3. Genogram
Keterangan :
1. : Perempuan
2. : Laki-laki
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
jenis tipe keluarga tradisional(Keluarga inti) yaitu terdiri dari suami Tn.”S”, Ny.”S” An.”M”,
An. “S” dan An.”S”
b. Masalah yang dihadapi dengan tipe keluarga tersebut
keluarga mengatakan tidak ada masalah apapun dalam keluarga
5. Suku Bangsa
Keluarga berasal dari suku jawa dan bahasa yang digunakan sehari – hari yaitu bahasa jawa
6. Agama dan kepercayaan
Keluarga Tn.”S” Beragama islam dan keluarga Tn.” S”Aktif dalam kegiatan keagamaan yang
ada dalam masyarakat yaitu tahlilan malam jumat.
7. Status social ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai pekerja Petani, berangkat
mulai jam 08.00 WIB dan pulang jam 16.00 WIB dengan penghasilan ± Rp 100.000/bulan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan mendengarkan radio.
Rekreasi ke tempat hiburan hanya pada saat liburan sekolah.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn”S" menderita penyakit menurun seperti darah tinggi.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. “S” kondisinya tidak sehat.
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.Perumahan
Rumah yang
ditempati Tn. “ S” ini miliknya sendiri di dalam rumah itu bersama istri dan anaknya.
Luas bangunan 53 m2
b.Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,. Penerangan dari listrik,
cahaya matahari yang masuk cukup.
c.Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
d.Pemakaian air
Sumber air berasal dari sumur.
e. Jamban keluarga
Keluarga tidak memiliki jamban pribadi, kondisi jamban di timbun.
g.Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di lahan kosong milik sendiri kemudian dibakar
6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.”S” menggunakan bahasa sehari – hari dengan b. Madura
2. Struktur peran
Tn.”S” sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
Ny.”S” sebagai ibu dan merawat anaknya
An. “M” sebagai anak
An.”S” sebagai anak
An. “S” sebagai anak
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SD
Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia
Pekerjaan :Petani
2. Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Bapak mengatakan menderita penyakit
Hipertensi.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Bapak mengatakan penyakitnya sudah lama.
4. Riwayat KB
-
5. Pola kebutuhan sehari – hari
a. Pola Eliminasi
Bapak mengatakan BAB 1 x sehari dan BAK ± 6 x/hari, dan tidak ada gangguan
b. Pola Nutrisi
Bapak mengatakan makan 3 x/hari dengan menu sepiring nasi, tempe dan sayur, kadang-
kadang makan buah.
c. Pola Istirahat
Bapak istirahat ± 8 jam/hari, tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 6 jam.
d. Pola Aktivitas
Bapak mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai Pekerja Petani.
e. Pola Aktivitas Seksual
-
f. Personal Hygiene
Bapak mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari.
g. Kebiasaan Sehari-hari
Bapak mengatakan ia merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan Kadang minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB :70 kg
TTV : TD : 170/100 mmHg TB :165 cm
N : 88 x/menit S : 36,5oC
RR : 24 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada luka
Muka : simetris, sedikit pucat, tidak odem
Mata :simetris, konjungtiva anemis, palpebra tidak odema, sklera merah, tidak ikterius
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Telinga :simetris, tidak ada serumen
Mulut :simetris, mukosa bibir kering , tidak ada stomatitis, dan ada caries gigi
Leher :simetris, tidak pembesaran kelenjar tyroid dan tidak nampak pembesaran vena jugularis.
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
Genetalia :tidak dikaji
Anus : tidak dikaji
Ekstermitas : simetris, tidak adem dan tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : simetris, tidak oedem dan tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
leher :tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
c. Auskultasi
jantung
d. Perkusi
Tidak dikaji
VII. EVALUASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
29-11- Ketidak S : bapak mengatakan dapat mengerti tentang penjelasan
2014 tahuan petugas.
bapak O: bapak mau mencoba untuk melalukan kontrol.
tentang A:
bahaya masalah teratasi
penyakit P : Rencana dihentikan
hipertensi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. “S” dengan
Hipertensi di RT 02 RW 08 Dusun Jati ketok Desa GejugJati kecamatan Lekok kabupaten
Pasuruan sesuai dengan lima langkah manajemen kebidanan, penulis menginginkan bekerja
sama dengan pihak rumah sakit, puskesmas, klinik, dalam menciptakan program spesifik
untuk mengoptimalkan dukungan sosial terhadap peningkatan kualitas hidup pada lansia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka disimpulkan
1. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.”S” yaitu Ketidak tahuan terhadap penyakit
Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada pada keluarga Tn.”S” diharapkan agar
Tn. “S” mengerti dan selalu kontrol dan mengetahui dampak-dampak yang timbul.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan pengkajian sedalam-
dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan
keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih
mengena kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budi Halim S, D Sukatman, Hamzah Shatri. Aspek Psikosomatik Hipertensi. Dalam: Aru W.
Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati, editor. Jilid II
Edisi IV Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2006. hlm. 923-924.
2. Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing Desain, Analysis, and Use. USA: Allyn &
Bacon.
3. Hardywinoto, Setiabudhi T. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan dari berbagai aspek.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Lemme, Barbara Hansen. 1986. Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon.
5. Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approaches. 6th edition. USA: Pearson Education, Inc.
6. Papalia, Dian E. 2008. Human Development. New York: Mc Grow Hill
7. Santrock, John W. 2002. Live-Span Development. New York: Mc Grow Hill.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah mengkajian kegiatan
masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah
untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan bidan lain yang berkaitan, agar
mampu mencapai sehat sejahtera. (Effendi : 1998)
Program Indonesia sehat 2010 dicanangkan oleh pemerintah adalah suatu upaya untuk
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mendorong, memelihara, dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Dalam laporan ini saya memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “S” yang
mengalami masalah.
Lansia akan memiliki status kesehatan yang buruk setelah hipertensi dan
berisiko kematian, dimana dukungan sosial dipercaya memungkinkan lansia terdorong men-
yesuaikan lebih efektif sehingga kualitas hidupnya optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai hubungan dukungan sosial dan kualitas hidup pada lansia
hipertensi. Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif desain korelasional. Instrumen
yang digunakan yaitu kuesioner dukungan sosial dan kuesioner kualitas hidup. Tiga puluh
subjek merupakan lansia hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg) tanpa komplikasi dan
sedikitnya tiga kali diperiksa petugas medis, sehingga digunakan purposive sampling.
Pengolahan data menggunakan statistik non parametrik dengan perhitungan korelasi Rank
Spearman.
Data dianalisa dengan test dengan taraf kepercayaan = 0,05. Terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pada lansia penderita hipertensi dengan
tingkat korelasi sedang (0,525). Kelompok lansia hipertensi dalam penelitian ini cenderung
akan terdorong berupaya menjalani pengobatan dengan baik untuk mencapai kualitas hidup
yang tinggi ketika merasa memiliki dukungan sosial yang tinggi, khususnya ketika dukungan
sosial dinilai positif untuk membantunya. Diharapkan para klinisi kesehatan memerhatikan
dukungan sosial sebagai faktor yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup lansia
hipertensi, dan menciptakan kondisi yang memperlancar proses pertukaran dukungan sosial.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga
dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata memberikan asuhan kebidanan kepada keluarga
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
b. Mampu menganalisis data atau keluarga untuk menentukan masalah kesehatan
c. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan
d. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
e. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan kebidanan keluarga
f. Mampu mengevaluasi kebersihan tindakan kebidanan yang telah dilakukan
g. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan asuhan kebidanan
keluarga
.BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP GENOGRAM
Genogram atau potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal
dan keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah) baik dari pihak ibu dan ayah.
Fungsi genogram
1. Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga,mencari dimana komunikasi
mengalami masalah,
2. Memahami label atau julukan apa saja yang pernah di ungkapkan orang tua dan cukup
membentuk karakter diri kita sendiri.
3. Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orang tua yang mungkin membuat diri
sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua
C.Pengkajian lingkungan
1.Karakteristik rumah
Karakteristik rumah di identifikasi dengan melihat luas rumah ,type rumah,jumlah
ruangan,jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air,sumber air minum yang
digunakan serta denah rumah
2.Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristiktetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan,lingkungan fisik,aturan/kesepakatan pendudk setempat ,budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan .
3.Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaankeluarga berpindah tempat
4.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang diinginkan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauh mana interkasi keluarga dengan masyrakat.
5.Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat,fasilitas –fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.Fasilitas
mencakup fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas
sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
D.Struktur Keluarga
1.Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2.Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku
3.Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secra formal maupun
informal.
4.Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan.
E.Fungsi keluarga
1.Fungsi afektif
Hal yang perludikaji adalah gambaran diri anggota keluarga ,perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga,dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,bagaiman keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2.Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu adalah bagaman interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin,norma,budaya dan perilaku
3.Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan ,pakaian,perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit.Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit.Kesanggupan keluarga dalam melaksanakn perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga ,mengambil keputusan
untuk melakukan tindaka,melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit,menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkunagn setempat.
Hal – hal yang pelu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah:
a.Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,yang perlu dikaji
adalah sejauh mana keluarga memahami fakta – fakta dari masalh kesehatan yang
meliputi :pengertian,tanda dan gejala,faktor penyebab, dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah.
b.Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :
1.Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah 2.Apakah
masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
3.Apakah kelurga merasamenyerah terhadap masalah yang dialami
4.Apakaha keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
5.Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap maslah kesehatan
6.Apakah keluarga dapt menjangkau fasilitas kesehatn yang ada
7.Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8.Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
c.Mengetahui sejauh manan kemapuan keluarga mearawat anggota keluarga yang
sakit,termasuk kemapuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
1.Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkanuntuk
menanggulangi masalah kesehatan/penyakit
2.Apaka keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
3.Ketrampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai
4.Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan
5.Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6.Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan
dimasa mendatang
7.Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
8.Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan
keluarga akan fasilitas tersebut
9.Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,pengobatan ,dan
rehabolitasi)
10.Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan
4.Fungsi Reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a.Berapa jumlah anak
b.Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya megendalikan jumlah anggota keluarga
5.Fungsi E konomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a.Sejauh mana keluargamemenuhi kebutuhan sandang,pangan dan papa
b.Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga
H.Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap tugas kesehatan yang
ada
Skoring :
Skor x Bobot
Angka tertinggi
IV.IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga bedasarkan perencanaan mengenai
diagnosa yang telah dibuat sebelumnya
V.EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan,dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilan ,bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dlam satu kali kunjungan ke
keluarga.Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga.Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
BAB III
3. Genogram
Keterangan :
1. : Perempuan
2. : Laki-laki
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
jenis tipe keluarga tradisional(Keluarga inti) yaitu terdiri dari suami Tn.”S”, Ny.”S” An.”M”,
An. “S” dan An.”S”
b. Masalah yang dihadapi dengan tipe keluarga tersebut
keluarga mengatakan tidak ada masalah apapun dalam keluarga
5. Suku Bangsa
Keluarga berasal dari suku jawa dan bahasa yang digunakan sehari – hari yaitu bahasa jawa
6. Agama dan kepercayaan
Keluarga Tn.”S” Beragama islam dan keluarga Tn.” S”Aktif dalam kegiatan keagamaan yang
ada dalam masyarakat yaitu tahlilan malam jumat.
7. Status social ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai pekerja Petani, berangkat
mulai jam 08.00 WIB dan pulang jam 16.00 WIB dengan penghasilan ± Rp 100.000/bulan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan mendengarkan radio.
Rekreasi ke tempat hiburan hanya pada saat liburan sekolah.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn”S" menderita penyakit menurun seperti darah tinggi.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. “S” kondisinya tidak sehat.
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.Perumahan
Rumah yang
ditempati Tn. “ S” ini miliknya sendiri di dalam rumah itu bersama istri dan anaknya.
Luas bangunan 53 m2
b.Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,. Penerangan dari listrik,
cahaya matahari yang masuk cukup.
c.Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
d.Pemakaian air
Sumber air berasal dari sumur.
e. Jamban keluarga
Keluarga tidak memiliki jamban pribadi, kondisi jamban di timbun.
g.Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di lahan kosong milik sendiri kemudian dibakar
6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.”S” menggunakan bahasa sehari – hari dengan b. Madura
2. Struktur peran
Tn.”S” sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
Ny.”S” sebagai ibu dan merawat anaknya
An. “M” sebagai anak
An.”S” sebagai anak
An. “S” sebagai anak
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SD
Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia
Pekerjaan :Petani
2. Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Bapak mengatakan menderita penyakit
Hipertensi.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Bapak mengatakan penyakitnya sudah lama.
4. Riwayat KB
-
5. Pola kebutuhan sehari – hari
a. Pola Eliminasi
Bapak mengatakan BAB 1 x sehari dan BAK ± 6 x/hari, dan tidak ada gangguan
b. Pola Nutrisi
Bapak mengatakan makan 3 x/hari dengan menu sepiring nasi, tempe dan sayur, kadang-
kadang makan buah.
c. Pola Istirahat
Bapak istirahat ± 8 jam/hari, tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 6 jam.
d. Pola Aktivitas
Bapak mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai Pekerja Petani.
e. Pola Aktivitas Seksual
-
f. Personal Hygiene
Bapak mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari.
g. Kebiasaan Sehari-hari
Bapak mengatakan ia merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan Kadang minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB :70 kg
TTV : TD : 170/100 mmHg TB :165 cm
N : 88 x/menit S : 36,5oC
RR : 24 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada luka
Muka : simetris, sedikit pucat, tidak odem
Mata :simetris, konjungtiva anemis, palpebra tidak odema, sklera merah, tidak ikterius
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Telinga :simetris, tidak ada serumen
Mulut :simetris, mukosa bibir kering , tidak ada stomatitis, dan ada caries gigi
Leher :simetris, tidak pembesaran kelenjar tyroid dan tidak nampak pembesaran vena jugularis.
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
Genetalia :tidak dikaji
Anus : tidak dikaji
Ekstermitas : simetris, tidak adem dan tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : simetris, tidak oedem dan tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
leher :tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Payudara :tidak dikaji
Abdomen :tidak dikaji
c. Auskultasi
jantung
d. Perkusi
Tidak dikaji
V. IMPLEMENTASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
27-11-2014 Ketidak tahuana. Memperkenalkan diri pada keluarga.
Jam 09.40 bapak tetang b. Menjelaskan tujuan kunjungan membuat janji untuk
WIB penyakit melakukan kunjungan dengan wawancara dan
hipertensi. pengamatan.
27-11-2014 Ketidak tahuanc. Memberikan penyuluhan tentang macam-macam macam-
Jam 09.40 bapak tentang macam penyakit menurun.
pentingnya kond. Menjelaskan tentang penyakit menurun.
trol. e. Memberikan dorongan pada bapak sehingga Bapak
termotivasi untuk mengikuti Selalu kontrol.
f. Memberitahukan keluarga untuk mendukung Bapak
Sealalu kontrol.
g. Beritahu bapak di mana Bapak harusKontrol.
h. Jelaskan pada Bapak tentang masalah kesehatan yang
timbul jikaBapak tidak mengikutiKontrol.
i. Menganjurkan Bapak kontrol Jika terjadi keluhan-
keluhan yang selama ini ditimbulkan.
j. Menanyakan kembali kepada Bapak apa yang dinginkan
dan memberi waktu untuk memikirkan sebelum
mengambil keputusan.
k. Memberikan leavlet tentang penyakit hipertensi agar
bisa dibaca lagi dan bisa dijadikan bahan pertimbangan
tentang pentingnya kontrol.
VII. EVALUASI
Tanggal Masalah Implementasi
kesehatan
29-11- Ketidak S : bapak mengatakan dapat mengerti tentang penjelasan
2014 tahuan petugas.
bapak O: bapak mau mencoba untuk melalukan kontrol.
tentang A:
bahaya masalah teratasi
penyakit P : Rencana dihentikan
hipertensi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. “S” dengan
Hipertensi di RT 02 RW 08 Dusun Jati ketok Desa GejugJati kecamatan Lekok kabupaten
Pasuruan sesuai dengan lima langkah manajemen kebidanan, penulis menginginkan bekerja
sama dengan pihak rumah sakit, puskesmas, klinik, dalam menciptakan program spesifik
untuk mengoptimalkan dukungan sosial terhadap peningkatan kualitas hidup pada lansia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka disimpulkan
1. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.”S” yaitu Ketidak tahuan terhadap penyakit
Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada pada keluarga Tn.”S” diharapkan agar
Tn. “S” mengerti dan selalu kontrol dan mengetahui dampak-dampak yang timbul.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan pengkajian sedalam-
dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan
keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih
mengena kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budi Halim S, D Sukatman, Hamzah Shatri. Aspek Psikosomatik Hipertensi. Dalam: Aru W.
Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati, editor. Jilid II
Edisi IV Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2006. hlm. 923-924.
2. Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing Desain, Analysis, and Use. USA: Allyn &
Bacon.
3. Hardywinoto, Setiabudhi T. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan dari berbagai aspek.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Lemme, Barbara Hansen. 1986. Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon.
5. Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approaches. 6th edition. USA: Pearson Education, Inc.
6. Papalia, Dian E. 2008. Human Development. New York: Mc Grow Hill
7. Santrock, John W. 2002. Live-Span Development. New York: Mc Grow Hill.
Posting Komentar