Anda di halaman 1dari 80

DINAMIKA DAN

MASALAH
KEPENDUDUKAN
Novi Handayani
Kompetensi Dasar
• Memahami informasi data kependudukan
• Mengidentifikasi jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk
• Menganalisis kualitas penduduk
• Menganalisis mobilitas dan pengendalian penduduk
• Mengidentifikasi masalah kependudukan dan solusinya
•Memahami peta jalan pengembangan sumber daya manusia
Indonesia
Sumber Data
Kependudukan

Kualitas dan
Kependudukan
Permasalahan Dinamika & Kuantitas

Masalah
Penduduk

Kependuduka
n
Mobilitas Komposisi
Penduduk
Penduduk
A. Sumber Data Kependudukan
①Sensus Penduduk
Sensus adalah pencatatan seluruh penduduk secara
serentak dengan tujuan utama untuk mengetahui jumlah
penduduk, persebaran, dan karakteristik penduduk.
Sensus memiliki 3 dimensi yaitu:
– Pencatatan yang menyeluruh terhadap semua orang,
– Dilaksanakan pada waktu tertentu, dan
– Mencakup suatu wilayah tertentu.
Penduduk?
• Penduduk dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang berada di
suatu wilayah dan terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling
berinteraksi.
• Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara baik
secara kuantitas maupun kualitas karena merupakan modal utama
dalam pembangunan negara.
Sensus berdasarkan status tempat tinggal penduduk:
• Sensus de jure, yang dilakukan terhadap penduduk yang bertempat
tinggal sesuai dengan identitas kependudukan.
• Sensus de facto, yang dilakukan terhadap penduduk yang tinggal di
daerah pada saat dilakukan pencatatan.
Metode sensus
• Metode canvasser: pengisian dilakukan petugas.
•Metode householder: diisi oleh tiap kepala rumah tangga. Sensus
penduduk memiliki beberapa ciri khas yaitu bersifat individu,
universal, dilakukan secara serentak dan periodik.
Informasi yang harus ada dalam sensus menurut ketetapan PBB:
• Geografi dan migrasi penduduk.
• Kondisi rumah tangga.
• Kelahiran dan kematian.
• Karakteristik pendidikan.
• Karakteristik ekonomi.
Manfaat sensus ?
• Mengetahui keseluruhan jumlah penduduk.
• Mengetahui persebaran penduduk.
• Mengetahui informasi mengenai migrasi penduduk.
• Mengetahui karakteristik penduduk.
②Registrasi Penduduk
 Registrasi penduduk berkaitan dengan komponen penduduk
yang dinamis, seperti kelahiran, kematian, migrasi penduduk,
perkawinan, dan perceraian.
 Registrasi penduduk lebih bersifat pasif karena dilakukan oleh
perwakilan keluarga.
 Dalam registrasi penduduk, penduduk yang boleh dicatat
peristiwa – peristiwa demografi adalah penduduk de jure.
• Untuk memperoleh data registrasi yang baik dan benar.
PBB menerapkan beberapa aturan yaitu:
 Ada peraturan yang memaksa penduduk untuk melapor
 Dilaksanakan oleh badan pemerintah
 Ada sanksi hukum
 Ada petugas yang melaksanakan pendaftaran, keterangan yang
dilaporkan,
 Khusus untuk pelaporan kelahiran dan kematian
 Proses tabulasi dan penyajian data.
③Survei Penduduk
 Survei penduduk hanya mencacah sebagian penduduk.
 Kelemahan metode survei adalah tidak dapat mewakili
semua penduduk.
 Kelebihan dari metode survei adalah dapat dilakukan kapan saja,
data yang diambil sesuai kebutuhan survei, data yang
dikumpulkan lebih lengkap dan rinci, serta penghematan
terhadap waktu, biaya, dan tenaga.
Bacalah pernyataan di bawah ini! Beri tanda [√] pada kotak “Benar”
atau “Salah” sesuai dengan jawaban yang paling tepat
No Pernyataan Benar Salah

1 Sensus penduduk bertujuan untuk mengetahui jumlah


penduduk, persebaran, dan karakteristiknya.
•.
2 Sensus penduduk dilakukan oleh Badan Pusat statistik
(BPS) setiap 5 tahun sekali

3 Registrasi penduduk tidak dapat diwakili oleh orang


lain termasuk keluarga

4 Survei penduduk dapat dilakukan kapan saja


5 Registrasi penduduk dilaksanakan oleh
badan
pemerintah
Bacalah pernyataan di bawah ini! Beri tanda [√] pada kotak “Ya” jika
menunjukan sebab - akibat atau “Tidak” sesuai dengan jawaban yang
paling tepat.
Diskusikan dengan teman
sekelompok!
1. Tuliskan perbedaan antara sensus, registrasi, dan
survei penduduk !
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode canvasser
dan metode house holder ?
3. Kesalahan apa saja yang biasanya terjadi dalam
pengumpulan data kependudukan ? Berikan solusi dari
permasalahan tersebut
???
1. Bayangkan seandainya anda adalah
pegawai pemerintah yang bekerja di
bappenas. Bagaimana cara anda
menentukan jumlah penambahan sarana
dan prasarana umum seperti sekolah,
rumah sakit, dan lain sebagainya?
2. Bayangkan seandainya anda adalah
seorang pengusaha,
Bagaimana cara anda menentukan
inovasi produk agar produknya banyak
terjual di pasaran?
B. Kuantitas dan Analisis
Demografi
Kuantitas Penduduk
A. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
• Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif dengan banyaknya penduduk yang produktif.
Rumus: jumlah penduduk usia non produktif x
100 jumlah penduduk usia produktif
• Ket : usia non produktif adalah usia 0- 14 tahun dan
usia
+65 tahun, usia produktif adalah usia 15 - 64 tahun
• Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan banyaknya
penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan
pada suatu daerah dan waktu tertentu.
• Sex Ratio = jumlah penduduk laki-laki x
100 jumlah penduduk perempuan
Pertumbuhan Penduduk
• Pertumbuhan Penduduk Alami didapat dari selisih antara jumlah
kelahiran dan kematian.
T=L-M

Keterangan
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
• Pertumbuhan Penduduk Total selain memperhitungkan kelahiran dan
kematian juga memperhitungkan jumlah penduduk yang melakukan
imigrasi dan emigrasi.
T = (L – M) + ( I – E)
Keterangan:
T = Pertumbuhan penduduk per tahun
L = Jumlah kelahiran per tahun
M = Jumlah kematian per tahun
I = Jumlah imigran per tahun
E = Jumlah emigran per tahun
Proyeksi Penduduk
• Proyeksi Penduduk dibutuhkan untuk memperkirakan jumlah penduduk di
masa yang akan datang guna perencanaan pembangunan.

Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n
D. Kelahiran (Natalitas)
• Kelahiran merupakan faktor penambah jumlah penduduk.
• Faktor pendorongnya adalah perkawinan usia muda, tingkat
kesehatan, dan anggapan banyak anak banyak rejeki.
• Faktor penghambatnya adalah pembatasan usia menikah, program
Keluarga Berencana, pembatasan tunjangan anak, dan anggapan
bahwa anak merupakan beban.
• Angka Kelahiran Kasar (CBR) menunjukkan jumlah kelahiran tiap
1000 penduduk dalam satu tahun.
CBR = B x 1000
P
Keterangan:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta
• Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR) menunjukkan angka
kelahiran tiap 1000 wanita di kelompok usia tertentu setiap tahun.
• Rumus:
ASFR = (Bi) / (Pfi) × 1000
• Keterangan
– ASFR = Age Spesific Fertility Rate
– Bi = jumlah kelahiran di dalam kelompok umur selama 1
tahun.
– Pfi = jumlah perempuan kelompok umur pada suatu tahun
tertentu.
– 1000 = konstanta
E. Kematian (Mortalitas)
• Kematian umumnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan, kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai,
kecelakaan lallu lintas, bencana alam, dan peperangan.
• Angka Kematian Kasar menunjukkan jumlah kematian tiap 1000
penduduk
dalam satu tahun.
Rumus: CDR = D xk
P
Keterangan:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
k = angka konstanta (1000)
• Angka Kematian Menurut Umur menunjukkan jumlah kematian tiap 1000
penduduk pada kelompok umur tertentu dalam satu tahun.
Rumus:
ASDR = Di / Pi x k
Keterangan
– ASDR = Age
Spesific Death Rate
– Di = jumlah
penduduk yang
meninggal pada
usia tertentu
– Pi = jumlah
penduduk usia
tertentu
1. Berdasarkan sensus 2015 di Jabar terdapat jumlah
penduduk 5 jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam
setahun adalah 50.000 jiwa. Berapakah CBR Jabar?
2. Misalkan pada tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia
tercatat 22 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun adalah 2 %. Berapakah proyeksi penduduk Indonesia
pada tahun 2020?
3. Pada tahun tertentu, suatu negara memiliki jumlah
penduduk sebesar 10 juta jiwa. Jika terdapat 25.000
kematian pada kelompok penduduk usia muda, 35.000
kematian pada kelompok penduduk usia dewasa, dan
40.000 kematian dalam penduduk usia tua, maka
angka
kematian kasar (CDR) negara tersebut adalah...
4. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah
2.200.000 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk per
tahunnya adalah 1,4 %. Pada tahun berapakah
penduduk Indonesia akan menjadi 2 kali lipatnya?
5. Suatu kota X mempunyai data kependudukan sebagai
berikut:
– Kelompok 0-14 tahun berjumlah 12.500 orang.
– Kelompok 15-64 tahun berjumlah 30.000 orang.
– Total jumlah penduduk adalah 50.000 jiwa.
Hitunglah berapa % beban ketergantungannya dan
angka ketergantungannya ?
1. Berdasarkan sensus 2015 di Provinsi Jabar terdapat jumlah
penduduk 5 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup
dalam setahun adalah 10.000 jiwa. Berapakah CBR Jabar?
CBR = B x 1000
P
= 10.000 x 1000
5.000.000
= 10.000.000
5.000.000
=2
Jadi, terdapat 2 bayi yang lahir setiap 1000 orang
penduduk.
• Misalkan pada tahun • Pn = Po (1 + r) n
2016 jumlah penduduk
Indonesia tercatat 22 juta = 22.000.000 (1+0,02) 4
jiwa. Tingkat
= 22.000.000 (1,02)4
pertumbuhan penduduk
per tahun adalah 2 %. = 22.000.000 (1.082)
Berapakah proyeksi = 23.804.000
penduduk Indonesia
pada tahun 2020?
• Pada tahun tertentu, • CDR = D/P x 1000
suatu negara memiliki • = 100.000 x 1000
jumlah penduduk sebesar 10.000.000
10 juta jiwa. Jika
banyaknya kematian = 100.000.000
dalam setahun adalah 10.000.000
100 ribu jiwa, maka = 10
angka kematian kasar
(CDR) negara tersebut Terdapat 10 kematian dari
adalah... setiap 1000 penduduk
• Jumlah penduduk • DT = 70
Indonesia pada tahun + To
r
2010 adalah 2.200.000 • = 70 / 1,4 +
jiwa. Laju pertumbuhan To
penduduk per tahunnya
adalah 1,4 %. Pada tahun • = 50 + 2010
berapakah penduduk • = 2060
Indonesia akan menjadi 2
kali lipatnya?
4. Diketahui: DR = usia non produktif x 100
– Penduduk muda = usia produktif
12.500
= 12.500 + 8.500 x 100
– Penduduk dewasa =
30.000 30.000
– Penduduk tua 8.500 = 2.100.000 / 30.000
Hitunglah berapa % beban = 70
ketergantungannya dan
angka ketergantungannya
?
F. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
• Faktor – faktor yang mempengaruhinya adalah faktor fisiografis,
faktor biologis, dan faktor kebudayaan dan teknologi.
• Kepadatan Penduduk Aritmatik, yaitu jumlah rata – rata penduduk
per luas wilayah.
Analisis Demografi
• Manfaat analisis demografi adalah dapat membantu pemerintah
dalam pembuatan kebijakan, dapat digunakan untuk merancang
strategi pemasaran, proyeksi penduduk, dan kondisi di masa depan,
serta untuk mengetahui daya dukung lingkungan dan kaitannya
dengan populasi penduduk.
Kualitas Penduduk
Source : UNDP
Source : UNDP
Indikator Kualitas Penduduk

Indeks
Pembangun
an
Manusia
Pendidika
Kesehatan Ekonomi
n

Lama
Usia Angka Angka Mata
Jenjang Pendapata
Harapan Kematian Pencaharia
Pendidika n
Hidup Bayi melek n
n
huruf
Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi sehingga memungkinkan penduduk untuk
mengolah sumber daya alamnya sendiri dengan baik. Penguasaan IPTEK
juga memudahkan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
sehingga taraf hidupnya meningkat.

Fakta Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia?


 Tahun 2013 IPM = 0,629
 Tahun 2014 IPM = 0,684
 Angka partisipasi sekolah (APS)
2013 penduduk usia 13-15
tahun baru mencapai 81,0% dan
usia 16-18 tahun baru mencapai
51,05.
 Pada tahun 2017 APS
menunjukkan 86% penduduk
yang menempuh pendidikan
menengah dan hanya 24,5%
yang menempuh pendidikan
tinggi.
 Rerata APS negara maju
adalah
107% untuk pendidikan
menengah, dan 75% untuk
pendidikan tinggi.
Source : UNDP
Source :
PRB-CIA
Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Penduduk Indonesia dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat
kesehatannya juga tinggi. Tingkat kesehatan penduduk suatu negara dapat
dilihat dari angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan usia harapan
hidup. Tingkat kesehatan yang baik akan mendukung tingkat produktivutas
penduduk.

Fakta Tingkat Kesehatan Penduduk Indonesia?


• Derajat kesehatan dan status gizi masyarakat masih
rendah, tercermin dari tingginya angka kematian bayi
dan usia harapan hidup.
• Selain penyakit yang diderita oleh masyarakat yang
umumnya masih berupa penyakita menular, penyakit
tidak menular seperti jantung
• Tingkat kesehatan masih rendah, angka harapan
hidup perempuan 71, laki-laki 67 (rata-rata 69 tahun)
sedangkan negara maju rerata 79 tahun.
• Angka kematian bayi 23 per 1000 penduduk, negara
maju rerata 5 kematian bayi per 1000 penduduk.

Kriteria Angka Kematian Bayi


• <10 = rendah
• 10 – 20 = sedang
• >20 = tinggi
Kualitas Penduduk Menurut Pendapatan
Semakin tinggi penghasilan maka akan semakin tinggi pula taraf
hidup seseorang. Taraf hidup suatu negara dipengaruhi oleh pendapatan
rata-rata perkapita penduduk.

Menurut Mata Pencaharian


Lapangan pekerjaan meliputi berbagai usaha misalnya bisang
pertanian, kehutanan, industri, pariwisata dsb. Semakin tinggi kapasitas
penduduk Indonesia maka ketergantungan terhadap tenaga kerja
asing dapat berkurang.
Fakta Perekonomian Penduduk
Indonesia ?
Lingkaran Setan Kemiskinan

SDA belum
diolah

Kapasitas
kapital Produktivitas
rendah rendah

Konsumsi,
tabungan & Pendapatan
investasi rendah
rendah
Diskusi Kelompok

1. Apa saja indikator yang menentukan kualitas penduduk suatu


negara?
2. Indonesia mempunyai program wajib belajar 9 tahun yang akan
berganti menjadi wajib belajar 12 tahun. Tetapi mengapa masih
banyak penduduk muda Indonesia yang tidak bersekolah hingga 9
tahun ?
3. Menurutmu bagaimana cara meningkatkan kualitas penduduk
Indonesia (aspek pendidikan, kesehatan, dan pendapatan) ?
Sebutkan contoh kebijakan/program pemerintah dalam usaha
meningkatkan kualitas penduduk Indonesia !
4. Mengapa negara maju yang pertumbuhan penduduknya lebih sedikit
daripada negara berkembang, kualitas penduduknya lebih tinggi?
D. Komposisi Penduduk

• Komposisi penduduk merupakan pengelompokan


penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
• Beberapa contoh dasar penggolongan penduduk
antara lain umur dan jenis kelamin, status
perkawinan, tempat tinggal (desa atau kota), jenis
pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan
agama.
• Komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik
yang
disebut piramida penduduk.
Piramida

penduduk
Bentuknya

Ekspansif Stasioner Konstruktif


Limas Granat Batu Nisan

+ = -
Piramida Penduduk Ekspansif

+
Ciri - ciri
 Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
 Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
 Tingkat kelahiran bayi tinggi
 Pertumbuhan penduduk tinggi
Piramida Penduduk Stasioner

=
Ciri - ciri
 Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
 Tingkat kelahiran rendah
 Tingkat kematian rendah
 Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
Piramida Penduduk Konstruktif

-
Ciri - ciri
 Sebagian besar penduduk berada kelompok
usia dewasa atau tua
 Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
 Tingkat kelahiran semakin rendah
 Pertumbuhan penduduk terus berkurang
E. Mobilitas Penduduk dan
Pengendaliannya
• Pengertian Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk atau migrasi merupakan perpindahan
penduduk dar suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi sangat
penting berkaitan dengan densitas dan kepadatan dan distribusi
penduduk yang tidak merata.
Peta Konsep

Migras
i
Jenis –
Faktor jenis Pengendalia
migrasi Migrasi n

Migrasi Migrasi
Migrasi Migrasi
Internasiona Permane
risen
l n
Internal

Urbanisa Transmigra
Imigrasi Emigrasi
si si
Peta Kepadatan Penduduk Indonesia 2010
Migrasi Angkatan Kerja Antar Provinsi,
201010
Jenis-jenis Migrasi
• Migrasi Sirkuler atau non permanen adalah migrasi yang dilakukan
tanpa bertujuan untuk menetap.
– Migrasi Ulang Alik (Komuter), adalah perpindahan penduduk yang
dilakukan secara rutin dalam waktu kurang dari 24 jam (satu hari).
– Migrasi Musiman, adalah perpindahan penduduk yang dilakukan secara
musiman.
– Evakuasi, adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena alasan
keamanan.
– Week End, adalah perginya orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan
untuk mencari tempat di luar kota sebagai tempat untuk melepas lelah
dan penat pada akhir pekan.
– Turisme, adalah perpindahan penduduk untuk mengunjungi tempat-
tempat
wisata.
Jenis-jenis Migrasi
Migrasi Permanen adalah migrasi yang dilakukan dengan bertujuan untuk
menetap. Migrasi permanen dibagi menjadi 2 yaitu:
A. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara
ke negara lainnya.
– Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara
lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi
disebut imigran
– Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara
lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
B. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam
satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut :
– Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan
menetap.
– Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat
penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah
republik Indonesia.
Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia
dapat dibedakan atas :
• Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan
dan dibiayai oleh pemerintah
• Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan
degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena
bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan
proyek
• Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang
dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
• Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke
daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama
Urbanisasi
• Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan
tujuan menetap.
• Urbanisasi pada umunya terjadi karena ketidakpuasan
masyarakat desa terhadap daerah asal (faktor pendorong)
dan adanya harapan terhadap kehidupan yang lebih baik di
perkotaan (faktor penarik)
Faktor Pendorong

Faktor pendorong dari desa yang menyebabkan


terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
• Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
• Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau
mengalami kekeringan.
• Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah)
daripada perkotaan.
• Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
• Upah kerja di desa rendah.
• Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi,
kemarau panjang, dan wabah penyakit.
Faktor Penarik

Perpindahan ke daerah tujuan (area of destination)


dimungkinkan oleh karena adanya beberapa faktor penarik yaitu:
• Kesempatan kerja lebih banyak.
• Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
• Kesempatan yang lebih tinggi memperoleh pendidikan atau
pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki.
• Keadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca
perumahan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
• Ketergantungan, seperti dari seorang isteri terhadap
suaminya yang tinggal di tempat yang dituju.
• Penyediaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang
berbeda atau yang baru dilihat dari berbagai sisi lingkungan,
penduduk atau budaya masyarakat sekitar.
Migrasi Risen (Recent Migration) Tahun 2000, 2005, dan
2010
0
20000000
25000000

5000000
15000000

10000000
NAD
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I
Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kalti m
Sulut
Jumlah Tenaga Kerja Migran

Sulteng
Sulsel
Sul.Te
Menurut Provinsi Tahun 2000 dan 2005

nggara
Maluku
Irian Jaya
2000
2005
Alasan Bermigrasi Para Pekerja Migran di Indonesia, 2010

1%
Pekerjaan
4%
4%
Mencari Pekerjaan

Pendidikan
19% 38%

Perubahan Status Perkawinan

ikut keluarga inti/famili lain


3%
perumahan
2%

keamanan

29% lainnya&TT
Dampak Negatif Mobilitas Penduduk

Dampak negatif urbanisasi bagi kota


• Meningkatnya jumlah pengangguran.
• Meningkatnya angka kriminalitas.
• Munculnya slum area (daerah kumuh).
• Kemacetan dan kecelakaan. lalu lintas semakin sering terjadi

Dampak negatif urbanisasi bagi desa


• Tenaga terampil di desa berkurang karena berpindah ke kota.
• Penduduk desa yang bersekolah di kota umumnya enggan
kembali ke desa.
• Tenaga yang tertinggal di desa, umumnya orang-orang tua yang
sudah tidak terampil dan produktif lagi.
• Pembangunan di desa mengalami hambatan
Dampak negatif transmigrasi
• Memerlukan banyak biaya.
Program transmigrasi terutama yang bukan swakarsa
memerlukan banyak biaya. Biaya-biaya tersebut untuk
pemberangkatan sejumlah transmigran dan pembukaan lahan
baru.
• Sering timbulnya konflik antarmasyarakat transmigran
dan masyarakat setempat
Masyarakat setempat, khususnya masyarakat tujuan transmigrasi
yang berada di pedalaman sangat sulit menerima pendatang baru,
apalagi mereka menganggap bahwa transmigran mengambil
lahan garapan mereka. Hal tersebut sering memicu kecemburuan
antara masyarakat setempat terhadap para transmigran, bahkan
di antara mereka sering terjadi konflik.
Dampak Positif Mobilitas Penduduk

• Terpenuhinya tenaga kerja di berbagai sektor industri karena


banyak pekerja datang dari desa
• Terjadinya proses akulturasi kebudayaan dari penduduk
berbagai asal daerah
• Terjadinya arus uang ke desa yang berasal dari
pendatang
• Dapat menyebarkan bahasa Indonesia ke berbagai
pelosok
negeri
Penanggulangan dampak negatif urbanisasi

• Pemerataan pembangunan industri sampai ke desa-desa.


• Pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga
memperlancar hubungan desa dengan kota.
• Mengoptimalkan usaha pertanian, sehingga tingkat
pendapatan masyarakat desa.
• Pembangunan fasilitas umum di desa, seperti
listrik,
puskesmas, sekolah, pasar, dan lain-lain.
Penanggulangan dampak negatif Transmigrasi

• Pemerintah harus senantiasa memberikan penyuluhan pada


masyarakat khususnya masyarakat yang taraf hidupnya
rendah di perkotaan, dalam menumbuhkan kesadaran untuk
melakukan transmigrasi.
• Pemerintah juga memberikan penyuluhan dan pembinaan
terhadap masyarakat setempat di daerah tujuan transmigrasi.
• Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat
setempat berupa fasilitas-fasilitas yang serupa yang diberikan
pada para transmigran sehingga dapat meminimalisir
kecemburuan sosial.
• Pemerintah setempat mengadakan forum bersama yang
mempertemukan antara masyarakat setempat dan para
transmigran, sehingga lebih mempererat hubungan di antara
mereka.
F. Permasalahan kependudukan dan Solusinya

• Jumlah Penduduk Besar


Jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun ke tahun
mengakibatkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi di
antaranya peningkatatn permintaan barang kebutuhan pokok
terutama pangan sedangkan produktivitas sulit bertambah,
ketimpangan antara jumlah tenaga kerja dengan lapangan kerja
yang tersedia, meningkatnya jumlah pengangguran dan kriminalitas.
Upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan mencanangkan program KB sebagai gerakan nasional,
membatasi usia pernikahan, membatasi pemberian tunjangan anak
untuk pegawai negeri dan perwira TNI.
• Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk yang tidak merata disebabkan oleh faktor
fisiografis, biologis, kebudayaan dan teknologi. Pemusatan penduduk
di wilayah-wilayah tertentu menimbulkan berbagai permasalahan di
antaranya menurunnya kualitas lingkungan hidup, stabilitas
keamanan terganggu, munculnya pemukiman kumuh, bertambahnya
pekerjaan di sektor informal yang mengganggu ketertiban
umum.Upaya yang dilakukan pemerintah di adalah
antaranya melaksanakan program transmigrasi,
melaksanaanpembangunan serta menambah sarana dan prasarana
pemerataan program
umum.
Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya
manusia Indonesia
• Pengembangan sumber daya manusia bertujuan mewujudkan
manusia yang terampil, mandiri, produktif, kreatif, inovatif, disiplin,
dan berorientasi ke masa depan untuk menciptakan kehidupan
yang lebih baik. Pengukuran indeks sumber daya manusia berdasar
empat pilar yaitu pilar kesehatan & kesejahteraan, pilar pendidikan,
pilar tenaga kerja dan lapangan kerja, dan pilar dukungan
lingkungan.
Do not edit
without permission !

Contact:
novihan07.blogspot.co.id no
vihandayani93@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai