Oleh :
Muhammad Fakhri Aziz 1440119019
Kasus
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas pasien
Nama : An. S
Tempat tgl lahir : Bandung, 11 Desember 2019
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jln. Kampung tengah no. 10 rt 08
rw 01
Tanggal masuk : 8 mei 2021
Tanggal pengkajian : 8 mei 2021
Diagnosa medis : Diare
c. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak 2 hari yang
lalu.
2) Riwayat penyakit sekarang : Pasien dibawa orang tuanya ke RS dengan ke
luhan diare dengan frekuensi diare cair dan hari ini sudah Bab > 5x hari
ini.
3) Riwayat kesehatan dahulu : Ibu pasien mengatakan imunisasi belum
lengkap
4) Riwayat kesehatan keluarga : Orang tua pasien mengatakan tidak ada
anggota keluarganya yang memiliki penyakit keturunan
5) Riwayat alergi : Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai r
iwayat alergi.
6) Genogram
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
? = Tidak diketahui
= Garis pernikahan
= Garis keturunan
7) Riwayat imunisasi
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
2. Gangguan eliminasi
3x/hari 2x/hari
BAK :
150 cc/jam 90cc/jam
a. frekuensi
Kuning Kuning
b. jumlah
Khas Khas
c. warna
Tidak ada Tidak ada
d. bau
e. gangguan
1x/hari >5x/hari
BAB:
Cukup Sedikit
a. frekuensi
Padat/kuning Berserabut
b. jumlah
kekuningan/encer
c. konsisten
Khas Khas
Tidak ada Tidak ada
d. bau
e. gangguan
3. Pola istirahat tidur
21.00-05.00 wib 22.00-05.00 wib
Malam :
8 jam 7 jam
a. waktu
Tidak ada Tidak ada
b. lama
c. gangguan
4. Personal Hygine
Mandi diseka
a. mandi 2x/hari
Tidak cuci rambut
b. cuci rambut 1x/hari
1x/hari
c. gosok gigi 1x/hari
1x/hari
d. ganti pakaian 2x/hari
1 minggu sekali
e. gunting kuku 1 minggu sekali
Tidak ada
f. gangguan Tidak ada
5. Kebiasaan lainnya
a. merokok Tidak Tidak
b. alcohol Tidak Tidak
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Tingkat kesadaran :Composmentis, lesu, gelisah, menangis dan rewel , dan
mudah mengantuk
GCS : 14
E : 4
M : 6
V : 4
Tanda-tanda vital :
TD :-
Suhu : 37,9 ̊C
RR: 30x/menit
Nadi :90x/menit
TB : 80 cm
BB : 10 kg
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan rambut
Warna rambut hitam, bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
lesi, rambut lurus dan panjang.
2) Mata
Bentuk mata bulat, kelopak mata sedikit hitam dan cekung, konjungtiva
agak anemis, kedua mata kanan dan kiri simetris, reflek terhadap cahaya b
agus, tidak ada lesi sekitar mata.
3) Telinga
Telinga kanan kiri simetris, tidak ada lesi, telinga kanan sedikti kotor, pen
dengaran bagus, bentuk telinga normal.
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, tampak di bagian hidung adanya PCH, bersekret,
adanya retraksi intercosta, hidung mancung, tidak ada lesi, penciuman mas
ih berfungsi, tidak ada nyeri tekan.
5) Mulut
warna bibir pucat, mukosa bibir kering, reflek menelan normal
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
7) Dada
Paru-paru
infeksi : irama nafas tidak teratur
palpasi : tidak ada nyeri tekan
perkusi : hipersonor
auskultrasi : suara paru ronchi
Jantung
insfeksi : tidak ada pembesaran pada dada
perkusi : tidak ada nyeri tekan
auskultrasi : nada S1 S2 dan Lup dup
8) Abdomen
P : suara pekak
9) Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Pergerakan kanan dan kiri : simetris
Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal
Kekuatan otot kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri : Normal
Koordinasi gerak : Normal
b.Refleks
Biceps kanan/ kiri : refleks positif
Triceps kanan/ kiri : refleks positif
c. Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan
dingin
Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
Ekstremitas bawah
a.Motorik
Gaya berjalan : tegap
Kekuatan kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri :-
b.Refleks
KPR kanan/ kiri :-
APR kanan/ kiri :-
Babinsky kanan/ kiri : hyperfleksi
c.Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan
dingin
Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
10. Status neurologi Saraf- saraf cranial
a.Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Pasien dapat merasakan bau susu dan
minyak telon yang biasa dipakai
b.Nervus II (Opticus) : penglihatan : Pasien dapat melihat gambar kuda
dalam jarak 30 cm
c.Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Kontriksi pupil : Normal, mengecil saat terkena cahaya
Gerakan kelopak mata : Normal, mata dapat digerakan keatas dan
kebawah dengan mengikuti objek
Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola mata kesamping
kana/ kiri
Pergerakan mata ke bawah & dalam : pasien dapat menggerakan bola
mata kebawah dan kedalam
d.Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas/ sensori : Normal
Refleks dagu : Normal
Refleks cornea : Normal
e.Nervus VII (Facialis)
Gerkana mimic : pasien merintih dan menangis saat mainannya hilang
f.Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien menengok ketika di panggil oleh ibunya
g.Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : fungsi menelan baik saat pasien makan
Refleks muntah : positif
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
Suara
h.Nervus XI (Assesorius) : ketika diberi obat pasien dapat mengangkat bahu
dan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
Mengangkat bahu
i.Nervus XII (Hypoglossus) :
Deviasi lidah : pasien dapat menggerakan lidah ketika mengunyah
makanan
Tanda- tanda perangsangan selaput otak
a.Kaku kuduk : terhadap tahanan kuat
b.Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120 derajat
c.Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d.Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum adanya
tambahan
12. Genetalia dan anus : Fungsi BAK dan BAB tidak normal
3. Pemeriksaan diagnostik/laboratorium
Hgb : 13,3 L,g,dl
Leukosit : 19,9 103/ul
Hematokrit : 38%
Trombosit : 417 k/ul
Basofil : 0.0%
Eosinofil : 0,0%
Netrofil Batang : 1,0%
Netrofit Segmen : 86,0%
Limfosit : 11,0
Monosit : 2,0%
Elektrolit darah natrium : 133. Mmol/L
Kalium : 5,07 mmol/L
Klorida : 117 mmol/L
4. Terapi/pengobatan
Obat oral : zink 1x1, oralit bila diare
5. Analisa data
2 DS : Frekuensi BAB
- Ibu Pasien mengata
meningkat
kan Anaknya Men
galami Diare sudah
2 hari yang lalu
hilang cairan
- ibu klien mengatak
an anaknya rewel Elektrolit berlebihan
Kekurangan
DO : Volume Cairan
- Mata tampak cekun Gangguan
g
Keseimbangan
- Cubitan kulit Kem
bali dengan lambat cairan & elektrolit
Dehidrasi
Kekurangan Volume
Cairan
12
3 DS : Keluarga pasien
mengatakan belum
mengetahui tentang
pencegahan gizi buruk Ketidak mampuan Defisit
Pada anak nya keluarga mengenal pengetahuan
masalah kesehatan
DO : Pasien bertanya-
tanya tentang cara
pencegahan gizi buruk
pada anaknya
B. Diagnosa keperawatan
44
x/menit) perawatannya.
44
2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. kaji vital sign. 1. untuk mengetahui gejala dini yang
volume cairan perawatan selama 3 x 2. pertahankan intake dan output terjadi pada pasien.
berhubungan 24 jam kekuragan yang akurat. 2. untuk memastikan dengan tepat
dengan cairan akan teratasi 3. Pantau pendarahan pada feces input dan output pasien.
kehilangan cairan dengan indicator : dan daerah anus. 3. Untuk mengetahui terjadinya
melalui feces 1. memiliki 4. Kaji status dehidrasi perdarahan di saluran pencernaan.
keseimbangan (kelemahan membrane 4. untuk mengetahui tanda-tanda
asupan cairan dan mukosa, nadi adekuat). dehidrasi.
haluaran yang 5. Timbang berat badan anak.
seimbang. 5. Mendeteksi kehilangan cairan ,
2. menampilkan 6. monitor cairan/makanan dan penurunan 1 kg BB sama dengan
hidrasi yang baik hitung intake kalori harian. kehilangan cairan 1 lt
(mukosa bibir 7. kolaborasikan pemberian cairan 6. untuk memberikan diit dan cairan
lembab, turgor iv atau oral sesuai program. yang tepat.
kulittida kering, 7. untuk mencegah komplikasi yang
mata tidak cekung) terjadi.
3. tidak mengalami
haus yang tidak
45
3 Defisit Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan 1. Mengetahui sejauh mana
Setelah dilakukan
Pengetahuan perawatan selama 3x24 Observasi pengetehauan klien tentang
jam defisit pengetahuan
1. Identifikasi kesiapan dan penyakitnya
dapat terastasi kriteria
hasil : kemampuan menerima informasi 2. keluarga mengetahui tanda dan
1) Perilaku sesuai anjuran Terapeutik gejala dari penyakitnya
meningkat
1. Sediakan materi dan media 3. mengetahui bagaimana cara
2) Kemampuan
pendidikan kesehatan pencegahan penyakitnya
menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan 4. Keluarga mengetahui terapi yang
meningkat
sesuai kesepakatan dijalaninya
3) Kemampuan
3. Berikan kesempatan untuk 5. Mencegah terjadinya komplikasi
menggambarkan
pengalaman sebelumnya bertanya dari penuyakit tersebut
yang sesuai dengan topik
4. Gunakan variasi mode
meningkat
pembelajaran
4) Perilaku sesuia dengan
pengetahuan meingkat 5. Gunakan pendekatan promosi
5) Pertanyaan tentang kesehatan dengan memperhatikan
masalah yang dihadapi
pengaruh dan hambatan dari
menurun
lingkungan, sosial serta budaya.
6) Presepsi yang keliru
terhadap masalah 6. Berikan pujian dan dukungan
menurun
terhadap usaha positif dan
46
pencapaiannya Edukasi
7. Jelaskan penanganan masalah
kesehatan
8. Informasikan sumber yang tepat
yang tersedia di masyarakat
9. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan
10. Anjurkan menentukan perilaku
spesifik yang akan diubah (mis.
keinginan mengunjungi fasilitas
kesehatan)
11. Ajarkan mengidentifikasi
tujuan yang akan dicapai
12. Ajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari hari
47
48