Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUGAS SOSIAL BUDAYA

HUBUNGN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Dosen pengampu : Arum Dwi Hastuningsih, M.Pd

Oleh :
Dhoni Wahyu Pradeksa 17505244010
Fikky Faturrahman 17505244024
Gunawan Sulistyo Budi Santoso 17505244029
Bryant Rizwantuana 17505244033
Bayu Prayuda 17505244040

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i


Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan...................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Makalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan
B. Hakikat Lingkungan Bagi Kehidupan Manusia
C. Hubungan Manusia dan Lingkungan
D. Dampak Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Penduduk Sekitarnya
E.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia dan Lingkungan


Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah
dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dan berkembang dimuka bumi.
Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis
umumnya manusia dibedakan secara fisik luar dari manusia itu sendiri, sedangkan secara
rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Secara empiris dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan
sebagai ‘maakhluk yang berakalbudi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’
(1989:558). Menuurut pengertian ini manusia adalaah maakhluk Tuhan yang diberi
poteensi akal dan buudi, nalar dan moral untuk dapaat menguasai makhluk lainnya demi
kemakmuran dan kemaslaahatannya. Cambridge English Dictionary menyebutkan bahwa
maanusia adalah setiap kesatuan organ tubuh yang hidup dan punah yang berasal dari
keluarga yang ditandai dengaan adanya kecerdasan dan kemampuan berbahasa.
Sedangkan pengertian lingkungan adalah segaala seesuatu yang ada di sekitar
maanusia dan mempeengaruhi perkeembangan kehidupan manusia. Lingkungaan sendiri
terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik lingkungan adalah segala
yang tidak bernyawa seperti tanah, air, udara, iklim, kelembaban, cahaya, dan
sebagainya. Sedangkan komponen biotik adalah segala makhluk hidup yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lingkungan sangat erat
kaitannya dengan aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

B. Hakikat Lingkungan Bagi Kehidupan Manusia


Maanusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hiduupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengeenal lingkuungan hidup disekitarnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyeesuaikan dirinya dengan lingkungan. Lebih dari itu,
manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraannya. Dari sinilah lahir peradaban sebagai akibat dari kemampuan manusia
mengatasi lingkuungan agsar lingkungan mendukung kehidupaannya.
Lingkungan merupakan suatu media atau tempat dimana makhluk hidup seperti
manusia dan makhluk hidup lain tinggal, menjalani hidup, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
hhidup yang menepatinya. Lingkungan amatlah penting bagi kehidupan manusia saaat
ini. Segala hal yang aada paada lingkungaan sekitaar dapat dimaanfaatkan oleh manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung,
yaitu kemampuan liingkungan untuk mmenndukung kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya sesuai kebutuhannya. Arti penting lingkungan sekitar bagi manusia adalah
sebagai berikut :
a. Lingkungan adalah tempat hidup dan tempat tinggal bagi manusia.
b. Lingkungan menyediakan sumber – sumber penghidupan manusia.
c. Lingkungan memengaruhi karakter, sifat, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
d. Lingkungan dapat diubah dan kembangkan untuk memennuhi kebutuhan manusia.

C. Hubungan Manusia dan Lingkungan


Pada awalnya hubungan manusia dan lingkunga lebih bersifat alami dan
mencakup komponen – komponen seprti daratan, tanah, vegetasi, dan iklim. Dengan
berkembangnya peradaban dari zaman ke zaman, manusia dikelilingi oleh berbagai
benda – benda asil karyanya yang dibuat berdasrkkan kebutuhan manusia tersebut.
Benda – benda yang telah dibbuat tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan
secara keseluruhan.
Pada awalnya interaksi manusia dengan lingkungannya berjalan secara selaras
dan seimbang. Namun, belakangan ini hubungan antara keduanya tersebut berjalan
secara tiddak seimbang. Manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin berkembang menjadi lebih bersifat eksploitatif terhadap alam, sehingga
mmuncul berbagai permasalahn lingkungan. Contohnya, didaerah perkotaan
lingkunngannya didominasi oleh komponen – komponen kehidupan manusia seperti
jalan, jembatan, pemukiman, gedung perkantoran, hotel dan lain – lain, sehingga
semakin sedikit lahan terbuka hijau yang menyebabkann berbagai permasalah
lingkungan seperti banjir.
Hubungan manusia dengan lingkungan bekerja melalui dua cara. Yang pertama,
manusia dipengarui oleh lingkungan yang ada disektarnya, maksudnya manusia yang
menempati suatu linngkungan tersebut dominan bergantung pada kondisi lingkungan
sekitarnya. Contohnya, di daerah pedesaan. Di sisi lain yang kedua, manusia memiliki
kemampuan untuk mengubah lingkunngan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang
dimilikinya, cotohnya di daerah perkotaan.
Dalam kaitannya denga hubungan manusia dengan lingkungannya, terdapat
beberapa paham yang menjelaskan hakikat dari hubunngan terbut, yaitu :

1. Paham Determinisme
Paham ini menjelaskan bahwasannya manusia dan perilakunya ditentukan
oleh alam. Jadi, menurut paham ini perkembangan dan perubahan perilaku dari
suatu individu bahkan kelompok manusia di pengaruhi oleh kondisi dan perubahan
lingkungan (alam) seperti iklim, kondisi tanah, dan ekosistem lingkungan sekitar.

2. Paham Posibilisme
Paham ini menganggap bahwa kondisi alam dan lingkungan sekitar
bukanlah faktor yang menentukan perubahan perilaku dan perkembangan manusia
melainkan hanya sebagai faktor pengontrol yang memunngkinkan untuk
mempengaruhi kebudayaan manusia sekitar. Jadi, bukanlah faktor penentu
melainka proses produksi yang dipili manusia, sehingga manusia tidak bertindak
pasif atau pasrah terhadap apa yang diberikan oleh alam.

3. Paham Optimisme Teknologi


Paham ini beranggapan bahwa perkembanngan dan perubahan perilaku
manusia dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
terus berkembang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia dari zaman
ke zaman. Sehingga sangat bergantung pada teknologi dalam malakukan dan
memenuhi kebutuhan manusia yang ada.

A. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia adalah keinginan manusia terhadap barang mauupun jasa yang
dapat memenuhi kepuasan fisik maupun nonfisik demi kelangsungan hidup. Jika
kebutuhannya tercukupi, bisaa dikatakan ia telah mencapai kemakmuran.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia, diantaranya:
1. Keadaan tempat tinggal, misalnya orang yang tinggal di daerah yang dingin, ,aka
mereka butuh pakaian tebal untuk bertahan hidup.
2. Adat Istiadat yang berlaku di suatu daerah dapat mempengaruhi kebutuhan, karena
adat istiadat dapat mempengaruhi perilaku dan tuujuan hidup masyarakat setempat. Jadi adat
istiadat yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula. Seperti misalnya
upacara perkawiinan, dan tradisi lainya yang berbedaa-beda.
3. Tingkat peradaban, Semakin maju peraadaban suatu masyarakat maka semakin
banyak juga kebuthan yang diperlukan, dan semakin banyak kebutuhan maka akan semakin
tinggi juga kuwalitas barang atau jasa yang diprlukan oleh masyarakat. Pada zaman dahulu
kebutuhan manusia hanya sedikit, akan tetapi seiring majunya peraadaban kebutuhan
manusia semakin banyak. Manusia akan meencoba selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, supaya dapat mencapai keemakmuran hidup. Misalnya dahulu manusia
tidak memerlukan kendaraan sepeerti sepeda motor atau mobil, tapi saat ini sepeda motor
dan mobil sudah menjadi kebuthan yang memang diperlukan manusiauntuk bepergian.
Karena dengan menggunakan motor dapat menghemat waktu dan lebih cepat sampai ke
tempat tujuan.
Adpun jenis-jenis kebutuhan manusia, dapat dibagi berdasarkan beberapa keadaan,
1. Berdasarkan dari tingkat kepentingan
1. Kebutuhan primer atau pokok
2. Kebutuhan sekunder atau tambahan
3. Kebutuhan tersier atau kemewahan
2. Berdasarkan subjeknya
1. Individu atau kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang saja. Karena setiap orang
berbeda-beda kebutuhannya. Seperti hobi, status sosial. Pekerjaan, dll.
2. Kebutuhan sosial atau bersama. Kebutuhan bersama sangat berkaitan dengan
kesejahteraan bersama, ketertiban dan keamanan masyarakat. Seperti kebutuhan akan
fasilitas umum, tempat ibadah, jalan, rumah sakit, jembatan, dll.
3. Berdasarkan saat waktu pemenuhannya
1. Kebutuhan untuk sekarang, kebutuhan yang haarus dipenuhi pada saat ini juga,
karena jika tidaak terpenuhi maka akan menyebabkaan kerugian atau musibah yang
tidak bisaa dihindari.
2. Kebutuhan untuk maasa yang akan datang, kebutuhan yang tidak harus segera
dipenuhi saat ini juga. Jadi kebutuhan ini akaan bermanfaat untuk kebahagian dan
kemakmuraan pada masa-masa yang akan daatang. Kebutuhan jenis ini dapat
disiaapkan dari sekarang juga tanpa perlu mengganggu pemenuhan kebutuhan yang
saat ini.
4. Berdasarkan sifatnya
Manusia dalam hidupnya banyak bergantung dari lingkungan. Berbanding lurus
dengan tingginya keberagaman kebudayaan & kebutuhan manusia, maka semakin besar pula
jumlah kebutuhan hidupnya. Sehingga bisa dikatakan,, semakin banyak penduduk semakin
banyak juga ketergantungan manusia pada lingkungan.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi 2
1. Kebutuhan hidup materiil atau bersifat fisik (kebendaan) antara lain adalah udara,
air, pangan, sandang, transportasi, papan, sera perlengkapan fisik lainnya.
2. Kebutuhan nonmateriil atau bukan fisik adalah kasih sayang, rasa aman,
pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.

D. Dampak Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Penduduk Sekitarnya


Lingkungan memberikan arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup.
Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup
amkhluk hidup seperti manusia. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
dalam pemnafaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan,
dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan
sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh maansusia adalah bagaimana
manusia melakukan berbagai upaya agar kuaalitas manusia meningkat sementara
kualitas lingkungan juga semaakin baik. Lingkungan yang berkuaalitas pada akhirnya
akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraannya
sendiri.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindaakan manusia tidak jarang
memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusaakan
lingkungan hidup tidak haanya meniadakan daya dukuung lingkungan itu sendiri,
tetapi juga memberi resiko bagi keehidupan manusia. Kerusaakan lingkuungan hidup
meruupakan problemaatika besar yang dialaami umat maanusia sekaarang ini.
Bahkan, isu tentang lingkuungan hidup merupakan satu dari 3 isu global dewaasa ini,
yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran
air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan
kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusaakan sumber daya alam dan
lingkungan hidup antara lain:
1. Terus menuurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daaerah aliran sungai
3. Haabitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambaangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun.
Seiring dengan perubahan lingkungan yang terjadi, manusia memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Tujuan dari adaptasi tersebut
pada dasarnya adalah menghilangkan ketidaknyamanan dari perubahan yang terjadi.
Menurut teori hambatan perilaku (behavior constraint theory), seseorang akan berusaha
agar mampu mengontrol situasi agar tidak terjatuh pada situasi ketidakberdayaan yang
dipelajari atau learned helplessness (Veitch dan Arkkelin, 1995 dalam Helmi, 1999).
Besar atau sedikitnya kemampuan seseorang dalam melakukan kontrol inilah yang
akhirnya akan menentukan kesuksesan seseorang dalam melakukan adaptasi.
Salah satu cara agar seseorang memiliki kemampuan untuk mengontrol adalah
dengan cara memiliki privasi atas situasi tersebut (Giffort,1987 dalam Helmi, 1999).
Sedangkan privasi sendiri memiliki tiga dimensi yang terdiri dari pengontrolan terhadap
batas (boundary), upaya mendapatkan kondisi optimal dan proses multi mekanisme. Hal
ini menjelaskan fenomena penguasaan lahan dimana upaya pembukaan lahan merupakan
justifikasi penguasaan atas lahan yang ada di kawasan Segara Anakan. Batasnya
ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam melakukan pembersihan lahan. Hal
tersebut kemudian menjadi dasar seseorang untuk mengelola lahan tersebut dengan
kegiatan pertanian agar mendapatkan keuntungan yang optimal dari kepenguasaannya
atas lahan tersebut. Situasi ini kemudian menjadi faktor pendorong berkembangnya
aktivitas perekonomian dimasyarakat.
Selain bekerja di sektor perikanan, saat ini masyarakat juga banyak terlibat pada
sektor pertanian. Kegiatan ini pada dasarnya memanfaatkan lahan-lahan timbul yang
ditumbuhi oleh semak dan mangrove untuk ”dibuka” agar menjadi sumber-sumber
pendapatan baru masyarakat. Meski awalnya masyarakat tidak memiliki wawasan dalam
bidang ini, namun seiring dengan waktu mereka mampu belajar khususnya dari para
pendatang yang mengadu nasib untuk dap memiliki lahan pertanian secara cuma-cuma.
Pertengahan tahun 1980 an merupakan masa-masa kejayaan pertanian hampir diseluruh
tanah timbul di Kawasan Segara Anakan. Hasil panen melimpah dan terlihat sangat
menjanjikan sebagai sumber mata pencaharian baru untuk dipilih. Hal inilah yang
kemudian membuat sebagian masyarakat nelayan memulai profesi bertani baik secara
penuh maupun paruh waktu disela-sela kegiatan profesi utamanya sebagai nelayan.

E. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup


Ada keterkaitan antara jumlah penduduk dan penurunan kualitas lingkungan
hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup oleh manusia terdiri atas 3 faktor yaitu
jumlah manusia, jumlah sumberdaya alam yang dipergunakan oleh setiap manusia, dan
dampak lingkungan dari sumberdaya alam dipergunakan (Miller, 1982)
Dua sumber masalah kehidupan didunia yang menonjol sejak akhir abad ke dua
puluh adalah masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Kedua masalah tersebut
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan keduanya mempunyai
keterkaitan yang erat. Aspek kependudukan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan
hidup sekitar, dan sebaliknya, kualitas lingkungan hidup juga berpengaruh terhadap
kependudukan daerah tersebut.
Beberapa masalah kependudukan yang dihadapi dunia, khususnya di negara-
negara yang sedang berkembang, pada dasarnya sebagai akibat dari dua hal, yaitu:
1. Tingkat kelahiran yang tinggi disertai pendapatan perkapita yang rendah.
2. Makin merosotnya kualitas lingkungan sebagai akibat eksploitasi yang tak
terkendali.
Kedua hal tersebut menyebabkan kualitas penduduk yang rendah. Pertambahan
penduduk yang tidak terkontrol akan membawa implikasi yang erat hubungannya dengan
meningkatkan kebutuhan hidup, yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, kultural,
serta keseimbangan lingkungan. Berikut merupakan beberapa contoh masalah
kependudukan dan lingkungan hidup yang ada di Indonesia:
1. Penurunan kualitas air di permukiman bantaran sungai.
Beberapa penyebab dari penurunan kualitas air ialah:
a. Perilaku masyarakat di permukiman bantaran sungai yang membuang air limbah
domestik dari rumah dibuang ke sungai dan perilaku mengambil
b. Pembangunan perumahan atau gedung perkantoran yang berdekatan dengan
sungai sehingga menyababkan pergerakan tanah seperti erosi dan tanah longsor
c. Menambang pasir disungai

Perilaku diatas dapat mempengaruhi tekanan potensi sumberdaya air. Tekanan


potensi sumberdaya air dapat menyebabkan persediaan air tidak mencukupi,
kualitas air memburuk dan aliran air permukaan rendah.

2. Penebangan hutan secara liar guna memperluas area tanam.


Peningkatan jumlah penduduk berakibat dibutuhkannya lahan yang lebih luas untuk
permukiman ataupun bercocok tanam. Sehingga hutan yang ada pun di tebang demi
memenuhi kebutuhan lahan. Penebangan ini berakibat buruk bagi lingkungan salah
satunya yaitu menurunnya tingkat keanekaragaman hayati dan juga keanekaragaman
satwa.

3. Pencemaran udara akibat emisi kendaraan bermotor.


Perkembangan pembangunan yang pesat di Indonesia selain meningkatkan
perekonomian masyarakat juga menimbulkan permasalahan lingkungan, salah
satunya adalah pencemaran udara akibat meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.
Sektor transportasi merupakan sumber utama dari emisi gas karbon monoksida (CO)
yang mencemari udara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Munandar Sulaeman (1993) Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT Eresco, Bandung.

Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si and Winarno, S.Pd., M.Si , Ilmu Sosial & Budaya Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara, 2016, vol. 10.

Symonds, A and Hunt, SC (2005) The Social Meaning of Midwifery, Macmillan Press LTD,
London.

https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/viewFile/15652/12594

Anda mungkin juga menyukai