Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN

KELUARGA BPK S DENGAN DIABETES DI JL KEMANGGISAN PULO


PALMERAH

Disusun Sebagai Syarat Penugasan Praktek Keperawatan Keluarga

Oleh:
RANTRI MUNIASIH
NIM : 11212131

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN


STIKES PERTAMEDIKA
JAKARTA
2023
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bpk. S (69 thn)
2. Alamat dan Telpon : Jl. Kemanggisan Pulo no 24e Rt 007/017, Palmerah
3. Komposisi Keluarga : Suami, Istri

No Nama Jenis Hub. TTL/Umur Pendidikan


Kelamin Dengan KK

1. Ibu. M P Istri 64 thn SMP

Genogram

Bpk. S
Ibu M

: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinnggal bersama
: Pasien

Bpk. S adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara, Ibu.M adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara.
Bpk. S dan Ibu. M dikaruniai 3 orang anak, ke 3 anak nya sudah menikah dan tinggal
bersama suami dan anak-anaknya. Mereka tinggal berdua saja.
4. Tipe Keluarga : Keluarga Inti
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosek Keluarga : ± 2.000.000/Bulan
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Berkumpul bersama anak, cucu dan keluarga

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga lanjut usia
Keluarga lanjut usia Perkembangan keluarga tahap VIII merupakan tahap akhir
yang dimulai ketika salah satu atau kedua pasangan pensiun, sampai salah satu
pasangan meninggal dan berakhir ketika keduanya meninggal. Tugas
perkembangan pada tahap ini meliputi mengubah pengaturan hidup,
menyesuaikan diri dengan masa pensiun, mempertahakan hubungan perkawinan,
menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan
keluarga antargenerasi dan melakukan life review masa lalu.
10. Riwayat keluarga inti : Bpk.S dan Ibu.M menikah pada tahun 1976 dan memiliki
anak pertama pada tahun 1978
11. Riwayat penyakit keturunan : Bpk. S mengetahui bahwa keluarganya ada yang
menderita penyakit hipertensi.
12. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No. Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindaan yang


kesehatan (BCG/Polio/ kesehatan telah dilakukan
DPT
/HB/Campak)
1. Bpk.S 69 th 62 Tidak sehat, Tidak tahu Terkadang Minum obat
(HT) pusing Glimeperid

2. Ibu. M 64 th 70 Tidak sehat Tidak Tahu Kadang Amlodipin 10


hipertensi pusing mg
angan mulai
13. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Klinik, Puskes kelurahan atau
RS.PELNI Petamburan
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Bpk. S mengatakan bahwa keluarga sebelumnya ada yang pernah menderita
hipertensi.

A. Lingkungan
15. Karakteristik rumah : Rumah pribadi dengan jenis bangunan permanen, dua lantai
terdapat ventilasi rumah di ruang atas ada 3 jendela, pencahayaan yang masuk ke
dalam rumah sedang, sehingga cahaya yang masuk dikatakan cukup, dikamar
tidur tidak terdapat jendela. Penerangan yang di pakai adalah lampu listrik dengan
cahaya cukup, lantai rumah menggunakan keramik.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW :
Tetangga ramah, dan peduli dengan sesama. Jarak rumah berdekatan, padat
penduduk dan teratur
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Gotong royong dan perkumpulan kegiatan di musollah musollah.
18. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Bpk.S sangat baik dengan tetangga sekitar dan saling berintereaksi satu
sama lain.

Struktur Keluarga
19. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga Bpk.S terbuka jika ada masalah dapat di musyawarahkan
20. Struktur kekuatan keluarga :
Dalam pengambilan keputusan dalam keluarga di pegang oleh Bpk. S dan Ibu. M
21. Struktur peran :
Sudah sesuai dengan peran dan fungsi keluarga
22. Nilai dan norma budaya :
Keluarga Bpk. S tidak mempunyai keyakinan nilai dan norma yang bertentangan
dengan kesehatan.

B. Fungsi Keluarga
23. Fungsi afektif :
Dalam keluarga semua anggota saling memberikan perhatian dan saling
mendukung satu sama lainnya
24. Fungsi Sosialisasi :
Keluarga Bpk. S sering berinteraksi dan bersosialisasi dengan tetangga
 Kerukunan hidup dalam keluarga :
Keluarga Bpk. S hidup rukun dengan sesama anggota keluarga
 Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Saling berkomunikasi
 Anggota keluarga yang dominan dalm pengambilan keputusan : Suami Bpk. S
 Kegiatan keluarga waktu senggang :
Kumpul bersama sambil menonton acara televisi.
 Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Berpartisipasi mengikuti kerja bakti dan pengajian

25. Fungsi perawatan kesehatan keluarga : Terlampir


26. Fungsi Reproduksi :
 Perencanaan jumlah anak : Tidak ada perencanaan memiliki anak
27. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan : Keluarga Bpk.S memenuhi kebutuhan
sandang pangan seperti membeli bahan bahan makanan untuk memasak
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

28. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek : Keluarga Bpk. S akhir-akhir ini sedang memikirkan
Tentang penyakitnya agar segera pulih
b. Stressor jangka panjang : Tidak ada
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah: Jika ada masalah di dalam
keluarga Bpk. S langsung dibicarakan bersama dan di cari jalan keluarnya

29. Strategi adaptasi disfungsional :


Tidak ada strategi adaptasi yang menyimpang

30. Harapan Keluarga :


Keluarga Bpk. senang dengan kehadiran mahasiswa untuk mengkaji masalah
yang terjadi di keluarga Bpk.S dan berharap mahasiswa dapat membantu untuk
memecahkan masalah kesehatan yang terjadi di keluarga.

C. Pemeriksaan Fisik
Komponen Bpk. S Ibu. M
Riwayat Hipertensi Hipertensi
penyakit saat
ini
Keluhan yang Pusing, kleyengan, terkadang Lemas, pusing
dirasakan jalan sempoyongan

Tanda dan Sakit pada kepala Lemas, sering haus dan sulit
gejala tidur

Riwayat Diabetes Hipertensi


penyakit
sebelumnya
Tanda-tanda TD : 130/80 mmHg TD : 160/90 mmhg
vital N : 85 x/Menit N : 78 x/mnt
Rr : 20 x/Menit Rr : 20 x/mnt
T : 36,0 ºC T : 36,7 ºC
Kepala Rambut dan kulit kepala Rambut dan kulit kepala
bersih, warna putih , lurus, bersih, warna putih dan
pendek dan tebal. pendek dan tipis
Distribusi menyebar rata Distribusi menyebar rata
Tidak teraba benjolan pada Tidak teraba benjolan pada
kepala, tidak tampak. Pada kepala, tidak tampak. Pada
wajah tampak simetris dan wajah tampak simetris dan
tidak ada luka tidak ada luka

Mata Isokor, bola mata dapat Isokor, bola mata dapat


mengikuti arah gerakan tangan mengikuti arah gerakan
pemeriksa, tidak ada nyeri tangan pemeriksa, tidak ada
tekan, pupil mata +2 mm, nyeri tekan, pupil mata +2
reaksi cahaya +/+, konjungtiva mm, reaksi cahaya +/+,
anemis, sclera an ikterik, konjungtiva anemis, sclera an
pandangan agak buram
Hidung Bentuk simetris, warna kulit Bentuk simetris, warna kulit
sama dengan kulit sekitarnya, sama dengan kulit sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan, tidak terdapat lesi atau cairan,
mukosa hidung lembab, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji terdapat bulu hidug, uji
penciuman baik penciuman baik
Telinga Daun telinga simetris kiri dan Daun telinga simetris kiri dan
kanan, bersih, tidak ada kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak benjolan, tidak bengkak, tidak
ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada
mastoideus, tidak ada serumen. mastoideus, tidak ada
Klien dapat mendengar dengan serumen. Klien dapat
baik mendengar dengan baik
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, Bibir simetris, mukosa
lidah simetri, dapat bergerak ke lembab, lidah simetri, dapat
kiri dan ke kanan , tidak pucat, bergerak ke kiri dan ke
lidah dapat meraskan asam, kanan , tidak pucat, lidah
asin, dan manis dengan baik, dapat meraskan asam, asin,
gigi kuning, karang gigi (-) dan manis dengan baik, gigi
kuning, karang gigi (-)
Leher dan Tidak ada kesulitan menelan, Tidak ada kesulitan menelan,
tenggorokkan pembesaran kelenjar getah pembesaran kelenjar getah
bening (-), distensi vena bening (-), distensi vena
jugularis (-), tidak ada tanda jugularis (-), tidak ada tanda
radang radang
Dada Bentuk dada simetris, tidak ada Bentuk dada simetris, tidak
distress pernapasan dan tidak ada distress pernapasan dan
ada edema tidak ada edem
Sistem Bunyi jantung: lup dup, tidak Bunyi jantung: lup dup, tidak
kardiovaskule ada distensi vena jugularis, ada distensi vena jugularis,
r CTR <3 detik CTR <3 detik
Sistem GI Mulut bersih, bising usus Mulut bersih,bising usus
Tract 12x/menit, abdomen teraba 12x/menit, abdomen teraba
lembek lembek
Sistem Kesadaran : Compos Metis Kesadaran : Compos Metis
Persyarafan GCS: 15 GCS: 15
Sistem Gerakan tak terbatass, mampu Gerakan tak terbatass, mampu
muskulo fleksi/ ekstensi tanpa rasa nyeri fleksi/ ekstensi tanpa rasa
skeletal tidak ada benjolan, bengkak nyeri tidak ada benjolan,
(-), kemerahan (-), kekuatan bengkak (-), kemerahan (-),
otot normal mampu menahan kekuatan otot normal mampu
tekanan, refleks (+) menahan tekanan, refleks (+)
55555 55555 55555 55555
55555 55555 55555 55555
Sistem Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Genetalia
Kulit Turgor baik, tanda radang (-), Turgor baik, tanda radang (-),
sawo matang, tekstur sedikit sawo matang, tekstur sedikit
kasar pada telapak tangan, kulit kasar pada telapak tangan,
teraba hangat kulit teraba hangat
Kuku Kuku pendek bersih Kuku penedek bersih

Lampiran 1

PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA


(MASALAH KESEHATAN DIABETES PADA BPK. S )
NO. KRITERIA PENGKAJIAN
1. Mengenal 1. Bpk.S mengatakan penyakit Diabetes adalah kadar
masalah gula darah terlalu tinggi.
2. Bpk.S mengatakan bahwa gejala Diabetes adalah
lemes, keluar keringet dingin
3. Bpk.S mengatakan penyebab dari Diabetes karena
mengkonsumsi makanan yang terlalu manis
4. Bpk. S Mengatakan penyebab Diabetes karena
keturunan
5. Bpk.S mengatakan bila makan terlalu manis akan
menyebabkan Diabetes

2. Mengambil 1. Bpk.S mengatakan komplikasi dari Diabetes adalah


keputusan yang 2. Bpk.S mengatakan bila merasakan badan lemas
tepat keluar keringat dingin, Bpk S minun teh air gula dan
beristirahat
3. Bpk.S mengatakan sudah tau bila tidak rutin minum
obat.

4. Bpk.S mengatakan yang mengambil keputusan jika


anggota keluarga ada yang sakit yaitu Bpk. S

3. Merawat anggota 1. Bpk S mengatakan belum tahu cara untuk mencegah


keluarga yang Diabetes.
sakit atau punya 2. Bpk.S mengatakan rutin minum obat Diabetes
masalah 3. Bpk.S sudah mengetahui makanan yang harus
dikurangi untuk penderita Diabetes seperti
mengurangi manis manis, gula, Rutin berolah raga,
mengatur gaya hidup sehat dan rutin cek gula darah
4. Bpk.S sudah mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi bagi penderita Diabetes seperti
mengurangi porsi makan, memperbanyak makan
sayur yang di kukus dan buah jagan yang terlalu
manis dan banyak minum air mineral.
5. Bpk.S hanya mengetahui sebagai obat tradisional
yang mampu menurunkan tekanan darah, selebihnya
seperti (rebusan daun salam, perasan belimbing dan
rebusan daun sirsak) Bpk.S belum mengetahuinya.
6. Bpk S belum megetahui pengobatan herbal atau
tradisional untuk DM
7. Ibu. R mengatakan obat yang mampu mengontrol
PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
(MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI PADA IBU. M )
No Kriteria Pengkajian
1. Mengenal 1. Ibu. M mengatakan Hipertensi adalah tingginya kadar
masalah gula dalam darah
2. Ibu. M mengatakan bahwa gejala hipertensi yaitu
sering haus, sering BAK, turunnya BB, dan lemas
3. Ibu. M mengatakan penyebab dari hipertensi karena
keturunan, dan kurangnya aktifitas

2. Mengambil 1. Ibu. M mengatakan tidak mengetahui akibat lanjut


keputusan yang (komplikasi) dari Hiperetensi
tepat 2. Ibu. M mengatakan upaya yang dilakukan ketika
badannya tidak enak dan lemas Ibu M beristirahat
saja.
3. Ibu. M tidak pernah kontrol ke RS karena menurut
beliau tensinya baik baik aja.
4. Ibu. M mengatakan belum mengetahui dampak yang
terjadi apabila tidak rutin dalam mengkonsumsi obat
5. Ibu. M mengatakan yang mengambil keputusan jika
anggota keluarga ada yang sakit yaitu Bpk.S

3. Merawat anggota 1. Ibu. M mengatakan belum tahu cara untuk mencegah


keluarga yang DM
sakit atau punya 2. Ibu. M mengatakan 2 hari tidak minum obat anjuran
masalah dokter karena habis dan malas untuk menebusnya
karena tidak ada waktu, dan malas mengantri.
3. Ibu. M sudah mengetahui makanan yang harus
dikurangi untuk penderita hipertensi seperti
mengurangi garam, ikan asin
4. Ibu. M sudah belum mengetahui makanan yang harus
di komsumsi.
5. Ibu. M belum megetahui pengobatan herbal atau
tradisional untuk Hipertensi
6. Ibu. M mengatakan obat yang mampu mengontrol
gula darahnya adalah metformin dan gliben
7. Ibu. M mengatakan jarang berolahraga

4. Memodifikasi 1. Ibu. M mengatakan tidak mengetahui tentang


lingkungan lingkungan yang sehat untuk hipertensi
2. Keadaan rumah Ibu. M bersih dan sepi.
5 Memanfaatkan 1. Ibu. M mengatakan belum pernah mendapatkan
Lampiran 2
DAFTAR MASALAH
Table analisa data Bpk.S dan Ibu. M

No
DATA PROBLEM
.
1. Data Subyektif :
- Bpk. S mengatakan hipertensi adalah nyeri Ketidakefektifan pemeliharaan
pada kepala (pusing) akibat terlalu banyak kesehatan keluarga Bapak S
mengkonsumsi garam khususnya Bpk.S menderita
- Bpk. S mengatakan bahwa gejala Diabetes
hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat
pada bagian leher, jantung berdebar-debar,
dan mudah letih
- Bpk. S mengatakan penyebab dari
hiperteensi karena mengkonsumsi garam
yang berlebih dan karena keturunan.
- Bpk. S mengatakan tidak mengetahui
komplikasi dari hipertensi
- Bpk. S mengatakan upaya yang dilakukan
ketika hipertensi kambuh adalah hanya
dengan istirahat dan mengurangi aktivitas
dalam bergerak.
- Bpk. S mengatakan belum tahu cara untuk
mencegah hipertensi.
- Bpk. S mengatakan hari ini tidak minum
obat hipertensinya karena habis dan malas
untuk membelinya
- Bpk. S sudah mengetahui makanan yang
harus dikurangi untuk penderita hipertensi
seperti mengurangi konsumsi garam, ikan
asin, merokok, menghindarri makanan
cepat saji, membatasi makanan manis dan
makanan berkolesterol tinggi (gorengan)
- Bpk. S sudah mengetahui makanan yang
harus dikonsumsi bagi penderita hipertensi
seperti memperbanyak konsumsi sayur dan
buah segar, menngkonsumsi timun, daging
merah tanpa lemak, banyak mengkonsumsi
air mineral.
- Bpk. S hanya mengetahui timun sebagai
obat tradisional yang mampu menurunkan
tekanan darah, selebihnya seperti (rebusan
daun salam, perasan belimbing dan rebusan
daun sirsak) Bpk. CS belum
mengetahuinya.
- Bpk. S mengatakan obat yang mampu
mengontrol tekanan darahnya adalah
amlodipin, sedangkan Bpk. S tidak cocok
jika menggunakan catopril karena tidak ada
perubahan pada tekanan darahnya.
- Bpk. S mengatakan tidak mengetahui
tentang lingkungan yang baik utuk diabetes
- Keadaan rumah Bpk. S bersih, lantai
rumah dan kamar mandi rajin disikat agar
tidak licin.
- Bpk. S mengatakan pernah mendapatkan
penyuluhan tentang Diabetes
- Bpk. S mengatakan rutin memeriksakan
kesehatannya ke RS Pelni untuk kontrol

- Bpk. S mengatakan fasilitas kesehataan


yang terdekat adalah Klinik, puskesmas
Kelurahan dan Rs Pelni

Data Obyektif :
A. Hasil TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/Menit
Rr : 20 x/Menit
T : 36,2 ºC
GDS : 145
B. Bpk. S tampak tidak ada keluhan

2. Data Subyektif : Ketidakefektifan pemeliharaan


- Ibu. M mengatakan Hipertensi adalah kesehatan keluarga Bpk.S
tingginya kadar gula dalam darah Khususnya Ibu M dengan
- Ibu. M mengatakan bahwa gejala Hipertensi
hiperertensi yaitu sering haus, sering BAK,
turunnya BB, dan lemas
- Ibu. M mengatakan penyebab dari
Hipertensi karena keturunan, dan
kurangnya aktifitas
- Ibu. M mengatakan tidak mengetahui
akibat lanjut (komplikasi) dari Hipertensi
- Ibu. M mengatakan upaya yang dilakukan
ketika badannya tidak enak dan lemas
Ibu.M langsung minum obat yang
dianjurkan oleh dokter dan beristirahat
- Ibu. M malas dan lupa untuk menebus obat
jika habis, dan kurang kesadaran untuk
rutin mengkonsumsi obat.
- Ibu. M mengatakan belum mengetahui
dampak yang terjadi apabila tidak rutin
dalam mengkonsumsi obat
- Ibu. M mengatakan belum tahu cara untuk
mencegah hipertensi.
- Ibu. M mengatakan 2 hari tidak minum
obat anjuran dokter karena habis dan malas
untuk menebusnya karena tidak ada waktu,
dan malas mengantri.
- Ibu. M sudah mengetahui makanan yang
harus dikurangi untuk penderita Hipertensi
seperti mengurangi konsumsi gula ,
merokok, rutin berolahraga, mengatur gaya
hidup sehat dan rutin cek gula darah
- Ibu. M sudah mengetahui makanan yang
harus dikonsumsi bagi penderita Hipertensi
seperti memperbanyak konsumsi sayur yg
di kukus dan buah segar, daging merah
tanpa lemak, banyak mengkonsumsi air
mineral, dan kacang kacangan yg di rebus
atau di kukus
- Ibu. M belum megetahui pengobatan
herbal atau tradisional untuk Hipertensi
- Ibu. M mengatakan obat yang mampu
mengontrol Tekanan darah tinggi adalah
Amlodipin 10 mg.
- Ibu. M mengatakan tidak mengetahui
tentang lingkungan yang sehat untuk
Hipertensi
- Keadaan rumah Ibu. M bersih dan sepi
- Ibu. M mengatakan belum pernah
mendapatkan penyuluhan Hipertensi
- Ibu. M mengatakan jika sakit berobat ke
Klinik.
- Ibu. M tidak pernah ke posbindu di RW
nya karena malas dan tidak ingin
- Ibu. M mengatakan fasilitas kesehataan
yang terdekat adalah Klinik, dan
puskesmas Kelurahan
Data Obyektif :
1. Hasil TTV:
TD : 160/90 mmhg
N : 88 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
T : 36,7 ºC
2. Ibu. R tampak lemas danmengatakan
agak pusing
SKORING

Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Bapak Khususnya


Bpk.C Menderita Diabetes

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat  Bpk. S mengetahui jika
masalah: dirinya memiliki masalah
Aktual 3 Diabetes, Diabetes pada
Resiko 2 1 3/3x1=1 Bpk.S sudah terjadi
Potensial 1 bertahun-tahun
 Pemeriksaan gula darah
GDS : 145
 Bpk.S mengatakan biasa
saja

2. Kemungkinan  Bpk.S berlatar pendidikan


masalah SMP. Bpk.S memiliki
dapat diubah: social ekonomi yang baik,
Mudah 2 mampu pergi ke pelayanan
Sebagian 1 2 2/2x2=1 kesehatan terdekat,
Tidak dapat 0 menggunakan BPJS
Kesehatan
 Bpk.S Rutin ke RS Pelni
untuk control rutin

3. Potensial  Diabetes yang di alami


masalah Bpk.S sudah berjalan 12
untuk tahun
dicegah:  Diabetes yang dialami
Tinggi 3 Bpk.S tidak menunjukkan
terjadinya komplikasi
Cukup 2 1 1/3x1=0,3  Diabetes yang diderita
Rendah 1 Bpk.S diakui bukan
keturunan
 Bpk.S mengkonsumsi obat
yang diresepkan oleh
dokter Klinik
 Bpk.S selalu minum obat
karena Bpk S rutin pergi ke
RS Pelni.
 Diabetes yang diderita
Bpk.S dapat dicegah dari
komplikassi apabila Bpk.S
dapat mengontrol makanan
yang di makan setiap hari.

4 Menonjolnya  Bpk.S mengatakan jika


masalah: Diabetesnya yang
Segera diatasi 2 dialaminya perlu
Tidak segera 1 1 0/2x1=0 dikendalikan agar tidak
diatasi menjuru pada komplikasi
Tidak 0 yang lebih lanjut
dirasakan
Jumlah 2.3

SKORING
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Bapak.S Khususnya
Ibu. M Dengan Hipertensi (HT)

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


.1 Sifat  Ibu. M mengetahui bahwa
masalah: dirinya menderita
Aktual 3 Hipertensi.
Resiko 2 1 3/3x1=1  Ibu. M sudah sekitar 10
Potensial 1 tahun yang lalu.
 Pemeriksaan Gula darah
Pekan 1: 199 mg/Dl

2. Kemungkinan  Ibu. M berlatar pendidikan


masalah SD
dapat diubah:  Ibu. M memiliki social
Mudah 2 ekonomi yang baik, mampu
Sebagian 1 2 1/2x2=1 pergi ke pelayanan
Tidak dapat 0 kesehatan terdekat, hanya
saja
 Ibu. M memiliki waktu
banyak untuk berobat
karena Ibu. M hanya ibu
rumah tangga saja

3. Potensial Ibu. M sudah 1 tahun


masalah belakangan ini mengalami
untuk Hipertensi
dicegah: yang dialami
Tinggi 3 1 2/3x1=0,6 Ibu.M menunjukan adanya
Cukup 2 komplikasi yang bisa
Rendah 1 mengganggu aktifitas sehari
hari
Hipertensi yang diderita Ibu.
M diakui bukan sebagai
penyakit keturunan.
Ibu. M mengkonsumsi obat
yang diresepkan oleh dokter
Klinik,
Ibu. M selalu minum obat
jika obat masih ada
(Amlodipin)
Hipertensi yang diderita
Ibu.M dapat dicegah dari
mengontrol makanan yang
boleh dikonsumsi dan yang
tidak boleh dikonsumsi

4. Menonjolnya  Ibu. M mengatakan


masalah: Hipertensi yang dialaminya
Segera diatasi 2 perlu dikendalikan agar
Tidak segera 1 1 2/2x1=1 tidak menjuru pada
diatasi komplikasi yang lebih
Tidak 0 lanjut
dirasakan
Jumlah 3,6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Bpk.S Khususnya Ibu. M dengan
Hipertensii (Skoring 3,6)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Bpk.S khususnya Bpk.S menderita
Diabetes (Skoring 2.3)
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN

Disusun Sebagai Syarat Penugasan Praktek Keperawatan Keluarga

Oleh:

RANTRI MUNIASIH
NIM : 11212131

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

STIKES PERTAMEDIKA

JAKARTA

2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Minggu : Ke 1 Nama : Rantri Muniasih


Kunjungan : 1, 2&3 NIM : 11212131
Tanggal : 21,22,24 Maret 2022

I. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Menurut Depkes RI, 1989 (dalam Setiadi, 2008) keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga, sebelumnya perawat harus mampu
membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, yang selanjutnya berguna
untuk menentukan masalah kesehatan dalam keluarga.

Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses
keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksi kesediaan untuk terlibat guna
mencapai tujuan asuhan keperawatan. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan
yang direncanakan secara sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
pencapaian tiuan klien. Dalam hubungan itu perawat menggunakan pengetahuan
komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.

Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional yang diarahkan
pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat dengan pasien merupakan hubungan
interpersonal titik tolak saling memberi pengertian. Kewajiban perawat memberikan
asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling percaya dibentuk dalam
interaksi ,hubungan yang dibentuk bersifat terapetik dan bukan hubungan
social,hubungan perawat dan klien sengaja dijalin terfokus pada klien,bertujuan
menyelesaikan masalah klien.
Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi bila :
a. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien
b. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus melindungi hak
tersebut,salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi pasien
c. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada
pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya,antara lain
kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam menentukan sikap atau pilihan
sehingga tidak dapat menggunakan hak dan kewajibannya dengan baik
d. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap sabar dan
tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral
e. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang mungkin
timbul selama pasien dalam perawatannya
f. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-nilai
pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara pasien,keluarga,dan
teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau


komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat
yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan
peraktek keperawatan,dimana inti dari filsafat tersebut adalah hak dan martabat
manusia. Karena itu, fokus dari etika keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia
yang unik. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan
peraturan tentang hubungan antara perawat dengan masyarakat,yaitu sebagai berikut :
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada
tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu, kelurga, dan masyarakat
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan masyarakat
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga dan
masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus,ikhlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur Keperawatan
d. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan serta
upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi
kepentingan masyarakat.
Tahap interaksi yang dilalui dalam berhubungan banyak factor yang perlu
diperhatikan baik klien maupun perawat
a. Perawat professional bila mampu menciptakan hubungan terapetik dengan klien
b. Keikhlasan,empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan dengan klien

2. Data Yang Perlu Dikaji


a. Data umum berupa nama keluarga, alamat, komposisi keluarga, genogram, tipe
keluarga suku, agama, status sosial ekonomi keluarga, dan aktifitas rekreasi
keluarga.
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga berupa tahap perkembangan keluarga
saat ini, tahap perkembangan keluarga uang cukup terpenuhi, riwayat keluarga inti,
dan riwayat penyakit keturunan.
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga.
d. Lingkungan berupa karakteristik rumah, karakteristik keluarga, dan komunitas
RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga, interaksi dengan
masyarakat, dan sistem pendukung keluarga.
e. Struktur keluarga berupa pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya
f. Fungsi keluarga berupa fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan
kesehatan keluarga, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi.
g. Stress dan koping keluarga berupa stressor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi adaptasi disfungsional.
h. Harapan keluarga.
i. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga.
j. Pengkajian TKK

3. Masalah Keperawatan Keluarga


Masalah kesehatan keluarga sangat berguna bagi perawat untuk melakukan
penjajakan tahap 2 yang mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga.
Masalah kesehatan belum dapat ditegakkan sampai semua data terkumpul dengan
lengkap

II. Proses Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa belum dapat ditegakkan sampai terkumpul semua data secara lengkap
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 30 menit terkumpul data yang menunjang timbulnya masalah
keperawatan keluarga.
3. Tujuan Khusus
Dalam waktu 3 x 30 menit diharapkan keluarga mampu :
a. Menyebutkan data umum : genogram, komposisi keluarga, suku, agama, status
sosial ekonomi keluarga dan aktifitas rekreasi keluarga.
b. Menyebutkan lingkungan : karakteristik rumah, karakteristik tetangga, komunitas
RW, mobilisasi geografis keluarga, perkumpulan keluarga, interaksi dengan
masyarakat dan sistem pendukung keluarga.
c. Menyebutkan struktur keluarga : pola komunikasi, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran ( formal dan informal), nilai dan norma keluarga.
d. Menyebutkan riwayat dan tahap perkembangan keluarga.

III. Rencana Keperawatan


1. Metode
a. Wawancara
Wawancara yaitu menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi keluarga dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak perlu ditanyakan
( ventilasi, penerangan, dan kebersihan)
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan hanya pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
Kesehatan
2. Media atau alat
Format pengkajian keluarga, alat tulis, alat pemeriksaan fisik (tensi meter, stetoskop,
thermometer,dan timbangan berat badan)
3. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa , Rabu, jumat
( 21,22, 24 Maret 2023 )
Waktu dan tempat : 16.00 – 17.00 WIB / Rumah Jln Kemanggisan Pulo, palmerah
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1) Laporan pendahuluan yang dibuat dikonsulkan ke pembimbing
2) Anggota keluarga bersedia menerima dan berinteraksi dengan mahasiswa
3) Mahasiswa hadir sesuai dengan kontrak waktu dengan keluarga
4) Melakukan kontrak waktu dan tempat
5) Menyediakan alat dan media yang diperlukan
b. Kriteria proses
1) Keluarga menerima kehadiran mahasiswa
2) Keluarga mengikuti proses diskusi dari awal hingga selesai
3) Selama berdiskusi keluarga aktif berdiskusi
c. Kriteria hasil
Dilaporkan data berupa :
1) Data umum berupa komposisi keluarga, genogram, tipe keluarga, suku, agama,
status sosial ekonomi keluarga, dan aktifitas rekreasi keluarga.
2) Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga berupa tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat penyakit keturunan.
3) Riwayat kesehatan masing-masing keluarga.
4) Lingkungan berupa karakteristik rumah, karakteristik keluarga, dan komunitas
RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga, interaksi dengan
masyarakat, dan sistem pendukung keluarga.
5) Struktur keluarga berupa pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya.
6) Fungsi keluarga berupa fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan
kesehatan keluarga, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi.
7) Stress dan koping keluarga berupa stressor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi adaptasi disfungsional.
8) Harapan keluarga.
9) Pemeriksaan fisik anggota keluarga.

Pembimbing Mahasiswa
( Dr.Lenny Rosbi Rimbun,S.Kp.,M.Si.,M.Kep) ( Rantri Muniasih )
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN

KELUARGA BPK.S KHUSUSNYA IBU. R DENGAN HIPERTENSI

Disusun Sebagai Syarat Penugasan Praktek Keperawatan Keluarga

Oleh :

Rantri Muniasih
NIM : 11212131

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

STIKES PERTAMEDIKA

JAKARTA

2023
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Minggu : Ke 2 Nama : Rantri Muniasih


Pertemuan : 4 dan 5 NIM : 11212131
Tanggal :

A. Latar belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya
tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar,
2021).

Seseorang dinyatakan hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥


140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik ketika dilakukan pengulangan
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2015).

Keluarga Bpk.S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri. Bpk.S TD :
130/80 mmHg, N : 85x/menit, Rr : 20x/menit, Sh :36,0 ºC tidak ada keluhan. Ibu. M
TD: 160/90 mmHg, N: 78x/Menit, Rr: 18x/Menit, Sh: 36,7 ºC dengan keluhan lemas,
agak pusing.

B. Data yang perlu dikaji

a. Data Pasien
b. Riwayat dan tahapan umum berupa genogram,suku, agama, status sosial ekonomi
keluarga, aktivitas rekreasi keluarga perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga Bapak S

C. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan yang akan ditemukan


Belum dapat di rumuskan karena pengkajian belum lengkap
D. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum
Dalam waktu 3x30 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah keperawatan pada keluarga.
2. Tujuan khusus
Dalam 1x30 menit di harapkan keluarga mampu memberikan informasi :
a. Data umum berupa genogram, suku, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga Bpk.S

3. Rencana keperawatan

a. Pertemuan 1, tanggal 21 Maret 2023

1) Kegiatan/tindakan : Mengkaji askep keluarga

2) Metode : wawancara, observasi

3) Media & alat : kertas pengkajian dan pulpen.

b. Pertemuan 2, tanggal 24 Maret 2023

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan pemeriksaan fisik keluarga

2) Metode : Observasi

3) Media & alat : Nursing Kit (Tensimeter,Termometer, Saturasi Oksigen)

c. Pertemuan 3, tanggal 24 Maret 2023

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan TUK 1 Kepada Ibu. M

2) Metode : Ceramah

3) Media & alat : Leaflet

d. Pertemuan 4, tanggal 27 Maret 2023

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan TUK 2 keluarga Kepada Ibu. M

2) Metode : Ceramah
3) Media & alat : Leaflet

e. Pertemuan 5, tanggal 6 juli 2021

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan TUK 3 keluarga Kepada Ibu. M

2) Metode : Ceramah

3) Media & alat : Leaflet dan Demonstrasikan obat tradisional

f. Pertemuan 6, tanggal 7 juli 2021

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan TUK 4 keluarga Kepada Ibu. M

2) Metode : Ceramah

3) Media & alat : Leaflet

g. Pertemuan 7, tanggal 8 juli 2021

1) Kegiatan/tindakan : Melakukan TUK 5 keluarga Kepada Ibu. M

2) Metode : Ceramah

3) Media & alat : Leaflet

E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Lp keluarga Bpk.S telah dibuat dan dikonsulkan dengan pembimbing
b. Disepakati dengan keluarga bahwa kunjungan pada Tanggal 21 Maret sampai
dengan 30 Maret pukul 15.00 WIB
c. Anggota keluarga menerima dan berespon positif dengan mahasiswa

2. Proses
Hasil : Didapatkan data berupa
a. Data umum berupa genogram, suku, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga

e. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga Bpk.S


Pembimbing Mahasiswa

(Dr.Lenny Rosbi Rimbun,S.Kp.,M.Si.,M.Kep) ( Rantri Muniasih)


LAMPIRAN MATERI HIPERTENSI

A. DEFINISI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya
tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar,
2021).

Seseorang dinyatakan hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥


140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik ketika dilakukan pengulangan
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2015).

B. PENYEBAB HIPERTENSI
Ada 2 macam hipertensi menurut (Musakkar & Djafar, 2021) yaitu :
a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui
penyebabnya. Sekitar 10-16% orang dewasa yang mengidap penyakit tekanan darah
tinggi ini.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya. Sekitar 10 %
orang yang menderita hipertensi jenis ini.

Beberapa penyebab hipertensi menurut (Musakkar & Djafar, 2021), antara lain :
1) Keturunan Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang mengidap
hipertensi maka besar kemungkinan orang tersebut menderita hipertensi.
2) Usia Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambah usia seseorang
maka tekanan darah pun akan meningkat.
3) Garam Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa
orang.
4) Kolesterol Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah, sehingga mengakibatkan
pembuluh darah menyempit dan tekanan darah pun akan meningkat.
5) Obesitas/kegemukan Orang yang memiliki 30% dari berat badan ideal memiliki
risiko lebih tinggi mengidap hipertensi.
6) Stress Stres merupakan masalah yang memicu terjadinya hipertensi di mana
hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis
peningkatan saraf dapat menaikkan tekanan darah secara intermiten (tidak
menentu)(Anggriani et al., 2014).
7) Rokok Merokok dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi, jika merokok dalam
keadaan menderita hipertensi maka akan dapat memicu penyakit yang berkaitan
dengan jantung dan darah.
8) Kafein Kafein yang terdapat pada kopi, teh, ataupun minuman bersoda dapat
meningkatkan tekanan darah.
9) Alkohol Mengonsumsi alkohol yang berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.
10) Kurang olahraga Kurang berolahraga dan bergerak dapat meningkatkan tekanan
darah, jika menderita hipertensi agar tidak melakukan olahraga berat.

C. KLASIFIKASI KLINIS
Tabel 1
Klasifikasi Hipertensi menurut (Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2019)
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Optimal < 120 < 80
Normal 120-129 80-84
Normal Normal- Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi Derajat 3 ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi Sistolik ≥ 140 < 90
Terisolasi
Sumber : 2018 ESC/ESH Hypertension Guidelines

D. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala Hipertensi Menurut (Salma, 2020), yaitu :
a. Sakit kepala (biasanya pada pagi hari sewaktu bangun tidur)
b. Bising (bunyi “nging”) di telinga
c. Jantung berdebar-debar
d. Pengelihatan kabur
e. Mimisan
f. Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi.
E. PENATAKSANAAN HIPERTESNI
Menurut Kemenkes RI (2013) penatalaksanaan hipertensi adalah untuk menurunkan
risiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbilitas yang berkaitan. Tujuan
terapi adalah mencapai dan 14 mempertahankan tekanan sistolik dibawah 140 mmHg
dan tekanan diastolic dibawah 90 mmHg dan mengontrol faktor risiko.
Ada dua cara yang dilakukan dalam pengobatan hipertensi :
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
Penatalaksanaan non farmakologis dengan modufikasi gaya hidup sangat penting
dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi. Penatalaksanaan hipertensi
dengan non farmakologis terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya hidup
untuk menurunkan tekanan darah yaitu :
1) Makan Gizi Seimbang
Prinsip diet yang dianjurkan adalah gizi seimbang : makan buah dan sayur 5
porsi per-hari, karena cukup mengandung kalium yang dapat menurunkan
tekanan darah. Asupan natrium hendaknya dibatasi dengan jumlah intake 1,5
g/hari atau 3,5-4g garam/hari. Pembatasan asupan natrium dapat membantu
menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
2) Menurunkan kelebihan berat badan
Penurunan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan
mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup juga berkurang.
Upayakan untuk menurunkan berat badan sehingga mencapai IMT normal.
3) Olahraga
Olahraga secara teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan jantung. Olahraga
secara teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat
dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah. Olahraga meningkatkan kadar
HDL, yang dapat mengurangi terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.
4) Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alcohol, penting untuk mengurangi
efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran
darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
b. Penatalaksanaan farmakologis
Terapi farmakologis yaitu dengan mengonsumsi obat antihipertensi yang
dianjurkan yang bertujuan agar tekanan darah pada penderita hipertensi tetap
terkontrol dan mencegah komplikasi.
Jenis obat antihipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1) Diuretika Diuretika adalah obat yang memperbanyak kencing, mempertinggi
pengeluaran garam (Nacl). Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya
kerjanya panjang sehingga dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretika
yang
hemat kalium. Obat yang banyak beredar adalah Spironolactone, HTC,
Chlortalidone dan Indopanide.
2) Beta-blocker
Mekanisme kerja obat obat ini adalah melalui penurunan laju nadi dan daya
pompa jantung, sehingga mengurangi daya dan frekuensi kontraksi jantung.
Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya hipotensinya baik.
Obat yang termasuk jenis Beta-blocker adalah Propanolol, Atenolol, Pindolol
dan sebagainya.
3) Golongan Penghambat ACE dan ARB
Golongan penghambat angiotensin converting enzyme (ACE) dan angiotensin
receptor blocker (ARB) penghambat angiotensin enzyme (ACE inhibitor/ACE
I) menghambat kerka ACE sehingga perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II (vasokontriktor) terganggu. Sedangkan angiotensin receptor
blocker (ARB) menghalangi ikatan zat angiotensin II pada reseptornya. Baik
ACEI maupun ARB mempunyai efek vasodilatasi, sehingga meringankan
beban jantung. Yang termasuk obat jenis penghambat ACE adalah Captopril
dan enalapril
4) Calcium Channel Blockers (CCB)
Calcium channel blocker (CCB) adalah menghambat masuknya kalsium ke
dalam sel pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan dilatasi arteri coroner
dan juga arteri 17 perifer. Yang termasuk jenis obat ini adalah Nifedipine Long
Acting, dan Amlodipin
5) Golongan antihipertensi lain
Penggunaan penyekat reseptor alfa perifer adalah obatobatan yang bekerja
sentral, dan obat golongan vasodilator pada populasi lanjut usia sangat terbatas,
karena efek samping yang signifikan. Obat yang termasuk Alfa perifer adalah
Prazosin dan Terazosin.

F. KOMPLIKASI
Menurut Nuraini (2015) tekanan darah yang tidak terkontrol umumnya akan menjadi
faktor risiko terjadinya komplikasi. Mortalitas pada penderita hipertensi lebih cepat
apabila penyakitnya tidak tekontrol dan menimbulkan komplikasi ke beberapa organ
vital. Komplikasi yang terjadi pada penderita hipertensi yaitu :
a. Otak Stroke merupakan kerusakan yang terjadi di otak yang disebabkan oleh
hipertensi, dimana stroke timbul karena pembuluh darah menyempit, pendarahan
atau tersumbat hal ini dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan
nutrisi ke otak.
b. Kardiovaskuler Infark miokard dapat terjadi apabila arteri coroner mengalami
arterosklerosis atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat 19 aliran darah
yang melalui pembuluh darah tersebut, sehingga miokardium tidak mendapatkan
suplai oksigen yang cukup. Apabila kebutuhan oksigen pada miokardium tidak
terpenuhi akan menyebabkan terjadinya iskemia jantung yang pada akhirnya dapat
menjadi infark.
c. Ginjal Penyakit ginjal kronik dapat terjadi karena kerusakan progesif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan glomerolus. Kerusakan pada glomerulus akan
mengakibatkan darah mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, sehingga nefron akan
terganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian ginjal.
d. Retinopati Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah pada retina. Kelainan pada retina yang terjadi akibat tekanan darah
yang tinggi adalah iskemik optic neuropati atau kerusakan pada saraf mata akibat
aliran darah yang buruk, oklusi arteri dan vena retina akibat penyumbatan aliran
darah pada arteri dan vena retina.

G. MAKANAN YANG DIANJURKAN 


Bahan makanan segar seperti : beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula
pasir.Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang
kolo, tempe, tahu tawar, oncom.Minyak goreng, margarine tanpa garam, sayuran dan
buah-buahan segarBumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, salam, sereh, dll

H. MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN 


1. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam dapur dan atau baking powder
dan soda seperti roti, biskuit, kue asin, keripik asin dan makanan kering asin
lainnya
2. Makanan yang diolah dengan garam dapur/ diawetkan seperti ikan asin, daging
asap, dendeng, sosis, abon, ebi, udang kering, terasi, telur asin, telur pindang, acar,
asinan dan tauco
3. Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti ikan sardin, kornet, sosis, sayuran
dan buah dalam kaleng
4. Bumbu seperti kecap, maggi, bumbu penyedap, saus tomat, sambal botol,
monosodium glutamat (MSG)
5. Minuman bergas seperti minuman bersoda
6. Margarin, mentega, keju.

I. OBAT TRADISIONAL
DAFTAR PUSTAKA
SATUAN ACARA PENGAJARAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN

KELUARGA BPK.S KHUSUSNYA IBU. M DENGAN HIPERTENSI

Disusun Sebagai Syarat Penugasan Praktek Keperawatan Keluarga

Oleh:

RANTRI MUNIASIH

NIM : 11212131

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

STIKES PERTAMEDIKA

JAKARTA

2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDI
(STIKes PERTAMEDIKA)

JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

SATUAN ACARA PENGAJARAN( SAP )

BidangStudi : Keperawatan Keluarga


Topik : Hipertensi
Sub topik : Konsep Hipertensi (TUK 1)
Sasaran : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Hari/tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
Pengajar : Rantri Muniasih (Mahasiswa STIKes Pertamedika)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN TENTANG HIPERTENSI

1. Tujuan Pembelajaran umum / Tujuan Instruktural Umum :


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ibu. M mampu memahami
dan mengerti tentang Hipertensi serta cara pencegahan Hipertensi.

2. Tujuan Khusus Pembelajaran Khusus / Tujuan Instruktural Khusus :


Setelah mengikuti kegiatan diharapkan keluarga mampu :
a. Memahami tentang Hipertensi menyebutkan pengertian Hipertensi serta minimal
1 akibat dari Hipertensi
b. Menyebutkan pencegahan dan penanganan Hipertensi

B. MATERI BAHASAN
1. Konsep Hipertensi (definisi, penyebab, tanda dan gejala)

C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. METODE
4. Ceramah
5. Demonstrasi
6. Tanya jawab

E. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

No Tahap – tahap Kegiatan Pendidikan Kegiatan Keluarga Waktu


. Kesehatan

1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit

c. Tujuan pendidikan c. Menjelaskan tujuan c. Menyimak


Kesehatan pendidikan Kesehatan
2. Pelaksanaan :
a. Penjelasan konsep a. Menjelaskan pengertian, a. Menyimak
Diabetes Millitus penyebab, kategori, tanda b. Memperhatikan
(definisi, penyebab, dan gejala, serta akibat c. Menyimak
tanda dan gejala) hipertensi d. Memperhatikan 20 menit
b. Pencegahan dan b. Menyebutkan pencegahan
penanganan dan penanganan untuk
Diabetes Millitus. hipertensi

3. Penutup : 5 menit
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan a. Bertanya
b. Evaluasi bertanya b. Menjawab
b. Memberikan pertanyaan pertanyaan
c. Salam penutup tentang materi yang sudah c. Menjawab salam
disampaikan
c. Mengucapkan salam

F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi : Pertanyaan
Prosedur : Lisan

Butir Soal
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
Tolong sebutkan pengertian hipertensi

Jawaban
1. Hipertensi adalah nyeri pada kepala (pusing) akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)

JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

SATUAN ACARA PENGAJARAN( SAP )

BidangStudi : Keperawatan Keluarga


Topik : Hipertensi
Sub topik : Tanda akibat dan pencegahan Hipertensi (TUK 2)
Sasaran : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Hari/tanggal : Jumat, 22 Maret 2023
Pengajar : Rantri Muniasih (Mahasiswa STIKes Pertamedika)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN TENTANG DIABETES MILLITUS


1. Tujuan Pembelajaran umum / Tujuan Instruktural Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ibu.M mampu memahami
tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi

2. Tujuan Khusus Pembelajaran Khusus / Tujuan Instruktural Khusus :


Setelah mengikuti kegiatan diharapkan keluarga mampu :
a. Memahami tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi dan
menyebutkan akibat serta minimal 1 cara pencegahan Hipertensi.
b. Menyebutkan pencegahan dan penanganan Hipertensi.

B. MATERI BAHASAN
1. Tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Leaflet

E. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

No Tahap – tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan Kegiatan Keluarga Waktu


.

1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit

c. Tujuan pendidikan c. Menjelaskan tujuan pendidikan c. Menyimak


kesehatan Kesehatan
2. Pelaksanaan :
e. Menjelaskan tanda, e. Menjelaskan tanda, akibat dan e. Menyimak
akibat dan cara cara mencegah yang tepat untuk f. Memperhatikan 20
mencegah yang tepat Hipertensi. g. Menyimak menit
untuk Diabetes Millitus. f. Menyebutkan pencegahan dan h. Memperhatikan
penanganan untuk Hipertensi

3. Penutup :
f. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
g. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab 5 menit
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
h. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi: Pertanyaan
Prosedur : Lisan

Butir Soal
1. Sebutkan tanda, akibat dan cara mencegah yang tepat untuk Hipertensi?
2. Bagaimana pencegahan dan penanganani Hipertensi?

Jawaban
1. Ibu. M mengatakan Komplikasi Hipertensi: Stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal,
kerusakan pada retina mata, dan gangguan pada otak

2. Bpk. M mengatakan Keluarga memilih salah satu keputusan untuk menangani


hipertensi: mengurangi aktivitas yang melelahkan, istirahat, konsumsi air mineral
yang cukup, teratur dalam mengkonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)

JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

SATUAN ACARA PENGAJARAN( SAP )

BidangStudi : Keperawatan Keluarga


Topik : Hipertensi
Sub topik : Perencanaan dan peningkatan perawatan Hipertensi
(TUK 3)
Sasaran : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Hari/tanggal : Kamis , 24 Maret 2023
Pengajar : Rantri muniasih (Mahasiswa STIKes Pertamedika)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN TENTANG DIABETES MILLITUS


Tujuan Pembelajaran umum / Tujuan Instruktural Umum :
1. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ibu. M mampu
demonstrasikan perencanaan dan peningkatan perawatan mata dengan menyebutkan
nama makanan yang di anjurkan, ,makanan yang dihindari dan obat obatan
tradisional
2. Tujuan Khusus Pembelajaran Khusus / Tujuan Instruktural Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan diharapkan keluarga mampu :
Memahami pencegahan Diabetes Millitusdengan menyebutkan nama makanan yang
di anjurkan, ,makanan yang dihindari dan obat obatan tradisional.

B. MATERI BAHASAN
Perawatan mata dengan menyebutkan nama makanan yang di anjurkan, ,makanan yang
dihindari dan obat obatan tradisional.
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Leaflet

E. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

No Tahap – tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan Kegiatan Keluarga Waktu


.

1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit

c. Tujuan pendidikan c. Menjelaskan tujuan pendidikan c. Menyimak


kesehatan Kesehatan
2. Pelaksanaan : a. perawatan mata dengan
a. Menjelaskan perawatan menyebutkan nama makanan a. Menyimak
mata dengan yang di anjurkan, ,makanan b. Memperhatikan
menyebutkan nama yang dihindari dan obat obatan c. Menyimak 20
makanan yang di tradisional. d. Memperhatikan menit
anjurkan, ,makanan yang
dihindari dan obat obatan
tradisional.

3. Penutup : 5 menit
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
b. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
c. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil
Bentuk Evaluasi: Pertanyaan
Prosedur : Lisan

Butir Soal
1. Sebutkan makanan yang di anjurkan, makanan yang dihindari dan obat obatan
tradisional

Jawaban
1. Ibu. M mengatakan Makanan yang di anjurkan penderita hipertensi adalah Makanan
rendah garam, rendah kalori dan tinggi serat, contohnya Makanan yang diolah
dengan menggunakan garam dapur atau baking powder (roti, biscuit, makanan kering
asin

2. Ibu. M Obat tradisional hipertensiadalah Jus mentimun, Rebusan daun salam, Jus
belimbing
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)

JL.Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

SATUAN ACARA PENGAJARAN( SAP )

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Hipertensi
Sub Topik : Menjelaskan lingkungan nyaman dan fasilitas kesehatan
(TUK 4-5)
Sasaran : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Waktu : 30 menit
Tempat :
Hari/tanggal : Rumah Ibu. M RT 007/017 Jln Kemanggisan Pulo
Pengajar : Rantri Muniasih (Mahasiswa STIKes Pertamedika)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN TENTANG HIPERTENSI

1. Tujuan Pembelajaran umum / Tujuan Instruktural Umum:


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ibu M mampu menjelaskan
lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis dan manfaat kesehatan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran Khusus / Tujuan Instruktural Khusus:
Setelah mengikuti kegiatan diharapkan keluarga mampu :
Memahami dan mampu menjelaskan lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis
dan manfaat kesehatan.

B. MATERI BAHASAN
1. Menjelaskan lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis dan manfaat Kesehatan
C. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Leaflet

E. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


No Tahap – tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan Kegiatan Keluarga Waktu
.

1. Pembukaan :
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri b. Menyimak 5 menit
c. Tujuan pendidikan c. Menjelaskan tujuan pendidikan c. Menyimak
kesehatan Kesehatan

2. Pelaksanaan :
a. menjelaskan lingkungan a. menjelaskan lingkungan yang a. Menyimak
yang aman dan aman dan menyebutkan jenis b. Memperhatikan 20
menyebutkan jenis dan dan manfaat kesehatan. c. Menyimak menit
manfaat kesehatan. d. Memperhatikan

3. Penutup :
a. Tanya jawab a. Memberi kesempatan bertanya a. Bertanya
b. Evaluasi b. Memberikan pertanyaan tentang b. Menjawab 5 menit
materi yang sudah disampaikan pertanyaan
c. Salam penutup c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi Hasil

Bentuk Evaluasi: Pertanyaan


Prosedur : Lisan

Butir Soal
1. Jelaskan lingkungan yang aman dan menyebutkan jenis dan manfaat kesehatan.

Jawaban
1. Ibu M menjelaskan bahwa lingkungan yang aman untuk hipertensi adalah
lingkungan yang tidak licin dan jauh dari benda benda tajam

2. Ibu M mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat untuk berobat seperti
puskesmas, RS Pelni, dan klinik terdekat dari rumah.

Anda mungkin juga menyukai