Anda di halaman 1dari 7

TEORI GUNNAR MYLDAR

(circular cumulative causations)


KETIMPANGAN EKONOMI DI WILAYAH INDONESIA
Abdul Aziz, Adil Suparman, Aldira Zada Azarine, Devi Adinda Utari .Y
Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur
Universitas Tadulako
ABSTRAK
Pendalaman mengenai masalah ekonomi wilayah mengarah ke pembahsan
ekonomi secara spasial. Dalam hal ini ekonomi dibahas secara luas berdasarkan
pendekatan perencanaan wilayah yang mana berbeda dengan pembahasan
ekonomi dalam cakupan ekonomi pembangunan. Pendalaman teori dibutuhkan
untuk dapat merencanakan perekonomian suatu wilayah kearah yang lebih baik.
Teori yang berkembang dalam ekonomi wilayah mengacu pada pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi di setiap negara maupun kota berdasarkan karakteristik dan
masalah ekonomi dalam negara atupun kota tersebut. Pada tulisan kali ini akan
membahas mengenai teori yang dikemukakan oleh Prof. Gunnar Myldar tentang
proses kausasi kumulatif (circular cumulative causations) memiliki hubungan
dengan masalah pertumbuhan ekonomi yang akan di analisis berdasarkan
ketimpangan ekonomi di wilayah Indonesia.
Kata kunci : Ekonomi spasial, Teori, Wilayah, Gunnar Myrdal, Ketimpangan
ekonomi, Indonesia.

PENDAHULUAN
Pembahasan tentang pembangunan

berarti pergerakan ke atas dari seluruh


sistem sosial.

maupun pertumbuhan ekonomi telah

Berdasarkan pendapat para ahli

banyak dijabarkan oleh berbagai ahli

ekonomi mengenai perkembangan

dengan menggunakan berbagai

wilayah, perkembangan wilayah

teorinya. Namun, menurut Schumpeter

merupakan suatu usaha untuk

dan Ursula (dalam Jhingan, 1992)

memajukan wilayah yang masih

mereka berpendapat bahwa jika

berkembang (belum maju). Dalam hal

berdasarkan konteks pembangunan

ini perlu adanya peranan dari

ekonomi maka akan lebih mengarah

masyarakat dan pemerintah yang

kepada pembahasan mengenai masalah

dibangun berdasarkan latar belakang

yang ada pada negara berkembang

historis yang dapat menjadi salah satu

sedangkan jika berdasarkan konteks

pendorong perkembangan ekonomi di

pertumbuhan ekonomi maka akan lebih

wilayah berkembang. Berkembangnya

mengacu kepada pembahasan masalah

suatu kota yang dapat dipengaruhi oleh

yang ada pada negara maju.

faktor pendorong berupa peranan

Setiap negara terutama negara yang

manusia yang dapat mempercepat laju

masih berkembang memiliki masalah

perkembangan pada wilayah itu sendiri

masing-masing dalam membangun

juga memiliki faktor penghambat

ekonomi di setiap wilayahnya termasuk

perkembangannya yang dipicu oleh

di Indonesia yang memiliki berbagai

adanya ketimpangan pembangunan dan

masalah di setiap wilayah yang masih

pertumbuhan ekonomi antara wilayah

berkembang yang tertinggal dari

berkembang dan wilayah yang sudah

wilayah yang sudah maju . Menurut

maju.

Nurkse dalam Kuncoro (2003) bahwa


pembangunan ekonomi berkaitan

Pertumbuhan dan pembangunan

dengan peranan manusia, pandangan

ekonomi dalam pelaksanaannya yang

masyarakat, kondisi politik, dan latar

dilakukan di beberapa negara maupun

belakang historis. Bagi Myrdal dalam

kota baik yang sudah maju maupun

Kuncoro (2003) bahwa pembangunan

yang masih berkembang tak terlepas


dari adanya ketimpangan ekonomi

yang terjadi didalamnya. Namun hal ini

daerah yang lebih miskin ini

cenderung tak terlihat pada negara

dinamakan sebagai spread effects.

atupun kota yang telah maju tidak

Menurut Myrdal, ada tiga faktor yang

seperti di negara atau kota yang masih

menyebabkan muncuknya backwash

berkembang, hal tersebut dapat terlihat

effects yaitu :

dengan jelas di setiap wilayah yang ada


didalamnya.
Prof. Gunnar Myrdal (1957)
mengungkapkan sebuah konsep Teori
Kausasi Kumulatif. Dalam konsep ini,
Myrdal seccara jelas menjelaskan
tentang sebab-sebab dari bertambah
memburuknya perbedaan dalam tingkat
pembangunan di berbagai daerah dalam
suatu negara. Menurut Myrdal,
pembangunan di daerah-daerah yang
lebih maju akan menyebabkan suatu
keadaan yang akan menimbulkan
hambatan yang lebih besar pada

1. Pola perpindahan penduduk


(migrasi) dari negara miskin ke
negara yang lebih maju.
2. Pola aliran modal yang terjadi,
Menurut Myrdal, ada tiga hal
yang menyebabkan suatu negara
miskin mengalami kesulitan
dalam mengembangkan pasar
atas hasil-hasil industrinya,
sehhingga memperlambat
perkembangan ekonomi di daerah
tersebut.
a) Kurangnya ketersediaan
modal di negara miskin.
b) Adanya kecenderungan

daerah-daerah yang lebih terbelakang

bahwa modal lebih terjamin

untuk dapat maju dan berkembang.

dan mampu menghasilkan

Suatu keadaan yang menghambat

pendapatan yang lebih tinggi

pembangunan ini digolongkan sebagai


backwash effect. Disisi lain,
perkembangan di daerah-daerah yang
lebih maju ternyata juga dapat
menimbulkan suatu keadaan yang akan
mendorong perkembangan bagi daerahdaerah yang lebih miskin. Suatu
keadaan yang akan dapat mendorong
pembangunan ekonomi di daerah-

di negara yang lebih maju.


c) Pola perdagangan di
dominasi oleh industri di
negar-negara yang lebih
maju.
3. Jaringan transportasi yang lebih
baik di negara-negara yang lebih
maju.
Myrdal menyatakan bahwa jurang
pembangunan dapat menyempit,

hanya jika terjadi disekonomis external

pula faktor lain yang ia sebut dengan

(external diseconomies) sebagai akibat

istilah The play of the Market Forces

dari penuh sesaknya industri-industri di

Works Towards Inequality. Dalam

negara yang lebih maju. Oleh karena

faktor tersebut Myrdal menyampaikan

itu, timbul dorongan untuk

adanya ketidak(sama)rataan yang

melaksanakan dan mengembangkan

cenderung terjadi antar wilayah

kegiatan ekonomi di negara-negara

disebabkan oleh adanya Market

lain.

Forces. Jika hal ini tetap terjadi tanpa

Menurut Myrdal, adanya

adanya pengendalian, maka negara

perpindahan tenaga kerja dari Negara

ataupun kota yang lebih maju akan

miskin menuju kenegara kaya sehingga

terus unggul dengan berbagai

pertumbuhan ekonominya akan

kemajuannya di berbagai sektor

menjadi lebih pesat. Pada hakikatnya,

(industri, perbankan, perdagangan,dll)

Myrdal menyampaikan bahwa selama

dan ditambah lagi dengan lebih

Negara yang lebih kaya belum

majunya pemikiran, kesenian, dan ilmu

mengalami disekonomis eksternal,

pengetahuan masyarakat di negara

maka mekanisme pasar tidak akan

yang lebih maju, akan terus menekan

mampu menyeimbangkan tingkat

negara maupun kota yang masih

pertumbuhan dan pembangunan

berkembang kedalam keterbelakangan.

diberbagai Negara. Sebaliknya, jika

Hal hal seperti inilah yang mendorong

Negara yang kaya sudah atau sedang

terus terjadinya backwash effects yang

mengalami disekonomis external, maka

semakin meningkat dan menurunkan

dengan sendirinya mekanisme pasar

Spread effects yang memajukan negara

akan menyeimbangkan dan

atau kota yang masih berkembang

menghapuskan tingkat pertumbuhan

(underdeveloped region).

dan pembangunan ekonomi.

Selain banyak terjadinya hal seperti


backwash effects dalam suatu wilayah

Selain beberapa hal diatas, Myrdal


Juga dalam bukunya Economic
Theory and Underdeveloped Regions
(1956) meyebutkan bahwa terdapat

yang masih berkembangpun masih


dapat ditemui spread effects yang mana
merupakan faktor yang cenderung
mendorong wilayah yang masih

berkembang ke arah yang lebih maju.

tersebut. Menurut Sjafrizal (2008),

Dalam bukunya Myrdal menekankan

ketimpangan yang terjadi antar wilayah

adanya Centrifugal Spread Effects

disebabkan oleh perbedaan kandungan

yang mana menjelaskan bahwa wilayah

sumber daya alam dan perbedaan

berkembang masih memiliki lahan

kondisi demografi yang terdapat pada

sektoral perekonomian yang dapat terus

masing-masing

di tingkatkan untuk memajukan

kemampuan

suatu

wilayahnya berupa sektor Pertanian

mendorong

proses

dan Jasa serta produk produk lainnya

menjadi berbeda. Perbedaan kekayaan

yang dapat di prduksi oleh negara

daerah

berkembang untuk nantinya di

menimbulkan adanya wilayah maju

pasarkan. Namun, dalam penerapannya

(developed

sendiri masih sangat sedikit dapat

terbelakang (underdeveloped region).

terlihat kegiatan ekonomi dari wilayah

Ketimpangan

yang berkembang yang ditutupi oleh

wilayah di Indonesia lebih tinggi

adanya dorongan dan paksaan ekonomi

dibanding negara maju bahkan diantara

berupa inflasi ekonomi dari negara

sesama

yang lebih maju. Secara umum konsep

ketimpangan

yang disampaikan Myrdal tersebut

wilayah di Indonesia termasuk lebih

sangatlah logis, pasti ada hubungan

tinggi. Di Indonesia sendiri contoh

yang saling mempengaruhi antara

wilayah

kegiatan-kegiatan ekonomi diberbagai

ketimpangan yang cukup jelas salah

Negara, tidak peduli apakah Negara

satunya adalah di Pulau Kalimantan.

tersebut adalah Negara miskin atau

Yang mana perbedaan terlihat sangat

Negara kaya.

signifikan seperti yang ada pada tabel


PDRB

CONTOH WILAYAH
Ketimpangan

pembangunan

ini

wilayah,

yang

sehingga

daerah

pembangunan
pada

region)

dalam

akhirnya

dan

pembangunan

negara

yang

Atas

wilayah
antar

berkembang

pembangunan

memiliki

Dasar

antar

selisih

Harga

KonstanMenurut Provinsi di Pulau


yang

Kalimantan Tahun 2006-2009.

terjadi antar wilayah di suatu daerah


merupakan aspek yang umum terjadi
dalam kegiatan ekonomi di daerah

terlihat pada tabel diatas perbedaan


persentase PDRB antara Kalimantan

Timur dan Wilayah lainnya memiliki

selisih hingga 43,13 persen yang sangat


jauh bedanya. Perbedaan terjadi
dikarenakan sumber daya dan potensi
di tiap wilayah berbeda, dimana
Kalimantan Timur memilki keunggulan
di sektor industri dan pertambangan
seperti batu bara.

DAFTAR PUSTAKA
Myrdal. (1957), Economic Theory and Underveloped Region, London: General
Duckworth & Co.
Sjafrizal (2008), Ekonomi Wilayah dan Perkotaan, Jakarta : RajaGrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai