Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar Manusia

Rati Kristina - 526080619005


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ADAPTIF DAN HOLISTIK

1. Manusia Sebagai Makhluk Adaptif


Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai
dalam berespon terhadap lingkungan. Manusia sebagai
makhluk yang paling cepat beradaptasi maka akan
cepat menemukan rasa aman dan nyaman.
Dalam beradaptasi setiap orang memiliki cara dan respon
yang berbeda-beda, namun dalam kehidupan kebanyakan
manusia ketika mereka tidak dapat berinteraksi dengan
lingkungan akan mengalami stress dan hal itu akan
mengganggu manusia. Namun, hal tersebut tidak
berlangsung lama karena pada dasar nya mereka memiliki
kepribadian dan cara yang berbeda ketika mereka
berinteraksi dengan lingkungannya.Model konsep
adaptasi di kemukakan oleh callista roy (1969).
2. Asumsi dasar model adaptasi roy adalah :
Manusia adalah keseluruhan dari bio, psiko, sosio,
spiritual yang terus menerus berinteraksi dengan
lingkungan.
Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai
batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasrnya
manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan
baik positif maupun negatif.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Jika seseorang dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan
untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun
negatif.
Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang
dikemukakan oleh roy, diantaranya :
Focal stimulus yaitu stimulus yang berlangsung
beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai
pengaruh kuat terhadap seseorang individu. Contoh :
kuman penyebab terjadinya infeksi
Kontekstual stimulus yaitu stimulus lain yang dialami
oleh seseorang, baik stimulus internal maupun eksternal
yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi diukur secara subjektif. Contoh : daya tahan
tubuh yang menurun, lingkungan yang tidak sehat.
Lanjutan…
Residual stimulus yaitu stimulus lain yang merupakan
ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi
dalam proses penyesuaian dengam lingkungan yang
sukar dilakukan observasi. Contoh : sikap atau
keyakinan dan pemahaman klien terhadap penyakit,
persepsi klien tentang penyakit dan gaya hidup.
B. Manusia Sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik artinya manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat
dipisahkan yang terdiri dari unsur biologis, psikologis,
sosial dan spiritual. Keempat unsur tersebut tidak dapat
dipisahkan, bila ada gangguan terhadap salah satu aspek
tersebut maka akan terjadi ancaman terhadap unsur
tersebut.
Manusia sebagai makhluk biologis
Manusia dipandang sebagai makhluk biologis karena
manusia memiliki kebutuhan seperti nutrisi, oksigen,
eliminasi, cairan dan elektrolit sehingga manusia tidak
bisa lepas dari lingkungan, manusia di sediakan
lingkungan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk
dimanfaatkan dan dipelihara dalam jumlah yang tidak
berlebihan untuk melangsungkan dan mempertahankan
hidupnya.
Manusia sebagai makhluk psikologis
Manusia dipandang sebagai makhluk psikologis karena
manusia merupakan makhluk yang memiliki persaan,
pikiran dan interaksi. Dalam kehidupan aspek psikologis
diperlukan untuk menusia karena setiap individu memiliki
kebutuhan psikologis untuk mengembangkan
kepribadiannya. Dengan adanya aspek psikologis setiap
individu memiliki kecerdasan dan kepribadian yang
berbeda-beda kepribadian tersebut seperti melankolis,
sanguin, koleris, dll.
Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dipandang sebagai makhluk sosial karena
manusia perlu hidup bersama dengan orang lain dan
bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidupnya karena manusia tidak dapat melakukannya
sendiri sehingga manusia harus saling menolong satu
sama lain, dalam aspek sosial manusia dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang
berlaku di masyarakat, setiap manusia itu berbeda-beda
dalam pergaulan karena setiap manusia dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dan beradaptasi dengan lingkungan
tersebut. 
Manusia sebagai makhluk spiritual
Manusia dipandang sebagai makhluk spiritual karena
manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa dan setiap manusia memiliki keyakinan yang berbeda
terhadap tuhan, dengan adanya aspek spiritual manusia
mempunyai semangat hidup yang sejalan dengan
keyakinan yang dianutnya dan tidak melupakan yang
menciptakannya.

Anda mungkin juga menyukai