Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Ny. O DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS


DI WILAYAH KP. CIRAMEN RT 01/RW 11 DS. KAMASAN KEC.
BANJARAN

Muhammad Kusheryadi

1440119012

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG 2022
I PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ny. O
Usia : 73 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Kp. Ciranem RT 01/RW 11 ds. Kamasan kec.
Banjaran

Komposisi Anggota Keluarga

Hub. dgn
No Nama JK Usia Agama Pendidikan Pekerjaan
KK
1 Tn. A L Menantu 32 Islam Sarjana Guru
2 Ny. S P Anak 31 Islam SMA IRT
3 An. N P Cucu 11 Islam SD Pelajar
2. Genogram

⊠ ⊙
◯◯◯ ☐ ◯ ◯
◯ ☐

Ket :
☐ : Laki-laki
◯ : Perempuan
⊠ : Meninggal
⊙ : Klien
⠸ : Tinggal serumah

3. Tipe Keluarga
Three generation family, keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu nenek,
bapak, ibu dan anak dalam satu rumah
4. Latar Belakang Budaya
Keluarga Ny. O bersuku Sunda, Bahasa yang digunakan dalam sehari-hari
yaitu menggunakan bahasa sunda.
5. Nilai-nilai Spiritual
Keluarga Ny. O beragama Islam. Ny. O selalu mengingatkan anggota
keluarganya untuk berdoa setiap melakukan aktivitas.
6. Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga di dapatkan dari hasil bekerja Tn. A sebagi guru
perbulan berkisar Rp 3.000.000.
7. Aktivitas Rekreasi / Waktu Luang
 Berkumpul bersama keluarga besar
 Ny. O mendengarkan radio untuk menggunakan waktu senggangnya

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah tahap keluarga dengan orangtua
usia lanjut karena Ny. O sudah berusia 73 tahun.
2. Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi/Terlaksana
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarganya
3. Riwayat keluarga inti
Ny. O mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus sejak 2016 yang lalu,
Ny. O mengatakan badannya terasa lemas dan pusing, dan sering merasa haus
dan lapar, Ny. O mengatakan sudah tidak bisa melihat sejak 1 tahun yang lalu.
Ny. O juga mengeluh nyeri pada bagian kanan payudarahnya akibat bisul,
nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri hilang timbul dan nyeri
semakin bertambah ketika ditekan, sering buang air kecil lebih dari 6 kali
sehari, sering merasa kesemutan pada ujung jari kaki.
Namun keluarga tidak membawa Ny. O untuk memeriksakan dan mengontrol
gula ke fasilitas kesehatan
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. O menderita diabetes melitus karna faktor maknana dan gaya hidup.
Tidak ada riwayat diabetes melitus dari orangtua Ny. O.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Tempat tinggal keluarga Ny. O memiliki luas tanah 8 x 10 m 2. Bangunan
tersebut milik pribadi. Rumah Ny. O memiliki 3 kamar, 1 ruang tamu, 1
dapur, dan 2 kamar mandi memiliki sistem sanitasi yang baik menggunakan
leher angsa. Lantai rumah terbuat dari keramik, lingkungan terlihat sedikit
kotor terdapat piring dan gelas kotor dilantai rumah. sirkulasi udara yang baik.
Untuk penggunaan air, keluarga Ny. O menggunakan sumber air sumur

Dapur WC WC
Kamar 1

Ruang tamu
Kamar 2 Kamar 3
Pintu
2. Karakteristik Tentangga Dan Komunitas Tempat Tinggal
Ny. O mengatakan tetangganya orang yang ramah, mudah diajak
bersosialisasi,
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny. O telah tinggal dirumah mereka sekarang sejak 20 tahun yang
lalu hingga saat ini.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny. O dulu sering mengikuti perkumpulan pengurus masyarakat di dekat
rumah apabila mempunyai waktu luang
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Ny. O selalu menyayangi dan saling membantu satu dengan yang
lainnya.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Ny. O untuk setiap harinya berkomunikasi menggunakan bahasa
Sunda. Setiap ada masalah dalam keluarga Ny. O selalu dirundingkan dan
mencari jalan keluarnya dengan cara musyawarah
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Antar anggota keluarga Ny. O saling menghormati, menghargai, dan
pengambilan keputusan berdasarkan keputusan bersama
3. Struktur Peran
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah. Ny. S
berperan sebagai ibu rumah tangga dan An. S dan berperan sebagai anak.
4. Nilai/Norma Keluarga
Ny. O menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat lingkungan sekitar. Ny. O juga mengajarkan betapa pentingnya
bersikap sopan dan santun dengan orang lain.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Ny. O saling menyayangi dan perhatian kepada anaknya, selalu
mendukung untuk bersikap sopan dan santun
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi Ny. O terhadap anaknya terjalin sangat baik, saling mendukung,
membantu dan ketergantungan.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. O sering mengalami nyeri di bahu kirinya. Keluarga cukup mengetahui
tentang kondisi Ny. O yang sering mengalami nyeri di bahu kirinya, tetapi
keluarga tidak tahu cara menangani penyakit Ny. O.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. O memiliki 7 orang anak, 1 orang laki-laki dan 6 perempuan.
Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir, tidak
mengalami gangguan yang berarti.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. O menggunakan penghasilannya dari Tn. A untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari.

F. Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1. Stresor jangka pendek: Ny. O khawatir mengenai keluhan yang penyakit
DM terutama sudah tidak bisa melihat
2. Stresor jangka panjang : Ny. O takut komplikasi dari diabetes yang akan
menganggu kesehatannya dan ekonomi keluarga.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga Ny. O mengatakan saling memberikan dorongan dan semangat pada
Ny. I yang memiliki masalah, juga saling membantu memecahkan masalah
yang ada dikeluarga dengan bermusyawarah.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan Tn. A dan keluarga tetap
mencari jalan keluar dengan musyawarah dan Ny. O juga menerima apapun
yang terjadi pada dirinya terkait dirinya terkait penyakitnya, karena Ny. O
yakin semua diatur oleh Allah SWT.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Apabila ada permasalahan yang dihadapi keluarga Ny. O akan minta bantuan
keluarga terdekat.
G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ny. O Tn. A Ny. S An. N


TTV TD : 130/80 TD : 120/90 TD : 110/80 TD : -
mmHg mmHg, mmHg N : 82 x/mnt
N : 88 x/mnt N : 90x/mnt N : 89 x/mnt S : 36,4oC
S : 36,8oC S : 37ºC, S : 37oC RR : 20 x/mnt
RR : 21 x/mnt RR : 20x/mnt RR : 20 x/mnt
GDS pada
tanggal 16 Juni
2022 pukul
10.00 : 248
mg/dl

Kepala Rambut putih Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,


tidak ada lesi lurus, tidak ada lurus, tidak ada lurus, tidak ada
dan benjolan lesi dan lesi dan lesi dan
benjolan benjolan benjolan
Mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata
simetris, simetris, simetris, simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak
iklentrik, sudah iklentrik, iklentrik, iklentrik,
tidak bisa penglihatan penglihatan penglihatan
melihat baik baik baik
Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, ada polip,
singuitis, singuitis, tidak singuitis, tidak singuitis,
pemciuman pemciuman pemciuman pemciuman
baik baik baik baik
Paru I = I = I = I =
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
paru simetris, paru simetris paru simetris paru simetris
terdapat luka P = Vokal P = Vokal P = Vokal
bekas bisul primitus sama primitus sama primitus sama
dipayudara P = Sonor P = Sonor P = Sonor
kanan A = Vesikuler A = Vesikuler A = Vesikuler
P = Vokal
primitus sama,
nyeri tekan
pada daerah
luka
P = Sonor
A = Vesikuler
Abdomen I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris
P : Tidak ada P : Tidak ada P : Tidak ada P : Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P : Timpani P : Timpani P : Timpani P : Timpani
A : refluk A : refluk A : refluk A : refluk
15x/menit 15x/menit 15x/menit 15x/menit
Genetalia Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Eksterimitas Atas: bentuk Atas: bentuk Atas: bentuk Atas: bentuk
simetris kiri simetris kiri simetris kiri simetris kiri
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
edema(-), CRT edema(-), CRT edema(-), CRT edema(-), CRT
<2 detik, akral <2 detik, akral <2 detik, akral <2 detik, akral
hangat hangat hangat hangat
Bawah: bentuk Bawah: bentuk Bawah: bentuk Bawah: bentuk
simetris kiri simetris kiri simetris kiri simetris kiri
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
edema(-), edema(-), edema(-), edema(-),
CRT<2 detik, CRT<2 detik, CRT<2 detik, CRT<2 detik,
mampu mampu mampu mampu
berjalan normal berjalan normal berjalan berjalan
normal normal

H. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga sangat mengharapkan agar masalah keluarga yang dihadapi dapat
berkurang, terartasi dan adanya bantuan dari petugas kesehatan dalam
mengurangi masalah tersebut.
II ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Ketidakmampuan keluarga Nyeri akut
 Ny. O mengeluh nyeri merawat anggota yang
pada bagian payudara sakit
kanan akibat luka
bekas bisul
DO :
 P : luak bekas bisul
Q : seperti tertusuk-
tusuk
R : payudara kanan
S:3
T : hilang timbul
 Nyeri saat ditekan
DS : Ketidakmampuan keluarga Ketidakstabilan kadar gula
 Ny. O mengatakan dalam mengenal masalah darah.
mengeluh banyak kesehatan diabetes melitus
minum, banyak makan
dan kencing dalam
sehari lebih dari 6 kali
disertai lemas.
 Ny. O mengatakan
jarang mengontrol gula
darah ke fasilitas
kesehatan.
 Keluarga mengatakan
Ny. O sering
mengkonsumsi
makanan dan minuman
tinggi gula seperti nasi
putih, gorengan, dan
minuman yang manis.
DO :
 Ny. O
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36,8oC
RR : 24 x/mnt
GDS pada tanggal 16
Juni 2022 pukul
08.00 : 248 mg/dl
 Tampak lemas
DS : Tidak adanya minat untuk Perilaku kesehatan
 Keluarga mengatakan berperilaku dalam cenderung berisiko
Ny. O sering meningkatkan kesehatan
mengonsumsi
makanan dan minuman
tinggi gula seperti nasi
putih, gorengan, dan
minuman yang manis.
DO :
 GDS pada tanggal 16
Juni 2022 pukul
08.00 : 248 mg/dl
DS : Ketidatahuan keluarga Defisit pengetahuan
 Ny. O dan keluarga tentang Diabetes Melitus
mengatakan hanya
mengetahui sedikit
tentang Diabetes
Melitus.
DO :
 Ny. O dan keluarga
banyak bertanya
tentang makanan dan
minuman yang baik
untuk penderita dm.
 Ny. O dan keluarga
terlihat ingin
mengetahui lebih
banyak tentang
Diabetes Melitus.
III PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit
No. Kriteria Skala Bobot Skoring
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2 2/2 x 1 = 1
3. Potensial masalah untuk dicegah 3 1 3/3 x 1 = 1
4. Menonjolnya masalah 2 1 2/2 x 1 = 1
Jumlah 4

2. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d Ketidakmampuan keluarga merawat


anggota yang sakit
No. Kriteria Skala Bobot Skoring
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2 2/2 x 1 = 1
3. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3
4. Menonjolnya masalah 2 1 2/2 x 1 = 1
Jumlah 3 2/3 atau 3.67

3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d Tidak adanya minat untuk


berperilaku dalam meningkatkan kesehatan
No. Kriteria Skala Bobot Skoring
1. Sifat masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2 2/2 x 1 = 1
3. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3
4. Menonjolnya masalah 1 1 1/2 x 1 = 1/2
Jumlah 2 5/6 atau 2.84

4. Defisit pengetahuan b.d Ketidatahuan keluarga tentang Diabetes Melitus


No. Kriteria Skala Bobot Skoring
1. Sifat masalah 1 1 1/3 x 1 = 1/3
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2 2/2 x 1 = 1
3. Potensial masalah untuk dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3
4. Menonjolnya masalah 1 1 1/2 x 1 = 1/2
Jumlah 2 1/2 atau 2.5
IV INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Nyeri akut Setelah dilakukan kunjungan rumah 1. Kaji nyeri secara komprehensif
sebanyak 3 kali kunjungan rumah 2. Observasi tanda-tanda vital
diharapkan nyeri teratasi. Kriteria 3. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri
hasil : (teknik relaksasi)
1. Klien mampu mengontrol nyeri 4. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri
(mengetahui penyebab nyeri, (distraksi)
mampu menggunakan teknik 5. Anjurkan/demonstrasikan pada klien dan
nonfarmakologi untuk keluarga kompres hangat pada kepala bagian
mengurangi nyeri, mencari belakang
bantuan) 6. Anjurkan klien untuk meningkatkan istrahat
2. Melaporkan bahwa nyeri 7. Beri lingkungan yang nyaman untuk mengurangi
berkurang dengan manajemen nyeri
nyeri 8. Beri informasi pada klien dan keluarga tentang
3. Menyatakan rasa nyaman nyeri dan perawatan yang diberikan
setelah nyeri berkurang.
2 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
gula darah. keperawatan selama 2x pertemuan hiperglikemia
kadar gula dalam darah stabil 2. Monitor kadar glukosa darah
dengan kriteria hasil : 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis,
1. Kesadaran meningkat poliurs, polidipsia, polifagia, kelemahan
2. Mengantuk menurun pandangan kabur, sakit kepala)
3. Perilaku aneh menurun 4. Identifikasi situasi yang menyebabkan
4. Keluhan lapar menurun kebutuhan insulin meningkat (mis, penyakit
5. Kadar glukosa dalam darah kambuhan)
membaik Terapeutik:
5. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Edukasi:
6. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
7. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
8. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis, penggunaan
insulin, obat oral)
3 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan kunjungan 2x 1. Edukasi kepada keluarga tentang makanan apa
cenderung berisiko pertemuan diharapkan diharapkan saja yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
keluarga mampu memodifikasi pola dm
hidup dan menerapkan pola hidup 2. Diskusikan bersama keluarga makanan yang
sehat. Dengan kriteria : sebaiknya dikonsumsi oleh penderita dm
1. Mengenali faktor resiko 3. Motivasi klien untuk merubah pola hidupnya
individu terkait dm dengan menghindari makanan yang tidak boleh
2. Mengenali kemampuan untuk di makan oleh penderita dm
merubah perilaku. 4. Dukung klien untuk mengganti kebiasaan yang
tidak di inginkan dengan kebiasaan yang
diinginkan
4 Defisit pengetahuan Setelah diberikan penjelasan 1. Melakukan edukasi kepada klien mengenai
selama 20 menit diharapkan proses penyakit, perawatan penyakit, dan
peningkatan pemahaman tentang regimen serta jadwal terapinya
perawatan penyakit, keamanan 2. Memberikan informasi yang tepat dan akurat
personal, pencegahan, program sesuai dengan kebutuhan klien
aktivitas, regimen terapi dengan 3. Menginstruksikan kepada klien untuk bertanya
kriteria hasil: kepada penyedia layanan kesehatan manapun
1. Mampu menjelaskan tentang tentang segala hal yang berhubungan dengan
proses penyakit, perawatan kesehatannya
penyakit, dan regimen serta
jadwal terapi
2. Mampu menjelaskan terapi
latihan yang telah diajarkan
V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/ Dx
No Implementasi Evaluasi
tamggal Kep
1 16 Juni 2022 1 1. Membina hubungan saling percaya S:
2. Mengkaji nyeri secara komprehensif  Ny. O mengeluh nyeri pada bagian
3. Mengobservasi tanda-tanda vital payudara kanan akibat luka bekas bisul
2 4. Menidentifikasi kemungkinan penyebab  Ny. O mengatakan mengeluh banyak
hiperglikemia minum, banyak makan dan kencing dalam
5. Memonitor kadar glukosa darah sehari lebih dari 6 kali disertai lemas.
6. Memonitor tanda dan gejala  Ny. O mengatakan jarang mengontrol
hiperglikemia (mis, poliurs, polidipsia, gula darah ke fasilitas kesehatan.
polifagia, kelemahan pandangan kabur,  Ny. O mengerti dan akan memakan
sakit kepala) makanan dan minuman yang
4
7. Melakukan edukasi kepada klien direkomendasikan untuk menjaga gula
mengenai proses penyakit, perawatan darah
penyakit, dan regimen serta jadwal O :
3 terapinya  Ny. O
8. Mengedukasi kepada keluarga tentang TD : 130/80 mmHg
makanan apa saja yang tidak boleh N : 88 x/mnt
dikonsumsi oleh penderita dm S : 36,8oC
9. Mendiskusikan bersama keluarga RR : 24 x/mnt
makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh GDS pada tanggal 16 Juni 2022 pukul
penderita dm 08.00 : 248 mg/dl
10. Memotivasi klien untuk merubah pola  P : luak bekas bisul
hidupnya dengan menghindari makanan Q : seperti tertusuk-tusuk
yang tidak boleh di makan oleh penderita R : payudara kanan
dm S:3
T : hilang timbul
 Nyeri saat ditekan
 Tampak lemas
 Ny. O dapat mengebutkan kembali
makanan dan minuman yang baik untuk
penderita dm.
A:
 Dx 1,2 teratasi sebagian
 Dx 3,4 teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 20 Juni 2022 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
2. Perawatan luka di payudara kanan klien  Ny. O mengeluh nyeri pada bagian
3. Mengajarkan teknik manajemen nyeri payudara kanan akibat luka bekas bisul
(teknik relaksasi) O:
4. Menganjarkan pengelolaan diabetes (mis,  Nyeri saat ditekan
penggunaan insulin, obat oral)  Tidak terlihat tanda-tanda infeksi
disekitar luka
 Ny. O dapat melakukan teknik relaksasi
A:
 Dx 1,2 teratasi sebagian
 Dx 3,4 teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus

Sasaran : Lansia

Waktu : 25 menit

Tanggal : 20 Mei 2021

Tempat : Rumah Ny. O

Pemberian Penyuluhan : Muhammad Kusheryadi

Jumlah peserta : 1 orang

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran memahami
tentang mencegah terjadinya Hipertensi
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran dapat
menjawab salah satu pertanyaan :
a. Menyebut pengertian Diabetes melitus
b. Menyebut gejala Diabetes melitus
c. Menyebut faktor resiko dari Diabetes melitus
d. Menyebut pencegahan dari Diabetes melitus
II. Materi
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Faktor risiko diabetes melitus
4. Gejala diabetes melitus
5. Diagnosis diabetes melitus
6. Pengobatan diabetes melitus
7. Pencegahan diabetes melitus

III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Media
- Leaflet

V. Alat
- Kertas Leaflet
- Laptop

VI. Rencana Kegiatan


Kegiatan Penyuluhan Respon Waktu
Pembukaan - Memberikan salam Mendengarka 5 menit
- Memperkenalkan diri n
- Menyampaikan tujuan,
maksud dan manfaat
dari penyuluhan
- Menyepakati waktu
penyuluhan
Penyajian Menjelaskan materi Mendengarka 15 menit
tentang : n
1. Pengertian diabetes
melitus
2. Penyebab diabetes
melitus
3. Faktor risiko diabetes
melitus
4. Gejala diabetes
melitus
5. Diagnosis diabetes
melitus
6. Pengobatan diabetes
melitus
7. Pencegahan diabetes
melitus

Penutup Memberikan pertanyaan Menjawab 5 menit


materi yang disampaikan pertanyaan
1. Pengertian diabetes
melitus
2. Penyebab diabetes
melitus
3. Faktor risiko diabetes
melitus
4. Gejala diabetes melitus
5. Diagnosis diabetes
melitus
6. Pengobatan diabetes
melitus
7. Pencegahan diabetes
melitus

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Terstruktur
a. Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik
b. Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan Leaflet
c. Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu Leaflet
2. Evaluasi proses
a. Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab
c. Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan permateri
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan
dengan benar melalui pertanyaan lisan meliputi :

1. Pengertian diabetes melitus


2. Penyebab diabetes melitus
3. Faktor risiko diabetes melitus
4. Gejala diabetes melitus
5. Diagnosis diabetes melitus
6. Pengobatan diabetes melitus
7. Pencegahan diabetes melitus
Lampiran Materi

Pengertian Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai
dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Ada
dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Penyebab Diabetes
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak
mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk
dalam darah.
Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya
menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan
menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak
dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi
oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal,
tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai
resistensi insulin.
Faktor Risiko Diabetes
Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain:
1.Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki
risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang
sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.
2.Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa,
seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan
karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga
akhirnya memicu penyakit autoimun.
3.Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun,
kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.
4.Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air
yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah
7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning
saat lahir.
Faktor risiko diabetes tipe 2, antara lain:
1.Berat badan berlebih atau obesitas.
2.Distribusi lemak perut yang tinggi.
3.Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
4.Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
5.Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka
pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
6.Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum
usia 45 tahun.
7.Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi
tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
8.Riwayat diabetes saat hamil.
9.Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak
teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.
Gejala Diabetes
Nyatanya, gejala diabetes akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Namun,
secara umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1
maupun tipe 2, seperti peningkatan rasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil,
kelelahan terus menerus, gangguan penglihatan, dan terjadinya infeksi terus menerus.
Infeksi yang terjadi umumnya terjadi pada bagian gusi maupun kulit. Sedangkan pada
wanita, waspada infeksi bagian bagian vagina yang bisa menjadi tanda penyakit
diabetes.
Diagnosis Diabetes
Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara
medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah
dan urine.
Pengobatan Diabetes
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi insulin
menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1
maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, tranplantasi pankreas
bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan, pengidap
diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan untuk menangani diabetes
tipe 2.
Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan
risiko diabetes, seperti:
1.Melakukan Pola Makan Sehat
Jika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang
sehat. Fokuskan pada pengonsumsian buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-
bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi
beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh,
karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan.
2.Rutin Melakukan Aktivitas Fisik
Setiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap
optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa
dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi.
Kamu bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki,
berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk
membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.
Pencegahan Diabetes
Lakukan beberapa gaya hidup sehat ini untuk mencegah penyakit diabetes:
1.Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
2.Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
3.Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
4.Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
5.Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
6.Menghindari atau berhenti merokok.
LEAFLET
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai