Anda di halaman 1dari 39

BAB III

FORMAT PENGKAJIAN ASKEB KELUARGA

Nama Mahasiswa : Sofi Khusnul Khotimah


Pengkajian diambil tanggal : 27 November 2014
Jam : 09.40 Wib
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Madura/Indonesia
Alamat : RT 02 RW 08 Dusun Jati Ketok desa GejugJati
2. Komposisi Keluarga
No Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan pekerjaan
keluarga
1. Tn. “S” 68 tahun L Islam KK SMP Petani
2. Ny.”S” 53 tahun P Islam Istri SD IRT
3. An. “M” 29 tahun P Islam Anak SD Petani
4. An.”S” 11 tahun P Islam Anak SD pelajar
5. An. “S” 9 tahun P Islam Anak Tidak Belum
sekolah Bekerja

3. Genogram
Keterangan :
1. : Perempuan

2. : Laki-laki

3. : Keluarga yang dibina

4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
jenis tipe keluarga tradisional(Keluarga inti) yaitu terdiri dari suami Tn.”S”, Ny.”S” An.”M”,
An. “S” dan An.”S”
b. Masalah yang dihadapi dengan tipe keluarga tersebut
keluarga mengatakan tidak ada masalah apapun dalam keluarga
5. Suku Bangsa
Keluarga berasal dari suku jawa dan bahasa yang digunakan sehari – hari yaitu bahasa jawa
6. Agama dan kepercayaan
Keluarga Tn.”S” Beragama islam dan keluarga Tn.” S”Aktif dalam kegiatan keagamaan yang
ada dalam masyarakat yaitu tahlilan malam jumat.
7. Status social ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai pekerja Petani, berangkat
mulai jam 08.00 WIB dan pulang jam 16.00 WIB dengan penghasilan ± Rp 100.000/bulan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan mendengarkan radio.
Rekreasi ke tempat hiburan hanya pada saat liburan sekolah.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn”S" menderita penyakit menurun seperti darah tinggi.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. “S” kondisinya tidak sehat.
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.Perumahan

Rumah yang
ditempati Tn. “ S” ini miliknya sendiri di dalam rumah itu bersama istri dan anaknya.
Luas bangunan 53 m2

b.Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,. Penerangan dari listrik,
cahaya matahari yang masuk cukup.
c.Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
d.Pemakaian air
Sumber air berasal dari sumur.
e. Jamban keluarga
Keluarga tidak memiliki jamban pribadi, kondisi jamban di timbun.
g.Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di lahan kosong milik sendiri kemudian dibakar

6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.”S” menggunakan bahasa sehari – hari dengan b. Madura
2. Struktur peran
Tn.”S” sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
Ny.”S” sebagai ibu dan merawat anaknya
An. “M” sebagai anak
An.”S” sebagai anak
An. “S” sebagai anak

3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SD
Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia
Pekerjaan :Petani
2. Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Bapak mengatakan menderita penyakit
Hipertensi.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Bapak mengatakan penyakitnya sudah lama.
4. Riwayat KB
-
5. Pola kebutuhan sehari – hari

a. Pola Eliminasi
Bapak mengatakan BAB 1 x sehari dan BAK ± 6 x/hari, dan tidak ada gangguan
b. Pola Nutrisi
Bapak mengatakan makan 3 x/hari dengan menu sepiring nasi, tempe dan sayur, kadang-
kadang makan buah.
c. Pola Istirahat
Bapak istirahat ± 8 jam/hari, tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 6 jam.
d. Pola Aktivitas
Bapak mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai Pekerja Petani.
e. Pola Aktivitas Seksual
-
f. Personal Hygiene
Bapak mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari.

g. Kebiasaan Sehari-hari
Bapak mengatakan ia merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan Kadang minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB :70 kg
TTV : TD : 170/100 mmHg TB :165 cm
N : 88 x/menit S : 36,5oC
RR : 24 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada luka
Muka : simetris, sedikit pucat, tidak odem
Mata :simetris, konjungtiva anemis, palpebra tidak odema, sklera merah, tidak ikterius
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Telinga :simetris, tidak ada serumen
Mulut :simetris, mukosa bibir kering , tidak ada stomatitis, dan ada caries gigi
Leher :simetris, tidak pembesaran kelenjar tyroid dan tidak nampak pembesaran vena jugularis.
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
Genetalia :tidak dikaji
Anus : tidak dikaji
Ekstermitas : simetris, tidak adem dan tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : simetris, tidak oedem dan tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
leher :tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
c. Auskultasi
jantung
d. Perkusi
Tidak dikaji

II. ANALISIS DATA


No Data Penyebab Masalah
1Ds: Bapak mengatakan sudah lama Kurangnya Ketidak pedulian bapak
menderita hipertensi pengetahuan Bapak terhadap penyakitnya.
tentang penyakit
Do : Bapak tampak kurang mengerti hipertensi
tentang penyakit hipertensi.

III. PRIORITAS MASALAH


Untuk menghadapi kemungkinan masalah dapat diatasi, dilakukan teknik skoring sebagai
berikut
Ketidakikutsertaan ibu untuk ber-KB apapun usia 39 tahun, jumlah anak 3
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tahu/tidak tahu dan
skala actual memerlukan penyuluhan
(tidak/kurang sehat) segera
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah mudah diubah
masalah dapat diubah dengan penyuluhan yang
skala dengan mudah tepat.
3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah dapat diubah
diubah dengan penyuluhan yang
Skala tinggi tepat terutama partisipasi
keluarga dalam
mendukungnya.
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 1 Keluarga tidak menyadari
kurangnya pengetahuan-
pengetahuan tersebut
merupakan masalah yang
harus segera ditangani.
Total 4 4
III. RENCANA KEBIDANAN
N Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Intervensi
o Umum
1 Bapak Setelah Setelah - tidak terjadi - Memberikan penyuluhan
mengataka dilakukan dilakukan penyakit pada Bapak tentang macam-
n sudah asuhan asuhan dengan macam Penyakit menurun.
lama kebidanan kebidanan resiko - Jelaskan tentang penyakit
menderita diharapkan diharapkan tinggi hipertensi dan Gizi pada lansia.
penyakit bapak Bapak dijelaskan. - Beri dorongan pada bapak
hipertensi mengerti mengerti - Bapak untuk mengontrol
tentang tentang merasa emosionalnya.
bahaya keadaannya nyaman -Anjurkan pada Bapak untuk
penyakit saat ini dan setelah di konsultasi ketenaga kesehatan
hipertensi dampak beri tentang kontrasepsi
terhadap penyuluhan. - Beritahu keluarga untuk
hipertensi -Bapak bisa selalu mengingatkan bapak
mengulangi kontrol kesehatannya.
penjelasan - Jelaskan pada Bapak di mana
petugas harus kontrol.
- Jelaskan pada Bapak tentang
masalah-masalah kesehatan
yang timbul jika Bapak tidak
kontrol.
V. IMPLEMENTASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
27-11-2014 Ketidak tahuana. Memperkenalkan diri pada keluarga.
Jam 09.40 bapak tetang b. Menjelaskan tujuan kunjungan membuat janji untuk
WIB penyakit melakukan kunjungan dengan wawancara dan
hipertensi. pengamatan.
27-11-2014 Ketidak tahuanc. Memberikan penyuluhan tentang macam-macam macam-
Jam 09.40 bapak tentang macam penyakit menurun.
pentingnya kond. Menjelaskan tentang penyakit menurun.
trol. e. Memberikan dorongan pada bapak sehingga Bapak
termotivasi untuk mengikuti Selalu kontrol.
f. Memberitahukan keluarga untuk mendukung Bapak
Sealalu kontrol.
g. Beritahu bapak di mana Bapak harusKontrol.
h. Jelaskan pada Bapak tentang masalah kesehatan yang
timbul jikaBapak tidak mengikutiKontrol.
i. Menganjurkan Bapak kontrol Jika terjadi keluhan-
keluhan yang selama ini ditimbulkan.
j. Menanyakan kembali kepada Bapak apa yang dinginkan
dan memberi waktu untuk memikirkan sebelum
mengambil keputusan.
k. Memberikan leavlet tentang penyakit hipertensi agar
bisa dibaca lagi dan bisa dijadikan bahan pertimbangan
tentang pentingnya kontrol.

VII. EVALUASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
29-11- Ketidak S : bapak mengatakan dapat mengerti tentang penjelasan
2014 tahuan petugas.
bapak O: bapak mau mencoba untuk melalukan kontrol.
tentang A:
bahaya masalah teratasi
penyakit P : Rencana dihentikan
hipertensi.

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. “S” dengan
Hipertensi di RT 02 RW 08 Dusun Jati ketok Desa GejugJati kecamatan Lekok kabupaten
Pasuruan sesuai dengan lima langkah manajemen kebidanan, penulis menginginkan bekerja
sama dengan pihak rumah sakit, puskesmas, klinik, dalam menciptakan program spesifik
untuk mengoptimalkan dukungan sosial terhadap peningkatan kualitas hidup pada lansia.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka disimpulkan
1. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.”S” yaitu Ketidak tahuan terhadap penyakit
Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada pada keluarga Tn.”S” diharapkan agar
Tn. “S” mengerti dan selalu kontrol dan mengetahui dampak-dampak yang timbul.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan pengkajian sedalam-
dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan
keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih
mengena kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Budi Halim S, D Sukatman, Hamzah Shatri. Aspek Psikosomatik Hipertensi. Dalam: Aru W.
Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati, editor. Jilid II
Edisi IV Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2006. hlm. 923-924.
2. Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing Desain, Analysis, and Use. USA: Allyn &
Bacon.
3. Hardywinoto, Setiabudhi T. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan dari berbagai aspek.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Lemme, Barbara Hansen. 1986. Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon.
5. Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approaches. 6th edition. USA: Pearson Education, Inc.
6. Papalia, Dian E. 2008. Human Development. New York: Mc Grow Hill
7. Santrock, John W. 2002. Live-Span Development. New York: Mc Grow Hill.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah mengkajian kegiatan
masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah
untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan bidan lain yang berkaitan, agar
mampu mencapai sehat sejahtera. (Effendi : 1998)
Program Indonesia sehat 2010 dicanangkan oleh pemerintah adalah suatu upaya untuk
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mendorong, memelihara, dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Dalam laporan ini saya memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “S” yang
mengalami masalah.
Lansia akan memiliki status kesehatan yang buruk setelah hipertensi dan
berisiko kematian, dimana dukungan sosial dipercaya memungkinkan lansia terdorong men-
yesuaikan lebih efektif sehingga kualitas hidupnya optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai hubungan dukungan sosial dan kualitas hidup pada lansia
hipertensi. Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif desain korelasional. Instrumen
yang digunakan yaitu kuesioner dukungan sosial dan kuesioner kualitas hidup. Tiga puluh
subjek merupakan lansia hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg) tanpa komplikasi dan
sedikitnya tiga kali diperiksa petugas medis, sehingga digunakan purposive sampling.
Pengolahan data menggunakan statistik non parametrik dengan perhitungan korelasi Rank
Spearman.
Data dianalisa dengan test dengan taraf kepercayaan = 0,05. Terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pada lansia penderita hipertensi dengan
tingkat korelasi sedang (0,525). Kelompok lansia hipertensi dalam penelitian ini cenderung
akan terdorong berupaya menjalani pengobatan dengan baik untuk mencapai kualitas hidup
yang tinggi ketika merasa memiliki dukungan sosial yang tinggi, khususnya ketika dukungan
sosial dinilai positif untuk membantunya. Diharapkan para klinisi kesehatan memerhatikan
dukungan sosial sebagai faktor yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup lansia
hipertensi, dan menciptakan kondisi yang memperlancar proses pertukaran dukungan sosial.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga
dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata memberikan asuhan kebidanan kepada keluarga
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
b. Mampu menganalisis data atau keluarga untuk menentukan masalah kesehatan
c. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan
d. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
e. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan kebidanan keluarga
f. Mampu mengevaluasi kebersihan tindakan kebidanan yang telah dilakukan
g. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan asuhan kebidanan
keluarga
.BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian Keluarga
Keluar adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai
suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil, dan biasanya, tetapi tidak selalu ada
hubungan bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya dibawah asuhan kepala
rumah dan makan dari satu periuk.
(Dep. Kes RI, 1983)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kelaurga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
(Dep. Kes RI, 1989)
Keluarga dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu lain dan didalam peranannya masing-masong dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan
(Sulvicion G Bailon dan Aracelis Maolayo, 1989)
2.1.2 Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah :
1. Bilateral : adalah keluarga sdarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
2. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi peminaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menajdi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
2.1.3 Tipe / Bentuk Keluarga
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2. Keluarga besar (exstended family) adalah keluarga inti tambah dengan sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman bibi dan sebagaianya
3. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari sati kali dan merupakan satu keluarga inti
4. Keluarga duda / janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian
5. Keluarga berkomposisi (cmposite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama
6. Kelaurga kabitas (cahabitation) adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu kekeluargaan
Tipe kekeluargaan Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family),
karena masyarakat Indonesia dengan adat istiadat yang sangat kuat.
2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing

2.1.5 Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga


Pemegang kekuasaan dalam keluarga
1. Patriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam kekeluargaan adalah pihak ayah
2. Matriakal, yang dominant dan mmegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ibu.
3. Equalitation, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu
2.1.6 Ciri-ciri Kekeluargaan
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam suatu rumah
2.1.7 Peranan Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Peranan ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosial serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai pertanan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dari anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai sanggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai nafkah tanbahan dalam kekeluargaan
3. Peranan anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual. (uraian selengkapnya dapat
dipelajari dalam perawatan anak)
2.1.8 Tugas Keluarga
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam menghadapi maslah kesehatan.Tugas keluarga dapat dibedakan menjadi
5 ,yaitu :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,tarmasuk bagaiman persepsi
keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit,pengertian,tanda,dan gejala,faktor penyebab
dan persepsi keluarga terhadap masalh yang di alami keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan,termasuk sejauh mana keluarga mengerti
mengenai sifat dan luasnya masalh,bagaimana masalah dirasakan oleh keluarga ,keluarga
menyerah atau tidak terhadap masalah yang dihadapi ,adalah rasa takut terhadap akibat atau
adakah sikap negative dari keluarga terhadap maslah kesehatn ,bagaimana sistem
penganbilan keputusan yang dilakukan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anngota keluarga yang sakit,seperti bagaimana
keluarga mengetahui keadaan sakitnya,sifat dan perkembangan perawatan yang
diperlukan ,sumber – sumber yang ada dalam keluarga sertas sikap keluarga terhadap yang
sakit
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan,seperti pentingnya hygine sanitasi
bagi keluarga,upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga,upaya pemeliharaan
lingkunagn yang dilakukan keluarga,kekompakan anggota keluarga dalam menat lingkunagn
dalm dan luar rumah yang berdampak yang berdampak terhadap kesehatan keluarga.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatn yang
ada,keuntungan keluarga terhadap penggunaan fasilitas kesehatan,apakah pelayanan
kesehatan terjangkau keluarga,adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan
keluarga
2.1.9 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga :
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan pembesaran anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memeliharan dan merawat anggota
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pengawasan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan pengguna penghasilan kelaurga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk
periaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga yaitu
a. Asah
Memenuhi kebutuhan anak, sehingga setiap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam
mempersiapkan masa depan.
b. Asih
Memberikan kasih sayang, bertahan, rasa aman, kehangatan pada anggota keluarga,
sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhan. C. c.
Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak segar kesehetannya selalu terpelihara
sehingga memungkinkan menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental sosial dan spiritual.

KONSEP GENOGRAM
Genogram atau potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal
dan keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah) baik dari pihak ibu dan ayah.
Fungsi genogram
1. Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga,mencari dimana komunikasi
mengalami masalah,
2. Memahami label atau julukan apa saja yang pernah di ungkapkan orang tua dan cukup
membentuk karakter diri kita sendiri.
3. Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orang tua yang mungkin membuat diri
sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua

2.2.Konsep Dasar Teori Keluarga


Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang komplek dengan menggunakan
pendekatan sistemik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
Tahap proses keperawatan keluarga meliputi :
1.PENGKAJIAN
Pengakajian adalah suatu tahap dimana eseorang perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibina,sumber informasi dari tahapan pengkajian
dibuat menggunakan metode :
1.wawancara
2.observasi fasilitas rumah
3.Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga
4.Data sekunder misalnya hasil laboratorium
Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
a.Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b.Data lingkungan
c.Struktur dan fungsi keluarga
d.Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
e.Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a.Fisik
b.Mental
c.Emosi
d.Spiritual

2.Perumusan diagnosa kebidanan


3.Penyusunan rencana kebidanan
Rencana di susun untuk priorita,menetapka tujuan identifikasi sumber daya
keluarga ,menyeleksi intervensi kebidanan

4.Pelaksanaan asuhan kebidanan


Perencanaan yan telah disusun dilaksanak dengan memobilisasi sumber sumber daya yang
ada di keluarga ,masyarakat dan pemerintah
5.Evaluasi
Pada tahap evaluasi ,perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Hal – hal yang perlu dikaji dalam keluarga meliputi :


A.Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1.Nama kepala keluarga
2.Alamat dan telepon
3.Pekerjaan kepala keluarga
4.Pendidikan kepala keluarga
5.Komposisi keluarga dan genogram
6.Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah – masalah yang terjadi dengan
jenis tipe tipe keluarga tersebut
7.Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut
terkait dengan kesehatan
8.Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapa mempengaruhi
kesehatan
9.Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapat baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainya.Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan – kenutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki
keluarga
10.Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama – sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio
juga merupakan aktifitas rekreasi.

B.Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1.Tahap perkembangan keluarga saaat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengananak tertua dari keluarga inti
2.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3.Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit
keturunan , riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga,perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi),sumber pelayanan keehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman – pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4.Riwayat kesehatn sebelumnya
5.Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri

C.Pengkajian lingkungan
1.Karakteristik rumah
Karakteristik rumah di identifikasi dengan melihat luas rumah ,type rumah,jumlah
ruangan,jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air,sumber air minum yang
digunakan serta denah rumah
2.Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristiktetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan,lingkungan fisik,aturan/kesepakatan pendudk setempat ,budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan .
3.Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaankeluarga berpindah tempat
4.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang diinginkan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauh mana interkasi keluarga dengan masyrakat.
5.Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat,fasilitas –fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.Fasilitas
mencakup fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas
sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

D.Struktur Keluarga
1.Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2.Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku
3.Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secra formal maupun
informal.
4.Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan.

E.Fungsi keluarga
1.Fungsi afektif
Hal yang perludikaji adalah gambaran diri anggota keluarga ,perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga,dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,bagaiman keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2.Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu adalah bagaman interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin,norma,budaya dan perilaku
3.Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan ,pakaian,perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit.Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit.Kesanggupan keluarga dalam melaksanakn perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga ,mengambil keputusan
untuk melakukan tindaka,melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit,menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkunagn setempat.
Hal – hal yang pelu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah:
a.Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,yang perlu dikaji
adalah sejauh mana keluarga memahami fakta – fakta dari masalh kesehatan yang
meliputi :pengertian,tanda dan gejala,faktor penyebab, dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah.
b.Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :
1.Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah 2.Apakah
masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
3.Apakah kelurga merasamenyerah terhadap masalah yang dialami
4.Apakaha keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
5.Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap maslah kesehatan
6.Apakah keluarga dapt menjangkau fasilitas kesehatn yang ada
7.Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8.Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
c.Mengetahui sejauh manan kemapuan keluarga mearawat anggota keluarga yang
sakit,termasuk kemapuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
1.Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkanuntuk
menanggulangi masalah kesehatan/penyakit
2.Apaka keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
3.Ketrampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai
4.Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan
5.Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6.Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan
dimasa mendatang
7.Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
8.Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan
keluarga akan fasilitas tersebut
9.Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,pengobatan ,dan
rehabolitasi)
10.Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan

4.Fungsi Reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a.Berapa jumlah anak
b.Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya megendalikan jumlah anggota keluarga
5.Fungsi E konomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a.Sejauh mana keluargamemenuhi kebutuhan sandang,pangan dan papa
b.Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga

F.Stres dan koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a.Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari 6 bulan
b.Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian lebih dari 6 bulan
2. Kemampuan keluargaberespon terhadap situasi/ stressor hal yang perlu dikaji adalah
sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi/stressor
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi fungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
G.Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga.Metode yang digunakn pada
pemeriksaan fisik tdidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

H.Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap tugas kesehatan yang
ada

III.MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEBIDANAN KELUARGA

NO KRITERIA SKOR BOBOT


1. Sifat masalah 1
1.Aktual(tidak/ 3
kurang sehat)
2.Ancaman kesehatan 2
3.Keadaan sehatera
1
2 Kemungkinan 2
masalah dapat di
ubah
1.Mudah 2
2.Sebagian 1
3.Tidak dapat 0
3 Potensi maslah untuk 1
dicegah
1.Tinggi 3
2.Sedang 2
3.rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
1.Maslah berat,harus
segera ditangani 2
2.Ada masalah,tetapi
tidak perlu segera 1
ditangani
3.Masalh tidak
dirasakan 0

Skoring :
Skor x Bobot

Angka tertinggi

Catatan : skor di hitung bersama keluarga

III.PERENCANAAN KEBIDANAN KELUARGA


Perencanaan kebidanan keluarga terdiri dari penentapan tujuan, yang mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standart.Kriteria dan
standart merupakan pernyataan spesifiktentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
kebidanan bedasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

IV.IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga bedasarkan perencanaan mengenai
diagnosa yang telah dibuat sebelumnya

V.EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan,dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilan ,bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dlam satu kali kunjungan ke
keluarga.Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga.Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
BAB III

FORMAT PENGKAJIAN ASKEB KELUARGA

Nama Mahasiswa : Sofi Khusnul Khotimah


Pengkajian diambil tanggal : 27 November 2014
Jam : 09.40 Wib
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Madura/Indonesia
Alamat : RT 02 RW 08 Dusun Jati Ketok desa GejugJati
2. Komposisi Keluarga
No Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan pekerjaan
keluarga
1. Tn. “S” 68 tahun L Islam KK SMP Petani
2. Ny.”S” 53 tahun P Islam Istri SD IRT
3. An. “M” 29 tahun P Islam Anak SD Petani
4. An.”S” 11 tahun P Islam Anak SD pelajar
5. An. “S” 9 tahun P Islam Anak Tidak Belum
sekolah Bekerja

3. Genogram
Keterangan :
1. : Perempuan

2. : Laki-laki

3. : Keluarga yang dibina

4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
jenis tipe keluarga tradisional(Keluarga inti) yaitu terdiri dari suami Tn.”S”, Ny.”S” An.”M”,
An. “S” dan An.”S”
b. Masalah yang dihadapi dengan tipe keluarga tersebut
keluarga mengatakan tidak ada masalah apapun dalam keluarga
5. Suku Bangsa
Keluarga berasal dari suku jawa dan bahasa yang digunakan sehari – hari yaitu bahasa jawa
6. Agama dan kepercayaan
Keluarga Tn.”S” Beragama islam dan keluarga Tn.” S”Aktif dalam kegiatan keagamaan yang
ada dalam masyarakat yaitu tahlilan malam jumat.
7. Status social ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai pekerja Petani, berangkat
mulai jam 08.00 WIB dan pulang jam 16.00 WIB dengan penghasilan ± Rp 100.000/bulan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan mendengarkan radio.
Rekreasi ke tempat hiburan hanya pada saat liburan sekolah.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn”S" menderita penyakit menurun seperti darah tinggi.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. “S” kondisinya tidak sehat.
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.Perumahan
Rumah yang
ditempati Tn. “ S” ini miliknya sendiri di dalam rumah itu bersama istri dan anaknya.

Luas bangunan 53 m2

b.Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,. Penerangan dari listrik,
cahaya matahari yang masuk cukup.
c.Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
d.Pemakaian air
Sumber air berasal dari sumur.
e. Jamban keluarga
Keluarga tidak memiliki jamban pribadi, kondisi jamban di timbun.
g.Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di lahan kosong milik sendiri kemudian dibakar
6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.”S” menggunakan bahasa sehari – hari dengan b. Madura
2. Struktur peran
Tn.”S” sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
Ny.”S” sebagai ibu dan merawat anaknya
An. “M” sebagai anak
An.”S” sebagai anak
An. “S” sebagai anak

3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SD
Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia
Pekerjaan :Petani
2. Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Bapak mengatakan menderita penyakit
Hipertensi.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Bapak mengatakan penyakitnya sudah lama.
4. Riwayat KB
-
5. Pola kebutuhan sehari – hari

a. Pola Eliminasi
Bapak mengatakan BAB 1 x sehari dan BAK ± 6 x/hari, dan tidak ada gangguan
b. Pola Nutrisi
Bapak mengatakan makan 3 x/hari dengan menu sepiring nasi, tempe dan sayur, kadang-
kadang makan buah.
c. Pola Istirahat
Bapak istirahat ± 8 jam/hari, tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 6 jam.
d. Pola Aktivitas
Bapak mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai Pekerja Petani.
e. Pola Aktivitas Seksual
-
f. Personal Hygiene
Bapak mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari.

g. Kebiasaan Sehari-hari
Bapak mengatakan ia merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan Kadang minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB :70 kg
TTV : TD : 170/100 mmHg TB :165 cm
N : 88 x/menit S : 36,5oC
RR : 24 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada luka
Muka : simetris, sedikit pucat, tidak odem
Mata :simetris, konjungtiva anemis, palpebra tidak odema, sklera merah, tidak ikterius
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Telinga :simetris, tidak ada serumen
Mulut :simetris, mukosa bibir kering , tidak ada stomatitis, dan ada caries gigi
Leher :simetris, tidak pembesaran kelenjar tyroid dan tidak nampak pembesaran vena jugularis.
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
Genetalia :tidak dikaji
Anus : tidak dikaji
Ekstermitas : simetris, tidak adem dan tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : simetris, tidak oedem dan tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
leher :tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
c. Auskultasi
jantung
d. Perkusi
Tidak dikaji

II. ANALISIS DATA


No Data Penyebab Masalah
1Ds: Bapak mengatakan sudah lama Kurangnya Ketidak pedulian bapak
menderita hipertensi pengetahuan Bapak terhadap penyakitnya.
Do : Bapak tampak kurang mengerti tentang penyakit
tentang penyakit hipertensi. hipertensi

III. PRIORITAS MASALAH


Untuk menghadapi kemungkinan masalah dapat diatasi, dilakukan teknik skoring sebagai
berikut
Ketidakikutsertaan ibu untuk ber-KB apapun usia 39 tahun, jumlah anak 3
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tahu/tidak tahu dan
skala actual memerlukan penyuluhan
(tidak/kurang sehat) segera
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah mudah diubah
masalah dapat diubah dengan penyuluhan yang
skala dengan mudah tepat.
3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah dapat diubah
diubah dengan penyuluhan yang
Skala tinggi tepat terutama partisipasi
keluarga dalam
mendukungnya.
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 1 Keluarga tidak menyadari
kurangnya pengetahuan-
pengetahuan tersebut
merupakan masalah yang
harus segera ditangani.
Total 4 4

III. RENCANA KEBIDANAN


N Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Intervensi
o Umum
1 Bapak Setelah Setelah - tidak terjadi - Memberikan penyuluhan
mengataka dilakukan dilakukan penyakit pada Bapak tentang macam-
n sudah asuhan asuhan dengan macam Penyakit menurun.
lama kebidanan kebidanan resiko - Jelaskan tentang penyakit
menderita diharapkan diharapkan tinggi hipertensi dan Gizi pada lansia.
penyakit bapak Bapak dijelaskan. - Beri dorongan pada bapak
hipertensi mengerti mengerti - Bapak untuk mengontrol
tentang tentang merasa emosionalnya.
bahaya keadaannya nyaman -Anjurkan pada Bapak untuk
penyakit saat ini dan setelah di konsultasi ketenaga kesehatan
hipertensi dampak beri tentang kontrasepsi
terhadap penyuluhan. - Beritahu keluarga untuk
hipertensi -Bapak bisa selalu mengingatkan bapak
mengulangi kontrol kesehatannya.
penjelasan - Jelaskan pada Bapak di mana
petugas harus kontrol.
- Jelaskan pada Bapak tentang
masalah-masalah kesehatan
yang timbul jika Bapak tidak
kontrol.

V. IMPLEMENTASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
27-11-2014 Ketidak tahuana. Memperkenalkan diri pada keluarga.
Jam 09.40 bapak tetang b. Menjelaskan tujuan kunjungan membuat janji untuk
WIB penyakit melakukan kunjungan dengan wawancara dan
hipertensi. pengamatan.
27-11-2014 Ketidak tahuanc. Memberikan penyuluhan tentang macam-macam macam-
Jam 09.40 bapak tentang macam penyakit menurun.
pentingnya kond. Menjelaskan tentang penyakit menurun.
trol. e. Memberikan dorongan pada bapak sehingga Bapak
termotivasi untuk mengikuti Selalu kontrol.
f. Memberitahukan keluarga untuk mendukung Bapak
Sealalu kontrol.
g. Beritahu bapak di mana Bapak harusKontrol.
h. Jelaskan pada Bapak tentang masalah kesehatan yang
timbul jikaBapak tidak mengikutiKontrol.
i. Menganjurkan Bapak kontrol Jika terjadi keluhan-
keluhan yang selama ini ditimbulkan.
j. Menanyakan kembali kepada Bapak apa yang dinginkan
dan memberi waktu untuk memikirkan sebelum
mengambil keputusan.
k. Memberikan leavlet tentang penyakit hipertensi agar
bisa dibaca lagi dan bisa dijadikan bahan pertimbangan
tentang pentingnya kontrol.

VII. EVALUASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
29-11- Ketidak S : bapak mengatakan dapat mengerti tentang penjelasan
2014 tahuan petugas.
bapak O: bapak mau mencoba untuk melalukan kontrol.
tentang A:
bahaya masalah teratasi
penyakit P : Rencana dihentikan
hipertensi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. “S” dengan
Hipertensi di RT 02 RW 08 Dusun Jati ketok Desa GejugJati kecamatan Lekok kabupaten
Pasuruan sesuai dengan lima langkah manajemen kebidanan, penulis menginginkan bekerja
sama dengan pihak rumah sakit, puskesmas, klinik, dalam menciptakan program spesifik
untuk mengoptimalkan dukungan sosial terhadap peningkatan kualitas hidup pada lansia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka disimpulkan
1. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.”S” yaitu Ketidak tahuan terhadap penyakit
Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada pada keluarga Tn.”S” diharapkan agar
Tn. “S” mengerti dan selalu kontrol dan mengetahui dampak-dampak yang timbul.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan pengkajian sedalam-
dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan
keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih
mengena kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budi Halim S, D Sukatman, Hamzah Shatri. Aspek Psikosomatik Hipertensi. Dalam: Aru W.
Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati, editor. Jilid II
Edisi IV Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2006. hlm. 923-924.
2. Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing Desain, Analysis, and Use. USA: Allyn &
Bacon.
3. Hardywinoto, Setiabudhi T. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan dari berbagai aspek.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Lemme, Barbara Hansen. 1986. Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon.
5. Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approaches. 6th edition. USA: Pearson Education, Inc.
6. Papalia, Dian E. 2008. Human Development. New York: Mc Grow Hill
7. Santrock, John W. 2002. Live-Span Development. New York: Mc Grow Hill.

Diposting oleh Unknown di 12/04/2014 09:49:00 AM


Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Anda mungkin juga menyukai