Waktu : 7 menit
A. Latar belakang
Kanker adalah penyakit akibat dari pertumbuhan abnormal sel yang
tidak terkendali sehingga sel ini terus tumbuh, merusak bentuk dan fungsi
organ. Sel ini kemudian menyusup dan menyebar serta merusak jaringan
sekitar serta dapat juga menyebar ke organ tubuh yang lain
(Sjamsuhidayat, 2004). Kanker menjadi salah satu penyebab kematian
utama di dunia. Menurut WHO ada 58 juta kasus kematian di dunia pada
tahun 2005 dan 7,6 juta kasus disebabkan oleh kanker. Kanker payudara
merupakan tumor ganas yang banyak terjadi pada wanita dan merupakan
penyebab kematian ke-2 setelah kanker mulut rahim. Prevalensi kanker
payudara di Indonesia meningkat mencapai 11,6% dari seluruh keganasan
dengan rata-rata jumlah penderitanya adalah 10 dari 100.000
perempuan(Tjindarbumi, 2000).
Berdasarkan hal diatas maka upaya peningkatan pengetahuan dan
sikap dari para wanita dalam rangka mencegah terjadinya kanker payudara
perlu dilakukan melalui sebuah kegiatan penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan menjadi penting karena pemberian informasi yang
terus menerus dalam skalayang luas akan meningkatkan kesadaran para
1
wanita dalam meningkatkan kesehatan diri. Kanker payudara merupakan
penyakit yang bisa di deteksi dari awal sehingga sebagai modal dasar bagi
wanita dalam mencegah kanker payudara adalah dengan meningkatkan
pengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah kanker payudara.
B. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 7 menit kepada pasien
dan keluarga diharapkan dapat menjelaskan tentang kanker payudara
secara benar
2. Tujuan Intruksional khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara
selama 7 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjelaskan penyebab kanker payudara
c. Menjelaskan tanda dan gejala kanker payudara
d. Menjelaskan penatalaksanaan tentang kanker payudara
e. Menjelaskan pencegahan kanker payudara
C. Karakteristik sasaran
Pendidikan kesehatan tentang kanker payudara kepada pasien yang
menderita penyakit kanker payudara yang dirawat ruang rawat inap rumah
sakit Dr. Oen Surakarta.
D. Waktu pelaksanaan
Hari/ tanggal : Sabtu / 22 Juni 2019
Tempat : RS Dr Oen Surakarta
Waktu : 7 menit
2
E. Metode pengajaran
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
F. Media pengajaran
1. Leaflet
2. Lembar balik
G. Kriteria evaluasi
1. Struktur
Persiapan media dan izin tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
sudah selesai dan sudah siap sebelum 1 minggu sebelum acara. Penyaji
menguasai materi kanker yang akan disampaikan.
2. Proses
Acara dilaksanakan diruang rawat inap Rumah Sakit Dr. Oen
Surakarta. Acara dilakukan selama 7 menit, terdiri dari dari fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi.
3. Hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 7 menit peserta
diharapkan paham mengenai kanker payudara
4. Kriteria
3
H. Kegiatan belajar mengajar
4
c. Menanyakan
pasien apakah
sudah tahu
tentang
penyebab
kanker
payudara
d. Menjelaskan
penyebab
terjadinya
kanker
payudara
e. Menanyakan
pasien apakah
sudah tahu
tentang tanda
dan gejala
kanker
payudara
f. Menjelaskan
tanda dan
gejala kanker
payudara
g. Menanyakan
pasien apakah
sudah tahu
tentang cara
penatalaksana
an kanker
payudara
h. Menjelaskan
5
tentang cara
penatalaksana
an kanker
payudara
i. Menanyakan
pasien apakah
sudah tahu
tentang
pencegahan
kanker
payudara
j. Menjelaskan
tentang
pencegahan
tentang kanker
payudara
6
I. Setting tempat
Keterangan
: fasilitator
: observer
: pasien/ audien
J. Evaluasi
Diharapkan pasien mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala kanker
payudara.
7
BAB II
8
Studi menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB dalam
jangka panjang memiliki resiko agak lebih besar terkena kanker
payudara daripada yang bukan.
c. Menggunakan Terapi Hormon pasca Menopause
Terapi hormon pasca menopause ( PHT ) atau dikenal sebagai terapi
pengganti hormone ( HRT ) dan terapi hormone menopause (MHT),
telah banyak digunakan dalam kurun waktu lama untuk membantu
meringankan gejala menopause dan mencegah timbulnya
osteoporosis.
d. Tidak menyususi anak
Beberapa studi menemukan bahwa menyusui anak dalam jangka
panjang (1.5-2 tahun), terutama dapat agak menurunkan resiko
terkena kanker payudara. Penjelasan yang mungkin adalah karena
menyusui menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita.
e. Alkohol
Penggunaan minuman beralkohol amat jelas terkait dengan
meningkatnya resiko terkena kanker payudar. Resiko semakin
meningkat dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Wanita yang
minum 2 hingga 5 gelas minuman beralkohol setiap harinya
memiliki resiko 1.5 kali lipat lebih tinggi daripada yang bukan
peminum.
f. Kurangnya aktifitas fisik
Berolahraga dapat mengurangi resiko kanker payudara. dalam
sebuah penelitian dari Women’s Health Initiative (WHI), sedikitnya
jalan cepat 1.25 – 2.5 jam perminggu dapat mengurangi lebih sedikit
lagi resiko tersebut. Olahraga fisik yang disarankan adalah selama
45-60 menit, minmum 5 hari dalam seminggu.
9
Perlu diketahui belum tentu setiap penonjolan pada payudara adalah
kanker. Hal tersebut mungkin juga terjadi karena berbagai sebab
selain kanker payudara. Pembengkakan, radang, penyumbatan
pembuluh darah, tumor jinak dapat juga menyebabkan tonjolan pada
payudara.
2. Puting susu mengeluarkan cairan ( seperti nanah)
3. Perubahan kesimetrisan payudara
10
E. PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA
1. SADARI
Dengan melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri,
setiap wanita seharusnya memeriksakan payudaranya setiap bulan.
Waktu yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah seminggu
setelah mendapat haid, untuk yang telah menopause, pemeriksaan
payudara dapat dilakukan sesuai keinginan tetapi rutin setiap bulan
pada tanggal yang sama.
Cara-cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri :
a. Ketika mandi
Periksa payudara sewaktu mandi. Tangan dapat lebih mudah
bergerak pada kulit yang basah. Mulailah dengan melakukan
pemijatan dibawah ketiak & berputar ( kearah dalam ) dengan
menggerakan ujung jari-jari anda. Lakukan pemijatan ini
pada kedua payudara.
b. Didepan cermin
Periksa payudara anda dengan kedua lengan diangkat ke atas.
Perhatikan : perubahan ukuran, bnetuk, adanya cekungan,
tertariknya atau perbedaan puting payudara.
Lakukanlah beberapa tekanan seputar payudara yang dimulai
dari bagian bawah. Hal ini untuk mengetahui apakah puting
mengeluarkan cairan atau tidak ( kecuali air susu bagi mereka
yang menyusui ).
c. Berbaring
Berbaring dan letakkan sebuah bantal kecil dibawah pindak
kanan 9 untuk memeriksa payudara kiri). Letakkan tangan
kanan anda dibawah kepala. Cara pemeriksaan sama dengan
pada saat mandi. Lakukan hal yang sama untuk pemeriksaan
payudara kanan.
2. Mamografi payudara
11
Mamografi adalah pencitraan menggunakan sinar X pada
jaringan payudara yang dikompresi. Mamografi dikerjakan pada
wanita usia >40tahun, sebaiknya dilakukan pada hari ke 7-10
dihitung dari hari pertama menstruasi, karena pada masa ini akan
mengurangi rasa tidak nyaman pada wanita saat dikompresi dan
akan memberi hasil yang optimal.
BAB III
PENUTUP
1.Simpulan
2.Saran
12
kesehatannya.Selain itu pasien dan keluarga merasa puas dan berpartisipasi
dalam merawat dirinya sendiri .
DAFTAR PUSTAKA
13