Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

RSIA AFDILA CILACAP


KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia,
perasaan untuk menghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan
tindakan apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktek perawat, bahwa perawat adalah seseorang yang telah
lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya
khususnya selama melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti,
klinik atau masyarakat. Meskipun tidak dalam rangka tugas atau tidak sedang
melaksanakan dinas, perawat dituntut untuk bertangung jawab dalam tugas-
tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan fungsi yang
sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi praktek keperawatan. Proses kredensial terdiri dari beberapa kegiatan
diantaranya lisensi, registrasi, sertifikasi, dan akreditasi. Proses kredensial di
Indonesia masih belum tertata secara sempurna dikarenakan oleh banyak faktor.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan hambatan proses kredensial adalah
belum disahkannya RUU Praktek Keperawatan. Untuk mendapatkan izin
praktek maka seorang lulusan dari pendidikan professional keperawatan harus
mendaftarkan diri pada dewan keperawatan yang ada di setiap provinsi untuk
mengikuti ujian (Kozier, 1990).
Perkembangan ilmu keperawatan di Amerika telah berkembang sejak lama
dan proses kredensial khususnya lisensi untuk perawat telah lahir pada tahun
1923 di negara tersebut. Sehingga perkembangan keperawatan di Amerika jauh
lebih maju di bandingkan negara indonesia. Di Amerika Serikat misalnya, izin
praktek keperawatan diberikan pada perawat professional mulai pada tahun 1903
tepatnya di Negara bagian North Carolina, kemudian pada tahun 1923 semua
Negara bagian telah mempunyai izin praktek bagi para perawat (Kozier, 1990).
B. Konsep Dasar Proses Kredensial

1
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
1. Pengertian
Credentialing berasal dari bahasa inggris yang artinya mandat.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan
kredensial. Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktek dan
akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995)
Kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan
mempertahankan standar praktek dan akuntabilitas persiapan pendidikan
anggotanya (Kozier, Erb, 2004)
Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care,
kredensial diberikan dengan beberapa kriteria, antara lain :
a. Secara umum mempunyai izin sah dari pemerintah
b. Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya
c. Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyai sertifikat keperawatan
d. Mempunyai izin dari instansi rumah sakit
e. Mempunyai asuransi malpraktek
f. Mempunyai persetujuan kolaboratif dengan tenaga spesialis lainnya
g. Mempunyi protokoler praktek
h. Mempunyi pengalaman
2. Tujuan kredensial
Menurut Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan
(2005) tujuan dari kredensial adalah sebagai berikut :
a. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
b. Melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang dilakukan
c. Menetapkan standar pelayanan keperawatan
d. Menilai boleh tidaknya melakukan praktek keperawatan
e. Menilai kesalahan dan kelalaian
f. Melindungi masyarakat dan perawat
g. Menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan
h. Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktek
keperawatan hanya bagi yang kompeten
i. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai
kompetensi yang diperlukan.

2
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
3. Jenis-jenis Kredensial
Untuk menjamin kualitas standar pelayanan praktek seseorang sehingga
baik praktisi atau konsumen mempunyai jaminan yang secara legal dapat
dipertanggung jawabkan oleh instansi atau organisasi. Maka dibawah ini
dijabarkan tentang jenis-jenis proses kredensial antara lain :
a. Lisensi
Lisensi merupakan izin praktek keperawatan. Izin praktek keperawatan
di perlukan oleh profesi dalam upaya meningkatkan dan menjamin
professional anggotanya. Bagi masyarakat izin pratek keperawatan merupakan
perangkat pelindung bagi mereka untuk mendapat pelayanan dari perawat
professional yang benar-benar mampu dan mendapat pelayanan keperawatan
dengan mutu yang tinggi. Tidak adanya izin praktek keperawatan
menempatkan posisi keperawatan berada pada posisi yang sulit untuk
menemtukan mutu keperawatan. Bagi setiap profesi mendapatkan hak izin
praktek untuk anggotanya dengan memenuhi tiga kriteria (Kozier, 1990) :
1) Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan
masyarakat
2) Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang tersendiri dan
terpisah
3) Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung jawab proses
pemberian izin.
b. Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dalam informasi
lain pada badan resmi baik milik pemerintah atau bukan ( Priharjo, 1995)
Perawat yang telah terdaftar diizinkan unutk memakai sebutan
registered nurse. Untuk dapat terdaftar perawat harus berpendidikan
keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran dengan nilai yang
diterima. Lisensi maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua
tahun sekali.
Registered nurse berarti seorang perawat yang melakukan praktek
keperawatan professional dengan :
1) Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok
2) Menegakkan diagnosa keperawatan
3) Menentukan tujuan untuk memenuhi perawatan kesehatan

3
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
4) Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan
strategi keperawatan
5) Memberi kewenangan intervensi keperawatan yang dilaksanakan orang
lain dan tidak bertentangan dengan undang-undang
6) Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik secara lansung
maupun tidak langsung
7) Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi
8) Mengajarkan teori dan praktek keperawatan
9) Mengelola praktek keperawatan
10) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengelola perawatan
kesehatan.
c. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat
telah memenuhi standar minimal kompetensi praktek pada area spesialisasi
tertentu, seperti kesehatan ibu dan anak, pediatrik, jiwa, gerontologi, dan
kesehatan sekolah (priharjo, 1995)
Sertifikasi merupakan proses pengakuan oleh badan sertifikasi
terhadap kompetensi seorang tenaga profesi setelah memenuhi persyaratan
untuk menjalankan profesi kesehatan tertentu sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
d. Akreditasi
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status
akreditasi kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh
organisasi atau badan pemerintah tertentu (priharjo, 1995)
Status akreditasi suatu lembaga merupakan cermin kinerja lembaga
yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi
suatu program-program yang diselenggarakan. Hal-hal yang diukur dalam
akreditasi meliputi struktur, proses dan kriteria hasil.

C. Pelaksanaan Proses Kredensial


Perkembangan kredensial keperawatan cukup bervariasi di setiap negara.
Berikut ini gambaran proses kredensial di dunia dan Indonesia :
1. Lisensi
a. Diluar Negeri khususnya Amerika Serikat

4
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
Di Amerika Serikat misalnya, izin praktek keperawatan diberikan pada
perawat professional mulai pada tahun 1903 tepatnya di Negara bagian North
Carolina. Pada tahun 1923 semua Negara bagian telah mempunyai izin praktek
bagi para perawat. Untuk mendapatkan izin praktek maka seorang lulusan dari
pendidikan professional keperawatan harus mendaftarkan diri pada dewan
keperawatan yang ada di setiap provinsi untuk mengikuti ujian. Di Amerika
Dewan ini bernama State Board of Nursing, atau Board of Registered Nursing,
atau Board of Nurse Examinors. Biaya ujian cukup bervariasi antara US$ 25- 100.
Bagi para perawat yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi
keperawatan (Master Degree) maka kepada mereka diperbolehkan mengikuti ujian
untuk mendapatkan izin advanced nursing practice. Ujian yang diselenggarakan
sesuai dengan spesialisasi misalnya perawat spesialis anestesi, perawat spesialis
kebidanan, perawat spesialis klinik, perawat spesialis anak, perawat spesialis
kesehatan keluarga, perawat spesialis kesehatan sekolah, dan perawat spesialis
jiwa. Setelah lulus ujian maka kepada mereka diberi sebutan keprofesian sesuai
spesialisasi yang diambil (Potter Perry, 2006)
b. Indonesia
Kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai jenjang pendidikan
keperawatan dengan standar atau mutu antar institusi pendidikan yang tidak sama.
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa seseorang yang telah lulus dari
pendidikan keperawatan belum tentu cukup menguasai kompetensinya sebagai
perawat. Situasi inilah yang membuat para pemimpin keperawatan cukup prihatin.
Pihak pasien tidak tahu apakah pendidikan perawat atau justru diperburuk oleh
kualitas keperawatan yang diberikan oleh para perawat yang dipersiapkan dengan
tidak mantap (Sumijatun, 2010)
Tahapan-tahapan dibuatnya Surat Izin Praktek menurut SK Menkes No. 647 tahun
2000 :
1) Surat Izin Perawat (SIP)
Adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan di seluruh wilayah Indonesia. SIP ini di berikan kepada
perawat yang baru lulus, perawat yang sudah bekerja dan perawat yang
sedang menjalani pendidikan formal. Berlaku selama 5 tahun dan
diperpanjang 6 bulan sebelum masa berlakunya habis. Surat Izin
Perawat ini dikeluarkan oleh dinas kesehatan provinsi.

5
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
2) Surat Izin Kerja (SIK)
Merupakan bukti tertulis yang diberikan pada perawat untuk
melakukan praktek keperawatan. Surat Izin Kerja ini diberikan kepada
semua perawat yang akan melaksanakan praktek keperawatan
selambat-lambatnya 1 bulan setelah sang perawat diterima kerja atau
bagi yang sudah bekerja paling lambat 2 tahun.
3) Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)
Yaitu bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan
praktek keperawatan perorangan atau kelompok. Diberikan kepada
perawat yang memiliki pendidikan minimal D-III keperawatan dan
memiliki pengalaman bekerja 3 tahun. SIPP diperbaharui 6 bulan
sebelum masa berlakunya habis. SIK dan SIPP berlaku sepanjang
masa berlaku SIP.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Registrasi dan Praktek
Perawat di BAB II mengenai perizinan (Sumijatun, 2010)
Pasal 2
a) Perawat dapat menjalankan praktek pada fasilitas pelayanan
kesehatan model pemberian pelayanan keperawatan dirumah sakit
b) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktek mandiri
c) Perawat yang menjalankan praktek mandiri sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 berpendidikan minimal Diploma III (D III)
Keperawatan
Pasal 3
a) Setiap perawat yang menjalankan praktek wajib memiliki SIPP
b) Kewajiban memiliki SIPP dikecualikan bagi perawat yang
menjalankan praktek pada fasilitas pelayanan kesehatan diluar
praktek mandiri

Pasal 4

6
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
a) SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 dikeluarkan oleh
pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
b) SIPP berlaku selama STR masih berlaku
Pasal 5
a) Untuk memperoleh SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
perawat harus mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dengan melampirkan
b) Fotocopy STR yang berlaku dan dilegalisir
c) Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki surat izin
praktek
d) Surat pernyataan memiliki empat praktek
e) Pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 seanyak 3 lembar
f) Rekomendasi dari organisasi profesi
g) Surat permohonan memperoleh SIPP sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 sebagaimana tercantum sebagi formulir 1 terlampir
h) SIPP sebagaimana dimaksud pada yat 1 hanya diberikan untuk 1
tempat praktek
i) SIPP sebagimana dimaksud pada ayat 3 sebagiman tercantum
dalam formulir II terlampir
Pasal 6
Dalam menjalankan praktek mandiri perawat wajib memasang papan nama
praktek keperawatan
Pasal 7
SIPP dinyatakan tidak berlaku karena :
a) Tempat praktek tidak sesuai lagi dengan SIPP
b) Masa berlakunya habis dan tidak diperpanjang
c) Dicabut atas perintah pengadilan
d) Yang bersangkutan meninggal dunia
2. Registrasi
a. Luar Negeri khususnya Australia
Terdapat dua tingkatan perawat di Australia: Registered Nurse (RN) dan
Enrolled Nurses (ENs). Registered Nurse yaitu perawat yang memiliki tingkat
pendidikan di program studi S1. Enrolled Nurses adalah perawat yang telah
melalui pendidikan diploma. Di Australia terdapat enam Negara bagian dan dua

7
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
daerah. Masing-masing negara bagian memiliki badan pengawas perawat yang
mengurus tentang registrasi perawat.
Setiap perawat harus terdaftar atau mendaftarkan diri mereka di negara
bagian atau wilayah di mana mereka berniat untuk melakukan praktek
keperawatan di Negara atau daerah yang diinginkan. Ada pengakuan hukum
timbal balik di Australia yang memberikan izin dalam melintasi batas-batas
negara bagian di Australia. Oleh karena itu seorang perawat yang terdaftar di satu
negara dapat mengajukan permohonan untuk melakukan pendaftaran di negara
bagian lain di bawah pengakuan hukum timbal balik (Priharjo, 1995)
b. Indonesia
Masa transisi professional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin
praktek dan registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik
bagi lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), akademi, sarjana keperawatan
maupun program master keperawatan dengan lingkup praktek sesuai dengan
kompetensi masing-masing. Bagi perawat yang telah menyelesaikan pendidikan
diberbagai institusi harus segera meregistrasikan diri, agar melanjutkan praktek
keperawatan. Pada pasal 27 Undang-undang No 23 Tahun 1992, dicantumkan :
(Priharjo, 1995)
1) Setiap perawat yang akan melakukan praktek keperawatan di Indonesia
harus memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP). Registrasi
perawat dilakukan dalam 2 (dua) kategori :
a) LPN untuk perawat Vokasional
b) RN untuk perawat Profesional
2) Untuk melakukan Registrasi awal perawat harus memenuhi
persyaratan :
a) Memiliki Ijazah perawat Diploma III dan SPK untuk LPN
b) Memiliki Ijazah Ners atau Ners Spesialis I atau Ners Spesialis II
untuk RN
c) Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah janji
perawat
d) Memiliki surat keterangan sehat, fisik, dan mental
e) Lulus uji kompetensi
f) Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan kode etik
profesi keperawatan

8
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
g) Rekomendasi dari organisasi profesi
3. Sertifikasi
a. Diluar Negeri Khususnya di Kanada
Di Kanada, perawat dalam bekerja tidak melalui proses pemberian izin
kecuali di provinsi Quebec. Namun, mereka tercatat atau didaftar oleh persatuan
perawat di masing-masing provinsi dan oleh College of Nurse of Ontario. Dalam
hal sertifikasi, the CNA Testing Service (CNATS) memberikan tes untuk menilai
kemampuan kandidat di setiap provinsi. Kemungkinan perawat dapat praktek di
wilayah atau provinsi di luar tempat mereka mengambil sertifikat, hal tersebut
bergantung pada perjanjian atau Negara bagian dan provinsi yang terlibat
(Priharjo, 1995)
b. Indonesia
Di Indonesia proses pengesahan ini dilakukan oleh Badan Nasional Profesi
(BNSP) / Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menetapkan bahwa seseorang
memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan,
evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang dan penggunaan
sertifikat. Kumpulan tersebut dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi
sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
termasuk pemeliharaannya. Pengesahan dilakukan apabila seorang perawat telah
memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah
(Priharjo,1995)
4. Akreditasi
a. Diluar Negeri Khususnya Amerika Serikat
Untuk mendapatkan akreditasi atau pengakuat program perawatan harus
memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh National League For
Nursing (NLN). Akreditasi yang tersedia adalah untuk program pendidikan
keperawatan dasar dan program master ( National Comisson on Nursing 1983)
b. Indonesia
Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan
penilaian/pengukuran untuk pendidikan D III keperawatan dan sekolah
perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat Diknakes sedangkan untuk
jenjang S1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan suatu sistem
akrteditasi rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan.

9
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
Di Indonesia pengakuan formal dan pemberian Lisensi lembaga-lembaga
sertifikasi profesi melalui proses Akreditasi oleh BNSP yang menyatakan
bahwa LSP telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan Sertifikasi
profesi atau kegiatan uji kompetensi profesi (Potter Perry, 2006)

D. Standar Praktek Keperawatan


Standar praktek keperawatan merupakan salah satu perangkat yang
diperlukan oleh setiap tenaga perawat. Standar pratik keperawatan
mengidenfikasikan harapan-harapan minimal bagi para perawat profesional dalam
memberikan keperawatan yang aman, efektif dan etis (Priharjo, 1995)
Dengan adanya standar pratik keperawatan, maka profesi keperawatan dapat
mewujutkan tanggung jawab atau kebulatan tekadnya untuk melindungi
masyarakat. Standar pratik keperawatan membantu dan menuntut para perawat
dalam menjalankan tugasnya memberikan asuhan keperawatan. Model standar
praktek keperawatan pada tiap-tiap negara cukup bervariasi. Secara umum
komponen yang dapat dimasukkan dalam standar praktek keperawatan adalah
(College of Nurses of Ontario, 1990) :
1. Pernyataan tentang pengetahuan keperawatan yang harus dipahami dan
dianalisa oleh perawat profesional seperti konsep dasar keperawatan, peran
perawat, hubungan interpersonal, proses keperawatan, prinsip intervensi dan
masalah kesehatan yang lazim.
2. Akuntabilitas profesional baik independen maupaun interdependen.

3. Tahap demi tahap proses keperawatan.


Standar praktek keperawatan di Indonesia telah diterbitkan oleh
depertemen kesehatan pertama kali pada tahun 1987. Standar praktek ini telah
diperbaharui lagi dan disahkan berdasarkan SK Dirjenyanmed No. YM.00
03.2.6.7637 pada tanggal 18 Agustus 1993. Kemudian pada tahun1996,
Dewan Pimpinan Pusat PPNI telah menyusun standar profesi keperawatan
berdasarkan SK.No.03/DPP/SK/I/1996 yang terdiri dari :
1. Standar pelayanan keperawatan
2. Standar praktek keperawatan
3. Standar pendidikan keperawatan
4. Standar pendidikan berkelanjutan

10
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
Berdasarkan SK. DPP PPNI No.03/DPP/SK/I/1996 standar praktek
keperawatan adalah sebagai berikut : (Sumijatun, 2010)
Standar1 :
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Standar 2 :
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status
kesehatan.

Standar 3 :
Rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat
berdasarkan diagnosa keperawatan.
Standar 4 :
Rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan
tindakan keperawatan yang di tetapkan untuk mencapai tujuan yang
disusun berdasarkan diagnosis keperawatan
Standar 5 :
Tindakan keperawatan memberi kesempatan kepada klien atau pasien
untuk berpartisipasi dalam peningkatan, pemeliharaaan dan
pemulihan kesehatan.
Standar 6 :
Tindakan keperawatan membantu klien atau pasien mengoptimalkan
kemampuannya untuk hidup sehat.
Standar 7 :
Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan ditentukan oleh
klien atau pasien dan perawat
Standar 8 :
Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk
melakukan pengkajian ulang, pengaturan kembali urutan prioritas,
penetapan tujuan baru, dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.
Pada saat ini keperawatan menghadapi berbagai teori dan tekhnologi baru
yang dirancang untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan penanganan
masalah kesehatan masyarakat. Upaya untuk tetap dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan baru merupakan hal yang menarik dan menantang. Upaya

11
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
ini tidak saja menyangkut pembenahan kualitas praktek keperawatan tetapi juga
pembenahan aspek hukum yang melindungi perawat sebagai tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan dan masyarakat yang menerima layanan kesehatan
(Sumijatun, 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Erb. 2005. Fundamental Keperawatan IV. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

12
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
RSIA AFDILA CILACAP
Potter, Perry. 2006. Fundamental Keperawatan I: alih bahasa, Yasmin Asih ...(et
al,); editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester.___Ed 4.___
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Priharjo Robert. 1995. Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : Trans
Info Media
———. 2010. Definitin of Credentialing.available at.www.ehow.com (update on
10 nov 2010)
Kozier B, Erb G, Berman A,. & Snyder S.J. 2004. Fundamental of Nursing
Concepts, Process and Practice. 7th Ed. New Jersey : Pearson Education Lin.
Guido, G. W. 2006. Legal & Ethical Issues in Nursing. 4th Edition. New Jersey :
Pearson Education, Inc
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-
keperawatan.html

13

Anda mungkin juga menyukai