Oleh:
RANTRI MUNIASIH
NIM : 11212131
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bpk. S (69 thn)
2. Alamat dan Telpon : Jl. Kemanggisan Pulo no 24e Rt 007/017, Palmerah
3. Komposisi Keluarga : Suami, Istri
Genogram
Bpk. S
Ibu M
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinnggal bersama
: Pasien
Bpk. S adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara, Ibu.M adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara.
Bpk. S dan Ibu. M dikaruniai 3 orang anak, ke 3 anak nya sudah menikah dan tinggal
bersama suami dan anak-anaknya. Mereka tinggal berdua saja.
4. Tipe Keluarga : Keluarga Inti
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosek Keluarga : ± 2.000.000/Bulan
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Berkumpul bersama anak, cucu dan keluarga
A. Lingkungan
15. Karakteristik rumah : Rumah pribadi dengan jenis bangunan permanen, dua lantai
terdapat ventilasi rumah di ruang atas ada 3 jendela, pencahayaan yang masuk ke
dalam rumah sedang, sehingga cahaya yang masuk dikatakan cukup, dikamar
tidur tidak terdapat jendela. Penerangan yang di pakai adalah lampu listrik dengan
cahaya cukup, lantai rumah menggunakan keramik.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW :
Tetangga ramah, dan peduli dengan sesama. Jarak rumah berdekatan, padat
penduduk dan teratur
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Gotong royong dan perkumpulan kegiatan di musollah musollah.
18. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Bpk.S sangat baik dengan tetangga sekitar dan saling berintereaksi satu
sama lain.
Struktur Keluarga
19. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga Bpk.S terbuka jika ada masalah dapat di musyawarahkan
20. Struktur kekuatan keluarga :
Dalam pengambilan keputusan dalam keluarga di pegang oleh Bpk. S dan Ibu. M
21. Struktur peran :
Sudah sesuai dengan peran dan fungsi keluarga
22. Nilai dan norma budaya :
Keluarga Bpk. S tidak mempunyai keyakinan nilai dan norma yang bertentangan
dengan kesehatan.
B. Fungsi Keluarga
23. Fungsi afektif :
Dalam keluarga semua anggota saling memberikan perhatian dan saling
mendukung satu sama lainnya
24. Fungsi Sosialisasi :
Keluarga Bpk. S sering berinteraksi dan bersosialisasi dengan tetangga
Kerukunan hidup dalam keluarga :
Keluarga Bpk. S hidup rukun dengan sesama anggota keluarga
Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Saling berkomunikasi
Anggota keluarga yang dominan dalm pengambilan keputusan : Suami Bpk. S
Kegiatan keluarga waktu senggang :
Kumpul bersama sambil menonton acara televisi.
Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Berpartisipasi mengikuti kerja bakti dan pengajian
C. Pemeriksaan Fisik
Komponen Bpk. S Ibu. M
Riwayat Hipertensi Hipertensi
penyakit saat
ini
Keluhan yang Pusing, kleyengan, terkadang Lemas, pusing
dirasakan jalan sempoyongan
Tanda dan Sakit pada kepala Lemas, sering haus dan sulit
gejala tidur
Lampiran 1
No
DATA PROBLEM
.
1. Data Subyektif :
- Bpk. S mengatakan hipertensi adalah nyeri Ketidakefektifan pemeliharaan
pada kepala (pusing) akibat terlalu banyak kesehatan keluarga Bapak S
mengkonsumsi garam khususnya Bpk.S menderita
- Bpk. S mengatakan bahwa gejala Diabetes
hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat
pada bagian leher, jantung berdebar-debar,
dan mudah letih
- Bpk. S mengatakan penyebab dari
hiperteensi karena mengkonsumsi garam
yang berlebih dan karena keturunan.
- Bpk. S mengatakan tidak mengetahui
komplikasi dari hipertensi
- Bpk. S mengatakan upaya yang dilakukan
ketika hipertensi kambuh adalah hanya
dengan istirahat dan mengurangi aktivitas
dalam bergerak.
- Bpk. S mengatakan belum tahu cara untuk
mencegah hipertensi.
- Bpk. S mengatakan hari ini tidak minum
obat hipertensinya karena habis dan malas
untuk membelinya
- Bpk. S sudah mengetahui makanan yang
harus dikurangi untuk penderita hipertensi
seperti mengurangi konsumsi garam, ikan
asin, merokok, menghindarri makanan
cepat saji, membatasi makanan manis dan
makanan berkolesterol tinggi (gorengan)
- Bpk. S sudah mengetahui makanan yang
harus dikonsumsi bagi penderita hipertensi
seperti memperbanyak konsumsi sayur dan
buah segar, menngkonsumsi timun, daging
merah tanpa lemak, banyak mengkonsumsi
air mineral.
- Bpk. S hanya mengetahui timun sebagai
obat tradisional yang mampu menurunkan
tekanan darah, selebihnya seperti (rebusan
daun salam, perasan belimbing dan rebusan
daun sirsak) Bpk. CS belum
mengetahuinya.
- Bpk. S mengatakan obat yang mampu
mengontrol tekanan darahnya adalah
amlodipin, sedangkan Bpk. S tidak cocok
jika menggunakan catopril karena tidak ada
perubahan pada tekanan darahnya.
- Bpk. S mengatakan tidak mengetahui
tentang lingkungan yang baik utuk diabetes
- Keadaan rumah Bpk. S bersih, lantai
rumah dan kamar mandi rajin disikat agar
tidak licin.
- Bpk. S mengatakan pernah mendapatkan
penyuluhan tentang Diabetes
- Bpk. S mengatakan rutin memeriksakan
kesehatannya ke RS Pelni untuk kontrol
Data Obyektif :
A. Hasil TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/Menit
Rr : 20 x/Menit
T : 36,2 ºC
GDS : 145
B. Bpk. S tampak tidak ada keluhan
SKORING
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Bapak.S Khususnya
Ibu. M Dengan Hipertensi (HT)
Oleh:
RANTRI MUNIASIH
NIM : 11212131
STIKES PERTAMEDIKA
JAKARTA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Menurut Depkes RI, 1989 (dalam Setiadi, 2008) keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga, sebelumnya perawat harus mampu
membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, yang selanjutnya berguna
untuk menentukan masalah kesehatan dalam keluarga.
Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses
keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksi kesediaan untuk terlibat guna
mencapai tujuan asuhan keperawatan. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan
yang direncanakan secara sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
pencapaian tiuan klien. Dalam hubungan itu perawat menggunakan pengetahuan
komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.
Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional yang diarahkan
pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat dengan pasien merupakan hubungan
interpersonal titik tolak saling memberi pengertian. Kewajiban perawat memberikan
asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling percaya dibentuk dalam
interaksi ,hubungan yang dibentuk bersifat terapetik dan bukan hubungan
social,hubungan perawat dan klien sengaja dijalin terfokus pada klien,bertujuan
menyelesaikan masalah klien.
Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi bila :
a. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien
b. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus melindungi hak
tersebut,salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi pasien
c. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada
pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya,antara lain
kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam menentukan sikap atau pilihan
sehingga tidak dapat menggunakan hak dan kewajibannya dengan baik
d. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap sabar dan
tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral
e. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang mungkin
timbul selama pasien dalam perawatannya
f. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-nilai
pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara pasien,keluarga,dan
teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien
Pembimbing Mahasiswa
( Dr.Lenny Rosbi Rimbun,S.Kp.,M.Si.,M.Kep) ( Rantri Muniasih )
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN
Oleh :
Rantri Muniasih
NIM : 11212131
STIKES PERTAMEDIKA
JAKARTA
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Latar belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya
tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar,
2021).
Keluarga Bpk.S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri. Bpk.S TD :
130/80 mmHg, N : 85x/menit, Rr : 20x/menit, Sh :36,0 ºC tidak ada keluhan. Ibu. M
TD: 160/90 mmHg, N: 78x/Menit, Rr: 18x/Menit, Sh: 36,7 ºC dengan keluhan lemas,
agak pusing.
a. Data Pasien
b. Riwayat dan tahapan umum berupa genogram,suku, agama, status sosial ekonomi
keluarga, aktivitas rekreasi keluarga perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga Bapak S
3. Rencana keperawatan
2) Metode : Observasi
2) Metode : Ceramah
2) Metode : Ceramah
3) Media & alat : Leaflet
2) Metode : Ceramah
2) Metode : Ceramah
2) Metode : Ceramah
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Lp keluarga Bpk.S telah dibuat dan dikonsulkan dengan pembimbing
b. Disepakati dengan keluarga bahwa kunjungan pada Tanggal 21 Maret sampai
dengan 30 Maret pukul 15.00 WIB
c. Anggota keluarga menerima dan berespon positif dengan mahasiswa
2. Proses
Hasil : Didapatkan data berupa
a. Data umum berupa genogram, suku, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
A. DEFINISI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya
tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar,
2021).
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Ada 2 macam hipertensi menurut (Musakkar & Djafar, 2021) yaitu :
a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui
penyebabnya. Sekitar 10-16% orang dewasa yang mengidap penyakit tekanan darah
tinggi ini.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya. Sekitar 10 %
orang yang menderita hipertensi jenis ini.
Beberapa penyebab hipertensi menurut (Musakkar & Djafar, 2021), antara lain :
1) Keturunan Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang mengidap
hipertensi maka besar kemungkinan orang tersebut menderita hipertensi.
2) Usia Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambah usia seseorang
maka tekanan darah pun akan meningkat.
3) Garam Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa
orang.
4) Kolesterol Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah, sehingga mengakibatkan
pembuluh darah menyempit dan tekanan darah pun akan meningkat.
5) Obesitas/kegemukan Orang yang memiliki 30% dari berat badan ideal memiliki
risiko lebih tinggi mengidap hipertensi.
6) Stress Stres merupakan masalah yang memicu terjadinya hipertensi di mana
hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis
peningkatan saraf dapat menaikkan tekanan darah secara intermiten (tidak
menentu)(Anggriani et al., 2014).
7) Rokok Merokok dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi, jika merokok dalam
keadaan menderita hipertensi maka akan dapat memicu penyakit yang berkaitan
dengan jantung dan darah.
8) Kafein Kafein yang terdapat pada kopi, teh, ataupun minuman bersoda dapat
meningkatkan tekanan darah.
9) Alkohol Mengonsumsi alkohol yang berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.
10) Kurang olahraga Kurang berolahraga dan bergerak dapat meningkatkan tekanan
darah, jika menderita hipertensi agar tidak melakukan olahraga berat.
C. KLASIFIKASI KLINIS
Tabel 1
Klasifikasi Hipertensi menurut (Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2019)
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Optimal < 120 < 80
Normal 120-129 80-84
Normal Normal- Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi Derajat 3 ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi Sistolik ≥ 140 < 90
Terisolasi
Sumber : 2018 ESC/ESH Hypertension Guidelines
F. KOMPLIKASI
Menurut Nuraini (2015) tekanan darah yang tidak terkontrol umumnya akan menjadi
faktor risiko terjadinya komplikasi. Mortalitas pada penderita hipertensi lebih cepat
apabila penyakitnya tidak tekontrol dan menimbulkan komplikasi ke beberapa organ
vital. Komplikasi yang terjadi pada penderita hipertensi yaitu :
a. Otak Stroke merupakan kerusakan yang terjadi di otak yang disebabkan oleh
hipertensi, dimana stroke timbul karena pembuluh darah menyempit, pendarahan
atau tersumbat hal ini dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan
nutrisi ke otak.
b. Kardiovaskuler Infark miokard dapat terjadi apabila arteri coroner mengalami
arterosklerosis atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat 19 aliran darah
yang melalui pembuluh darah tersebut, sehingga miokardium tidak mendapatkan
suplai oksigen yang cukup. Apabila kebutuhan oksigen pada miokardium tidak
terpenuhi akan menyebabkan terjadinya iskemia jantung yang pada akhirnya dapat
menjadi infark.
c. Ginjal Penyakit ginjal kronik dapat terjadi karena kerusakan progesif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan glomerolus. Kerusakan pada glomerulus akan
mengakibatkan darah mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, sehingga nefron akan
terganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian ginjal.
d. Retinopati Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah pada retina. Kelainan pada retina yang terjadi akibat tekanan darah
yang tinggi adalah iskemik optic neuropati atau kerusakan pada saraf mata akibat
aliran darah yang buruk, oklusi arteri dan vena retina akibat penyumbatan aliran
darah pada arteri dan vena retina.
I. OBAT TRADISIONAL
DAFTAR PUSTAKA
SATUAN ACARA PENGAJARAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN
Oleh:
RANTRI MUNIASIH
NIM : 11212131
STIKES PERTAMEDIKA
JAKARTA
2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDI
(STIKes PERTAMEDIKA)
JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240
B. MATERI BAHASAN
1. Konsep Hipertensi (definisi, penyebab, tanda dan gejala)
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. METODE
4. Ceramah
5. Demonstrasi
6. Tanya jawab
1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit
3. Penutup : 5 menit
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan a. Bertanya
b. Evaluasi bertanya b. Menjawab
b. Memberikan pertanyaan pertanyaan
c. Salam penutup tentang materi yang sudah c. Menjawab salam
disampaikan
c. Mengucapkan salam
F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi : Pertanyaan
Prosedur : Lisan
Butir Soal
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
Tolong sebutkan pengertian hipertensi
Jawaban
1. Hipertensi adalah nyeri pada kepala (pusing) akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240
B. MATERI BAHASAN
1. Tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit
3. Penutup :
f. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
g. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab 5 menit
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
h. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi: Pertanyaan
Prosedur : Lisan
Butir Soal
1. Sebutkan tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi?
2. Bagaimana pencegahan dan penanganani Hipertensi?
Jawaban
1. Ibu. M mengatakan Komplikasi Hipertensi: Stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal,
kerusakan pada retina mata, dan gangguan pada otak
(STIKes PERTAMEDIKA)
JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240
B. MATERI BAHASAN
Perawatan mata dengan menyebutkan nama makanan yang di anjurkan, ,makanan yang
dihindari dan obat obatan tradisional.
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit
3. Penutup : 5 menit
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
b. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
c. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi: Pertanyaan
Prosedur : Lisan
Butir Soal
1. Sebutkan makanan yang di anjurkan, makanan yang dihindari dan obat obatan
tradisional
Jawaban
1. Ibu. M mengatakan Makanan yang di anjurkan penderita hipertensi adalah Makanan
rendah garam, rendah kalori dan tinggi serat, contohnya Makanan yang diolah
dengan menggunakan garam dapur atau baking powder (roti, biscuit, makanan kering
asin
2. Ibu. M Obat tradisional hipertensiadalah Jus mentimun, Rebusan daun salam, Jus
belimbing
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240
B. MATERI BAHASAN
1. Menjelaskan lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis dan manfaat Kesehatan
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit
c. Tujuan pendidikan c. Menjelaskan tujuan pendidikan c. Menyimak
kesehatan Kesehatan
2. Pelaksanaan :
a. menjelaskan lingkungan a. menjelaskan lingkungan yang a. Menyimak
yang aman dan aman dan menyebutkan jenis b. Memperhatikan 20
menyebutkan jenis dan dan manfaat kesehatan. c. Menyimak menit
manfaat kesehatan. d. Memperhatikan
3. Penutup :
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
b. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab 5 menit
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
c. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil
Butir Soal
1. Jelaskan lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis dan manfaat kesehatan.
Jawaban
1. Ibu M menjelaskan bahwa lingkungan yang aman untuk hipertensi adalah
lingkungan yang tidak licin dan jauh dari benda benda tajam
2. Ibu M mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat untuk berobat seperti
puskesmas, RS Pelni, dan klinik terdekat dari rumah.