Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.

”A”

DI DUSUN TANA LOMPOA KECAMATAN SIMBANG

TANGGAL 1 FEBRUARI S.D 22 FEBRUARI 2021

Tanggal Pengkajian : 1 Februari s.d 22 Februari 2021

Nama Pengkaji : Fachirah Nur Ulfiah

Langkah I Identifikasi Data Dasar

A. Data Keluarga

1. Identitas Keluarga

Nama KK : Tn. ”A”

Umur : 21 Tahun

Nikah : 1 Tahun

Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Sambueja, Dusun Tana Lompoa


2. Daftar Anggota Keluarga

No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama

20 Tidak
1. Ny. ”S” P Istri IRT Islam
Tahun Sekolah

3. Genogram

76

47 45 46 40 46 42
45

21 24
26 20 17

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Serumah

: Garis Keturunan

: Meninggal

: Klien
1.

2.

3.

4. Tipe Keluarga

a. Sifat Keluarga

Merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri,

pengambil keputusan adalah suami sebagai kepala keluarga.

b. Kebutuhan Sehari-Hari

1) Kebiasaan Tidur

Anggota keluarga biasa tidur siang ± 1 jam dan tidur

malam hari ± 8 jam.

2) Kebiasaan Makan

Frekuensi makan anggota keluarga teratur (2-3 kali

sehari) dengan makanan pokok, lauk dan sayur, minum 6-

7 gelas perhari.

3) Pola Eliminasi

Frekuensi BAB keluarga 1 kali perhari, BAK 2-3 kali

perhari.

4) Kebersihan Perorangan / Personal Hygiene

Anggota keluarga mandi 2x sehari memakai air sumur,

menggosok gigi menggunakan pasta gigi, keramas 2x

seminggu dan mengganti pakaian dalam setiap kali

mandi.
5) Pola Kebiasaan Kesehatan

Anggota keluarga memeriksakan kesehatannya di

Posyandu/Polindes dan dilayani oleh tenaga kesehatan.

6) Penggunaan Waktu Senggang

Waktu senggang biasanya digunakan untuk berkumpul

bersama warga lain.

7) Rekreasi Keluarga

Keluarga tidak pernah rekreasi, keluarga hanya

menggunakan untuk menonon TV dan berkumpul

bersama keluarga.

8) Keadaan Sosial Ekonomi

Anggota keluarga berhubungan baik dengan tetangga

disamping rumah dan keluarga sering berkumpul

bersama, penghasilan keluarga ± Rp. 2.000.000 perbulan.

B. Situasi Lingkungan

1. Rumah milik sendiri


VI V Keterangan :

I : Ruang Tamu

III II, III, IV : Kamar Tidur


IV

V : WC

II
I VI : Dapur

Rumah milik sendiri, rumah tidak begitu jauh dari jalan desa

dengan luas rumah ± 81M2, yang terdiri dari 1 ruang tamu, 3

kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur.

2. Jenis rumah : Papan/Kayu

3. Atap rumah : Seng

4. Lantai rumah : Papan/Kayu

5. Ventilasi : Ada dan memadai

6. Kebersihan dan kerapian : Cukup

7. Pembuangan sampah : Di kebun

8. Sumber air : Sumur

9. Saluran pembuangan air limbah : Septik tank

10. Jamban : WC/Jamban keluarga

11. Kandang ternak : Tidak ada

12. Pemanfaatan pekarangan : Menanam buah-buahan

13. Pemanfaatan fasilitas kesehatan :

Anggota keluarga ke Posyandu/Polindes Simbang

C. Keadaan Kesehatan Keluarga

1. Riwayat perkawinan : 1 tahun

2. Riwayat penyakit : Anggota keluarga dari 3 bulan yang

lalu tidak mengalami sakit

3. Riwayat kehamilan : Ny. “S” hamil anak pertama,

Kekurangan Energi Kronik (KEK), dan


tidak mengetahui tanda bahaya dalam

kehamilan

4. Riwayat KB : Ny. ”S” belum pernah menjadi akseptor

KB

D. Pengkajian Psikososial

1. Status Emosi

Bila ada masalah diselesaikan dengan musyawarah

2. Konsep Diri

Konsep diri cukup baik ketika keluarga mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan

3. Pola Komunikasi

Anggota keluarga menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Makassar

4. Pola Pertahanan dalam Keluarga

Keluarga masih mempertahankan adat istiadat yang berlaku

didaerahnya

E. Transportasi

Keluarga Tn. ”A” dalam melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan

alat transpotasi berupa sepeda motor.


F. Pemeriksaan Fisik

1. Ny. “S”

a. Inspeksi

1) Kepala : Kulit kepala tampak bersih

2) Wajah : Wajah tampak bersih

3) Mata : Simetris kiri dan kanan, conjungtiva

merah muda, sclera tidak ikterik

4) Hidung : Simetris kiri dan kanan

5) Telinga : Tidak tampak adanya serumen

6) Mulut & gigi : Bibir tampak lembab tidak ada caries

pada gigi

7) Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar

tyroid, limfe dan vena jugularis

8) Payudara : Simetris kiri dan kanan, puting susu

menonjol di kedua payudara

9) Abdomen : Tampak linea nigra, striae livida,

pembesaran sesuai usia kehamilan,

tidak ada luka bekas operasi

10) Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan tidak tampak

adanya varices

11) Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

b. Palpasi
1) Kepala : Tidak ada nyeri tekan

2) Wajah : Tidak ada nyeri tekan

3) Mata : Conjungtiva merah muda dan sclera

tidak ikterik

4) Hidung : Tidak ada nyeri tekan

5) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar

tyroid, limfe dan vena jugularis

6) Payudara : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan

7) Abdomen

a) Leopold I : Pada bagian fundus teraba bagian

lunak, tidak melenting menandakan

bokong janin dengan Tinggi Fundus

Uteri (TFU) 27 cm atau 3 jari di atas

pusat.

b) Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba keras

dan lebar seperti papan yang

menandakan punggung janin (PU-KI)

dan bagian kanan perut ibu teraba

bagian-bagian kecil janin.

c) Leopold III : Pada symphisis ibu teraba bulat dan

keras menandakan kepala janin

(presentasi kepala).

d) Leopold IV : Bagian terendah janin belum


memasuki pintu atas panggul (PAP),

kedua ujung jari pemeriksa masih

bertemu (Konvergen).

e) TBJ (Tafsiran Berat Janin)

= (TFU dalam cm - n) x 155

= (27 - 12) x 155

= 2.325 gram

8) Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varices

c. Auskultasi : DJJ 145 x/menit

d. Perkusi : Reflex patella positif (+) kiri dan kanan

e. Lingkar Perut : 85 cm

f. LILA : 22 cm

2. TTV Tn. “A”

a. Tekanan darah : 120/70 mmHg

b. Nadi : 92x/menit

c. Suhu : 36,7 ̊C

d. Pernapasan : 20x/menit
Langkah II Analisa Data

N Data Subejektif Data Objektif

1. Ny. “S” mengatakan Ny. ”S” lingkar lengan ibu 22 cm

kurang nafsu makan

2. Ny. ”S” mengatakan tidak Ny. ”S” tidak menjawab pertanyaan

mengetahui tanda bahaya tentang tanda bahaya kehamilan

kehamilan

3. Tn. ”A” mengatakan sering Tn. “A” merokok saat pengambilan

merokok data

Langkah III Perumusan Masalah

1. Ny. ”S” masuk dalam ibu hamil KEK

2. Ny. ”S” tidak mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan

3. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok pada Tn. ”A”


Langkah IV Prioritas Masalah

1. Ny.”S” masuk dalam ibu hamil KEK

No Kriteria Perhitungan Skor Keterangan

1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat

Masalah sebenarnya

Kemungkinan dapat diubah tapi

2 masalah dapat 1/2 x 2 1 secara bertahap sesuai

diubah dengan pemahaman

keluarga

Masalah dapat dicegah

Potensial masalah dengan pemberian


3 2/3 x 1 2/3
untuk dicegah pengetahuan gizi ibu

hamil

Ibu merasakan sebagai

4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 1 masalah dan perlu

untuk segera ditangani

3
Jumlah
2/3
2. Kurangnya pengetahuan Ny. ”S” tentang tanda bahaya kehamilan

No Kriteria Perhitungan Skor Keterangan

Ancaman kesehatan
1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3
keluarga

Masalah sebenarnya

Kemungkinan dapat diubah tapi

2 masalah dapat 1/2 x 2 1 secara bertahap sesuai

diubah dengan pemahaman

keluarga

Masalah dapat dicegah

Potensial masalah dengan pemberian


3 3/3 x 1 1
untuk dicegah pengetahuan tanda

bahaya kehamilan

Ibu merasakan sebagai

masalah tetapi tidak


4 Penonjolan masalah 1/2 x 1 1/2
perlu untuk segera

ditangani

3
Jumlah
1/6
3. Kurangnya pengetahuan Tn. ”A” tentang bahaya merokok

Perhitunga
No Kriteria Skor Keterangan
n

Merokok merupakan ancaman


1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3
kesehatan

Kemungkinan Adanya keinginan keluarga

2 masalah dapat 1/2x 2 1 untuk mengentahui bahaya

diubah merokok

Potensial
Masalah dapat dicegah dengan
3 masalah untuk 2/3 x 1 2/3
penyuluhan kesehatan
dicegah

Tn. ”A” dapat merasakan

Penonjolan sebuah masalah tapi Tn. ”A”


4 1/2x1 1/2
masalah tidak mengetahui tentang

bahaya merokok

2
Jumlah
5/6

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan

pada keluarga Tn. ”A” adalah sebagai berikut :

Prioritas I : Ny. ”S” masuk dalam ibu hamil KEK

Prioritas II : Kurangnya pengetahuan Ny. ”S” tentang Tanda Bahaya


Kehamilan

Prioritas III : Kurangnya pengetahuan Tn. ”A” tentang Bahaya Merokok

Langkah V Asuhan Kebidanan

1. Ny. ”S” masuk dalam ibu hamil KEK

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan hamil 7 bulan namun tidak mengetahui keadaan

kekurangan gizi, sehingga dikatakan KEK

b. Data Objektif

Tampak LILA kurang dari 23,5 cm

c. Masalah Kesehatan

Kurangnya pengetahuan tentang gizi ibu hamil

d. Tujuan

Setelah diberikan penyuluhan, ibu mengetahui tentang manfaat

pemenuhan nutrisi

e. Rencana Tindakan

1) Lakukan pemeriksaan TTV

2) Lakukan penyuluhan pemenuhan gizi ibu hamil

3) Jelaskan pada ibu dampak jika KEK tidak segera diatasi

4) Jelaskan pada ibu penyebab KEK terjadi

5) Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi

f. Tindakan

1) Melakukan pemeriksaan TTV

Hasil :
a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 76x/menit

c) Suhu : 36,5⁰C

d) Pernafasan : 24x/menit

2) Melakukan penyuluhan pemenuhan gizi ibu hamil

Hasil : Penyuluhan telah dilaksanakan

3) Menjelaskan pada ibu dampak jika KEK tidak segera diatasi

Hasil : Ibu mengerti

4) Menjelaskan pada ibu penyebab KEK terjadi

Hasil : Ibu mengerti

5) Menganjurkan ibu makan makanan yang bergizi

Hasil : Ibu bersedia

g. Evaluasi

Ibu dapat menjelaskan pengertian dan manfaat pemenuhan nutrisi

ibu hamil

2. Kurangnya pengetahuan Ny. ”S” tentang tanda bahaya kehamilan

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan

b. Data Objektif

Ibu tidak menjawab pertanyaan tentang tanda bahaya kehamilan

c. Masalah Kesehatan

Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan

d. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan, ibu mengetahui tanda bahaya

kehamilan

e. Rencana Tindakan

1) Lakukan pemeriksaan TTV

2) Lakukan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan

3) Anjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat

f. Tindakan

1) Melakukan pemeriksaan TTV

Hasil :

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 76x/menit

c) Suhu : 36,5⁰C

d) Pernapasan : 24x/menit

2) Melakukan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan

Hasil : Ibu mengerti

3) Menganjurkan ibu makan makanan bergizi

Hasil : Ibu bersedia

g. Evaluasi

Ibu dapat menjelaskan kembali apa saja tanda bahaya kehamilan

3. Kurangnya pengetahaun Tn. ”A” tentang bahaya merokok

a. Data Subjektif

Tn. ”A” mengatakan selalu merokok

b. Data Objektif
Tampak Tn. ”A” merokok saat didata

c. Masalah Kesehatan

Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

d. Tujuan

Agar Tn. ”A” dapat berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga

belajar mengurangi merokok

e. Rencana Tindakan

1) Lakukan pemeriksaan TTV

2) Lakukan penyuluhan tentang bahaya merokok

3) Anjurkan Tn. ”A” untuk berolahraga

4) Anjurkan Tn. ”A” untuk makan makanan bergizi

5) Beri motivasi untuk berhenti merokok

f. Tindakan

1) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

Hasil :

a) Tekanan darah : 120/80 mmHg

b) Nadi : 72x/menit

c) Suhu : 36°C

d) Pernapasan : 24x/menit

2) Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok

Hasil : Tn. ”A” mengerti tentang penjelasan yang telah

diberikan

3) Menganjurkan Tn. ”A” untuk berolahraga


Hasil : Tn. ”A” bersedia untuk berolahraga

4) Menganjurkan Tn. ”A” untuk makan makanan bergizi

Hasil : Tn. ”A” bersedia

5) Memberikan motivasi untuk berhenti merokok

Hasil : Tn. ”A” bersedia mengurangi rokoknya

g. Evaluasi

1) Keluarga tahu tentang bahaya merokok

2) Keluarga mempunyai respon positif mendukung Tn. ”A” untuk

mengurangi rokok dan belajar berhenti merokok


CATATAN PERKEMBANGAN IBU HAMIL KEK PADA NY. ”S”

TANGGAL 07, 08, DAN 09 FEBRUARI 2021

No. Tanggal / Jam Diagnosa SOAP


1 07 Februari Ny. “S” tidak 1. DS (Data Subjektif) :

2021, Pukul mengetahui Ibu Ibu mengatakan belum

10.00 Wita hamil KEK mengetahui pengertian

KEK dan manfaat

pemenuhan nutrisi.

2. DO (Data Objektif) :

Pemeriksaan tanda-tanda

vital (TTV)

a. TD : 110/80 mmHg

b. Nadi : 76 x / menit

c. Suhu : 36,50C

d. Nafas : 24 x / menit

3. A (Analisa)

Ny. “S” Tidak mengetahui

tentang Ibu hamil KEK

4. P (Penatalaksanaan)

a. Memberitahu pada ibu


apabila nutrisi selama

kehamilan harus

terpenuhi

b. Menyarankan ibu

untuk makan makanan

yang bergizi

2 08 Februari Ny. “S” Tidak 1. DS (Data Subjektif)

2021, pukul mengetahui Ibu a. Ibu mengatakan

11.25 Wita hamil KEK sebelumnya kurang

mengetahui tentang

Ibu hamil KEK

b. Ibu mengatakan sudah

mengetahui beberapa

tanda dan gejala,

penyebab KEK,

setelah di berikan

penyuluhan.

2. DO (Data Objektif)

Tanda-Tanda Vital (TTV)

a. TD : 110/70 mmHg

b. Nadi : 76 x / menit

c. Suhu : 36,70C

d. Nafas : 20 x / menit
3. A (Analisa)

Ny. “S” Tidak mengetahui

Ibu hamil KEK

4. P (Penatalaksanaan)

Memberi nasehat pada ibu

tentang :

a. Menyarankan ibu

apabila ada kendala

tanyakan kepada

keluarga

b. Menyarankan ibu

untuk membicaraakan

kepada suami

3 09 Februari Ny. “S” Tidak 1. DS (Data Subjektif)

2021, Pukul mengetahui Ibu a. Ibu mengatakan sudah

13.00 Wita hamil KEK mengetahui KEK dan

manfaat pemenuhan

nutrisi

b. Ibu mengatakan akan

memenuhi nutrisi

dengan benar

2. DO (Data Objektif)

Tanda-Tanda Vital (TTV) :


a. TD : 110/70 mmHg

b. N : 80 x/menit

c. S : 36,5oC

d. P : 24 x/menit

3. A (Analisa)

Ny. “S” Tidak mengetahui

Ibu hamil KEK

4. P (Penatalaksanaan)

a. Menyarankan pada ibu

untuk memenuhi

nutrisinya
CATATAN PERKEMBANGAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA NY “S”

TANGGAL 07, 08, DAN 09 FEBRUARI 2021

No. Tanggal / Jam Diagnosa SOAP


1 07 Februari Ny. ”S” Tidak 1. Data Subjektif

2021, Pukul mengetahui a. Ny. ”S” mengatakan

10.00 Wita tanda bahaya tidak mengetahui tanda

kehamilan bahaya kehamilan.

2. Data Objektif

a. Kurangnya

pengetahuan ibu

tentang tanda bahaya

kehamilan.

b. Ibu tampak pucat.

3. Analisa

Ny. ”S” tidak mengetahui

tanda bahaya kehamilan

4. Penatalaksanaan

Memberikan penyuluhan

kepada ibu tentang

pengertian kehamilan dan

tanda bahaya pada


kehamilan.

2 08 Februari Ny. ”S” tidak 1. Data Subjektif

2021, pukul mengetahui Ibu mengatakan sudah

11.25 Wita tanda bahaya mengetahui pengertian

kehamilan kehamilan dan tanda

bahaya kehamilan.

2. Data Objektif

Pemeriksaan TTV

a. TD :110/80 mmHg

b. N : 80x/menit

c. S : 36,5°C

d. P : 20 x/menit

3. Analisa

Ny. ”S” tidak mengetahui

tanda bahaya kehamilan.

4. Penatalaksanaan

Menyarankan kepada ibu

agar memeriksakan

kehamilan ke fasilitas

kesehatan apabila

mengalami tanda bahaya

kehamilan.
3 09 Februari Ny. ”S” tidak 1. Data Subjektif

2021, Pukul mengetahui Ibu dapat menjelaskan

13.00 Wita tanda bahaya beberapa dari tanda

kehamilan bahaya dalam kehamilan.

2. Data Objektif

Pemeriksaan TTV

a. TD : 110/90 mmHg

b. N : 76x/menit

c. S : 37°C

d. P : 20x/menit

3. Analisa

Ny. ”S” tidak mengetahui

tanda bahaya kehamilan

4. Penatalaksanaan

Menyarankan ibu untuk

selalu memeriksakan diri di

fasilitas kesehatan

terutama jika terjadi tanda

bahaya dalam kehamilan.


CATATAN PERKEMBANGAN BAHAYA MEROKOK PADA TN.”A”

TANGGAL 07, 08, DAN 09 FEBRUARI 2021

No. Tanggal / Jam Diagnosa SOAP


1 07 Februari Kurangnya 1. Data Subjektif

2021, Pukul pengetahuan a. Tn.“A” mengatakan bahwa

10.25 Wita dan kesadaran dia adalah perokok aktif.

Tn. “A” tentang b. Tn.“A” kurang mengetahui

bahaya merokok bahaya merokok.

bagi kesehatan 2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Tanda-Tanda

Vital (TTV)

1) TD : 110/80

mmHg

2) Nadi : 80 x / menit

3) Suhu : 36,50C

4) Napas : 20x / menit

b. Saat dilakukan anamnesa

Tn.“A” tampak sedang

merokok

c. Bibir Tn.”A” tampak hitam

dan kering
d. Gigi Tn.“A” tampak kuning

e. Gusi tampak berwarna

hitam

3. A (Analisa)

Tn. “A” kurang mengetahui

bahaya merokok bagi

kesehatan

4. P (Penatalaksanaan)

a. Memberikan penyuluhan

tentang bahaya merokok

dan bahaya yang

ditimbulkan akibat merokok

b. Menganjurkan Tn. “A” untuk

kurangi merokok

c. Menganjurkan Tn.“A”

konsumsi cemilan berupa

permen atau makanan

ringan untuk mengurangi

konsumsi rokok

2 08 Februari Kurangnya 1. DS (Data Subjektif)

2021, Pukul pengetahuan a. Tn.“A” mengatakan bahwa

12.00 Wita dan kesadaran sudah mengetahui bahaya

Tn.“A” tentang merokok bagi kesehatan.


bahaya merokok b. Tn.“A” mengatakan sudah

bagi kesehatan mengurangi jumlah

mengkonsumsi rokok dari

biasanya.

2. DO (Data Objektif)

a. Pemeriksaan Tanda-Tanda

Vital (TTV)

1) TD : 110/80

mmHg

2) Nadi : 80 x / menit

3) Suhu : 36,20C

4) Napas : 22 x / menit

b. Saat dilakukan anamnesa

Tn.“A” sudah tidak merokok

c. Bibir Tn.“A” tampak masih

hitam

d. Gigi Tn.“A” tampak masih

kuning

3. A (Analisa)

Tn.“A” kurang mengetahui

bahaya merokok bagi

kesehatan

4. P (Planning)
a. Menganjurkan Tn.“A” untuk

kurangi merokok

b. Menganjurkan Tn.“A”

konsumsi cemilan berupa

permen atau makanan

ringan untuk mengurangi

konsumsi rokok

c. Menyarankan Tn.“A” untuk

tetap mengurangi konsumsi

rokok

3 09 Februari Tn.“A” kurang 1. DS (Data Subjektif)

2021, Pukul mengetahui a. Tn.“A” mengatakan sudah

13.25 bahaya merokok mengetahui bahaya

bagi kesehatan merokok bagi kesehatan.

b. Tn.“A” mengatakan sudah

mengurangi jumlah

konsumsi rokok.

c. Tn.“A” mengatakan jika ada

keinginan untuk merokok

Tn.“A” mengkonsumsi

permen.

2. DO (Data Objektif)

a. Pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital (TTV)

1) TD :120/80

mmHg

2) Nadi : 82 x / menit

3) Suhu : 36,60C

4) Napas : 18 x / menit

b. Saat dilakukan anamnesa

Tn.“A” sudah tidak merokok

c. Bibir Tn.“A” tampak masih

pucat kehitaman

d. Gigi Tn.“A” tampak masih

kuning

3. A (Analisa)

Tn.“A” kurang mengetahui

bahaya merokok bagi

kesehatan

4. P (Penatalaksanaan)

a. Menganjurkan Tn.“A”

untuk tetap mengurangi

merokok secara perlahan

hingga bisa berhenti

merokok

b. Menganjurkan Tn.“A”
konsumsi cemilan berupa

permen atau makanan

ringan untuk mengurangi

konsumsi rokok

c. Menyarankan Tn.“A” untuk

tetap mengurangi merokok


LAMPIRAN-LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Pemenuhan Nutrisi Ibu Hamil

Topik : Ibu Hamil KEK

Tempat : Desa Sambueja Kecamatan Simbang

Sasaran : Ny. “S”

Waktu : 7 Februari 2021

Media : Lisan (Penyuluhan)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Tujuan :

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang resiko

kekurangan energi kronis (KEK). Klien memahami

pengertian bahaya dan mengetahui manfaat dari

pemenuhan nutrisi.

b. Tujuan Khusus

1. Ibu dapat mengerti resiko KEK

2. Ibu mengetahui cara memilih makanan yang

seimbang
3. Ibu mengetahui pemenuhan nutrisi yang baik

selama hamil.

Referensi : (dr.drh.Mangku.2013)

Proses Pelaksanaan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan 1. Menjawab salam

1. Memberikan salam 2. Mendengarkan

1. 3 menit 2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan

Pelaksanaan

1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan

KEK dan

2. 10 menit 2. Manfaat pemenuhan nutrisi memperhatikan

3. Dampak dan penyebab dari 2. Menyimak

KEK penjelasan yang

disampaikan

Penutup/Evaluasi

1. Tanya jawab 1. Bertanya

3. 3 menit 2. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan

penyuluhan 3. Menjawab salam

3. Memberi salam
KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

Lampiran Materi

A. Pengertian KEK

KEK merupakan keadaan dimana putri/wanita mengalami

kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama dan

seseorang dikatakan KEK bilamana LILA <23,5 cm

(dr.drh.Mangku.2013)

B. Manfaat pemenuhan nutrisi

Ny.”S” membiasakan diri sarapan, minum air putih yang cukup.

Mengurangi gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau

absolut.

C. Tanda dan gejala

1. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm

2. Badan kurus dan tidak sesuai dengan Bb sesuai tinggi badan

3. Turgor kulit kering

4. Konjungtiva pucat

5. HB kurang dari normal (<11 gr%)

D. Gejala KEK

1. Nafsu makan kurang

2. Mual
3. Badan lemas dan mata berkunang-kunang

E. Penyebab

1. Ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan

dan pengeluaran energi

2. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun mengakibatkan kualitas janin

atau anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu.

F. Dampak yang ditimbulkan

1. Pada Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi pada ibu, anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak

normal dan terkena infeksi. Sehingga akan meningkatkan

kematian ibu.

2. Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat

mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur,

pendarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan

operasi caesar cenderung meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

Ilhami, M.F. (2015) Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil KEK Dengan

Tindakan Pemenuhan Nutrisi Seimbang di Puskesmas Kartasura.

Diakses 19 Februari 2016,

Lestari, D. (20013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Kekurangan Energi Kronis Ibu Diakes 19 Februari 2016.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Tanda Bahaya Kehamilan

Topik : Pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan

Tempat : Rumah keluarga binaan

Sasaran : Ny.”S”

Waktu : 08 Februari 2021

Media : Lisan (Penyuluhan)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Tujuan :

a. Umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan

diharapkan peserta dapat mengerti dan

memahami tentang tanda bahaya dalam

kehamilan

b. Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu

dapat :

1. Mengetahui pengertian kehamilan

2. Mengetahui pengertian tanda bahaya

kehamilan

3. Mengetahui macam-macam tanda bahaya

kehamilan
Referensi : ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN,

Indah Pramesti Cahyaningrum, Fakultas Ilmu

Kesehatan UMP, 2018

Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan Menyebut Salam

1. 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab

2. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan

Pelaksanaan

1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengakan

kehamilan dan pentingnya 2. Memperhatikan


15
2. mengetahui tanda bahaya 3. Menceritakan
menit
kehamilan pengalaman

2. Menggali pengalaman peserta

setelah dilakukan tindakan

Penutup/Evaluasi

1. Tanya jawab
1. Mengajukan
2. Evaluasi
10 pertanyaan
3. 3. Menyimpulkan hasil
menit 2. Menjawab
penyuluhan
3. Menjawab salam
4. Menutup penyuluhan dengan

salam
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Lampiran Materi

A. Pendahuluan

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tidak terlepas dari masih

tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan yaitu mencapai 16,8

%. Disisi lain masih banyak ditemukan kehamilan yang tidak ideal

(terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat), yang

sangat membahayakan bagi kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan

4T sebesar 22,4% (BKKBN, 2007).

Bentuk penyebab langsung kematian ibu disebut dengan trias

klasik berupa perdarahan, infeksi, dan gestosis atau keracunan waktu

hamil. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu seperti

kehamilan dengan anemia, tindakan yang tidak aman dan tidak bersih

pada abortus dan kekurangan gizi pada ibu hamil (Manuaba,2007).

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama

kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdetaksi bisa

menyebabkan kematian ibu (Anonim, 2009).

Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai 3 sebab pokok

yaitu masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab akibat dan

penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan,

persalinan, serta nifas, kurangnya pengertian dan pengetahuan


mengenai kesehatan reproduksi, kurang meratanya pelayanan

kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil (Prawirohardjo, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan kepada ibu hamil didapatkan hasil

bahwa ibu hamil Primigravida yang mengalami abortus sebanyak 1

orang dan yang tidak mengalami komplikasi sebanyak 19 orang.

Sedangkan ibu hamil Multigravida yang mengalami abortus sebanyak

5 orang dan yang tidak mengalami komplikasi 15orang (Pustu

Sumberejo, 2014).

Primigravida adalah ibu yang hamil untuk pertama kali sehingga

ibu Primigravida belum banyak mengetahui tentang hal-hal yang

berhubungan dengan kehamilan termasuk tantang tanda bahaya pada

kehamilan, hal ini berbeda dengan Multigravida yang mempunyai

pengalaman sehingga lebih tahu tentang tanda bahaya kehamilan.

B. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya

janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 37-42 minggu.

C. Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengidentifikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama

hamil/kehamilan (periode antenatal), yang apabila tidak terdeteksi

atau diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian ibu.

D. Macam macam tanda bahaya kehamilan

1. Perdarahan
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang

normal. Perdarahan yang terjadi pada awal kehamilan yaitu

perdarahan yang sedikit atau spotting sekitar waktu pertama

haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini

normal terjadi. Jika terjadi perdarahan ringan mungkin pertanda

dari serviks yang rapuh atau erosi, ada 2 kemungkinan, yaitu

perdarahan ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya

infeksi. Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada awal

kehamilan adalah berwarna merah, perdarahan yang banyak, atau

perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,

kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Perdarahan yang tidak

normal, yang terjadi pada kehamilan lanjut adalah merah, banyak,

dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.

Perdarahan ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.

2. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan

berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan

membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua

faktor tersebut, juga karena danya infeksi yang dapat berasal dari

vagina dan serviks.

3. Kejang

Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan

terjadi gejala- gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati hingga
muntah. Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur,

kesadaran menurun kemudian kejang-kejang dalam kehamilan

dapat merupakan gejala dari eklampsia.

4. Gerakan janin lemah atau tidak ada

Pertama kali ibu merasakan gerakan bayi pada bulan ke-5

dan ke-6, dan ada yang merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi

tidur gerakannya melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3x

dalam 1 jam.

5. Demam tinggi

Jika suhu ibu hamil >38oC merupakan masalah. Demam

tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

Penanganannya adalah istirahat baring, minum banyak dan

mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan

oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme

patogen ke dalam tubuh ibu hamil yang kemudian menyebabkan

timbulnya tanda atau gejala- gejala penyakit. Pada infeksi berat

dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.

6. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan

normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin

menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah

yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini bisa

kemungkinan appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit


radang pelviks, persalina pre-term, gastritis, penyakit kantong

empedu, iritasi uterus, absorpsi plasenta, infeksi saluran kemih

atau infeksi lain.

7. Mual muntah terus menerus

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada

kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, dimulai

dari 6 minggu setelah HPHT. Mual dan muntah berlangsung

dalam 10 minggu.

Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari hari dan

keadaan umum menjadi lebih buruk dinamakan hiperemesis

gravidarum.

8. Konjungtiva pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan

haemoglobin <11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr% pada

trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi

besi dan perdarahan akut.

9. Sakit kepala hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan

ketidaknyamanan yang biasa terjadi dalam kehamilan. Jika sakit

kepala yang tidak hilang-hilang walaupun sudah beristirahat,

disertai dengan penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit

kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklampia.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.

Jakarta: Salemba Medika.

Amru, S. 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi Dan Patologi. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Susilo, D. H. (2019) “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini

Tanda Bahaya Kehamilan”, Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(1),

pp. 1-5. Available at:

https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/370

(Accessed: February2021).
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : PHBS

Topik : Bahaya Merokok

Tempat : Rumah keluarga binaan

Sasaran : Tn.”A”

Waktu : 09 Februari 2021

Media : Lisan (Penyuluhan)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan Tn.”A” tentang

Bahaya Merokok

Referensi : (WWW.Academia.edu/makalabahayamerokok),

(WWW.Depkes.go.id/bahayarokok.2017)

Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan 1. Menjawab salam

1. Memberikan salam 2. Mendengarkan

1. 3 menit 2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan

2. 15 menit Pelaksanaan

1. Menjelaskan pengertian rokok 1. Mendengarkan dan

2. Kandungan rokok memperhatikan


3. Penyakit akibat merokok 2. Menyimak

4. Jenis-jenis perokok penjelasan yang

5. Tips berhenti merokok disampaikan

Penutup/Evaluasi

1. Tanya jawab
1. Bertanya
2. Menyimpulkan hasil
3. 5 menit 2. Mendengarkan
penyuluhan
3. Menjawab salam
3. Memotivasi peserta

4. Memberi salam
BAHAYA MEROKOK

Lampiran Materi

A. Pengertian Bahaya Merokok

Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan

gangguan pada organ tubuh. (Depkes 2017)

B. Zat-zat yang Terkandung Dalam Rokok

1. Nikotin

Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya

hormone adrenalin dan hormone non adrenalin yaitu hormone

yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan

sendirinya akan menaikkan kebutuhan energy.

2. Karbon Monoksida

Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak

terdapat pada gas buangan mobil, dan asap rokok lebih mudah

terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah

untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok.

C. Bahaya yang ditimbulkan Akibat Merokok

1. Rambut rontok

Rokok memperlemah sistem kekebalan sehingga tubuh lebih

rentang terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok,

sariawan mulut, dll.

2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata yaitu

memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya

menyebabkan kebutaan, 40% lebih terjadi pada perokok.

3. Kulit keriput

Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena

rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit,

terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok

menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.

4. Hilangnya pendengaran

Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada

dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah

ke dalam telinga bagian dalam.

5. Kanker kulit

Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang

kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok

mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat

penyakit tersebut.

6. Caries

Rokok mempengaruhi keseimbanga kimiawi dalam mulut

membentuk plak yang berlebihan.

7. Enfisema

Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu

pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang


menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan

melepaskan CO2.

8. Kerusakan paru

Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan

batuk yang perlahan akan merusak paru-paru.

9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit

jantung.

10. Osteoporosis

Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak

terdapat pada gas buangan mobil, dan asap rokok lebih mudah

terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah

untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok.


DAFTAR PUSTAKA

WWW.Academia.edu /Makalah Bahaya Merokok.https.2017. diakses

Februari 2021.

WWW.Depkes.go.id/bahaya rokok.2017. diakses 18 Februari 2021


DOKUMENTASI

Kunjungan Pertama

Kunjungan Kedua

Kunjungan Ketiga

Anda mungkin juga menyukai