PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan,
pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia
Industri (DUDI), kegiatan tersebut sebagai suatu upaya pendektan ataupun
untuk meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dengan kompetensi keahlian yang telah dipilih serta sesuai dengan
bidangnya.
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang
memiliki suatu kegitan wajib yaitu kegiatan Praktik Kerja Lapagan (PKL),
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebuah kegiatan yang memiliki
tingkatan penting dan akan memberikan pengalaman yang akan digunakan
dimasa yang akan datang oleh siswa-siswi.
Dengan pengalaman terjun langsung di dunia usaha atau dunia
industri itu akan meningkat mental siswa-siswi pada saat bekerja nanti.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini juga merupakan salah satu kurikulum
yang harus ditempuh oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), supaya mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia
industri dan menambah wawasan sehingga ilmu yang belum siswa-siswi
pelajari di sekolah bisa di dapatkan di dunia industri serta menjadikan
gambaran untuk suatu saat siswa-siswi kerja pada dunia industri yang
sesungguhnya.
1
2
5
6
B. F. Suryanto
Tenaga Teknis
Staf Staf/Kasir Staf Staf
Kefarmasian
Yosef Layni Heni Ricky Giovanni
Siti Cholifah,SFarm
2. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di Apotek dilakukan oleh bagian unit
pembelian yang meliputi pengadaan obat bebas, obat bebas terbatas,
obat keras tertentu, narkotika dan psikotropika, dan alat kesehatan.
Pengadaan perbekalan farmasi dapat berasal dari beberapa sumber,
yaitu:
1) Pengadaan Rutin, merupakan cara pengadaan perbekalan
farmasi yang paling utama. Pembelian rutin yaitu pembelian
barang kepada para distributor perbekalan farmasi untuk obat-
obat yang kosong berdasarkan data dari buku defekta.
Pemesanan dilakukan dengan cara membuat Surat Pesanan
(SP) dan dikirimkan ke masing-masing distributor/PBF yang
sesuai dengan jenis barang yang dipesan. PBF akan mengirim
barang-barang yang dipesan ke apotek beserta fakturnya
sebagai bukti pembelian barang.
2) Pengadaan Mendesak (Cito) Pengadaan mendesak dilakukan,
apabila barang yang diminta tidak ada dalam persediaan serta
untuk menghindari penolakan obat/resep. Pembelian barang
dapat dilakukan ke apotek lain yang terdekat sesuai dengan
jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan tidak dilebihkan untuk
stok di apotek.
9
3. Penerimaan
Barang yang datang akan diterima dan dipriksa oleh petugas bagian
penerimaan barang. Produsen penerimaan barang dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Pemeriksaan barang dan kelengkapannya Alamat pengirim
barang yang dituju. Nama, kemasan dan jumlah barang yang
dikirim harus sesuai denganyang tertera pada surat pesanan dan
faktur. Apabila terdapat ketidaksesuaian, petugas penerimaan
akan mengembalikan atau menolak barang yang dikirim (retur)
disertai nota pengembalian barang dari apotek. Kualitas barang
10
4. Penyimpanan
Perbekalan farmasi yang telah diterima kemudian disimpan didalam
gudang obat secara alfabetis yang tersedia di apotek dengan
sebelumnya mengisi kartu stok yang berisikan tanggal pemasukan
obat, nomor dokumen, jumlah barang, sisa, nomor batch, tanggal
kadaluarsa, dan paraf. Contoh kartu stok obat. Penyimpanan barang di
Apotek dilaksanakan berdasarkan sistem FIFO (first in first out) dan
FEFO (first expired first out). Sistem FIFO (first in first out) adalah
penyimpanan barang dimana barang yang datang lebih dulu akan
disimpan di depan sehingga akan dikeluarkan lebih dulu dari yang
11
5. Pendistribusian
Pendistribusian obat di Apotek bisa dialurkan dari Pabrik sebagai
Produksi kemudian PBF sebagai Penyalur lalu Apotek sebagai
Pelayanan dan Pasien sebagai Konsumen.
Sebuah Pabrik farmasi tidak diperbolehkan untuk menjual
langsung produk obat jadi kepada konsumen.
Obat Narkotik dan Psikotropik hanya bisa dipesan melalui Pabrik
Kimia Farma dan PBF Kimia Farma.
6. Pelayanan
Penjualan di Apotik meliputi penjualan tunai dan kredit. Penjualan
tunai meliputi pelayanan berdasarkan resep dokter baik resep dari
13
7. Pencatatan
Pencatatan adalah suatu kegiatan dimana setiap obat yang masuk
atau keluar harus dicatat dalam buku pembelian atau buku pendapatan.
Dalam buku pembelian berisi semua catatan pembelian obat yang
sudah dipesankan dan disesuaikan dengan faktur. Dalam buku
pendapatan berisi semua catatan pengeluaran obat.
Pengeluaran obat Narkotik dan Psikotropik dicatat dalam Buku
Register Narkotik dan Psikotropik dengan mencatatkan nama serta
alamat pasien, nama obat, jumlah obat yang keluar, tanggal keluar
obat dan dokter yang memberikan resep.
8. Pelaporan
Pelaporan obat Narkotik dan Psikotropik dilaporkan setiap 1 bulan
sekali ke Dinas Kesehatan (DINKES) yang dilakukan oleh Apoteker
melalui aplikasi SIPNAP.
18
9. Pemesanan
Pemesanan obat bebas dan obat bebas terbatas dilakukan
menggunakan Surat Pesanan (SP) yang ditandatangani oleh APA yang
terdiri dari 2 rangkap Surat Pesanan.
Pemesanan obat Narkotika menggunakan 4 rangkap Surat Pesanan
(SP) diantaranya untuk PBF, Dinas Kesehatan, BPOM dan Arsip
Apotek. Khusus untuk Narkotik ditandatangani oleh APA dan
dilengkapi dengan nama jelas, nomor izin kerja, stempel Apotek.
Pemesanan obat Psikotropik menggunakan Surat Pesanan (SP)
2 rangkap diantaranya untuk PBF dan Arsip Apotek.
BAB III
URAIAN KEGIATAN
19
20
B. PERMASALAHAN
Selama melaksanakan Pratek Kerja Lapangan pasti memiliki permasalahan
yang di hadapi di lapangan.
Permasalahan yang kami adap di lapangan adalah sebagai beirkut :
1. Mendapatkan banyak tugas dari sekolah dengan pengumpulan tugas
yang di beri waktu secara singkat.
2. Mendapatkan kesempatan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
singkat sehingga kami belum banyak mendapatkan pengalaman kerja
yang banyak.
3. Sulit untuk membagi waktu untuk mengerjakan tugas sekolah dan
bekerja selayaknya sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
C. PENYELESAIAN MASALAH
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari permasalahan di atas
adalah banyak belajar untuk untuk menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya dan dapat membagi waktu antara untuk sekolah dengan
pekerjaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah saya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek
Sinkaka Farma. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya
dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya
dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki
dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.
B. Saran
Kepada para peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar
mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan
dalam dunia kerja,agar memudahkan dalam melakukan praktek kerja
lapangan di tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
21
DAFTAR PUSTAKA
Gorbalsla,2019,Contoh kata pengantar laporan , thegorbalsla.com
Yana yuni , 2015 , Manfaat Prakerin Bagi Siswa, Sekolah, dan Instansi Perusahaan,
manfaat.co.id
Rismayanti Novi, 2013 , Pengelolaan Perbekalan Farmasi Di Aptek
Dante oka , 2013 , pengelolaan sediaan farmasi di apotek sesuai standar,
academia.edu
22
LAMPIRAN
23