Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DENGAN
GASTROINTESTINAL AKUT (GEA)
DI RUANG RAWAMERTA
RSUD KARAWANG

Disusun Oleh:

ANDRI CANDRA GUNAWAN


NIM: 4338114201210133

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes ) HORIZON KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN DIARE
DI RUANG RAWAMERTA
RSUD KARAWANG

I. PENGKAJIAN

I. Biodata

A. Identitas

1. Nama/Nama panggilan : An. R

2. Tempat tgl lahir/usia : Karawang, 19-02-2013


3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : Belum sekolah

6. Alamat : Makmurjaya- Jayaketra, Karawang


7. Tgl masuk : 19 Mei 2018

8. Tgl pengkajian : 02-12 2022 (13:20 WIB)

9. Diagnosa medik : Gastrointestinal Akut

10. Rencana terapi : Rawat Inap

B. Identitas Orang tua

1. Ayah

a. Nama : Tn. K

b. Usia : 55 tahun

c. Pendidikan : SLTP

d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Pegawai swata

e. Agama : Islam

f. Alamat : Makmur jaya- Jayaketra, Karawang


2. Ibu
a. Nama : Ny. J

b. Usia : 42 tahun

c. Pendidikan : SD

d. Pekerjaan : IRT

e. Agama : Islam

f. Alamat : Makmur jaya- Jayakerta- Karawang

II. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan Utama : demam,mancret dengan konsistensi cair dan lendir 4x/hari,
mual, muntah (+)

Riwayat Keluhan Utama :


Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke rumah sakit anaknya mencret-
mencret, cair, berlendir, tanpa darah, warna hijau dan berbau khas disertai
demam naik turun sejak hari kamis dan sorenya berobat ke dokter dan
disarankan untuk berobat jalan saja, namun tidak ada perubahan. Di rumah
pasien demam sudah 2 hari, muntah 4 kali sehari, muntah berisi cairan tanpa
disertai darah.
Pada tanggal 02-12-2022 orang tua membawa pasien ke RSUD Karawang,
masuk ruang IGD pukul 13.20 WIB dan diagnosa oleh dokter
Gastrointestinal Akut (GEA) dengan dehidrasi ringan sedang. Dokter
menyarankan pasien untuk di rawat, dan pasien dibawa ke ruang Rawamerta
No 154.

Keluhan Pada Saat Pengkajian :


Dilakukan pengkajian pada tanggal 02-12-2022 pukul 16:00 WIB. Ibu
pasien mengeluh anaknya mencret-mencret, ibu mengatakan anaknya
mencret karena memakan jajanan warung seperti cikicikian, coklat, dan es
susu. Saat menangani anaknya mencret ibu memberi olesan minyak kayu
putih di daerah perut pasien dan memberikan minum air putih. Tinjanya
berwarna hijau kekuningan, cair, sedikit ampas, tidak berlendir, tidak ada
darah saat BAB dan berbau khas. Sejak tadi pagi pukul 05.00 hingga waktu
pengkajian pasien sudah BAB lebih dari 5 kali.

B. Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0-5 tahun)

Ibu pasien mengatakn sebelumnya saat usia 5 tahun pernah mengalami


penyakit mencret seperti yang sekarang di alami pasien, dan pasien dibawa
berobat ke bidan

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ket :

Laki-laki : Tinggal serumah :

Perempuan : D Meninggal :

Ikatan darah : Pasien :

III. Riwayat Imunisasi (imunisasi lengkap)


No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi Frekuensi
setelah
pemberian

1 Hb0 Saat lahir Demam 2 hari


2 DPT Usia 2, 3, 4 bulan Demam 2 hari
3 BCG Usia 2 bulan Demam 2 hari
4 Rotavirus Usia 2, 4, bulan Demam 2 hari
5 Campak Belum dilakukan
IV. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat badan : 25 kg

2. Tinggi badan : 110 cm

3. Waktu tumbuh gigi : 7 bulan, gigi tanggal 1, jumlah


gigi 14 buah.
B. Perkembangan Tiap Tahap Usia anak saat
1. Berguling : 6 bulan

2. Duduk : 7 bulan

3. Merangkak : 8 bulan

4. Berdiri : 9 bulan

5. Berjalan : 13 bulan

6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 minggu


7. Bicara pertama kali : 1 tahun dengan menyebutkan
mama papa
8. Berpakaian tanpa bantuan :

V. Riwayat Nutrisi A. Pemberian ASI


Pemberian ASI ± 3 jam setelah lahir, kemudian selanjutnya diberi ASI saja
hingga usia 4 bulan.
Pemberian susu formula

1. Alasan pemberian ASI : motivasi ibu karena ASI penting bagi


pertumbuhan, lebih sehat dan hemat biaya
2. Jumlah pemberian : diberikan ketika menangis dan sebanyak banyaknya

3. Cara pemberian : melalui dot karena ibu merasakan nyeri ketika


langsung menete

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0-6 bulan ASI Sampai saat ini
2. 6-12 bulan ASI, bubur tim, 4 bulan
pisang yang
dihaluskan

3. Saat ini Nasi/bubur tim, Sampai saat ini


sereal (ikan, telur,
sayur)

VI. Riwayat Psikososial

 Anak tinggal bersama : Orang tua

 Lingkungan berada di : lingkungan komplek


 Rumah dekat dengan : taman dan penduduk lainnya
 Kamar klien : masih tidur dengan orang tua

 Rumah ada tangga : tidak ada

 Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasien hubungan


dengan keluarga baik, tidak ada sibling sering bermain dengan ayah dan
kakanya.
 Pengasuh anak : ibu pasien mengatakan yang mengasuh pasien adalah
dirinya sendiri bersama suami, kadang-kadang diasuh oleh kakanya.

VII. Riwayat Spiritual

 Suport sistem dalam keluarga :

 Kegiatan keagamaan : Ibu sering mengikuti pengkajian di majelis


terdekat dan ayahnya juga setiap solat jumat suka mengajak An. R
untuk shalat Jumat

VIII. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

• Ibu membawa anaknya ke RS karena : Mencret-mencret,


disertai demam naik turun, muntah 3 kali sehari.

• Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : dokter mendiagnosa


Gastrointestinal Akut (GEA) dengan dehidrasi ringan-sedang.
• Perasaan orang tua saat ini : ibu mengatakan sedih melihat anaknya
merintih kesakitan, dan ibu khawatir takut terjadi sesuatu yang lebih
parah dari saat ini.
• Orang tua selalu berkunjung ke RS : pasien selalu ditemani orang tua.
• Yang akan tinggal dengan anak : ibu pasien mengatakan yang
menemani pasien selalu bergantian antara ayahnya atau kakaknya jika
ibu atau ayahnya sedang bekerja.
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : -

X. Pola Kebiasaan Sehari-Hari


No ACTIVITY DAILY SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT
LEAVING
1. NUTRISI A.
Makan

a. Jenis Nasi, tempe,telur, bubur, seling


bubur, selingan makanan bolu kukus
makanan biscuit atau telur rebus.

b. Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari


c. Porsi/jumlah kalori ½ mangkuk sedang ¼ mangkuk sedang

d. Makanan kesukaan Makanan cikicikian, Bubur


coklat dan susu

e. Makanan Nasi Cokelat, kacang-

pantangan tim,telur,tempe, ikan, kacangan


telur

f. Nafsu makan Nafsu makan Nafsu makan


bertambah menurun

g. Cara makan Dibantu Dibantu


sendiri/bantu
h. Kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
menelan/tidak menelan menelan

MASALAH Tidak ada masalah Sulit makan


B. Minum
a. Jenis Air putih, ASI, the Air putih , ASI
manis

b. Frekuensi 8x perhari 6x sehari


c. Jumlah (cc) 60 cc 60 cc
d. Cara minum Dibantu Dibantu
sendiri/bantu
MASALAH Tidak ada Sering merasa haus
2. ELIMINASI
A. Buang Air Besar
a. Frekuensi 1x perhari 10x perhari
b. Waktu 1x perhari 10x perhari
c. Warna Feses kuning Feses hijau
kecoklatan kekuningan

d. Bau,darah ,lender Tidak berdarah Cair sedikit ampas,


tidak berlendir, tidak
ada darah saat BAB
dan berbau khas

e. Konsistensi Lembek Cair


f. Obstipasi Tidak mengalami Tidak mengalami
obstipasi obstipasi

g. Diare
h. Kolostomi Tidak melakukan Tidak melakukan
kolostomi kolostomi

i. Pengeluaran Sendiri Sendiri


sendiri/bantu

j. Kenggunaan - Memberikan obat


pencahar termorex
B. Buang Air Kecil

a. Frekuensi 7x perhari 10x sehari


b. Jumlah urine 740ml 1000 ml
output (cc)

c. Warna Bening kekuningan Bening kekuningan


d. Ada tidaknya bau Tidak ada Tidak ada

e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada


darah/hematuria
f. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
kesulitan
g. Inkontinensia Tidak ada Tidak ada
h. Penggunaan Tidak menggunakan Tidak menggunakan
kateter kateter kateter

i. Cara pengeluaran Sendiri Sendiri


dibantu/sendiri

MASALAH Tidak ada Tidak ada

3. ISTIRAHAT&TIDUR
a. Waktu tidur 8 jam 6 jam
sendiri

b. Waktu tidur 2 jam 1 jam

siang

c. Lamanya 10 jam 8 jam


d. Kebiasaaan Tidak ada Tidak ada
penghantar tidur

e. Ada tidak masalah Tidak ada Tidak ada


tidur
f. Kebiasaan yang Tidak ada Tidak ada
dilakukan saat
istirahat

4. A. Mandi
a. frekuensi 2x sehari 1x sehari
b. penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun
atau tidak dan sampo

c. cara melakukan Dibantu Dibanttu


sendiri/bantu

B. oral hygiene
a. frekuensi 2x sehari 1xsehari
b. waktu Pagi Pagi
c. menggunakan Gosok gigi Tidak gosok gigi
sikat gigi
d. menggunakan Menggunakan Tidak
pasta gigi
MASALAH Tidak ada Tidak ada
5. AKTIFITAS DAN
LATIHAN
A. Olahraga

a. Jenis Tidak ada Tidak ada


b. Frekuensi Tidak ada Tidak ada
B. Kegiatan diwaktu Main dilingkungan Tiduran ditempat
luang rumah tidur

C. Cara melakukan Dibantu dibantu


sendiri/bantu

Masalah Tidak ada Tidak ada

XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : pasien dapat berorientasi sepenuhnya


2. Kesadaran : compos metis E4V5M6, lesu, gelisah,
cengeng, mudah mengantuk.

3. Tanda tanda vital

a. Tekanan darah : 908/60 mmHg

b. Denyut nadi : 130x/menit

c. Suhu : 38 C

d. Pernafasan : 18 x/menit

4. berat badan : 25 kg

5. tinggi badan : 110 cm

6. kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & hygiene kepala: Bersih

a. warna rambut : tampak bersih

b. penyebaran : tidak ada

c. mudah rontok : tidak mudah rontok

d. kebersihan rambut : rambut bersih tidak kotor


palpasi :
benjolan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
tekstur rambut : Rambut halus
7. Muka
Inpeksi

a. Simetris/tidak : simetris

b. Bentuk wajah : oval

c. Gerakan abnormal : tidak terdapat gerakan

d. Ekspresi wajah : meringis


Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak
Data lain : tidak ada
8. Mata Inspeksi
a. Pelpebra : edema/tidak : tidak
Radang/tidak : tidak
b. Sclera :
Icterus/tidak : tidak
c. Conjungtiva :
radang/tidak : tidak
Anemis/tidak : tidak

d. Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya normal karena bereaksi sangat cepat
terhadap keadaan perubahan cahaya.
e. Posisi mata
Simetris/tidak : Simestris

f. Gerakan bola mata : gerakan normal

g. Penutupan kelopak mata : penutupan mata yang sehat

h. Keadaan bulu mata : terdapat bulu mata panjang

i. Keadaan visus : normal

j. Penglihatan :

- kabur/tidak : tidak

- Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri
Data lain : tidak ada

9. Hidung&Sinus
Inspeksi

a. Posisi hidung : simetris

b. Bentuk hidung : simetris

c. Keadaan septum : normal

d. Secret/cairan : tidak ada


10. Telinga
Inspeksi

a. Posisi telinga : simetris

b. Ukuran/bentuk telinga : normal (simetris)

c. Aurikel : normal

d. Lubang telinga : simetris

e. Pemakaian alat bantu : tidak ada, bersih, tidak ada sekret


Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak ada nyeri
Pemeriksaan uji pendengaran

a. Rinner : positif

b. Weber : tidak ada lateralis simetris antara kiri dan kanan


c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler : normal
Data lain : tidak ada

11. Mulut
Inspeksi

a. Gigi

- Keadaan gigi : kurang bersih

- Karang gigi/karies : ada

- Pemakain gigi palsu : tidak ada

b. Gusi
Merah/Radang/Tidak : Tidak

c. Lidah
Kotor/tidak : tidak

d. Bibir

- Cianosis/pucat/tidak : tidak pucat


- Basah/kering/pecah : basah

- Mulut berbau/tidak : Tidak berbau

- Kemampuan bicara : terbete-bete


Data lain : tidak ada

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat kering
b. Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan
c. Nyeri menelan : nyeri

13. Leher
Inspeksi
a. Kelenjar tyroid : simetris, tidak ada lesi
Palpasi
a. Kelenjar tyroid : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Kaku kuduk/ tidak : tidak ada kaku kuduk

c. Kelenjar limfe : tidaka ada nyeri tekan dan benjolan atau pembesaran
Data lain

14. Thorax dan pernapasan

a. Bentuk dada : normal tidak ada kelainan bentuk dada, simetris

b. Irama pernafasan : teratur

c. Pengembangan diwaktu bernapas : 2:1

d. Tipe pernapasan: menggunakan pernafasan dada


Palpasi

a. Vocal fremitus : normal dapat merasakan getaran

b. Massa/ nyeri : tidak ada massa/ nyeri


Auskultasi

a. Suara napas : vesikuler

b. Suara tambahan : tidak ada suara tambahan


Perkusi : sonor/ resonan (dug)

15. Jantung
Palpasi

Ictus cordis : tidak ada pulsasi, teraba ICS V MCL selebar (1 jari)
Perkusi
Pemesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi

a. BJ I : Normal terdengar saat ekspirasi maksimal

b. BJ II : normal sesaat setelah inspirasi dalam

c. BJ III :

d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada suara tambahan

16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak membncit
b. Ada luka/ tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar : tidak nyeri tekan
b. Lien : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 17x/menit
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat auskultasi
peristaltic meningkat dan memanjang (borboritmi)
17. Genitalia dan anus : vagina menutup tampak bersih
tidak ada tanda infeksi seperti kemerahan atau iritasi
18. Ekstremitas Ekstremitas atas
a. Motorik

• Pergerakan kanan dan kiri : simetris

• Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal

• Kekuatan otot kanan/ kiri : 4 (1-4)


• Tonus otot kanan/ kiri : Normal
• Koordinasi gerak : Normal
b. Refleks

• Biceps kanan/ kiri : refleks positif


• Triceps kanan/ kiri : refleks positif
c. Sensori

• Nyeri : tidak ada nyeri

• Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan


dingin
• Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
Ekstremitas bawah

a. Motorik

• Gaya berjalan : tegap


• Kekuatan kanan/ kiri : 4 (1-4)
• Tonus otot kanan/ kiri
b. Refleks

• KPR kanan/ kiri


• APR kanan/ kiri
• Babinsky kanan/ kiri : hyperfleksi

c. Sensori

• Nyeri : nyeri kaki kanan

• Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin


• Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
19. Status neurologi Saraf- saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Pasien dapat merasakan bau susu dan
minyak telon yang biasa dipakai
b. Nervus II (Opticus) : penglihatan : Pasien dapat melihat gambar kuda
dalam jarak 30 cm
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)

• Kontriksi pupil : Normal, mengecil saat terkena cahaya


• Gerakan kelopak mata : Normal, mata dapat digerakan keatas dan kebawah
dengan mengikuti objek
• Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola mata kesamping
kana/ kiri
• Pergerakan mata ke bawah & dalam : pasien dapat menggerakan bola mata
kebawah dan kedalam
d. Nervus V (Trigeminus)

• Sensibilitas/ sensori : Normal


• Refleks dagu : Normal
• Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)

• Gerkana mimic : pasien merintih dan menangis saat mainannya hilang


f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien menengok ketika di panggil oleh ibunya

g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)

• Refleks menelan : fungsi menelan baik saat pasien makan


• Refleks muntah : positif
• Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
• Suara
h. Nervus XI (Assesorius) : ketika diberi obat pasien dapat mengangkat bahu dan
memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
• Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
• Mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus) :

• Deviasi lidah : pasien dapat menggerakan lidah ketika mengunyah makanan


Tanda- tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : terhadap tahanan kuat

b. Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120 derajat
c. Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d. Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum adanya
tambahan
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6 tahun)
Dengan menggunakan DDST :
Interpretasi Denver pada An. K disimpulkan “Normal” karena tidak ada F dan hanya
ada satu C di indikator personal sosial.

C. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 02-12-2022


Jenis Nilai Nilai
Nor
mal
Pemeriksaa
n feses
1. 
m Kunin 
g Khas
 Ba hijau 
u  Luak
 Ko Khas 
nsi  Negat
ste Cair ive
nsi  
 Le Negat Negat
nd ive ive
er  
 Da Negat Negat
rah ive if
 Na 
-
na Negat
-
h ive
2. 
Negat
m 
ive
(+) 1-

 Eritrosi 3/LPB
Negat
t 
ive
 Amoeb (+) 1-
a 3/LPB

 Bakteri 
Negat
if

Positif
Pemeriksaa
n darah  1  10
 Hemog 1, ,7-
lobin 8 13,1
 Lekosii g/ g/Dl
t d  6-
L 17
 Tromb
osit
 1 103/U
9, l
 Hemato 6 
krit 2 229-
1 553
03 103/u
/
u L
L
 3
4
6
1
03
/
U
l
 2
9,
1
%
 Eritrosit 5,7 35-
MCV 4 43
 MCH 10 / %
6

Monosi uL 3,6
 t 49, -
8 5,2
f/L 106
 
15, /Ul
7 74-
pg 102
13, Fl
9 21-
% 31
pg
1-6
%

Terapi dan Pengobatan


Jenis Dosis Waktu Cara pemberian
Ringer laktat 500 ml / hari Intravena
Amoxicilyn 3 x 800 mg / hari Intravena
Zink sirup 1 x 5 ml / hari Oral
Pct (extra) 240 mg / hari Intravena

Analisa Data
Data Etiologi Masalah
No.
1. DS : ibu pasien mengatakan Makanan dan minuman yang Diare berhubungan
anaknya mencret, menurutnya terkontaminasi dengan masuknya
mencret disebabkan karena pathogen ke dalam
anaknya makan ciki, cokelat dan es saluran pencernaan
susu (jajanan di sekolah).
Mikroorganisme masuk saluran
DO :
cerna
1. BAB lebih dari 4x
Produksi enterotoksin
kali

2. konsistensi BAB : cair, kuning,


Hiperperistaltik

Pengeluaran isi usus

3. DS : Hiperperistaltik Nyeri akut


berhubungan
Kehilangan cairan dan dengan
elekrolit peningkatn
defekasi
Pengeluaran isi usus

Feses berlebihan

Area anus lecet

Nyeri akut
4. Masuknya Kerusakan
mikroorganisme integritas kulit
dalam saluran cerna berhubungan
dengan iritasi
Pertahanan tubuh lapisan rektum
peningkatan
Peningkatan HCL defekasi.
dalam saluran cerna

Feces bersifat asam


kehijauan, tidak Berlebih
berlendir dan tidak
disertai darah Pengeluaran feces
3. frekuensi nadi 130 Diare
berlebihan
x/menit
4. mata cekung
5. kekenyalan kulit Kemerahan pada area
kurang
anus
6. emam dan muntah
hilang pada hari ke 2
7. peristatik usu 17
x/menit
8. minum dengan lahap
9. hasil laboratorium
Bakteri : positif

2. DS : menurut ibu pasien Kerusakan mukosa Kekurangan


an. K minum dengan usus volume cairan
lahap dan sering merasa berhubungan
haus Gangguan absorpsi dengan
DO : cairan dan elektrolit kehilangan
1. mukosa bibir kering cairan melalui
2. kekenyalan kulit Peningkatan tekanan feces
kurang osmotic
3. mata cekung
Balance cairn : input – Hiperperistaltik
output :740-858 =118 ml
Diare

Kehilangan cairan

DS : ibu mengatakan terdapat kemerahan


disekitar anus DO :
- Sering buang air besar
- Frekuensi BAB lebih dari 10 kali
- Pasien terlihat meringis kesakitan sambal memegang perutnya
Kemungkinan Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui feces.


3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatn defekasi.

4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi lapisan rektum akibat


peningkatan defekasi.
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujun Intervensi Rasional
1. Diare Setelah dilakukan 1. kaji feces mengenai 1. membantu menentukan tindakan
berhubungan perawatan selama 3 x frekuensi,warna, konsistensi selanjutnya.
dengan 24 jam diare dapat feces.
masuknya dihilangkan dengan 2. kaji tanda-tanda dehidrasi
2. untuk menentukan tingkat
pathogen ke dibuktikan oleh seperti kesadaran , dehidrasi dan sebagai acuan
dalam saluran indicator: pernafasan, nadi, turgor untuk melanjutkan intervensi
pencernaan 1. frekuensi defekasi kulit, mukosa mulut. selanjutnya.
yang normal
2. Terhidrasi dengan 3. kolaborasi terapi rehidrasi
3. Menghilangkan atau
baik (membrane oral sesuai program. menurunkan rangsangan
mukosa lembab,
makanan/cairan.
turgor bola mata
baik, turgor kulit 4. Memantaunilai laboratorium 4. Membantu menentukan
baik) 5. konsultasikan pada dokter intervensi selanjutnya
3. frekuensi nadi jika tanda-tanda dan gejala 5. Membantu menentukan
normal (80-90 diare menetap intervensi selanjutnya.
x/menit 6. Berikan pendidikan 6. Untuk meningkatkan
kesehatan mengenai diare pengetahuan orang tua klien.
seperti tanda gejala diare
dan
2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. kaji vital sign. 1. untuk mengetahui gejala
volume cairan perawatan selama 3 x dini yang terjadi pada
berhubungan 24 jam kekuragan pasien.
dengan cairan akan teratasi 2. pertahankan intake dan output
2. untuk memastikan dengan
kehilangan cairan dengan indicator : yang akurat.
tepat input dan output
melalui feces 1. memiliki pasien.
keseimbangan 3. Pantau pendarahan pada feces 3. Untuk mengetahui
asupan cairan dan daerah anus. terjadinya perdarahan di
dan haluaran saluran pencernaan.
yang seimbang.
4. Kaji status dehidrasi 4. untuk mengetahui
2. menampilkan (kelemahan membrane tanda-tanda dehidrasi.
hidrasi yang baik mukosa, nadi adekuat).
(mukosa bibir 5. Mendeteksi kehilangan
5. Timbang berat badan anak.
lembab, turgor cairan , penurunan 1 kg
kulit tidak kering, BB sama dengan
mata tidak cekung) 6. monitor cairan/makanan dan kehilangan cairan 1 lt
3. tidak mengalami hitung intake kalori harian. 6. untuk memberikan diit
haus yang tidak dan cairan yang tepat.
normal
7. kolaborasikan pemberian 7. untuk mencegah
cairan iv atau oral sesuai komplikasi yang terjadi.
program.
3. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. kaji penyebab nyeri yang 1. Mengevaluasi
berhubungan perawatan selama 3 x 24 dirasakan anak. perkembangan nyeri
dengan jam rasa untuk
peningkatn nyeri berkurang Lakukan perubahan posisi dan menetapkan
defekasi dengan 2. anjurkan orang tua untuk 2. intervensi
menunjukan : masase punggung anak. selanjutnya.
1. tidak merintih dan Anjurkan orang tua untuk Menurunkan tegangan
menangis memberikan metode distraksi permukaan abdomen
2. skala nyeri 3. dalam mengurangi nyeri 3. dan mengurangi nyeri.
seperti bercerita, dan
berkurang menjadi
mengajaknya bernyanyi. Meningkatkan
3 (nyeri pinggang) relaksasi,
3. mempertahankan mengalihkan fokus
perhatian nyeri dan
selera makan meningkatkan
dengan baik kemampuan
koping.
4. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda kerusakan 1. Mendeteksi dini
integritas kulit perawatan selama 3 x integritas kulit meliputi kulit kerusakan
berhubungan 24 jam kerusakan yang kering, ruam dan lecet, integritas kulit.
dengan iritasi integritas kulit teratasi warna kemerahan, kekeringan
lapisan rektum dengan tidak adanya yang berlebihan sehari sekali.
akibat peningkatan Tanda-tanda kerusakan 2. Bersihkan kulit saat terkena 2. Kebersihan mencegah
defekasi. kulit. Seperti : kotoran. perkembang biakan
1. Mukosa kulit ruam kuman

dan lecet 3. Anjurkan orang tua untuk 3. Mencegah terjadinya


mengganti popok setiap jam iritasi kulit yang tak
2. Kulit yang kering atau basah. diharapkan oleh karena
kelebaban dan
3. Tidak ada
keasaman feces.
kemerahan pada 4. Menjaga agar kulit
4. Berikan lotion pelembab kulit bayi yang kering agar
kulit anus
untuk anak di kulit yang kering. tetap lembab.
4. Kekenyalan kulit
kembali normal.

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


keperawatan
1. Diare Setelah 1. kaji feces 1. membantu 1. mengkaji feces S : ibu pasien
berhubungan dilakukan menentukan mengenai mengatakan
mengenai
dengan perawatan tindakan frekuensi, warna, anaknya BAB 1X
frekuensi, warna,
masuknya selama 3 x 24 selanjutnya. konsistensi feces. saja.
konsistensi feces.
pathogen ke jam diare dapat R: O : frekuensi BAB
dalam saluran dihilangkan 1x, berwarna
- frekuensi lebih
pencernaan dengan kuning, lunak
dibuktikan oleh 10x
berampas, tidak
indicator: - warna kuning ada lendir maupun
darah.
1. frekuensi kehijauan, cair,
A : masalah teratasi
defekasi sedikit ampas,
P:intervensi
yang normal tidak ada lendir
dihentikan
2. Terhidrasi dan darah.
dengan baik 2. kaji tanda-tanda
(membrane dehidrasi seperti 2. untuk 2. mengkaji tandatanda
menentukan dehidrasi
mukosa kesadaran , tingkat dehidrasi seperti kesadaran ,
lembab, pernafasan, nadi, dan sebagai pernafasan, nadi,
turgor bola turgor kulit, acuan untuk turgor kulit,
mata baik, mukosa mulut. melanjutkan mukosa mulut.
turgor kulit intervensi R:
baik) selanjutnya.
- kesadaran
composmetis
- RR : 25 x/menit,
nadi : 130 x/menit

- Mukosa bibir
kering, kulit
kembali lambat (1
detik)
3. frekuensi nadi 3. kolaborasi terapi 3. Menghilangkan 3. berkolaborasi terapi
normal (80- atau menurunkan rehidrasi
rehidrasi oral
90 x/menit) rangsangan
sesuai program. oral sesuai
makanan/cairan.
program.
R:
- zink 1 x 5 ml

- L-Bio 1 sachet
untuk pemakaian
(2x ½ sachet)

4. Memantau nilai
4. konsultasikan
pada dokter jika laboratorium R
4.Membantu
tanda-tanda dan :
menentukan
gejala diare Bakteri positif
intervensi
menetap.
selanjutnya.

2. Kekurangan Setelah 1. kaji vital sign. 1. untuk 1. mengkaji vital S : menurut orang
volume dilakukan mengetahui tua pasien anaknya
sign.
cairan perawatan gejala dini yang tidak merasa haus
berhubungan selama 3 x 24 terjadi pada R : ibu pasien terus menerus.
dengan jam kekuragan pasien. mengatakan anaknya O : mata cekung
kehilangan cairan akan mencret lebih dari 10 berkurang, mukosa
cairan teratasi dengan kali, cair, tekanan bibir lembab,
melalui feces indicator : darah : 100/60 mmHg, balance cairan :
nadi : 130 x/menit, RR input – output :
1. memiliki
: 25X/menit, suhu
keseimbanga : 370C 440-478 = -38
n asupan ml A :
cairan dan masalah
haluaran yang 2. mempertahankan teratasi
seimbang. intake dan output yang sebagian
akurat. R : balance P : intervensi
2. menampilka n
2. pertahankan intake cairan : input-output : dihentikan
hidrasi
dan output yang 2. untuk memastikan 740- (pasien pulang)
yang
akurat. dengan tepat input 1000 = -260 ml
baik
dan output pasien.
(mukosa
bibir lembab, 3. memantau
turgor pendarahan pada
kulittida 3. Pantau pendarahan 3. Untuk mengetahui feces dan daerah
kering, mata pada feces dan terjadinya anus.
tidak cekung) daerah anus. perdarahan di R : tidak ada perdarahan
3. tidak pada feces dan anus.
saluran
mengalami pencernaan.
4. kaji status
4. untuk mengetahui
dehidrasi 4. Mengkaji status
dehidrasi
haus yang tidak (kelemahan Nad tanda-tanda
normal membrane i dehidrasi berat
mukosa,
adekuat).

5. Mendeteksi
5. Timbang kehilangan
badan anak. cairan
penurunan 1 kg
BB sama dengan
kehilangan
cairan 1 lt
,
monitor 6. untuk 6.monitor
cairan/makanan memberikan diit cairan/makanan dan
6.
dan hitung intake dan cairan yang hitung intake kalori
kalori harian. tepat. harian.
kolaborasikan R : BB : 8 kg
pemberian cairan Rumus : 100 ml/kg
iv atau oral
sesuai program. BB
: 100 X 8 kg
: 800 ml/24 jam/hari

7. untuk mencegah 7. memberikan


komplikasi yang cairan iv atau oral
terjadi. sesuai program.
7.
R:

- ranitidin 1 x 8 mg

- ondansetron 1 x
0,8 mg
3. Nyeri akut Setelah 1. kaji penyebab 1. Mengevaluasi 1. mengkaji S : ibu pasien
berhubungan dilakukan nyeri yang perkembangan penyebab nyeri mengatakan
dengan perawatan dirasakan anak. nyeri untuk yang dirasakan
peningkatn selama 3 x 24 menetapkan anak. anaknya tidak rewel
defekasi jam rasa nyeri intervensi R : nyeri anak jarang
berkurang selanjutnya. dirasakan karena menangis
dengan 2. Lakukan frekuensi BAB yang O : pasien terlihat
menunjukan : perubahan posisi meningkat, pasien tenang, mulai diam
4. tidak dan anjurkan terkadang memgangi tidak sering
merintih dan orang tua untuk perutnya ketika menangis,
menangis masase punggung menangis. terkadang
anak.
5. skala tersenyum.
3. Anjurkan orang
nyeri 2. melakukan A : masalah teratasi
berkurang tua untuk perubahan posisi P : intervensi
menjadi 3 2. Menurunkan dan anjurkan orang
memberikan dihentikan
tegangan tua untuk masase
(nyeri metode distraksi permukaan punggung
pinggang) dalam
abdomen dan anak.
6. mempertaha mengurangi nyeri
nkan selera seperti bercerita, mengurangi R : pasien terlihat
makan dan mengajaknya nyeri. tenang dan tidak
dengan baik menangis
bernyanyi. 3. Meningkatkan 3. Anjurkan orang
relaksasi, tua untuk
mengalihkan
memberikan
fokus perhatian
metode distraksi dalam
nyeri dan
mengurangi nyeri
meningkatkan
seperti bercerita, dan
kemampuan
mengajaknya
koping.
bernyanyi. R: pasien
berhenti menangis

4. Kerusakan Setelah 1. Kaji tanda-tanda 1. Mendeteksi dini 1.mengkaji tandatanda S : ibu pasien
integritas kulit dilakukan kerusakan kerusakan kerusakan mengatakan tidak
berhubungan perawatan integritas kulit integritas kulit. integritas kulit terdapat kemerahan
dengan iritasi selama 3 x 24 meliputi kulit meliputi kulit yang di bagian lapisan
lapisan jam kerusakan yang kering, ruam kering, ruam dan kulit anus anaknya.
integritas kulit dan lecet, lecet, warna O : kemerahan di
rektum akibat teratasi dengan warna kemerahan, daerah anus hilang
peningkatan tidak adanya kemerahan, kekeringan yang A : masalah teratasi
defekasi. tanda-tanda kekeringan yang berlebihan sehari P:intervensi dihentikan
kerusakan kulit. berlebihan sehari sekali.
Seperti : sekali.
R : mukosa
1. Mukosa kulit 2. Bersihkan kulit 2. Kebersihan bibir kering,
ruam saat terkena mencegah tidak ada lecet namun
dan lecet kotoran. perkembang terdapat
biakan kuman kemerahan pada
2. Kulit 3. Mencegah
3. Anjurkan orang daerah anus.
yang
tua untuk
kering
mengganti popok 2. Membersihkan kulit
3. Tidak setiap jam atau saat terkena
ada basah. kotoran.
kemerahan 4. Berikan lotion
pada pelembab kulit R : ibu membersihkan
kulit anus untuk anak di kulit daerah anus saat
mengganti popok.
4. Kekenyalan kulit yang
kulit kering.
kembali 3. Menganjurkan
normal.
terjadinya iritasi orang tua untuk
kulit yang tak mengganti popok
diharapkan oleh setiap jam atau
karena kelebaban basah.
dan keasaman
feces. R : ibu mengganti
popok setiap basah
dan terasa berat.

4. Menjaga agar kulit 4. memberikan lotion


bayi yang kering pelembab kulit
agar tetap untuk anak di kulit
lembab. yang kering.

R : kulit anak menjadi


lembab

Anda mungkin juga menyukai