Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRA KOSEPSI
Tugas ini dibuat untuk memenuhi Praktek Kebidanan
Stase 2

Pembimbing Akademik :
Hj. Yulia Herliani,SST,M.Keb

Di Susun Oleh :
Kania Ambarwati
P20624822061

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN PROFESI KEBIDANAN
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Prakonsepsi
Sub Pokok Bahasan : Masa Prakonsepsi
Sasaran : Wanita Usia Subur
Hari / Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2022
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang KIA

A. Latar Belakang
Asuhan prakonsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum terjadi
konsepsi. Asuhan ini diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah wankita
mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil. wanita hamil yang sehat memiliki
kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Idealnya, semua kehamilan adalah
hal yang terencana dan setiap bayi berada dalam lingkungan yang sehat. asuhan prakonsepsi
memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain: memungkinkan identifikasi penyakit
medis; pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup.
Dalam mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian persiapan. Salah satu
persiapan yang harus disiapkan adalah pemeriksaan fisik atau pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan pada masa prakonsepsi atau hamil khususnya pada wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Beberapa penyakit yang
kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga keadaan
yang lebih buruk dapat cepat dihindari ( Cunningham, 2012).
Selama ini, persiapan prakonsepsi berupa konseling dengan tenaga kesehatan masih tabu
dilakukan. Padahal untuk membentuk generasi dan masyarakat yang berkualitas dimulai dari
pernikahan yang sehat.
Bidan sebagai tenaga kesehatan tidak hanya berperan dalam melakukan tindakan medis,
tetapi memiliki peran sebagai konselor. Dengan dilakukanya konseling khususnya pada wanita
usia subur, diharapkan dapat terwujudnya kehamilan yang ideal guna mewujudkan keluarga
berkualitas
B. Analisa Situasi
1. Peserta
Jumlah peserta 1orang, pendidikan terakhir SMA
2. Kelas
Keadaan ruangan dan ventilasi : Pencahayaan terang dan ventilasi terbuka
3. Pengajar
Penyajian oleh mahasiswa Profesi Kebidanan
C. Tujuan
1. TujuanInstruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu mengetahui tentang masa pra konsepsi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan peserta diharapkan mampu :
a. Peserta mengetahui persiapan masa pra konsepsi.
b. Peserta mengetahui masalah gizi pada masa pra konsepsi
c. Peserta mengetahui kebutuhan gizi masa pra konsepsi.
D. Materi
1. Prakonsepsi
2. Gizi seimbang prakonsepsi
E. Metode
Ceramah
F. Media
Leaflet

G. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan
No. Tahap / Waktu
Penyuluhan Peserta

1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
dan mendengarkan
3. Menjelaskan judul 3. Memperhatikan
materi serta tujuan dan mendengarkan
yang ingin dicapai oleh
peserta penyuluhan
dan melakukan kontrak
waktu

2. Penyajian Isi Menjelaskan kepada pasien


(15 menit) tentang
a. Masa prakonsepsi. 1. Memperhatikan,
b. Gizi Prakonsepsi mendengarkan,
c. Masa subur dan bisa menirukan
d. Cara menghitung dengan benar
masa subur 2. Menjawab
pertanyaan
3. Memperhatikan
dan mendengarkan

3. Evaluasi 1. Memberikan 1. Mengajukan


kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk bertanya
2. Memberikan 2. Memperhatikan
reinforcement positif dan mendengarkan
kepada peserta atas
kemampuannya 3. Memperhatikan
bertanya dan mendengarkan
3. Menjawab pertanyaan
peserta

4. Terminasi 1. Menyimpulkan hasil 1. Mendengarkan


(15 menit) penyuluhan
2. Mengucapkan terima 2. Mencengarkan
kasih atas peran serta
3. Menutup acara 3. Mendengarkan
penyuluhan dengan 4. Membalas atau
mengucapkan salam menjawab salam
MATERI

A. Pengertian Masa Prakonsepsi

Masa prakonsepsi adalah masa dimana sebelum terjadinya kehamilan, yakni pada masa
kanak-kanak, remaja dan dewasa. Pada masa ini calon ayah dan calon ibu perlu menyiapkan
diri agar pada masa kehamilan, persalinan dan bayi yang akan lahir nantinya dalam keadaan
sehat.

B. Gizi Pra konsepsi

1. Pentingnya Gizi Pra Konsepsi

• Status gizi pada saat pra konsepsi bersifat kritikal pada awal perkembangan janin
nantinya
• Fertilitas dipengaruhi oleh berat badan dan mencapai kemampuan optimal pada rentang
IMT normal yaitu 20-25
• Pada wanita Obesitas , mungkin terdapat sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang
mengakibatkan kegagalan ovulasi
• Pada wanita dengan IMT < 18 mungkin terjadi amenorea dan kegagalan ovulasi
• Berat badan terlalu rendah (IMT < 18,5) saat konsepsi dapat meningkatkan risiko
pelahiran prematur dan pelahiran bayi BBLR
• Rasio pinggang-pinggul yang tinggii (>0,8) berhubungan dengan fertilitas yang rendah

2. Anjuran Diet Untuk Masa Pra Konsepsi

• Konsumsi suplemen asam folat untuk melindungi dari defek tabung saraf (NTD),
suplementasi asam folat penting sekurang kurangnya 3 bulan sebelum konsepsi
mencegah kelainan selubung saraf janin, dan tidak akan berguna bila selubung saraf
telah terbentuk
• Mengkonsumsi beragam jenis makanan yang berbeda dari semua kelompok makanan
• Batasi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak jenuh dan gula
• Menghindari vitamin A (retinol) yg berlebihan dari hati / produk yg terbuat dari hati
• Menghindari minum alkohol
• Jangan Merokok
• Menghindari minum kafein dalam jumlah yg berlebih
• Menghindari makanan yg mengandung mikroorganisme
• Diet sehat seimbang termasuk buah dan sayur untuk mikronutrien, asupan besi yg cukup
dan konsumsi ikan untuk menyediakan PUFA (Webster-Gandy, 2014: 212)
Makanan yang kaya asam folat :
a. Kaya asam folat : tauge, kale (sejenis kubis), bayam
b. Sumber asam folat yang baik : roti & sereal, brokoli, kubis, kembang kol, kacang
panjang, kacang merah, kacang polong
c. Sumber asam folat sedang : kentang, sebagian besar sayuran, sebagian besar buah, oat,
keju, susu, telur, ikan salem, daging sapi (Webster-Gandy, 2014: 212)
C. Masa Subur

Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel
telur matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan
seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa subur merupakan rentang waktu pada
wanita yang terjadi sebulan sekali.

Ovulasi terjadi sekitar 12 sampai 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai. Rata-rata
masa subur perempuan mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17 setelah hari pertama
menstruasi, jika siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Lima hari sebelum ovulasi dan
satu hari di mana ovulasi terjadi, merupakan masa paling subur perempuan. Kemungkinan
untuk hamil meningkat tajam jika kamu berhubungan seksual 2 atau 3 hari sebelum sel telur
dilepaskan, dan kemudian 12 sampai 24 jam setelah itu.

D. Cara menghitung masa subur


1. Menghitung masa subur melalui periode menstruasi
• Haid teratur (28 hari)
Siklus normal 28 hari, pertengahan siklusnya hari ke-14 (28:2). Berarti masa suburnya
3 hari sebelum hari ke-14, yaitu hari ke-11 (14-3) dan 3 hari setelah hari ke- 14, yaitu hari
ke-17 (14+3). Jadi, masa subur berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-17 (7 hari)
dari siklus haid wanita normal.
• Haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan
hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.
Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Gambar 1. Contoh kalender ovulasi

2. Perubahan Lendir Servik


Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi melalui perubahan lendir servik
dapat diamati dengan merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari dan
melihat langsung lendir pada waktu tertentu kemudian dicatat paa malam harinya.
Pemeriksaan lendir servik menggunakan jari tangan atau tisu di luar vagina dan
perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Perubahan lendir servik dapat
dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina. Lendir
servik pada masa subur seperti daun pakis.

Gambar 2. Lendir serviks

3. Perubahan Suhu Basal Tubuh


Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi dapat pula dilakukan dengan
mengukur perubahan suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang
dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran
suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum
melakukan aktivitas lainnya.
Perubahan atau peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur terjadi karena
hormon progesteron. Peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur berkisar 0,2-0,5
derajat Celcius, dimulai 1-2 hari setelah ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat
yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral,
per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama
selama 5 menit.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh,
kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu
tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi
progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus
berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila
sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi
hormon progesteron. Sehingga suhu tubuh tetap tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu: Yogyakarta
Webster-Gandy, Joan. 2014. Gizi dan Dietetika edisi 2.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai