Anda di halaman 1dari 61

RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI Draft White Book Komite Keperawatan Daftar

kewenangan klinis keperawatan Komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR PENYUSUN

Dengan disahkannya undang-undang rumah sakit dan undang-undang keperawatan yang


baru di Indonesia, keselamatan telah menjadi issue sentral. Salah satu upaya untuk menuju
keselamatan pasien tersebut adalah mencegah terjadinya kecelakaan medis akibat inkompetensi
tenaga keperawatan dirumah sakit. Penjelasan pasal 11 ayat 2 peraturan menteri kesehatan no. 49
tahun 2013 tentang komite keperawatan menetapkan bahwa dalam nursing staf bylaws diatur
tentang kewenangan klinis (clinical privilege) setiap tenaga keperawatan di rumah sakit. Komite
keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi berinisatif mendorong dilaksanakannya proses
kredensial dengan baik dirumah sakit. Selama ini proses kredensial hanya ditujukan untuk
penerimaan perawat baru saja tanpa melakukan pengaturan tentang kewenangan klinis secara
terinci (delineation of clinical privilege). Untuk itu maka komite keperawatan RSUD R
Syamsudin SH menyusun buku putih ini sebagai pedoman daftar kewenangan klinis setiap
jenjang perawat. Semoga buku pedoman ini dapat digunakan untuk membantu sub komite
kredensial komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi dalam melaksanakan proses
kredensial dan re-kredensial tenaga keperawatan dengan baik. Sukabumi, November 2014 Lalan
Ruslan, Skep. Ners Ketua Tim Penyusun

DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN KATA SAMBUTAN


DIREKTUR RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN TIM PENYUSUN Penasehat : Ketua Tim : Lalan Ruslan, Skep. Ners ( ketua
sub komite kredensial komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi ) Anggota Tim :
Kurniawan Arif Mujip, Skep.Ners Rahmat Somantri, Skep.Ners Rahman Setiadi, Skep.Ners
Rangga Wasita , AMK Irma Rismawati, AMK Anisa Septiani, Amd. Keb DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit di Indonesia terus berkembang baik
jumlah, jenis maupun kelas rumah sakit sesuai dengan kondisi atau masalah
kesehatan masyarakat, letak geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peraturan serta kebijakan yang ada. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
terdiri dari berbagai jenis pelayanan seperti pelayanan medik, keperawatan dan
penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, serta
penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi bidang
kesehatan. Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan / atau perawatan serta dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan
dan / atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk
itu. Salah satu tonggak keselamatan pasien adalah akuntabilitas sumber daya manusia
yang terlibat dalam layanan kesehatan. Dokter, perawat, atau tenaga kesehatan
lainnya dituntut untuk memiliki kompetensi yang adekuat. Berpijak pada prinsip
dasar gerakan keselamatan pasien untuk “non blaming culture” atau budaya tidak
menyalahkan, jaminan kompetensi yang adekuat inipun berbasis pada pendekatan
sistem. Oleh karena itu, dalam tataran makro (sistem layanan kesehatan nasional),
dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengakomodasi kebutuhan jaminan kompetensi
tersebut. Jaminan kompetensi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan, dimana ditetapkan bahwa
subkomite kredensial komite keperawatan di rumah sakit bertugas mengatur masalah
kewenangan klinis (clinical privilege) setiap perawat yang bekerja di rumah sakit
tersebut.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menata sistem pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) pelayanan keperawatan


berbasis jenjang karier keperawatan profesional yang berbasis kompetensi.

2. Tujuan khusus

a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan assessment kompetensi perawat


di RSUD R Syamsudin SH sukabumi.

b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang diamanatkan dalam nursing
by law dan hospital by law RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.

c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang


bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman terhadap perawat
dan pasien dalam melakukan proses implementasi keperawatan.

C. Sistematika Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan

C. Sistematika

BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RSUD R


SYAMSUDIN SH SUKABUMI
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI

BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RSUD RSYAMSUDIN SH


SUKABUMI

BAB V PENUTUP.

BAB II

KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN


SH SUKABUMI

A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang selanjutnya
ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredesial adalah proses
mereview, memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-dokumen. Proses kredensial
menjamin perawat memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan
standar praktek profesional yang maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri,
evaluasi peer dan review supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Setiap kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang
perawat harus ditinjau secara berkala, sesuai dengan perkembangan kompetensi
perawat tersebut. Model kredensial di RSUD R Syamsudin SH bertumpu pada tiga
proses inti. Pertama, praktisi keperawatan mengisi aplikasi clinical pivilege dengan
metode self assessment. Kedua, mitra bestari mengkaji dan memberikan persetujuan
aplikasi berdasarkan buku putih (white paper) yang memuat syarat dan kewenangan
klinis seorang perawat melakukan tindakan keperawatan tertentu. Ketiga, direktur
menerbitkan clinical appointment berdasarkan rekomendasi dari mitra bestari. Secara
periodik setiap tiga tahun, perawat tersebut akan melalui proses rekredensial, di mana
tiga proses inti tersebut akan diulang. Selain itu, jika seorang perawat dianggap akan
membahayakan keselamatan pasien, clinical privilegenya dapat ditangguhkan
(suspension of clinical privilege) sebagian atau seluruhnya, sehingga perawat yang
bersangkutan tidak diperkenankan melakukan tindakan keperawatan di rumah sakit
RSUD R Syamsudin SH sukabumi. Proses kredensial perawat di RSUD R Syamsudin
SH Sukabumi adalah sebagai berikut : 1. Perawat yang bersangkutan mengumpulkan
dokumen ijasah terakhir, sertifikat dan data pendukung. 2. Mengisi formulir aplikasi
kredensialing perawat. 3. Manajemen rumah sakit dalam hal ini di wakilkan kepada
bidang keperawatan memeriksa dokumen dan selanjutnya akan diproses lanjut di
komite keperawatan. 4. Tim komite keperawatan memeriksa dan memverivikasi
semua dokumen dan selanjutnya membuat surat penugasan kepada sub komite
keperawatan untuk melakukan proses kredensialing terhadap perawat tersebut. 5. Sub
komite keperawatan mengundang mitra bestari dan perawat yang akan di kredensial
duduk bersama dan mengadakan assessment kompetensi dengan berpedoman pada
white book. Rekomendasi dari hasil assessment ini secara keseluruhan dengan
ketentuan sebagai berikut : DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN a.
> 90 % = direkomendasikan untuk proses assessment berikutnya. b. 70% - 90 % =
direkomendasikan proses assessment dengan catatan. c. < 70 % = tidak
direkomendasikan untuk assessment selanjutnya dan diserahkan kembali ke bidang
keperawatan untuk mengikuti pengembangan profesi berkelanjutan. (permenpan 46)
6. Hasil assessment dilaporkan kepada ketua komite dan selanjutnya dilakukan
analisa dan ketua komite memberikan surat rekomendasi kepada direktur untuk
diterbitkan clinical appointment dan daftar kewenangan klinis untuk perawat tersebut.
B. JENJANG KARIR PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI
Pengembangan jenjang karir perawat di RSUD R. Syamsudin, SH didasarkan pada
Pedoman Pengembangan jenjang karir Profesional yang di terbitkan oleh Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan, Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI tahun 2006 sebagai berikut : Gambar 2.1 Jenjang Karir Profesional Perawat RSUD
R. Syamsudin,SH N5 Expert PK V PM IV PP III PR II N4 Proficient PK IV PM III
PP II PR I N3 Competent PK III PM II PP I N2 Advance beginner PK II PM I N1
Novice/ beginner PK I N0 Fresh graduated Keterangan : PK = Perawat Klinik PM =
Perawat Manajer PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset. 1. Perawat Klinik (PK)
Perawat Klinik adalah perawat yang menjalankan fungsi asuhan keperawatan
individu secara langsung di rumah sakit meliputi rawat inap, rawat jalan, perawatan
kritis, IGD, kamar bedah dan kamar bersalin. PK terdapat 5 (lima) tingkatan (PK I-
PK V). Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat klinik harus
memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan
sesuai DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN area ke-khususan serta
persyaratan kompetensi dan kewenangan klinis yang telah ditentukan. a. Fresh
graduate Adalah perawat dan bidan dengan pendidikan DIII dan masa kerja kurang
dari 2 tahun. D IV profesi kurang dari 1 tahun. b. Perawat Klinik I (PK I) Perawat
Klinik I (novice) adalah: Perawat lulusan SPK dan DI kebidanan memiliki
pengalaman kerja < 10 tahun, DIII keperawatan dan telah memiliki pengalaman kerja
2 tahun, D IV profesi dengan pengalaman kerja 1 tahun atau Ners dengan pengalaman
kerja 0 tahun dan mempunyai sertifikat peningkatan kompetensi 5 SKP seminar /
lokakarya / simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 15 jam pelajaran. c.
Perawat Klinik II (PK II) Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah : Perawat
lulusan SPK dengan pengalaman kerja > 10 tahun, D III Keperawatan dengan
pengalaman kerja 5 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja 3 tahun, dan
mempunyai sertifikat peningkatan kompetensi 10 SKP seminar / lokakarya /
simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 30 jam pelajaran. Lulusan SPK yang
tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang
karir perawat klinik selanjutnya. d. Perawat Klinik III (PK III) Perawat Klinik III
(Competent) adalah : Perawat lulusan D III keperawatan dengan pengalaman kerja 9
tahun atau Ners dengan pengalaman klinik 6 tahun atau Ners Spesialis dengan
pengalaman kerja 0 tahun dan memiliki sertifikat peningkatan kompetensi 15 SKP
seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 45 jam
pelajaran. Lulusan D III keperawatan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang
lebih tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya. e.
Perawat Klinik IV (PK IV) Perawat klinik IV (Proficient) adalah : Ners dengan
pengalaman kerja 9 tahun atau Ners spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, atau
Ners spesialis konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun serta memiliki sertifikat
peningkatan kompetensi 20 SKP seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan
berkelanjutan minimal 60 jam pelajaran. Lulusan Ners yang tidak melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat
klinik selanjutnya. f. Perawat Klinik V (PK V) DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN Perawat klinik V (Expert) adalah : Ners spesialis dengan
pengalaman kerja 4 tahun atau Ners spesialis konsultan dengan pengalaman kerja 1
tahun dan memiliki sertifikat peningkatan kompetensi 25 SKP seminar / lokakarya /
simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 75 jam pelajaran. 2. Perawat
Manager (PM) Perawat Manager adalah perawat yang menjalankan fungsi
manajemen pelayanan asuhan keperawatan. Perawat manager terdapat 4 tingkatan (
PM I – PM IV). persyaratan dasar menjadi perawat manager adalah harus memiliki
sertifikat minimal PK II. Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi
perawat manager harus memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman
manajemen klinik keperawatan serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.
Adapun persyaratan kompetensi yang dimaksud adalaah melalui mekanisme fit and
profer test. a. Perawat Manager I (PM I) Perawat manager I adalah : Ketua Tim
(Ka.Tim), PP (perawat primer) dan Manager kasus keperawatan, dengan persyaratan
dasar adalah PK II yaitu pendidikan minimal D III keperawatan dengan pengalaman
klinik 6 tahun, D IV profesi atau Ners dengan pengalaman klinik 3 tahun, mempunyai
sertifikat pelatihan MPKP dan lulus fit and profer test sebagai PM I. b. Perawat
Manager II (PM II) Perawat manager II (PM II) adalah : Clinical Care Manajer
(CCM) dengan persyaratan pendidikan minimal Ners atau D IV kebidanan,
pengalaman PM I 4 tahun, lulus fit and profer test sebagai PM II. Ketua Tim/ PP yang
berpendidikan D III Keperawatan tidak bisa melanjutkan ke level jenjang karir
perawat manager selanjutnya jika tidak melanjutkan pendidikan formal ke tingkat
yang lebih tinggi. c. Perawat Manager III (PM III) Perawat manager III (PM III)
adalah CCM dengan pengalaman kerja 4 tahun dan Kepala Zona, supervisor
keperawatan atau administrator keperawatan dengan pengalaman 0 tahun sebagai
kepala zona/AK dengan persyaratan dasar PK IV dengan pendidikan minimal Ners
dan kepala instalasi dengan pendidikan Ners atau pengalaman PM II 4 tahun, lulus fit
and profer test sebagai PM III. CCM berpendidikan Ners tidak dapat melanjutkan ke
level jenjang karir perawat manager selanjutnya jika tidak melanjutkan pendidikan
formal ke tingkat lebih tinggi. d. Perawat Manager IV (PM IV) DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN Perawat Manager IV (PM IV) adalah : CCM
dengan pendidikan S2 keperawatan dengan pengalaman kerja 8 tahun, atau kepala
zona / AK dengan pengalaman kerja 5 tahun dengan pendidikan S2 keperawatan atau
Kepala Instalasi dengan pendidikan S2 keperawatan, pengalaman 0 tahun dengan
persyaratan PK V atau PM III 4 tahun, lulus fit and profer test sebagai PM IV. 3.
Perawat Pendidik (PP) Perawat Pendidik adalah perawat yang menjalankan fungsi
pendidikan keperawatan dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat maupun
calon perawat. Perawat pendidik memiliki 3 jenjang karir (PP I - PP III). Persyaratan
utama perawat pendidik adalah memiliki sertifikat minimal PK III. Peningkatan
jenjang karir perawat pendidik didasarkan pada tingkat pendidikan, pelatihan dan
kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan kompetensi yang dimaksud adalah
melalui mekanisme fit and profer test. a. Perawat Pendidik I Perawat Pendidik I
adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur klinik dengan pendidikan
minimal D III Keperawatan, mempunyai sertifikat minimal PK III, mempunyai
sertifikat pelatihan instruktur klinik / Clinical Instructure (CI) atau TOT (Trainning
Of Trainner). dan Lulus fit and profer test PP I. Perawat Pendidik I jika tidak
melanjutkan ke tingkat pendidikan Ners tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP
selanjutnya. b. Perawat Pendidik II Perawat Pendidik II adalah perawat yang
mempunyai kompetensi instruktur klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan
minimal Ners dan atau mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I
dengan pengalaman 4 tahun sebagai PP I, mempunyai sertifikat kompetensi 20 SKP
seminar / lokakarya / symposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 60 jam
pelajaran. serta Lulus fit and profer test PP II. Perawat Pendidik II jika tidak
melanjutkan tingkat pendidikan Ners Spesialis tidak dapat melanjutkan kejenjang
karir PP selanjutnya. c. Perawat Pendidik III Perawat Pendidik III adalah perawat
yang mempunyai kompetensi instruktur klinik/ Clinical Instructure (CI) dengan
pendidikan minimal Ners Spesialist, mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner),
serta Lulus fit and profer test PP III. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 4. Perawat Riset (PR) Perawat Riset adalah perawat yang
menjalankan fungsi penelitian keperawatan dalam rangka menemukan dan
mengembangkan kompetensi keperawatan. Perawat riset memiliki 2 jenjang karir (PR
I - PR II). Persyaratan utama perawat riset adalah memiliki sertifikat minimal PK IV.
Peningkatan jenjang karir perawat riset didasarkan pada tingkat pendidikan
keperawatan maupun non keperawatan (yang berhubungan dengan riset), pelatihan
dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan kompetensi yang dimaksud
adalah melalui mekanisme fit and profer test. a. Perawat Riset I Perawat Riset I (PR I)
adalah perawat yang mempunyai kompetensi melaksanakan penelitian klinik /
keperawatan, pendidikan minimal S1 keperawatan dan memiliki kompetensi dalam
perancangan / design penelitian. PR I memiliki kewajiban melakukan penelitian
Klinik 2 kali per tahun sebagai peneliti utama ataupun sebagai peneliti pendamping.
b. Perawat Riset II Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi
dalam merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2 Keperawatan
dan atau S2 Penelitian Kesehatan (Biostatistik). PR II memiliki kewajiban Riset
klinik 2 kali per tahun sebagai peneliti utama. BAB III KOMPETENSI KLINIS
PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI Penyusunan kompetensi
perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup: a. Praktik
profesional, etis, legal dan peka budaya, DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN Adalah kemampuan perawat untuk melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai standar profesi keperawatan, berdasar kode etik keperawatan,
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan budaya
dan adat istiadat klien. b. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan, Adalah
serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien / klien. c. Pengembangan profesional, Adalah kemampuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri serta keilmuan keperawatan.
Pengelompokan perawat klinik dibagi dalam lima kategori yaitu dari PK I, PK II, PK
III, PK IV, dan PK V. Secara umum PK I dan PK II disetarakan dengan kompetensi
perawat generalis (umum). Perbedaan dari PK I dan II didasarkan pada tingkat
kedalaman dari tiga ranah kompetensi. Sedangkan PK III memiliki keterampilan
khusus (sertifikasi); PK IV setara dengan perawat spesialis I dan PK V setara dengan
perawat Spesialis II. Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan
kompetensi mandiri dimana perawat tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan. Pada situasi tertentu perawat dapat melakukan tindakan yang
bukan merupakan kompetensi dan kewenangannya dengan bimbingan penuh atau
terbatas oleh perawat yang memiliki kompetensi lebih tinggi dan memiliki
kewenangan untuk tindakan tersebut. Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini
merupakan kompetensi pokok untuk setiap tingkat perawat klinik.Pembagian area
kompetensi perawat klinis didasarkan pada kekhususan pelayanan keperawatan sesuai
dengan SKF dimana perawat tersebut bertugas. yaitu perawatan medikal bedah yang
terdiri dari : perawatan bedah, perawatan penyakit dalam, neurologi, haemodialisa,
perawatan paru, perawatan jantung, kamar operasi. Kemudian perawatan anak,
intensive, kebidanan, jiwa, dan perawatan gawat darurat. Dalam bab ini akan di bahas
hanya 5 kompetensi area khusus yaitu medikal bedah, perawatan kebidanan,
perawatan anak, perawatan jiwa, dan perawatan gawat darurat disesuaikan dengan
SKF pelayanan rumah sakit. 1. Kompetensi perawat klinis medical bedah (Skf
bedah,penyakit dalam,paru, jantung, hemodialisa dan neurologi) 1.1. Perawat klinik I
(Medikal Bedah) A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 1. Menunjukkan perilaku bertanggung
gugat terhadap praktik profesional a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab
terhadap keputusan dan tindakan profesional (perawat dapat menjelaskan alasan
secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan). b. Mengenal batas peran dan
kompetensi diri (perawat mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak melakukan
tindakan diluar batas kemampuannya) c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang
lebih ahli (merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat
kepakarannya) 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya a. Menghormati hak privasi
klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan b.
Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat memberi
penjelasan tentang hak-hak klien/pasien) c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan
informasi tentang status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak) d. Mengembangkan praktik
keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien) 3. Melaksanakan praktik secara legal a. Melaksanakan praktik sesuai
kebijakan lokal dan nasional b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi
yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian
dan manajemen asuhan keperawatan 1. Melakukan pengkajian data keperawatan
dasar 2. Melakukan tindakan keperawatan dasar meliputi: a. Pemenuhan kebutuhan
bernafas b. Pemenuhan kebutuhan makan minum yang seimbang c. Pemenuhan
kebutuhan eliminasi urin d. Pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal e. Pemenuhan
kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN f. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur g.
Pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal h. Pemenuhan
kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh i. Membantu menghindari bahaya
dan cedera j. Melakukan komunikasi terapeutik k. Pemenuhuan kebutuhan spiritual l.
Pemenuhan kebutuhan untuk beraktifitas m. Pemenuhan kebutuhan rekreasi n.
Melakukan penkes/promosi kesehatan o. Memberikan obat sederhana p.
Penanggulangan infeksi 3. Menggunakan komunikasi terapeutik 4. Melakukan
evaluasi tindakan keperawatan 5. Melakukan dokumentasi keperawatan 6. Kolaborasi
dengan profesi kesehatan lain (Sub Kompetensi Keperawatan Dasar dapat dilihat
pada pedoman teknis keperawatan dasar di RS dan Puskesmas) C. Pengembangan
Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan. 2. Mengikuti
pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi a. Mengevaluasi
kinerja praktik diri sendiri. b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan. 1.2. Perawat Klinik II (Medikal Bedah) A. Praktik professional, etis,
legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional dan menguasai kompetensi PK I. 2. Melaksanakan praktik keperawatan
berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a. Kode
etik dan budaya pada kompetensi PK I. b. Menjalankan peran advokasi untuk
melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik
fisik maupun material). 3. Melaksanakan praktik secara legal a. Menguasai praktik
legal kompetensi PK I b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan 1. Memahami konsep biomedik medikal bedah
dasar. 2. Melakukan pengkajian data keperawatan medikal bedah dasar tanpa
komplikasi. 3. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan. menyusun
rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien medikal
bedah dasar tanpa komplikasi. 4. Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12
sistem tubuh meliputi: a. Sistem imunitas tubuh b. Sistem respirasi. c. Sistem
kardiovaskuler. d. Sistem hematologi. e. Sistem sensori. f. Sistem neurologi. g.
Sistem pencernaan. h. Sistem muskuloskletal. i. Sistem urinaria. j. Sistem endokrin. k.
Sistem integumen. l. Sistem reproduksi. Dengan kegiatan sebagai berikut: a.
Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya. b. Melakukan observasi. c.
Melakukan pendidikan kesehatan. d. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN e. Melakukan tindakan
keperawatan pada klien pre dan post operasi kecil. f. Melakukan tindakan kolaborasi.
g. Melakukan dokumentasi keperawatan. h. Menggunakan komunikasi terapuetik i.
Membimbing PK I C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya
peningkatan profesional dalam praktik keperawatan a. Praktik keperawatan pada level
kompetensi PK I dan II b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan profesional. 2.
Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi a.
Kompetensi PK II b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
1.3. Perawat Klinik III (Medikal Bedah) A. Praktik professional, etis, legal dan peka
budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
Kompetensi PK I, II, III 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya a. Kompetensi PK II b.
Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain) DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN c. Mengambil keputusan etik dan menentukan
prioritas dalam kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam
(perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan
menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam
situasi gawat darurat) 3. Melaksanakan praktik secara legal pada level kompetensi PK
I,II dan III. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Memahami konsep
biomedik medikal bedah lanjutan. 2. Melakukan pengkajian keperawatan kepada
klien medikal bedah dengan risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri.
3. Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan. 4. Menyusun rencana
asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien medikal bedah
dengan resiko/ komplikasi pada 12 sistem tubuh. 5. Melakukan tindakan keperawatan
pada klien medikal bedah dengan komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan
sebagai berikut: a. Melakukan observasi. b. Melakukan pendidikan kesehatan. c.
Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik. d. Mengelola askep perioperatif
mencakup keperawatan pra bedah, intra bedah dan pasca bedah sedang. e. Melakukan
tindakan kolaborasi. f. Melakukan rujukan keperawatan. g. Memberikan konseling. h.
Melakukan dokumentasi keperawatan. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 6. Menggunakan komunikasi terapeutik 7. Membimbing PKI, II
dan peserta didik 8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam
praktik keperawatan a. Praktek keperawatan level kompetensi PK III b. Menggunakan
bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan. c. Berpartisipasi
dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi a. Kompetensi PK III b.
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II dan III c.
Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi. d. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor
bagi PK I dan II e. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik f. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang
efektif 1.4. Perawat Klinik IV (Medikal Bedah) A. Praktik profesional, etis, legal dan
peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
kompetensi PKI,II dan III DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya pada Kompetensi PKI,II dan III. 3. Melaksanakan praktik
secara legal sesuai level kompetensi PK III. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Memahami konsep biomedik medikal bedah spesifik. 2. Dapat
melakukan asuhan keperawatan medical bedah atau sub spesialisasi secara mandiri
pada salah satu sistem a. Sistem imunisasi b. Sistem respirasi c. Sistem
kardiovaskuler d. Sistem hematology e. Sistem sensori f. Sistem neorologi g. Sistem
pencernaan. h. Sistem muskuloskletal. i. Sistem urinaria. j. Sistem endokrin k. Sistem
integumen. l. Sistem reproduksi. 3. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK
III sesuai dengan kekhususannya. 4. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien,
keluarga, sesama teman dan peserta didik. 5. Melakukan kolaborasi dengan profesi
lain. 6. Menggunakan komunikasi terapeutik. 7. Mampu sebagai konselor dalam
bidang medikal bedah khusus. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan mampu mengidentifikasi hal-hal
yang perlu diteliti lebih lanjut. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya
peningkatan profesional dalam praktik keperawatan Kompetensi PK IV 2. Mengikuti
pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi a. Kompetensi PK
IV b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III. 1.5. Perawat
Klinik V (Medikal Bedah) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1.
Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional Kompetensi
PK IV. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level kompetensi PK IV 3. Melaksanakan
praktik secara legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1.
Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup medikal
bedah. 2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri. 3. Melakukan bimbingan bagi PK IV. 4. Melakukan
dokumentasi asuhan keperawatan. 5. Melakukan kolabrasi dengan profesi lain. 6.
Melakukan konseling. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 7.
Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. 8. Menggunakan
komunikasi terapeutik. 9. Membimbing peserta didik keperawatan. 10. Berperan
sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya. 11. Berperan sebagai peneliti. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam
praktik keperawatan Kompetensi PK IV. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan
sebagai wujud tanggung jawab profesi a. Kompetensi PK IV. b. Melaksanakan tugas
sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV. 1.2. Kompetensi perawat klinik maternitas.
1.2.1. Perawat Klinik I (Maternitas) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka
budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional a.
Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
profesional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan). b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui
batas kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya) c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk
kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya) 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya. a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya:
memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan. b. Menghormati hak klien/pasien
untuk memperoleh informasi (perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien). DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN c. Menjamin
kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan klien/pasien (perawat
tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak). d.
Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien. e. Memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien). 3. Melaksanakan praktik
secara legal a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional. b.
Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan. 3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar : a. Melaksanakan
pengkajian keperawatan. b. Melaksanakan analisa data. c. Menetapkan diagnosa
keperawatan. d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang. e. Melaksanakan tindakan keperawatan. 1) Memberikan
pendidikan kesehatan. 2) Melakukan Observasi. 3) Pemenuhan kebutuhan dasar. a.
kebutuhan bernafas. b. kebutuhan makan minum yang seimbang. c. kebutuhan
eliminasi urin. d. kebutuhan eliminasi fecal. e. kebutuhan mobilisasi dan
mempertahankan posisi tubuh. f. kebutuhan istirahat dan tidur. g. kebutuhan untuk
mempertahankan suhu tubuh normal. h. kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan
tubuh. i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera. j. Kebutuhan komunikasi .
k. Kebutuhan spiritual. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN l.
Kebutuhan aktifitas bekerja. m. Kebutuhan rekreasi. n. Kebutuhan Belajar. o.
Pemberian obat. p. Mempertahankan tekhnik bersih dan posisi tubuh steril. q.
Perawatan luka. 4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten. a.
Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan. b. Mendokumentasikan asuhan
keperawatan sebagai bukti tanggung jawab dan tanggunggugat atas praktik. 4.
Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian
pelayanan/ asuhan keperawatan. 5. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam
pelayanan keperawatan / kesehatan. C. Pegembangan Profesional 1. Melaksanakan
upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan dan menggunakan hasil
riset dalam praktek keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai
wujud tanggung jawab profesi a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri. b.
Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan. 1.2.2. Perawat Klinik
II (Maternitas) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan
perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional Kompetensi PK I 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya a. Kode etik dan budaya kompetensi PK I b. Menjalankan
peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang diuraikan
dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi klien/pasien
dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik maupun material) 3. Melaksanakan
praktik secara legal DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN a.
Kompetensi PK I b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan 1. Menguasai asuhan keperawatan pada kompetensi
PK I 2. Memahami konsep maternitas dan gangguan reproduksi 3. Mengumpulkan
data 4. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan. 5. menyusun
rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien maternitas
tanpa komplikasi. 6. Menolong persalinan dengan pengawasan terbatas 7. Melakukan
tindakan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan maternitas TANPA
KOMPLIKASI dari perawat klinik yang lebih tinggi pada: Prenatal, intranatal, post
natal, gangguan kehamilan, gangguan system reproduksi, dengan kegiatan sebagai
berikut: a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya b. Melakukan observasi c.
Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal d. Mengelola bayi segera
setelah lahir e. Mengelola bayi baru lahir f. Melakukan pereiapan pemeriksaan
diagnostik g. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi h.
Mengelola pelayanan KB i. Melakukan rujukan dan Kolaborasi j. Melakukan
advokasi bagi kklien dan keluarga k. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim
kesehatan tentang tindakan preventif infeksi nosokomial. l. Melakukan evaluasi m.
Melakukan pendidikan kesehatan DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN n. Melakukan dokumentasi keperawatan o. Membimbing PK I C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam
praktik keperawatan a. Mengembangkan Kompetensi PK II b. Meningkatkan dan
menjaga citra keperawatan professional. c. Memberikan kontribusi untuk
pengembangan praktik keperawatan profesional 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi a. Kompetensi PK II b.
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I 1.2.3. Perawat Klinik III
(Maternitas) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan
perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional pada kompetensi PK II 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya. a. Memnguasai kode etik kompetensi PK II b. Melibatkan
diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain). c. Mengambil
keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang, tindak kekerasan,
konflik dan situasi bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat) 3. Melaksanakan praktik secara legal dan
menguasai asuhan keperawatan pada level kompetensi PK II. B. Pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan 1. Menguasai tindakan pada kompetensi PK II. 2.
Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan maternitas
dengan komplikasi dari perawat klinik yang lebih tinggi pada: prenatal, intranatal,
postnatal, gangguan kehamilan, gangguan system reproduksi, dengan kegiatan
sebagai berikut : a. Membantu klien/ pasien memenuhi kebutuhan dasarnya b.
Melakukan observasi c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal. d.
Menolong persalinan normal. e. Mengelola bayi segera setelah lahir dari ibu yang
mengalami komplikasi. f. Mengelola bayi baru lahir yang mengalami komplikasi. g.
Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik. h. Melakukan tindakan keperawatan
pada klien pre dan pasca operasi. i. Mengelola pelayanan KB. j. Melakukan rujukan
dan Kolaborasi. k. Melakukan advokasi bagi klien dan keluarga. l. Memberikan
masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang tindakan prevensi infeksi
nosokomial. 3. Melakukan evaluasi. 4. Melakukan pendidikan kesehatan. DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 5. Melakukan dokumentasi
keperawatan. 6. Membimbing PK II. 7. Melakukan tindakan keperawatan khusus
dengan risiko. 8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam
praktik keperawatan a. Mengembangkan Kompetensi PK III b. Menggunakan bukti
yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan. c. Berpartisipasi dalam
meningkatan mutu prosedur penjamin mutu. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan
sebagai wujud tanggung jawab profesi a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing /
mentor bagi PK II. b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi. c. Memberikan kontribusi pada
pengembangan pendidikan dan profesional peserta didik. d. Menunjukkan peran
sebagai pembimbing/mentor yang efektif. 1.2.4. Perawat Klinik IV (Maternitas) A.
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku
bertanggunggugat terhadap praktik professional pada kompetensi PK IV. 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya pada level kompetensi PK IV. DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN 3. Melaksanakan praktik secara legal. B. Pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan 1. Memberikan asuhan keoperawata khusus atau sub
spesialisasi dalam lingkup maternitas seperti pada kasus infertilitas, endokrin, dan
onkologi: a. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri. b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain. c. Melakukan
konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan wanita. d. Melakukan pendidikan
kesehatan bagi pasien dan keluarga. 2. Membimbing peserta didik keperawatan. 3.
Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas. 4. Melakukan penelitian dalam
kelompok. 5. Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn
maternitas. 6. Menerapkan model konsep perawatan maternitas. 7. Bertindak sebagai
pembimbing pada jenjang PK III. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan
upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesiI dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK III. 1.2.5. Perawat Klinik V (Maternitas) DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN A. Praktik profesional, etis, legal dan
peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan. 3. Melaksanakan praktik secara legal. B. Pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan 1. Menguasai asuhan pada kompetensi PK IV. 2. Memberikan
asuhan keoperawata khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup maternitas . a.
Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan keputusan
secara mandiri. b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain. c. Melakukan konseling
kepada pasien dalam bidang kesehatan wanita. d. Melakukan pendidikan kesehatan
bagi pasien dan keluarga. 1) Membimbing peserta didik keperawatan. 2) Menjadi
konsultan dalam keperawatan maternitas dan melakukan penelitian dalam kelompok.
3) Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn maternitas. 4)
Berperan sebagai peneliti. 5) Melakukan bimbingan bagi PK IV. C. Pengembangan
Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan Kompetensi PK IV. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV. 1.3.
Kompetensi perawat klinik anak 1.3.1. Perawat klinik I (anak) A. Praktik profesional,
etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap
praktik professional. a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan). b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri
(perawat mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar
batas kemampuannya). c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya). 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya. a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya:
memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan. b. Menghormati hak klien/pasien
untuk memperoleh informasi (perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien). c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak). d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat
memenuhi rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien. e. Memberikan asuhan
keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat memberikan asuhan
keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien). 3.
Melaksanakan praktik secara legal a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal
dan nasional. b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / kode etik keperawatan. B. Pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam
pelayanan keperawatan. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 3.
Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II. a.
Melakukan pengkajian keperawatan b. Melakukan analisa data c. Menetapkan
diagnosa keperawatan d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang. e. Melaksanakan tindakan keperawatan: 1) Memberikan
pendidikan kesehatan. 2) Melakukan observasi. 3) Pemenuhan kebutuhan dasar. a)
Kebutuhan bernafas b) Kebutuhan makan minum yang seimbang. c) kebutuhan
eliminasi urin. d) Kebutuhan eliminasi fecal. e) Kebutuhan mobilisasi dan
mempertahankan posisi tubuh. f) Kebutuhan istirahat dan tidur. g) Memilih dan
memakai pakaian yang sesuai situasi dan kondisi. h) Kebutuhan mempertahankan
suhu tubuh normal. i) Kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan diri. j)
Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera. k) Melakukan komunikasi. l)
Kebutuhan spiritual. m) Kebutuhan untuk beraktifitas. n) Kebutuhan rekreasi. o)
Kebutuhan belajar. p) Pemberian obat. q) Mempertahankan Teknik Bersih dan Steril.
r) Perawatan Luka. 4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan. 5. Menggunakan
komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan
/asuhan keperawatan. 6. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya
peningkatan profesional dalam praktik keperawatan. DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN 2. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi. 4.
Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri. 5. Melibatkan diri secara aktif dalam
kegiatan ilmiah keperawatan. 1.3.2. Perawat Klinik II (Anak) A. Praktik profesional,
etis, legal dan peka budaya. 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap
praktik professional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a. Menguasai kompetensi PK I.
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang
diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi
klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik maupun material). 3.
Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai dengan
regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan. B.
Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok
dalam pemberian dan manajemen asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya
promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan. 3. Melaksanakan asuhan
keperawatan dasar pada anak-anak sehat dengan bimbingan dari PK III. a. Melakukan
pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan tumbuh kembang . b. Melakukan analisa
data . c. Menetapkan diagnosa keperawatan. d. Merumuskann rencana keperawatan
dengan focus pada upaya stimulasi tumbuh kembang. e. Melaksanakan tindakan
keperawatan: 1) Memberikan Penidikan kesehatan. 2) Melakukan observasi. 3)
Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis). DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten. f.
Melakukan evaluasi. g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik. 4. Memberikan asuhan keperawatan
dasar pada anak dengan kasus infeksi/ non infeksi/ bedah, neonatus sakit dengan
bimbingan dari PK III. a. Melakukan pengkajian. b. Melakukan analisa data. c.
Menetapkan diagnosa keperawatan. d. Merencanakan asuhan keperawatan. e.
Melaksanakan tindakan keperawatan: 1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral,
parenteral, enteral, TPN. 2) Memenuhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK,
kateterisasi. 3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’. 4)
Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain. 5) Memberikan obat oral, parenteral,
topical. 6) Melakukan pendidikan kesehatan. 7) Melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi nosokomial. 8) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten. f. Melakukan evaluasi. g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik. 5. Menggunakan
komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan/
asuhan keperawatan. 6. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman. 7.
Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/kesehatan. 8.
Mempergunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan asuhan keperawatan. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam
praktik keperawatan. a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN b. Memberikan kontribusi
untuk pengembangan praktik keperawatan profesional. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK II. 1.3.3. Perawat Klinik III (Anak) A. Praktik
profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat
terhadap praktik profesional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode
etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a. Melibatkan diri secara
aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif (perawat bertanggungjawab
secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain). b. Mengambil keputusan etik
dan menentukan prioritas dalam kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi
bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan
yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat). 3. Melaksanakan praktik secara legal. B.
Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok
dalam pemberian dan manajemen asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya
promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan. 3. Memberikan asuhan
keperawatan dasar kepada anak dengan kasus infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/
sakit secara mandiri. a. Melakukan pengkajian. b. Melakukan analisa data. DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan. e. Melaksanakan tindakan keperawatan: 1)
Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN. 2) Memenuhhi
kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi. 3) Memenuhi kebutuhan oksigen
kanule, masker, ‘head box’. 4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain. 5)
Memenuhi kebutuhan istirahat tidur. 6) Memberikan obat oral, parenteral, topical. 7)
Melakukan pendidikan kesehatan. 8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi
nosokomial. 9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi. g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik. 4. Menggunakan komunikasi
terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan/ asuhan
keperawatan. 5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman. 6.
Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan. 7.
Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan. C.
Pengembangan Profesional. 1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam
praktik keperawatan. a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan. b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN a. Melaksanakan tugas sebagai
pembimbing / mentor bagi PK III. b. Menunjukkan tanggung jawab untuk
pembelajaran seumur hidup dan mempertahankan kompetensi. c. Melaksanakan tugas
sebagai pembimbing/ mentor bagi PK. d. Memberikan kontribusi pada
pengembangan pendidikan dan profesional peserta didik. e. Menunjukkan peran
sebagai pembimbing/mentor yang efektif. 1.3.4. Perawat Klinik IV (Anak) A. Praktik
professional, etis, legal dan peka budaya a. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat
terhadap praktik professional Kompetensi PK IV. b. Melaksanakan praktik
keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan
budaya. c. Melaksanakan praktik secara legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan. 3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus
infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri. a. Melakukan pengkajian. b.
Melakukan analisa data. c. Menetapkan diagnosa keperawatan. d. Merencanakan
asuhan keperawatan. e. Melaksanakan tindakan keperawatan: 1) Memenuhi
kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN. 2) Memenuhhi kebutuhan
eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’. 4)
Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain. 5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur. 6)
Memberikan obat oral, parenteral, topical. 7) Melakukan pendidikan kesehatan. 8)
Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial. 9) Melakukan rujukan pada
tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten f. Melakukan evaluasi. g.
Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan tanggung
gugat atas praktik keperawatan. 4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan
hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan. 5.
Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman. 6. Mempergunakan
hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/kesehatan. 7. Mempergunakan
delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan. C. Pengembangan
Profesional a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan b. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III. 1.3.5.
Perawat Klinik V (Anak) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1.
Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional. 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 3.
Melaksanakan praktik secara legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan. 3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus
infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri. a. Melakukan pengkajian. b.
Melakukan analisa data. c. Menetapkan diagnosa keperawatan. d. Merencanakan
asuhan keperawatan. e. Melaksanakan tindakan keperawatan: 1) Memenuhi
kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN. 2) Memenuhhi kebutuhan
eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi. 3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker,
‘head box’. 4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain. 5) Memenuhi kebutuhan
istirahat tidur. 6) Memberikan obat oral, parenteral, topical. 7) Melakukan pendidikan
kesehatan. 8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial. 9) Melakukan
rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten. f. Melakukan evaluasi. g.
Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan tanggung
gugat atas praktik. 4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan. 5. Menciptakan dan
mempertahankan lingkungan yang aman. 6. Mempergunakan hubungan interpersonal
dalam pelayanan keperawatan/kesehatan. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 7. Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan
asuhan keperawatan. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya
peningkatan profesional dalam praktik keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK IV. 1.4. Kompetensi perawat klinik jiwa 1.4.1. Perawat
klinik I (Jiwa) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan
perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional. a. Bertanggung gugat dan
bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan). b. Mengenal
batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas kemampuannya sehingga
tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya). c. Merujuk atau
mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada perawat dengan kompetensi
lebih tinggi / tingkat kepakarannya). 2. Melaksanakan praktik keperawatan
berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a.
Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-laki
dan perempuan. b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien). c. Menjamin
kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan klien/pasien (perawat
tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak). d.
Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
adat istiadat dan budaya klien/pasien). 3. Melaksanakan praktik secara legal. a.
Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional. b. Menunjukan tindakan
yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Melakukan
pengkajian kebutuhan dasar pasien dengan gangguan jiwa. 2. Mendiagnosa
kebutuhan dasar pasien. 3. Menyusun Perencanaan Tindakan Keperawatan. 4.
Melaksanakan tindakan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan: a. Kebutuhan
bernafas. b. Kebutuhan cairan dan nutrisi. c. Kebutuhan eliminasi. d. Kebutuhan
mobilisasi dan perubahan posisi. e. Kebutuhan istirahat dan tidur. f. Kebutuhan
kebersihan tubuh dan penampilan diri. g. Berpakaian dan berdandan. h.
Mempertahankan suhu tubuh yang normal. i. Menghindari bahaya dan cedera dari
lingkungan. j. Komunikasi. k. Memenuhi kebutuhan spiritual. l. Aktifitas dan bekerja.
m. Memenuhi kebutuhan rekreasi n. Belajar. 5. Melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien dan keluarga tentang pemenuhan kebutuhan dasar. 6. Melakukan
dokumentasi assuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan dasar 7. Melakukan
Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain dalam pemenuhan kebutuhan dasar. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam
praktik keperawatan Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan. 2.
Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi. a.
Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan. 1.4.2. Perawat Klinik II (Jiwa) A. Praktik profesional, etis, legal dan
peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a. Menjalankan peran advokasi
untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang
dapat merugikan baik fisik maupun material). 3. Melaksanakan praktik secara legal
dan menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Menguasai kompetensi PK I. 3. Memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian diagnose keperawatan,
perencanaan implementasi, dan evaluasi) pada kasus: a. Gangguan ekspresi marah. b.
Gangguan orientasi realita . c. Gangguan hubungan sosial. d. Gangguan konsep diri .
4. Melaksanakan terafi keperawatan jiwa: a. Terafi individual. b. Psikofarmakoterafi.
5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 6. Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada pasien dan
keluarga. 7. Membimbing PK I. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan
upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan a. Meningkatkan dan
menjaga citra keperawatan professional. b. Memberikan kontribusi untuk
pengembangan praktik keperawatan professional. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing / mentor bagi PK II. 1.4.3. Perawat Klinik III (Jiwa) A. Praktik
professional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat
terhadap praktik professionaI. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan
kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a. Melibatkan diri
secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain). b. Mengambil
keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang, tindak kekerasan,
konflik dan situasi bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat). 3. Melaksanakan
praktik secara legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 1. Memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian, diagnose keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi) pada kasus: a. Kehilangan dan berduka. b.
Ansietas. c. Penyakit kronis dan terminal. d. Gangguan kognitif. e. Gangguan alam
perasaan. f. Gangguan respon seksual. g. Gangguan perlindungan diri. 2.
Melaksanakan terafi keperawatan jiwa: a. Terafi aktifitas kelompok. b. Terafi kejang
listrik. c. Terafi bermain. 3. Melakukan konseling. 4. Melakukan rujukan. 5.
Melakukan dokumentasi keperawatan. 6. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
7. Melakukan pendidikan kesehatan. C. Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan
upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan. DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi
mutu praktik keperawatan. b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur
penjamin mutu. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III. b.
Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi. c. Memberikan kontribusi pada pengembangan
pendidikan dan profesional peserta didik. d. Menunjukkan peran sebagai
pembimbing/mentor yang efektif. 1.4.4. Perawat Klinik IV (Jiwa) A. Praktik
profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat
terhadap praktik profesional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode
etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. 3. Melaksanakan praktik
secara legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Melakukan asuhan
keperawatan spesialistis pada salah satu dari : a. Gangguan darurat psikiatri. b.
Keperawatan jiwa anak dan remaja. c. Keperawatan jiwa dewasa. d. Keperawatan
jiwa lanjut usia. e. Keperawatan jiwa Komunitas. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN f. Keperawatan jiwa mental organik. g. Keperawatan jiwa
NAPZA. 2. Melaksanakan terapi keperawatan/kolaborasi: a. Terapi Perilaku. b.
Terapi Kognitif . 3. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman
dan peserta didik. 4. Melakukan dokumentasi keperawatan. 5. Melakukan kolaborasi.
6. Melakukan konseling. 7. Melakukan pendidikan kesehatan. 8. Membimbing
mahasiswa keperawatan. C. Pengembangan Profesional 1.Melaksanakan upaya
peningkatan professional dalam praktik keperawatan. 2.Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK III. 1.4.5. Perawat Klinik V (Jiwa) A. Praktik
professional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat
terhadap praktik professional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan
kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. 3. Melaksanakan
praktik secara legal. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN B.
Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Menjadi konsulen PK I-IV. 2.
Melaksanakan Tindakan : a. Jiwa kelompok. b. Jiwa masyarakat. 3. Menjadi konsulen
dokumentasi. 4. Melakukan kolabrasi dalam pengembangan asuhan dan pelayanan
kesehatan jiwa. 5. Menjadi konsulen dalam konseling. 6. Menjadi konsulen
bimbingan mahasiswa. 7. Mengembangkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa. 8.
Melaksanakan penelitian keperawatan kesehatan jiwa. 9. Berperan sebagai konsultan
dalam lingkup bidangnya. 10. Berperan sebagai peneliti. C. Pengembangan
Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV. 1.5.
Kompetensi perawat klinik gawat darurat dan intensive. 1.5.1. Perawat Klinik I
(Gawat Darurat dan intensive) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 1. Menunjukkan perilaku
bertanggunggugat terhadap praktik professional. a. Bertanggung gugat dan
bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan). b. Mengenal
batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas kemampuannya sehingga
tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya). c. Merujuk atau
mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada perawat dengan kompetensi
lebih tinggi / tingkat kepakarannya). 2. Melaksanakan praktik keperawatan
berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. a.
Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-laki
dan perempuan. b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien). c. Menjamin
kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan klien/pasien (perawat
tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak) d.
Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien. e. Memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien) 3. Melaksanakan praktik secara
legal. a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional. DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan
regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan. B.
Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan. 1. Menerapkan prinsip-prinsip
pokok dalam pemberian dan manejemen asuhan keperawatan. 2. Melaksanakan upaya
promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan. 3. Melaksanakan asuhan
keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II. a. Melakukan pengkajian
keperawatan. b. Melakukan analisa data. c. Menetapkan diagnosa keperawatan. d.
Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi tumbuh
kembang. e. Melaksanakan tindakan keperawatan: 1) Memberikan pendidikan
kesehatan. 2) Melakukan observasi. 3) Pemenuhan kebutuhan dasar: a) Kebutuhan
bernafas. b) Kebutuhan makan dan minum seimbang. c) Kebutuhan eliminasi urin. d)
Kebutuhan eliminasi Fekal. e) Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan. DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN f) posisi tubuh. g) Kebutuhan Istirahat
dan tidur. h) Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi dan kondisi. i)
Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal. j) Memenuhi kebersihan tubuh dan
penampilan diri. k) Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera. l) Kebutuhan
komunikasi. m) Kebutuhan spiritual. n) Kebutuhan Aktifitas bekerja o) Kebutuhan
rekreasi. p) Pemberian obat. q) Mempertahankan Teknik Bersih dan steril. r)
Perawatan Luka 4). Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten. a.
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. b. Mendokumentasikan asuhan
keperawatan sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik. c.
Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal dalam pemberian
pelayanan/ asuhan keperawatan. d. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam
pelayanan keperawatan / kesehatan. C. Pengembangan Profesional DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 1. Melaksanakan upaya peningkatan
professional dalam praktik keperawatan dan menggunakan hasil riset dalam praktek
keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi. a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri. b. Melibatkan diri secara aktif
dalam kegiatan ilmiah keperawatan. 1.5.2. Perawat Klinik II (Gawat Darurat dan
intensive) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan
perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional Kompetensi PK I 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya a. Komptensi PK I b. Menjalankan peran advokasi untuk
melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang
dapat merugikan baik fisik maupun material). 3. Melaksanakan praktik secara legal
dan menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan. B. Pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan 1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang
membutuhkan bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan; a. Sistem pelayanan
gawat darurat. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN b. Komunikasi
dan manajemen disaster. c. Pertimbangan etik dan legal. 2. Melaksanakan asuhan
keperawatan gawat darurat melalui pendekatan proses keperawatan. a. Berdasarkan
hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat dengan menggunakan prinsip A -B – C
– D. b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup dasar
pada orang dewasa dan pediatrik: 1) Resusitasi jantung paru. 2) Manajemen
pembebasan jalan nafas. c. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi
bantuan hidup dasar pada orang dewasa dan pediatrik: 1) Resusitasi jantung paru. 2)
Manajemen pembebasan jalan nafas. d. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui
perkembangan klien. e. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan. f.
Penanggulangan kondisi kegawat daruratan pre hospital: 1) Shock/renjatan. 2) Cidera
fisik. 3) Cidera tulang. 4) Tenggelam. 5) Keracunan. 6) Luka bakar. DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 7) Nyeri akut/kolic. 8) Kedaruratan persalinan.
9) Cara meminta bantuan, transportasi dan evaluasi. C. Pengembangan Profesional 1.
Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan. a.
Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional. b. Memberikan kontribusi
untuk pengembangan praktik keperawatan profesional. 2. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing / mentor bagi PK II. 1.5.3. Perawat Klinik III (Gawat Darurat dan
intensive) A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya 1. Menunjukkan
perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional. 2. Melaksanakan praktik
keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan
budaya. a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif
(perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan
menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain). b.
Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang, tindak
kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral
untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat). 3. Melaksanakan
praktik secara legal. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN B.
Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan 1. Memahami konsep dasar
keperawatan gawat darurat trauma dan medikal: a. Sistem pelayanan
kegawatdaruratan medis dan trauma. b. Peran perawat sebagi tim. c. Mampu
melakukan triage dan skrining pasien. d. Manajemen keperawatan kegawatdaruratan
medis dan trauma. 2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis lanjut
melalui pendekatan proses keperawatan baik lingkup pre hospital maupun hospital: a.
Berdasarkan hasil pengkajian analisis yang cepat dan tepatdengan menggunakan
prinsip A-B-C-D. b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi: 1)
Kegawatdaruratan medis pada kondisi sakit kepala, kejang dan encepalopati. 2)
Kegawatdaruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan tenggorokan. 3)
Kegawatdaruratan medis pada kardiovaskuler. 4) Kegawatdaruratan medis pada
kondisi alergi dan imunitas. 5) Kegawatdaruratan medis pada abdominal dan system
gastrointestinal. 6) Kegawatdaruratan medis pada system genitourinary. C.
Pengembangan Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam
praktik keperawatan. DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN a.
Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan. b.
Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu. 2. Mengikuti
pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi. a. Melaksanakan
tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III. b. Menunjukkan tanggung jawab
untuk pembelajaran seumur hidup dan mempertahankan kompetensi. c.
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK II. d. Memberikan
kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional peserta didik . e.
Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif. 1.5.4. Perawat Klinik
IV (Gawat Darurat dan intensive) A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional. 2.
Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya. 3. Melaksanakan praktik secara legal. B. Pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan 1. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat
dari sederhana sampai dengan kompleks. 2. Melakukan tindakan keperawatan gawat
darurat lanjut secara mandiri. 3. Mengelola asuhan keperawatan gawat darurat. a.
Mampu melakukan managemen disaster. DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN b. Keperawatan gawat darurat secara umum. c. Keperawatan
gawat darurat pada pediatrik/anak. d. Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler. e.
Keperawatan gawat darurat maternitas. f. Keperawatan gawat darurat psikiatri. 4.
Melakukan bimbingan bagi PK III 5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan. 6.
Melakukan kolaborasi dengan profesi lain. 7. Melakukan pendidikan tentang
kesehatan bagi pasien, keluarga. 8. Membimbing peserta didik keperawatan. 9.
Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut. C. Pengembangan
Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK III. 1.5.5.
Perawat Klinik V (Gawat Darurat dan intensive) A. Praktik profesional, etis, legal
dan peka budaya 1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional. 2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya. 3. Melaksanakan praktik secara
legal. B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN 1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub
spesialisasi dalam lingkup gawat darurat. 2. Melakukan tindakan keperawatan khusus
atau sub spesialis. 3. Melakukan bimbingan bagi PK IV. 4. Melakukan dokumentasi
asuhan keperawatan.. 5. Melakukan kolaborasi denagn profesi lain. 6. Melakukan
konseling kepada pasien. 7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan
keluarga. 8. Membimbing peserta didik keperawatan. 9. Berperan sebagai konsultan
dalam lingkup bidangnya. 10. Berperan sebagai peneliti. C. Pengembangan
Profesional 1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan. 2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV. DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN BAB IV DAFTAR KEWENANGAN
KLINIS PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI Kewenangan Klinis
tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya. Dalam profesi
tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri dan tindakan yang bersifat
delegasi. Tindakan yang bersifat mandiri merupakan kompetensi utama dari profesi
tenaga keperawatan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang
bersifat mandiri ini merupakan kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung
jawab penuh dari tenaga keperawatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk
melakukan tindakan medik merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang
memerlukan Kewenangan Klinis tertentu dan perlu dikredensial. Dengan demikian,
tindakan medik yang bersifat delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis
yang memberikan delegasi. A. Daftar kewenangan klinis dasar Kewenangan klinis
dasar ini merupakan daftar intervensi keperawatan dan kebidanan yang sangat
mendasar dan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh semua perawat
pelaksana PK I sampai dengan PK V. adapun uraiannya adalah sebagai berikut : N o
Intervensi Karakteristik Intervensi 1 Safety precautions Mencuci tangan biasa
Mandiri Mencuci tangan steril Mandiri Memakai sarung tangan steril Mandiri
Memakai masker Mandiri Memakai google ( kaca mata) Mandiri Memakai apron
Mandiri Memasukan needle dengan tehnik one hand Mandiri Mensterilkan alat-alat
medis Mandiri 2 Proses asuhan keperawatan Melakukan pengkajian keperawatan
Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN Menganalisa data
Mandiri Merumuskan diagnosa keperawatan Mandiri Membuat intervensi
keperawatan Mandiri Melakukan implementasi keperawatan Mandiri Melakukan
evaluasi keperawatan Mandiri 3 Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan kesadaran
Mandiri Melakukan pemeriksaan fisik head to toe Mandiri Melakukan pemeriksaan
fisik bayi dan anak Mandiri Melakukan pemeriksaan fisik pada dewasa Mandiri 4
Pengukuran tanda-tanda vital Mengukur tekanan darah Mandiri Menghitung denyut
nadi Mandiri Menghitung frekuensi napas Mandiri Mengukur suhu tubuh Mandiri 5
Pemeriksaan diagnostic Menyiapkan specimen darah Mandiri Menyiapkan specimen
dahak Mandiri Menyiapkan specimen urine Mandiri Menyiapkan specimen feces
Mandiri Menyiapkan specimen cairan vagina Mandiri Menyiapkan specimen
pemeriksaan patologi anatomi Mandiri Menyiapkan pemeriksaan radiologi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan CT scan Mandiri Menyiapkan pemeriksaan USG Mandiri 6
Oksigenasi Melatih pasien tehnik napas dalam dan batuk efektif Mandiri Memberikan
oksigen dengan nasal kanul Mandiri Memberikan oksigen dengan simple mask
Mandiri Melakukan suction pada jalan napas atas Mandiri Menilai saturasi oksigen
dengan pulse oksimetri Mandiri Melakukan pembebasan jalan napas tanpa alat
Mandiri Melakukan pembebasan jalan napas dengan OPA Mandiri Melakukan
pemeriksaan CRT Mandiri 7 Nutrisi Memberikan makan dan minum kepada pasien
Mandiri Memberikan nutrisi enteral melalui NGT Mandiri Menghitung berat badan
ideal Mandiri 8 Eleminasi Memasang urinal atau membantu pasien BAK Mandiri
Memasang pispot atau membantu pasien BAB Mandiri Memasang foley kateter
Mandiri Memasang kondom kateter Mandiri Melatih bladder training Mandiri 9
Cairan dan elektrolit Mengukur intake dan out put Mandiri Menghitung balance
cairan Mandiri Memasang iv cateter Delegasi 10 Personal hyegiene dan lingkungan
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN Menjaga kebersihan
lingkungan pasien Mandiri Memandikan pasien di tempat tidur Mandiri Menyisir
rambut Mandiri Mencuci rambut Mandiri Melakukan oral hygiene Mandiri
Melakukan genetalia hygiene Mandiri Memotong kuku Mandiri Mengganti pakaian
pasien Mandiri Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri Membersihkan
dan merapihkan tempat tidur Mandiri 11 Keamanan dan kenyamanan Memberikan
kompres hangat dan dingin Mandiri Melakukan kompres basah Mandiri Melaksanan
manajemen pencegahan dekubitus Mandiri Melaksanakan protocol pencegahan
pasien jatuh Mandiri Melakukan pencegahan terhadap tumpahan barang berbahaya
dan beracun Mandiri Melatih manajemen nyeri Mandiri Melakukan massage
punggung Mandiri Manajemen istirahat dan tidur Mandiri 12 Ambulasi Mengatur
posisi tidur semi fowler Mandiri Mengatur posisi tidur fowler Mandiri Mengatur
posisi tidur sim Mandiri Mengatur posisi tidur trendelenburg Mandiri Mengatur posisi
tidur dorsal recumbent Mandiri Mengatur posisi tidur genu pectoral ( knee chest)
Mandiri Mengatur posisi miring kanan, miring kiri, supinasi dan pronasi. Mandiri
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya Mandiri
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke blangkar atau sebaliknya. Mandiri
Mengatur posisi head up 30˚ Mandiri Melatih pasien berjalan menggunakan kruk
Mandiri 13 Pencegahan infeksi nosokomial Melakukan penanganan tumpahan cairan
tubuh Mandiri Melakukan pemilahan sampah Mandiri Tidak memakai cincin, gelang
, jam tangan atau asesoris lain yang dipakai di tangan Mandiri Memakai sepatu
tertutup Mandiri 14 Memenuhi kebutuhan belajar dan komunikasi Menerima pasien
baru Mandiri Melaksanakan orientasi ruangan dan mengenalkan diri Mandiri
Menyiapkan alat peraga penkes Mandiri Memberikan penkes pada individu dan
kelompok Mandiri 15 Sakaratul maut DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN Melakukan bimbingan talkin Mandiri Memberikan inform
concent kepada keluaga terkait kondisi pasien Mandiri Melakukan manajemen
berduka Mandiri B. Daftar Kewenangan klinis berdasarkan staf keperawatan
fungsional 1. Daftar kewenangan klinis area medikal bedah (Skf Bedah, penyakit
dalam, paru, jantung, hemodialisa, dan neurologi). 1.1. Staf keperawatan fungsional
bedah a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi Karakteristik
Intervensi 1 Memahami konsep perawatan bedah Mandiri 2 Memahami isue etik dan
hukum perawatan bedah Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik
Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RSUD R
Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar teman sejawat dan tim
kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan.
Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan
keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan
keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien
dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 12 Mampu
menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian.
Mandiri b). Daftar kewenangan klinis ruang perawatan bedah. 1. Perawat Klinis 0 , I
dan II. Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I, dan II di ruang perawatan bedah , adalah sebagai berikut : N o
Intervensi Karakteristik intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien bedah dan
menganalisa data. Mandiri 2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri 3
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri 4 Memberikan
therapi inhalasi Delegasi DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 5
Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri 6 Mempersiapkan pasien
pre operasi Mandiri 7 Melakukan monitoring hemodinamik pasien bedah Mandiri 8
Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri 9 Melakukan
perekaman EKG Delegasi 10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi 12 Melakukan
pemasangan NGT dan OGT Delegasi 13 Memasang IV cateter. Delegasi 14
Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 15 Melakukan pemasangan foley
catheter. Delegasi 16 Monitoring intake output. Mandiri 17 Melakukan Perawatan
Luka Dasar. Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai kewenangan
perawat Klinis 0, I, II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini : N o Intervensi Karakteristik intervensi 1 Melakukan fisioterapi dada
Mandiri 2 Melakukan tindakan enema / huknah Delegasi 3 Melakukan manajemen
nyeri Mandiri 4 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi 5
Mengetahui teknik dasar mobilisasi dan ambulasi Mandiri 6 Melakukan
penanggulangan infeksi nosokomial diruang perawatan bedah Mandiri 7 Melakukan
Balut Bidai. Mandiri 8 Melakukan Lavage Lambung Delegasi 9 Melakukan rendam
duduk Delegasi 10 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandiri 11 Melakukan
penjahitan luka Mandat 3. Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I, II, dan III ditambah dengan kewenangan yang
tercantum dibawah ini : N o Intervensi Karakteristik Intervensi 1 Melakukan
perawatan luka (ganggren, post operasi dengan atau tanpa drainase ). Delegasi 2
Melakukan perawatan WSD / CTT. Delegasi 3 Melakukan pengangkatan selang
WSD / CTT. Delegasi DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 4
Melakukan perawatan Tracheostomy Delegasi 5 Melakukan perawatan Colostomy
Delegasi 6 Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan traksi. Delegasi
7 Melakukan pengangkatan Jahitan Luka Delegasi 8 Melakukan perawatan pasien
yang dilakukan pemasangan Gips. Delegasi 9 Melakukan irigasi kandung kemih
continue (spooling). Delegasi 4. Perawat klinis V Perawat klinis V mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I, II, III dan IV ditambah dengan kewenangan yang
tercantum dibawah ini : N o Intervensi Karakteristik intervensi 1 Melakukan
pengangkatan selang WSD Mandat 2 Melakukan nekrotomi Mandat 3 Melakukan
wash out Delegasi 4 Melakukan interpretasi EKG patologis Delegasi 5 Melakukan
blass pungsi Mandat 1.2. Kewenangan klinis SKF penyakit dalam. a) Praktek
Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi Karakteristik intervensi 1
Memahami konsep perawatan penyakit dalam Mandiri 2 Memahami isue etik dan
hukum perawatan penyakit dalam. Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi
terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RSUD
R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar teman sejawat dan tim
kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan.
Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan
keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan
keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien
dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13
Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri b) Daftar kewenangan klinis
ruang perawatan penyakit dalam. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II. Kewenangan klinis
yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK 0,I, dan II di ruang
perawatan penyakit dalam, adalah sebagai berikut : N o Intervensi Karakteristik
intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien penyakit dalam dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan
irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2 Mempertahankan
bersihan jalan nafas Mandiri 3 Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan
OPA Mandiri 4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi 5 Melakukan interpretasi EKG
dasar Mandiri 6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri 7 Melakukan
tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri 8 Memberikan dan melakukan
Resusitasi Jantung Paru Mandiri 9 Melakukan perekaman EKG Delegasi 10
Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi 11 Melakukan pengelolaan
pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi 12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT
Delegasi 13 Memasang IV cateter. Delegasi 14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan
SC Delegasi 15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi 16 Monitoring
intake output. Mandiri 17 Melakukan suction Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat
klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Kategori intervensi 1
Melakukan fisioterafi dada Mandiri 2 Melakukan interpretasi EKG Mandiri 3
Melakukan pengambilan sampel dan analisa Mandiri DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN pemeriksaan elektrolit 4 Melakukan pengelolaan pasien
dengan terapi cairan intravena Delegasi 5 Melakukan penanggulangan infeksi
nosokomial di ruangan Penyakit Dalam Mandiri 6 Melakukan pengelolaan pasien
dengan tranfusi Delegasi 3. Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan
penanggulangan pasien dengan pasien penurunan kesadaran Mandiri 2 Melakukan
perawatan luka gangren Mandiri 3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri 4
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri 5 Mengetahui tanda - tanda Syok
Mandiri 6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri 4. Perawat
klinis V Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi
Karakteristi k intervensi 1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 2
Mengetahui koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak normal Mandat 3
Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan
koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat 5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok
Mandat 6 Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri 7 Mampu mendampingi
pemasangan WSD Kolaborasi 8 Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan
Kolaborasi 1.3. Kewenangan klinis SKF paru. a) Praktek Frofesional, etis legal dan
peka budaya DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN N o Intervensi
Karakteristik Intervensi 1 Memahami konsep perawatan penyakit paru Mandiri 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit dalam Mandiri 3 Menggunakan
tehnik komunikasi terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan
keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar
teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan
ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan
kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9
Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan
pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara
keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan
pengetahuan dan penelitian. Mandiri b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan
penyakit paru. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II. Kewenangan klinis yang dimiliki dan
diberikan kewenangan melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan
penyakit paru,adalah sebagai berikut : N o Intervensi Karakteristik intervensi 1
Melakukan pengkajian pasien paru dan menganalisa data. khususnya status
hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung,
perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2 Mempertahankan bersihan jalan
nafas Mandiri 3 Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri 4
Memberikan therapi inhalasi Delegasi 5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri 6
Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri 7 Melakukan tehnik dasar
mobilisasi, ambulasi dini Mandiri 8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung
Paru Mandiri 9 Melakukan perekaman EKG Delegasi 10 Memberikan oksigen
dengan berbagai metode Delegasi DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral
Delegasi 12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi 13 Memasang IV
cateter. Delegasi 14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 15 Melakukan
pemasangan foley catheter. Delegasi 16 Monitoring intake output. Mandiri 17
Melakukan suction Mandiri 18 Melakukan fisioterapi dada, postural drainase, claping
dan batuk efektif. Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan
interpretasi EKG Mandiri 2 Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan
elektrolit Mandiri 3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena
Delegasi 4 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Penyakit paru.
Mandiri 5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi Delegasi 3. Perawat klinis
IV Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien penurunan kesadaran
Mandat 2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 3 Melakukan koreksi
terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan interpretasi hasil
Laboratorium Mandiri 5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan
penunjang Mandiri 4. Perawat klinis V Perawat klinis V mempunyai kewenangan
perawat Klinis 0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan AGD Mandiri 2 Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang
tidak normal Mandat 3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal
Mandat 4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat 5 Melakukan Tindakan
pada pasien Syok Mandat 6 Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri 7
Mampu mendampingi pemasangan WSD Delegasi 8 Mampu menilai penggunaan alat
bantu pernafasan Delegasi 1.4. Kewenangan klinis SKF jantung . a) Praktek
Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi Karakteristik intervensi 1
Memahami konsep perawatan penyakit jantung Mandiri 2 Memahami isue etik dan
hukum perawatan penyakit jantung. Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi
terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RSUD
R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar teman sejawat dan tim
kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan.
Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan
keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan
keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien
dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 12 Mampu
menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian.
Mandiri b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit jantung. DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
0,I,dan II di ruang perawatan penyakit jantung, adalah sebagai berikut : N o Intervensi
Karakteristik intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien jantung dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi, eliminasi,
gangguan irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2
Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri 3 Mempertahankan jalan nafas dengan
menggunakan OPA Mandiri 4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi 5 Melakukan
interpretasi EKG dasar Mandiri 6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar
Mandiri 7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri 8 Memberikan
dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri 9 Melakukan perekaman EKG
Delegasi 10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi 11 Melakukan
pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi 12 Melakukan pemasangan
NGT dan OGT Delegasi 13 Memasang IV cateter. Delegasi 14 Memberikan injeksi
IV,IM, IC dan SC Delegasi 15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi 16
Monitoring intake output. Mandiri 17 Melakukan suction Mandiri 18 Melakukan
fisioterapi dada, postural drainase, claping dan batuk efektif. Mandiri 19 Melakukan
penilaian CRT Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan
interpretasi EKG patologis Mandiri 2 Melakukan pengambilan sampel dan analisa
pemeriksaan elektrolit Mandiri 3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan
intravena Delegasi DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 4
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Penyakit jantung. Mandiri
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi 3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien penurunan kesadaran
Mandat 2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 3 Melakukan koreksi
terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan interpretasi hasil
Laboratorium Mandiri 5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri 6 Menguasai
prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri 7 Melakukan pengelolaaan
pasien dengan pemasangan sringe pump Mandat 4. Perawat klinis V Perawat klinis V
mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 2 Melakukan
koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak normal Mandat 3 Melakukan koreksi
terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan koreksi terhadap hasil
elektrolit Mandat 5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat 6 Mampu menilai
penggunaan alat bantu pernafasan Delegasi 7 Mampu menangani pasien dengan EKG
abnormal Delegasi 8 Mampu melakukan advance cardiac live support Delegasi 1.5.
Kewenangan klinis SKF Haemodialisa. a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka
budaya N o Intervensi Karakteristik Intervensi 1 Memahami konsep perawatan ruang
haemodialisa. Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan haemodialisa. Mandiri 3 Menggunakan
tehnik komunikasi terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan
keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar
teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan
ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan
kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9
Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan
pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara
keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan
pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri b)
Daftar kewenangan klinis ruang perawatan haemodialisa. 1. Perawat Klinis 0 , I dan
II. Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
PK 0,I,dan II di ruang haemodialisa, adalah sebagai berikut : N o Intervensi
Karakteristik Intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien haemodialisa dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi,
eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2
Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri 3 Mengerti dan mampu
mengoperasionalkan mesin haemodialisa . Mandiri 4 Memberikan therapi inhalasi
Delegasi 5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri 6 Mampu melakukan
pemeriksaan fisik dasar Mandiri 7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini
Mandiri 8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri 9 Melakukan
perekaman EKG Delegasi 10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi 12 Mampu
menjadi suport sistem di komunitas pasien Delegasi DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN hemodialisa 13 Memasang IV cateter. Delegasi 14
Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 15 Melakukan pemasangan foley
catheter. Delegasi 16 Monitoring intake output. Mandiri 17 Melakukan suction
Mandiri 18 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oksimetri Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III
mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan
klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1
Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri 2 Melakukan pengambilan sampel
dan analisa pemeriksaan elektrolit, AGD. Mandiri 3 Melakukan pengelolaan pasien
dengn terapi cairan intravena Delegasi 4 Melakukan penanggulangan infeksi
nosokomial di ruangan haemodialisa.. Mandiri 5 Melakukan pengelolaan pasien
dengan tranfusi. Delegasi 6 Melakukan penanganan komplikasi pada haemodialisa
seperti, hipotensi, kramp, hipertensi, menggigil dan nyeri dada. Mandat 3. Perawat
klinis IV Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi
Karakteristi k intervensi 1 Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
penurunan kesadaran Mandat 2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan
interpretasi hasil Laboratorium AGD, Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN elektrolit,GDS, ureum dan kreatinin. 5 Mengetahui tanda - tanda
Syok Mandiri 6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri 7
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan sringe pump Mandat 4. Perawat
klinis V Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi
Karakteristi k intervensi 1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 2
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak normal Mandat 3
Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan
koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat 5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok
Mandat 6 Melakukan persiapan alat dan mesin Hemodialisa Mandiri 7 Melakukan
pengelolaan pasien yang menggunakan terapi anti koagulan. Mandat 8 Melakukan
pengelolaan pasien dengan double lumen Mandat 9 Melakukan pengelolaan pasien
dengan AV Shunt Mandat 10 Melakukan tindakan Hemodialisa dengan akses femoral
Delegasi 11 Menginterpretasikan fungsi AV. Shunt Mandat 1.6. Kewenangan klinis
SKF Neurologi. a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi
Karakteristik intervensi 1 Memahami konsep perawatan neurologi. Mandiri 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien neurologi. Mandiri 3
Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai
standar asuhan keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai
etik dan Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN legal dalam
memberikan asuhan keperawatan. 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja.
Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9
Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan
pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara
keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan
pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri b)
Daftar kewenangan klinis ruang perawatan neurologi. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
0,I,dan II di ruang perawatan neurologi, adalah sebagai berikut : N o Intervensi
Karakteristik intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien neurologi dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi, eliminasi,
gangguan irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2
Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri 3 Mempertahankan potensi jalan nafas
dengan menggunakan OPA Mandiri 4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi 5
Melakukan fisioterapi dada Mandiri 6 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri 7
Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri 8 Melakukan tehnik dasar
mobilisasi, ambulasi dini Mandiri 9 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung
Paru Mandiri 10 Melakukan perekaman EKG Delegasi 11 Memberikan oksigen
dengan berbagai metode Delegasi 12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi
parenteral Delegasi 13 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri Mandiri 14 Memasang IV cateter. Delegasi 15 Memberikan injeksi IV,IM,
IC dan SC Delegasi 16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi 17
Monitoring intake output. Mandiri 18 Melakukan suction Mandiri 19 Melakukan
penilaian CRT Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2.
Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan
II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi
Karakteristi k intervensi 1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri 2
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan elektrolit, AGD. Mandiri 3
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi 4 Melakukan
penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan neurologi. Mandiri 5 Melakukan
pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi 6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal
fungsi Mandiri 3. Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai kewenangan
perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan kesadaran Mandat 2 Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan AGD Mandiri 3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak
normal Mandat 4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, elektrolit,GDS,
ureum dan kreatinin. Mandiri 5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri 6 Menguasai
prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri 7 Melakukan pengelolaaan
pasien dengan pemasangan sringe pump dan infuse pump. Mandat 4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2 Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah
yang tidak normal Mandat 3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak
normal Mandat 4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat 5 Melakukan
Tindakan pada pasien Syok Mandat 6 Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan
intra kranial Mandat 7 Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi
trombolitik. Mandat 1.7. Kewenangan klinis SKF anak. a) Praktek Frofesional, etis
legal dan peka budaya N o Intervensi Karakteristik intervensi 1 Memahami konsep
perawatan anak. Mandiri 2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien anak.
Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri 4 Mengelola pasien
sesuai standar asuhan keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai
etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap
perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara
efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11
Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13
Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi
pasien Mandiri b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan anak. 1. Perawat Klinis
0 , I dan II. Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan anak, adalah sebagai berikut :
N o Intervensi Karakteristik Intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien anak dan
menganalisa Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN data.
khususnya status hemodinamik, tumbuh kembang anak, nutrisi,eleminasi dan
kegawat daruratan anak. 2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri 3
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri 4
Memberikan therapi inhalasi Delegasi 5 Melakukan fisioterapi dada pada anak
Mandiri 6 Melakukan personal hygiene pada anak. Mandiri 7 Mampu melakukan
pemeriksaan fisik dasar Mandiri 8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini
Mandiri 9 Memberikan Resusitasi Jantung Paru pada anak. Mandiri 10 Memberikan
oksigen dengan berbagai metode Delegasi 11 Melakukan pengelolaan pasien dengan
nutrisi parenteral Delegasi 12 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri Mandiri 13 Memasang IV cateter pada anak. Delegasi 14 Memberikan
injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 15 Melakukan pemasangan foley catheter.
Delegasi 16 Monitoring intake output. Mandiri 17 Melakukan suction Mandiri 18
Melakukan penilaian CRT Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan
penanggulangan pasien dengan pasien penurunan kesadaran. Mandat 2 Melakukan
pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan elektrolit, AGD. Mandiri 3 Melakukan
pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi 4 Melakukan
penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan anak. Mandiri 5 Melakukan
pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi 6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal
fungsi Delegasi 3. Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai kewenangan
perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini : No Intervensi Karakteristi DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN k intervensi 1 Mengkaji tumbang anak dengan DDST Mandiri 2
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 3 Melakukan koreksi terhadap
hasil GDS yang tidak normal Mandat 4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium
AGD, elektrolit,GDS. Mandiri 5 Mengetahui tanda - tanda Syok pada anak. Mandiri 6
Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri 7 Mampu
menghentikan perdarahan Mandat 4. Perawat klinis V Perawat klinis V mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis
yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri 2 Melakukan koreksi terhadap
analisa gas darah yang tidak normal Mandat 3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS
yang tidak normal Mandat 4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat 5
Melakukan Tindakan pada pasien Syok pada anak. Mandat 6 Melakukan pemeriksaan
peningkatan tekanan intra kranial Mandat 7 Mampu melakukan penatalaksanaan
pasien kejang Mandat 8 Melakukan perawatan anak dengan pv shunt Mandat 9
Melakukan bilas lambung anak Mandat 10 Melakukan perawatan anak dengan
colostomy Mandat 1.8. Kewenangan klinis SKF maternitas a) Praktek Frofesional,
etis legal dan peka budaya N o Intervensi Kategori intervensi 1 Memahami konsep
perawatan maternitas. Mandiri 2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien
kebidanan. Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 4 Mengelola pasien sesuai standar
asuhan keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati
antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan
kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal
dalam memberikan asuhan kebidanan. Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan
lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif
Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11
Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13
Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi
pasien Mandiri b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan maternitas. 1. Perawat
Klinis 0 , I dan II. Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan maternitas , adalah sebagai
berikut : N o Intervensi Karakteristik intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien
kebidanan dan menganalisa data. khususnya status hemodinamik, tumbuh kembang
anak, nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan kebidanan. Mandiri 2 Mempertahankan
bersihan jalan nafas Mandiri 3 Mempertahankan potensi jalan nafas dengan
menggunakan OPA Mandiri 4 Mempersiapkan keluarga pasien menuju keluarga
bahagia. Mandiri 5 Mampu mengidentifikasi tanda-tanda Kehamilan. Mandiri 6
Mampu melakukan pemeriksaan antenatal Mandiri 7 Mampu melakukan pemeriksaan
Leopold. Mandiri 8 Melakukan perawatan bayi baru lahir. Delegasi 9 Melakukan
tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri 10 Memberikan Resusitasi Jantung
Paru . Mandiri 11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi 12
Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi 13 Mengukur
saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oksimetri. Mandiri DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN 14 Memasang IV cateter. Delegasi 15
Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 16 Melakukan pemasangan foley
catheter. Delegasi 17 Monitoring intake output. Mandiri 18 Melakukan suction
Mandiri 19 Melakukan penilaian CRT Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III
mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan
klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Mampu
mengelola ibu hamil dengan anemia Mandat 2 Persiapan menjelang persalinan
Mandiri 3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri 4 Menjaga persalinan yang
aman Mandiri 5 Mampu melahirkan placenta dengan penegangan tali pusat. Mandat 6
Penanganan 2 jam pertama setelah melahirkan. Mandiri 3. Perawat klinis IV Perawat
klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Memberikan pelayanan ibu dan bayi pada masa nipas. Mandiri 2
Mengelola ibu dengan sepsis puerperalis Mandat 3 Melakukan penanganan
perdarahan pada kehamilan. Mandat 4 Menangani perdarahan pasca partum primer
Mandat 5 Menangani perdarahan pasca partum sekunder Mandat 4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Melakukan penanganan kegawatan pada eklampsia Mandat 2 Menangani
kegawatan pada partus lama Mandat DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN 3 Melakukan persalinan dengan Vacum ekstrator Mandat 4
Melakukan penanganan retensio placenta Mandat 5 Menangani bayi dengan asfiksia
neonatorum Mandat 1.9. Kewenangan klinis SKF Jiwa a) Praktek Frofesional, etis
legal dan peka budaya N o Intervensi Karakteristik intervensi 1 Memahami konsep
keperawatan jiwa. Mandiri 2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien jiwa.
Mandiri 3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri 4 Mengelola pasien
sesuai standar asuhan keperawatan jiwa di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Mandiri 5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6
Mampu mengidentifikasi praktik keperawatan jiwa yang aman untuk diri sendiri, tim
kesehatan lain dan klien. Mandiri 7 Mampu bekerjasama dengan klien dalam proses
keperawatan jiwa. Mandiri 8 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan
jiwa. Mandiri 9 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri 10
Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 11 Mendemontrasikan
kemampuan keterampilan klinis Mandiri 12 Mengembangkan pendidikan kesehatan
untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 13 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 14
Mampu menghadapi tantangan Mandiri 15 Mengembangkan pengetahuan dan
penelitian. Mandiri 16 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri b) Daftar
kewenangan klinis ruang perawatan jiwa. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II. Kewenangan
klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK 0,I,dan II di
ruang perawatan jiwa , adalah sebagai berikut : N o Intervensi Karakteristik intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien jiwa dan menganalisa data. khususnya status
psikologis, faktor pencetus, nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan jiwa. Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2 Mempertahankan bersihan
jalan nafas Mandiri 3 Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan
OPA Mandiri 4 Mampu mendampingi klien dalam terapi religi Mandiri 5 Mampu
melakukan terapi gerak pada pasien jiwa Mandiri 6 Mampu melakukan konsultasi
tentang kondisi klien gangguan jiwa dengan penyakit penyerta ke tim kesehatan lain.
Mandiri 7 Mampu mempraktikan akuntabilitas tindakan keperawatan pada klien
gangguan jiwa. Mandiri 8 Mampu menerapkan hubungan interpersonal yang
terapeutik dengan klien jiwa. Mandiri 9 Mampu memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga dengan klien jiwa. Mandiri 9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi,
ambulasi dini Mandiri 10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri 11
Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi 12 Melakukan pengelolaan
pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi 13 Mengukur saturasi oksigen dengan
menggunakan pulse oksimetri. Mandiri 14 Memasang IV cateter. Delegasi 15
Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi 16 Melakukan pemasangan foley
catheter. Delegasi 17 Monitoring intake output. Mandiri 18 Melakukan suction
Mandiri 19 Melakukan penilaian CRT Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III
mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan
klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Mampu
menganalisa dampak/efek setiap tindakan keperawatan terhadap klien jiwa. Mandat 2
Mampu menampilkan sikap-sikap professional dalam melakukan pelayanan
kesehatan jiwa. Mandiri 3 Membantu pemenuhan KDM pada pasien dengan defisit
perawatan diri. Mandiri 4 Mampu menganalisa faktor presipitasi dan Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN predisposisi pada klien jiwa. 5
Mampu melakukan tehnik fiksasi pada pasien gaduh gelisah. Delegasi 6 Mampu
menginterpretasikan rekaman EKG normal. Mandiri 3. Perawat klinis IV Perawat
klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k
intervensi 1 Mampu melakukan rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah
klien jiwa. Mandiri 2 Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok. Kolaborasi 4.
Perawat klinis V Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III
dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No
Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Mampu berperan dalam management krisis pada
klien Mandat 2 Mampu membuat penelitian dan menerapkan hasil penelitian
keperawatan dalam melakukan tindakan keperawatan jiwa. Mandat 3 Memahami
terapi modalitas dalam keperawatan jiwa Mandat 1.10. Kewenangan klinis SKF
Gawat Darurat . a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi
Karakteristik intervensi 1 Memahami konsep perawatan gawat darurat. Mandiri 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien gawat darurat. Mandiri 3
Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan
di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Mandiri 5 Menghormati antar teman sejawat
dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8
Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan
kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan pendidikan kesehatan
untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri 12
Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan pengetahuan dan
penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri b) Daftar
kewenangan klinis ruang perawatan gawat darurat. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
0,I,dan II di ruang perawatan gawat darurat, adalah sebagai berikut: N o Intervensi
Karakteristik Intervensi 1 Melakukan pengkajian pasien gawat darurat dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status nutrisi,
eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS. Mandiri 2
Melakukan Initial Assesment. Mandiri 3 Melakukan triage. Mandiri 4 Membuka jalan
nafas dengan tanpa alat. Mandiri 5 Mengidentifikasi henti napas henti jantung.
Mandiri 6 Mempertahankan bersihan jalan nafas. Mandiri 7 Mempertahankan potensi
jalan nafas dengan menggunakan OPA. Mandiri 8 Memberikan bantuan penafasan
mengunakan BVM ( ambu bag ). Mandiri 9 Mengukur CRT (Cavilery refill time ).
Mandiri 10 Melakukan mobilisasi pasien dengan baik dan benar. Mandiri 11
Melakukan resusitasi jantung paru (RJP). Mandiri 12 Melakukan perekaman EKG.
Delegasi 13 Memberikan theraphy injeksi melaui IV,IC,SC,IM. Delegasi DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 14 Melakukan pemasangan Dower
Catheter. Mandiri 15 Melakukan Suctioning. Mandiri 16 Mengatur posisi pasien
sesuai dengan indikasi penyakit. Mandiri 17 Melatih klien relaksasi napas dalam.
Mandiri 18 Melakukan pemberian cairan intra vena. Delegasi 19 Memonitor status
pernapasan dan oksigenasi. Mandiri 20 Memberikan oksigen dengan berbagai
metode. Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III mempunyai kewenangan
perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k Intervensi 1 Menangani pasien Trauma
psikis. Delegasi 2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Delegasi 3
Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi 4 Memberikan resusitasi cairan dan
terapi cairan. Mandat 5 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri. Mandiri 6 Melakukan balut Bidai. Mandiri 7 Melakukan monitoring
hemodinamik non invasive. Delegasi 8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri 9
Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi 10 Melakukan penanganan semua
jenis luka. Mandat 11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri 3.
Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II
dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No
Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan penanganan syok. Mandat 2
Memberikan terapi melalui syringe pump. Mandat 3 Melakukan pengelolaan pasien
dengan nutrisi parenteral. Delegasi 4 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi
cairan intravena. Delegasi 5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi 6
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi 7 Melakukan koreksi terhadap
analisa gas darah yang tidak normal. Mandat 8 Melakukan penanggulangan pasien
dengan sindrom Mandat DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN
koroner akut 9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial
Mandiri 10 Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi trombolitik
Mandat 11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat 12 Mengatasi sumbatan jalan
nafas bagian atas Mandiri 13 Mengidentifikasi adanya trauma servikal Mandiri 4.
Perawat klinis V Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III
dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No
Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan Vena sectie Mandat 2 Menghentikan
perdarahan arteri dan vena besar Mandat 3 Melakukan tindakan reposisi fraktur dan
sendi kecil Mandat 4 Melakukan Blass Pungsi Mandat 5 Melakukan Prosedur
penggunaan DC Shock Mandat 6 Menguasai penggunaan obat-obat life saving.
Mandat 7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi 8 Mengidentifikasi korban
proyustisia ( visum ) Mandat 9 Mampu dan mengerti penggunaan ventilator. Delegasi
10 Melakukan tindakan ETT (Endo Tracheal Tube). Mandat 1.11. Kewenangan klinis
SKF Ruang Intensive . a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya N o
Intervensi Karakteristik intervensi 1 Memahami konsep perawatan intensive. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien intensive care unit. Mandiri 3
Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai
standar asuhan keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. Mandiri 5
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai
etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap
perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara
efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri DRAFT WHITE BOOK
KOMITE KEPERAWATAN pasien dan Keluarga. 11 Berpikir kritis secara keilmuan
Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan pengetahuan
dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri b) Daftar
kewenangan klinis ruang perawatan ruang intensive. 1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
0,I,dan II di ruang perawatan ruang intensive, adalah sebagai berikut: No Intervensi
Karakteristik Intervensi 1 Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat,
khususnya mengenai : henti nafas dan jantung, status pernafasan, gangguan irama
jantung, status hemodinamik, dan status neurologi Mandiri 2 Mempertahankan
bersihan jalan nafas pada pasien yang terpasang alat bantu nafas (orofaringeal,
nasofaringeal, endotrakeal tube) Mandiri 3 Mempertahankan potensi jalan nafas
dengan menggunakanalat bantu nafas (orofaringeal, nasofaringeal) Mandiri 4
Melakukan Rentang Pergerakan Sendi, fisioterapi dada Mandiri 5 Memberikan terapi
inhalasi . Delegasi 6 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri . Mandiri 7 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi 8
Melakukan monitoring hemodinamik non invasive Mandiri 9 Memberikan BLS dan
ALS Mandiri 10 Melakukan perekaman EKG Mandiri 11 Mengambil sampel darah
AGD Delegasi 12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
13 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena Delegasi 14
Melakukan tindakan preventif terjadinya infeksi nosocomial dengan menerapkan
standard dan universal precaution. Mandiri 2. Perawat klinis III Perawat klinis III
mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan
klinis yang tercantum dibawah ini : DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Menangani pasien
Trauma psikis. Mandat 2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Mandiri 3
Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Mandiri 4 Memberikan resusitasi cairan dan
terapi cairan. Mandat 5 Melakukan persiapan pemasangan WSD Mandiri 6
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD. Mandiri 7 Melakukan monitoring
hemodinamik non invasive. Delegasi 8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri 9
Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi 10 Mempersiapkan pemberian
terapi melalui syringe pump dan infus pump Delegasi 11 Melakukan penanggulangan
infeksi nosokomial. Mandiri 3. Perawat klinis IV Perawat klinis IV mempunyai
kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan
penanganan syok. Mandat 2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi 3
Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi 4 Melakukan
pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena. Delegasi 5 Melakukan interpretasi
EKG patologis. Delegasi 6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi 7
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak normal. Mandat 8
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner akut Mandat 9 Mampu
melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial Mandiri 10 Melakukan
pengelolaan pasien yang menggunakan terapi trombolitik Mandat 11 Melakukan
asistensi WSD Delegasi 12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri 13
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan elektrolit. Mandiri 4.
Perawat klinis V DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN Perawat
klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II,III dan IV ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini : No Intervensi Karakteristik
Intervensi 1. Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Mandat 2.
Mempersiapkan pemasangan Kateter Arteri Delegasi 3. Mempersiapkan pemasangan
kateter vena sentral Delegasi 4. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal
Delegasi 5. Melakukan pengukuran curah jantung . Delegasi 6. Melakukan
pengukuran tekanan vena sentral Delegasi 7. Melakukan persiapan pemasangan Intra
Aortic Baloon Pump (IABP) Mandat 8. Melakukan asuhan pasien yang terpasang
IABP Delegasi 9. Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, hemofiltrasi
Mandiri 10. Melakukan pengukuran tekanan intrakranial Mandiri 11. Melakukan
pengelolaan pasien yang terpasang kateter invasive Delegasi 12. Melakukan
pengelolaan pasien yang menggunakan terapi trombolitik Mandat 13. Melakukan
pengaturan PET CO2 (Konsentrasi CO2 pada akhir respirasi) Mandat 14. Melakukan
analisa hasil monitoring hemodinamik non invasive Mandiri 1.12. Kewenangan klinis
SKF Ruang OK . a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya N o Intervensi
Karakteristi k intervensi 1 Memahami konsep perawatan ruangan OK. Mandiri 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien ruang OK. Mandiri 3
Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai
standar asuhan keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. Mandiri 5
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai
etik dan legal dalam memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap
perubahan lingkungan kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara
efektif Mandiri 9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri DRAFT WHITE
BOOK KOMITE KEPERAWATAN dan Keluarga. 11 Berpikir kritis secara
keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan
pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri
b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang OK. 1) Perawat Klinis I
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
I di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai Scrub Nurse , adalah sebagai
berikut: N o Intervensi Karakterist ik Intervensi A Pre operasi 1 Menyiapkan ruangan
operasi dalam keadaan siap pakai Mandiri 2 Menyiapkan set instrument steril sesuai
jenis pembedahan Mandiri 3 Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan-bahan sesuai
keperluan pembedahan. Mandiri B Intra operasi 1 Memperingatkan “ tim bedah steril
“ jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic. Mandiri 2 Membantu mengenakan jas
steril dan sarung tangan untuk dokter bedah dan asisten. Mandiri 3 Menata instrument
steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur pembedahan. Mandiri 4
Memberikan cairan antiseptic kulit daerah yang akan di insisi. Mandiri 5 Memberikan
laken steril untuk prosedur draping. Mandiri 6 Memberikan instrument kepada ahli
bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan
benar. Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 7 Memberikan
duk steril kepada operator,dan mengambil kain kasa yang telah digunakan dengan
memakai alat. Mandiri 8 Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan,dalam
keadaan siap pakai. Mandiri 9 Memepertahankan instrument selama pembedahan
dalam keadaan tersusun secara sistematis untuk memudahkan dalam bekerja. Mandiri
10 Membersihkan instrument dari darah pada saat pembedahan untuk
memepertahankan sterilisasi alat dari meja mayo. Mandiri 11 Menghitung kain
kasa,jarum dan instrument. Mandiri 12 Memberitahukan hasil perhitungan jumlah
alat,kain kasa dan jarum pada ahli bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum luka
ditutup. Mandiri 13 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Mandiri 14
Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit. Mandiri 15 Menutup luka
dengan kain kassa steril. Mandiri 16 Menyiapkan bahan untuk specimen
laboratorium/patologi jika ada. Delegasi C Post operasi 1 Memfiksasi drain dan
kateter Mandiri 2 Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah
yang dipasang electrode. Mandiri 3 Mengganti alat tenun,baju pasien dan penutup
serta memindahkan pasien dari meja operasi ke blangkar. Mandiri 4 Memeriksa dan
menghitung semua instrument sebelum dikeluarkan dari kamar operasi. Mandiri 5
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap.
Mandiri 6 Membersihkan instrument bekas pakai. Mandiri 7 Membungkus instrument
sesuai jenis macam,bahan,kegunaan dan ukuran. Mandiri 8 Memasang indicator
autoclave dan membuat label nama alat-alat (set) pada setiap bungkusan instrument
dan selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku. Mandiri 9
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai.
Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK
II di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten II dokter spesialis
bedah , adalah sebagai berikut: N o Intervensi Karakteristi k Intervensi 1
Memposisikan pasien Mandiri 2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat 3
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu hemostasis Mandat 4 Melakukan
teknik yang tepat untuk membantu proses penutupan luka operasi Mandat 5
Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri 3) Perawat Klinis III Kewenangan
klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK III di ruang
perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten I dokter spesialis bedah , adalah
sebagai berikut: N o Intervensi Karakteristi k intervensi 1 Melakukan ronde/visite
keperawatan sehari sebelum pasien dioperasi. Mandiri 2 Mendiskusikan hasil visite
keperawatan dalam preconference Mandiri 3 Menyusun dan memimpin rencana
asuhan keperawatan pre op, intra op dan post op. Mandiri 4 Melakukan koordinasi
dengan ahli bedah dan ahli anestesi terkait pelaksanaan operasi. Delegasi 5
Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah koordinasi dengan pihak terkait.
Delegasi 6 Melakukan inform concent tentang pelaksanaan operasi kepada keluarga
pasien. Mandiri 7 Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi dalam post
conference. Mandiri 8 Menunda atau membatalkan operasi bila sumber daya tidak
memungkinkan untuk dilaksanakannya operasi. Delegasi 9 Melakukan pendidikan
kesehatan pasien dan keluarga . Mandiri 10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II
Mandiri 1.13. Kewenangan klinis SKF Anastesi a). Praktek Frofesional, etis legal dan
peka budaya N Intervensi Karakteristik DRAFT WHITE BOOK KOMITE
KEPERAWATAN o intervensi 1 Memahami konsep perawatan anastesi. Mandiri 2
Memahami isue etik dan hukum perawatan anastesi. Mandiri 3 Menggunakan tehnik
komunikasi terapeutik. Mandiri 4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan
keperawatan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. Mandiri 5 Menghormati antar
teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri 6 Mengintegrasikan kemampuan
ilmiah dan keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan. Mandiri 7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan
kerja. Mandiri 8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri 9
Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri 10 Mengembangkan
pendidikan kesehatan untuk pasien dan Keluarga. Mandiri 11 Berpikir kritis secara
keilmuan Mandiri 12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri 13 Mengembangkan
pengetahuan dan penelitian. Mandiri 14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri
b). Daftar kewenangan klinis keperawatan anastesi. 1) Pra Anastesi Pelayanan pra-
anestesia adalah penilaian untuk menentukan status medis pra anestesia dan
pemberian informasi serta persetujuan bagi pasien yang memperoleh tindakan
anestesia. Daftar kewenangan klinis perawat pada saat pra anastesi adalah: N o
Intervensi Karakteristik intervensi 1 Melakukan pengkajian keperawatan anastesi
Mandiri 2 Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien Mandiri 3
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Mandiri 4 Melakukan persiapan
administrasi pasien Mandiri 5 Menganalisis hasil pengkajian dan merumuskan
masalah pasien. Mandiri 6 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan praanestesia
secara mandiri maupun kolaboratif Mandiri 7 Melakukan dokumentasi hasil
anamnesis/pengkajian. Mandiri 8 Menyiapkan mesin anestesia secara menyeluruh
setiap kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan
baik dan siap pakai. Mandiri DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN 9
Melakukan kontrol persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan
bahwa semua obat-obatan baik obat anestesia maupun obat emergensi tersedia sesuai
standar rumah sakit. Mandiri 10 Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut. Mandiri 2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukan selama tindakan
anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasien secara kontinu. Adapun
kewenangan klinis perawat pada saat intra anastesi adalah : N o Intervensi
Karakteristik intervensi 1 Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
perencanaan teknik anesthesia Mandiri 2 Melakukan asistensi pelaksanaan anestesia
sesuai dengan sesuai instruksi dokter spesialis anestesi. Delegasi 3 Melakukan
asistensi dalam pemasangan alat monitoring non invasive. Delegasi 4 Melakukan
asistensi dalam melakukan pemasangan alat monitoring invasive. Delegasi 5
Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat 6 Mengatasi penyulit yang timbul.
Mandat 7 Melakukan pemeliharaan kepatenan jalan napas. Delegasi 8 Melakukan
pemasangan alat ventilasi mekanik. Mandat 9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi.
Mandat 10 Melakukan pengakhiran tindakan anesthesia. Mandat 11 Melakukan
pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik
dan benar. Mandiri 3) Pasca Anastesi Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan
pada pasien pasca anestesia sampai pasien pulih dari tindakan anestesia. Adapun
kewenangan klinis perawat pada saat pasca anastesi adalah : N Intervensi Kategori
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN o intervensi 1 Merencanakan
tindakan keperawatan pasca tindakan anestesia; Mandiri 2 Melakukan pelaksanaan
tindakan dalam manajemen nyeri; Mandiri 3 Melakukan pemantauan kondisi pasien
pasca pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anestetisia regional. Mandat 4
Melakukan evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia
regional. Mandiri 5 Melakukan pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat
darurat. Mandat 6 Melakukan pendokumentasian pemakaian obatobatan dan alat
kesehatan yang dipakai. Mandiri 7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap untuk
dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya. Mandiri C. Ketentuan tambahan
Tindakan mandiri??? Tindakan delegasi ??? Tindakan mandat ??? D. bas DRAFT
WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN BAB V PENUTUP Pengembangan
penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang karir dan daftar
kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan kredensialing keperawatan
dan diperlukan dalam penataan Keperawatan RSUD R. Syamsudin, SH. Untuk
meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan untuk memperjelas
kewenangan klinis masing-masing jenjang. disamping pada akhirnya adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang sebagai ujung tombak citra
pelayanan Rumah sakit secara keseluruhan. Dengan adanya white paper ini
diharapkan seluruh perawat R. Syamsudin, SH dapat mengembangkan karirnya tanpa
kebuntuan seiring dengan peningkatan pendidikan dan kompetensi yang ia miliki dan
ia peroleh. Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumahsakit dan tim
sub komite kredensial dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga
tujuan akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif dan
efisien.

Anda mungkin juga menyukai