R DENGAN
GASTROINTESTINAL AKUT (GEA)
DI RUANG RAWAMERTA
RSUD KARAWANG
Disusun Oleh:
I. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas
4. Agama : Islam
1. Ayah
a. Nama : Tn. K
b. Usia : 55 tahun
c. Pendidikan : SLTP
e. Agama : Islam
b. Usia : 42 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
Ket :
Perempuan : D Meninggal :
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 25 kg
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 8 bulan
4. Berdiri : 9 bulan
5. Berjalan : 13 bulan
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0-6 bulan ASI Sampai saat ini
2. 6-12 bulan ASI, bubur tim, 4 bulan
pisang yang
dihaluskan
g. Diare
h. Kolostomi Tidak melakukan Tidak melakukan
kolostomi kolostomi
3. ISTIRAHAT&TIDUR
a. Waktu tidur 8 jam 6 jam
sendiri
siang
4. A. Mandi
a. frekuensi 2x sehari 1x sehari
b. penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun
atau tidak dan sampo
B. oral hygiene
a. frekuensi 2x sehari 1xsehari
b. waktu Pagi Pagi
c. menggunakan Gosok gigi Tidak gosok gigi
sikat gigi
d. menggunakan Menggunakan Tidak
pasta gigi
MASALAH Tidak ada Tidak ada
5. AKTIFITAS DAN
LATIHAN
A. Olahraga
c. Suhu : 38 C
d. Pernafasan : 18 x/menit
4. berat badan : 25 kg
6. kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & hygiene kepala: Bersih
a. Simetris/tidak : simetris
d. Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya normal karena bereaksi sangat cepat
terhadap keadaan perubahan cahaya.
e. Posisi mata
Simetris/tidak : Simestris
j. Penglihatan :
- kabur/tidak : tidak
- Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri
Data lain : tidak ada
9. Hidung&Sinus
Inspeksi
c. Aurikel : normal
a. Rinner : positif
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
b. Gusi
Merah/Radang/Tidak : Tidak
c. Lidah
Kotor/tidak : tidak
d. Bibir
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat kering
b. Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan
c. Nyeri menelan : nyeri
13. Leher
Inspeksi
a. Kelenjar tyroid : simetris, tidak ada lesi
Palpasi
a. Kelenjar tyroid : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Kaku kuduk/ tidak : tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : tidaka ada nyeri tekan dan benjolan atau pembesaran
Data lain
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : tidak ada pulsasi, teraba ICS V MCL selebar (1 jari)
Perkusi
Pemesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
c. BJ III :
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak membncit
b. Ada luka/ tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar : tidak nyeri tekan
b. Lien : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 17x/menit
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat auskultasi
peristaltic meningkat dan memanjang (borboritmi)
17. Genitalia dan anus : vagina menutup tampak bersih
tidak ada tanda infeksi seperti kemerahan atau iritasi
18. Ekstremitas Ekstremitas atas
a. Motorik
a. Motorik
c. Sensori
b. Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120 derajat
c. Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d. Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum adanya
tambahan
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6 tahun)
Dengan menggunakan DDST :
Interpretasi Denver pada An. K disimpulkan “Normal” karena tidak ada F dan hanya
ada satu C di indikator personal sosial.
Bakteri
Negat
if
Positif
Pemeriksaa
n darah 1 10
Hemog 1, ,7-
lobin 8 13,1
Lekosii g/ g/Dl
t d 6-
L 17
Tromb
osit
1 103/U
9, l
Hemato 6
krit 2 229-
1 553
03 103/u
/
u L
L
3
4
6
1
03
/
U
l
2
9,
1
%
Eritrosit 5,7 35-
MCV 4 43
MCH 10 / %
6
Monosi uL 3,6
t 49, -
8 5,2
f/L 106
15, /Ul
7 74-
pg 102
13, Fl
9 21-
% 31
pg
1-6
%
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
No.
1. DS : ibu pasien mengatakan Makanan dan minuman yang Diare berhubungan
anaknya mencret, menurutnya terkontaminasi dengan masuknya
mencret disebabkan karena pathogen ke dalam
anaknya makan ciki, cokelat dan es saluran pencernaan
susu (jajanan di sekolah).
Mikroorganisme masuk saluran
DO :
cerna
1. BAB lebih dari 4x
Produksi enterotoksin
kali
Feses berlebihan
Nyeri akut
4. Masuknya Kerusakan
mikroorganisme integritas kulit
dalam saluran cerna berhubungan
dengan iritasi
Pertahanan tubuh lapisan rektum
peningkatan
Peningkatan HCL defekasi.
dalam saluran cerna
Kehilangan cairan
- Mukosa bibir
kering, kulit
kembali lambat (1
detik)
3. frekuensi nadi 3. kolaborasi terapi 3. Menghilangkan 3. berkolaborasi terapi
normal (80- atau menurunkan rehidrasi
rehidrasi oral
90 x/menit) rangsangan
sesuai program. oral sesuai
makanan/cairan.
program.
R:
- zink 1 x 5 ml
- L-Bio 1 sachet
untuk pemakaian
(2x ½ sachet)
4. Memantau nilai
4. konsultasikan
pada dokter jika laboratorium R
4.Membantu
tanda-tanda dan :
menentukan
gejala diare Bakteri positif
intervensi
menetap.
selanjutnya.
2. Kekurangan Setelah 1. kaji vital sign. 1. untuk 1. mengkaji vital S : menurut orang
volume dilakukan mengetahui tua pasien anaknya
sign.
cairan perawatan gejala dini yang tidak merasa haus
berhubungan selama 3 x 24 terjadi pada R : ibu pasien terus menerus.
dengan jam kekuragan pasien. mengatakan anaknya O : mata cekung
kehilangan cairan akan mencret lebih dari 10 berkurang, mukosa
cairan teratasi dengan kali, cair, tekanan bibir lembab,
melalui feces indicator : darah : 100/60 mmHg, balance cairan :
nadi : 130 x/menit, RR input – output :
1. memiliki
: 25X/menit, suhu
keseimbanga : 370C 440-478 = -38
n asupan ml A :
cairan dan masalah
haluaran yang 2. mempertahankan teratasi
seimbang. intake dan output yang sebagian
akurat. R : balance P : intervensi
2. menampilka n
2. pertahankan intake cairan : input-output : dihentikan
hidrasi
dan output yang 2. untuk memastikan 740- (pasien pulang)
yang
akurat. dengan tepat input 1000 = -260 ml
baik
dan output pasien.
(mukosa
bibir lembab, 3. memantau
turgor pendarahan pada
kulittida 3. Pantau pendarahan 3. Untuk mengetahui feces dan daerah
kering, mata pada feces dan terjadinya anus.
tidak cekung) daerah anus. perdarahan di R : tidak ada perdarahan
3. tidak pada feces dan anus.
saluran
mengalami pencernaan.
4. kaji status
4. untuk mengetahui
dehidrasi 4. Mengkaji status
dehidrasi
haus yang tidak (kelemahan Nad tanda-tanda
normal membrane i dehidrasi berat
mukosa,
adekuat).
5. Mendeteksi
5. Timbang kehilangan
badan anak. cairan
penurunan 1 kg
BB sama dengan
kehilangan
cairan 1 lt
,
monitor 6. untuk 6.monitor
cairan/makanan memberikan diit cairan/makanan dan
6.
dan hitung intake dan cairan yang hitung intake kalori
kalori harian. tepat. harian.
kolaborasikan R : BB : 8 kg
pemberian cairan Rumus : 100 ml/kg
iv atau oral
sesuai program. BB
: 100 X 8 kg
: 800 ml/24 jam/hari
- ranitidin 1 x 8 mg
- ondansetron 1 x
0,8 mg
3. Nyeri akut Setelah 1. kaji penyebab 1. Mengevaluasi 1. mengkaji S : ibu pasien
berhubungan dilakukan nyeri yang perkembangan penyebab nyeri mengatakan
dengan perawatan dirasakan anak. nyeri untuk yang dirasakan
peningkatn selama 3 x 24 menetapkan anak. anaknya tidak rewel
defekasi jam rasa nyeri intervensi R : nyeri anak jarang
berkurang selanjutnya. dirasakan karena menangis
dengan 2. Lakukan frekuensi BAB yang O : pasien terlihat
menunjukan : perubahan posisi meningkat, pasien tenang, mulai diam
4. tidak dan anjurkan terkadang memgangi tidak sering
merintih dan orang tua untuk perutnya ketika menangis,
menangis masase punggung menangis. terkadang
anak.
5. skala tersenyum.
3. Anjurkan orang
nyeri 2. melakukan A : masalah teratasi
berkurang tua untuk perubahan posisi P : intervensi
menjadi 3 2. Menurunkan dan anjurkan orang
memberikan dihentikan
tegangan tua untuk masase
(nyeri metode distraksi permukaan punggung
pinggang) dalam
abdomen dan anak.
6. mempertaha mengurangi nyeri
nkan selera seperti bercerita, mengurangi R : pasien terlihat
makan dan mengajaknya nyeri. tenang dan tidak
dengan baik menangis
bernyanyi. 3. Meningkatkan 3. Anjurkan orang
relaksasi, tua untuk
mengalihkan
memberikan
fokus perhatian
metode distraksi dalam
nyeri dan
mengurangi nyeri
meningkatkan
seperti bercerita, dan
kemampuan
mengajaknya
koping.
bernyanyi. R: pasien
berhenti menangis
4. Kerusakan Setelah 1. Kaji tanda-tanda 1. Mendeteksi dini 1.mengkaji tandatanda S : ibu pasien
integritas kulit dilakukan kerusakan kerusakan kerusakan mengatakan tidak
berhubungan perawatan integritas kulit integritas kulit. integritas kulit terdapat kemerahan
dengan iritasi selama 3 x 24 meliputi kulit meliputi kulit yang di bagian lapisan
lapisan jam kerusakan yang kering, ruam kering, ruam dan kulit anus anaknya.
integritas kulit dan lecet, lecet, warna O : kemerahan di
rektum akibat teratasi dengan warna kemerahan, daerah anus hilang
peningkatan tidak adanya kemerahan, kekeringan yang A : masalah teratasi
defekasi. tanda-tanda kekeringan yang berlebihan sehari P:intervensi dihentikan
kerusakan kulit. berlebihan sehari sekali.
Seperti : sekali.
R : mukosa
1. Mukosa kulit 2. Bersihkan kulit 2. Kebersihan bibir kering,
ruam saat terkena mencegah tidak ada lecet namun
dan lecet kotoran. perkembang terdapat
biakan kuman kemerahan pada
2. Kulit 3. Mencegah
3. Anjurkan orang daerah anus.
yang
tua untuk
kering
mengganti popok 2. Membersihkan kulit
3. Tidak setiap jam atau saat terkena
ada basah. kotoran.
kemerahan 4. Berikan lotion
pada pelembab kulit R : ibu membersihkan
kulit anus untuk anak di kulit daerah anus saat
mengganti popok.
4. Kekenyalan kulit yang
kulit kering.
kembali 3. Menganjurkan
normal.
terjadinya iritasi orang tua untuk
kulit yang tak mengganti popok
diharapkan oleh setiap jam atau
karena kelebaban basah.
dan keasaman
feces. R : ibu mengganti
popok setiap basah
dan terasa berat.