PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelatihan kerja lapangan, on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL
adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL
bisa dilakukan oleh murid siswa (i) SMA/SMK, mahasiswa maupun karyawan baru.
kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahliaan
tertentu. (Wikipedia,2021).
kerja. Dalam dunia kesehatan, dalam rangka menghasilkan Tenaga Keahliaan Asisten
dan salah satu upaya untuk mewujudkan ialah dengan dilaksanakannya Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
kesehatan di Mapala Medical Clinic, dan PKL III yang diikuti dengan Magang
1
PKL I dan II kali ini dilaksanakan dengan orientasi pelayanan kesehatan di
klinik sebagai acuan untuk mengasah kompetensi keahlian keperawatan medis, serta
pembelajaran tidak terbatas di dalam kelas, bahkan diluar insitusi pendidikan seperti
tetapi pelaksanaan PKL I dan II yang dilaksanakan di klinik kali ini tidak menutup
kemungkinan untuk berjalan lancar layaknya pelaksanaan PKL I dan II dimasa non
pandemi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
lapangan PKL I dan II, ini adalah agar peserta didik dapat memenuhi standar
2. Tujuan Khusus
kerja.
efektif.
keperawatan.
2
2) Prosedur control infeksi
9) Pemberian obat-obatan
C. MANFAAT
1. Bagi Pribadi
yang dihadapi dunia kerja dan menangani permasalahan yang dihadapi dunia
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Umum
informasi terkini.
3
BABII
KAJIAN PUSTAKA
1. Sejarah
juga sangat diperlukan oleh setiap individu agar dapat berkarya dan dapat
adanya pelayanan kesehatan yang lengkap dan efisien didaerah dengan tarif
Medical Clinic.
Mapala Medical Clinic berdiri diatas lahan seluas 442 m2 klinik ini
berada di Jl. Mapala Blok A3/13 Kel. Tidung, Kec. Rappocini, kota
Makassar.
4
3. Visi dan misi
a. Visi
diminati.’’
b. Misi
4. Bentuk Pelayanan
a. Umum
b. BPJS/ Askes
a. Apotek
c. Poli Umum
d. Poli THT
e. Poli Gigi
f. Poli KIA
5
g. Ruang menyusui dan tindakan
h. Laboratorium
i. Kantor
j. Musholla
k. Kantin
l. Gudang
m. Toilet
6
6. Struktur Organisasi
7
8
(Sumber : Mapala Medical Clinic, Selasa 02 Maret 2021 pukul 16:24)
9
B. MATERI DAN PERISTILAHAN
1. Pengertian Klinik
diselenggarakan lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang
diberikan kepada masyarakat. Alur pelayanan harus ada di klinik, agar sistemnya
Alur pelayanan di Mapala Medical Clinic dapat dilihat dari bagian alur
berikut ini
11
C. MATERI KEPERAWATAN
1. Gastritis
a. Pengertian
secara cepat dan tiba-tiba ) dan yang kedua adalah kronis (perkembangannya
secara perlahan ). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi lambung atau
radang lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu yang
relative lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda
Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis dalam kondisi gastritis akut
iritasi akan muncul tiba-tiba. Umumnya akan muncul nyeri ulu hati yang
b. Etiologi
12
menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen (Dewit,
1) Nyeri epigastrium
2) Mual
3) Muntah
5) Muntah darah
6) Bersendawa
c. Manifestasi Klinis
perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien tidak
menimbulkan gejala yang khas. Manifestasi gastritis akut dan kronik hampir
sama, seperti anoreksia, rasa penuh, nyeri epigastrum, mual dan muntah,
adalah:
1) Gastritis Akut
mukosa lambung.
13
b) Ditemukan pula pendarahan saluran cerna berupa hematesis dan
pendarahan.
2) Gastritis kronis
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan
d. Komplikasi
lain :
medis.
e. Penatalaksanaan
mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala
14
mencerna makanan yang sangat asam, pengobatan terdiri dari pengenceran
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. URAIAN KEGIATAN
1. Tanda-Tanda Vital
a. Pengertian
pengukuran atau pemeriksaan fungsi tubuh yang paling dasar yang dapat
b. Tujuan
1) Stetoskop
2) Spighnomanometer
3) Jam tangan
4) Handscone
5) Alat tulis
6) Termometer
d. Prosedur
16
3) Cuci tangan
4) Pakai handscone
6) Pasang manset ± 3 cm
8) Pompa manset pada balon hingga tidak terdengar nadi lalu kempeskan
12) Letakkan jari tengah dan telunjuk pada arteri radialis pasien, hitung
denyut 1 menit
15) Evaluasi
2. Cuci tangan
a. Pengertian
dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand rub dengan antiseptic
17
b. Tujuan
2) Sabun/ antiseptic
3) Handuk/ pengering
d. Prosedur
secara bergantian
18
3. Dekontaminasi, Desinfeksi, Sterilisasi
a. Pengertian
(mikroorganisme).
Andarwati, 2019).
b. Tujuan
2) Mencegah infeksi
1) Handscone
3) Gelas ukur
5) Spuit
6) Mesin sterilisator
d. Prosedur
19
3) Masukkan alkes ke dalam larutan tersebut
7) Keringkan
9) Tekan tombol lower jika alkes di simpan di bagian bawah, dan upper
10) Tunggu selama 1 jam dengan suhu 170˚ untuk alat biasa, dan 2 jam
dengan suhu 160˚c untuk alat tajam seperti gunting dan jarum.
4. Mobilisasi
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Bahan
1) Handscone
d. Prosedur
2) Cuci tangan
20
3) Pakai handscone
8) Evaluasi
5. Ambulasi
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Alat
d. Prosedur
dilakukan
21
6. Teknik Relaksasi Nafas Dalam
a. Pengertian
nyeri, terkait relaksasi nafas dalam ini juga dapat membantu ketentraman hati
b. Tujuan
c. Alat
1) Jam tangan
d. Prosedur
besar/buang air kecil dengan pispot. Pispot adalah panci bertutup dan
bertangkai untuk tempat air kencing atau kotoran (biasanya untuk orang
22
a. Tujuan
3) Mengobservasi output
2) Masker
3) Pispot
5) Tissue
6) Kapas
7) Sabun
9) Bengkok
10) Celemek
11) Selimut
12) Sampiran
c. Prosedur
3) Cuci tangan
4) Pakai handscone
5) Menutup sampiran
23
6) Pasang selimut atau kain penutup pada bagian bawah tubuh pasien
10) Beri penjelasan untuk pasien memulai BAB atau BAK dan bila telah
a. Pengertian
b. Tujuan
24
c. Alat Dan Bahan
1) Piring
2) Sendok
3) Garpu
5) Serbet
7) Pengalas
d. Prosedur
2) Dekatkan makanan
3) Cuci tangan
25
9) Bila selesai, bersihkan mulut pasien
9. Penggantian Verban
a. Pengertian
b. Tujuan
1) Handscone
2) Pinset anatomy
3) Gunting perban
4) Kasa
5) Kom
6) Bengkok
7) Cairan NaCI
8) Rivanol
9) Supratul
10) Hypafix
d. Prosedur
3) Cuci tangan
26
4) Pakai handscone
dosis, cara pemberian obat, reaksi obat yang tidak dikehendaki dan
b. Tujuan
d. Prosedur
27
3) Memberikan air kepada pasien
a. Pengertian
kedalam otot (muskulus). Pada orang dewasa tempat yang paling sering
daeah deltoid. Tujuannya adalah agar absorsi obat dapat lebih cepat. Rute
intramuscular (IM) memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat dari pada
rute subcutan (SC), karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot.
Bahaya kerusakan jaringa berkurang ketika obat memasuki otot dalam, tetapi
darah. Perawat menggunakan jarum berukuran lebih panjang dan lebih besar
b. Tujuan
dalam obat.
1) Handscoone
28
3) Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1-1,5 inci untuk deawasa; 25-27G
5) Perlak
7) Bengkok
d. Prosedur
3) Cuci tangan
4) Pakai handscoone
29
15) Membuang spuit ke dalam bengkok
b. Tujuan
1) Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada dengan
2) Kapas alcohol
3) Sarung tangan
5) Spuit 2 ml-5 ml
6) Bak spuit
7) Baki obat
8) Plester
9) Perlak pengalas
30
10) Pembendung vena (torniquet)
12) Bengkok
d. Prosedur
3) Cuci tangan
6) Letakkan pembendung
7) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau
yang berlebihan.
gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.
10) Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
11) Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah
vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
31
12) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
13) Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit
15) Jika ada darah, lepaskan terniguet dan masukkan obat perlahan-lahan.
16) Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,
area penusukan
17) Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi
betadin
19) Evaluasi
b. Tujuan
32
Untuk mengecek ada tindakannya reaksi terhadap obat/antibiotic
tertentu.
1) Handscone
3) Jarum
7) Bengkok
d. Prosedur
3) Cuci tangan
4) Pakai handscone
8) Memakai Handscone
10) Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan kulit
33
11) Menusukkan Spuit dengan kemiringan 15 - 20 derajat, jarum masuk
17) Evaluasi
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas Pasien
Umur : 9thn
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SD
34
Pekerjaan :-
b. Riwayat Kesehatan
menderita penyakit.
c. Data Psikologis
2) Konsep Diri
sebagai anak
d. Pemeriksaan Fisik
Nadi : 60×/menit
35
Suhu : 36,9˚C
Pernafasan : 24×/menit
e. Terapi
1) Obat - Obatan
pada penderita
asmah wajib
memperhatikan
dosisnya dan
sesuai dengan
anjuran dokter.
2. Domperidone 3×1
Untuk meredakan mual
Sirup Domperidone
dan muntah
sirup tidak dapat
digunakan pada
36
pasien Tumor
Hipofise yang
mengeluarkan
prolaktin
(prolaktinoma)
1) Data Senjang
Nyeri lambung.
Pada hari senin 22 Februari 2021 pukul 16.42 WITA, seorang anak dengan
inisial An. “S” berusia 9 tahun datang ke Mapala Medical Clinic dengan tujuan ingin
keluhan bahwa merasa nyeri pada bagian lambung dan mual muntah frekuensi 4×
dalam sehari, serta demam sejak sehari yang lalu saat malam hari dengan suhu
37,5˚C.
1) Tekanan darah :-
2) Nadi : 60×/menit
3) Suhu : 36,9˚C
4) Pernapasan : 24×/menit
37
Berdasarkan data ternyata pasien menderita penyakit Gastritis. Penyakit
Gastritis adalah penyakit yang melibatkan peradangan lapisan pada perut (Mitra
Keluarga, 2012). Penyebabnya antara lain infeksi, cedera, konsumsi rutin pil pereda
nyeri yang disebut sebagai NSAID, dan makanan atau minuman dengan kadar asam
yang tinggi.Dengan gejala berupa nyeri perut bagian atas, mual, dan muntah. Namun
Penanganan yang diberikan pada kasus Gastritis yaitu, pemberian terapi obat-
obatan yaitu obat paracetamol untuk penurun demam dan pereda nyeri dengan dosis
3×1 ½ dan domperidone sirup untuk meredakan mual serta muntah dengan dosis 3×1
38
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kurang lebih satu bulan lamanya, kami mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ini
sangat bermanfaat bagi peserta didik PKL I dan II karena dapat melatih kedisiplinan
dan keterampilam serta rasa tanggung jawab atas setiap tindakan keperawatan yang
dilakukan. Dengan adanya PKL I dan II ini, peserta didik mampu mengasah skill
lebih optimal pada era new normal saat ini serta menambah wawasan peserta didik
Adapun tindakan yang telah berhasil kami capai selama pelaksanaan PKL I
9. Ambulasi
39
B. SARAN
melakukan tindakan.
2. Bagi Sekolah
a. Tetap memberikan motivasi kepada siswa (i) untuk terus berusaha mencapai
berkualitas
3. Bagi Masyarakat
C. KESAN
Menurut kami PKL I dan II ini merupakan suatu kegiatan yang luar biasa
dengan berbagai pengalaman baru yang kami dapatkan dalam melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ditengah pandemi Covid-19 kali ini. Dimana tekad,
kepedean dan keberanian kami diuji untuk terjun langsung ke lapangan dan bertemu
tatap muka (secara langsung) dengan pasien pertama hingga akhir penarikan kami di
40
tempat praktek yang tentunya kita pun harus mengutamakan keselamatan dan
membimbing kami hingga tugas kami tercapai dengan baik, baik pembimbing lahan
maupun institusi.
Begitu banyak pelajaran dan bekal baik hard skill maupun soft skill yang
kami dapatkan bukan hanya di bidang keperawatan tetapi juga di bidang kesehatan
lainnya.
41
DAFTAR PUSTAKA
http://ridyaryanto23.blogspot.com/2017/02/pengertian-pkl-praktik-kerja-
https://www.slideshare.net/HildaHerman1/sterilisasi-desinfeksi-dekontaminasi
https://bangsalsehat.blogspot.com/2016/11/sop-standar-operasional-prosedur-
42
L
43
L
II
44
L
III
45
L
IV
46
L
47
L
VI
48
DAFTAR DOKUMENTASI
1. RAPID TEST
49
(Pada hari Jumat 12 Februari 20.15 WITA)
50
(Pada hari 3 Februari 2021 pukul 19.23 WITA)
51
(Pada hari minggu 21 Februari 2021 pukul 17.35)
5. STERILISASI
52
(Pada tanggal 17 Februari 2021, pukul 15.02 WITA)
53
6. OBSERVASI TINDAKAN SWAB
54
POSTER EDUKASI MAPALA MEDICAL CLINIC
(Sumber : Mapala Medical Clinic, Pada tanggal 23 Februari 2021, pukul 14.22 WITA )
55