PENDAHULUAN
administrasi,
iklim
hingga geografis,
sesuai dengan
tujuan
(Sumarmi
dan
Amirudin.2014).
Perkembangan
ekonomi
pertumbuhan ekonomi
apabila terdapat
banyak output,
dan ada
adanya
krisis
global.
Beberapa
faktor
yang
menyebabkan
intra-fromtier dan
Boyolali
2007
4,08
Tahun
2008 2009 2010
4,04
5,16 3,60
2011
55,28
4,43
Klaten
3,20
3,93
4,24
1,25
1,96
2,94
Sukoharjo
5,11
4,84
4,76
4,12
4,69
4,68
Wonogiri
5,07
4,27
4,73
3,33
4,47
4,33
Karanganyar
5,74
5,30
5,54
5,42
5,5
5,59
Sragen
5,73
5,69
6,01
6,09
6,53
6,01
Surakarta
5,82
5,69
5,90
5,94
6,04
5,88
Kabupaten/Kota
Rata-rata
Tabel1.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Serta Perkembangannya di Kota SurakartaTahun 2000-2011
Pertumbuhan Ekonomi
Jawa Tengah dan Surakarta Tahun 2005-2013
6
5
4
Jawa Tengah
Surakarta
2
1
0
tujuan
keduanya
sama
yaitu
adanya
peningkatan
10
11
b.
usaha
atau
milik
pemerintah
daerah
ada
membayar, merupakan
budgetetairnya
tidak
alternatif
untuk
pungutan
menonjol, dalam
mau
yang
hal-hal
tidak
sifatnya
tertentu
12
kemamfaatan
umum,
dan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah ialah pendapatanpendapatan yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pajak
daerah, retribusli daerah, pendapatan dinas-dinas. Lain-lain
usaha daerah yang sah mempunyai sifat yang pembuka bagi
pemerintah
daerah
untuk
melakukan
kegiatan
yang
untuk
menunjang,
melapangkan, atau
13
semua
komponen
pengeluaran
akhir
seperti
penelitiannya,
PDRB
merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir (semua nilai
tambah yang dihasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu (satu
tahun)). Unit-unit produksi sebelum tahun 1993 dikelompokkan dalam 11
lapangan usaha, sesudah tahun 1993 dikelompokkan menjadi 9 lapangan
usaha, yaitu: pertanian, pertambangan dan galian, industri pengolahan,
listrik gas dan air bersih, bangunan kontruksi, peerdagangan, rumah
makan dan jasa, akomodasi, angkutan dan komunikasi, lembaga
keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan, jasa-jasa.
14
yang mengekspor
pertumbuhan
ekonomi
daerah
bersangkutan,
yaitu:
15
merupakan
inti
dari
teori
kelebihan
pekerja
yang
16
1.6 Penelitian Sebelumnya
Tabel 1.3 Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
No.
1.
2.
3.
Nama
Penulis
Wiyatri,
2012
Zuswanto,
2014
Latif
widiyanti,
2015
Judul
Kajian
Pertumbuhan
Ekonomi
Wilayah
di
Kabupaten
Sukoharjo
Periode 2004-2008
Tujuan
Metode
Penelitian
Analisis
data
sekunder
Hasil
-
Analisis
Data
Sekunder
Analisis
data
sekunder
16
17
Sumber Daya
Alam (SDA)
Sumber Daya
Manusia (SDM)
Struktur Ruang
Wilayah
Penduduk
Ekonomi Wilayah
Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah
Jumlah Penduduk
Pertumbuhan Ekonomi
Wilayah Kecamatan
Sistem Pusat
Kegiatan Perkotaan
Pertumbuhan
Penduduk
Sektor-sektor
Pembentuk PDRB
Pertumbuhan
Ekonomi
Location Quotion
(LQ)
Sektor Unggulan
(Leading Sector)
18
b.
c.
d.
e.
2) Sumber Data
Sumber data di dapat dari instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta,
antara lain:
a. Badan pusat statistik Kota Surakarta
b. Badan Perencanaan Daerah Kota Surakarta
c. Instansi terkait penelitian
d. Jurnal dan literatur.
1.8.2 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif, dengan proporsi metode
kuantitatif lebih besar dan metode kualitatif bersifat verifikatif terhadap temuan
atau hasil dengan analisis kuantitatif.
19
a. Tipologi Klassen
Analisis Typologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang
pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Dengan
menggunakan alat Tipologi Klassen serta pendekatan wilayah/daerah, dapat
mengetahui klasifikasi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan atau Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) per kapita daerah. (Zuswanto, 2014). Tipologi Klassen dibagi
menjadi :
Laju
PDRB
Pertumbuhan Perkapita
(r)
(Y)
Ri/Rn > 1
Ri/Rn < 1
Yi/Yn > 1
Yi/Yn < 1
Dimana:
Yi
Yn
Ri
Rn
20
bisa
didefinisikan
sebagai
penjelasan
rutin
(2004)
mengemukakan
bahwa
untuk
menghitung
PDRBt
(PDR Bt PDRBt 1)
PD RB t1
x 100%
PDRBt-1 = PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten / Kota tahun t-1
c. Analisis Sektor Potensial/ sektor Basis
Sektor potensial merupakan suatu sektor yang perlu dikembangkan pada
suatu daerah dan sebagai penyumbang pendapatan paling
besar.
yi/yt
Yi/Yt
21
Dimana:
LQ
yi
yt
Yi
Yi
d. Metode Hierarki
Metode
hierarki
adalah
suatu
cara
kuantitatif
dalam
22
ekonomi
wilayah
adalah
pertambahan
pendapatan
masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah
(value added) yang terjadi di wilayah tersebut (Tarigan, 2004)
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang
mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri
baru, pembangunan industri-industri alternatif, dimana pemerintah daerah dan
masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara daerah dengan sektor swasta (Arsyad 2010)
PDRB merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir (semua
nilai tambah yang dihasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu (satu
tahun)). PDRB dapat dihitung dengan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
produksi, pendekatan pengeluaran, pendekatan pendapatan. (Santosa dan Retno
2005)
Teori basis ekonomi beranggapan bahwa permintaan terhadap input yang
diproduksi oleh sektor basis (ekspor) dan sektor non basis (lokal). Permintaan
terhadap produksi sektor lokal hanya dapat mengikat bila pendapatan lokal
meningkat. Tetapi peningkatan pendapatan ini hanya terjadi bila sektor basis
meningkat. (Glasson, dalam Sri Purwaningsih 2014).
Dalam pembangunan ekonomi, penduduk merupakan indikator penting
dalam keberhasilan sebuah pembangunan. Banyaknya penduduk mempengaruhi
konsumsi dan produksi, sehingga intensitas keluar masuknya barang dan jasa di
suatu wilayah merupakan suatu indikasi terhadap aktivitas ekonomi di
dalamnya.(Raswita dan Made Suyana, 2013)
23
23
Gambar 1.4 Peta Pusat Keegiatan Kota
Surakarta