PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang
relavan dan kompetensi keahlian masing masing, dalam upaya meningkatkan
mutu Sekolah Menengah Kejuruan dan juga menambah bekal untuk masa
yang akan datang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat
dalam persaingan seperti saat ini, selain itu dangan pesatnya perkembangan
ilmu teknologi, banyak peralatan baru yang di ciptakan guna menunjang
banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapatkan perubahan, sehingga tenaga kerja
dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus
lebih fleksible dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan
keterampilan yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan PKL siswa dan
siswi dapat mengasah dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkan
di sekolah langsung kedunia usaha atau dunia industri yang relavan dengan
kemampuan masing masing.
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan wajib bagi siswa
sekolah menengah kejuruan yaitu kegiatan belajar dengan objek dan tempat
langsung di dunia usaha atau dunia industri. Seperti yang sudah di tetapkan
dalam lembaga pendidikan kejuruan yaitu Pasal 36 ayat [3] huruf f dan Pasal
37 ayat [1] UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional. Praktik Kerja
Lapangan tersebut dimaksudkan untuk memberi wawasan praktik berdasarkan
teori teori yang di pelajari di lembaga pendidikan kejuruan dimaksud.
Sedangan ketenagakerjaan, Praktik Kerja Lapangan adalah merupakan salah
satu wujud pelatih kerja, dalam hal ini pelatihan di tempat kerja atau On the
Job Training atau OJT, Pasal 13 ayat [2] UUK.
Dalam OJT, siswa pelatihan hanya diberikan wawasan secara parsial dan
tidak utuh (sepotong-sepotong). Pada Pasal 21 UUK dan Pasal 1 angka dan
angka 7 jo pasal 7 ayat (2) huruf c dan huruf d dan ayat (3) peremenkes
1
No. per/22/Men/IX/2009, di jelaskan bahwa pemagangan yang di
berikan wawasan pada satu kesatuan kompetensi secara utuh dan
komprehensif yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia atau SKKNI karena PKL hanya merupakan suatu lembaga
pendidikan kejuruan, maka ketentuan mengenai hak-hak atau kewajiban siswa
PKL dengan instansi pelaksanaan OJT diatur dan di sepakati diantara para
pihak.
Dalam pelaksanaan pendidikan, proses pembelajaran yang terjadi tidak
terbatas dalam kelas saja. Pengajaran yang berlangsung pada Pendidikan ini
lebih ditekankan pada pembelajaran yang menerobos di luar kelas, bahkan
diluar institusi Pendidikan seperti Lingkungan kerja ataupun kehidupan
masyarakat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari PKL yaitu:
1. Memberikan pengalaman kerja secara langsung untuk menanamkan
iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli antara mutu proses
keja dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi oleh sekolah agar mencapai
keutuhan standar kelulusan.
4. Mengaplikasikan kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti
pendidikan pada Dunia kerja sesuai dengan kondisi sebenarnya di
tempat kerja.
5. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem
Garuda (PSG) antara SMK dan industry pasangan, memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di SMK dan program
latihan di dunia kerja.
6. Berfungsi sebagai anggota masyarakat kreatif, produktif, bersifat
terbuka, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan IPTEK dan
berorientasi ke masa depan.
2
C. Waktu dan Tempat
PKL ini dilaksanakan oleh kelas XI di awal semester genap. PKL
dberlangsung selama kurang lebih satu bulan yang di mulai pada tanggal
17 januari 2020 sampai dengan tanggal 21 febuari 2020. Yang
dijadwalkan enam hari kerja setiap minggunya dan dimulai pada pukul
06.45 WIB s/d 14.00 untuk shif pagi dan pukul 13.00 WIB s/d 20.00 WIB
untuk shif siang.
Adapun tempat pelaksanaan Pratik Kerja Lapangan adalah di
Rumah Sakit Anna Medika yang bertempat di Jl. Perjuangan Harapan
Baru, Kec. Bekasi utara, Kota Bekasi, Jawa barat.
3
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN / INSTANSI
A. Tinjauan Umum
4
3) Penyakit dalam
4) Bedah umum
5) Bedah Urologi
6) Kulit & kelamin
7) Syaraf
8) Patologi klinis
9) Anak
10) Mata
11) Jantung
12) Bedah tulang
13) Bedah anak
14) Paru
15) THT
16) Radiologi
2. Rawat Inap
Rawat inap adalah istilah yang berarti proses perangkapan pasien
oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit tertentu dimana
pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
RS Anna Medika memiliki Pelayanan rawat inap berupa:
a. Kamar perawatan president suite, super VIP, VIP, kelas I, II, III
b. Kamar perawatan anak
c. Kama perawatan bayi
d. ICU/NICU/PICU
e. Perinatologi
3. Penunjang Medis
Penunjang medis yang terdapat di dalam RS Anna Medika berupa:
a. Kamar oprasi
b. Kamar persalinan
c. Instalasi farmasi
d. Laboratorium klinis
e. Rontgen & USG
f. Fisioterapi
5
g. Optic
h. Ambulance 24 jam
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit
6
Gambar 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit
7
Gambar 3. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep
serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan demi masa depan yang lebih baik.
Perencanaan kebutuhan obat merupakan proses kegiatan dalam
pemeliharaan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran, unuk menghindari kekosongan obat dengan
menggunakan metode yang dapat di pertanggung jawabkan dasar dasar
perencanaan yang telah di tentukan antara lain konsumsi, epidemiologi,
kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia.
Tujuan perencanaan obat adalah untuk mendapatkan:
1. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang
mendekati kebutuhan.
2. Menghindari terjadinya kekosongan obat.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Perencanaan pada RS Anna Medika dengan melihat berapa Quantyty
suatu item yang akan di pesan, selanjutnya menghitung jumlah yang akan di
pesan, dengan cara melihat pemakaian dari bulan sebulan yang lalu, minimal
3 bulan sebelumnya, bisa 6 bulan, bisa juga 1 tahun, dengan melihat rata rata
pemakaiannya di tambah waktu pengiriman barang. Mengetahui stok
minimal dan maksimal lalu di pesan.
B. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di
rumah sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari
9
pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur, distributor, atau
pedagang besar farmasi.
Tahap pertama adalah mengecek stok obat / alkes yang ada di gudang, jika
stok masih ada tidak di pesan, tapi jika stok habis atau akan habis maka
membuat pesanan yang harus di setujui oleh apoteker lalu di pesan.
C. Penerimaan
10
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang
telah diadakan sesuai aturan kefarmasian melalui pembelian langsung, tender,
konsinyasi atau sumbangan.
Tujuan penerimaan adalah unutuk menjamin perbekalan farmasi
yang diterima sesuai kontrak baik spesifik mutu, jumlah maupun waktu
kedatangan.
Prosedur penerimaan di RS Anna Medika pada perbekalan farmasi
datang maka dilakukan pemeriksaan kesesuannya dengan surat pemesanan
atau faktur, jika tidak sesuai maka obat/ alkes dikembalikan, sedangkan jika
sesuai dengan surat pesanan atau faktur maka dilanjut dengan pengecekan
Exp.date, jumlah, jenis dan kemasan, lalu entry sesuai copy faktur, setelah
itu dimasukan kedalam kartu stok dan di simpan di tempat yang tersedia.
D. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi
di rumah sakit unutuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien
rawat inap dan rawat jalan, serta untuk menunjang pelayanan medis.
Distribusi di bagi menjadi 3 yaitu:
1. Gudang ke Rawat Inap
Distribusi pada rawat inap dilakukan dengan cara, karyawan farmasi
menulis defecta pada buku permintaan, lalu diberikan kepada petugas
gudang serta diperiksa ketersediaannya, petugas gudang farmasi
mempersiapkan obat & alkes sesuai dengan permintaan yang di tulis lalu di
input ke bagian penginputan barang yang di beri ke rawat jalan, karyawan
instalasi farmasi mengecek kesesuaiannya, setelah itu di bawa dan di
rapikan pada tempat yang tersedia di rawat jalan.
2. Gudang ke Rawat Inap
Distribusi ini dilakukan dengan cara petugas farmasi rawat inap
mengecek ketersediaan obat / alkes lalu tulis di buku defecta, lalu diberikan
kepada petugas gudang serta diperiksa ketersediaannya, petugas gudang
farmasi mempersiapkan obat & alkes sesuai dengan permintaan yang di
tulis lalu di input ke bagian pengimputan barang yang diberi ke rawat inap,
11
mengecek kesesuaiannya, setelah itu dibawa dan dirapikan pada tempat
yang tersedia di rawat inap.
12
Penyimpanan obat dilakukan berdasarkan jenisnya sediaann yaitu
dengan memisahkan antara tablet, sirup, cream & salep, tetes mata,
injeksi dll yang di susun berdasarkan abjad
Penyimpanan obat dilakukan berdasarkan golongan dengan
memisahkan antara golongan bebas, bebas terbatas, narkotik,
psikotropik, dll
Golongan narkotik dan psikotropik disimpan kedalam lemari yang
yang telah di tetapkan oleh Permenkes 28 tahun 1978 pada pasal 5,
yaitu lemari berukuran 40×80×100 cm, yang memiliki dua pintu yang
masing masing pintu menggunakan kunci yang berbeda dan kuat.
4. LASA dan HIGH ALERT
LASA (Look Alike Sound Alike) obat yang memiliki kemasan yang
mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip. Obat yang
tergolong LASA dapat dibedakan dengan menggunakan stiker yang
berwarna kuning dan bertuliskan LASA yang menempel pada rak obat.
HIGH ALERT adalah obat obatan yang memiliki resiko lebih tinggi
untuk menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi/ membahayakan
pasien secara signifikan jika terjadi kesalahan penggunaan. Obat yang
tergolong HIGH ALERT dapat di bedakan menggunakan stiker yang
berwarna merah dan bertuliskan HIGH ALERT pada obat tersebut.
5. Bahan yang mudah terbakar.
F. Pencataatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan merupakan kegiatan dalam pelaksaan obat-obat
secara tertib, bai obat-obatam yang di terima, disimpan, didistribusikan dan
digunakan di Rumah Sakit / Puskesmas dana tau unit laiinya
Tujuan dari pencatatn dan pelporan yaitu:
1. Bukti bahwa suatu kegiatan yang teah di tentukan.
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.
3. Sumber data untuk penbuatan laporan
Pencatatn dan Pelaporan pada Rumah Sakit Anna Medika dengan cara
Faktur di catatan di buku besar fakturnya, berdasarkan jatuh temponya.
13
Laporan Narkotika dan Psikotropika dilakukan pada tanggal 10 setiap
bulannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan PKL selama 1 bulan dapat saya simpulkan bahwa :
1. RS Anna medika melakukan perencaaan dengan cara Perencanaan
pada RS Anna Medikaa dengan melihat berapa Quantyty suatu item
yang akan di pesan, selanjutnya menghitung jumlah yang akan di
pesan, dengan cara melihat pemakaian dari bulan sebulan yang lalu,
minimal 3 bulan sebelumnya, bisa 6 bulan, bisa juga 1 tahun, dengan
melihat rata rata pemakaiannya di tambah waktu pengiriman barang.
Mengetahui stok minimal dan maksimal lalu di pesan.
2. RS Anna Medika melakukan pengadaan dengan cara Tahap pertama
adalah mengecek stok obat / alkes yang ada di gudang, jika stok
masih ada tidak di pesan, tetapi jika stok habis atau akan habis maka
membuat pesanan yang harus di setujui oleh apoteker lalu di pesan.
3. Prosedur penerimaan di RS Anna Medika pada perbekalan farmasi
datang maka dilakukan pemeriksaan kesesuannya dengan surat
pemesanan atau faktur, jika tidak sesuai maka obat/ alkes
dikembalikan, sedangkan jika sesuai dengan surat pesanan atau
faktur maka dilanjut dengan pengecekan Exp.date, jumlah, jenis dan
kemasan, lalu entry sesuai copy faktur, setelah itu dimasukan
kedalam kartu stok dan di simpan di tempat yang tersedia.
4. RS Anna Medika melakukan pendistribusian dengan 3 cara yaitu :
a. Gudang ke Rawat Jalan
b. Gudang ke Rawat Inap
c. Gudang Ke Ruang perawatan
5. RS Anna Medika menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan :
14
a. Suhu
b. FIFO dan FEFO
c. Jenis dan Golongan
d. LASA dan HIGH ALERT
e. Bahan yang udah terbakar
6. RS Anna Medika membuat pencatatan dengan cara Faktur di catatan
di buku besar fakturnya, berdasarkan jatuh temponya. Laporan
Narkotika dan Psikotropika dilakukan pada tanggal 10 setiap
bulannya
B. Saran
Adapun saran yang saya berikan kepada rumah sakit adalah:
1. Memperbesar ruang racikan.
2. Menambah tempat penyimpanan obat.
3. Mengganti tempat obat-obat yang mudah pecah dengan tempat yang
lebih aman.
15
DAFTAR PUSAKA
https://www.scribd.com/doc/312547975/Sosialisasi-Obat-High-Alert-Dan-LASA
https://masaoadoria.blogspot.com/2019/01/pengertian-fifo-dan-fefo-dalam-
farmasi.html?m=1
http://kampusfarmasi.blogspot.com/2015/07/penyimpanan-perbekalan-
farmasi.html?m=1
https://buletinfarmasi.blogspot.com/2011/11/perencanaan-pengadaan-dan-
distribusi.html?m=1
https://thegorbalsla.com/contoh-kata-pengantar-laporan/
http://www.rsannamedika.co.id
https://www.google.com/amp/s/smknsatubanyuputih.wordpress.com/2017/11/11/
praktek-kerja-lapangan-kurikulum-2013-rev-2017/amp/
16
LAMPIRAN
17
Lampiran 3. Surat Pemesanan Psikotropika
18
Lampiran 5. Rekapitulasi Laporan Psikotropika
19
Lampiran 7. Tanda Penerimaan Laporan Psikotropika
20
Lampiran 9. Buku Defekta
21
Lampiran 11. Alur Pemesanan
22
Lampiran 13. Alur Distribusi Resep Rawat Inap
23
Lampiran 15. Plastic klip
24
Lampiran 17. Lemari penyimpanan narkotik dan psikotropika
25
Lampiran 19. Buku Pemesanan Gudang
26
Lampiran 21. Daftar Obat High Alert
27
28