibu maupun
bagi janinnya

Kata Kunci Pre eklamsi

Preeklamsia adalah kondisi yang terjadi dan akibat dari tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol pada ibu hamil. Kondisi preeklamsia pada ibu hamil
harus segera ditangani. Jika tidak, kondisi preeklamsia dapat berkembang
menjadi eklampsia dan memiliki komplikasi yang fatal baik bagi ibu maupun
bagi janinnya

Jawabannya adalah C

Sedangkan opsi Jawaban A adalah komplikasi kehamilan yang ditandai


tekanan darah tinggi dan kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan.

Sedangkan opsi Jawaban B adalah


Pembahasan adalah salah satu kelainan darah yang membuat Anda mudah lelah, pusing,
dan pucat. Sayangnya, gejala anemia sering disalahpahami sebagai tanda
penyakit lain sehingga tidak sedikit orang menyadari mereka memilikinya.

Sedangkan Opsi Jawaban D Epilepsi adalah


gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan
di otak. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang
pada sebagian atau seluruh tubuh.

Sedangkan Opsi Jawaban E Tremor adalah


Tremor merupakan penyakit gangguan gerak yang ditandai dengan
bergetarnya bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering terkena adalah
tangan
Referensi: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo, 2007
Nama penulis: Roslina S.ST., MKM
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung

No 73
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 18 minggu datang ke
BPM dengan keluhan keluar darah merah segar dari jalan lahir. Hasil
anamnesis: perut terasa tegang dan nyeri. Hasil pemeriksaan : TD 110/70
mmHg, N 78 x/menit, S 36,9℃, P 24 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat,
Vignette, Lead In
kontraksi (+), tampak perdarahan dari kanalis servikalis dan kanalis servikalis
dan Option
tertutup.

Apakah jenis abortus yang paling mungkin pada kasus tersebut?


A. Inkomplit
B. Insipiens
C. Imminens
Kunci Jawaban
D. Habitualis
E. Komplit

Kata Kunci C. Abortus Imminens


Abortus imminens adalah ancaman keguguran atau dapat diartikan sebagai
kondisi janin yang masih sehat namun berisiko tinggi mengalami abortus yang
Pembahasan
sesungguhnya penanganan tidak dilakukan dengan baik. Biasanya abortus
imminens terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram. Untuk meredakan abortus imminens ini sebenarnya
cukup dengan istirahat total. Namun, harus tetap Anda periksakan ke dokter
jika terjadi hal ini karena pendarahan yang terjadi pada vagina akibat abortus
imminens bisa jadi tanda adanya gangguan dalam kehamilan.

Jawabannya C. Abortus Imminen

Sedangkan Option Jawaban A adalah:

Abortus inkomplet adalah jenis keguguran yang terjadi saat jaringan janin
sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri perut akan
berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar
atau dilakukan kuretase

Sedangkan Option Jawaban B adalah:

Pada abortus insipiens, terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan
janin masih utuh berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak
dapat dihindari karena mulut rahim sudah terbuka.

Sedangkan Option Jawaban D adalah:

Abortus Provocatus adalah cara paling tua untuk mengakhiri kehamilan yang
tidak direncanakan dan/atau diinginkan.

Sedangkan Option Jawaban E adalah:

pada abortus komplit, seluruh hasil konsepsi sudah keluar dari kavum uteri

Depkes RI. 2009. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta:


Referensi:
JHPIEGO.
Nama penulis: Roslina S.ST MKM
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung
No 74
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 29 tahun, P1A0, post partum 6 hari datang ke PMB
untuk kunjungan ulang. Sebelum melaksanakan asuhan, bidan X menjelaskan
Vignette, Lead In tindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan ibu untuk
dan Option dilakukannya pemeriksaan.
Apakah tindakan yang dilakukan bidan sesuai kasus tersebut?

A. Informed choice
B. Menjaga privacy klien
Kunci Jawaban
C. Informed consent
D. Pendokumentasian
E. Legal aspect

Kata Kunci Informed consent


Informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau perawat
kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan. Hal ini penting
dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari
tindakan medis yang akan dijalaninya.

Jadi Jawabannya adalah C

Sedangkan Option Jawaban A adalah:

INFORMED CHOICE Adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan


tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.

Sedangkan Option Jawaban B adalah:


Pembahasan
Menjaga privacy klien Prinsip Etik dalam Kebidanan

Sedangkan Option Jawaban D adalah:

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyedikan dokumen-


dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber
informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan
sebagainya.

Sedangkan Option Jawaban E adalah:

Aspek legal adalah aturan kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan


sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan termasuk hak dan kewajibannya.

Hanafiah, Jusuf dan Amir, Amri, 2009, Etika Kedokteran dan Hukum
Referensi:
KesehatanEdisi 4, hal 44, Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Nama penulis: Roslina S.ST., MKM
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung
No 75
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang remaja perempuan, umur 19 tahun, datang ke BPM dengan keluhan
haid dalam sebulan ini sudah berlangsung dua kali. Hasil anamnesis: ganti
pembalut 3 kali dalam sehari,. Hasil pemeriksaan: TB 150 cm, BB 55 kg, TD
Vignette, Lead In 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/ menit, S 36,50C, pembesaran payudara
dan Option normal, benjolan payudara (-), abdomen tidak teraba massa.

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Amenorhea
Kunci Jawaban
B. Hipermenorhea
C. Hipomenorhea
D. Oligomenorhea
E. Polimenorhea

E. Polimenorhea
Kata Kunci
Polimenorea adalah salah satu gangguan menstruasi yang ditandai dengan
siklus menstruasi pendek, biasanya kurang dari 21 hari.
Jadi jawabannya adalah E

Sedangkan Option Jawaban A adalah:

Amenorea adalah suatu keadaan atau kondisi dimana pada seorang wanita
tidak mengalami menstruasi pada masa menstruasi sebagaimana mestinya atau
secara sederhana disebut dengan tidak haid pada suatu periode atau masa
menstruasi.

Sedangkan Option Jawaban B adalah:

Hipermenorea merupakan kondisi pendarahan menstruasi lebih banyak dari


volume normal. Anda mungkin tidak bisa mengukur volume darah dengan
Pembahasan gelas ukur. Namun, Anda bisa mendeteksinya dari jumlah pembalut yang
dipakai dalam sehari

Sedangkan Option Jawaban C adalah:

Hipomenorea adalah sebuah kondisi ketika darah yang keluar saat menstruasi
lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sebenarnya tidak perlu
dikhawatirkan karena setiap wanita mungkin akan mengalami perubahan
siklus hingga jumlah darah menstruasi yang keluar.

Sedangkan Option Jawaban D adalah:


Oligomenore adalah perdarahan ringan yang jarang terjadi atau tidak normal
pada wanita yang sedang menstruasi.

Hadianika, Emaya. 2012. Dysmenorrhea (nyeri haid)


Referensi: http://emayamidwifery.blogspot.com/2012/11/dysmenorrhea-nyeri-
haid.html.
Nama penulis: Roslina S.ST., MKM
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung

No 76
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
Tinjauan 1 c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke
BPM dengan keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis:
Vignette, Lead In pusing tidak sembuh dengan istirahat. Hasil pemeriksaan: TD 140/100 mmHg,
dan Option P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 148 x/menit, protein urin (+).

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?


A. Hipertensi Kehamilan
B. Preeklamsia ringan
C. Preeklamsia berat
Kunci Jawaban D. Hipertensi Kronis
E. Eklamsia

Kata Kunci Preeklamsi Ringan


Preeklampsia ringan umumnya ditandai dengan kehamilan berusia lebih dari
20 minggu, tekanan darah lebih dari 140/90mmHg setelah diperiksa 2 kali
Pembahasan dalam jeda 4 jam, terdapat 0,3 gram protein dalam sampel urine 24 jam, dan
tak ada masalah lain pada ibu maupun janin.
Jawabannya adalah B

Sedangkan Option Jawaban A adalah:

Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi ketika tekanan darah ibu


hamil berada di atas angka 140/90 mmHg. Diperkirakan sekitar 5–10% ibu
hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi dalam kehamilan. Kondisi ini
biasanya muncul saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, tetapi bisa juga
muncul lebih awal.

Sedangkan Option Jawaban C adalah:

Preeklampsia Berat Adalah Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai


Ibu Hamil.

Sedangkan Option Jawaban D adalah:

Hipertensi kronis dapat didefinisikan sebagai adanya peningkatan tekanan


darah sejak sebelum kehamilan (atau usia kehamilan <20 minggu), atau jika
baru didapatkan pada saat kehamilan, akan menetap setelah 12 minggu pasca
persalinan.

Sedangkan Option Jawaban D adalah:

Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan
kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu di
dahului dengan preeklamsia sebelumnya.

World Health Organization (WHO). Diakses pada 2021. Hypertension.


Referensi:

Nama penulis: Roslina S.ST., MKM


Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung
No 77
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bayi laki-laki, umur 1 jam di Puskesmas. Bayi lahir spontan,
menangis kuat, kulit kemerahan, pergerakan aktif. Hasil pemeriksaan : BB
Vignette, Lead In
3600 gram, PB 49 cm, tampak pembengkakan pada kepala, teraba lunak, batas
dan Option
tidak jelas, melewati sutura, dan berisi cairan limfe.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Cephal hematoma
B. Caput succedanium
Kunci Jawaban C. Perdarahan intracranial
D. Perdarahan subaponeurotik
E. Penumpukan cairan cerebrospinal
B. Caput succedanium
Kata Kunci
Cephalohematoma adalah pendarahan yang terjadi pada lapisan di selaput
otak yang menyebabkan terperangkapnya darah pada lapisan tersebut.

Trauma pada bayi yang menyebabkan cedera pada fisik adalah caput
succedaneum.

Pendarahan intrakranial adalah pendarahan di dalam tengkorak. Keadaan


ini adalah keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa. Perdarahan
intrakranial dapat terjadi dalam parenkim otak atau ruang meningeal
sekitarnya.
Pembahasan
Sedangkan perdarahan subaponeurotik merupakan suatu kondisi serius
yang dapat terjadi pada tiap persalinan yang menggunakan alat bantu.
Perdarahan subsponeurotik terjadi karena pecahnya pembuluh darah, tidak
berbatas tegas sehingga bentuk kepala dapat tampak asimetris.

Hidrosefalus adalah kondisi di mana terjadi akumulasi abnormal cairan


serebrospinal (CSF) di dalam rongga di otak yang disebut ventrikel. Cairan
serebrospinal sendiri diproduksi di ventrikel dan di pleksus koroid. Cairan
tersebut beredar melalui sistem ventrikel di otak dan diserap ke dalam aliran
darah.

Seunggu Han, MD, Cephalohematoma


Referensi:
(https://www.healthline.com/health/cephalohematoma), 5 June 2017.
Nama penulis: Roslina S.ST., MKM
Institusi: Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung
No 78
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 35 tahun, P2A0, post partum hari ke 2 di PMB. Hasil
anamnesis: Ibu mau pulang, bayi sudah dapat menyusu. Hasil pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, N 78 x/mnt, S 36,8 0c, P 20x/menit, uterus teraba keras, TFU 2 jari di
bawah pusat, lokea rubra. Apakah tahapan masa nifas yang paling tepat pada kasus
Vignette, Lead In tersebut ?
dan Option A.Puerpurium dini
B.Late Postpartum
C.Immediate postpartum
D.Early Postpartum
E.Remot puerporium
Kunci Jawaban
D. Early postpartum
Disebutkan dalam soal nifas hari kedua, dan dari hasil pemeriksaan bidan masih
Kata Kunci
memastikan bahwa perdarahan, involusi, lokia sudah berjalan normal.
Option A adalah puerporium dini yakni tahapan masa nifas yang awal yakni 0-24 jam.
Option B late postpartum merupakan tahapan masa nifas akhir yakni 1-6 minggu.
Pembahasan Immediate portpartum sama dengan puerperium dini yakni 0-24 jam PP. early
postpartum merupaka tahapan masa nifas saat 24 jam-7 hari PP, hal ini yang
merupakan sesuai dengan kasus yakni nifas hari kedua. Remot puerperium yakni
sama dengan late postpartum.

Referensi: Bobak, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan

No 79
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
Tinjauan 1 b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0, post partum hari ke-14, dikunjungi bidan
ke rumahnya. Hasil anamnesis: ibu sudah mengurus bayinya sendiri tanpa bantuan.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 85x/menit,S 37,50C P 20x/menit, Iuka
jahitan tidak ada tanda infeksi, pengeluaran darah setengah pembalut.
Vignette, Lead In Apakah fase adaptasi psikologis yang paling tepat pada kasus tersebut?
dan Option A. Taking hold
B. Taking in
C. Letting go
D. Immediate postpartum
E. Early Postpartum
Kunci Jawaban C. Letting go
Kata Kunci Disebutkan dalam soal ibu sudah dapat mengurus bayinya sendiri tanpa bantuan.

Option A adalah taking hold dimana nifas hari 2-4 dimana pada fase ini ibu masih
khawatir merawat bayinya. Option B Taking in dimana nifas hari ke 1-2 ibu masih
bergantung pada dirinya sendiri, masih mengenang proses persalinan yang dijalani.
Pembahasan Option c Letting go dimana ibu sudah dapat merawat bayinya dengan kegiatan
sehari-hari, keluarga telah menyesuaikan diri dengan bayi. Option D dan E
pertanyaan dalam soal adalah tahapan psikologis sedangkan Immediate postpartum
dan early postpartum merupakan tahapan masa nifas.

Buku Saku Pelayanan Kesehatan


Ibu di fasilitas Kesehatan dasar
Referensi:
& Rujukan Edisi Pertama, WHO,
2013
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan

No 80
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
Tinjauan 3 c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0, post partum 6 jam di Puskesmas. Hasil
anamnesis: belum bisa BAK secara spontan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70
mmHg, N 92x/menit, S 37,8℃, P 22x/ menit, TFU 1 jari dibawah pusat, uterus teraba
lembek, kandung kemih penuh,.pengeluaran pervaginam darah 1 pembalut penuh
dalam 1 jam.
Vignette, Lead In
Apakah rencana tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
dan Option
A. Lakukan kateterisasi
B. Ajarkan senam kegel
C. Massage pada kandung kemih
D. Rangsang BAK menggunakan air
E. Beritahu ibu untuk tidak menahan BAK
Kunci Jawaban A. Lakukan kateterisasi
Kata Kunci Tidak BAK > 6 jam, uterus lembek, kandung kemih penuh.

Option A lakukan kateterisasi jika memang tidak dapat berkemih > 4 jam pada kasus
sudah 6 jam tidak dapat BAK, option B senam kegel bukan menjadi rencana tindakan
yang berkaitan dengan kasus senam kegel dilakukan untuk mengencangkan otot
Pembahasan pada sata masa nifas, option C massage pada kandung kemih bukan dilakukan pada
kondisi kasus diatas, option D dilakukan jika memang ibu tidak dapat BAK < 2 jam,
option E adalah asuhan yg diberikan pada ibu stelah proses persalinan untuktidaj
menahan BAK.

Referensi: Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Kemenkes, 2018
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan
No 81
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
Tinjauan 5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, post partum 6 jam di PMB. Hasil
anamnesis : Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya, ASI keluar. Hasil
pemeriksaan: KU Baik, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S 37℃, P 20x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat, uterus teraba keras, lokia rubra.
Vignette, Lead In Apakah tujuan kunjungan nifas yang paling tepat pada kasus tersebut ?
dan Option A. Konseling ASI
B. Menilai adanya tanda-tanda infeksi
C. Konseling untuk KB secara dini
D. Mencegah perdarahan karena atonia uteri
E. Memastikan ibu cukup makan dan istirahat
Kunci Jawaban D. Mencegah perdarahan karena atonia uteri
Kata Kunci Melahirkan 6 jam yang lalu, hasil pemeriksaan dalam batas normal

Option A konseling ASI, menurut table standar kunjungan nifas bahwa kunjungan
nifas dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan dengan masing-masing tujuan yang
berbeda setiap waktunya, option A konseling Asi bukan bukan merupakan tujuan
Pembahasan dalam kunjungan masa nifas sesuai kasus, Option B merupakan tujuan kunjungan
nifas yang kedua,option C konseling KB diberikan pada saat kunjungan nifas ke
empat, option D merupakan focus utama dalam kunjungan masa nifas 6 jam sesuai
kasus, option E merupakan bagian dari tujuan kunjungan nifas ketiga.

Buku Saku Pelayanan Kesehatan


Ibu di fasilitas Kesehatan dasar
Referensi:
& Rujukan Edisi Pertama, WHO,
2013
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan
No 82
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
Tinjauan 7
a. Komunitas
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, post partum 6 jam di Puskesmas,
dengan keluhan pengeluaran ASI sedikit. Hasil anamnesis: cemas ASI tidak cukup
untuk bayinya. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 21 x/menit, S
36,5℃, kedua payudara lembek, kolostrum (+) TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
Vignette, Lead In uterus baik. Apakah tindakan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
dan Option A. Memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya
B. Mengajarkan teknik menyusui
C. Melakukan breast care
D. Memberi salep antibiotika
E. Melakukan gerakan hoffman
Kunci Jawaban A. Memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya
Kata Kunci Nifas 6 jam, mengeluh pengeluaran ASI sedikit, kolostrum (+)
Option A memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya dari kasus tersebut terdapat
kata kunci bahwa nifas 6 jam, kolostrum sudah keluar, dan pengeluaran ASI
sedikit,dari kata kunci tersebut diketahui bahwa sebneranya ASI sudah keluar namun
produksi ASI menurun hal tersebut terjadi karena pada fase 6 jam ini (laktogenesisi
I)masih di control oleh hormone bukan supply on demand/kebutuhan bayi, jd saat
plasenta lahir hormone progesterone menurun memicu naiknya hormone prolactin
Pembahasan
yang bekerja untuk produksi ASI karena masih dikontrol oleh hormone ini.option B
teknik menyusui diberikan pada ibu yang mengalami masalah gangguan putting susu
lecet bukan dengan produksi ASI seperti yg terdapat dalam kasus, option C breast
care dilakukan untuk memelihara kebersihan payudara, option D salep antibiotic tidak
boleh diberikan pada ibu menyusui, option E melakukan gerakan Hoffman adalah
asuhan yang diberikan pada kasus putting susu tenggelam.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di fasilitas Kesehatan dasar
Referensi:
& Rujukan Edisi Pertama, WHO,
2013
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan
No 83
Level DIII Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan , umur 20 tahun, P2A0, post partum 14 hari diantar suaminya ke PMB.
Hasil anamnesis : jarak anak pertama dengan anak kedua 1 tahun, membenci bayi nya, ada
keinginan untuk melukai bayi nya dan diri nya sendiri. Hasil pe¬meriksaan: TD 100/60 mmHg,
N 88 x/menit, S 36,2℃, P 22x/menit, TFU tidak teraba, lokia serosa.
Vignette, Lead In Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
dan Option A. Baby blues
B. Postpartum blues
C. Depresi postpartum
D. Psikosis postpartum
E. anxietas
Kunci Jawaban C. Depresi postpartum
Kata Kunci membenci bayi nya, ada keinginan untuk melukai bayi nya dan diri nya sendiri
Option baby blues adalah kondisi psikologis ibu nifas sedih, cemas, gejala yang
ditimbulkan ringan tidak sampai merugikan diri sendiri dan orang lain, option B juga
sama dengan baby blues, option C depresi postpartum meiliki ciri insomnia, khawatir
Pembahasan
berlebih, kehilangan control dan tidak menyukai bayi. Option D adalah kondisi
depresi berat disertai gejala halusinasi, option E adalah anxietas dimana merupakan
gejala cemas yang berlebih.

Referensi: Bobak, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Nama penulis: Sri Utami Subagio
Institusi: Universitas Faletehan
No 84
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang anak perempuan, umur 12 tahun mengajukan pertanyaan pada saat bidan
memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi di Posyandu remaja. Remaja
Vignette, Lead In
dan Option tersebut merasakan nyeri dan bertambah besar pada daerah payudara sebelah
kanan. Selanjutnya bidan memberikan penyuluhan tentang fase perubahan fisik
pada pubertas perempuan .
No 85
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
Apakah fase selanjutnya yang terjadi pada kasus tersebut ?
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi
A. Perubahan emosi efektif
Tinjauan 1
c. Pengembangan
B. Memasuki Menarche diri dan profesionalisme
C. Pertumbuhan
d. Landasanjerawat
ilmiah praktik kebidanan
D. Siklus Menstuasi teratur
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
E. Perkembangan rambut pubis

E. Perkembangan rambut pubis (dilengkapi kalimat, tidak hanya huruf pada


Kunci Jawaban
option)
bertambah besar pada daerah payudara sebelah kanan Memaparkan kata kunci
Kata Kunci
yang menjadi jawaban pada soal tersebut

A. Perubahan emosi ( psikologi)


B. Memasuki Menarche ( setelah pubism )
Pembahasan C. Pertumbuhan jerawat (Seks sekunder)
D. Siklus Mentuasi teratur(setelah menarche)
E. Perkembangan rambut pubis(setelah telarche ke pubism)

Referensi: Ilmu kandungan edisi ke 3 , halaman 101


Nama penulis: Budi Astyandini,S.SiT.M.Kes
Institusi: Poltekes Semarang
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun bersama ibunya datang ke PMB,


dengan keluhan belum haid. Hasil anamenesis: tiap bulan merasakan nyeri daerah
perut bawah selama 4 hari. Hasil pemeriksaan: tampak selaput menonjol kebiruan .

Apakah penyebab kondisi pada kasus tersebut ?

A. Chadwick
Vignette, Lead In B. Hymen imperforata
dan Option
C. Micro perforate hymen
D. Kurang menjaga kebersihan
F. Pembesaran pembuluh darah vagina
No 86
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
B. Hymen imperforata
Kunci Jawaban a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi
(dilengkapi kalimat, tidak hanya
efektif
huruf pada option)
19 tahun belum
c. mengalami
Pengembangan menstruasi
diri dan Memaparkan
profesionalismekata kunci yang menjadi
Kata Kunci
Tinjauan 1 jawaban padad.soal tersebut
Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan
A. Chadwick (warna kebiruanklinis dalam
vulvapraktik kebidanan
pada gravida)
f. Promosi
B. Hymen kesehatan
imperforata dan konseling
( hymen tidak ada introitus)
g. Manajemen
C. Micro perforate hymen ( lubang hymen
kepemimpinan kecil)
dan kewirausahaan
Pembahasan Domain D.: Kurang menjaga kebersihan ( bukan penyebab gangguan Haid)
a. Kognitifpembuluh darah vagina ( varises tdk berhubungan dengan
E. Pembesaran
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
hymen)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
Referensi: Ilmu kandungan edisi ke 3 , halaman 150
a. Remaja
Tinjauan
Nama 3
penulis: Budi Astyandini,S.SiT.M.Kes
b. Pra-konsepsi
Institusi: Poltekes Semarang
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit Kesehatan
c. Rumah sakit

Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun bersama ibunya datang ke RS, dengan
keluhan belum haid. Hasil anamenesis: tiap bulan merasakan nyeri daerah perut
bawah selama 4 hari. Hasil pemeriksaan: tampak selaput menonjol kebiruan .

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?


Vignette, Lead In A. Pemberian tablet fe
dan Option B. Konseling psikolog
C. Terapi hormonal
D. Konseling gizi
E. Insisi hymen

E. Insisi hymen
Kunci Jawaban
(dilengkapi kalimat, tidak hanya huruf pada option)
hymen menonjol kebiruan Memaparkan kata kunci yang menjadi jawaban pada
Kata Kunci
soal tersebut

A. Pemberian tablet fe (anemia)


B. Konseling psikolog (bila ada gg psikologi)
Pembahasan C. Terapi hormonal( tidak diperlukan kecuali karena kelainan hormone)
D. Konseling gizi ( tidak berhubungan dengan hymen tapi menarche)
E. Insisi hymen (tindakan yang tepat )
Referensi: Ilmu kandungan edisi ke 3 , halaman 150
Nama penulis: Budi Astyandini,S.SiT.M.Kes
Institusi: Poltekes Semarang

87

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :

 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :

 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :

 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :

 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, umur 22 tahun, G2P0A1, hamil 10 minggu datang


ke PMB. Hasil anamnesis: BB sebelum hamil 45 kg, tidak nafsu makan.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, S 37°C, P 18
x/menit, BB 46 Kg, TB 160 cm, lila 23 cm, teraba ballottement.
Petanyaan Apakah dasar diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban A. Hamil Trimester I


B. Keluhan tidak nafsu makan
C. Berat badan hanya naik 1 Kg
D. Hasil penghitungan IMT saat kunjungan <18,5
E. Hasil penghitingan IMT sebelum hamil < 18,5

Kunci Jawaban D. Hasil penghitungan IMT saat kunjungan <18,5

Kata Kunci Kunjungan di TM I, Berat badan dan tinggi badan saat ini

Pembahasan Penapisan ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA). Apabila LiLA < 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK.
Untuk memastikan KEK pada ibu hamil digunakan Indeks Massa Tubuh
(IMT) pada Trimester I. Jika IMT pada Trimester I < 18,5 maka ibu hamil
didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester I tidak diketahui karena ibu hamil
melakukan ANC di Trimester II atau III, serta diketahui data BB dan TB
sebelum hamil dapat digunakan IMT Pra hamil.

Referensi Damayanti D, Pritasari,Tri N. 2017. Gizi dalam daur kehidupan.Jakarta.


Kemenkes RI

Penulis Soal Etty Nurkhayati,M.Keb

Asal Institusi Universitas Faletehan


No 88
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang anak perempuan, umur 8 tahun bersama ibunya datang ke Puskesmas,
dengan keluhan mengeluarkan bercak darah di celana dalam. Hasil anamnesis : darah
berwarna merah segar disertai nyeri perut . Hasil pemeriksaan : payudara membesar
tumbuh rambut pubis, tampak darah haid pada vulva. Apakah dampak negative dari
Vignette, Lead In kasus tersebut?
dan Option
A. Peningkatan progesterone
B. Penutupan ujung tulang
C. Gangguan absorbsi gizi
D. Penurunan estrogen
No 89
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
E. Obestitas
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1 B. Penutupan ujung tulang
Kunci Jawaban d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
Kata Kunci e. menarche
umur 8 tahun Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
Tinjauan 2
a. Kognitif

A. Peningkatan progesterone ( menjelang menstruasi)


B. Penutupan ujung tulang (dampak negative)
Pembahasan C. Gangguan absorbsi gizi (kasus kek)
D. Perubahan pola makan ( pada premenstrual syndrome)
E. Penurunan estrogen( pada menopause)

Referensi: Ilmu kandungan edisi ke 3 , halaman 187


Nama penulis: Budi Astyandini,S.SiT.M.Kes
Institusi: Poltekes Semarang
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5 c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi

Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun datang ke PMB, dengan keluhan sejak 3
bulan ini mengalami menstruasi yang sangat banyak sampai ganti pembalut lebih dari
10 kali per har. Hasil anamnesis : siklus dan lama menstruasi teratur. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 78 x/menit, S 36,7℃, P 22 x/menit, tidak ada massa
abdomen.
Vignette, Lead In Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus tersebut?
dan Option
A. Amenorhe
B. Menoragie
C. Hipomerore
D. Polimenore
E. Menometroragie

B. Menoragie
Kunci Jawaban
(dilengkapi kalimat, tidak hanya huruf pada option)
ganti pembalut lebih dari 10 kali per hari Memaparkan kata kunci yang menjadi
Kata Kunci
jawaban pada soal tersebut
Pembahasan A. Amenorhe (tidak haid >3 bulan)
B. Menoragie ( jumlah darah haid banyak )
C. Hipomerore ( jumlah darah haid sedikit)
D. Polimenore ( siklus haid pendek)
E. Menometroragie ( diluar siklus haid)

Referensi: Ilmu kandungan edisi ke 3 , halaman 170


Nama penulis: Budi Astyandini,S.SiT.M.Kes
Institusi: Poltekes Semarang

90

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


 Etik legal dan keselamatan pasien
 Komunikasi efektif
 Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
 Landasan ilmiah praktik kebidanan
 Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
 Promosi kesehatan dan konseling
 Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
 Kognitif
 Psikomotor (Procedural knowledge)
 Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
 Pranikah dan Prakonsepsi
 Kehamilan
 Persalinan dan Kelahiran
 Nifas dan Menyusui
 Bayi baru Lahir
 Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
 Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
 Normal
 Penyimpangan
 Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :

 Pengkajian
 Diagnosis / Masalah
 Perencanaan dan Implementasi
 Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :

 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :

 Individu
 Keluarga
 Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :

 Rumah / Komunitas
 Klinik / Puskesmas / PMB
 Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, umur 34 tahun, G5P1A3, hamil 8 minggu datang ke


PMB. Hasil anamnesis: memiliki riwayat melahirkan prematur. Hasil
pemeriksaan; KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80x/menit P 18 x/menit, S
37 °C. TFU 26 cm, puka, preskep, penurunan 5/5.

Petanyaan Asuhan apakah yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban A. Melakukan konseling nutrisi


B. Merujuk untuk berkonsultasi
C. Jadwal kunjungan ulang 2 minggu
D. Memberikan tamblet tambah darah
E. Memberikan paket akanan tambahan

Kunci Jawaban B. Merujuk untuk berkonsultasi

Kata Kunci Riwayat abortus ≥ 3x dan pernah melahirkan bayi dengan BB 2300 gram

Pembahasan Kehamilan dengan masalah Kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk


berkonsultasi dan atau Kerjasama penanganannya:
Riwayat pada kehamilan sebelumnya: janin atau neobatus mati,
keguguran ≥ 3x, bayi <2500 gram atau >4500 Gram, hipertensi,
pembedahan pada organ reproduksi.

Referensi Kemenkes RI. 2013. Buku saku pelayanan Kesehatan ibu difasilitas
Kesehatan dasar dan rujukan.Jakarta. Kemenkes RI

Penulis Soal Etty Nurkhayati,M.Keb

Asal Institusi Universitas Faletehan

91
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun, P1A0, 6 Jam postpartum di
Puskesmas, dengan keluhan lemas dan mata berkunang-kunang. Hasil
pemeriksaan : KU lemas, conjungtiva pucat, TD 90/60 mmHg, N 120
x/menit, S 370C, P 24 x/menit, TFU setinggi pusat, kontraksi lembek dan
Perdarahan 400 cc
PERTANYAAN Apakah masalah yang paling tepat pada kasus di atas?
PILIHAN A. T 90/60 MmHg
JAWABAN B. Kontraksi lembek
C. Conjungtiva pucat
D. Perdarahan 400 cc
E. TFU Setinggi Pusat
KUNCI B. Kontraksi Lembek
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawiroharjo,S.(2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata Kunci adalah TFU setinggi pusat, kontraksi lembek dan Perdarahan
banyak
Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak
mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta
setelah bayi dan plasenta lahir disebut dengan atonia uteri
Tanda atonia uteri : Perdarahan aktif dan banyak, bergumpal,TFU setinggi
pusat atau lebih, kontraksi lembek, perdarahan segera, syok.

92
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang
perempuan P5A0 hari ke 2 dengan keluhan ASI keluar sedikit. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 379C, P 20 x/menit,
payudara bengkak dan nyeri, puting susu menonjol, ASI Keluar
sedikit, Lokia rubra, TFU 3 Jari dibawah pusat
PERTANYAAN Apakah masalah yang paling tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN A. Lokia rubra
B. ASI Keluar sedikit
C. Puting susu menonjol
D. TFU 3 Jari dibawah pusat
E. Payudara bengkak dan nyeri
KUNCI E. Payudara bengkak dan nyeri
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci payudara bengkak dan nyeri
Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada
payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk lakstasi.

93
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan Umur 45 tahun P5A0, 6 hari post partum datang
ke klinik diantar keluarganya dengan keluhan masih mengeluarkan
darah berwarna merah. Hasil pemeriksaan: TD 90/70 mmHg, N 90
x/menit, S 36,5 ℃, P 24 x/menit, conjungtiva pucat, TFU setinggi
pusat, kontraksi baik, Hb 7 g/dL. Bidan merujuk ke RS untuk
dilakukan USG.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN A. Atonia Uteri
B. Endometriosis
C. Retensio plasenta
D. Robekan jalan lahir
E. Retensi Sisa plasenta
KUNCI E (Retensi Sisa Plasenta)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci adalah 6 hari post partum, masih mengeluarkan darah
berwarna merah, TFU setinggi pusat, kontraksi baik
Retensio sisa plasenta adalah tertinggalnya sisa plasenta
94
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun, baru saja melahirkan, mengeluh
lemes dan mata berkunang-kunang, hasil pemeriksaan : KU lemas,
conjungtiva pucat, TD 90/60 mmHg, N 120x/menit, S 370C, P 24x/menit,
TFU setinggi pusat, kontraksi lembek dan Perdarahan banyak Hb 7 gr/dL
dan bidan telah melakukan kompresi bimanual eksternal masih terjadi
perdarahan dan siap ke RS
PERTANYAAN Apakah rencana tindakan pada kasus diatas?
PILIHAN A. Rujuk
JAWABAN B. Kondom katater
C. Kompresi aorta abdominal
D. Kompresi bimanual internal
E. Rujuk dengan kompresi bimanual internal
KUNCI E (Rujuk dengan kompresi bimanual internal)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawiroharjo,S.(2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci TFU setinggi pusat, kontraksi lembek dan Perdarahan banyak
dan bidah telah melakukan kompresi bimanual eksternal.
Kompresi Bimanual Internal adalah penekanan uterus antara telapak
tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam vagina untuk
menjepit pembuluh darah didalam miometrium. Kompresi bimanual internal
dilakukan setelah kompresi bimanul ekternal gagal.

95
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun, P1A0 nifas 8 hari datang ke klinik
dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : KU
baik, TD 100/80 mmHg, N 110 x/Menit, S 38 0C, P 24 x/menit, nyeri pada
lipat paha kiri dan tegang, tanda homan +
PERTANYAAN Apakah Tindakan yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Perawatan luka
JAWABAN B. Balut kaki elastis
C. Jangan menyusui
D. Pemberian antibiotika
E. Pemberian analgetika
KUNCI B (Balut kaki elastis)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci nyeri pada lipatan paha kiri dan tegang.
Trombofelbitis femoralis (Flegmasian alba dolens) adalah infeksi nifas
karena perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti
aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya.
Tanda : subfebris, menggigil, kaki fleksi dan sukar digerakkan, paha atas
tegang, nyeri pada lipat paha dan daerah paha, spasmus arteri, tanda
homan +.
Penatalaksanaan
1. Perawatan
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema.
Kompres kaki
Balut elastis atau mamakai kaos kaki panjang
Jangan menyusui jika kondisi jelek
2 Terapi
Pemberian antibiotik
Pemberian analgetik

96
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan nifas hari ke 3. hasil pemeriksaan:
KU baik, Conjungtiva merah muda, ASI keluar lancar, TFU 3 jari dibawah
pusat, kontraksi keras, setelah itu bidan melakukan pencatatan di buka
KIA. Bidan menemukan catatan ibu nifas belum diberikan vit A.
PERTANYAAN Bagaimana sikap bidan yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. KBPP
JAWABAN B. Pemberian Fe nifas
C. Berikan Vit A Dosis Kedua
D. Berikan vit A Dosis pertama
E. Konsling pemberian vitamin A
KUNCI D ( Pemberian Vit A Dosis Pertama)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Saifuddin, A.B. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci bidan menemukan catatan ibu nifas belum diberikan vit A.
Pemberian Vitamin A adalah pemberian Vit A pada ibu nifas selama
periode nifas. Diberikan sebanyak 2 x yaitu 400.000 Unit (1 Kapsul Vitamin
A merah dosisnya 200.000 Unit)
Pemberian Vit A:
 Kapsul diberiakan segera setelah persalinan
 1 (satu) kapsul vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian
kapsul vitamin A pertama.
Atau dapat diberikan pada:
1. pada kunjungan ibu nifas atau pada KN 1 (6-48 jam)
2. pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari)
3. pada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari).

97
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 35 tahun P3A0, bersalin 2 jam yang lalu dengan
keluhan takut bergerak. Hasil pemeriksaan : KU baik, ASI Keluar sedikit,
TFU 2 Jari bawah pusat, kontraksi keras, jumlah darah pada masa nifas 1x
ganti pembalut/hari.
PERTANYAAN Apakah konseling yang tepat pada kasus atas?
PILIHAN A. Konseling tentang ASI Ekslusif
JAWABAN B. Konseling tentang ambulasi dini
C. Konseling tentang cairan dan nutrisi
D. Konseling tentang tanda bahaya nifas
E. Konseling tentang perawatan payudara
KUNCI B (Konseling Ambulasi dini)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Lia Dewi VN dan Sunarsih T (2013), Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Jakarta;
Salemba Medika
PEMBAHASAN Kata kunci keluhan takut bergerak
Ambulasi dini adalah menggerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain
yang harus dilakukan secara bertahap dan langsung setelah melahirkan 2
jam persalinan normal.
Keuntungan mobilisasi dini
1. Melancarkan pengeluaran lokia
2. Mempercepat involusio uteri
3. Memperlancar peredaran darah
4. Melancarkan fungsi gastrointestinal dan alat kelamin
Ambulasi dini dilakukan berangsur-angsur atau bertahap dimulai dari
miring kanan dan miring kiri, duduk dan berjalan.

98
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan nifas 30 hari pada seorang
perempuan umur 27 tahun P1A0. Hasil anamnesis: ibu menyusui on
demand. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 88
x/menit, S 36 0C, P 20 x/menit, puting susu menonjol, payudara
penuh, saat menyusu bayi tenang, sebagian areola bawah masuk
kedalam mulut bayi, dagu menempel ke payudara dan badan bayi
menempel perut ibu.
PERTANYAAN Apakah evaluasi yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN A. Cara pemijatan payudara
B. Cara perawatan payudara
C. Cara pengurutan payudara
D. Cara menyusui yang benar
E. Cara menstimulasi reflek oksitosin
KUNCI D (Cara menyusui yang benar)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Lia Dewi VN dan Sunarsih T (2013) Asuhan Kebidanan pada iu nifas
Jakarta:Salemba medika
PEMBAHASAN Kata kunci ibu menyusui on demand, puting susu menonjol, payudara
penuh, saat menyusu bayi tenang, sebagian areola bawah masuk
kedalam mulut bayi, dagu menempel ke payudara dan badan bayi
menempel perut ibu.
Cara menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi benar
Tanda bayi menyusu dengan benar adalah bayi tampak tenang,
badan bayi menempel pada perut ibu, mulut bayi teerbuka lebar,
dagu menempel pada payudara ibu, sebagian areola bagian bawah
masuk kedalam muluut bayi, hidung mendekati payudara, bayi
tampak menghisapdengan irama perlahan, puting susu tidak lecet
dan nyeri.

99
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan nifas 3 hari pada perempuan
umur 23 tahun P1A0. Hasil anamnesis: ASI belum keluar. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36 ℃, P 20
x/menit, puting susu menonjol, payudara lembek, TFU 3 jari bawah
pusat, kontraksi keras, kandung kemih kosong, lokia rubra.
PERTANYAAN Apakah masalah yang timbul paling tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN A. Lokia rubra
B. ASI belum Keluar
C. Puting susu menonjol
D. Kandung kemih kosong
E. TFU 3 jari dibawah pusat
KUNCI B (ASI Belum keluar)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Lia Dewi VN dan Sunarsih T (2013) Asuhan Kebidanan pada iu nifas
Jakarta:Salemba medika
PEMBAHASAN Kata kunci ASI belum keluar dan payudara lembek
Data yang dikaji meliputi data subyrktif dan data objektif
Pengkajian terkait riwayat kesehatan adalah keluhan pasien,
kesulitan pemenuhan sehari-hari, suplemen, perasaan ibu
pengetahun ibu nifas sedangkan pengkajian terkait pemeriksaan fisik
KU, TTV, Payudara, abdoman, kandung kencing,genetalia,
ekstermitas bawah, pengkajian psikologi dan pengetahun ibu.
100
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan nifas 7 hari pada perempuan
umur 23 tahun P1A0 dengan keluhan payudara nyeri. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, TD 110/80 mmHg, N 120 x/menit, S 39 0C,
P 20 x/menit, payudara kemerahan, tegang dan keras pada payudara
sebelah kanan, areola menonjol, TFU pertengahan pusat simpisis,
kontraksi keras, kandung kemih kosong, lokia sanguelenta.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN A. Metritis
B. Mastitis
C. Endometritis
D. Bendungan ASI
E. Abses payudara
KUNCI B (Mastitis)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Lia Dewi VN dan Sunarsih T (2013) Asuhan Kebidanan pada iu nifas
Jakarta:Salemba medika
PEMBAHASAN Kata kunci keluhan payudara keras dan nyeri dan S 398C, payudara
tampak kemerahan, tegang dan keras pada payudara sebelah kanan.
Mastitis adalah infeksi payudara yang disebabkan oleh
mikroorganisme infeksius atau adanya cidera payudara.
Tanda dan gejala : suhu meningkat 39-400C, menggigil, nadi cepat,
payudara nyeri, bengkak, keras.

101
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan nifas 3 hari pada perempuan umur
23 tahun P1A0. Hasil anamnesis: ASI belum keluar. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36 ℃, P 20 x/menit, puting
susu menonjol, payudara lembek, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi
keras, kandung kemih kosong, lokia rubra.
PERTANYAAN Apakah rencana tindakan yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Pijat oksitosin
JAWABAN B. Pengosongan ASI
C. Tetap susui bayinya
D. Perawatan payudara
E. Pengurutan payudara
KUNCI A (Pijat Oksitosin)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Kemenkes RI (2019), Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan
Bayi Baru Lahir, Jakarta; Kementerian Kesehatan RI
PEMBAHASAN Kata kunci ASI belum keluar, payudara lembek
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari
nervus ke 5 - 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang
sehingga oksitosin keluar. Indikasi pijat oksitosin dalah ibu post partum
dengan gangguan produksi ASI.

102
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, 6 Jam post partum di
puskesmas dengan keluhan lemes. Hasil pemeriksaan : KU lemas,
conjungtiva pucat, TD 100/70 mmHg, N 120 x/menit, S 37 0C, P 24
x/menit, TFU 1 jari dibawah pusat kontraksi keras, tampak darah keluar
dari vena di vulva.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Atonia uteri
JAWABAN B. Endometritis
C. Robekan jalan lahir
D. Retensi sisa plasenta
E. Tertinggalnya sebagian plasenta
KUNCI C (Robekan Jalan Lahir)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawiroharjo,S.(2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata kunci mengeluh lemes, conjungtiva pucat, tampak darah keluar dari
vena divulva.
Robekan jalan lahir adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik
secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan. Tujuan
jahit perineum adalah Untuk mendekatkan jaringan-jaringan perlukaan
sehingga proses penyembuhan bisa terjadi dan Untuk menghentikan
perdarahan.

103
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan kunjungan nifas hari ke 30 pada Seorang perempuan umur
20 tahun, P1A0, dengan keluhan ingin KB. Hasil pemeriksaan : KU baik
conjungtiva merah muda, TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, S 37 0C, P 24
x/menit, Payudara penuh, ASI Keluar lancar, TFU tidak teraba.
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Konseling KBPP
JAWABAN B. Konseling ASI Eksklusif
C. Konseling Perawatan payudara
D. Konseling Pengurutan payudara
E. Konseling Pengosongan payudara
KUNCI A (KBPP)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Kemenkes RI (2019), Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan
Bayi Baru Lahir, Jakarta; Kementerian Kesehatan RI
PEMBAHASAN Kata Kunci kunjungan nifas hari ke 30 dengan keluhan ingin KB
KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah penggunaan metode kontrasepsi
pada masa nifas, yaitu hingga 42 hari setelah melahirkan. Tujuan
KBPP
1. Menurunkan kehilangan kesempatan (missed opportunity) ber-KB pada
klien yang sudah berkontak dengan petugas kesehatan sejak ANC,
bersalin dan masa nifas
2. Membantu menciptakan jarak ideal antar kehamilan dan menghindari
kehamilan tidak direncanakan.
3. Meningkatkan kepesertaan baru KB.
4. Meningkatkan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
beberapa metode kontrasepsi yang efektif dalam mencegah kehamilan
pada periode menyusui antara lain:
1) Metode KB non hormonal yang terdiri dari tubektomi dan
vasektomi, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), Metode
Amenorea Laktasi (MAL), kondom, abstinensia (metode
kalender).
2) Metode KB hormonal yang terdiri dari implan, suntik yang hanya
mengandung progestin serta minipil.
104
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun, P1A0, nifas 3 hari datang ke
puskesmas dengan keluhan ASI tidak keluar. Hasil anamnesis : bayi
sudah bisa menyusu dalam waktu yang lama, bayi sering nangis. Hasil
pemeriksaan : KU lemas, conjungtiva merah muda, TD 110/80 mmHg, N
88 x/menit, S 36 ℃, P 20x/menit, payudara lembek. Puting susu menonjol,
dan tidak terdapat luka.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Bendungan ASI
JAWABAN B. Puting Susu lecet
C. Bayi Lidah pendek
D. Payudara bengkak
E. Sindrom ASI Kurang
KUNCI E (Sindrom Asi Kurang)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Lia Dewi VN dan Sunarsih T (2013) Asuhan Kebidanan pada ibu nifas
Jakarta:Salemba medika
PEMBAHASAN Kata kunci ASI tidak keluar, bayi sudah bisa menyusu, dan dalam waktu
yang lama, bayi sering nangis, payudara lembek
Sindrom ASI Kurang sebenarnya ASI tidak benar-benar kurang, tanda
mungkin ASI benar-benar kurang antara lain bayi tidak puas menyusu,
sering kali menyusu, menyusu dalam waktu yang lama, bayu sudah
paandai menyusu,payudara tidak membesar, ASI tidak keluar.

105
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan kunjungan nifas hari ke 10 pada seorang perempuan P2A0
dengan keluhan lemes. Hasil pemeriksaan : KU Pucat, TD 110/70 mmHg,
N 88 x/enit, S 36 0C, P 20 x/menit, Payudara penuh, tampak ASI keluar
dari puting Susu, areola menonjol, TFU Pertengahan Pusat simpisis, lokia
alba. Hb 9 gr/dL, Tablet Fe yang diberikan bidan masih utuh.
PERTANYAAN Berapakah kebutuhan tablet besi yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Minimal 10 tablet
JAWABAN B. Minimal 40 Tablet
C. Minimal 90 Tablet
D. Maksimal 40 tablet
E. Maksimal 90 tablet
KUNCI B ( Minimal 40 Tablet)
PENULIS SOAL Irawati Indrianingrum S.SiT,M.Kes
ASAL INSTITUSI Universitas Muhammadiyah Kudus
REFERENSI Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kata Kunci dengan keluhan lemes, Hb 9 gr/dL, Tablet Fe yang diberikan
bidan masih utuh.
Zat besi pada ibu nifas untuk menambah zat gizi ibu nifas setidaknya 40
hari pasca persalinan.

106
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 27 tahun melahirkan bayinya yang ketiga
di PMB 30 menit yang lalu. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
Bayi lahir segera menangis dan plasenta lahir lengkap. Hasil
pemeriksaan: KU Baik, TD 110/80 mmHg, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi keras, dan tampak pengeluaran darah. Kandung kemih
kosong
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. P4 A0
JAWABAN B. P4 A1
C. P3 A0
D. P3 A1
E. P2 A1
KUNCI C. P3 A0
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Manuaba, I. B. G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
PEMBAHASAN Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dan berlangsung dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri)

107
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0 melahirkan di Puskesmas
10 menit yang lalu. Hasil pemeriksaan : tampak tali pusat di depan
vulva, TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,8 0C, P 20x/menit. TFU
setinggi pusat, teraba keras dan globuler, tampak tali pusat yang
memanjang di depan vulva dan semburan darah yang tiba-tiba.
PERTANYAAN Apakah tindakan segera yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Melakukan KBI
JAWABAN B. Menyuntikan oksitosin
C. Menyuntikan methergine
D. Melahirkan plasenta
E. Masage uteri
KUNCI D. Melahirkan plasenta
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Manuaba, I. B. G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
PEMBAHASAN Segera setelah bayi dan air ketuban sudah tidak lagi berada di dalam
uterus, kontraksi akan terus berlangsung dan ukuran rongga uterus
akan mengecil. Pengurangan dalam ukuran uterus ini akan
menyebabkan pengurangan dalam ukuran tempat melekatnya
plasenta. Oleh karena tempat melekatnya plasenta tersebut menjadi
lebih kecil, maka plasenta akan menjadi tebal atau mengkerut dan
memisahkan diri dari dinding uterus. Sebagian dari pembuluh-
pembuluh darah yang kecil akan robek saat plasenta lepas. Tempat
melekatnya plasenta akan berdarah terus hingga uterus seluruhnya
berkontraksi. Setelah plasenta lahir, dinding uterus akan berkontraksi
dan menekan semua pembuluh-pembuluh darah ini yang akan
menghentikan perdarahan dari tempat melekatnya plasenta tersebut.
Sebelum uterus berkontraksi, wanita tersebut bisa kehilangan darah
350-360 cc/menit dari tempat melekatnya plasenta tersebut. Uterus
tidak bisa sepenuhnya berkontraksi hingga plasenta lahir dahulu
seluruhnya. Oleh sebab itu, kelahiran yang cepat dari plasenta segera
setelah ia melepaskan dari dinding uterus merupakan tujuan dari
manajemen kebidanan dari kala III yang kompeten.

108
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan ditugaskan sebagai PTT di desa terpencil dan
persalinan yang ada di desa tersebut sebagian besar dibantu oleh
dukun. Bidan akan melakukan kunjungan kerumah-rumah warga.
PERTANYAAN Apakah langkah pertama yang harus dilakukan bidan di desa
tersebut?
PILIHAN A. Melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat
JAWABAN B. Melakukan pendekatan pada dukun
C. Melakukan pendekatan kepada keluarga ibu hamil
D. Melakukan pendekatan ke pemerintah setempat
E. Melakukan pendekatan ke ibu-ibu hamil di desa tersebut
KUNCI A. Melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Manuaba, I. B. G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
PEMBAHASAN Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para
medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi
lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera
ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.

109
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 datang ke PMB
dengan keluhan mules sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan :
TFU 36 cm, punggung kiri, letak kepala, sebagian besar kepala sudah
masuk PAP, Kontraksi 3x/10’/45”. Saat akan dilakukan PD, ketuban
pecah berwarna jernih. Hasil PD : pembukaan 5 cm, penipisan 50%,
selaput ketuban (-), kepala H II. Bidan selanjutnya memasukan hasil
pemeriksaan di partograf.
PERTANYAAN Apakah simbol ketuban yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. U
JAWABAN B. J
C. K
D. M
E. D
KUNCI B. J
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Manuaba, I. B. G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
PEMBAHASAN Nilai air ketuban setiap kali di lakukan pemeriksaan dalam, dan nilai
warna air ketuban pecah. Catat temuan – temuan dalam kotak yang
sesuai di bawah lajur DJJ. Gunakan – gunakan lambang berikut ini :
 U : ketuban utuh (belum pecah)
 J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
 M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
 D : ketuban sudah pecah dan air ketuan bercampur darah
 K :ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (“kering”)

110
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan yang ditugaskan disebuah desa dengan kondisi di
desa tersebut angka cakupan imunisasi pada bayi baru lahir masih
rendah.
PERTANYAAN Apakah hal yang paling tepat perlu dikaji pada kasus diatas?
PILIHAN A. Pendapatan rata-rata warga di desa tersebut
JAWABAN B. Budaya yang ada di desa tersebut
C. Tingkat pendidikan warga di desa tersebut
D. Letak puskesmas terdekat dari desa tersebut
E. Kondisi kesehatan warga di desa tersebut
KUNCI B. Budaya yang ada di desa tersebut
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Mustar, M. 2020. Faktor yang Berhubungan dengan Tradisi
Masyarakat dalam Menghadapi Kehamilan dan Persalinan di Desa
Welado. Vol 9 No 1 e-ISSN:2654-4563 DOI:10.35816/jiskh.v10i2.342
PEMBAHASAN Terdapat berbagai macam tradisi yang sering ditemui dimasyarakat
termasuk Tradisi dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan
kehamilan dan persiapan persalinan. Tradisi merupakan produk
kebudayaan, atau pengembangan dari aktivitas manusia sebagai
makhluk pencipta kebudayaan. Dengan demikian tradisi bisa
dianggap sebagai suatu sarana kebudayaan bagi manusia dan
dengan sarana itu dia mampu menyesuaikan diri dengan
pengalaman-pengalamannya dalam keseluruhan lingkungan
hidupnya. Dalam lingkungan tersebut pikiran, perasaan dan
perbuatan manusia terhadap perasaannya berada di luar jangkauan
pengalaman-pengalamannya sehari-hari dengan dirinya sendiri,
teman-temannya, dan dengan dunia nyata yang telah membuat kita
percaya.

111
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0 nifas 3 minggu yang lalu
datang ke PMB dengan keluhan payudara terasa penuh. Hasil
anamnesis : puting sakit dan ibu takut menyusui. Hasil pemeriksaan :
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 °C, P 24 x/menit, tampak
putting susu lecet kemerahan.
PERTANYAAN Apa Informasi yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Hentikan menyusui bayi
JAWABAN B. Kompres air hangat dan air dingin
C. Menganjurkan ibu banyak minum air putih
D. Tetap menyusui dan lakukan perawatan payudara
E. Menyusukan bayi hanya pada payudara yang tidak
bermasalah
KUNCI B. Kompres air hangat dan air dingin
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Baston, H., & Hall, J. (2014). Midwifery Essentials : Postnatal. EGC.
PEMBAHASAN Bendungan ASI adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada
payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.Hal ini
bukan disebabkan overdistensi dari saluran saluran laktasi.
Perawatan payudara yang bengkak yang selama ini dilakukan adalah
dengan kompres hangat dan dingin.

112
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0 nifas 1 minggu di PMB,
dengan keluhan ASI belum lancar. Hasil anamnesis: ibu jarang
menyusui. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,5
°C, P 22 x/menit, ASI payudara kanan/kiri (+), TFU pertengahan
pusat simfisis, kontraksi keras, lokia serosa.
PERTANYAAN Apakah upaya yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Menyusui dimulai dari payudara pertama yang sebelumnya
JAWABAN disusukan
B. Meningkatkan frekuensi dan durasi waktu menyusui
C. Menyusukan bayi setiap 3-5 menit secara bergantian
D. Meningkatkan konsumsi cairan
E. Perawatan dan masase payudara
KUNCI B. Meningkatkan frekuensi dan durasi waktu menyusui
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Baston, H., & Hall, J. (2014). Midwifery Essentials : Postnatal. EGC.
PEMBAHASAN Beragam cara memperbanyak produksi ASI:
1. Tingkatkan frekuensi menyusui.
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui.
3. Rutin memompa ASI agar produksi lebih banyak.
4. Perhatikan perlekatan (latch on) bayi selama menyusu.
5. Menyusui dari kedua sisi payudara.
6. Usahakan kebutuhan zat gizi tercukupi dengan baik.

113
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, nifas 10 hari datang ke
PMB dengan keluhan payudara terasa penuh. Hasil anamnesis :
payudara sakit, bayi rewel dan tidak mau menyusu. Hasil
pemeriksaan didapatkan hasil TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 37,2
°C, P 20 x/menit, payudara teraba keras panas dan ASI tidak lancar.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Mastitis
JAWABAN B. Infeksi
C. Febris puerperalis
D. Abses payudara
E. Bendungan ASI
KUNCI E. Bendungan ASI
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Baston, H., & Hall, J. (2014). Midwifery Essentials : Postnatal. EGC.
Handayani, S. R., & Mulyati, T. S. (2017). Dokumentasi Kebidanan. In
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (pertama). PPSDM.
Kemenkes RI.
PEMBAHASAN Bendungan ASI adalah ASI yang tidak segera dikeluarkan yang
menyebabkan penyumbatan pada aliran vena dan limfe sehingga
aliran susu menjadi terhambat dan tertekan kesaluran air susu ibu
sehingga terjadinya peningkatan aliran vena dan limfe yang
menyebabkan payudara bengkak.
114
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1A0 nifas 1 minggu di PMB.
Hasil anamnesis: ibu jarang menyusui karena keluarga pasien
menyarankan memberikan susu formula yang harganya mahal
kepada bayi.
PERTANYAAN Apakah konseling yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa tindakan
JAWABAN tersebut salah
B. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa menyusui
adalah hak seorang ibu
C. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa ASI merupakan
makanan terbaik buat bayi
D. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa menggunakan
susu formula adalah pemborosan
E. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa tindakan
tersebut sudah benar
KUNCI C. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa ASI merupakan
makanan terbaik buat bayi
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Baston, H., & Hall, J. (2014). Midwifery Essentials : Postnatal. EGC.
PEMBAHASAN ASI adalah makanan bayi 6 bulan pertama yang terbaik. Hal ini
karena ASI memiliki keunggulan sebagai berikut: ASI melindungi bayi
dari serangan bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi, sehingga
bayi tidak mudah sakit.

115
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0 melahirkan 7 jam yang
lalu di Puskesmas dengan keluhan susah BAK. Hasil anamnesis :
Melahirkan bayi spontan, sehat dan tidak ada perdarahan. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 °C, P 20
x/menit, ASI (+), TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi keras.
PERTANYAAN Apakah pengkajian data yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Persalinan yang keberapa?
JAWABAN B. Apakah ibu sudah menyusui bayinya?
C. Apakah ibu sudah berusaha jongkok ke kamar kecil?
D. Apakah ibu sudah minum air?
E. Apakah ibu mengkonsumsi obat?
KUNCI C. Apakah ibu sudah berusaha jongkok ke kamar kecil?
PENULIS SOAL Ni Komang Sri Ariani, S.ST, M.Keb
ASAL INSTITUSI ITEKES Bali
REFERENSI Baston, H., & Hall, J. (2014). Midwifery Essentials : Postnatal. EGC.
PEMBAHASAN Kondisi susah buang air kecil setelah melahirkan disebut sebagai
retensio urin pasca persalinan atau RUPP. Penyebabnya antara lain
adanya tekanan yang terjadi pada kandung kemih saat janin akan
keluar dari tubuh. Tekanan tersebut bisa membuat kandung kemih
trauma. Cara mengatasinya ibu sebaiknya berusaha jongkok ke
kamar kecil guna merangsang keinginan untuk BAK.

116
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan telah melakukan praktik mandiri selama 10 tahun.
Untuk meningkatkan profesionalisme, bidan tersebut meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan
pencegahan penularan HIV/AIDS mengingat di wilayah kerjanya
banyak tempat lokalisasi.
PERTANYAAN Apakah prinsip pengembangan karir yang dilakukan bidan sesuai
kasus tersebut ?
PILIHAN A. Reward
JAWABAN B. Reveral
C. Reflektive
D. Profesional
E. Long Life Education
KUNCI E.Long Life Education
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes.
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Yulifah R, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
PEMBAHASAN Long Life Education merupakan proses pendidikan diman pendidikan
tersebut dapat berlangsung setiap saat dimanapun dan kapanpun ,
tanpa ada batas waktu usia. Seorang bidan harus menerapkan
prinsip Long Life Education dengan tujuan selalu upgrade ilmu guna
memaksimalkan asuhan pelayanan kebidanan yang diberikan di
sepanjang siklus kehidupan perempuan serta menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu dan bayi

117
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0, datang ke PMB dengan
keluhan perdarahan dari kemaluannya. Hasil anamnesis: ibu
mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 1 tahun dan akhir-
akhir ini mengalami perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual. Pemeriksaan fisik: KU lemah, TD 100/60 mmHg, N
88x/menit, S 37,6 0C, P 18x/menit, keputihan (+), bercak darah (+)
PERTANYAAN Apakah rencana pemeriksaan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Biopsi
JAWABAN B. Kolposkopi
C. Histeroskopi
D. Pap Smear
E. Histerosalpingografi
KUNCI D.Pap Smear
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes.
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Pramana, Cipta. 2021. Praktis Klinis Ginekologi. Bandung: Media
Sains Indonesia
PEMBAHASAN Pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks/leher rahim dan
porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel
serviks atau porsio. Selain itu pemeriksaan ini untuk mengetahui
adanya tanda-tanda awal keganasan serviks (prakanker) yang
ditandai dengan adanya perubahana pada lapisan epitel serviks. Pap
smear adalah pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya sel
prakanker.

Tindakan kolposkopi adalah prosedur sederhana yang


memungkinkan dalam memeriksa serviks dengan baik. Proses
tindakan ini memakan waktu 5 hingga 10 menit, tindakannya mirip
dengan pap smear. Hanya saja perbedaanya adalah dokter
menggunakan alat pembesar khusus yang disebut colposcope.
Umumnya seseorang melakukan kolposkopi apabila ditemukan hasil
yang abnormal pada pemeriksaan pap smear, sehingga dokter dapat
mendiagnosis masalah lebih lanjut.

Biopsi serviks adalah tindakan lanjutan setelah kolposkopi. Dokter


menggunakan alat tajam untuk mengambil sampel jaringan dari area
abnormal. Setelah diperiksa, sampel biopsi diuji terlebih dahulu.
Hasilnya akan memberikan gambaran mengenai langkah apa yang
harus diambil selanjutnya.

Histeroskopi adalah prosedur pemeriksaan kondisi leher dan


bagian dalam rahim. Prosedur ini dapat
digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau penyebab
ketidaksuburan dan membantu pengobatan kelainan pada
rahim.Histeroskopi dilakukan dengan menggunakan histeroskop,
yaitu alat berbentuk selang tipis dan lentur yang dilengkapi kamera di
ujungnya. Alat tersebut dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina,
sehingga dokter bisa memeriksa kondisi bagian dalam rahim melalui
layar monitor.
Histerosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan dengan
menggunakan sinar Rontgen (sinar-X) untuk melihat kondisi
rahim dan daerah di sekitarnya. Pemeriksaan ini umumnya
dilakukan pada wanita yang memiliki masalah infertilitas atau
keguguran yang berulang. Histerosalpingografi bisa disebut
juga sebagai uterosalpingografi.

118
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, G2P0A1 hamil 32 minggu
datang ke PMB diantar suami dengan keluhan keputihan sangat
banyak. Hasil anamnesis: keputihan semenjak 5 hari yang lalu tidak
ada rasa gatal, keputihan berwarna putih dan tidak berbau. Hasil
pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,80C, P 22x/menit.
Bidan memberikan KIE ketidaknyamanan pada trimester III seperti
halnya saat pemberian asuhan pada pasien lainnya dengan keluhan
yang sama.
PERTANYAAN Apakah prinsip asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Justice
JAWABAN B. Fidelity
C. Veracity
D. Otonomi
E. Beneficiency
KUNCI A.Justice
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Yulifah R, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
PEMBAHASAN Justice merupakan nilai yang direfleksikan dalam praktik profesional
ketika bidan bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan harus mempertimbangkan
segala faktor yang berhubungan dengan kondisi yang ada kemudian
bertindak sesuai dengan asas keadilan.

119
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut sejak 1 jam yang
lalu. Hasil anamnesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit,
TFU 34 cm, DJJ 100x/menit, Hb 11 g/dl, protein urine (-). Bidan
memberikan oksigen pada ibu sebanyak 5 liter/menit dan merujuk
ibu.
PERTANYAAN Apakah evaluasi segera yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Hasil laboratorium darah
JAWABAN B. Pola Denyut jantung janin
C. Perubahan frekuensi nadi ibu
D. Perubahan tekanan darah ibu
E. Perkembangan keluhan pusing ibu
KUNCI B.Pola denyut jantung janin
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Pramana, Cipta. 2021. Praktis Klinis Ginekologi. Bandung: Media
Sains Indonesia
PEMBAHASAN Dari 3 kondisi yang dialami ibu pada soal tersebut yaitu keluhan
sering pusing, hipotensi, denyut jantung yang mengarah pada
bradikardi. Sehingga yang harus dievaluasi segera adalah kondisi
yang dapat menyebabkan kematian atau komplikasi paling fatal pada
kondisi ibu atau janin. Dari ke-3 kondisi tersebut pemantauan pola
denyut jantung janin harus segera dievaluasi. Dalam pola berpikir
atau alur manajemen kebidanan, evaluasi segera dilakukan pada
komponen yang membutuhkan pemantauan ketat atau situasi yang
membutuhkan pengambilan keputusan klinis cepat.

Denyut jantung janin (DJJ) merupakan salah satu komponen penting


pada pemeriksaan ibu hamil dan umumnya selalu dicatat pada kartu
kontrol kehamilan ataupun buku KIA. Dari pemeriksaan DJJ dapat
diketahui kondisi kesejahteraan janin di dalam kandungan. DJJ dapat
terdeteksi pertama kali pada usia kehamilan 8 minggu melalui
berbagai alat bantu, seperti doppler maupun USG.Hasil pemeriksaan
DJJ dicatat dalam bentuk angka, yakni jumlah detakan dalam 1 menit.
DJJ yang normal berkisar antara 120-150 x/menit.

120
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan mual muntah khususnya di pagi hari. Hasil anamnesis: sudah
menikah, hubungan suami istri teratur, dan periode haid teratur setiap
bulan dengan lama 6-7 hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70mmHg, N 80x/menit, S 370 C, P 24x/menit. TFU 2 jari di atas
simfisis.
PERTANYAAN Apakah data tambahan yang perlu dikaji sebagai dasar asuhan pada
kasus tersebut?
PILIHAN A. Lama menikah
JAWABAN B. Pola seksualitas
C. Hari Pertama Haid Terakhir
D. Riwayat penyakit keturunan
E. Waktu terakhir melakukan hubungan suami istri
KUNCI C. Hari Pertama Haid Terakhir
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Dartiwen., & Nurhayati, Yati. 2019. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan. Yogyakarta: ANDI (Anggota IKAPI)
PEMBAHASAN Dalam kehamilan, HPHT adalah hari pertama haid pada bulan
terakhir sebelum wanita tidak haid lagi dan dinyatakan hamil. Dengan
HPHT usia kehamilan dapat diketahui dalam hitungan minggu. HPHT
sangat berkaitan dengan HPL atau Hari Perkiraan Lahir. Dari HPHT,
bisa menghitung akan perkiraan bayi akan lahir. Menghitung usia
kehamilan dari HPHT menjadi standar bagi banyak bidan dalam
melakukan asuhan kehamilan.

121
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan bertugas mengelola kelas ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas. Dari pencatatan hasil pelayanan yang dilakukan bidan
terdapat 15 ibu hamil, 45% mengeluh gusi sering berdarah dan nyeri
punggung. Saat ini bidan sedang memberikan informasi tentang
keluhan yang banyak dialami ibu hamil di wilayah tersebut.
PERTANYAAN Apakah informasi yang tepat diberikan bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Senam hamil
JAWABAN B. Rujuk ke dr gigi
C. Personal hygiene
D. Ketidaknyamanan pada kehamilan
E. Memilih sikat gigi dengan bulu lembut di gusi
KUNCI D. Ketidaknyamanan pada kehamilan
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI - Dartiwen., & Nurhayati, Yati. 2019. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan. Yogyakarta: ANDI (Anggota IKAPI)
- Novita, Nesi., & yunetra, franciska. 2011. Promosi Kesehatan
dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Salemba Medika
PEMBAHASAN Ketidaknyamanan bisa terjadi pada usia kehamilan berapa pun,
termasuk di trimester dua yang katanya paling nyaman. Ibu hamil
harus lebih peka untuk mengenali apakah ketidaknyamanan tersebut
adalah hal yang normal atau tidak. Maka dari itu, lakukan
pemeriksaan rutin agar kondisi ibu hamil dapat terpantau dengan
baik. Adapun untuk ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu
hamil diantaranya:
1. Pusing
2. Sering buang air kecil
3. Kram perut
4. Gusi sering berdarah
5. Sesak nafas
6. Kram perut
7. Kram kaki
8. Nyeri punggung
9. Sembelit
10. Pigmentasi kulit
11. Merasa gerah dan letih
12. Nyeri ulu hati
13. Kaki bengkak
14. Varises

122
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, datang ke PMB dengan
keluhan nyeri pada kaki sebelah kiri sejak 2 hari ini. Hasil
anamnesis: melahirkan 3 hari lalu dan nyeri pada luka jahitan
sehingga takut turun dari tempat tidur ataupun jalan. Hasil
pemeriksaan : KU baik, TD 110/80 mmHg, N 92x/ menit, S 38,50C, P
20 x/menit,TFU setengah pusat dan simfisis, kontraksi uterus baik,
lokia rubra, luka jahitan perineum bersih dan kering, Homman sign
(+)
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin berdasarkan kasus
tersebut?
PILIHAN A. Abses
JAWABAN B. Varices
C. Selulitis
D. Haematoma
E. Trombophlebitis
KUNCI E.Trombophlebitis
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Rini, Susilo., & Kumala, D Feti. 2017. Panduan Asuhan Nifas &
Evidence Based Practice. Yogyakarta: Deepublis
PEMBAHASAN Tromboflebitis adalah penjalaran infeksi melalui vena sering terjadi
dan merupakan penyebab terpenting dari kematian karena infeksi
puerperalis. Faktor penyebab terjadinya infeksi tromboflebitis antara
lain pasca bedah, perluasan infeksi endometrium, mempunyai varises
pada vena, Obesitas, pernah mengalami tromboflebitis, berusia 30
tahun lebih, trauma, adanya malignitas (karsinoma).

123
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0 nifas 6 jam di Puskesmas,
dengan riwayat HPP. Hasil anamnesis: pusing dan lemas. Hasil
pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36,90C, P 20
x/menit, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung
kemih kosong, jumlah darah satu pembalut.
PERTANYAAN Apakah rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Beri analgetika
JAWABAN B. Periksa tanda vital
C. Observasi perdarahan
D. Pantau keadaan umum
E. Penuhi kebutuhan nutrisi
KUNCI C.Observasi perdarahan
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Rini, Susilo., & Kumala, D Feti. 2017. Panduan Asuhan Nifas &
Evidence Based Practice. Yogyakarta: Deepublis
PEMBAHASAN Asuhan ibu selama masa nifas antara lain: periksa TD, Perdarahan
pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi
fundus dan temperatur secara rutin. Karena kasus tersebut
menunjukkan pasien dengan riwayat HPP, sehingga yang paling
penting adalah observasi perdarahan untuk mencegah terjadinya
komplikasi.

124
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 nifas 6 jam di PMB. Hasil
anamnesis: sudah menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4 oC, P 20 x/menit, TFU dua
jari di bawah pusat, jumlah darah ½ pembalut.
PERTANYAAN Kapankah jadwal kunjungan nifas berikutnya pada kasus tersebut?
PILIHAN A. 2 hari
JAWABAN B. 7 hari
C. 8 hari
D. 28 hari
E. 42 hari
KUNCI B. 7 hari
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Permenkes RI No 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual.
PEMBAHASAN Pelayanan kesehatan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali yang
meliputi :
a. 1 kali pada periode 6 jam sampai dengan 2 hari pasca
persalinan
b. 1 kali pada periode 3 hari sampai dengan 7 hari pasca
persalinan
c. 1 kali pada periode 8 hari sampai dengan 28 hari pasca
persalinan
d. 1 kali pada periode 29 hari sampai dengan 42 hari pasca
persalinan

125
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 35 tahun, P2A0 melahirkan 1 jam yang
lalu di RS. Hasil anamnesis: Ibu merasa pusing dan lemas. Riwayat
persalinan lahir dengan induksi persalinan, tidak ada laserasi jalan
lahir dan plasenta lahir lengkap, usia kehamilan 42 minggu, BBL 4000
gram. Hasil pemeriksaan: KU Iemah, TD 100/70 mmHg, N 92x/menit,
S 37°C, P 24x/menit, kontraksi uterus lembek, kandung kemih
kosong, perdarahan 4 pembalut penuh,
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Berikan infuse
JAWABAN B. Lakukan rujukan
C. Berikan ergometrin 0,2 IM
D. Kompresi bimanual interna
E. Kompresi bimanual ekstema
KUNCI D.Kompresi bimanual interna
PENULIS SOAL Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKES Bakti Utama Pati
REFERENSI Pramana, Cipta. 2021. Praktis Klinis Ginekologi. Bandung: Media
Sains Indonesia
PEMBAHASAN Kompresi bimanual adalah suatu tindakan untuk mengontrol dengan
segera homorrage postpartum, dinamakan demikian karena secara
literature melibatkatkan kompresi uterus diantara dua tangan.
Menekan rahim diantara kedua tangan dengan maksud merangsang
rahim untuk berkontraksi dan mengurangi perdarahan. Tindakan
darurat yang dilakukan untuk menghentikan perdarahan postpartum.

Kompresi bimanual interna merupakan serangkaian proses yang


dilakukan untuk menghentikan perdarahan secara mekanik dengan
melakukan tekanan pada korpus uteri sebagai upaya pengganti
kontraksi miometrium yang dilakukan dari dalam. Kompresi bimanual
ini diteruskan sampai uterus dipastikan berkontraksi dan perdarahan
dapat dihentikan, tindakan ini dapat di uji dengan melepaskan sesaat
tekanan pada uterus dan kemudian mengevaluasi konsistensi uterus
dan jumlah perdarahan.

126
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 36
minggu, dirujuk oleh bidan ke rumah sakit dengan nyeri perut sejak 2 jam
yang lalu. Hasil anamnesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 84 x/menit, S 36,6 0C, P 22 x/menit,
TFU 33 cm, DJJ 100x/menit, Hb 9 g/dL, protein urine (-). Bidan telah
memberikan oksigen pada ibu sebanyak 5 liter/menit.
PERTANYAAN Apakah evaluasi segera yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Frekuensi nadi ibu
JAWABAN B. Tekanan darah ibu
C. Denyut jantung janin
D. Hasil tes laboratorium darah
E. Perkembangan nyeri perut ibu
KUNCI C. Denyut jantung janin

PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes


ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Megasari, M., Triana, A, Andriyani, R, Ardhiyanti, Y., & Damayanti, I.
(2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta : Deepublish.
PEMBAHASAN Pada kasus di atas semua komponen hasil anamnesis dan hasil
pemeriksaan fisik memerlukan pemantauan. Dari kondisi tersebut yang
harus di evaluasi segera adalah kondisi yang menyebabkan komplikasi
yang berakibat fatal bahkan kematian pada ibu atau janin. Dari pilihan
jawaban tersebut diatas maka pemantauan denyut jantung janin harus
segera dievaluasi.
Pada alur pikir manajemen kebidanan, langkah evaluasi merupakan
komponen yang membutuhkan pemantauan ketat atau pengambilan
keputusan klinis yang cepat (Megasari et al., 2015).

127
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 36 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 32
minggu, dirujuk oleh bidan ke rumah sakit dengan keluhan keluar
gumpalan darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis:
ada rasa nyeri pada abdomen, gerakan janin terasa berkurang. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 100 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit,
muka pucat, konjungtiva merah muda, TFU 35 cm, abdomen tegang,
palpasi sulit dilakukan, DJJ 100x/i, ekstemitas bawah oedema, hasil
inspekulo: tampak bercak darah berwarna bergumpal berwarna hitam.
PERTANYAAN Apakah faktor risiko yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Nadi
JAWABAN B. Paritas
C. Anemia
D. Umur Ibu
E. Tekanan Darah
KUNCI D. Umur Ibu
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Putri, L., & Mudlikah, S. (2019). Buku Ajar Obstetri dan Ginekologi.
Bogor: Guepedia.
PEMBAHASAN Kejadian solusio plasenta meningkat sejalan dengan umur ibu, semakin
tua umur ibu saat hamil maka risiko mengalami kejadian solusio plasenta
juga semakin tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tinggi
umur ibu maka semakin tinggi frekuensi hipertensi esensial (Putri &
Mudlikah, 2019)
128
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 35 tahun, datang ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri perut kiri bawah. Hasil anamnesis: terlambat haid 6 minggu,
riwayat HCG urine (+), riwayat kehamilan sebelumnya keguguran. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 84x/menit, S 36,80C, P
18x/menit, nyeri tekan pada abdomen sebelah kiri. Hasil inspekulo
tampak sedikit pengeluaran darah atau flek kecoklatan. Direncanakan
untuk dilakukan USG untuk memastikan kondisi ibu.
PERTANYAAN Apakah diganosis yang mungkin terjadi pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Mola Hidatidosa
JAWABAN B. Missed Abortion
C. Abortus Insipiens
D. Abortus Imminens
E. Kehamilan Ektopik Terganggu
KUNCI E. Kehamilan Ektopik Terganggu
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Barash, J. H., Buchanan, E. M., Hillson, C., & Jefferson, T. (2014).
Diagnosis and Management of Ectopic Pregnancy. Am Fam Physician,
90(1), 34–40. https://www.aafp.org/afp/2014/0701/p34.html
PEMBAHASAN Pada pasien ini, gejala klinis yang muncul adalah nyeri perut bawah kiri
serta adanya perdarahan kecoklatan dari jalan lahir selama 2 minggu.
Riwayat amenore 6 minggu pada pasien disertai riwayat plano tes (+) 3
minggu sebelumnya. Pada umumnya gejala dari kehamilan ektopik
adalah perdarahan pada trisemester pertama dan nyeri abdomen.
Walaupun hal ini juga dapat terjadi pada kehamilan intrauterin dan
abortus spontan, pemeriksa dapat juga mempertimbangkan terjadinya
kehamilan ektopik. Pemeriksa dapat fokus menilai tanggal menstruasi
terakhir dengan diagnosis kehamilan, onset, intensitas gejala serta ada
atau tidak faktor risiko dari kehamilan ektopik. Data tersebut dapat
membantu diagnosis hingga tindakan selanjutnya. Pemeriksaan
ultrasonografi sangat bermanfaat dalam mengkonfirmasi lokasi kehamilan
pada usia gestasi 4 minggu (Barash et al., 2014).
129
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 37 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 36
minggu, dirujuk oleh bidan ke rumah sakit dengan keluhan keluar bercak
darah kehitaman sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: nyeri perut
menetap, gerakan janin dirasakan berkurang. Hasil pemeriksaan: TD
140/90 mmHg, N 90 x/menit, S 37 0C, P 24 x/menit, TFU 34 cm, palpasi
perut teraba keras, DJJ 110x/menit, hasil inspekulo: darah menggumpal
di dinding vagina.
PERTANYAAN Apakah rencana tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Lakukan Bedrest
JAWABAN B. Pemeriksaan USG
C. Observasi perdarahan
D. Pantau Tekanan Darah
E. Persiapan Sectio Cesarea
KUNCI E. Persiapan Sectio Cesarea
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Putri, L., & Mudlikah, S. (2019). Buku Ajar Obstetri dan Ginekologi.
Bogor: Guepedia.
PEMBAHASAN Apabila terjadi solusio plasenta, maka harus ditangani di fasilitas
kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Jadi bidan
harus melakukan rujukan ke rumah sakit. Jika terjadi perdarahan ringan
dan tidak terdapat tanda-tanda syok hivopolemik, maka tindakan
tergantung DJJ, jika DJJ normal maka dilakukan persiapan sectio
secarea (Putri & Mudlikah, 2019).

130
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 33 tahun, G4P3A0, usia kehamilan 34
minggu, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sakit kepala yang tidak
tertahankan. Hasil anamnesis: penglihatan kabur, tidak bisa tidur. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, TD 160/110 mmHg, N 84x/menit, S 37,2 ºC, P
20 x/menit, muka sembab, kaki edema, TFU 33 cm, punggung kanan,
presentasi kepala, DJJ 136x/menit.
PERTANYAAN Apakah data penunjang yang tepat pada kasus tersebut untuk
penatalaksanaan selanjutnya?
PILIHAN A. Hasil USG
JAWABAN B. Pola istirahat
C. Cek laboratorium darah
D. Pemeriksaan protein urine
E. Data obsevasi tekanan darah
KUNCI D. Pemeriksaan protein urine
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Triana, A., Damayanti, I., Afni, R., & Yanti, J. (2015). Buku Ajar
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
Deepublish.
PEMBAHASAN Definisi preeklampsia berat adalah peningkatan tekanan darah sekurang-
kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik. Proteinuria berat
ditetapkan bila ekskresi protein dalam urin ≥ 5 g/24 jam atau tes urin
dipstik ≥ positif 2. Pemeriksaan urin dipstik bukan merupakan
pemeriksaan yang akurat dalam memperkirakan kadar proteinuria.
Konsentrasi protein pada sampel urin sewaktu bergantung pada
beberapa faktor, termasuk jumlah urin. Selain itu juga dapat disertai
dengan keterlibatan organ lain. Kriteria lain preeklampsia berat yaitu bila
ditemukan gejala dan tanda disfungsi organ, seperti kejang, edema paru,
oliguria, trombositopeni, peningkatan enzim hati, nyeri perut epigastrik
atau kuadran kanan atas dengan mual dan
muntah, serta gejala serebral menetap (sakit kepala, pandangan kabur,
penurunan visus atau kebutaan kortikal dan penurunan kesadaran)
(Triana et al., 2015).

131
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, 35 tahun, G5P4A0, usia kehamilan 36 minggu,
dirujuk oleh bidan ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar bercak darah
dari kemaluan. Hasil anamnesis: tidak merasa mules dan nyeri, masih
merasakan gerakan janin. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80
x/menit, P 22 x/menit, TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi bokong,
belum masuk pintu atas panggul, DJJ 142x/ menit, kontraksi (-),
ekstremitas bawah oedema, hasil inspekulo: tampak sisa darah berwarna
merah segar di dinding vagina, porsio masih menutup.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Vasa previa
JAWABAN B. Plasenta previa
C. Letak sungsang
D. Grandemultipara
E. Abortus imminens
KUNCI B. Plasenta previa
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Triana, A., Damayanti, I., Afni, R., & Yanti, J. (2015). Buku Ajar
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
Deepublish.

PEMBAHASAN Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim (SBR) sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
internum (OUI). Faktor predisposisi: kehamilan ibu usia lanjut,
multiparitas, riwayat seksio sesarea sebelumnya. Tanda dan gejalanya
dapat berupa: perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu,
darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia, syok, tidak ada
kontraksi uterus, bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul,
dapat terjadi kelainan letak, kondisi janin normal atau terjadi gawat janin.
Penegakkan diagnosis pasti dibantu dengan pemeriksaan USG (Triana
et al., 2015)

132
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39
minggu, kala I di Puskesmas PONED dengan keluhan keluar darah dan
lendir pervaginam. Hasil anamnesis: mules makin sering, Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,7°C, P 18x/menit,
TFU 36 cm, kontraksi 2x/10’/35”, punggung kanan, presentasi bokong,
belum masuk pintu atas panggul, DJJ 144x/ menit,. Rencana pasien
dirujuk tanpa dilakukan pemeriksaan dalam terlebih dahulu.
PERTANYAAN Apakah data kajian yang paling tepat untuk merujuk pada kasus
tersebut?
PILIHAN JAWABAN A. Umur Ibu
B. Bayi besar
C. Usia kehamilan
D. Presentasi bokong
E. Penurunan kepala 5/5
KUNCI D. Presentasi Bokong
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Dinas Kesehatan Kulon Progo. (2012). Manual Rujukan Kehamilan,
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Tim Manual Rujukan KIA.
Pramana, C. (2019). Manajemen Persalinan Sungsang. Seminar
Nasional “Manajemen Klinik.”
PEMBAHASAN Sarana Pelayanan Kesehatan membuat daftar ibu-ibu hamil dengan
kasus kehamilan yang termasuk Ibu Hamil Kelompok A (Ibu-ibu yang
ditemukan permasalahan dalam kehamilan saat pemeriksaan
kehamilan/ANC, dan di prediksi akan timbul penyulit pada saat bersalin,
yang perlu dirujuk secara terencana) antara lain :
Kelainan kehamilan
- Kehamilan Multi Fetal
- Presentasi Bokong
- Hidramnions
- Letak Lintang
- DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
- Intra Uterine Fetal Death
- Suspect janin besar
- Plasenta Previa (tanpa perdarahan ante partum)
- Kehamilan dengan Kistoma Ovarii
- Kehamilan dengan Myoma Uteri
- Kehamilan dengan Anemia (HB < 8 gr%)
- Kehamilan lewat waktu (41 minggu)
- Kehamilan dengan Riwayat Sectio Caesarea (Dinas Kesehatan
Kulon Progo, 2012).
Indikasi dilakukan Seksio Sesarea:
- Primigravida dengan disertai salah satu faktor X (Ketuban pecah
dini, Serotinus, riwayat infertilitas, usia tua dll)
- Gemelli anak pertama letak sungsang
- Bayi prematur < 34 minggu
- Presentasi kaki
- Riwayat Obstetri jelek
- Taksiran berat janin > 3500 gr (Pramana, 2019).

133
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 36 tahun, G1P0A0, dalam kala IV
persalinan di PMB. Hasil anamnesis: kelelahan, pusing. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, TD 90/60 mmHg, N 105 x/menit, S 36,5 0C, P
20 x/menit, konjungtiva dan muka pucat, kontraksi uterus lembek,
kandung kemih kosong, luka perineum derajat 2, perdarahan 500 cc.
Sudah dilakukan KBI dan KBE, namun kontraksi uterus lembek, bidan
segera melakukan persiapan rujukan.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN A. Hipotensi
B. Takikardi
C. Atonia uteri
D. Sisa plasenta
E. Robekan jalan lahir
KUNCI C. Atonia uteri
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Damayanti, I., Maita, L., Triana, A., & Afni, R. (2015). Buku Ajar:
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Asuhan_Kebidanan_
Komprehensif/UB7vCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=asuhan+kebidanan
+komprehensif+ika&printsec=frontcover
PEMBAHASAN Atoni uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Perdarahan
postpartum bisa dikendalikan melalui kontraksi dan retraksi serat-serat
myometrium. Kontraksi dan retraksi ini menyebabkan terlipatnya
pembuluh-pembuluh darah sehingga aliran darah ke tempat plasenta
menjadi terhenti. Kegagalan mekanisme akibat gangguan fungsi
myometrium dinamakan atonia uteri dan keadaan ini menjadi penyebab
utama perdarahan postpartum.
Tanda dan Gejala Atonia Uteri
1) Uterus tidak berkontraksi dan lembek
Gejala ini merupakan gejala terpenting/khas atonia
uteri dan yang membedakan atonia dengan penyebab
perdarahan yang lainnya.
2) Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer).
Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia uteri sangat
banyak dan tidak merembes. Yang sering terjadi adalah darah
keluar disertai gumpalan, hal ini terjadi karena tromboplastin
sudah tidak lagi sebagai anti beku darah.
3) Fundus uteri naik
Disebabkan adanya darah yang terperangkap dalam cavum uteri
dan menggumpal.
4) Terdapat tanda-tanda syok
Tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil,
ekstrimitas dingin, gelisah, mual, apatis, dan lain-lain (Damayanti et
al., 2015).

134
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38
minggu, datang ke klinik didampingi suami dengan keluhan keluar air
rembes dari jalan lahir. Hasil anamnesis: ketuban pecah sejak 1 jam
yang lalu, perut terasa mulas. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70
mmHg, N 84x/mnt, P 20x/menit, TFU 33 cm, letak lintang, DJJ
136x/mnt, teratur, kontraksi 2x/10’/35’’, porsio tipis lunak, pembukaan 3
cm, ketuban (-).
PERTANYAAN Apakah rencana tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN A. Pasang infus
B. Lakukan rujukan
C. Atur posisi miring
D. Pantau air ketuban
E. Anjurkan pulang ke rumah
KUNCI B. Lakukan rujukan
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Dinas Kesehatan Kulon Progo. (2012). Manual Rujukan Kehamilan,
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Tim Manual Rujukan KIA.

PEMBAHASAN Sarana Pelayanan Kesehatan membuat daftar ibu-ibu hamil dengan


kasus kehamilan yang termasuk Ibu Hamil Kelompok A (Ibu-ibu yang
ditemukan permasalahan dalam kehamilan saat pemeriksaan
kehamilan/ANC, dan di prediksi akan timbul penyulit pada saat bersalin,
yang perlu dirujuk secara terencana) antara lain :
Kelainan kehamilan
- Kehamilan Multi Fetal
- Presentasi Bokong
- Hidramnions
- Letak Lintang
- DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
- Intra Uterine Fetal Death
- Suspect janin besar
- Plasenta Previa (tanpa perdarahan ante partum)
- Kehamilan dengan Kistoma Ovarii
- Kehamilan dengan Myoma Uteri
- Kehamilan dengan Anemia (HB < 8 gr%)
- Kehamilan lewat waktu (41 minggu)
- Kehamilan dengan Riwayat Sectio Caesarea (Dinas Kesehatan
Kulon Progo, 2012).
135
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 35 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38
minggu kala II di PMB didampingi suami dengan keluhan ingin
meneran. Hasil anamnesis: lelah, tidak tahan sakit. Hasil pemeriksaan:
TD 120/80 mmHg, N 88x/mnt, S 36,50C, P 20 x/menit, TFU 34 cm, DJJ
150x/ menit, teratur, kontraksi 4x/10’/50’’, pembukaan lengkap, kepala
tampak di depan vulva 5-6 cm, bidan telah memimpin meneran selama
1 jam dan belum menunjukkan kemajuan.
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus
tersebut?
PILIHAN JAWABAN A. Memasang Infus
B. Melakukan rujukan
C. Memberi ibu semangat
D. Melakukan obsevasi DJJ
E. Menganjurkan tetap untuk meneran
KUNCI B. Melakukan rujukan
PENULIS SOAL Ani Triana, SST, M.Kes
ASAL INSTITUSI STIKes Hang Tuah Pekanbaru
REFERENSI Damayanti, I., Maita, L., Triana, A., & Afni, R. (2015). Buku Ajar:
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Asuhan_Kebidanan_
Komprehensif/UB7vCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=asuhan+kebidanan
+komprehensif+ika&printsec=frontcover

PEMBAHASAN Pada kondisi yang fisiologis kepala janin turun lebih dalam ke
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan karena
tekanan pada anus. Ibu merasa ingin BAB, dengan tanda anus
membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka
dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan
lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II pada primi 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam. Jika ibu pada
primigravida setelah 2 jam meneran dan pada multigravida setelah 1
jam meneran bayinya belum lahir maka harus segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan (Damayanti et al., 2015).

136
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun baru lulus kebidanan kemudian
diangkat menjadi bidan di desa terpencil dan pegunungan. Budaya
desa tersebut masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi, Sebagian besar pasangan usia subur tidak
menjadi akseptor KB sehingga angka kelahiran bayi masih tinggi,
jarak kehamilan yang terlalu dekat mengakibatkan angka kematian
ibu dan bayi masih cukup tinggi.
PERTANYAAN Apakah tindakan bidan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Berbaur dengan masyarakat
JAWABAN B. Datang ke rumah masyarakat
C. Mengundang masyarakat ke pesta
D. Pendekatan dengan tokoh masyarakat
E. Menginformasikan bahwa dirinya bidan terampil
KUNCI D. Pendekatan dengan tokoh masyarakat
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Runjati, M.Mid. (2011). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
PEMBAHASAN Sebagai bidan di Komunitas, ketika kita baru memasuki wilayah dan
ingin menyelesaikan suatu permasalahan kesehatan, maka cara yang
paling tepat dengan melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat.
Tokoh masyarakat dianggap orang yang dapat mengajak dan
mempengaruhi masyarakat untuk bersikap dan berperilaku yang
mendukung kesehatan.

137
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun, P2A0 datang ke Puskesmas
dengan keluhan pusing dan lemas. Hasil anamnesis: sejak
menggunakan AKDR, ketika haid 4 kali ganti pembalut penuh, lama
haid 9 hari. Hasil pemeriksaan: KU lemas, TD 90/60 mmHg, N
88x/menit, S 37̊C, P 24 x/menit, nampak penuh gumpalan darah pada
pembalut.
PERTANYAAN Apakah komplikasi penggunaan alat kontrasepsi pada kasus
tersebut?
PILIHAN A. Metroragia
JAWABAN B. Amenorhoe
C. Menorrhagia
D. Dismenorhoe
E. Polimenorhoe
KUNCI C. Menorrhagia
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Abdul Bari Saifuddin. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Efek samping dalam penggunakan AKDR antara lain:
1. Perubahan siklus haid
2. Haid lebih lama dan banyak (menorrhagia)
3. Spotting antar menstruasi
4. Saat haid lebih sakit (dismenorhoe)

Pada kasus di atas ditemukan data fokus hasil anamnesis: pada


saat haid mengeluarkan darah banyak yaitu 4 kali ganti pembalut
/hari, lama 8 hari sehingga jawaban yang tepat adalah C.
Menorrhagia.
Kemudian untuk istilah yang lain :
● Metroragia = haid yang lamanya berlebihan tanpa
peningkatan perdarahan
● Amenorhoe = keadaan tidak haid selama 3 bulan berturut-
turut
● Dismenorhoe = nyeri pada saat menstruasi
● Polimenorhoe = siklus haid kurang dari 21 hari
● Menorrhagia= perdarahan haid yang lebih banyak dari normal,
ditandai dengan waktu lebih lama dari normal (lebih dari 14
hari)

138
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 34 tahun, P3A0 datang ke RS dengan
keluhan pusing. Hasil anamesis: sejak menggunakan AKDR selama 6
bulan, jika haid ganti pembalut 4 kali sehari, lamanya 8 hari. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 90/60 mmHg, N 88x/menit, S 36,5oC, P 26
x/menit, nampak penuh gumpalan darah pada pembalut.
PERTANYAAN Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk
menegakkan diagnosa pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Hb
JAWABAN B. Leukosit
C. Trombosit
D. Golongan darah
E. Gula darah sewaktu
KUNCI A. Hb
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Abdul Bari Saifuddin. (2003) Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Komplikasi dari penggunaan AKDR antara lain :
a. Sakit dan kejang setelah 3 sampai 5 hari pemasangan
b. Perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan
penyebab anemia. pada kasus di atas terjadi komplikasi dari
penggunaan AKDR yaitu perdarahan berat yang memungkinkan
terjadinya anemia.
Penegakan diagnosis anemia dengan menggunakan
pemeriksaan kadar Hb.
c. Perforasi dinding uterus

Keterangan:
a. Pemeriksaan leukosit untuk menghitung sel darah putih dan
dapat mendeteksi terjadinya infeksi di tubuh.
b. Pemeriksaan trombosit digunakan untuk mendiagnosis penyakit
yang diakibatkan oleh penggumpalan darah
c. Pemeriksaan golongan darah digunakan untuk mengetahui
golongan darah seseorang
d. Pemeriksaan gula darah sewaktu digunakan untuk mendeteksi
kadar gula dalam darah dan mendeteksi penyakit diabetes
mellitus.

139
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 21 tahun, P2A0 datang ke Posyandu
dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil anamnesis: ibu
menggunakan AKDR selama 4 bulan, keluar keputihan banyak dan
berbau. Hasil Pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N 88x/menit,
S 38oC, P 24 x/menit, abdomen teraba tegang dan nyeri tekan,
terdapat flek darah pada genitalia, tidak ada nyeri goyang portio, HCG
urine (-).
PERTANYAAN Apakah tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Berikan Tablet tambah darah
JAWABAN B. Rujuk ke Dokter Spesialis Kandungan
C. Konseling tentang kerugian dari AKDR
D. Terapi ibuprofen untuk mengurangi perdarahan
E. Menginformasikan bahwa hal tersebut adalah normal
KUNCI B. Rujuk ke Dokter Spesialis Kandungan
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Abdul Bari Saifuddin.(2003) Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Penanganan:
a. Memberikan tablet tambah darah, jika klien mengalami
perdarahan yang hebat dan untuk pencegahan anemia.
b. Salah satu permasalahan atau efek samping dari penggunaan
AKDR adalah perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur.
jika akseptor AKDR mengalami hal tersebut, maka penanganan
yang dilakukan oleh bidan adalah memastikan dan menegaskan
adanya infeksi panggul dan kehamilan ektopik. Untuk memastikan
diagnosis kasus di atas harus dilakukan pemeriksaan penunjang
(USG) yang dilakukan oleh dokter spesialis kandungan.
c. Memberikan konseling tentang kerugian dari AKDR.
Kerugian dari AKDR adalah perubahan siklus haid, haid lebih
lama dan banyak, spotting antar menstruasi, dismenorhoe, dan
lain-lain.
d. Memberikan Ibuprofen pada kasus perdarahan hebat untuk
mengurangi perdarahan, pada kasus di atas, hanya terjadi
perdarahan bercak (spotting).
e. Memberikan konseling bahwa hal tersebut adalah normal
merupakan jawaban yang salah karena pada kasus di atas adalah
akseptor AKDR dengan tanda dan gejala infeksi panggul.
140
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 35 tahun, P3A1 datang ke Posyandu untuk
memakai AKDR. Hasil Anamnesis: anak terkecil umur 5 bulan,
sekarang masih haid hari ke-4. Hasil Pemeriksaan: TD 110/70 mmHg,
N 82x/menit, S 37̊C, P 24 x/menit, palpasi abdomen tidak teraba
pembesaran uterus. Bidan telah selesai memasang AKDR.
PERTANYAAN Kapan waktu yang dianjurkan pada klien untuk kunjungan ulang ?
PILIHAN A. 1 minggu
JAWABAN B. 2 minggu
C. 4 minggu
D. 8 minggu
E. 12 minggu
KUNCI A. 1 minggu
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Abdul Bari Saifuddin (2003) Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
PEMBAHASAN Kunjungan ulang klien yang telah memakai kontrasepsi AKDR adalah
pertama 1 minggu, selanjutnya 4 sampai 6 minggu pemasangan
AKDR atau pada saat periode menstruasi yang akan datang dan
apabila ada keluhan

141
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang laki-laki umur 28 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar
nanah pada alat kelaminnya. Hasil anamnesis: pada alat kelamin
terdapat benjolan, terasa panas saat BAK, memiliki pasangan seksual
lebih dari satu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 88
x/menit, S 37,6 oC, P 24 x/menit, alat kelamin tampak adanya
benjolan, ada cairan nanah.
PERTANYAAN Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk
menegakkan diagnosis pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Hb
JAWABAN B. VDRL
C. Leukosit
D. Gula darah
E. Golongan darah

KUNCI B. VDRL
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Abrori dan Mahwar Qurbaniah (2017) Buku Ajar Infeksi Menular
Seksual. Pontianak: UM Pontianak Pers
PEMBAHASAN Berdasarkan pada kasus di atas, termasuk tanda dan gejala dari
penyakit Sifilis. Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema
Pallidum. bakteri ini masuk dan menginfeksi manusia melalui luka di
vagina, penis, anus, bibir atau mulut. Penularan yang paling tersering
melalui hubungan seksual.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa Sifilis dapat
dilakukan dengan:
a. Pemeriksaan darah: berupa Veneral Disease Research
Laboratory (VDRL) dan Treponema Pallidum Haemagluttination
(TPHA)
b. Pemeriksaan carian ulkus durum, dilakukan dengan mengambil
sampel cairan dari ulkus dan melihatnya dengan miskroskop.

142
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 31 tahun P1A1 datang ke RS dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil anamnesis: akseptor AKDR
sudah 10 tahun. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, S
39 oC, N 87 x/menit, P 22 x/menit, abdomen teraba tegang dan nyeri
tekan pada perut bagian bawah, keluar cairan berwarna kuning dan
berbau dari vagina.
PERTANYAAN Apakah diagnosis banding pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Mioma uteri
JAWABAN B. Endometriosis
C. Kanker serviks
D. Herpes genitalis
E. Kehamilan Ektopik
KUNCI E. Kehamilan Ektopik
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes.
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Yani Widyastuti, dkk. (2009) Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Fitramaya.
PEMBAHASAN Pada kasus di atas berdasarkan data fokus: keluhan nyeri pada
abdomen bagian bawah, abdomen teraba tegang dan keluar cairan
berwarna kuning dan berbau, termasuk tanda dan gejala dari penyakit
radang panggul.
Diagnosis banding dari penyakit radang panggul adalah kehamilan
ektopik karena kehamilan ektopik memiliki tanda dan gejala yang
hampir mirip dengan Penyakit radang panggul yaitu adanya nyeri
pada abdomen bagian bawah.

143
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan membawa bayi laki-laki umur 1 bulan datang ke
TPMB untuk diimunisasi. Hasil anamnesis: bayi sehat dan diberikan
ASI eksklusif. Imunisasai Hb0 telah diberikan 1 bulan yang lalu.
Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 140 x/menit, S 36,5 oC, P 40 x/menit,
BB 3400 gram, PB 51 cm.
PERTANYAAN Apakah rencana asuhan yang dilakukan oleh bidan pada kasus
tersebut?
PILIHAN A. MR
JAWABAN B. IPV
C. BCG
D. Polio tetes 3
E. DPT-HB-HiB
KUNCI C. BCG
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu pekalongan
REFERENSI Manggiasih, Atika vadia.(2016). Buku Ajar Asuhan pada neonatus,
bayi, Balita dan anak pra sekolah. Jakarta : TIM .
PEMBAHASAN Jadwal pemberian Imunisasi dasar:
1. HB 0 = usia 0-7 hari, pemberian secara IM, dosis 0,5 ml
2. BCG = usia 1 bulan, pemberian secara IC, dosis 0,05 ml
3. Polio = usia 1, 2, 3, 4, pemberian oral/injeksi. dosis oral 2 tetes,
injeksi 0,5 ml
4. DPT-HB-Hib= usia 2,3,4 bulan, booster usia 18 bulan, pemberain
secara IM, dosis 0,5 ml
5. MR=usia 9 bulan, boster usia 24 bulan, pemberain secara SC,
dosis 0,5 ml

144
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bayi laki-laki lahir 1 menit yang lalu di TPMB. Hasil penilaian
selintas nafas megap-megap, sianosis pada ekstremitas, reflek gerak
lemah, FJ 70 x/menit, menangis merintih. Berat badan 2500 gram.
PERTANYAAN Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN A. Asfiksia neonatorum
B. Tetanus neonaturum
C. Penyakit membran hialin
D. Bayi meninggal mendadak
E. Sindrom gangguan pernafasan
KUNCI A. Asfiksia neonatorum
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.Kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Manggiasih, Atika vadia.(2016) Buku Ajar Asuhan pada neonatus,
bayi, Balita dan anak pra sekolah. Jakarta : TIM .
PEMBAHASAN As
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur. Gejala dan tanda-tanda
asfksia: tidak bernafas atau bernafas megap-megap, warna kulit
kebiruan, kejang, penurunan kesadaran.

Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus pada bayi baru lahir


dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi baru
hidup, menangis dan menyusu dengan normal, pada hari ketiga atau
lebih timbul kekakuan seluruh tubuh dengan kesulitan untuk
membuka mulut dan menetek disusul dengan kejang.
Penyakit membran hialin adalah suatu kondisi dimana terjadi
gangguan pernapasan pada bayi baru lahir. Resiko terjadi pada bayi
prematur karena jumlah cairan surfaktan yang kurang memadai.

Bayi meninggal mendadak adalah kematian mendadak pada bayi


sehat berusia di bawah 1 tahun yang terjadi secara terduga atau
tanpa ditandai dengan gejala apapun.

Sindrom gangguan pernapasan atau sindrom gawat napas adalah


penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan
maturitas paru. kumpulan gejala terdiri dari dispnea atau hiperapnea
dengan frekuesi pernapasan lebih dari 60 x/menit, sianosis, rintihan
pada ekspirasi dan kelainan otot-otot pernapasan pada inspirasi.

145
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bayi perempuan lahir pervaginam 1 jam yang lalu di RS.
Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 3800 gram, PB 54 cm, S 36,6 oC,
FJ 144 x/menit, kepala bayi terdapat caput, teraba lunak, berisi
cairan, tidak teraba batas secara jelas.

PERTANYAAN Berapa lama gejala klinis dapat menghilang pada kasus tersebut?

PILIHAN A. 3 hari
JAWABAN B. 7 hari
C. 10 hari
D. 12 hari
E. 15 hari
KUNCI A. 3 hari
PENULIS SOAL Maslikhah, S.SiT, M.kes
ASAL INSTITUSI Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
REFERENSI Saifuddin, Abdul Bari. (2001) Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

PEMBAHASAN Data fokus pada kasus di atas adalah pada kepala bayi terdapat
caput, teraba lunak, berisi cairan, tidak teraba batas secara jelas.
Data tersebut merupakan tanda atau gejala dari caput sucsedaneum.

a. Caput suksedaneum adalah edema pada kulit kepala, lunak tidak


berfluktuasi, batasnya tidak tegas dan menyebrangi sutura serta
akan hilang dalam beberapa hari setelah kelahiran.
b. Etiologi: Tekanan uterus, dinding vagina pada kepala bayi
sebatas caput, Disproporsi Kepala Panggul (DKP), Partus lama
dan Inersia uteri
c. Gejala Klinis

1) Edem setempat pada kulit kepala


2) Benjolan terjadi pada saat lahir
3) Teraba lunak, ada lekukan bila ditekan, pembengkakan yang
merata terletak di atas sutura dan melewatinya
4) Bisa berubah-ubah letaknya mencari tempat yang terendah
5) Terbesar pada waktu lahir dan segera mulai mengecil dan
hilang dalam beberapa jam
6) Kulit permukaan berwarna kemerahan atau ungu, kadang
ditemukan bercak ptikie atau ekimosis
7) Menghilang 2-3 hari
8) Bayi tampak sehat
146
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 12 minggu datang ke
TPMB dengan keluhan mual muntah. Hasil anamnesis: lemas, mual,
muntah 3 kali sehari, serta sering BAK. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 80x/ menit, S 36,50 C, P 18x/ menit, TFU 1 jari atas
simpisis, bidan menemukan tanda Chadwick, hasil Plano test +
PERTANYAAN Apakah data tambahan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Serviks teraba lunak
JAWABAN B. Serviks berwarna kebiruan
C. Kontraksi uterus jika dirangsang
D. Pembesaran uterus tidak merata
E. Janin melenting dalam uterus jika digoyangkan
KUNCI B. Serviks berwarna kebiruan
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Simanulang, Ester. (2017). Modul Askeb Kehamilan. Akademi Kebidanan
Palapa Husada Medan.
PEMBAHASAN Tanda Chadwick adalah perubahan serviks berwarna kebiruan.
Tanda Hegar yaitu serviks teraba lunak
Braxton hicks adalah kontraksi uterus jika dirangsang
Tanda Piscasek adalah uterus yang terus bertambah besar ke salah satu
arah.
Ballotement adalah janin melenting dalam uterus jika digoyangkan
147
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, hamil 37 minggu, datang
ke PMB untuk melakukan kunjungan ulang. Hasil anamnesis: ibu sering
pusing dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 80 x/menit, S 36,5 oC, P 20 x/menit, konjungtiva merah muda, TFU 30
cm, punggung kanan, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit, Hb 10
gr/dL
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Tidak anemia
JAWABAN B. Anemia Berat
C. Anemia ringan
D. Anemia sedang
E. Anemia Pernisiosa
KUNCI C. Anemia Ringan
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.
Yogyakarta
PEMBAHASAN Batasan anemia:
a. Tidak anemia: Hb 11,00 gr/dL
b. Anemia ringan: Hb 9,00 – 10,00 gr/dL
c. Anemia sedang: Hb 7,00 – 8,00 gr/dL
d. Anemia Berat: Hb < 7,00 gr/dL
e. Anemia Pernisiosa adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B 12.
148
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke
PMB, dengan keluhan tungkai bengkak sejak 2 hari yang lalu. Hasil
anamnesis: sering kram, sering melakukan aktivitas sambil berdiri. Hasil
pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,6 oC,
TFU 28 cm, DJJ 148 x/menit, Protein urine (-)
PERTANYAAN Apakah rencana asuhan yang diberikan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Tungkai ditinggikan saat tidur
JAWABAN B. Tidur dengan posisi semi fowler
C. Tidur menggunakan kasur yang lunak
D. Jalan-jalan waktu pagi selama satu jam
E. Anjuran merendam kaki dengan air hangat
KUNCI A. Tungkai ditinggikan saat tidur
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Ibu hamil dengan keluhan tungkai bengkak akan mereda dengan posisi
kaki lebih tinggi supaya aliran darah balik di pembuluh darah balik (vena)
menjadi lancar karena sudah menjadi fisiologisnya klep pembuluh darah
balik pada ibu hamil tonusnya melemah akibat pengaruh hormon
progresteron. Untuk opsi jawaban A, B, C dan E bukan merupakan
jawaban karena tidak dapat memberikan solusi tungkai bengkak.
149
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 10 minggu datang ke
PMB untuk periksa kehamilan mengeluh mual muntah sejak satu minggu
yang lalu. Hasil anamnesis: merasa lemas. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5oC, P 20 x/menit, TFU belum
teraba, HCG urin test (+).
PERTANYAAN Apakah konseling yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Nutrisi
JAWABAN B. Personal hygiene
C. Aktivitas sehari-hari
D. Ketidaknyamanan kehamilan
E. Fisiologi kehamilan trimester I
KUNCI A. Nutrisi
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Sarwono, Prawiroharjo. 2016. Ilmu Kebidanan. EGC. Jakarta
PEMBAHASAN Penanganan morning sickness adalah dengan memberi konseling tentang
nutrisi, antara lain:
a. Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, tetapi rendah
lemak. Makanan jenis ini akan lebih mudah untuk dicerna.
b. Rutin mengonsumsi jahe
c. Menghindari makanan berminyak, pedas, dan banyak menggunakan
bumbu.
d. Makan dalam porsi yang kecil tetapi sering.
150
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 38 tahun, G4P3A0 hamil 34 minggu datang ke
Puskesmas diantar keluarganya dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir. Hasil anamnesis: tidak ada mulas, keluar darah berwarna merah
segar dari jalan lahir setelah bangun tidur. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
100/70 mmHg, N 90x/menit, S 36,7oC, P 24x/mnt, TFU 30 cm, kepala
belum masuk PAP, tidak ada kontraksi, DJJ 134x/menit teratur.
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Rujuk ke RS
JAWABAN B. Pemberian MgSO4
C. Lakukan pemeriksaan HB
D. Kolaborasi dengan dokter
E. Konseling tanda bahaya kehamilan
KUNCI A. Rujuk ke RS
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan
lahir. Tanda gejala plasenta previa antara lain:
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri
b. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
c. Bagian terendah janin masih sangat tinggi karena plasenta terletak
pada segmen bawah rahim
Plasenta previa dibagi 2 yaitu:
a. Plasenta previa parsialis
b. Plasenta previa totalis
Penanganan:
Pada plasenta previa parsialis dengan usia kehamilan kurang 37 minggu
dilakukan rujukan untuk konservatif rawat inap
151
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu, datang ke
PMB diantar keluarga dengan nyeri perut sejak 2 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 oC, konjungtiva
pucat, TFU 34 cm, DJJ 100x/menit, Hb 8 gr/dL, telah diberikan oksigen
pada ibu sebanyak 5 liter/menit dan merujuk ibu.
PERTANYAAN Apakah evaluasi yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Frekuensi nadi ibu
JAWABAN B. Tekanan darah ibu
C. Pemeriksaan protein urine
D. Pola Denyut Jantung Janin
E. Perkembangan keluhan pusing ibu
KUNCI D. Pola Denyut Jantung Janin
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Pada kasus tersebut dari seluruh komponen indikator hasil anamnesis dan
hasil pemeriksaan fisik ditemukan beberapa kondisi yang membutuhkan
pemantauan yaitu:
a. Keluhan sering pusing
b. Hipotensi
c. Denyut jantung janin menunjukkan pola mengarah pada bradikardia
d. Kadar Hb masuk dalam kategori anemia sedang menetap selama 1
bulan sehingga memengaruhi kondisi kesejahteraan janin
152
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 45 tahun, G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke
RS diantar keluarga dengan keluhan pusing. Hasil anamnesis: pandangan
mata kabur, nyeri di daerah ulu hati. Hasil pemeriksaan: KU lemas, TD
150/100 mmHg, S 37oC, N 88x/menit, P 20x/menit, TFU 30 cm, punggung
kanan, presentasi kepala, kepala belum masuk PAP, protein urin (+).
PERTANYAAN Apakah faktor resiko yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Pusing
JAWABAN B. Umur ibu
C. Nyeri ulu hati
D. Usia kehamilan
E. Pandangan mata kabur
KUNCI B. Umur ibu
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan diagnosis Pre eclampsia.
Preeklamsia ringan yaitu Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
setelah usia kehamilan 20 minggu, Protein uria ≥ 1+ pada pengukuran
dengan dipstick urine atau kadar protein total ≥ 300 mg/24 jam.
Adapun Faktor risiko terjadinya Preeklampsia adalah:
a. Riwayat preeklampsia
b. Usia> 40 tahun
c. Obesitas
d. Kehamilan ganda
e. Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes tipe 2, penyakit ginjal
atau lupus
153
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 30 tahun datang ke PMB dengan keluhan
amenorea 3 bulan. Hasil anamnesis: sering merasa mual dan muntah
sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 140/100 mmHg,
S 36,7 oC, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 1 jari di bawah pusat, tidak
teraba ballotement, terdapat bercak kecoklatan dan jaringan seperti
gelembung. Plano tes (+). Bidan segera melakukan rujukan.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Missed abortion
JAWABAN B. Mola hidatidosa
C. Abortus insipiens
D. Abortus imminens
E. Kehamilan ektopik
KUNCI B. Mola Hidatidosa
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak berupa
trofoblas.
Tanda Mola Hidatidosa antara lain:
a. Perdarahan pada trimester pertama
b. Nyeri panggul
c. TFU lebih besar dari usia kehamilan
d. Keluar cairan berwarna coklat atau gumpalan-gumpalan dari vagina
e. Hiperemesis (mual muntah berlebihan)
154
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 37 tahun, G4P3A0 hamil 40 minggu datang ke
RS diantar keluarganya dengan keluhan sakit kepala hebat. Hasil
anamnesis: pandangan kabur, bengkak pada muka serta tangan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 160/100 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S
36,5 0C, TFU 33 cm, punggung kiri, kepala sudah masuk PAP 2/5, protein
urine (++).
PERTANYAAN Apakah rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Pemberian MgSO4
JAWABAN B. Merujuk ke RS terdekat
C. Lakukan pemeriksaan Hb
D. Kolaborasi dengan dokter
E. Konseling diet gizi seimbang
KUNCI B. Merujuk ke RS terdekat
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Penanganan Pre eklampsia:
Penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia pada dasarnya sama,
kecuali persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya
kejang pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani secara aktif, dan
penanganan dilaksanakan di rumah sakit rujukan.
155
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
● Etik legal dan keselamatan pasien
● Komunikasi efektif
● Pengembangan diri dan profesionalisme
● Landasan ilmiah praktik kebidanan
● Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
● Promosi kesehatan dan konseling
● Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
● Kognitif
● Psikomotor (prosedural knowledge)
● Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
● Remaja
● Pra-konsepsi
● Hamil
● Bersalin
● Nifas
● Masa antara
● Perimenopause
● Bayi baru lahir
● Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
● Fisiologis
● Deteksi komplikasi
● Kegawatdaruratan
● Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
● Pengkajian
● Diagnosis
● Perencanaan
● Penatalaksanaan
● Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
● Individu
● Keluarga
● Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
● Komunitas
● Klinik/ unit kesehatan
● Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun P3 A0 nifas 6 minggu datang ke klinik
dengan keluhan saat batuk keluar urine dengan sendirinya. Hasil
anamnesis: riwayat melahirkan pervaginam, mengalami kesulitan
menahan lebih lama aliran urine. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 100/70
mmHg, N 70 x/menit, S 36 oC, P 24 x/menit, TFU tidak teraba, tidak ada
bekas robekan perineum.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Sembelit
JAWABAN B. Koksidinia
C. Konstipasi
D. Retensi urine
E. Inkontinensia urine
KUNCI E. Inkontinensia urine
PENULIS SOAL Adinda Putri Sari Dewi, M.Keb
ASAL Universitas Muhammadiyah Gombong
INSTITUSI
REFERENSI Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina
PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Inkontinensia urine merupakan masalah berkemih yang terjadi pada ibu
nifas dengan gejala mengalami kesulitan lebih lama menahan aliran
urinenya, meneteskan urine saat batuk, tertawa, bersin dan mengangkat
benda atau melakukan gerakan yang tiba-tiba. dan akan mengalami gejala
yang menetap setelah minggu ke 12 pasca melahirkan. Kemungkinan
penyebabnya adalah perubahan hormon pada dasar panggul yang
diperberat oleh penambahan berat badan karena makin besarnya usia
kehamilan.
Retensi urine adalah gangguan pada kandung kemih yang membuat
penderitanya kesulitan untuk mengeluarkan urine atau susah buang air
kecil.
Koksidinia atau nyeri tulang ekor merupakan sebuah kondisi yang sering
dicetuskan oleh subluksasi atau fraktur tulang coccygis.
Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih
sedikit dari biasanya

156
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 16 tahun datang ke PMB dengan keluhan
sering pusing, lemas, dan berkunang-kunang. Hasil anamnesis:
sedang menstruasi hari ke-6, tidak pernah mengkonsumsi tablet
tambah darah. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 40 kg, TB 155 cm, TD
100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 oC, P 20 x/menit, Hb 10,8 gr/dL.
PERTANYAAN Rencana apa yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Melakukan rujukan ke dokter
JAWABAN B. Memberikan obat pereda pusing
C. Memberikan tablet tambah darah
D. Memberikan konseling tentang nutrisi pada remaja
E. Memberikan konseling tentang menstruasi pada remaja
KUNCI C
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Kemenkes RI (2018). Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan
Anemia Pada Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur. Jakarta:
Kemenkes RI, akses URL: https://promkes.kemkes.go.id/buku-
pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-anemia-pada-remaja-
putri-dan-wanita-usia-subur
PEMBAHASAN Remaja putri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia
gizi zat besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang
selama menstruasi. Gejala yang sering ditemui pada penderita
anemia adalah 5 L (Lesu,Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit
kepala dan pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk,
cepat capai sertasulit konsentrasi. Secara klinis penderita anemia
ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku
dan telapak tangan. Cara pencegahan dan penanggulangan anemia
pada remaja putri adalah dengan meningkatkan asupan makanan
sumber zat besi, fortifikasi bahan makanan dengan zat besi dan
suplementasi zat besi.

157
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 22 tahun datang ke Puskesmas untuk
imunisasi TT catin. Hasil anamnesis: saat bayi sampai 2 tahun
menurut informasi dari ibunya tidak mendapatkan imunisasi, SD
mendapatkan imunisasi 2 kali. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36,1 oC, P 20 x/menit, tidak teraba
massa abdomen, HCG Urine (-), Hb 11 g/dL.
PERTANYAAN Imunisasi TT berapakah yang harus diberikan berdasarkan kasus
tersebut?
PILIHAN A. TT 1
JAWABAN B. TT 2
C. TT 3
D. TT 4
E. TT 5
KUNCI C
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Kemenkes RI (2018). Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
Pengantin. Jakarta
PEMBAHASAN Calon pengantin perempuan perlu mendapatkan imunisasi TT untuk
mencegah dan melindungi diri terhadap penyakit tetanus, sehingga
memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi dari
penyakit tetanus. Kriteria penentuan status imunisasi TT adalah
sebagai berikut :
- Bila waktu bayi terbukti pernah mendapatkan imunisasi DPT-
HB-HIb1 maka dicatat sebagai T1
- Kemudian mendapatkan DPT-HB-HIb2 maka dicatat sebagai
T2
- Kemudian mendapatkan DPT-HB-Hib pada usia baduta maka
dicatat sebagai T3
- Sehingga pemberian DT dan Td di sekolah dicatat sebagai T4
dan T5
- Bila tidak terbukti pernah mendapatkan suntikan DPT-HB-
Hib pada waktu bayi dan baduta, maka DT dicatat sebagai
T1

158
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun datang bersama suaminya ke
PMB untuk melakukan pemeriksaan, ibu mengatakan ingin memiliki
anak. Hasil anamnesa : usia pernikahan 1 tahun dan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi apapun, frekuensi hubungan seksual
3 kali seminggu dan tidak menunda kehamilan. Hasil pemeriksaan
istri: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,2 oC, P 20
x/menit, IMT 19. Hasil pemeriksaan suami: KU baik, TD 120/80
mmHg, N 82 x/menit, S 36,3 oC, P 20 x/menit, IMT 21.
PERTANYAAN Apakah diagnosa yang tepat sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. Infertilitas
JAWABAN B. Infertilitas Primer
C. Infertilitas Idiopatik
D. Infertilitas Sekunder
E. Gangguan Reproduksi
KUNCI B
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Prawirohardjo, S. (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Infertilitas primer adalah keadaan suatu pasangan yang belum
berhasil untuk mendapatkan kehamilan sekurang-kurangnya dalam
12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.

159
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun bersama suaminya umur 29
tahun datang ke PMB untuk memeriksa keadaanya, ibu mengatakan
mual muntah terutama di pagi hari. Hasil anamnesis : ibu sudah tidak
menstruasi 3 bulan, mual muntah 5 kali sehari terutama di pagi hari,
tidak bisa makan dalam porsi besar, ibu belum mengkonsumsi obat
apapun. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80
x/menit, S 36,20C, P 20 x/menit, ballotement +, pemeriksaan
penunjang : HCG Urine +, HB 11 gr%/dl
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menganjurkan ibu untuk ANC terpadu
JAWABAN B. Menganjurkan ibu untuk imunisasi TT
C. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
D. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
E. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi asam folat
KUNCI D
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.
Jakarta : Salemba Medika.
PEMBAHASAN Mual muntah merupakan salah satu ketidaknyamanan dalam
kehamilan trimester 1 yang disebabkan oleh meningkatknya hormon
HCG. Upaya untuk mengurangi mual muntah adalah mengajurkan ibu
untuk makan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering,
menganjurkan ibu untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat, menghindari makanan yang berminyak dan berbau
menyengat, mengkonsumsi jahe hangat, dan lain-lain.

160
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 16
minggu datang ke RS diantar keluarganya ingin memeriksakan
kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu mengatakan sering BAK, mudah
lapar dan sering minum. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 58 kg,TD
120/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 oC, P 20 x/menit, TFU
pertengahan pusat sympfisis.
PERTANYAAN Data apakah yang harus dikaji bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Plano test
JAWABAN B. Urine rutin
C. Protein urine
D. Glukosa urine
E. Urine lengkap
KUNCI D
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Prawirohardjo, S. (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Diabetes gestasional adalah meningkatnya kadar gula darah yang
terjadi pada kehamilan. Hal yang meningkatkan resiko terjadinya
diabetes gestasional adalah kenaikan berat badan berlebih selama
kehamilan. tanda gejala yang sering muncul adalah ibu mudah
merasa lapar dan haus serta sering kencing. Upaya deteksi dini yang
dapat dilakukan oleh bidan adalah dengan melakukan pemeriksaan
glukosa urine.

161
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahu G2P0A1 usia kehamilan 18
minggu datang ke PMB untuk melakukan pemeriksaan. ibu
mengatakan pusing dan sakit pada belakang kepala. Hasil anamnesis
ibu mengatakan menderita hipertensi dari sebelum hamil, anak
pertama meninggal karena solusio plasenta. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 150/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 C, P 20 x/menit, TFU 2
jari di bawah pusat, DJJ (+), protein urine (-).
PERTANYAAN Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Eklampsia
JAWABAN B. Preeklampsia
C. Hipertensi kronis
D. hipertensi gestasional
E. Superimposed preeklampsia
KUNCI C
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Prawirohardjo, S. (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN Hipertensi kronis adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terjadi
pada ibu dari sebelum hamil dan berlanjut dalam masa kehamilan.
hipertensi kronis tidak akan hilang sampai ibu setelah melahirkan.

162
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu datang
ke PMB dengan keluhan keluar bercak kecoklatan dari jalan lahir.
Hasil anamnesis: tidak merasakan nyeri perut, mual dan muntah
sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 88
x/menit, S 36,9 C, P 18x/menit, TFU 1 jari dibawah pusat, tidak teraba
ballotement, terdapat bercak kecoklatan dan jaringan seperti
gelembung.
PERTANYAAN Apakah rencana tindak lanjut yang tepat berdasarkan kasus tersebut?
PILIHAN A. Melakukan VT
JAWABAN B. Melakukan USG
C. Menganjurkan ibu untuk istirahat
D. Melakukan rujukan kepada dokter SpOG
E. Memberikan KIE mengenai persiapan persalinan
KUNCI D
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina,S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Seckl MJ, Sebire NJ, Fisher RA, et al. (2013) Gestational
trophoblastic disease: ESMO Clinical Practice Guidelines for
diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology. 24(suppl 6):
vi39–vi50. doi:10.1093/annonc/mdt345
PEMBAHASAN Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional
dimana kehamilan berkembang tidak wajar, tidak ditemukan janin
pada pemeriksaan, dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik. Diagnosis mola hidatidosa
dicurigai bila perempuan dengan riwayat amenorea, mengalami
perdarahan pervaginam, dan saat pemeriksaan didapatkan uterus
dengan ukuran yang lebih besar dari taksiran usia kehamilan. Untuk
memperkuat diagnosis, pemeriksaan penunjang laboratorium yang
mengukur kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam darah
maupun urin dapat dilakukan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG),
dapat pula dilakukan untuk mengkonfirmasi dugaan mola hidatidosa.
Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan gambaran khas yaitu snow
storm appearance atau honey comb appearance.

163
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 datang ke rumah sakit
dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan keluar darah segar
dari jalan lahir. Hasil anamnesis: ibu mengatakan amenorea sejak 3
bulan yang lalu,HCG Urine di rumah hasilnya (+). Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 100/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5 oC, P 18 x/menit,
keluar darah segar dari jalan lahir, hasil USG janin berada di dalam
rahim, DJJ (+), ostium uteri masih menutup
PERTANYAAN Apakah diagnosa yang tepat sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. Abortus insipien
JAWABAN B. Abortus komplet
C. Abortus inkomplet
D. Abortus imminens
E. Abortus habbitualis
KUNCI D
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina,S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Prawirohardjo, S. (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
PEMBAHASAN - Abortus insipien : Abortus insipiens adalah suatu keadaan
yang lebih berat dibandingkan abortus imminens. Pada jenis
ini, hasil konsepsi masih di dalam rahim, denyut jantung janin
masih ada, tetapi ostium uteri sudah terbuka.
- Abortus komplet : Pada abortus komplit, seluruh hasil
konsepsi sudah keluar dari kavum uteri.
- Abortus inkomplet : Pada abortus inkomplit denyut jantung
janin sudah tidak ada. Sebagian hasil konsepsi sudah keluar,
tetapi masih ada jaringan tersisa di dalam rahim
- Abortus imminens : Abortus imminens disebut juga abortus
mengancam. Pada jenis ini, hasil konsepsi masih berada di
dalam rahim dan ostium uteri masih tertutup.
- Abortus habbitualis : Abortus habbitualis disebut juga abortus
berulang, kejadian keguguran terjadi berulang pada ibu.

164
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melaksanakan kelas ibu hamil di posyandu. Kelas ibu
hamil di ikuti oleh 10 ibu hamil trimester 3. Hasil anamnesis : rata-rata
ibu mengeluh nyeri punggung, susah bergerak dan sering merasakan
pegal.
PERTANYAAN Bagaimana tindakan bidan berdasarkan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menganjurkan untuk pijat
JAWABAN B. Menganjurkan untuk senam hamil
C. Menganjurkan untuk istirahat cukup
D. Menganjurkan untuk mengurangi aktifitas
E. Menganjurkan untuk periksa ke fisioterapi
KUNCI B
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina,S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, Heny Puji.(2016). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Kemenkes RI : PPSDM
Emilia, O., & Freitag, H. (2010). Tetap bugar dan energik selama
hamil. Jakarta: Agromedia Pustaka.
PEMBAHASAN Nyeri punggung yang ibu rasakan dikarenakan terjadinya peningkatan
kadar hormone relaksin sehingga dapat memberikan efek pada
fleksibilitas jaringan ligament maka berdampak pada peningkatan
mobilitas sendi pada pelvis. Mobilitas sendi inilah yang
mengakibatkan ketidakstabilan pelvis dan spinal sehingga adanya
rasa nyeri pada punggung. Selain itu penyebab meningkatnya berat
badan, perubahan bentuk tubuh, riwayat nyeri punggung yang lalu
dan terjadinya peregangan yang konstan. Adapun alternatif
tindakan adalah dengan senam hamil yang mampu memproduksi
endorphine yang berefek seperti morfin sehingga menimbulkan
rasa tenang, mengurangi stress dan menurunkan nyeri. Senam
hamil yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi nyeri
punggung karena gerakan yang terdapat didalam senam hamil
mampu memperkuat otot abdomen sehingga mencegah tegangan
yang berlebihan pada ligamen pelvis sehingga intensitas nyeri
pungung menjadi berkurang.

165
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu datang
ke PMB ingin memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu
mengatakan tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan:KU baik, TD
120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x.menit, S 36,5 0C, ballottement +.
Ibu hamil mendapatkan pelayanan pendidikan kesehatan dan
imunisasi TT.
PERTANYAAN Apakah tujuan asuhan kehamilan yang telah diperoleh melalui
layanan antenatal tersebut?
PILIHAN A. Promotif dan preventif
JAWABAN B. Deteksi abnormalitas
C. Deteksi dini komplikasi
D. Upaya persiapan rujukan
E. Upaya persiapan persalinan
KUNCI A
PENULIS SOAL Eka Vicky Yulivantina,S.S.T., M.Keb
ASAL INSTITUSI STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
REFERENSI Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, Heny Puji.(2016). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Kemenkes RI : PPSDM
PEMBAHASAN Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui
asuhan antenatal yang efektif; adalah mempromosikan dan
menjaga kesehatan fisik mental sosial ibu dan bayi dengan
pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses kelahiran
bayi. Di dalamnya juga harus dilakukan deteksi abnormalitas atau
komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau
obstetri selama kehamilan. Pada asuhan kehamilan juga
dikembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi, membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan
sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik,
psikologis dan sosial dan mempersiapkan rujukan apabila diperlukan.

166
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatanpasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan desa melakukan pengelolaan terhadap data WUS di
desa binaannya. Dari pencatatan hasil pelayanan yang dilakukan
bidan terdapat 30 WUS yang sedang melakukan program kehamilan
dan sebesar 15% mengalami KEK. Saat ini bidan sedang
memberikan informasi tentang masalah yang banyak dialami ibu
hamil di wilayah tersebut.
PERTANYAAN Apakah informasi awal yang tepat diberikan bidan pada kasus
tersebut?
PILIHAN A. Gizi seimbang
JAWABAN B. Kebutuhan vitamin
C. Frekuensi olahraga
D. Indeks massa tubuh
E. Pola hubungan seksual
KUNCI a. Gizi seimbang
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan.
Bandung: Refika Aditama.
Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.
Jakarta: Direktorat Bina Gizi.
PEMBAHASAN WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai
calon ibu, gizi yang optimal pada wanita pranikah akan
mempengaruhi tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang
dilahirkan dan keselamatan selama proses melahirkan. Pentingnya
menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah sebelum kehamilan
disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal
alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses pematangan telur,
produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses pembuahan yang
sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting dalam
penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin.
167
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 36 minggu
datang ke Klinik dengan keluhan pegal pada bagian punggung. Hasil
anamnesis: punggung pegal dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan: KU
Baik, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5OC, P 24 x/menit, DJJ
144x/menit, presentasi kepala, punggung kanan, belum masuk PAP.
PERTANYAAN Apakah evaluasi asuhan yang paling tepat dilakukan dalam kasus
tersebut?
PILIHAN A. Pemeriksaan HB
JAWABAN B. Berikan terapi Fe 1x1
C. Rujuk ke Rumah Sakit
D. Lakukan pendokumentasian
E. Kunjungan ulang 2 minggu kemudian
KUNCI e. Kunjungan ulang 2 minggu kemudian
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Kunjungan ulang 2 minggu kemudian karena ini merupakan
kehamilan kedua, normalnya janin sudah memasuki PAP pada saat
usia kehamilan ke 34-36 minggu.

a. Pemeriksaan HB kurang tepat karena data diatas tidak


menunjukkan tanda-tanda anemia.
b. Berikan terapi Fe 1x1, diberikan untuk pencegahan anemia pada
ibu hamil trimester III namun pada kasus tersebut masih kurang tepat.
c. Rujuk ke rumah sakit, kurang tepat karena belum menunjukkan
tanda-tanda patologi
d. Lakukan pendokumentasian, setiap asuhan kebidanan harus
dilakukan pendokumentasian namun dalam kasus tersebut masih
belum tepat
168
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan telat haid selama 6 minggu. Hasil anamnesis: anak kedua
masih berusia 6 bulan, persalinan sebelumnya normal pervaginam,
merasa gelisah dan sedih. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
mmHg, N 83 x/menit, S 36,8OC, P 21x/menit. Pemeriksaan
penunjang: HCG urine (+).
PERTANYAAN Apakah data tambahan yang paling penting ditanyakan bidan dalam
kasus tersebut ?
PILIHAN A. Pola istirahat
JAWABAN B. Dukungan keluarga
C. Hari pertama haid terakhir
D. Riwayat kesehatan lainnya
E. Penggunaan alat kontrasepsi
KUNCI b. Dukungan keluarga
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Dukungan keluarga, perlu ditanyakan karena ibu tidak menginginkan
kehamilan, merasa gelisah dan sedih. Setiap ibu hamil akan
mengalami perubahan emosi dikarenakan terjadinya perubahan
hormon di dalam tubuh. Dengan adanya dukungan keluarga, dapat
memengaruhi psikis ibu untuk mempertahankan kehamilannya.

a. Pola istrirahat: hal ini juga dapat menyebabkan ibu hamil gelisah
dan lelah namun tidak mengurangi niat ibu untuk tidak menginginkan
kehamilannya.
c. hari pertama haid terakhir, tidak perlu ditanyakan kembali karena
usia kehamilan sudah di ketahui.
d. Riwayat kesehatan lainnya, perlu ditanyakan untuk mengkaji
kesehatan ibu hamil namun dari kasus tersebut data tambahan belum
tepat.
e. Penggunaan alat kontrasepsi, perlu ditanyakan namun belum tepat
karena kehamilan sudah terjadi.
169
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu
datang ke Puskesmas dengan keluhan punggung terasa pegal. Hasil
anamnesis: perut sangat besar dan merasa lelah. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 85x/menit, S 37OC, P 24x/menit, DJJ
kanan 146x/menit, DJJ kiri 140x/menit, TFU 40 cm.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Gameli
JAWABAN B. Obesitas
C. Sungsang
D. Makrosomia
E. Polihidramnion

KUNCI a. Gameli
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Gameli, merupakan kehamilan kembar. Dari data diatas menunjukkan
DJJ ada 2 sebelah kiri dan kanan, TFU ibu lebih besar dari usia
kehamilan, dan ibu merasa lebih lelah.

b. Obesitas adalah penumpukan lemak yang tidak normal atau


berlebihan dalam tubuh.
c. kondisi ketika kepala janin berada di rahim bagian atas dan
bokong/kaki berada di bawah rahim pada usia kehamilan lebih dari
35 minggu
d. Makrosomia adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari
4kg.
e. Polihidramnion adalah kondisi air ketuban berlebihan.
170
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 36 tahun, G5P4A0 hamil 34 minggu
datang ke RS dengan keluhan: mual muntah. Hasil anamnesis: baru
pertama kali merasakan pusing, penglihatan kabur, dan nyeri ulu hati.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 160/100 mmHg, N 89x/menit, S
37,1OC, P 24x/menit, DJJ 150x/menit, teratur, TFU 31cm, Refleks
patella (+). Pemeriksaan penunjang: protein urine (+)
PERTANYAAN Apakah evaluasi asuhan yang paling tepat dilakukan dalam kasus
tersebut?
PILIHAN A. Suntik MgSO4
JAWABAN B. Pemeriksaan USG
C. Terminasi kehamilan
D. Pemberian kortikosteroid
E. Kontrol 2 kali per minggu dan evaluasi kondisi janin
KUNCI e. Kontrol 2 kali per minggu dan evaluasi kondisi janin
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Kontrol 2 kali perminggu dan evaluasi kondisi janin, merupakan
penatalaksaan tahap awal jika mendeteksi preeklampsia disertai
dengan evaluasi gejala pemberatan preeklampsia (tekanan darah,
tanda impending, edemia paru), cek laboratorium (trombosit, serum
kreatin, albumin, AST/ALT), setiap minggu, evaluasi kondisi janin
(hitung fetal kick count/hari, kesejahteraan janin (NST dan USG) 2
kali/minggu, evaluasi pertumbuhan janin setiap 2 minggu.

a. Suntik MgSO4, dilakukan jika pasien memenuhi persyaratan


perawatan konservatif preeklampsia dengan gejala berat (hipertensi
menetap >2 minggu, protein urine menetap > 2 minggu, adanya
gejala atau tanda 1 atau lebih preeklampsia berat, hasil tes lab
abnormal.
b. Pemeriksaan USG, dilakukan untuk memantau kesejahteraan janin
namun belum tepat dalam penatalaksanaan preeklampsia.
c. Terminasi kehamilan jika usia kehamilan ≥ 37 minggu.
d. Pemberian kortikosteroid, tidak perlu dilakukan karena usia
kehamilan ≥34 minggu.
171
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun, G2P1A0 hamil 7 minggu datang
ke puskesmas dengan keluhan: mual muntah. Hasil anamnesis: mual
muntah terjadi pada pagi hari, pusing dan tidak nafsu makan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, S 37 OC, P 22
x/menit, payudara membesar. Pemeriksaan penunjang: HCG urine
(+).
PERTANYAAN Apakah evaluasi asuhan yang paling tepat dilakukan dalam kasus
tersebut?
PILIHAN A. Istirahat total
JAWABAN B. Rujuk ke rumah sakit
C. Perhatikan asupan nutrisi
D. Jaga tubuh dari dehidrasi
E. Pemberian terapi mengurangi mual
KUNCI d. Jaga tubuh dari dehidrasi
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Jaga tubuh dari dehidrasi, merupakan evaluasi asuhan paling tepat
karena mual muntah dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak cukup
cairan tubuh.

a. Istirahat total, dapat mengurangi mual muntah namun bukan pilihan


paling tepat dalam penanganan hiperemesis
b. Rujuk ke rumah sakit, dari data tersebut hiperemesis tidak
menunjukkan ketidaknormalan
c. Perhatikan asupan nutrisi, asupan yang mengandung lemak, asam
dapat memicu mual muntah, namun tidak termasuk dalam
penanganan hiperemesis
e. pemberian terapi mengurangi mual, hal ini termasuk dalam
penanganan hiperemesis jika terjadi dehidrasi dan menyebabkan
kekurangan jumlah zat makanan dan oksigen pada jaringan.
172
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan desa sedang melakukan perencanaan penyuluhan
tentang kehamilan dalam situasi covid-19. Dalam program tersebut
dihadiri 20 ibu hamil dalam ruangan yang tertutup dengan luas
ruangan 6 x 6m2. Semua peserta dilakukan pengecekan suhu, wajib
memakai masker, sudah disediakan tempat cuci tangan, dan kursi
berjarak 1 meter. Usia kehamilan peserta rata-rata trimester tiga
dengan kehamilan yang pertama.
PERTANYAAN Apakah informasi yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Memberitahu tanda-tanda persalinan
JAWABAN B. Menginformasikan alat kontrasepsi
C. Menjaga protokol kesehatan
D. Diskusi persiapan laktasi
E. Edukasi perawatan BBL
KUNCI a. Memberitahu tanda-tanda persalinan
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Memberitahu tanda-tanda persalinan karena ibu hamil dengan usia
kehamilan trimester III. Pada trimester III dapat di informasikan tanda-
tanda persalinan, tanda bahaya trimester III, persiapan persalinan.

menginformasikan alat kontrasepsi, diskusi persiapan laktasi dan


edukasi perawatan BBL dilakukan setelah ibu bersalin.
c. menjaga protokol kesehatan, sudah cukup dari data diatas
mewakili protokol kesehatan minimal.
173
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan desa sedang melakukan pelaporan PWS KIA dengan
penilaian status cukup pada cakupan K1. Diketahui target cakupan
sebesar 60%.
PERTANYAAN Apakah data tambahan paling penting pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Data cakupan bulan lalu 70%, data cakupan bulan ini 75%
JAWABAN B. Data cakupan bulan lalu 55%, data cakupan bulan ini 57%
C. Data cakupan bulan lalu 65%, data cakupan bulan ini 62%
D. Data cakupan bulan lalu 55%, data cakupan bulan ini 52%
E. Data cakupan bulan lalu 60%, data cakupan bulan ini 60%
KUNCI b. Data cakupan bulan lalu 55%, data cakupan bulan ini 57%
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar
Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Fitriahadi E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta
PEMBAHASAN Analisis grafik PWS KIA terdapat beberapa jenis:
1. Status baik : Angka cakupan bulan ini melebihi target dan
angka cakupan bulan lalu.
2. Status kurang:Angka cakupan bulan ini di atas target, namun
menurun di banding bulan lalu.
3. Status cukup: Angka cakupan di bawah target, namun melebihi
angka cakupan bulan lalu.
4. Status jelek: Angka cakupan bulan ini di bawah target dan menurun
di banding angka cakupan bulan lalu.
174
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahun, P2A0 nifas 5 hari datang ke
puskesmas dengan keluhan: keluar ASI sedikit. Hasil anamnesis:
payudara bengkak, dan bayi bingung puting. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 120/80 mmHg, N 82x/menit, S 37,2OC, P 24x/menit,
payudara bengkak dan keras, TFU 2 jari diatas simpisis, lokia
sanguinolenta. Sudah dilakukan kompres air hangat dan dingin.
PERTANYAAN Apakah evaluasi asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Anjurkan ibu untuk rileks
JAWABAN B. Membenahi posisi menyusui
C. Stimulasi payudara dan putting
D. Lakukan pemijatan pada leher dan punggung
E. Gunakan BH yang sesuai dan menyangga payudara
KUNCI b. Membenahi posisi menyusui
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2018. Bahan Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
PEMBAHASAN Membenahi posisi menyusui adalah tindakan pencegahan agar tidak
terjadi payudara bengkak, selain itu menyusui dini dan menyusui
pada saat bayi inginkan.
Pilihan a, c,d,dan e merupakan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi payudara bengkak.

175
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 20 tahun P1A0 nifas 6 hari datang ke
puskesmas dengan keluhan bayi tidak mau menyusu. Hasil
anamnesis: kesulitan menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan: KU Baik,
TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,7OC, P 86x/menit. Payudara
membesar, puting menonjol, ASI (+), TFU 2 jari diatas simpisis, lokia
sanguinolenta.
PERTANYAAN Apakah asuhan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Kompres hangat
JAWABAN B. Koreksi posisi menyusui
C. Perbanyak minum air putih
D. Lakukan pijat leher dan punggung
E. Minta ibu untuk terus menyusui bayinya
KUNCI b. Koreksi posisi menyusui
PENULIS SOAL Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
ASAL INSTITUSI Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
REFERENSI Kementerian kesehatan republik indonesia. 2018. Bahan Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
PEMBAHASAN Koreksi posisi menyusui untuk menghindari perlekatan payudara dan
mulut bayi dengan posisi yang salah. Hal ini dapat mengakibatkan
pengeluaran ASI yang tidak efektif dan bayi tidak mau menyusu.

a. Kompres hangat berfungsi untuk mengurangi nyeri, dari data


tersebut tidak menunjukkan rasa nyeri.
c. Perbanyak minum air putih, ibu tidak menunjukkan tanda-tanda
dehidrasi.
d. Lakukan pijat leher dan punggung, dapat membantu mengeluarkan
ASI namun belum tepat dengan data di tersebut.
e. Minta ibu untuk menyusui bayinya, dapat membantu produksi
hormon oksitosin dan prolaktin, jika posisi menyusui salah dapat
mengakibatkan putting lecet.

176
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan desa melakukan pendataan di wilayahnya dengan
hasil : jumlah remaja sebanyak 50 orang, dimana 5 remaja hamil di
luar nikah, 15 remaja menikah usia dini, sebanyak 10 remaja yang
sudah menikah memiliki bayi BBLR sebanyak 5 bayi.
PERTANYAAN Apakah langkah awal yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Pendekatan pada tokoh masyarakat
JAWABAN B. Pembinaan Kesehataan Reproduksi Remaja
C. Membentuk Posyandu remaja
D. Pemetaan Wilayah
E. Musyawarah Masyarakat Desa
KUNCI - Pembinaan Kesehataan Reproduksi Remaja

PENULIS SOAL Novita Dewi Iswandari


ASAL INSTITUSI Universitas Sari Mulia
REFERENSI Sukawati Abu Bakar (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana
PEMBAHASAN Masalah-masalah yang sering terjadi pada remaja antara lain:
1. Pernikahan usia dini
2. Aborsi
3. Gangguan kejiwaan
4. Risiko putus sekolah
5. Bayi lahir dengan BB rendah
Kesehatan reproduksi remaja pada dasarnya tidak terpisah dari
kesehatan remaja, karena gangguan kesehatan remaja juga akan
menimbulkan gangguan pada sistem reproduksi.Berarti , keadaan
yang berpengaruh buruk kesehatan remaja juga mempengaruhi
kesehatan reproduksi remaja.Maka dari itu perlu ada pembinaan
kesehatan reproduksi remaja yang bertujuan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku
hidup sehat bagi remaja, disamping mengatasi masalah yang ada.
177
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Sepasang suami istri datang ke PMB dengan keluhan lupa minum pil
kemarin. Hasil anamnesis: P1A0, tadi malam berhubungan seksual
tanpa menggunakan kondom, dan pasien takut hamil. Hasil
pemeriksaan istri : TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36 0 C, P 20
x/menit
PERTANYAAN Apakah informasi yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Berhenti minum pil
JAWABAN B. Menunda minum pil
C. Minum 2 pil sekaligus
D. Ganti metode kontrasepsi
E. Tetap meneruskan minum pil berikutnya
KUNCI - Minum 2 pil sekaligus
PENULIS SOAL Novita Dewi Iswandari
ASAL INSTITUSI Universitas Sari Mulia
REFERENSI Marmi (2016).Buku ajar Pelayanan KB.Yogyakarta :Pustaka Belajar
PEMBAHASAN Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), segera minum pil setelah ingat.
Boleh minum 2 pil pada hari yang sama.Tidak perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21),
sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadwal yang telah di
tetapkan. Juga sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau
tidak melakukan hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil
tersebut. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

178
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Berdasarkan hasil laporan masyarakat, terjadi peningkatan pasangan
usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.Hanya sekitar
25 % dari total pasangan usia subur yang memakai KB. Bidan di
minta untuk melakukan pengendalian terkait hal tersebut.
PERTANYAAN Apakah asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Konseling KB
JAWABAN B. Penjaringan PUS
C. Pelayanan ke rumah
D. Promosi penggunaan alkon
E. Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE)

KUNCI E.Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE)


PENULIS SOAL Novita Dewi Iswandari
ASAL INSTITUSI Universitas Sari Mulia
REFERENSI Marmi (2016).Buku ajar Pelayanan KB.Yogyakarta :Pustaka Belajar
PEMBAHASAN Tujuan KIE dalam pelayanan KB
Meningkatkan pengetahuan,sikap dan praktik KB sehingga
tercapai penambahan peserta baru
Membina kelestarian peserta KB
Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat
menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang
positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik
masayarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat
melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat
dan bertanggung jawab.
Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan
cepat pedoman untuk memilih metoda.
179
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1AO datang ke PMB dengan
keluhan ingin menggunakan alat kontrasespi. Hasil anamnesis: baru
melahirkan 7 bulan, ASI eksklusif,ingin menggunakan KB hormonal
dan perokok aktif . Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N
84 x/menit, S 36 0 C, P 20 x/menit
PERTANYAAN Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. IUD
JAWABAN B. Pil Kombinasi
C. Suntik 1 bulan
D. Suntik 3 bulan
E. Metode Ovulasi Billing

KUNCI D. Suntik 3 bulan

PENULIS SOAL Novita Dewi Iswandari


ASAL INSTITUSI Universitas Sari Mulia
REFERENSI Erna Setiyaningrun (2016). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:
Trans Info Media
PEMBAHASAN Indikasi Kontrasepsi suntik 3 bulan atau progestin yaitu :
- Usia reproduksi
- Nullipara dan yang telah memiliki anak
- Menghendakikontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektivitas tinggi
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
- Setelah melahirkan
- Perokok
- Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
180
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 50 tahun datang ke klinik dengan keluhan
merasa sering panas di malam hari pada daerah wajah. Hasil
anamnesis : Haid tidak teratur sejak 1 tahun yang lalu, serta tidur
kurang nyenyak dalam minggu ini dan sering berkeringat malam.
Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36 0
C, P 20 x/menit
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN Melakukan Olahraga teratur
JAWABAN Istirahat yang cukup
Lakukan pemijatan
Pemberian Terapi Sulih Hormon
Makan- makanan yang bergizi
KUNCI D. Pemberian Terapi Sulih Hormon
PENULIS SOAL Novita Dewi Iswandari
ASAL INSTITUSI Universitas Sari Mulia
REFERENSI Eny Kusmiran (2015). Kesehatan Reproduksi Remaja dan
Wanita.Jakarta : Salemba Medika
PEMBAHASAN Terapi Sulih Hormon (TSH) adalah terapi hormon yang di buat untuk
menstabilisasi respons tubuh terhadap perubahan hormon estrogen
menimbulkan gejala menopause seperti hot flushes dan keringat

Anda mungkin juga menyukai