Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Made Dwi Aya Praditya

No : 20

Sumber data mengenai jumlah dan keadaan penduduk yang ada di wilayah tertentu secara umum
dapat dilakukan dengan cara-caea berikut.

1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah proses pencatatan, penghitungan, dan publikasi data demografis yang
dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu
secara bersamaan. Sensus penduduk disebut juga cacah jiwa. Biasanya sensus penduduk
dilakukan secara berkala 5 tahun, 10 tahun, atau 15 tahun. Di Indonesia sendiri sensus penduduk
dilakukan setiap 10 tahun sekali dengan angka tahun genap, misalnya 1990, 2000, dan 2010.
Data yang diperoleh dari sensus penduduk berupa jumlah penduduk, persebaran penduduk,
tingkat kemakmuran, dan komposisi penduduk.
Berdasarkan pelaksanaannya, sensus dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut.
a. Sensus de Jure
Proses pencacahan penduduk yang dilakukan kepada semua penduduk yang tercatat
berdomisili di suatu daerah yang terbukti dengan kartu tanda penduduk. Metode ini
memiliki keuntungan yaitu data dapat diperoleh secara pasti tanpa terpengaruh keluar
masuknya penduduk. Namun jika perpindahan yang terjadi belum dicatat, jumlah
penduduk tidak dapat diketahui secara pasti.
b. Sensus de Facto
Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh
petugas ketika dilaksanakan sensus. Metode ini tidak membedakan antara asli yang
menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu. Sensus ini sangat
mudah dan sederhana untuk diakukan, tetapi sangat dipengaruhi oleh adanya arus
perpindahan penduduk.
Berdasarkan cara pengisian formulir, metode sensus dapat dibagi menjadi sebagai
berikut.
a) Metode Householder
Pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk
yang disensus untuk diisi dan akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Metode
ini sangat mudah dilakukan, tetapi untuk mengisinya penduduk sering kurang paham
dengan data yang harus diisikan. Penduduk yang dapat mengisi tanpa bantuan petugas
hanya terbatas pada penduduk yang berpendidikan tinggi.
b) Metode Canvasser
Pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan dengan cara petugas mendatangi
satu per satu rumah penduduk untuk mencatat data kependudukan. Metode ini
memberikan data yang lebih akurat karena semua pertanyaan dapat dijawab, tetapi
memerlukan waktu dan jumlah petugas yang banyak,
Contoh Hasil Sensus Penduduk
Hasil sensus penduduk Indonesia yaitu:
1) Tahun 1920 = 34,3 juta jiwa.
2) Tahun 1930 = 60,7 juta jiwa.
3) Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa.
4) Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa.
5) Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa.
6) Tahun 1990 = 179,3 juta jiwa.
7) Tahun 2000 = 209,6 juta jiwa.

2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah status
seseorang, seperti peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan
kematian. Registrasi penduduk dilakukan oleh pemerintah setingkat desa, Dinas Catatan Sipil.
Data-data yang diperoleh dari pemerintah diterbitkan dalam bentuk monografi, sedangkan data
yang diperoleh dari dinas kemudian dihimpun oleh badan statistik untuk dilaporkan dalam
bentuk data statistik kependudukan.
Contoh registrasi penduduk :
1) kelahiran
2) kematian
3) perkawinan
4) perceraian
5) migrasi penduduk
6) adopsi anak

3. Survei Penduduk
Survei penduduk hampir sama dengan sensus penduduk, Akan tetapi, dalam survei penduduk
data kependudukan tidak menghitung seluruh penduduk yang ada, melainkan dengan cara
penarikan sampel yang bisa dianggap mewakil karakteristik penduduk secara umum. Waktu
pelaksanaan survei dapat dilakukan kapan saja menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan
finansial. Contoh survei penduduk yaitu survei angkatan kerja, survei kesehatan di Indonesia,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai