PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). AKI adalah jumlah
kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
1
2
(AKI) Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Padahal, target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000
kelahiran hidup. Tingginya AKI merupakan salah satu tantangan yang harus
yaitu mengurangi kematian ibu saat hamil dan melahirkan (ICIFPRH, 2019)
2018 sebesar 93,1% yang berarti hampir sama dengan hasil pencatatan rutin
Proporsi terbesar penolong persalinan tertinggi yaitu bidan sebesar 62,7% dan
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 yaitu sebesar 98 per 100.000 kelahiran
Capaian AKI Tahun 2019 lebih baik jika dibandingkan dengan AKI pada
tahun 2018 yang sebesar 120 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
jumlah kasus kematian ibu, juga terdapat penurunan dari 51 kasus kematian
ibu ditahun 2018, turun menjadi 41 kasus ditahun 2019. (Profil kesehatan
malaria, HIV, oedema paru, gagal ginjal, batu empedu atau penyakit lain yang
jumlah kasus kematian ibu di Tahun 2019. (Profil kesehatan Kepulauan Riau,
2019)
105/100.000 kelahiran hidup Angka ini melebihi keadaan tahun 2016 lalu
tahun 2017 terjadi sedikit kenaikan dari 4,5 per 1000 kelahiran hidup menjadi
5,7 per 1000 Kelahiran hidup (Profil kesehatan Kota Batam, 2018).
4
program Ibu dan Anak. Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan dari
Tahun 2019 adalah 6,7 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sangat rendah
jika dibandingkan dengan data AKB hasil survei seperti data AKB Nasional
2017 yaitu sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup dan data AKB Nasional
berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015 yaitu
penurunan hingga mencapai 5,1 per 1.000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun 2017( 5,7 per 1.000 kelahiran hidup). Pada
untuk hamil dengan kondisi kesehatan yang prima untuk menjalani kehamilan
terdapat pelayanan kesehatan ibu nifas yang harus dilakukan minimal tiga
kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga
hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca
5
persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan
menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang
pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
Salah satu laporan data pada bulan september 2020 mengenai 598 ibu
hamil di Indonesia yang terkena Covid-19 dan dirawat di rumah sakit. Sekitar
55 persen dari ibu hamil tersebut tidak menunjukkan gejala saat pertama kali
maternal dan neonaral. Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau
ketidaksiapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat
(ANC) dan Postnatal Care (PNC) diimbangi dengan tele komunikasi antara
memperkuat kemampuan ibu dan keluarga untuk memahami Buku KIA untuk
6
17 tujuan SDGs yang salah satunya adalah sistem kesehatan nasional yaitu
Neonatal 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 25 per 1000
kelahiran hidup. Potensi dan tantangan dalam penurunan kematian ibu dan
anak adalah jumlah jumlah tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu
Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB perlu
asuhan kebidanan masa nifas (Postnatal care), asuhan bayi baru lahir
merupakan salah satu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Sejalan
kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T, terlalu muda, terlalu sering,
terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu tua. Peserta KB aktif adalah
dengan jumlah dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah 2 ( dua )
atau motto KB “ Dua Anak Cukup “. Dari data Pasangan Usia Subur (PUS) di
atau 10,62 % dari keseluruhan pasangan usia subur dan 259.540 peserta KB
terjadi kematian pada ibu dan janin karena tidak menyeluruh pemeriksaan
Tahun 2021”.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
pola fikir varney yang didokumentasikan dengan SOAP pada ibu hamil
trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana
kesejahteraan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
berkesinambungan.
langsung.