Anda di halaman 1dari 4

Jawaban soal nomor 1

1. Penduduk adalah semua orang yang menetap di suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi meniadi modal pembangunan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena it, kebijakan dalam bidang kependudukan perlu diarahkan
untuk mencapai jumlah penduduk yang menguntungkan (optimum) serta kualitas yang diharapkan
mampu mencapai sasaran pembangunan. Memperkirakan jumlah penduduk optimum banyak
mengalami kesulitan karena perkiraan in bersifat dinamis, sesuai perkembangan sumber daya alam
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memperoleh gambaran mengenai
penduduk, diperlukan informasi data demografi yang dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu
sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk. Sensus penduduk atau cacah jiwa, yaitu
penghitungan jumlah penduduk oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Sensus
penduduk dilaksanakan tip 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut PBB
sensus adalah proses menyeluruh dari pengumpulan, analisis dan publikasi data demografi, sosial,
ekonomi pada waktu tertentu kepada seluruh penduduk di suatu negara. Sensus penduduk atau cacah
jiwa dilakukan pertama kali di Babilonia pada tahun 4000 SM. Pada abad ke-16 dan 17 sensus penduduk
juga pernah dilakukan di Italia, Sisilia dan Spanyol. Tujuan sensus saat itu untuk tujuan militer,
pemungutan pajak dan perluasan teritorial kerajaan militer. Sensus secara modern dilaksanakan di
Quebec tahun 1666 dan di Swedia tahun 1749. Amerika Serikat baru melakukan sensus pada tahun 1790
dan Inggris pada tahun 1801 yang diikuti oleh masing-masing negara jajahannya. Raffles melakukan
sensus di Indonesia pada tahun 1815, selanjutnya tahun 1920, 1930. Kegiatan sensus penduduk meliputi
kegiatan pengumpulan, pengolahan, penilaran, analis, dan penyajian data-data kependudukan. Data
yang disaiikan meliputi data demografi, sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Selanjutnya, data-data
tersebutdapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk bahan perencanaan kebijakan
pembangunan. Sensus dilakukan secara serempak dan menyeluruh, artinya pendataan penduduk
dilakukan pada saat dan waktu yang sama. Pencacahan penduduk di Indonesia dilakukan dengan
metode canvasser, artinya sensus dilakukan ole petugas sensus dengan mengunjungi setiap rumah dan
mencatat keterangan dari setiap rumah tangga. Di negara maju, sensus dapat dilakukan dengan metode
house holder. Metode ini dilakukan dengan cara setiap rumah tanga mengisi sendiri daftar pertanyaan
yang diterima dari petugas sensus atau melalui surat/pos.

Terdapat dua macam teknik dalam melaksanakan sensus penduduk.

a. Sensus De Facto, yaitu perhitungan penduduk yang didasarkan pada tempat di mana individu-individu
berada pada malam sebelum sensus dilakukan keesokan harinya.

b. Sensus De Yure, yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benar-benar bertempat


tinggal di wilayah yang dilaksanakan sensus. Jadi, penduduk yang hanya bertamu atau menumpang tidak
ikut di data.
2. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari
waktu ke waktu. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (natalitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Pada setiap negara atau
masyarakat pertumbuhan penduduknya mengalami empat periode sesuai dengan tingkat kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Periode-periode tersebut adalah sebagai berikut.

1. Periode Pertama: Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai
dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah schingga disebut periode statis.

2. Periode Kedua: Tahap kedua ini angka kematian malai turn karena adanya perdaikan giai makanan
dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan pendadak menadi copat mengingat angka kelahiran
yang masih tinggi.

3. Periode Ketiga: Periode in ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat
kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun,
penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

4.Periode Keempat: Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara
perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini disebut periode penduduk stasioner.
Hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pembangunan tergantung pada tahap-tahap
pembangunan itu sendiri. Komposisi Penduduk Menurut Umur

3. Komposisi penduduk menurut umur adalah pengelompokan penduduk berdasarkan golongan umur,
yaitu sebagai berikut.

-Umur 0-14 tahun, dinamakan dengan usia muda.

-Umur 15-64 tahun, dinamakan usia dewasa atau usia produktif.

-Umur 65 tahun ke atas, dinamakan usia tua.

Komposisi penduduk menurut umur berpengaruh terhadap struktur penduduk/susunan penduduk.


Terdapat tiga jenis struktur penduduk yaitu sebagai berikut.

a.Struktur penduduk muda, yaitu susunan penduduk yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia
muda. Hal ini disebaban oleh adanya tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah
sehingga jumlah penduduk akan terus meningkat untuk beberapa tahun yang akan datang.

b.Struktur penduduk dewasa, yaitu susunan penduduk yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia
dewasa. Hal ini disebabkan karena adanya tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian yang
rendah pula. Dengan demikian, jumlah penduduk akan tetap di masa mendatang.
c.Struktur penduduk tua, yaitu susunan penduduk yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia tua
karena adanya tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi. Keadaan in
mengakibatkan jumlah penduduk akan terus menurun di masa mendatang.

Manfaat yang diperoleh dari komposisi penduduk menurut unar adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui jumlah penduduk usia sekolah.

b.Mengetahui jumlah angkatan kerja.

c. Mengetahui beban ketergantungan.

d.Memperkirakan penduduk di masa datang.

JAWABAN SOAL NOMOR 2

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik Merupakan jumlah rata-rata penduduk yang menempati wilayah
seluas satu kilometer persegi. Angka kepadatan penduduk inilah yang sering kita jumpai dan hanya
disebut kepadatan penduduk.

2. Kepadatan penduduk= Jumlah penduduk (jiwa)/luas wilayah (km2)

= 242.054 jiwa/24,37 km2

= 9932 jiwa/km2

Ini berrti tiap wilayah seluas 1 km2 rata terdapat penduduk berjumlah 9932 jiwa

JAWABAN SOAL NOMOR 3

1. Dalam Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalah rang yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Menurut Rustiadi, et al. (2006),
wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana
komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Dengan
demikian batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis.
Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumber daya buatan (infrastruktur),
manusia serta bentuk-bentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi
antar manusia dengan sumber daya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis tertentu.
Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey dalam Rustiadi et al., 2006) mengenai tipologi
wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu: (I) wilayah homogen
(uniform/homogenous region); (2) wilayah nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning
region atau programming region).
2. Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason dalam Tarigan, 2005) berdasarkan fase kemajuan
perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi: (1) fase pertama yaitu wilayah formal yang
berkenaan dengan keseragaman/homogenitas. Wilayah berasal dari bahasa Arab "wala-yuwali-wilayah"
yang mengandung arti dasar "saling tolong menolong, saling berdekatan baik secara geometris maupun
similarity"". Contohnya: antara supply dan demand, hulu-hilir. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit geografis berdasarkan kedekatan,
kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional (tolong-menolong, bantu-membantu, lindung-
melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah pengembangan adalah
pewilayahan untuk tujuan pengembangan/pembangunan/development. Tujuan-tujuan pembangunan
terkait dengan lima kata kunci, yaitu: (i) pertumbuhan; (ii) penguatan keterkaitan; (iii) keberimbangan;
(iv) kemandirian; dan (v) keberlanjutan. Formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam menurut
kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan politik. (2) fase kedua yaitu wilayah
fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar
bagian-bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan
terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling berkaitan. (3)
fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-
keputusan ekonomi. Menurut Saefulhakim, dkk(2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang
antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional.

SUMBER: BMP PWKL4102 MODUL 5 DAN 6

Anda mungkin juga menyukai