Nomor : 126/RSA-PDA/IX/2017
Nomor :
Pada hari ini Selasa Tanggal Sembilan Belas Bulan September Tahun Dua
ribu Tujuh Belas, yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Pinrang yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai
Pihak Kedua.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah kerjasama yang saling
menguntungkan kedua belah pihak dengan menghormati peraturan dan
ketentuan.
(2) Pihak Kedua bersedia membantu Pihak Pertama untuk pelayanan
kerohanian pasien Non-Muslim yang dirawat oleh Pihak Pertama.
(3) Pelayanan kerohanian bagi Non-Muslim yang dimaksud (ayat 2) meliputi
bimbingan agama dan do'a, memberi dukungan moril, motivasi
psikologis, konsultasi keluarga dll.
(4) Dalam hal pelayanan kerohanian (ayat 3) menjaga ketenangan dan
ketertiban lingkungan sekitarnya.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
(1) Ruang lingkup kerjasama ini pelayanan kerohanian bagi pasien yang
beragama selain muslim meliputi bimbingan agama, doa, dukungan
moral, psikologis, dan lain-lain.
(2) Pelayanan bimbingan rohani diberikan berdasarkan pemintaan pasien
RSA St.Khadijah Pinrang.
Pasal 3
HAK DAN KEW AJIBAN
Pasal 4
PROSEDUR DAN WAKTU LAYANAN
Pasal 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Kesepakatan bersama ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (satu)
tahun terhitung sejak ditetapkannya perjanjian kerjasama ini sampai 1 (satu)
tahun berikutnya.
(2) Kesepakatan bersama ini akan disesuaikan apabila ada perubahan
kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang baru..
Pasa 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah suatu
keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan
para Pihak dan yang menyebabkan Pihak yang mengalami tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam
nota kesepakatan ini. Force Majeure tersebut meputi bencana alam,
banjir, wabah, perang (yang dinyatakan atau tidak dinyatakan),
pembrontakan, huru-hara, pemogokan umum, kebakaran, kebijakan
pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
kesepakatan ini.
(2) Dalam hal terjadinya Force Majeure, maka pihak yang terhalang untuk
melaksnakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh pihak lainnya.
Pihak yang terkena Force majeure wajib memberitahukan adanya
peristiwa Force Majeure tersebut kepada Pihak yang lain secara tertulis
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa
Force Majeure, yang dikuatkan dengan surat keterangan dari pejabat
yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure
tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan
sebaik-baiknya untuk tetap meaksanakan kewajibannya sebagaimana
diatur dalam Nota Kesepakatan ini segera setelah peristiwa Force
Majeure berakhir.
(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus sehingga
melebihi atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan
melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka Para Pihak
sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Nota Kesepakatan ini.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 8
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan Nota Kesepakatan Bersama ini Para Pihak
merasa perlu melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat
dilakukan atas kesepakatan Para Pihak yang dituangkan dalam Addendum
Nota Kesepakatan Bersarna ini yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Nota Kesepakatan Bersama ini.
Pasal 9
PENUTUP
A
RS
KABUPATEN PINRANG
H
Jl. A.Abdullah No. 1-3 Tlp (0421) 921406 – 924990 Kab. Pinrang Sulawesi Selatan
e-mail: rsa.stkhadijah@yahoo.com
Kepada :
Nomor : 126/RSA-PDA/IX/2017 Kepala Kantor Kementerian Agama
Lampiran : 2 (rangkap) Rangkap Kab. Pinrang
Perihal : Permohonan di-
Perjanjian Kerjasama Pinrang
Direktur,
Tembusan :
1. Pertinggal