Anda di halaman 1dari 66

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PKL

Praktek kerja lapangan atau yang disebut PKL merupakan suatu


implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegi-
atan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu. Mengingat begitu ketatnya persaingan di dunia kerja dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas serta dengan semakin banyak pula
lulusan-lulusan baru dari setiap lembaga pendidikan setiap tahunnya, tidak
menutup kemungkinan calon karyawan yang terampil, bertanggung jawab
dan memiliki keahlian di bidangnya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
perusahaan dan instansi atau lembaga pemerintahan yang membuka
lowongan pekerjaan. Oleh karena itu dalam mengatasi masalah tersebut,
depdiknas menunjuk SMK sebagai wahana penyelenggara program
pendidikan dan pelatihan bagi siswanya, Karena SMK merupakan lembaga
pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga
kerja yang terampil dan handal dalam melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menghasilkan lulusan sekolah
menengah kejuruan (SMK) yang berkualitas dan siap bersaing di dalam
dunia kerja adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu proses pendidikan
untuk mengembangkan kemampuan siswa dan kesesuaian dengan dunia
kerja. Pendidikan ini adalah sistem terpadu antara materi teori dan praktek
langsung di lapangan kerja. Selain materi praktikum, siswa juga diharapkan
mengenal lebih dekat dunia kerja dengan segala aspek yang terkait di
dalamnya. Lama pendidikan ini adalah 4 (empat) minggu dengan jam
pendidikan disesuaikan dengan jam kerja yang ada di lembaga. Hasil dari

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 1


pendidikan ini akan dirangkum oleh siswa ke dalam bentuk laporan yang
akan diujikan dalam bentuk ujian presentasi. Siswa yang lulus dalam
praktek kerja lapangan akan mendapat sertifikat yang dikeluarkan oleh
pihak sekolah dan mendapat persetujuan dari pihak lembaga. Diadakan PKL
diharapkan siswa dapat menambah kemampuan untuk mengamati,
mengkaji, serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas lulusan SMK
dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi
teori maupun kenyataan yang sebenarnya. Dalam pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan, Praktikan memilih Klinik Citra Prima Medika sebagai
tempat pelaksanaan PKL. Melalui pembelahan PKL diharapkan dapat
menciptakan calon tenaga medis di bidang Teknologi Laboratorium Medik
yang profesional untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang mutu bagi
masyarakat.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 2


B. TUJUAN PKL
Tujuan dari pelaksanaan PKL adalah :
1. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
2. Meningkatkan kemampuan siswa pada bidang pengetahuan, sikap serta
keahlian sesuai dengan tuntutan dunia usaha atau dunia industri yang
relevan.
3. Meluaskan wawasan dan pandangan terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana siswa melaksanakan PKL.
4. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.
5. Menjalin kerjasama antara SMK Farmasi Bhakti Kencana Bogor dengan
dunia usaha atau dunia industri.

C. MANFAAT PKL
● Manfaat PKL bagi siswa :
1. Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menengah kejuruan
( SMK ).
2. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
3. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
● Manfaat PKL bagi perusahaan (klinik) :
1. Mendukung program pendidikan pemerintah
2. Meningkatkan citra perusahaan.
3. Dapat mempercepat proses pelayanan keanalisan yang dilakukan oleh
Teknologi Laboratorium Medik.
● Manfaat PKL bagi sekolah :
1. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
2. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
3. Dapat mendorong siswa untuk menjadi tenaga kerja yang profesional,
saat siswa telah memasuki dunia kerja.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 3


BAB II
TINJAUAN UMUM

A. KLINIK

1.1. Definisi Klinik

Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan publik kecil yang didirikan


untuk memberikan perawatan kepada pasien luar. Biasanya klinik hanya
mengobati penyakit-penyakit ringan seperti demam dan sebagainya,
sedangkan kasus-kasus yang lebih parah diajukan ke rumah sakit.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik “klinik adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin
oleh seorang tenaga medis.

1.2. Klasifikasi Klinik

a. Berdasarkan jenis pelayanan, klinik dibagi menjadi:


1. Klinik pratama , merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar
2. Klinik utama, merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan
spesialistik.
b. Berdasarkan kepemilikan
Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
masyarakat.

Pasal 4
1. Klinik yang dimiliki oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat
jalan dapat didirikan oleh perorangan atau badan usaha.
3. Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat
inap harus didirikan oleh badan hukum.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 4


1.3. Tugas dan Fungsi Klinik

a. Fungsi perawatan meliputi : promotif (peningkatan kesehatan )


preventif (pencegahan penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit),
rehabilitatif (pemulihan penyakit), penggunaan gizi, pelayanan
pribadi, dll.

B. LABORATORIUM KLINIK

1.4 Definisi Laboratorium


Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Menurut Permenkes RI
No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium Klinik adalah laboratorium
kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik
untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan. Definisi
lain laboratorium klinik diberikan oleh Seyoum (2006:14): laboratorium
adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen, peralatan dan
bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental, kegiatan
penelitian dan prosedur pemeriksaan.

1.5 Jenis-Jenis Laboratorium


Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik
berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi :
1. Laboratorium klinik umum
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit.

Laboratorium klinik umum diklasifikasi menjadi:


a) Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.
Contohnya Laboratorium Puskesmas
b) Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 5


pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik
sederhana.Contohnya Laboratorium Rumah Sakit tipe C
c) Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik
umum madya dengan teknik automatik. Contohnya adalah
Laboratorium Rumah Sakit Tipe A dan B

2. Laboratorium klinik khusus


Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang
pemeriksaan khusus dengan kemampuan tertentu.
Laboratorium klinik khusus diklasifikasikan menjadi :
a) Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi
bakteri, jamur, virus, dan uji kepekaan.
b) Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari
parasit baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan
atau imunoasai.
c) Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus
sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan pembuatan preparat
dengan teknik potong beku.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 6


BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA

2.1 Sejarah Berdirinya Klinik Citra Prima Medika


Klinik Citra Prima Medika merupakan Klinik Umum Swasta yang
melayani masyarakat di wilayah Kecamatan Jonggol dan sekitarnya.
Klinik Citra Prima Medika yang beralamat di Jl. Citra Indah Utama,
Cluster Bukit Raya blok M 9A No. 3 & 5, Desa sukamaju, Kecamatan
Jonggol, Kabupaten Bogor merupakan Klinik Rawat Jalan dan Rawat Inap
yang memberikan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
Klinik ini didirikan oleh Bapak H. Suparto. SE, pertama kali
dibangun pada tanggal 29 agustus 2009 dan selesai pembangunan pada
bulan November 2009. Klinik Citra Prima Medika pertama dibuka pada
tanggal 09 desember 2009, dengan fasilitas apotek, pendaftaran kasir dan
dua tenaga dokter umum, awal berdirinya klinik hanya melakukan
observasi. Berjalannya waktu klinik semakin maju, pada 2011 dibuat
bangunan baru yaitu UGD dan ruang praktek dokter umum.
Pada tahun 2016 Klinik ini menambah Tenaga Medis, yaitu Dokter
Spesialis Anak, dan Kandungan. Pada tahun 2017 Klinik ini semakin
melengkapi pelayanan dengan menyediakan ruang untuk rawat inap yang
tersedia 7 bed. Di Tahun 2019 bertambah tenaga medis yaitu dokter
spesialis Paru. Sampai saat ini Klinik Citra Prima Medika, melakukan
peningkatan dalam segala bidang, baik pembangunan maupun prasarana
lain serta peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar

2.2 Visi, Misi Dan Motto Klinik

A. Visi
Menambahkan pelayanan baik untuk kesehatan keluarga

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 7


B. Misi
Menambahkan pelayanan secara kemanusiaan, ramah, terjangkau dan
ikhlas melayani
C. Motto “we care we do”

2.3 Peta dan Denah Lokasi Klinik Citra Prima Medika


a. Klinik Citra Prima Medika yang beralamat di Jl. Citra Indah Utama,
Cluster Bukit Raya blok M 9A No. 3 & 5, Desa sukamaju, Kecamatan
Jonggol, Kabupaten Bogor.
b. Telp. 0821-4206-4669 (Klinik) atau 1330-0147-4707-5 (Suparto
Mandiri)
c. Citra Prima Medika yang berlokasi di Perumahan Citra Indah City,
Cluster Bukit Raya Blok M.9A No.3&5, Desa Sukamaju Kecamatan
Jonggol, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat 16830. Klinik Citra Medika berada Jl.Citra Indah Utama,
melewati Jl. Bukit Menteng. Klinik ini berada dekat dengan jalan
khusus berbalik arah kedua.
d. Lokasi ini dapat ditempuh dengan melawati jalan sebagai berikut :
1. Klinik Citra Prima Medika berada di dalam Perum.Citra Indah,
Perum.Citra Indah dapat ditempuh dengan beberapa jalan alternatif
yaitu :
- Dari Jl.Jonggol melewati Jl.Cileungsi
- Dari Jl.Cibarusah Raya melewati Jl.Cileungsi
- Dari Jl.Cileungsi-Jonggol melewati Jl.Cileungsi
2. Tepatnya Klinik Citra Prima Medika berada di dalam Perumahan
Citra Indah City melewati Jl.Bukit Menteng yang menuju Jl.Citra
Indah Utama .
e. Ruangan Klinik Citra Prima Medika meliputi
Ruangan di Citra Medika meliput ruang pendaftaran dan ruang tunggu,
ruang konsultasi dokter/ruang periksa, ruang administrasi, ruang
tindakan, kamar mandi, ruang/pojok ASI, ruang rawat inap, ruang

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 8


farmasi, ruang laboratorium, dan ruang dapur. Klinik ini mempunyai 2
lantai.
f. Gambar denah bangunan Klinik Citra Prima Medika

2.4 Status Klasifikasi Klinik Citra Prima Medika


Klinik Citra Medika termasuk kedalam jenis pelayanan Klinik Pratama
rawat inap. Adapun fasilitas yang dimiliki Klinik Citra Prima Medika
meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, Pengobatan Umum, Khitan,
IGD, laboratorium medis, farmasi, dan pelayanan gizi. Rumah sakit ini
juga menyediakan mobil ambulans selama 24 jam untuk melayani
masyarakat sekitar.
Klinik Citra Medika memiliki kamar perawatan dengan total 7 tempat
tidur. Kamar perawatan di Klinik Citra Prima Medika, tidak menggunakan
sistem per kelas. rawat inap di klinik citra medika semua nya
disamaratakan tidak adanya perbedaan kelas di masing-masing kamar
perawatan. Berikut adalah fasilitas-fasilitas dan rincian terkait di Klinik
Citra Medika :

1. Pelayanan IGD 24 jam


Melayani :
a. TC (Trauma Center 24 jam).
b. Laka lantas.
c. Diagnosis dan penanganan gangguan pernapasan dan sirkulasi.
d. Observasi dan stabilisasi kondisi pasien, layaknya di ruang
perawatan.
e. Semua tindakan yang memerlukan tindakan emergency
dilengkapi :
- 2 buah bed
- 2 buah oksigen
- Peralatan medis yang diperlukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 9


2. Pelayanan Rawat Jalan
a. Poliklinik kebidanan dan kandungan
b. Poliklinik umum
c. Poliklinik gigi
3. Pelayanan Penunjang Medis
a. Farmasi
- Melayani berbagai jenis obat yang sesuai dengan resep dokter
b. Laboratorium
Melayani pemeriksaan seperti :
- Pengambilan sampel (Phlebotomy, Pengambilan darah
kapiler)
- Hematologi (darah rutin, darah lengkap, SAD, golongan
darah)
- Pemeriksaan urine (urine lengkap, urine rutin)
- Imunoserologi (widal, HbsAg)
- Kimia darah (asam urat, glukosa, kolesterol)
- Pemeriksaan Covid-19 (rapid antibody, rapid antigen, PCR)
4. Fasilitas ruang rawat inap
a. 7 buah Tempat tidur
b. 7 buah bedside cabinet.
5. Fasilitas ruang periksa
a. 3 buah meja periksa
b. 9 buah kursi
c. 1 lemari alat
d. 2 buah meja instrumen
e. 3 buah wastafel
6. Fasilitas ruang farmasi
a. 3 buah rak obat
b. 1 meja racik
c. 1 buah lemari es
d. 1 lemari narkotika/psikotropika

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 10


e. 2 buah meja + kursi
f. 3 buah peralatan kefarmasian
g. 1 wastafel dan rak pengering
7. Fasilitas ruang laboratorium
a. 3 buah meja
b. 3 buah kursi
c. 1 wastafel
d. 1 buah rak
e. peralatan laboratorium
8. Fasilitas ruang administrasi
a 4 buah meja tulis
b 6 buah kursi
c 1 buah rak buku
d 1 buah lemari
9. Fasilitas ruang tunggu
a. Kursi tunggu
10. Fasilitas lainnya
a. 1000 kartu status pasien
b. 3 buah poster-poster kesehatan
c. 4 buah tempat sampah medis dan non medis

B. STRUKTUR ORGANISASI KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA


1. Pemilik Klinik : H. Suparto, SE
2. Direktur : Margiyanti Ade, M.Kes
3. Bagian Umum : Abdul Kohar S.Pdi
4. Penanggung jawab Medik : Dr. Kiki Luhita Sari
5. Pelaksanaan Pelayanan I : Dr. Kiki Luhita Sari
6. Pelaksanaan Pelayanan II : Dr. Hilman Zulfahmi Mulhataufik
7. Tata Usaha
● Bagian Administrasi : Tiara Puspita
● Bagian Keuangan : Hj. Aslamiyah

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 11


8. Tenaga Apoteker : Mega Septiani S.Far,Apt
9. Tenaga Keperawatan : Didik Irawan
10. Tenaga Gizi : Nia warniasih
11. Tenaga Analis Kesehatan : Mohammad Abror, Amd.AK

C. LABORATORIUM CITRA PRIMA MEDIKA

2.5 Struktur Organisasi Laboratorium Citra Prima Medika

DOKTER PENANGGUNG JAWAB


LABORATORIUM
Dr. Kiki Luhita
la Sari

KOORDINATOR LABORATORIUM

Mohamad Abror, Amd.AK

ANGGOTA
Nopy anggraeni

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 12


2.6 DENAH LABORATORIUM

Kursi
sampling
kursi

Meja
peral
atan
Meja
kursi

labor
kerja
atoriu
m

Meja peralatan
laboratorium
westafel

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 13


2.7 DENAH KLINIK

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 14


2.8 Tugas, Peranan, dan Kewajiban
Tugas Teknik Laboratorium Medik pelayanan Laboratorium
meliputi bidang Hematologi, Kimia klinik, Mikrobiologi, Imunoserologi,
Toksikologi, Parasitologi, Patologi anatomi, dll.
TLM mempunyai tugas pokok yaitu melakukan pengambilan
darah sampling) dan dapat melakukan beberapa pemeriksaan
terhadap sampel pasien.
Peranan Teknisi Laboratorium Medik, yaitu :
a. Peneliti dalam bidang laboratorium rumah sakit.
b. Penyuluh dalam bidang laboratorium rumah sakit (Promotion Health
Laboratory).
c. Pelaksanaan teknisi dalam pelayanan laboratorium rumah sakit.
Kewajiban Teknisi Laboratorium Medik adalah :
a) Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses
spesimen.
b) Melaksanakan uji analitik terhadap reagen,maupun terhadap
spesimen, yang berkisaran dari yang sederhana sampai dengan
yang kompleks.
c) Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari
yang sederhana sampai dengan yang canggih.
d) Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan
prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan hasil uji.
e) Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk
menentukan manfaat kepraktisannya.
f) Membantu klinis dalam pemanfaatan yang benar dari data
laboratorium untuk memastikan seleksi yang efektif dan efisien
terhadap uji laboratorium dalam interpretasi hasil uji.
g) Merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengevaluasi
kegiatan laboratorium.
h) Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang
teknik laboratorium.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 15


i) Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang
laboratorium rumah sakit.

2.9 Alur pemeriksaan

a. Alur awat inap dan alur rawat jalan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 16


2.10 Inventaris Laboratorium
Daftar peralatan medis yang dimiliki laboratorium KLINIK CITRA
PRIMA MEDIKA:

No Nama alat Merek Jumlah


1 Automated hematology Wab lab WP- 1 unit
analyzer 360
2 Mikroskop YAZUMI 1 unit
3 Spektrofotometer GLORI 127 1 unit
4 Mikropipet 5-50 uL - 1 unit
5 Mikropipet 10-100 uL Johanlab 1 unit
6 Mikropipet 1000 uL - 1 unit
7 Mikropipet 5-100 uL - 1 unit
8 Mikropipet 100-1000 uL - 1 unit
9 Centrifuge - 1 unit
10 Easy touch GCU - 1 unit
11 Rapid test lungene
12 PCR test Bicomma
13 Drug abuse test -

Daftar peralatan non-medis yang dimiliki laboratorium KLINIK CITRA


PRIMA MEDIKA :
No Nama alat Merek Jumlah
1 Jam weker - 1 unit
2 Kursi sampling - 1 unit
3 Meja peralatan - 3 unit

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 17


BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel rawat jalan, rawat inap dan IGD dilakukan oleh
petugas laboratorium

3.1 Pengambilan Darah Vena (Phlebotomy)

Phlebotomy berasal dari kata Yunani yaitu phlebo dan tomy. Phlebo
berarti pembuluh darah, dan tomy berarti membuat sayatan. Pengertian
phlebotomy secara ringkas adalah proses membuat sayatan di vena dengan
jarum. Seseorang yang melakukan proses phlebotomy disebut phlebotomist.
Phlebotomist adalah orang yang dilatih untuk mengambil darah sebagian
besar dari vena untuk pengujian klinis atau medis, transfusi, sumbangan,
atau penelitian. Phlebotomy umumnydilakukan pada vena median cubital,
pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila
tidak memungkinkan, vena cephalica dan vena basilica juga bisa menjadi
lokasi phlebotomy.
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena (phlebotomy), yaitu cara
manual dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat
suntik (syring), sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum
(vacutainer).

Alat dan bahan :

Spuit, Tourniquet. Alkohol swab/kapas alkohol, Micropore/plester, dan


Tabung vakum/vacuum tube

Prosedur :

a) Siapkan alat – alat yang akan digunakan.


b) Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar
formulir.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 18


c) Minta pasien meluruskan lengan dan mengepalkan tangannya.
d) Dipasang tourniquet kira – kira tiga jari diatas lipat siku.
e) Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena.
f) Bersihkan bagian kulit yang akan diambil dengan alkohol
swab/kapas alkohol 70% dan biarkan kering.
g) Ditusuk dengan bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap keatas dan dengan sudut 45º.
h) Ditarik torak spuit hingga volume dianggap cukup.
i) Dilepaskan tourniquet dan letakkan kapas di tempat suntikan lalu
segera lepaskan/tarik jarum.
j) Ditekan kapas beberapa saat lalu berikan plester/micropore selama
kira – kira 15 menit.
k) Memasukkan darah ke tabung vakum melalui dinding.

3.2 Pengambilan Darah Kapiler

Tujuan:
Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan
sampel dengan volume kecil

Alat dan bahan:

Blood lancet, Alcohol swab/kapas alkohol.

Prosedur :

a) Siapkan alat – alat yang akan digunakan.


b) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah.
c) Identifikasi pasien dengan benar dengan data di lembar formulir.
d) Pilih lokasi pengambilan lalu bersihkan dengan alkohol swab/alkohol
70% dan biarkan hingga kering.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 19


e) Peganglah bagian yang akan diambil agar tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang.

B. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

Tahap Pra Analitik Pemeriksaan Hematologi


1. Dilihat pemeriksaan yang ingin dilakukan pada formulir permintaan.
2. Disiapkan alat dan bahan sesuai dengan pemeriksaan pada formulir
pasien, seperti : tabung ungu (EDTA), spuit, tourniquet,kapas
alkohol, plester.
3. Dipastikan pasien dalam keadaan rileks sebelum dilakukan sampling.
4. Setelah sampel darah diambil, dipastikan kecukupan sampel yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan tersebut.
5. Dihomogenkan sampel darah agar darah dan EDTA bercampur rata
dan darah tidak mengalami pembekuan.
6. Diberikan identitas pada tabung ungu (EDTA) dengan nama pasien
dan nomor rekam medis.
7. Dibawa sampel darah ke ruangan pemeriksaan untuk dilakukan
pemeriksaan.

3.3. Pemeriksaan Darah Rutin


Pemeriksaan darah rutin meliputi pemeriksaan Hemoglobin, Hematokrit,
Leukosit, Eritrosit, dan Trombosit. Sedangkan pemeriksaan darah lengkap
meliputi pemeriksaan Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Eritrosit, dan
Trombosit dan Laju Endap Darah (LED).

Tujuan :
Untuk mengetahui kadar Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Eritrosit,
Trombosit, indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) dalam darah pasien.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 20


3.4 Pemeriksaan Hemoglobin

Metode : Cyanmethemoglobin

Prinsip :

Hemoglobin dari sampel darah lengkap dilepaskan dari eritrosit dan dioksidasi
oleh ferri cyanida menjadi methemoglobin. Methemoglobin ini selanjutnya
diubah oleh cyanida menjadi cyanmethemoglobin yang stabil. Absorbansi dari
hasilnya sebanding dengan konsentrasi hemoglobin dalam sampel.

Alat dan Bahan :

Tabung reaksi, Mikropipet, Darah EDTA, Reagen drabkins

Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Masukkan 5 ml larutan Drabkins ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 20 µL darah, bilas pipet beberapa kali dengan larutan Drabkins
sampai bersih (sedot sembur), kocok sampai kedua bahan tercampur
homogen.
4. Inkubasi pada suhu kamar selama 3 -5 menit.
5. Dibaca pada panjang gelombang 540 nm.

3.5 Pemeriksaan Hematokrit

Metode : Mikrohematokrit

Prinsip :
Darah ditambah antikoagulan disentrifugasi, maka sel eritrosit akan terpisah
dari plasmanya, tingginya kolom eritrosit adalah nilai hematokrit.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 21


Alat :
1. Tabung kapiler (tanda biru), dan sentrifuge.
2. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung kapiler sampai 2/3 volume
tabung.
3. Salah satu ujung tabung ditutup dengan dempul (clay) lalu disentrifuge
selama 5 menit dengan kecepatan 15.000 rpm.
4. Setelah disentrifuge sampel akan terpisah. Baca hasil menggunakan
mikrohematokrit reader (skala hematokrit), hasil dilaporkan dalam satuan
%.

3.6 Pemeriksaan Leukosit

Metode : Bilik hitung/Kamar hitung

Prinsip :

Darah akan diencerkan dengan penambahan reagen Turk, asam lemah dalam
reagen akan melisiskan sel selain leukosit dan leukosit terwarnai oleh gentian
violet sehingga sel mudah dihitung dibawah mikroskop.

Alat dan Bahan :

Kamar hitung improved neubauer, Pipet thoma leukosit, Aspirator, Mikroskop,


Deck glass/Cover glass, Larutan Turk, Sampel darah

Prosedur :

1. Lakukan pengambilan sampel darah vena.


2. Isap sampel darah sampai tanda 0,5 dengan pipet thoma leukosit, hapus
darah yang melekat pada luar ujung pipet encerkan dengan larutan turk
sampai tanda 11.
3. Kocok pipet membentuk angka 8 selama 1 menit, buang 3-4 tetes.

1. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering dengan deck glass
diatasnya.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 22


2. Teteskan 1 tetes ke dalam kamar hitung, biarkan 2-3 menit.
3. Hitung jumlah leukosit dengan mikroskop dalam 4 kotak besar ditepi
dengan perbesaran 40x.

3.7 Pemeriksaan Eritrosit

Metode : Bilik hitung/Kamar hitung

Prinsip :
Darah diencerkan dengan larutan Hayem, maka sel-sel selain sel eritrosit akan
lilis

Alat dan Bahan :


Kamar hitung improved neubauer, Pipet thoma eritrosit, Aspirator, Mikroskop,
Deck glass/Cover glass, Larutan Hayem, Sampel darah

Prosedur :
1. Lakukan pengambilan sampel darah vena.
2. Isap sampel darah sampai tanda 0,5 dengan pipet thoma eritrosit, hapus
darah yang melekat pada luar ujung pipet encerkan dengan larutan turk
sampai tanda 101.
3. Kocok pipet membentuk angka 8 selama 1 menit, buang 3-4 tetes.
4. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering dengan deck glass diatasnya.
5. Teteskan 1 tetes ke dalam kamar hitung, biarkan 2-3 menit.
6. Hitung jumlah eritrosit dengan mikroskop dalam 80 kotak besar ditepi
dengan perbesaran 40x.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 23


3.8 Pemeriksaan Trombosit

Metode : Tidak langsung (SAD)

Prinsip :

Sejumlah darah dibuat apusan arah diwarnai kemudian diamati secara


mikroskopis pada setiap sel

Alat dan bahan

Objek Glass (2 buah), pipet tetes, mikropipet, yellow tip dan mikroskop.

Prosedur :

Pembuatan SAD

1. Diteteskan darah di sebelah kanan objek glass.


2. Diletakkan objek glass lain di sebelah kiri tetesan darah dengan sudut
30° - 40° dan gerakan objek glass lain ke arah kanan hingga mengenai
tetesan darah.
3. Didorong objek glass kearah kiri setelah darah menyebar ke sisi objek
glass dan biarkan kering di udara dalam posisi vertikal.
4. Tulislah nama pasien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal.
5. Baca dibawah mikroskop ¾ bagian pada pembesaran 40x lalu dikalikan
2000

Nilai normal:
a. Hemoglobin
Laki-laki : 14-18 gr/dl
Wanita : 12-16 gr/dl

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 24


b. Hematokrit
Laki-laki : 40-54 %
Wanita : 37-47%

c. Eritrosit
Laki-laki : 4,5-6 juta/mm3
Wanita : 4,0-5,5 juta/mm3

d. Leukosit
4000-11.000 sel/mm3

e. Trombosit
150.000-450.000 sel/mm3

f. Indeks Eritrosit
MCV : 82-92 fl
MCH : 27-31 pg
MCHC : 32-37%

3.9 Pemeriksaan Golongan Darah

Tujuan:

Untuk menentukan golongan darah pasien.

Prinsip :

Antigen pada sel darah merah akan berkaitan dengan antibodi yang terdapat
dalam antisera dan akan membentuk aglutinasi

Alat:
Kartu golongan darah, yellow tip dan batang pengaduk.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 25


Bahan:
Darah EDTA/Darah kapiler, Reagen Antisera A, B, AB, D.

Prosedur:
a) Diteteskan satu tetes antisera A, B, AB dan D di masing masing
lingkaran.
b) Diteteskan satu tetes darah di setiap lingkaran yang ada pada kartu
golongan darah.
c) Kemudian dihomogenkan dengan ujung batang pengaduk.
d) Bila terjadi aglutinasi pada darah yang ditetesi antisera, dinyatakan
golongan darahnya.
e) Bila tidak terjadi aglutinasi maka golongan darahnya O.

Interpretasi hasil:
Golongan Darah Gambar Keterangan
Sel darah merah
Golongan A Rh beraglutinasi dengan
Pos Anti A,Anti AB dan
Anti D
Sel darah merah
Golongan B Rh beraglutinasi dengan
Pos Anti B,Anti AB dan
Anti D
Sel darah merah hanya
Golongan O Rh beraglutinasi dengan
Pos Anti D
Sel darah merah
Golongan AB Rh beraglutinasi dengan
pos Anti A,B,AB dan Anti D

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 26


Hasil Pengamatan:
Probandus
Nama : Tn. Farhan
Umur : 19th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hasil :

Sel darah merah hanya


Golongan O Rh
beraglutinasi dengan
Pos
Anti D

Pembahasan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah atas nama Tn. Farhan didapatkan
hasil yaitu Golongan O dengan Rh (rhesus) positif. Golongan darah O tidak
memiliki antigen. Orang dengan golongan darah O dapat mendonorkan darahnya
ke semua golongan darah (universal).
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidaknya antigen RhD
pada permukaan sel darah merah. Orang yang memiliki antigen RhD disebut Rh+
(rhesus positif), sedangkan orang yang tidak memiliki antigen RhD disebut Rh -
(rhesus negatif).
Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan dengan metode slide. Reagen yang
biasa digunakan biasanya adalah reagen anti-sera. Selain itu, pemeriksaan golongan
darah juga dapat menggunakan serum yang mengandung anti A dan serum yang
mengandung anti B.
Hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera dan serum
terdapat perbedaan, perbedaan itu terjadi karena antibodi yang terdapat pada reagen
anti-sera dalam keadaan murni dan spesifik, sedangkan pada serum selain terdapat
antibodi juga terdapat komponen protein yang lain sehingga grade aglutinasi yang
dihasilkan berbeda.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 27


Tahap Pasca Analitik Pemeriksaan Hematologi
1. Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh.
2. Diketikkan di bagian pengetikan.
3. Diverifikasi oleh PJ laboratorium.
4. Dikeluarkan setelah dicap dan ditandatangani.
5. Bila Ranap, di telepon ke ruangan.
6. Jika pasien tidak ada maka disimpan di tempat penyimpanan.

C. PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Tahap pra analitik pemeriksaan urine

1. Disiapkan pot urin, lalu diberi keterangan : nama pasien dan nomor
rekam medis.
2. Kemudian pasien diminta untuk berkemih, urin ditampung dalam pot
urin.
3. Pot urin yang telah berisi urin pasien dibawa ke ruang pemeriksaan
untuk dilakukan pemeriksaan.

3.10 Pemeriksaan Urine Lengkap

Tujuan :
Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam urin yang dilakukan
secara makroskopis,mikroskopis dan kimia.

Prinsip :
Dengan mencelupkan strip carik celup ke dalam urin akan terjadi perubahan
warna pada urin tersebut yang menunjukkan adanya zat yang terdapat dalam
urin. Dan juga dilakukan pemusingan urin dalam tabung serologi dengan
kecepatan dan waktu tertentu sehingga sedimen urin dapat terpisah dan dapat
dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 28


Alat :
Pot urin, tabung serologi, centrifuge, strip carik celup, mikroskop, tissue, deck
glass, objek glass, mikropipet dan yellow tip.

Bahan:
Urin sewaktu.

Prosedur :
1. Urin yang ada dalam pot urin dilihat dengan sikap serong dan cahaya yang
tembus untuk melihat warna dan kekeruhan.
2. Urin dihomogenkan dan dimasukkan ke dalam tabung serologi sampai ¾
tabung kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.
3. Dimasukan strip ke dalam urine
4. Dibaca strip dengan membandingkan warnanya dengan standar warna
yang ada pada botol.
5. Tabung serologi berisi urin yang telah disentrifuge diangkat, lalu dibuang
larutan supernatantnya dan dikocok tabung untuk mensuspensikan
sediment.
6. Diteteskan sediment dengan mikropipet dan yellow tip ke atas object glass
dan ditutup dengan deck glass.
7. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran awal 10x dan dilanjutkan
perbesaran 40x dihitung dalam 10 lapang pandang.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 29


Nilai normal
Jenis Pemeriksaan Parameter Nilai normal
Makroskopik Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Kimia Urine Blood Negatif
Berat Jenis 1.005 – 1.030
PH 6,5
Protein Negatif
Nitrit Negatif
Glukosa Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen <1
Bilirubin Negatif
Lekosit esterase Negatif
Mikroskopik Eritrosit 0-1/LPB
Leukosit 0-3/LPB
Epitel Positif
Bakteri Negatif
Kristal Negatif
Silinder Negatif
Jamur Negatif
Lain-lain Negatif

Hasil Pengamatan :
Probandus :
Nama : Desta
Umur : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 30


Jenis Pemeriksaan Parameter Nilai normal
Makroskopik Warna Coklat
Kejernihan Keruh
Kimia Urine Blood Negatif
Berat Jenis 1.005 – 1.030
PH 6,0
Protein Negatif
Nitrit Negatif
Glukosa Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen <1
Bilirubin Negatif
Lekosit esterase Negatif
Mikroskopik Eritrosit 0-2/LPB
Leukosit 0-1/LPB
Epitel Positif
Bakteri Negatif
Kristal Negatif
Silinder Negatif
Jamur Negatif
Lain-lain Negatif

Pembahasan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis urin atas nama An.
Desta didapatkan hasil yang abnormal yaitu warna urine tersebut berwarna
coklat dan keruh.
Warna urine keruh dapat menunjukkan status kesehatan seseorang.
Urine adalah cairan sisa hasil metabolisme yang diproduksi di ginjal melalui
suatu proses yang disebut urinasi.Urine mengandung banyak produk
sampingan seperti garam anorganik, hormon atau protein yang perlu
diekstraksi dari darah. Strukturnya yang kaya telah digunakan oleh dokter

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 31


selama berabad-abad dalam mendiagnosis status kesehatan pasien. Urine
yang normal memiliki rentang warna dari kuning pucat hingga kuning muda
dan sudah pasti jernih. Warna tersebut secara alami terkandung di dalam
urine dari pigmen yang disebut urokrom (urochrome).Sementara itu, warna
urine yang keruh dan dianggap tidak normal dapat berkisar antara kuning
tua, coklat, merah, merah tua atau bahkan berwarna lebih gelap. Setiap
perubahan warna dan kejernihan urine dapat menandakan masalah pada
saluran kemih seseorang. Rentang warna urine sangat dipengaruhi oleh
jumlah air yang diminum. Semakin banyak air yang dikonsumsi, semakin
sedikit kadar pigmen yang terkandung dalam urine. Oleh karenanya, urine
dapat terlihat lebih jernih. Sebaliknya, jika air yang dikonsumsi hanya
sedikit, urine dapat berubah warna menjadi kuning pekat hingga warna yang
lebih gelap.
Perubahan warna urine biasanya hanya bersifat sementara. Waspadai
perubahan warna urine yang berlangsung lama atau menjadi keruh dan
menggelap. Urine yang keruh dapat menandakan adanya peningkatan
protein, zat kristal, darah, nanah, atau bahan kimia lain. Semua indikasi
tersebut dapat mengarah pada diagnosa penyakit tertentu.
Urine yang berubah warna sering kali disebabkan oleh obat-obatan,
makanan tertentu, atau pewarna makanan. Namun, dalam beberapa kasus,
urine keruh dapat terjadi karena masalah kesehatan tertentu.Berikut ini
berbagai kondisi yang dapat menyebabkan berubahnya warna urine:
1. Dehidrasi
2. Warna urin yang keruh, terutama jika gelap dapat mengindikasikan
bahwa seseorang tidak mengonsumsi cukup cairan. Ini paling umum
terjadi pada anak-anak, orang dewasa, dan orang orang dengan
penyakit kronis. Saat dehidrasi tubuh menahan air sebanyak mungkin
dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan urin keluar sangat pekat dan
tampak lebih gelap dari biasanya.
3. Makanan, minuman dan obat-obatan, contohnya: blackberries, bit atau
obat-obatan seperti chlorpromazine, rifampin, warfarin,

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 32


phenazopyridine, amitriptyline, cimetidine, Chloroquine atau
metronidazole.
4. Infeksi saluran kemih
5. Anemia hemolitik
6. Dan lain sebagainya

4.1 Pemeriksaan Narkoba

Tujuan :
untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkoba dalam urine

Metode :
Imunokromatografi

Alat dan bahan :


Wadah penampung urine, Urine, dan Srip tes narkoba

Prosedur :
1. Siapkan alat bahan yang akan digunakan
2. Celupkan strip kedalam wadah yang berisi urine
3. Keluarkan, kemudian baca hasilnya

Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk satu garis
Negative : terbentung dua garis
Invalid : tidak terbentuk garis pada control dan test

Hasil pengamatan :
Nama : farina
Umur : 46
Jenis kelamin : perempuan
Hasil : negatif, karena terbentuknya dua garis pada strip

Pembahasan
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 33


Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi
dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi
berhalusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada
/ tidak nyata contohnya kokain & LSD
2. Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu
3. Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem saraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang
bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya
putaw
4. Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin
dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba
memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. berdasarkan reaksi
imunokromatografi dimana urine yang mengandung narkoba berkaitan
dengan obat conjugate untuk mengikat antibodi dalam strip. Urine yang
mengandung obat(narkoba) akan memberikan satu garis warna pada
strip, sedangkan urine yang tidak mengandung narkoba akan
memberikan 2 garis warna pada strip.
Pasca analitik
1. Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh
2. Diketikkan dan cetak surat hasilnya
3. Diverifikasi oleh PJ laboratorium
4. Setelah itu dicap dan ditandatangani
5. Memasukan surat kedalam amplop
6. Berikan surat kepada pasien

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 34


D. PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI
Tahap Pra Analitik Pemeriksaan Imunoserologi :
1. Dilihat pemeriksaan yang ingin dilakukan pada formulir permintaan.
2. Disiapkan alat dan bahan sesuai dengan pemeriksaan pada formulir pasien,
seperti tabung merah, spuit, tourniquet,kapas alkohol,plester.
3. Dipastikan pasien dalam keadaan rileks sebelum dilakukan sampling.
4. Setelah sampel darah diambil, dipastikan kecukupan sampel yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan tersebut.
5. Diberikan identitas pada tabung merah dengan nama pasien dan nomor
rekam medis.
6. Dibawa sampel darah ke ruangan pemeriksaan untuk dilakukan
pemeriksaan.

4.2 Pemeriksaan Widal

Tujuan :
Untuk mendeteksi adanya antibodi salmonella typhi dan salmonella paratyphi
A,B, dan C (widal)

Prinsip :
Reaksi aglutinasi antara antigen pada reagen dan antibodi pada serum.

Metode :
Aglutinasi lateks.

Alat :
Slide widal, mikropipet, yellow tip, batang pengaduk, centrifuge, rotator,
lampu, tissue.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 35


Bahan :
Serum, Reagent Antigen Salmonella Typhoid O, Antigen Salmonella Typhoid
AO, Antigen Salmonella Typhoid BO, Antigen Salmonella Typhoid CO,
Antigen Salmonella Paratyphoid H, Antigen Salmonella Paratyphoid AH,
Antigen Salmonella Paratyphoid BH, Antigen Salmonella Paratyphoid CH.

Prosedur :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Centrifuge sampel darah yang akan diperiksa hingga menjadi serum.
3. Diteteskan 1 tetes (pada 8 slide)
- Antigen Salmonella typhi O, Antigen Salmonella paratyphoid AO,
Antigen Salmonella paratyphoid BO, Antigen Salmonella Paratyphoid
CO
- Antigen Salmonella typhi H, Antigen Salmonella paratyphoid AH,
Antigen Salmonella Paratyphoid BH, Antigen Salmonella paratyphoid
CH.
4. Ditambahkan 20 μl serum pada masing – masing lingkarang pada slide
widal yang telah diteteskan reagen.
5. Dihomogenkan menggunakan batang pengaduk hingga serum dan reagen
tercampur.
6. Kemudian digoyangkan slide widal selama 1 menit. Dan dibaca hasil yang
terdapat aglutinasi

Interpretasi Hasil:

Aglutinasi (%) Titer aglutinasi


Aglutinasi kuat (100%) >1/80 (+)
Aglutinasi sedang (75%) ≥ 1/80 (+)
Aglutinasi lemah (50%) ≤ 1/80 (-)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 36


Negatif : Tidak terjadi aglutinasi

Positif : Terjadi aglutinasi

Hasil pengamatan :

Probandus
Nama : Tn.Ridho
Umur : 32 th
Jenis Kelamin : Laki – Laki

Nilai Normal:
Negatif : Tidak terjadi aglutinasi

Pembahasan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan Widal atas nama Tn. Ridho
didapatkan hasil Negatif dapat diketahui karena tidak munculnya reaksi
aglutinasi pada slide Widal yang telah diteteskan serum dan reagen Widal,
dimana hasil yang negatif ini merupakan hasil yang normal. Maka pasien
tersebut tidak mengidap bakteri Salmonella.
Widal adalah proses uji serologi untuk mendeteksi bakteri
salmonella typhosa yang mengakibatkan penyakit thypoid. Uji ini akan
memperlihatkan reaksi antibodi salmonella terhadap antigen O-somatik dan
H-flagellar di dalam darah. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mendeteksi adanya antibodi salmonella typhi dan salmonella paratyphi
A,B, dan C (widal).
Prinsip pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum
penderita dicampur dengan suspense antigen Salmonella typhosa.
Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen
dan antibodi (aglutinin). Antigen yang digunakan pada tes widal ini berasal
dari suspense salmonella yang sudah dimatikan dan diolah dalam
laboratorium. Dengan jalan mengencerkan serum, maka kadar anti dapat

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 37


ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi
aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.

4.3 Pemeriksaan HbsAG

Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis B dalam serum pasien.

Metode :
Rapid test.

Alat :
HbsAg rapid test, mikropipet, yellow tip, timer, centrifuge.

Bahan :
Serum.

Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Sampel darah yang akan diperiksa segera disentrifuge selama 15 menit
dengan kecepatan 3000 rpm.
3. Diteteskan 100 ul serum pada lubang sampel (kaset rapid test HbsAG).
4. Diinkubasi selama 15-20 menit.
5. Kemudian baca hasil.

Interpretasi Hasil :
⮚ Positif (+) : Terdapat dua garis merah pada control (C) dan test (T)
⮚ Negatif (-) : Terdapat satu garis merah pada control (C)
⮚ Invalid : Terdapat satu garis merah pada test (T) atau tidak terdapat
garis merah pada control (C) dan test (T)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 38


Nilai normal :

Negative (-) : Terdapat satu garis merah pada control (C)

4.4 Pemeriksaan Covid-19


1) Metode Rapid Test Antigen
Tujuan :
Untuk mendeteksi keberadaan antigen dan protein Virus Corona, pada
sampel yang berasal dari saluran pernapasan.
Alat :
 Antigen rapid test cassette
 Cotton swab sterile
 Extraction Tubes
Bahan :
 Extraction Reagent
 Sampel swab lendir nasofaring
Prosedur :
1. Pengambilan sampel :
● Gunakan APD sesuai standar.
● Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon steril dengan
tangkai plastik atau jenis flocked swab (tangkai lebih lentur).
● Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
● Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan
posisi swab pada septum bawah hidung, secara perlahan-lahan
ke bagian nasofaring.
● Swab kemudian melakukan gerak memutar secara perlahan.

2. Pemeriksaan sampel :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 39


Interpretasi Hasil
● Negatif (-) : Terdapat Garis Pada C Saja.
● Positive (+) : Terdapat 2 Garis Pada C Dan T.
● Invalid : Terdapat garis di T saja atau tidak terdapat
garis di C dan T.
Nilai Normal
Negatif (-) : terdapat garis pada c saja

2) Metode Rapid Test PCR (Polymerase Chain Reaction)


Tujuan :
Untuk mendeteksi Virus Corona dengan mencari genetik (DNA dan
RNA) dari Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 di dalam
tubuh.
Alat :
● 2 Sterile Swab Stick ( untuk nasofaring dan orofaring)
● Extraction Tubes
Bahan :
● Extraction Reagent (sudah berada di dalam tube nya)
● Sampel swab lendir nasofaring (saluran antara hidung dan
tenggorokan) dan orofaring (saluran antara mulut dan
tenggorokan)

Prosedur :
1. Pengambilan sampel di nasofaring
● meminta pasien mendongakkan kepala untuk memudahkan
proses pengambilan sampel lendir.
● masukkan alat swab yang menyerupai cotton bud panjang ke
hidung hingga ke nasofaring (bagian atas tenggorokan yang
terletak di bagian belakang hidung).
● Putar atau gerakan alat swab berapa kali (sekitar 15 detik)
agar lendir di nasofaring menempel di alat swab.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 40


● Setelah proses pengambilan sampel lendir selesai, tarik
alat swab secara perlahan.

2. Pengambilan sampel di orofaring


● Posisikan pasien duduk dengan kepala sedikit mendangak 45
derajat dan mulut terbuka lebar dengan lidah dijulurkan.
● Masukan alat swab ke dalam orofaring, kemudian rotasikan
aplikator secara lembut pada permukaan tonsil, dinding
posterior faring, atau keduanya. Apusan perlu difokuskan
pada area yang tampak eritema atau mengandung eksudat.
● Masukan aplikator ke dalam tabung atau vial plastik,
kemudian tutup wadah.
● Pastikan spesimen bersentuhan dengan media transport atau
media kultur.
● Berikan label seperti nama, usia, dan nomor rekam medis
pasien, kemudian segera kirim ke laboratorium.

3. Pengiriman sampel
Setelah proses pengambilan sampel selesai, akan dilakukan
pengiriman sampel untuk selanjutnya diproses dan dibaca oleh
alat PCR. Jika pengambilan sampel dilakukan dengan swab test,
setelah proses pengambilan sampel lendir, tenaga kesehatan akan
memasukkan alat swab ke tabung plastik, kemudian menutup
rapat tabung plastik tersebut.
Tabung plastik ini akan dimasukkan ke tabung khusus
limbah berbahaya (biohazard) dan dibawa ke laboratorium untuk
selanjutnya diolah dan dimasukkan ke alat PCR untuk
mendapatkan hasil. Hasil tes PCR bisa diketahui dalam waktu 1–
2 hari.
Tes PCR melibatkan 3 proses, mulai dari pengambilan
sampel, ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi atau

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 41


penggandaan materi genetik, dan pembacaan hasil. Pada
pemeriksaan ini, biasanya akan dicantumkan nilai CT value.

Interpretasi hasil
Dalam hasil tes PCR, terdapat nilai CT value yang dapat menjadi
indikator untuk menentukan kemungkinan seberapa banyak
jumlah virus yang terdapat di dalam pasien. CT value ini mengacu
pada berapa kali siklus amplifikasi atau pengulangan pemeriksaan
pada sampel sampai komponen virus Corona dapat dideteksi oleh
mesin pemeriksaan PCR
Secara umum, proses amplifikasi pada pemeriksaan PCR akan
terjadi berulang-ulang hingga mencapai 40–45 siklus, tergantung
laboratorium.Pada laboratorium yang menetapkan CT value 40,
ini artinya mereka melakukan pengulangan amplifikasi untuk
mendeteksi DNA atau RNA virus Corona hingga 40 kali dalam tes
PCR yang dilakukan, jika DNA atau RNA virus Corona pada
sampel terdeteksi di siklus ke 20, maka hasilnya adalah PCR
positif dengan CT value 20. Sementara itu, jika dalam 40 kali
pengulangan PCR tidak ditemukan virus Corona, maka hasil tes
PCR bisa dinyatakan negatif.Sebagai patokan, semakin rendah
nilai CT value atau di bawah 25–28 kemungkinan besar
menandakan bahwa jumlah virus Corona semakin banyak di
dalam tubuh.Sebaliknya, nilai CT value yang tinggi atau di atas
30–35 menandakan bahwa jumlah virus mungkin lebih sedikit.

● CT 0 – 11 : Hasil lab invalid


● CT 12 – 20 : Banyak virus
● CT 21 – 30 : Fase penyembuhan
● CT 31 – 40 : Sembuh

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 42


Nilai normal :
Negatif (-) atau CT value dengan jumlah 31 – 40.

Tahap Pasca Analitik Pemeriksaan Imunoserologi


1. Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh.
2. Diketikkan di bagian pengetikan.
3. Diverifikasi oleh PJ laboratorium.

E. PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

Tujuan :
Untuk mengetahui/menentukan apakah kadar glukosa darah berada dalam
rentan normal, serta menentukan kadar glukosa darah yang tinggi atau
sebaliknya.

Metode :
Strip

Alat:
GCU check, stik GCU check, lancet, jarum lancet, alkohol swab

Bahan:
Darah kapiler

Prosedur :
1. Dimasukkan stik Easy Touch pada alat Easy Touch dipastikan kode alat
yang ada di alat sama dengan kode stick.
2. Ditunggu alat hingga dalam keadaan siap.
3. Kusentuhkan ujung stik Benecheck pada darah yang akan diperiksa.
4. Ditunggu hasil keluar dan catat hasilnya.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 43


Nilai normal
Glukosa sewaktu : 70-110 mg/dl

Hasil Pengamatan:
Nilai
Probandus Pemeriksaan Hasil Pernyataan
Normal

NY. Juharti Glukosa darah 269


70-110 mg/dl Abnormal
Perempuan sewaktu mg/dl

Pembahasan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu atas nama Ny.
Juharti didapatkan hasil 269 mg/dl dan dinyatakan Abnormal, karena melebihi
nilai normal. Dalam ilmu medis, kadar gula darah terlalu tinggi disebut
hiperglikemia. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin
maupun akibat resistensi insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas.
Insulin berfungsi menyebarkan gula dalam darah ke seluruh sel-sel tubuh agar
bisa diproses menjadi energi.
Kebanyakan kondisi ini dialami oleh penderita diabetes yang tidak bisa
menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang
berolahraga, atau lupa mengkonsumsi obat diabetes atau insulin. Kondisi lain
yang menyebabkan hiperglikemia pada penderita diabetes adalah : stress,
mengonsumsi obat-obatan steroid, sedang menjalani operasi, sedang terinfeksi
penyakit tertentu.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia,
terutama jika dia sedang menderita sakit berat. Tanda-tanda memiliki kadar gula
darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan menggila, bobot
tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.
Jika kadar gula darah melebihi 70-110 mg/dl, gejala yang dapat dirasakan
seperti perasaan mudah gelisah, tingkat kesadaran menurun, sangat kehausan,

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 44


penglihatan tidak jelas, dan pusing. Perubahan pada kondisi kulit juga dapat
terlihat, seperti memerah, kering, dan terasa panas. Selain menderita hal-hal
tersebut, kadar gula darah terlalu tinggi, terutama yang tidak pernah mendapat
pengobatan, juga bisa menyebabkan bahaya serius seperti ketoasidosis diabetik
atau sindrom diabetes hiperosmolar. Selain itu, Anda juga bisa mengalami
infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan
saraf, kebutaan, dan penyakit kardiovaskular.

F. Pemeriksaan Trigliserida

Tujuan :

Untuk mengetahui kadar trigliserida dalam darah

Metode : GOD-PAP

Prinsip :

Trigliserida ditentukan setelah hidrolisis enzimatik dengan lipase. Indikator


quinoneimine terbentuk dari hidrogen peroksida 4-aminoantipyrine dan 4-
chlorophenol dibawah pengaruh katalis peroksidase.

Alat bahan

1. Tabung reaksi
2. Mikropipet
3. Blue tip dan yellow tip
4. Reagen trigliserida
5. Sampel serum

Prosedur

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Sampel darah dibekukan terlebih dahulu selama 10-15 menit
3. Sampel darah yang sudah beku disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit sampai terperoleh serum

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 45


4. Serum yang sudah terpisah dapat digunakan sebagai sampel pemeriksaan

Blanko Standart Sampel


Standart - 10 uL -
Serum - - 10 uL
Reagen 1000 uL 1000 uL 1000 uL
kerja

5. Dihomogenkan, inkubasi selama 10 menit dengan suhu 25 derajat celcius


6. Dibaca pada panjang gelombang 500 nm

Nilai normal
≤ 150 mg/dl

Hasil pengamatan
Probandus Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pernyataan

NY. Ica 180


Trigliserida ≤150 mg/dL Abnormal
perempuan mg/dL

Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan trigliserida atas nama didapat 180 mg/dl dimana
hasil tersebut adalah abnormal, karena nilai normalnya trigliserida adalah
<150 mg/dl. Kadar trigliserida dalam darah tinggi disebabkan asupan lemak
yang berlebihan, terdapat juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan
kadar trigliserida dalam darah yaitu, Menderita penyakit Diabetes, Penyakit
ginjal, Penyakit liver, Kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme), Kelainan
genetik yang disebut familial hypertriglyceridemia, Mengonsumsi obat-
obatan tertentu.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 46


G. PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

Tujuan :
untuk mengetahui adanya kolesterol dalam darah

Alat : GCU check, stik cholesterol, lancet, jarum lancet, alkohol swab

Bahan : Darah kapiler

Prosedur
1. Dimasukan stick cholesterol pada alat GCU check pastikan kode alat yang
ada di alat sama dengan kode stick
2. Ditunggu alat hingga dalam keadaan siap
3. Kusentuhkan ujung stik kolesterol pada darah kapiler pasien
4. Ditunggu hasil keluar dan catat hasilnya

Nilai normal :

≤ 200 mg/dL

Hasil pengamatan :

Nilai
Probandus Pemeriksaan Hasil normal Pernyataan

Ny. Juharti Cholesterol 165 mg/dL ≤ 200 mg/dL Normal


Perempuan

Pembahasan :

Berdasarkan hasil pemeriksaan cholesterol atas nama Ny. Juharti didapatkan


hasil 165 mg/dL dan dinyatakan normal.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 47


Adapun manfaat cholesterol yaitu :

1. Pembentuk dinding sel tubuh


Cholesterol dibutuhkan salah satu komponen pembentuk dinding-
dinding sel tubuh. Dinding-dinding sel itu lah yang membentuk tubuh
dengan baik
2. Pembentukan hormone
Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai bahan dasar pembentukan hormon testosteron, estrogen, dan
progesteron.
3. Pembentukan vitamin D
Kolesterol ini dibutuhkan untuk membuat vitamin D yang penting bagi
kesehatan tulang dan kulit
4. Membantu proses kerja tubuh di empedu
Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi
mengemulsi lemak didalam tubuh
5. Sumber energy
Salah satu senyawa lemak, maka kolesterol itu merupakan salah satu
sumber energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi
tubuh.

H. PEMERIKSAAN ASAM URAT

Tujuan :
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.

Metode :
Strip

Alat :
GCU check, lancet, strip GCU asam urat, alkohol swab, jarum lancet

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 48


Bahan :
Darah kapiler

Prosedur :
1. Siapkan lancet, strip asam urat.
2. Ambil darah kapiler di jari pasien yang sudah dibersihkan dengan kapas
alkohol.
3. Lalu tusuk dengan lecet, kemudian Disentuhkan ujung stik asam urat pada
alat easy touch pada darah yang akan diperiksa.
4. Ditunggu hasil keluar dan catat hasilnya.

Nilai normal :

3 – 7 mg/dL

Hasil pengamatan :

Probandus Pemeriksaan Hasil Nilai Pernyataan


normal

Ny. Harti Asam urat 5,0 3-7 mg/Dl Normal


mg/dL
Perempuan

Pembahasan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan pemeriksaan asam urat aas nama Nya. Harti
didapatkan hasil 5,0 mg/dL dan dinyatakan normal.
Pemeriksaan menggunakan alat GCU check digunakan darah kapiler (whole
blood)sebagai sampelnya yang hanya membutuhkan volume darah yang
sangat sedikit. Darah kapiler memiliki struktur percabangan dari arteri
sehingga memiliki diameter yang kecil dan lapisan tipis yang hanya cukup
untuk satu sel darah yang bisa melewatinya pada satu waktu.
Adapun kelebihan dan kekurangan pemeriksaan asam urat metode stick
yaitu :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 49


a. Kelebihan :
1. Pemeriksaan dapat segera diketahui
2. Hanya butuh sampel sedikit
3. Tidak membutuhkan reagen khusus
4. Praktis dan mudah digunakan
b. Kekurangan :
1. Akurasinya belum diketahui
2. Memiliki keterbatasan yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit,
infeksi zat lain (vitamin C, lipid, bilirubin, dan HB) suhu, volume
sampel dan lain sebagainya.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 50


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Melatih kemampuan keterampilan di bidang kejuruan teknologi
laboratorium medik yang sudah dipelajari di sekolah.
2. Mengembangkan proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah
berkecimpung dalam dunia kerja.
3. Melatih berkomunikasi dengan pasien maupun lawan bicara dan Melatih
diri dalam menjalin kerja sama dengan teman atau karyawan yang berada
di klinik tersebut.
4. Melatih mental sebagai pelajar dan juga tenaga Laboratorium Analis
Kesehatan agar lebih disiplin dalam bekerja dan bertanggung jawab.
5. Pemeriksaan yang dilakukan sebagian besar sudah pernah dipelajari di
sekolah.
6. Dengan adanya praktek kerja lapangan (PKL) kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat dan wawasan yang
luas bagi kami, serta memberikan pengalaman yang tidak dapat kami
lupakan.

B. SARAN
Untuk Institusi :
1. Kerapihan penataan barang pada institusi terkait harus selalu ditingkatkan
oleh masing-masing individu.
2. Berharap dilakukannya pengecekan sarana prasarana laboratorium dengan
baik agar tidak terjadi hambatan.
3. Kebersihan dan ketertiban harus selalu ditingkatkan oleh masing-masing
individu.
4. Berharap alat-alat yang manual bisa menjadi alat yang otomatis.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 51


DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2020. “Widal”. 27 September 2020.10:00


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Widal#:~:text=Widal%20atau%20uji
%20Widal%20adalah,H%2Dflagellar%20di%20dalam%20darah

Anonim B. 2021. “Swab Antigen Dan PCR”. 15 September 202.10:15


https://www.s3ilmukedokteranunud.org/wp-
content/uploads/2021/01/Modul-Praktikum-Amplifikasi-Gen-
Apolipoprotein-E-Menggunakan-PCR.pdf

Dr. Lesari, Karina. 2021 . “ warna urine keruh “.14 oktober 2021. 21:15

https://www.sehatq.com/penyakit/warna-urine-keruh

Tri atmojo, andi. 2019. “Pemeriksaan Trigliserida”. 15 oktober. 17:10

https://medlab.id/pemeriksaan-trigliserida/

Yazid. 2017 .”LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN


NARKOBA”. 1 Oktober 2021. 14:33

http://www.atlm.web.id/2017/03/laporan-praktikum-pemeriksaan-
narkoba.html?m=1

Dokumen Struktur Organisasi, Visi Misi dan Sejarah Klinik Citra Prima
Medika

Anonim D. 2020. “Apa Itu Flebotomi”. 16 Juni 2020. 08.00


https://www.infolabmed.com/2016/03/apa-itu-flebotomi.html?m=1

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 52


LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 53


A. FORMULIR PEMERIKSAAN LABORATORIUM

FUNGSI : Digunakan sebagai pengajuan pemeriksaan ke laboratorium

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 54


B. BUKU REGISTER PEMERIKSAAN

FUNGSI : Digunakan untuk mencatat data dan hasil semua jenis pemeriksaan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 55


C. BUKU REGISTER PEMERIKSAAN PCR

GAMBAR NAMA ALAT KETERANGAN

Waplab WP-360 Digunakan untuk pemeriksaan


darah lengkap

Digunakan untuk pemeriksaan


Glory 127 kimia klinik

Untuk mengamati objek yang


Yazumi XSZ 107BN ukurannya sangat kecil hingga
mata manusia tidak akan mampu
untuk melihatnya

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 56


Untuk memisahkan partikel atau
800 Electric Centrifuge sel darah dari while blood untuk
memperoleh serum atau plasma

Slide Salmonella Untuk mendiagnosis tifus ketika


Antigen bakteri salmonella masuk
kedalam tubuh manusia

Kartu Golongan Darah Untuk mengidentifikasi


golongan darah pada manusia

Antisera A Reagen Pemeriksaan Golongan


Antisera B
Darah
Antisera C
Antisera D

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 57


Untuk mendeteksi bakteri
Reagen widal Salmonella Enterica yang
mengakibatkan penyakit thypoid

Tourniquet Untuk mempermudah mencari


pembuluh darah vena

Tabung EDTA Untuk mencegah penggumpalan


darah

Untuk mengukur kadar gula


Easy Touch dalam darah, kolesterol, dan
asam urat

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 58


Easy Touch Strip Untuk pemeriksaan kadar gula
Glucose dalam darah

Easy Touch Strip Untuk pemeriksaan kolesterol


Cholesterol dalam darah

Easy Touch Strip Uric Untuk pemeriksaan asam urat


Acid dalam darah

Untuk mengambil sampel darah


Lancet kapiler

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 59


Untuk mengambil sampel darah
Blood Lancet Pen yang diperlukan pengecekan
kadar gula darah,kolesterol
maupun asam urat dalam darah

Spuit 1 cc Untuk mengambil sampel darah


dengan volume 1 ml

Untuk meletakkan objek yang


Objek Glass akan diamati dibawah mikroskop
dan untuk membuat preparat

Kamar Hitung Neubauer Untuk menghitung jumlah sel


Improved Assistant darah dengan menggunakan
sampel yang sangat sedikit.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 60


● Untuk membantu
mikropipet menghisap
cairan dengan volume
Yellow Tip Dan Blue Tip tertentu (lebih kecil dari
blue tip)

● Untuk membantu
mikropipet menghisap
cairan dengan volume
tertentu

Mikropipet Untuk memindahkan cairan atau


larutan

Pot Urine Untuk menampung sampel urin

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 61


Strip untuk pemeriksaan
Verify urinalysis makroskopis urine

Rapid Test Narkoba


Untuk pemeriksaan Narkoba

Skala Hematokrit Menghitung hasil hematokrit

● Untuk pemeriksaan
hematokrit darah kapiler
(warna merah)
Tabung Hematokrit
● untuk pemeriksaan
hematokrit darah
EDTA/heparin/amonium-
kalium-oksalat. (warna
biru)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 62


Alkohol Swab Untuk mensterilkan tangan

Micropore Untuk merekatkan kapas alkohol


(Plester) setelah sampling

Untuk menutup preparat yang


Deck Glass diletakan di object glass dan
kamar hitung saat akan
mengamati preparat di
mikroskop.

Rapid Test HBsAg


Untuk pemeriksaan HbsAg

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 63


Hand Tally Counter Untuk memudahkan dalam
mengingat dan menghitung
jumlah sel yang terhitung

Alat Test Antigen Untuk pemeriksaan swab antigen


covid-19

Alat Test PCR Untuk pemeriksaan PCR


covid-19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 64


GAMBAR KETERANGAN

Meja pengerjaan sampel

Tempat sampling

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 65


Meja validasi hasil

Tempat penyimpanan arsip

Tempat Pengambilan Swab

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN KLINIK CITRA PRIMA MEDIKA | 66

Anda mungkin juga menyukai