Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL SKRIPSI

A. Judul
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di
Kabupaten Tulungagung Tahun 2005-2012.

B. Latar Belakang Masalah


Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional diimplementasikan dengan
melakukan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakikatnya
merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan pembagian
pendapatan

masyarakat,

meningkatkan

hubungan

ekonomi

regional

dan

mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder


dan tersier.
Pembangunan ekonomi yang berhasil akan dapat mendukung adanya
pencapaian pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang ideal di sini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan pertumbuhan yang berlangsung terus
menerus disertai dengan terciptanya lapangan kerja, tidak merusak lingkungan, lebih
tinggi dari laju pertumbuhan penduduk, disertai dengan distribusi pendapatan yang
adil, kontribusi sektoral yang merata, tidak meninggalkan sektor pertanian, serta
kenaikkannya riil. Pertumbuhan ekonomi tinggi yang dicapai melalui pembangunan
ekonomi pada akhirnya diharapkan akan mampu melahirkan banyak lapangan kerja
dan penyerapan tenaga kerja.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut di Kabupaten
Tulungagung juga telah dilaksanakan pembangunan ekonomi dengan harapan
mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dan mampu menopang peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
1

Tulungagung dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir adalah cukup


menggembirakan dan trend-nya terus menaik. Sektor yang menjadi penyumbang
paling dominan bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung selama Tahun
2005 2012 adalah sektor listrik, gas dan air bersih, yang selalu di atas level 10
persen.
Fenomena ekonomi yang terjadi di Kabupaten Tulungagung di penghujung
tahun 2011 dan terus berlanjut pada tahun 2012, yaitu: (1) pergerakan investasi yang
terjadi begitu lamban; (2) aktivitas dunia usaha semakin menurun; (3) sempitnya
lapangan kerja; (4) sementara jumlah penduduk dan angkatan kerja bergerak begitu
cepat.
Gambaran demografi Kabupaten Tulungagung dalam kurun lima tahun
terakhir (2005-2012) adalah sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk usia kerja umur 1064 tahun selama lima tahun terakhir ini
meningkat rata-rata 0,68% per tahun, yaitu dari 661.758 orang pada Tahun 2005
menjadi 684.721 orang pada Tahun 2012 atau sekitar 66 persen dari jumlah
penduduk;
2. Selanjutnya jumlah angkatan kerja pada tahun 2012 diperkirakan 651.243 jiwa,
yang meliputi kelompok usia produktif (2554 tahun) dan kelompok usia
sekolah (1524 tahun);
3. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami perubahan yang
bervariasi, yaitu pada Tahun 2005 sebesar 2,25%, Tahun 2006 sebesar -0,41%,
Tahun 2007 sebesar 2,77%, Tahun 2008 sebesar 3,23% dan Tahun 2009 sebesar
2,01%. Dengan demikian rata-rata TPAK per tahun sebesar 1,97%;

4. Pada Tahun 2009, banyaknya penduduk usia produktif (1564 tahun) mencapai
612.129 jiwa, sedangkan banyaknya penduduk belum produktif (014 tahun)
dan tidak produktif (65 tahun ke atas) mencapai 250.183 jiwa. Dengan demikian
angka beban tanggungan (burden of dependency ratio) penduduk Kabupaten
Tulungagung pada Tahun 2009 mencapai 1:1,9. Ini berarti bahwa tiap 100 orang
penduduk Kabupaten Tulungagung yang berusia produktif harus menanggung
kurang lebih 190 orang usia belum dan tidak produktif;
5. Sedangkan jumlah penganggur diperkirakan masih sekitar 35.102 orang di akhir
tahun 2009, baik karena faktor sempitnya lapangan kerja maupun terhentinya
usaha sebagai akibat lesunya kondisi ekonomi.
Kondisi bertambahnya jumlah penduduk dan angkatan kerja di Kabupaten
Tulungagung tampaknya sejalan dengan transisi demografi berupa turunnya angka
kelahiran maupun kematian sehingga penduduk usia produktif meningkat lebih
cepat dibandingkan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan. Hal ini
menimbulkan permasalahan akibat bertambahnya penduduk usia produktif, karena
perekonomian Kabupaten Tulungagung tidak cukup besar untuk menyediakan
lapangan kerja secara optimal bagi pengangguran dan angkatan kerja baru yang
cenderung semakin meningkat. Melihat permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten
Tulungagung tersebut tersebut, maka diperlukan suatu perencaan strategis yang
bersifat terpadu (komprehensif) baik dari sisi permintaan maupun dari sisi
penawaran tenaga kerja.
Berdasarkan aspek lain, secara masif capaian indikator ekonomi makro
tersebut pertumbuhan ekonomi yang terus naik- belum diikuti dengan
perkembangan indikator mikro. Tampaknya justru terjadi kondisi yang kontradiktif
antara

indikator

ekonomi

makro

dengan

jumlah

penduduk

miskin

dan

pengangguran, artinya indikator makro menunjukkan perbaikan, namun di sisi lain


3

jumlah penganggur dan penduduk miskin semakin banyak. Sebagai informasi,


tampak angka pengangguran yang terjadi sejak tahun 2003 hingga tahun
2009 adalah relatif besar dan belum menunjukkan penurunan yang cukup signifikan
(Data Pokok Kabupaten Tulungagung: 2009:62).
Apabila ditelusuri penyebab ketidakselarasan antara indikator makro
ekonomi dengan penduduk miskin dan penganggur tampaknya lebih banyak
disebabkan

ketimpangan

pendapatan,

ketimpangan

antar

wilayah,

dan

kebijakan Pemerintah Pusat pada tahun 2008 yang menaikkan harga BBM secara
drastis (Indikator Makro Ekonomi: 2009: 18).
Berpijak pada pokok pikiran tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Tulungagung.

C. Identifikasi Masalah
Bahwa masalah pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung adalah sedemikian kompleks, karena itu
alternatif-alternatif sebab terjadinya masalah akan dikumpulkan dan selanjutnya
akan diteliti sesuai dengan batas kemampuan penelitian. Masalah yang dapat
diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun?;
2. Apakah pertumbuhan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun mengalami
adanya peningkatan/penurunan?;
3. Seberapa besar pertumbuhan angkatan kerja dari tahun ke tahun?;
4. Apakah besarnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi mampu meningkatkan
tingkat penyerapan terhadap tenaga kerja yang ada?;

5. Apakah besarnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi memberikan pengaruh


terhadap penyerapan tenaga kerja?;
6. Seberapa besar sumbangan pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga
kerja di Kabupaten Tulungagung?;
7. Apakah ada hubungan yang positif dan/atau negatif antara pertumbuhan
ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung?.

D. Pembatasan Masalah
Untuk meneliti masalah secara detail atas pokok permasalahan yang
dihadapi berkenaan dengan pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung sudah barang tentu memerlukan suatu usaha
dari peneliti dan mengingat peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam hal
waktu, tenaga, biaya dan lain-lain, maka penelitian ini dibatasi hanya pada pokok
permasalahan: pengaruh besarnya pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung?

E. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di
atas, maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut: Seberapa besar
pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga di Kabupaten
Tulungagung periode 2005-2012?

F. Metode Penelitian
1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek penelitian di sini meliputi dua hal pokok yakni: pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung. Lokasi penelitian
adalah Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Periode waktu meliputi
kurun waktu delapan tahun yaitu tahun 2005 sampai dengan tahun 2012.
5

2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik yaitu
mengurai dan mendeskripsikan mengenai situasi yang terjadi berdasarkan data
yang ada dengan rujukan teori untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung.
3. Jenis Data dan Variabel Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif serta terdiri atas data primer dan sekunder. Data kuantitatif meliputi
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Sementara untuk data
kualitatif meliputi: visi dan misi serta gambaran umum Kabupaten Tulungagung.
Variabel input adalah pertumbuhan ekonomi dan variabel output adalah
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam mendapatkan data primer
maupun data sekunder adalah sebagai berikut:
a.Riset Lapangan
Riset lapangan ini dilakukan guna mendapatkan data sekunder dengan
melakukan pencatatan data yang ada di BPS, Bappeda serta instansi/kantor/
dinas/bagian yang terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja.
b.

Studi Literatur
Studi ini dilaksanakan untuk mendapatkan dan mengetahui hasil kajian
pustaka, konsep maupun teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian,
utamanya yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, pembangunan
ekonomi, pendapatan nasional, serta pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap
penyerapan tenaga kerja.

5. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Kualitatif
Membuat deskripsi, narasi dan uraian-uraian berkenaan dengan, antara lain:
(1) perkembangan pertumbuhan ekonomi, dan (2) perkembangan penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung.
b. Analisis Kuantitatif
1). Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Xt Xt-1
Gx = ---------------- x 100%
Xt-1
Keterangan :
Gx = Perkembangan pertumbuhan ekonomi
Xt = Pertumbuhan ekonomi pada tahun tertentu
Xt-1 = Pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya
2). Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja
Xt Xt-1
Gx = ---------------- x 100%
Xt-1
Keterangan :
Gx = Perkembangan penyerapan tenaga kerja
Xt = Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada tahun tertentu
Xt-1 = Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada tahun sebelumnya
3). Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tulungagung, rumusnya adalah
sebagai berikut (Anto Dajan: 2000 :367):
Y = a + b.X
di mana :
n.XY X.Y
b = -----------------------n. X2 (X)2

dan

a = (Y b.X)/n

Keterangan:
Y = Penyerapan tenaga kerja
a = Konstansta ( besarnya penyerapan tenaga kerja jika X=0)
b = Koefisien regresi
X = Pertumbuhan ekonomi
n = Jumlah tahun
4). Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui ada tidaknya keeratan hubungan antara variabel bebas
pertumbuhan ekonomi dengan variabel terikat penyerapan tenaga kerja,
rumusnya adalah sebagai berikut (Anto Dajan: 2000 :376):
n.XY X.Y
r = -----------------------------------------Vn.X2 (X)2 V n.Y2 (Y)2
Keterangan:
Y = Penyerapan tenaga kerja
X = Pertumbuhan ekonomi
n = Jumlah tahun
G. Tinjauan Pustaka
Menurut Sadono Sukirno dalam buku yang berjudul Pengantar Teori Makro
Ekonomi, yang dimaksud pertumbuhan ekonomi adalah: Pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat.
Masalah

pertumbuhan

ekonomi

dapat

dipandang

sebagai

masalah

makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya


kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.
Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan
selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan
menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Di
samping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan
pengalaman kerja dan pendidikan menambah ketrampilan mereka. Perkembangan
8

kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor


produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan
jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerapkali lebih besar
dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan
ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. Sedikit-dikitnya ada dua alasan yang
menyebabkan sesuatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang
teguh dalam jangka panjang, yakni:
a. Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus menerus
bertambah.
b. Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat
Kedua alasan ini merupakan pendorong utama kepada pemerintah untuk berusaha
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barangbarang modal, luas tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di
dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para
pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan
atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan
barang-barang

baru,

mempertinggi

efisiensi

dalam

memproduksi

barang,

memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan


sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam
organisasi perusahaan dengan tujuan mempertinggi efisiensinya.
Menurut Teori Pertumbuhan Neo-Klasik dari Solow-Swan menyebutkan
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tergantung pada: (a) Pertambahan modal dan
produktivitas modal marginal; (b) Pertambahan tenaga kerja dan produktivitas
tenaga kerja marginal; (c) Perkembangan teknologi.
9

Pengangguran

berhubungan

dengan

ketersediaan

lapangan

kerja,

ketersediaan lapangan kerja berhubungan dengan investasi, sedangkan investasi


didapat dari akumulasi tabungan, tabungan adalah sisa dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan nasional, maka semakin besarlah harapan
untuk pembukaan kapasitas produksi baru yang tentu saja akan menyerap tenaga
kerja baru. Pendapatan nasional yang tinggi tercermin dari tingginya pendapatan
perkapita dan tumbuh secara positif dan signifikan. Dengan demikian secara relatif
makin baik pertumbuhan ekonomi, maka makin besarlah harapan untuk tidak
menganggur, sebaliknya bila pertumbuhan ekonomi turun (apalagi negatif), maka
makin besarlah tingkat pengangguran.
Berdasarkan hasil penelitian dari Arthur Okun, menyebutkan: (1) terdapat
hubungan positif antara tingkat pertumbuhan ekonomi dan pengangguran; (2) bila
pertumbuhan ekonomi aktual lebih tinggi dari trend, maka tingkat pengangguran
sekarang akan lebih kecil dari sebelumnya, sebaliknya bila pertumbuhan ekonomi
aktual lebih rendah dari trend pertumbuhannya maka pengangguran sekarang akan
lebih besar dari sebelumnya (Iskandar Putong: 2008: 144).

H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dari masalah yang ada serta pemecahannya digambarkan dalam
bagan sebagai berikut:

Pertumbuhan
Pertumbuhan
Ekonomi
Ekonomi
Analisis
Analisis
Kualitatif dan
Kualitatif dan
Kuantitatif
Kuantitatif

1.
2.

Besar
Sedan
g

3.
4.

Cukup
Kecil

Penyerapan
PenyerapanTenaga
Tenaga
Kerja
Kerja
10

Pertumbuhan ekonomi yang aktual di Kabupaten Tulungagung akan menyebabkan


bertambahnya produksi barang dan jasa, bertambahnya produksi barang dan jasa
akan membuka ruang bertambahnya kapasitas produksi dan ekspansi sehingga
rekrutmen tenaga kerja akan juga meningkat. Efek selanjutnya adalah menurunnya
jumlah pengangguran dan penyerapan tenaga kerja akan bertambah. Besarnya
pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja dianalisis
dengan menggunakan alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis akan
memberikan data yang faktual tentang besarnya pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap penyerapan tenaga kerja yakni apakah besar, sedang, cukup, kecil atau
sangat kecil.

11

DAFTAR PUSTAKA
Dajan, Anto, 2000, Pengantar Metode Stastistik Jilid I, LP3ES, Edisi Revisi, Jakarta.
_________, 2009, Data Pokok Kabupaten Tulungagung Tahun 2009, Bappeda
Kabupaten Tulungagung.
_________, 2009, PDRB Kabupaten Tulungagung Tahun 2009, Kerjasama BPS dengan
Bappeda Kabupaten Tulungagung.
_________, 2009, Tulungagung Dalam Angka 2009, BPS, Tulungagung.
Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Makro, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2004, Pengantar Makroekonomi, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sumodiningrat, Gunawan, 1997, Aspek Makro Pengelolaan Keuangan Daerah, Makalah
Disampaikan Dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni KKD, FE-UGM, 1112 April, Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai