Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S


DENGAN KASUS DIARE

Oleh :
Muhammad Fakhri Aziz 1440119019

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2020


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 20
20
BAB III
TINJAUAN ASKEP

Kasus
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas pasien
Nama : An. S
Tempat tgl lahir : Bandung, 11 Desember 2019
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jln. Kampung tengah no. 10 rt 08
rw 01
Tanggal masuk : 8 mei 2021
Tanggal pengkajian : 8 mei 2021
Diagnosa medis : Diare

b. Identitas orang tua


Ayah
Nama : Tn.X
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Buruh tani
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kampung tengah no. 10 rt 08
rw 01
Ibu
Nama : Ny. X
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kampung tengah no. 10 rt 08
rw 01

c. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak 2 hari yang
lalu.
2) Riwayat penyakit sekarang : Pasien dibawa orang tuanya ke RS dengan ke
luhan diare dengan frekuensi diare cair dan hari ini sudah Bab > 5x hari
ini.
3) Riwayat kesehatan dahulu : Ibu pasien mengatakan imunisasi belum
lengkap
4) Riwayat kesehatan keluarga : Orang tua pasien mengatakan tidak ada
anggota keluarganya yang memiliki penyakit keturunan
5) Riwayat alergi : Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai r
iwayat alergi.
6) Genogram

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meninggal

? = Tidak diketahui
= Garis pernikahan

= Garis keturunan

7) Riwayat imunisasi

No. Jenis Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah Frekuensi


imunisasi pemberian
1. Hb0 Saat lahir Demam 2 hari
2. DPT Usia 2,3,4 bulan Demam 2 hari
3. BCG Belum dilakukan
4. Rotavirus Belum dilakukan
5. Campak Belum dilakukan

8) Riwayat kehamilan dan kelahiran


a) Prenatal
Ibu pasien mengatakan saat hamil tidak rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan ke bidan. Ibu pasien tidak ada mengonsumsi obat-obatan sat
hamil.
b) Natal
Ibu pasien melahirkan pasien secara normal di bidan terdekat. Usia
kehamilan saat melahirkan adalah 9 bulan 10 hari. Pada saat
melahirkan dan setelah melahirkan ibu pasien tidak ada komplikasi.
c) Postnatal
Kondisi bayi : berat badan bayi saat lahir adalah 2,800 gram, tinggi 46
cm. Appereance : merah muda seluruhnya. Pulse : 110 kali/menit.
Grimace : menangis. Activity : fleksi dengan baik. Respiratory :
menangis kuat.
9) Riwayat tumbuh kembang
a) Pertumbuhan fisik
Berat badan : 10 Kg
Tinggi badan : 80 cm
Waktu tumbuh gigi : 7 bulan, gigi tanggal 1, jumlah gigi 14 buah.
b) Perkembangan tiap tahap-tahap usia anak saat :
 Berguling : 6 bulan
 Duduk : 7 bulan
 Merangkak : 8 bulan
 Berdiri : 9 bulan
 Berjalan : 13 bulan
 Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 minggu
 Bicara pertama kali :1 tahun dengan menyebutkan mama papa
 Berpakaian tanpa bantuan : -
10) Riwayat nutrisi
a) Pemberian ASI
Pemberian ASI ± 3 jam setelah lahir, kemudian selanjutnya diberi ASI
tidak sampai 6 bulan.
b) Pemberian susu formula
 Alasan pemberian ASI : -
 Jumlah pemberian : -
 Cara pemberian :-

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


1. 0-6 bulan ASI Kurang dari 6 bulan
2. 6-12 bulan Kerupuk atau kuah Sampai saat ini
baso

3. Saat ini Kerupuk atau kuah baso Sampai saat ini

11) Riwayat psikososial


a) Status Emosi : Klien tampak rewel
b) Konsep Diri : Orang tua pasien menerima penyakit anaknya dengan
ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan dan pola kebiasaan kurang
sehat
c) Interaksi Sosial : Klien tidak kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d) Spiritual : Klien menganut agama Islam.

12) Riwayat pola kegiatan sehari-hari

No Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit


.
1. Pola makan dan minum
Air/susu formula
Minum :
Air
3 gelas/hari
a. jenis minuman
4 gelas/hari
1000 ml/hari
b. frekuensi
1300 ml/hari
Tidak ada
c. jumlah minuman
Tidak ada
d. gangguan/keluhan

Bubur, bolu kukus


Makan :
Nasi, kerupuk, kuah
atau telur rebus.
a. jenis makanan
baso
¼ porsi/hari
3x/hari
Lembek
b. frekuensi
Padat
Tidak ada
c. bentuk makanan
Tidak ada
d. gangguan/keluhan

2. Gangguan eliminasi
3x/hari 2x/hari
BAK :
150 cc/jam 90cc/jam
a. frekuensi
Kuning Kuning
b. jumlah
Khas Khas
c. warna
Tidak ada Tidak ada
d. bau
e. gangguan
1x/hari >5x/hari
BAB:
Cukup Sedikit
a. frekuensi
Padat/kuning Berserabut
b. jumlah
kekuningan/encer
c. konsisten
Khas Khas
Tidak ada Tidak ada
d. bau
e. gangguan
3. Pola istirahat tidur
21.00-05.00 wib 22.00-05.00 wib
Malam :
8 jam 7 jam
a. waktu
Tidak ada Tidak ada
b. lama
c. gangguan
4. Personal Hygine
Mandi diseka
a. mandi 2x/hari
Tidak cuci rambut
b. cuci rambut 1x/hari
1x/hari
c. gosok gigi 1x/hari
1x/hari
d. ganti pakaian 2x/hari
1 minggu sekali
e. gunting kuku 1 minggu sekali
Tidak ada
f. gangguan Tidak ada

5. Kebiasaan lainnya
a. merokok Tidak Tidak
b. alcohol Tidak Tidak

2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Tingkat kesadaran :Composmentis, lesu, gelisah, menangis dan rewel , dan
mudah mengantuk
GCS : 14
E : 4
M : 6
V : 4
Tanda-tanda vital :
TD :-
Suhu : 37,9 ̊C
RR: 30x/menit
Nadi :90x/menit
TB : 80 cm
BB : 10 kg
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan rambut
Warna rambut hitam, bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
lesi, rambut lurus dan panjang.
2) Mata
Bentuk mata bulat, kelopak mata sedikit hitam dan cekung, konjungtiva
agak anemis, kedua mata kanan dan kiri simetris, reflek terhadap cahaya b
agus, tidak ada lesi sekitar mata.
3) Telinga
Telinga kanan kiri simetris, tidak ada lesi, telinga kanan sedikti kotor, pen
dengaran bagus, bentuk telinga normal.
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, tampak di bagian hidung adanya PCH, bersekret,
adanya retraksi intercosta, hidung mancung, tidak ada lesi, penciuman mas
ih berfungsi, tidak ada nyeri tekan.
5) Mulut
warna bibir pucat, mukosa bibir kering, reflek menelan normal
6) Leher                  
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
7) Dada
 Paru-paru
infeksi : irama nafas tidak teratur
palpasi : tidak ada nyeri tekan
perkusi : hipersonor
auskultrasi : suara paru ronchi
 Jantung
insfeksi : tidak ada pembesaran pada dada
perkusi : tidak ada nyeri tekan
auskultrasi : nada S1 S2 dan Lup dup
8) Abdomen

I : abdomen datar, tidak ada asites, tidak ada bekas luka

A : bising usus 15 x/i


P : terdapat nyeri tekan, tidak ada masa

P : suara pekak

9) Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Pergerakan kanan dan kiri : simetris
Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal
Kekuatan otot kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri : Normal
Koordinasi gerak : Normal
b.Refleks
Biceps kanan/ kiri : refleks positif
Triceps kanan/ kiri : refleks positif
c. Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan
dingin
Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang raba

Ekstremitas bawah
a.Motorik
Gaya berjalan : tegap
Kekuatan kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri :-
b.Refleks
KPR kanan/ kiri :-
APR kanan/ kiri :-
Babinsky kanan/ kiri : hyperfleksi
c.Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan
dingin
Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
10. Status neurologi Saraf- saraf cranial
a.Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Pasien dapat merasakan bau susu dan
minyak telon yang biasa dipakai
b.Nervus II (Opticus) : penglihatan : Pasien dapat melihat gambar kuda
dalam jarak 30 cm
c.Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Kontriksi pupil : Normal, mengecil saat terkena cahaya
Gerakan kelopak mata : Normal, mata dapat digerakan keatas dan
kebawah dengan mengikuti objek
Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola mata kesamping
kana/ kiri
Pergerakan mata ke bawah & dalam : pasien dapat menggerakan bola
mata kebawah dan kedalam
d.Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas/ sensori : Normal
Refleks dagu : Normal
Refleks cornea : Normal
e.Nervus VII (Facialis)
Gerkana mimic : pasien merintih dan menangis saat mainannya hilang
f.Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien menengok ketika di panggil oleh ibunya
g.Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : fungsi menelan baik saat pasien makan
Refleks muntah : positif
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
Suara
h.Nervus XI (Assesorius) : ketika diberi obat pasien dapat mengangkat bahu
dan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
Mengangkat bahu
i.Nervus XII (Hypoglossus) :
Deviasi lidah : pasien dapat menggerakan lidah ketika mengunyah
makanan
Tanda- tanda perangsangan selaput otak
a.Kaku kuduk : terhadap tahanan kuat
b.Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120 derajat
c.Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d.Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum adanya
tambahan
12. Genetalia dan anus : Fungsi BAK dan BAB tidak normal

3. Pemeriksaan diagnostik/laboratorium
Hgb : 13,3 L,g,dl
Leukosit : 19,9 103/ul
Hematokrit : 38%
Trombosit : 417 k/ul
Basofil : 0.0%
Eosinofil : 0,0%
Netrofil Batang : 1,0%
Netrofit Segmen : 86,0%
Limfosit : 11,0
Monosit : 2,0%
Elektrolit darah natrium : 133. Mmol/L
Kalium : 5,07 mmol/L
Klorida : 117 mmol/L
4. Terapi/pengobatan
Obat oral : zink 1x1, oralit bila diare
5. Analisa data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS : ibu pasien
mengatakan anaknya Mikroorganisme
mencret masuk saluran
DO : cerna
1. BAB lebih dari 5
Diare
kali Produksi
enterotoksin
2. konsistensi BAB :
cair, kuning.
3. frekuensi nadi 80
Hiperperistaltik
x/menit
4. mata cekung
Pengeluaran isi usus
5. kekenyalan Berlebih
kulit kurang
Diare

2 DS : Frekuensi BAB
- Ibu Pasien mengata
meningkat
kan Anaknya Men
galami Diare sudah
2 hari yang lalu
hilang cairan
- ibu klien mengatak
an anaknya rewel Elektrolit berlebihan
Kekurangan
DO : Volume Cairan
- Mata tampak cekun Gangguan
g
Keseimbangan
- Cubitan kulit Kem
bali dengan lambat cairan & elektrolit

Dehidrasi

Kekurangan Volume
Cairan

12
3 DS : Keluarga pasien
mengatakan belum
mengetahui tentang
pencegahan gizi buruk Ketidak mampuan Defisit
Pada anak nya keluarga mengenal pengetahuan
masalah kesehatan
DO : Pasien bertanya-
tanya tentang cara
pencegahan gizi buruk
pada anaknya

B. Diagnosa keperawatan

1. Kekurangan volume cairan


2. Diare
3. Defisit pengetahuan
1.
No Diagnosa Tujun Intervensi Rasional
1. Diare Setelah dilakukan 1. kaji feces mengenai frekuensi, 1. membantu menentukan tindakan
berhubungan perawatan selama 3 x warna, konsistensi feces. selanjutnya.
dengan masuknya 24 jam diare dapat 2. kaji tanda-tanda dehidrasi 2. untuk menentukan tingkat
pathogen ke dihilangkan dengan seperti kesadaran , pernafasan, dehidrasi dan sebagai acuan untuk
dalam saluran dibuktikan oleh nadi, turgor kulit, mukosa melanjutkan intervensi
pencernaan indicator: mulut. selanjutnya.
1. frekuensi defekasi 3. kolaborasi terapi rehidrasi oral 3. Menghilangkan atau menurunkan
yang normal sesuai program. rangsangan makanan/cairan.
2. Terhidrasi dengan 4. Memantau nilai laboratorium 4. Membantu menentukan intervensi
baik (membrane selanjutnya
mukosa lembab, 5. konsultasikan pada dokter jika 5. Membantu menentukan intervensi
turgor bola mata tanda-tanda dan gejala diare selanjutnya.
baik, turgor kulit menetap.
baik) 6. berikan pendidikan kesehatan 6. Untuk meningkatkan pengetahuan
3. frekuensi nadi mengenai diare seperti tanda orang tua klien.
normal (80-90
gejala diare dan

44
x/menit) perawatannya.

44
2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. kaji vital sign. 1. untuk mengetahui gejala dini yang
volume cairan perawatan selama 3 x 2. pertahankan intake dan output terjadi pada pasien.
berhubungan 24 jam kekuragan yang akurat. 2. untuk memastikan dengan tepat
dengan cairan akan teratasi 3. Pantau pendarahan pada feces input dan output pasien.
kehilangan cairan dengan indicator : dan daerah anus. 3. Untuk mengetahui terjadinya
melalui feces 1. memiliki 4. Kaji status dehidrasi perdarahan di saluran pencernaan.
keseimbangan (kelemahan membrane 4. untuk mengetahui tanda-tanda
asupan cairan dan mukosa, nadi adekuat). dehidrasi.
haluaran yang 5. Timbang berat badan anak.
seimbang. 5. Mendeteksi kehilangan cairan ,
2. menampilkan 6. monitor cairan/makanan dan penurunan 1 kg BB sama dengan
hidrasi yang baik hitung intake kalori harian. kehilangan cairan 1 lt
(mukosa bibir 7. kolaborasikan pemberian cairan 6. untuk memberikan diit dan cairan
lembab, turgor iv atau oral sesuai program. yang tepat.
kulittida kering, 7. untuk mencegah komplikasi yang
mata tidak cekung) terjadi.
3. tidak mengalami
haus yang tidak

45
3 Defisit Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan 1. Mengetahui sejauh mana
Setelah dilakukan
Pengetahuan perawatan selama 3x24 Observasi pengetehauan klien tentang
jam defisit pengetahuan
1. Identifikasi kesiapan dan penyakitnya
dapat terastasi kriteria
hasil : kemampuan menerima informasi 2. keluarga mengetahui tanda dan
1) Perilaku sesuai anjuran Terapeutik gejala dari penyakitnya
meningkat
1. Sediakan materi dan media 3. mengetahui bagaimana cara
2) Kemampuan
pendidikan kesehatan pencegahan penyakitnya
menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan 4. Keluarga mengetahui terapi yang
meningkat
sesuai kesepakatan dijalaninya
3) Kemampuan
3. Berikan kesempatan untuk 5. Mencegah terjadinya komplikasi
menggambarkan
pengalaman sebelumnya bertanya dari penuyakit tersebut
yang sesuai dengan topik
4. Gunakan variasi mode
meningkat
pembelajaran
4) Perilaku sesuia dengan
pengetahuan meingkat 5. Gunakan pendekatan promosi
5) Pertanyaan tentang kesehatan dengan memperhatikan
masalah yang dihadapi
pengaruh dan hambatan dari
menurun
lingkungan, sosial serta budaya.
6) Presepsi yang keliru
terhadap masalah 6. Berikan pujian dan dukungan
menurun
terhadap usaha positif dan

46
pencapaiannya Edukasi
7. Jelaskan penanganan masalah
kesehatan
8. Informasikan sumber yang tepat
yang tersedia di masyarakat
9. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan
10. Anjurkan menentukan perilaku
spesifik yang akan diubah (mis.
keinginan mengunjungi fasilitas
kesehatan)
11. Ajarkan mengidentifikasi
tujuan yang akan dicapai
12. Ajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari hari

47
48

Anda mungkin juga menyukai