Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

Pengenalan Bisnis Labolatorium Klinik

Oleh:

Kelas : FA1-Matrikulasi
Kelompok : 1
Gelombang : 1
Nama kelompok : 1. Ellin Putri Permatasari
(191FF04017)
2. Khalisa Novitasari
(191FF04040)

PROGRAM STUDI FARMASI MATRIKULASI S1


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2020

I. Organisasi Kerja
1. Manager : Ellin Putri Permatasari
2. Bagian pelaksana kerja : Khalisa Novitasari

II. Tujuan
1. Dapat mengetahui model bisnis laboratorium klinik
2. Dapat membandingkan bisnis laboratorium klinik
3. Dapat Menguasai aplikasi ilmu biomedik dalam pekerjaan kefarmasian

III. Prinsip
Prinsip pada praktikum kali ini yaitu melakukan desk review dengan
mengumpulkan data-data yang diperoleh dari media informasi dan pengamat
pasar.

IV. Dasar Teori


Bisnis laboratorium klinik adalah bisnis yang dibangun untuk melayani
kebutuhan masyarakat dalam menilai kualitas kesehatan pribadi atau golongan.
Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium Klinik
adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Definisi lain laboratorium klinik diberikan oleh Seyoum (2006:14):
laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen,
peralatan dan bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental,
kegiatan penelitian dan prosedur pemeriksaan. Laboratorium medik merupakan
salah satu bagian laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai instrumen
biomedis, peralatan, bahan dan reagen (bahan kimia) untuk melakukan berbagai
kegiatan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis
(whole blood, serum, plasma, urine, tinja, dll).
Bila melihat kedua definisi di atas baik menurut Permenkes RI No.
411/Menkes/Per/III/2010 maupun menurut Seyoum, dapat dikatakan bahwa
laboratorium klinik adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat
instrumen, peralatan, serta bahan dan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan
laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis sebagai penunjang
diagnosis penyakit dan pemulihan kesehatan.
Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik
berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi laboratorium klinik umum dan
laboratorium klinik khusus. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah Laboratorium Rumah Sakit. Laboratorium klinik umum
diklasifikasikan menjadi :
a. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana. Contohnya
Laboratorium Puskesmas
b. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi
dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C.
c. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B.
2. Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu. Laboratorium klinik khusus
diklasifikasikan menjadi :
a. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan
uji kepekaan.
b. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara
mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai.
c. Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan
preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku.
Aspek penting dalam bisnis laboratorium klinik adalah sebagai berikut :
1. Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum yang
berlaku di Indonesia.
2. Aspek tangible yaitu aspek kualitas pelayanan yang dinikmati, dirasakan dan
dinilai oleh pelanggan dengan menggunakan indra manusia. Kemegahan
gedung, kebersihan kantor, kerapihan kantor dan karyawan, kenyamanan
kantor, kecanggihan peralatan, merupakan contoh-contoh dimensi tangible
dalam kualitas pelayanan.
3. Aspek marketing (Pemasaran) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukar produk
yang bernilai dengan pihak lain Menurut (Kotler,1997). Lebih lanjut menurut
Kotler (1997) ada bermacam-macam pasar diantaranya yaitu :
a. Pasar potensial (potential market)
b. Pasar yang tersedia (available market)
c. Pasar sasaran (target market).
4. Aspek operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definisi
operasional tersebut membantu untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke
dalam kategori khusus dari variabel.

V. ALAT DAN BAHAN


1. Informasi laboratorium klinik melalui media sosial
2. Informasi laboratorium klinik di lokasi
3. Informasi legal Peraturan Menteri Kesehatan

VI. PROSEDUR KERJA


1. Melakukan Telaah Peraturan Menteri Kesehatan tentang Laboraorium
Kesehatan
- Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
605/MENKES/SK/VII/2008 Tentang Standar Balai Laboratorium
Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan.
- Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dan dilaksanakan oleh berbagai jenis laboratorium
kesehatan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta
dalam suatu jaringan pelayanan laboratorium kesehatan mulai dari tingkat
kecamatan smpai ke tingkat nasional.
2. Melakukan Telaah Persyaratan dan Tatacara Pembuatan Ijin Laboraorium
Klinik
- Menurut PerMenKes RI Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 Tentang
Laboratorium Klinik.
- Dalam Bab IV dibahas tentang laboratorium klinik harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, kemampuan
pemeriksaan spesimen klinik dan ketenagaan sesuai dengan
klasifikasinya.
- Dalam Bab V Bagian Kedua dicantumkan Tata cara perizinan sebagai
berikut:
a. Permohonan disampaikan secara tertulis.
b. Instansi izin melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
persyaratan perizinan ke laboratorium klinik yang bersangkutan.
c. Pemeriksaan dilakukan oleh tim tenaga teknis laboratorium kesehatan
dari instant dan organisasi profesi terkait.
d. Hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada instansi selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja dengan melampirkan berita
acara pemeriksaan.
3. Melakukan Analisis Legal Tangible, Marketing dan Operasional Sebuah
Laboraorium Klinik per group dengan melakukan pengamatan on the spot
dan desk review media sosial
- Analisis Legal Tangible: Menganalisis kualitas pelayanan yang di lihat
dari sarana fisik yang kasat mata, misalnya berupa fasilitas atau
sarana perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, tempat
informasi dan sebagainya.
- Marketing: dapat menggunakan faktor yang paling umum adalah SWOT
yang merupakan singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), Threast (ancaman).
- Operasional: menganalisis strategi dalam merancang laboratorium agar
menarik bagi pengunjung ataupun pekerja laboratorium itu sendiri,
dengan meningkatkan mutu alat-alat laboratorium klinik, bangunan, ruang
tunggu pengunjung, sarana dan prasarananya.
4. Membuat Presentasi Profile Laboratorium Klinik yang diamati
- Laboratorium Klinik Pramita merupakan salah satu klinik kesehatan yang
berlokasi di daerah Regol, Kota Bandung. Klinik Pramita pertama kali
dibuka di Surabaya pada tahun 1987, yang hingga saat ini telah memiliki
puluhan cabang di beberapa kota besar di Indonesia.
- Visi dari laboratorium klinik Pramita menjadi Laboratorium Klinik
terbaik di Indonesia, menjadi motivasi dalam mewujudkan kesempurnaan
pelayanan dan kualitas diagnosa hasil laboratorium kepada pelanggan.
- Didukung teknologi mutakhir dengan SDM profesional, Pramita Lab
menyajikan konsep layanan lengkap dalam satu atap dan terintegrasi
meliputi pemeriksaan laboratorium In Vitro Diagnostic, Radiodiagnostic,
Electrodiagnostic, dan layanan Klinik.
5. Membuat Analisis Prospek Bisnis dan Usulan Perbaikan Untuk
Laboratorium yang dianalisis
- Perbaikan alat laboratorium dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengatur/menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium
yang sudah rusak atau kurang berfungsi atau juga kurang layak sehingga
siap digunakan untuk kegiatan praktik.
- Perbaikan untuk Lab Pramita dapat dilakukan survey kepuasan konsumen,
pemberian reward pada cabang berprestasi, melakukan standarisasi proses
pelaksanaan jasa, mengkomunikasikan kualitas pelayanan secara efektif,
pelatihan keterampilan kerja dan perilaku non verbal.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Laboratorium klinik PRAMITA adalah laboratarium klinik milik
pribadi seorang pengusaha Bapak H. Sarno Eryanto, S.H, M.H. Pemilik
laboratorium PRAMITA, merupakan lulusan analis medis angkatan ke-3
Diploma Analis Medis Universitas Airlangga tahun 1983. Berawal dari sebuah
niat yang kuat untuk menghadirkan sebuah layanan laboratorium klinik lengkap
dan berkualitas, maka dibukalah Laboratorium Klinik PRAMITA di kota
Surabaya pada bulan Oktober 1987. sampai akhir tahun 2019 Laboratorium
klinik PRAMITA telah memiliki 34 cabang di beberapa kota besar di Indonesia
diantaranya Surabaya, Jakarta, Bandung, Cirebon, Medan, Padang, Palembang,
Semarang, Yogyakarta, Madiun, Balikpapan, Cimahi, Pekanbaru dsb.

Gambar 6.1 Penampakkan gedung PRAMITA Lab diberbagai daerah


PRAMITA lab memiliki visi yaitu menjadi laboratorium klinik yang
terbaik di Indonesia, menjadi motivasi dalam mewujudkan kesempurnaan
pelayanan dan kualitas diagnosa hasil laboratorium kepada pelanggan yang
diidukung dengan teknologi mutakhir dan SDM profesional, Pramita Lab
menyajikan konsep layanan lengkap dalam satu atap dan terintegrasi meliputi
pemeriksaan laboratorium In Vitro Diagnostic, Radiodiagnostic,
Electrodiagnostic,dan layanan klinik. PRAMITA Lab senantiasa berkomitmen
menjaga kualitas layanan dan diagnosa melalui serangkaian pengawasan,
inovasi dan pengembangan secara berkesinambungan.
Wujud dari komitmen tersebut dibuktikan dengan di terimanya
berbagai pengakuan dari lembaga sertifikasi, antara lain Sertifikasi ISO
9001:2015, ISO 15189:2012 serta Akreditasi Laboratorium Kesehatan dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Disamping itu PRAMITA Lab juga
meraih penghargaan bergengsi : TOP BRAND Award, WOW BRAND Award
dan SQA ( Service Quality Award) sebagai bukti bahwa PRAMITA Lab
merupakan Laboratorium Klinik pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.

Gambar 6.2 Penghargaan PRAMITA Lab


Laboratorium Klinik PRAMITA memiliki fasilitas pelayanan yang
sangat lengkap dan telah memiliki kemampuan dalam bidang :
1. Layanan Laboratorium Klinik yang meliputi Hematologi, Kimia Klinik,
Immunologi, Klinik Rutin, Mikrobiologi, Pathologi Anatomi/Sitologi
2. Layanan Pemeriksaan Bioteknologi/PCR meliputi Hepatitis B (HBV DNA),
Hepatitis C (HCV RNA), Hepatitis C genotyping, Salmonella Thyphi,
Micobacterium tuberculosa, dan Mycoplasma pneumoni.
3. Layanan Pemeriksaan Radiologi/Rontgen meliputi X-Ray Foto Polos, X-Ray
Foto Kontras, Foto Panoramic & Cephalometri, Foto Dental, Foto
Mammografi
4. Layanan Pemeriksaan Ultrasonografi meliputi USG Abdomen, USG
Kandungan (4 dimensi), USG Jantung (echocardiografi), USG organ-organ
(tiroid, testis, kepala bayi, dll), USG Jaringan Lunak, dan USG Carotis.
5. Layanan Pemeriksaan Elektromedis meliputi Treadmill Test,
Electrokardiografi (EKG), Holter Monitoring (EKG 24 jam, Echocardiografi
(USG Jantung), Pemeriksaan Faal Paru (Autospirometri), Pemeriksan
Syaraf/Brain mapping (EEG), dan Pemeriksan Pendengaran (Audio -
tymphanogram).
6. Layanan Konsultasi dan Jasa Medis Lainnya yang meliputi Layanan
konsultasi dengan dokter dan Layanan jasa medis lainnya meliputi
Pemeriksaan fisik (Umum, Internist, Mata, THT, Gigi, Syaraf, dll) dan
Manthoux Test.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
605/MENKES/SK/VII/2008 Tentang Standar Balai Laboratorium Kesehatan
dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan dilaksanakan oleh
berbagai jenis laboratorium kesehatan baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun swasta dalam suatu jaringan pelayanan laboratorium
kesehatan mulai dari tingkat kecamatan smpai ke tingkat nasional.
Menurut PerMenKes RI Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 Tentang
Laboratorium Klinik. Syarat dan Izin Operasional Klinik Pratama dan Utama
yaitu :

a. Surat permohonan dari pemilik sarana/pimpinan badan usaha/badan hukum


bermaterai Rp. 6.000.
b. Foto copy pendirian badan hukum atau badan usaha untuk klinik rawat inap.
c. Salinan Fotocopy :
1. IMB;
2. Izin Pemanfaatan Ruangan (IPR)
d. Foto copy sertifikat tanah, bukti kepemilikan lainnya yang sah oleh notaris
atau bukti surat kontrak minimal jangka waktu 5 (lima) tahun.
e. Dokumen SPPL untuk klinik rawat jalan atau dokumen UKL-UPL untuk
klinik rawat Inap.
f. Profil yang akan didirikan meliputi pengorganisasian, lokasi, bangunan,
prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, laboratorium serta pelayanan
yang diberikan;
g. Surat pernyataan memiliki luas lahan minimal 70 m2 untuk klinik rawat jalan
dan 150 m2 untuk klinik rawat inap.
h. Jarak dari Puskesmas / Klinik yang sudah ada minimal 1000 meter.
i. Surat pernyataan kesediaan mentaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku bermaterai Rp. 6.000.
j. Identitas lengkap Pemohon, meliputi :
1. Foto copy KTP Ketua yayasan/ pemilik
2. Foto copy KTP Penanggung Jawab
k. Lampiran yang meliputi :
1. Struktur Organisasi serta pembagian tugas dan fungsi Pelayanan.
2. Surat penunjukan sebagai dokter penanggung jawab.
3. Surat Pernyataan kesediaan sebagai penanggung jawab bermaterai Rp.
6.000.
4. Surat Pernyataan kesediaan bekerja sebagai staf Klinik bermaterai Rp.
6.000 dan MOU semua staf klinik dengan pemilik klinik.
5. Surat penunjukan/ SK pengangkatan sebagai Staff.
6. Surat Pernyataan tidak keberatan dari atasan langsung bagi tenaga medis/
non medis yang telah bekerja pada instansi/ lembaga kesehatan lainnya
bermaterai Rp. 6.000.
7. Foto copy Ijazah, STR, SIK Paramedis dan tenaga kesehatan lainnya :
A. Klinik Rawat Jalan (Tenaga perawat = 2 (sesuai kebutuhan) dan tenaga
kesehatan lain sesuai kebutuhan).
B. Klinik Rawat Inap (Tenaga non medis min = 4, tenaga kefarmasian =
1, tenaga teknis kefarmasian sesuai jam layanan kefarmasian, tenaga
gizi = 1, tenaga analis = 1, Tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan );
8. Foto copy Ijazah, STR dan SIP untuk tenaga Dokter (dokter minimal 2
untuk Klinik Rawat Jalan dan 4 untuk Klinik Rawat Inap).
9. Foto copy Sertifikat kompetensi pendidikan/ pelatihan sesuai jenis
pelayanan yang diberikan bagi dokter umum/ gigi untuk Klinik Utama dan
dokter umum/gigi di klinik kecantikan).
10. Foto copy Ijazah tenaga non kesehatan (tenaga non kesehatan min = 1
untuk klinik rawat jalan dan menyesuaikan dengan kebutuhan untuk klinik
rawat inap).
11. Daftar Peralatan medis dan non medis yang tersedia sesuai dengan
pelayanan yang diberikan.
12. Daftar ketenagaan yang tersedia.
13. Daftar jenis pelayanan yang diberikan/ kegiatan yang akan dilaksanakan.
14. Daftar tarif pelayanan.
15. Daftar jam buka pelayanan Klinik.
16. Denah Bangunan beserta Ukurannya.
17. Surat pernyataan status bangunan
18. Peta lokasi Klinik.
l. Kelengkapan Bangunan, meliputi :
1. Ruang Pendaftaran/ Tunggu
2. Ruang Konsultasi Dokter
3. Ruang Administrasi
4. Ruang Tindakan/ UGD
5. Ruang Farmasi
6. Kamar Mandi/ WC
7. Ruang Laboratorium
8. Pojok ASI
9. Jumlah Tempat Tidur untuk Rawat Inap (minimal 5 dan maksimal 10)
10. Ruang lain-lain sesuai kebutuhan pelayanan
m. Kelengkapan Prasarana Klinik :
1. Instalasi Air
2. Instalasi Listrik/ Genset
3. Instalasi Sirkulasi Udara
4. Sarana Pengelolaan Limbah medis/bisa MOU dengan pihak ke-3 yang
punya izin pemanfaatan incenarator dari kementerian lingkungan hidup
5. Sarana Pengelolaan Sampah dan Limbah cair
6. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Ambulance (untuk rawat inap)
8. Ruang/ Tempat parkir
n. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) tindakan medis dan non
medis.
o. MOU dengan Laboratorium Klinik yang sudah berizin bagi klinik yang tidak
mempunyai alat pemeriksaan laboratorium sendiri.
p. MOU dengan jejaring bila ada.
q. MOU dengan Apotik yang sudah berizin untuk Klinik rawat Jalan.
r. Surat pernyataan kesediaan untuk :
1. Melaksanakan fungsi sosial
2. Melaksanakan program pemerintah dalam bidang kesehatan
3. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan kesehatan
4. Membuat dan melaporkan kepada dinas kesehatan daftar tenaga medis
dan tenaga kesehatan yang bekerja di klinik dengan menyertakan :
a) Nomor Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) bagi
tenaga kesehatan.
b) Nomor surat izin sebagai tanda registrasi atau STR dan SIP atau SIK
bagi tenaga kesehatan lain.
5. Melaporkan setiap ada perubahan mutasi ketenagaan baik medis maupun
non medis, perubahan nama klinik, perubahan penanggung jawab,
perubahan jenis badan usaha dan perubahan alamat atau tempat klinik.
6. Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan
melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten dalam rangka
pelaksanaan program pemerintah sesuai ketentuan.
7. Tidak melaksanakan tindakan bedah yang :
a) Menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/ atau spinal.
b) Operasi sedang yang berisiko tinggi.
c) Operasi besar
s. Foto copy SK Izin operasional yang lama untuk pengajuan izin operasional
kedua.
t. Sertifikat Akreditasi untuk Klinik yang mengajukan izin operasional kedua.
Berdasarkan pada aspek tengibel, marketing, dan operasional, hasil
pengamatan pada PRAMITA Lab yaitu:
1. Aspek Tengibel, PRAMITA Lab gedung lab yang sejuk, luas, rapi, bersih
dan dengan interior yang mewah, memiliki Para staf yang ramah, tertib dan
bersikap melayani. fasilitas pemeriksaan yang cukup lengkap dan peralatan
yang dimiliki juga tergolong canggih dan baru serta dirawat dan dikalibrasi
secara berkala. Selain itu juga, PRAMITA Lab telah menggunakan beberapa
alat lab dari Abott, contohnya alat kimia jenis arkitek (untuk pemeriksaan
fungsi ginjal, liver, dan lainnya), hematologi analyzer (tes darah), imunology
analyzer (tes hepatitis B, C atau tumor). sehingga, para tamu Pramita Lab
seolah-olah berkunjung ke butik lab yang eksklusif.
2. Aspek Marketing, Pramita lab selalu mengupayakan agar pemeriksaan bisa
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat misalnya Lab Pramita menyajikan
promosi lewat media sosial (instagram, facebook, twitter) Lab Pramita juga
mempunyai situs website resmi dimana terdapat informasi-informasi tentang
PRAMITA Lab dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah
dimanapun dan kapanpun. selain itu, biaya dan harga yang ditawarkan oleh
PRAMITA Lab relatif murah dan terjangkau bagi masyarakat,
3. Aspek Operasional, PRAMITA Lab menyajikan konsep layanan lengkap
dalam satu atap dan terintegrasi meliputi pemeriksaan laboratorium In Vitro
Diagnostic, Radiodiagnostic, Electrodiagnostic, dan layanan Klinik. Selain
itu, PRAMITA Lab tidak mau berkompromi soal hasil tes / memalsukan
hasil data lab untuk kepentingan pribadi dan Berani mendobrak kenaikan
standar gaji untuk analisis medis.
Dari aspek-aspek diatas PRAMITA Lab bertekad tidak akan
berhenti dalam mengembangkan sayapnya dengan terus akan membuka cabang
di beberapa kota besar di Indonesia dan berinovasi mengembangkan produk
pemeriksaan serta kesempurnaan dalam pelayanan demi menggapai
kepuasan pelanggan. PRAMITA lab siap mendukung gerakan membangun
bangsa menuju Indonesia sehat.
Setelah melakukan pengamatan dan menganalisis bisnis dari
PRAMITA Lab, lab klinik ini belum pernah melakukan penelitian kualitas
pelayanan. Penelitian kualitas Pelayanan tersebut untuk mengetahui kepuasan
dan harapan konsumen sehingga perusahaan dapat melakukan pelayanan sesuai
dengan harapan konsumen mengenai pelayanan laboratorium klinik yang baik.
Maka dari itu, kelompok kami memberikan usul perbaikan untuk PRAMITA lab
diantaranya :
1. Melakukan survey kepuasan konsumen tentang sistem pelayanan yang
diberikan di PRAMITA lab
2. Pemberian reward pada cabang yang berprestasi
3. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa
4. Mengkomunikasikan kualitas pelayanan secara efektif
5. Pelatihan keterampilan kerja dan perilaku non verbal
6. Melakukan komunikasi eksternal dengan lebih intensif.

VIII. KESIMPULAN
1. PRAMITA Lab senantiasa berkomitmen menjaga kualitas layanan dan
diagnosa melalui serangkaian pengawasan, inovasi dan pengembangan
secara berkesinambungan.
2. Sampai akhir tahun 2019 Laboratorium klinik PRAMITA telah memiliki 34
cabang di beberapa kota besar di Indonesia diantaranya Surabaya, Jakarta,
Bandung, Cirebon, Medan, Padang, Palembang, Semarang, Yogyakarta,
Madiun, Balikpapan, Cimahi, Pekanbaru dsb.

IX. DAFTRA PUSTAKA


Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid I.
Prentice Hall. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


605/MENKES/SK/VII/2008 Tentang Standar Balai Laboratorium
Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan. Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Menteri Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Pramita Lab. (2018). Pramita-Home. [Online] https://pramita.co.id [Diakses


pada 13 Oktober 2020]

SWA-LISTED ARTICLES. (2020). Jejak Langkah Sarno di Bisnis Lab Medis


https://swa.co.id/swa/listed-articles/jejak-langkah-sarno-di-bisnis-lab-
medis [Diakses pada 13 Oktober 2020]

Anda mungkin juga menyukai