Anda di halaman 1dari 9

Latar Belakang

Disparitas perekonomian antar wilayah merupakan aspek yang umum


terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Disparitas ini pada dasarnya
disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaaan
kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing. Akibat dari
perbedaan ini, kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan
juga menjadi berbeda. Tingginya suatu disparitas tidak hanya menciptakan
ketegangan sosial (social strain) tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan
serta pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses
multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur
sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap
mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan disparitas pembangunan,
serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 2003).
Pembangunan daerah sebenarnya adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pelaksanaan pembangunan harus seimbang jangan sampai ada gerakan protes
dari tiap daerah dan memunculkan potensi disintegrasi bangsa dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Isu dan kekhawatiran akan adanya gerakan disintegrasi
tersebut akhirnya memunculkan undang-undang yang memberikan
Rumusan Masalah
1. Seberapa besar tingkat disparitas perekonomian
yang terjadi antar suatu daerah?
2. Bagaimana Analisis Ketimpangan
Pembangunan Antar Daerah dan bagaimana
pandangan teori Neo-Klasik tentang Ketimpangan
Pembangunan antar daerah tersebut?
3. Apa Faktor-faktor penyebab Ketimpangan
Pembangunan Antar Daerah?
4. Bagaimana solusi mengatasi Ketimpangan
Pembangunan antar Daerah?
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tingkat disparitas perekonomian yang
terjadi Antar Suatu Daerah
2. Mengetahui Bagaimana Analisis Ketimpangan
Pembangunan Antar Daerah dan bagaimana pandangan
teori Neo-Klasik tentang Ketimpangan Pembangunan
antar daerah tersebut.
3. Mengetahui Faktor-faktor penyebab Ketimpangan
Pembangunan Anatar Daerah
4. Mengetahui Bagaimana solusi mengatasi Ketimpangan
Pembangunan antar Daerah
PEMBAHASAN
Pengertian Ketimpangan dan pengertian Pembangunan
A. Pengertian Ketimpangan
Ketimpangan pembangunan antar daerah dengan pusat dan antar
daerah satu dengan daerah lain merupakan suatu hal yang wajar,
karena adanya perbedaan dalam sumber daya dan awal pelaksanaan
pembangunan antar daerah. (Williamson, 1965, dalam Hartono,
2008). Ketimpangan yang paling lazim dibicarakan adalah
ketimpangan ekonomi. Dalam ketimpangan, ada Ketimpangan
pembangunan ekonomi antar daerah secara absolut maupun
ketimpangan relatif antara potensi dan tingkat kesejahteraan
tersebut dapat menimbulkan masalah dalam hubungan antar daerah.
Falsafah pembangunan ekonomi yang dianut pemerintah jelas tidak
bermaksud membatasi arus modal (bahkan yang terbang ke luar
negeri saja hampir tidak dibatasi). Arus modal mempunyai logika
sendiri untuk berakumulasi di lokasi-lokasi yang mempunyai
prospek return atau tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, dan
tingkat risiko yang lebih rendah
B. Pengertian Pembangunan
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua
paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen
1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma
modernisasi mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan
ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-
nilai individu yang menunjang proses perubahan.Paradigma
ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-
development) ketergantungan (dependent development) dan sistem
dunia (world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain
(1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya kedalam tiga
klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan
dan ketergantungan.
Analisis Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah dan bagaimana pandangan
para ahli tentang Ketimpangan Pembangunan antar daerah
Teori Neo-Klasik
Secara teoritis permasalahan ketimpangan pembangunan antar daerah mula –
mula dimunculkan oleh Douglas C North dalam analisanya tentang Teori
Pertumbuhan Neo-Klasik. Dalam teori tersebut dimunculkan sebuah prediksi
tentang hubungan antar tingkat pembangunan ekonomi nasional suatu Negara
dengan ketimpangan pembangunan antar wilayah. Hipotesa ini kemudian lazim
dikenal sebagai Hipotesa Neo-Klasikyang menarik perhatian para ekonom dan
perencana pembangunan daerah.
Menurut Hipotesa Neo-Klasik pada permulaan proses pembangunan suatu
negara, ketimpangan pembangunan antar daerah cenderung meningkat. Proses
ini akan terjadi sampai ketimpangan tersebut mencapai titik puncak. Setelah itu,
bila proses pembangunan terus berlanjut, maka secara berangsur -angsur
ketimpangan pembangunan antar daerah tersebut akan menurun. Berdasarkan
hipotesa ini, dapat ditarik suatu kesimpulan sementara bahwa pada Negara-
negara sedang berkembang umumnya ketimpangan pembangunan antar daerah
cenderung lebih tinggi, sedangkan pada negara maju ketimpangan tersebut akan
menjadi lebih rendah. Dengan kata lain, kurva ketimpangan pembangunan antar
daerah adalah berbentuk huruf U terbalik (Reserve U-shape Curve) sebagaimana
telah dijelaskan pada bab 4 terdahulu.
Faktor-faktor Penyebab
Ketimpangan Pembangunan Anatar
Daerah
1. PerbedaanKandungan Sumber Daya Alam
2. Perbedaan Kondisi Demografis
3. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
4. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah
5. Alokasi Dana Pembangunan Antar Daerah
Solusi mengatasi Ketimpangan
Pembangunan antar Daerah
1. Penyebaran Pembangunan Prasarana
Perhubungan
2. Mendorong Transmigrasi dan Migrasi
Spontan
3. Pengembangan Pusat Pertumbuhan
4. Pelaksanaan Otonomi Daerah
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembaasan kali ini dapat di simpulkan bahwa Ketimpangan
Pembangunan Antar Daerah itu adalah perbedaan pembangunan antar suatu
daerah dengan daerah lainnya bai secara partikal maupun secara horizontal yang
menyebabkan disparatis atau ketidak pemerataan pembangunan. itu di sebabkan
oleh beberapa factor antara lain Perbedaan Kandungan Sumber Daya Alam,
Perbedaan Kondisi Demografis, Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa,
Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah, dan Alokasi Dana Pembangunan Antar
Daerah. Adapun solusi untuk permasalaan tersebut adalah dengan cara
pemerintah harus melakukan Penyebaran Pembangunan Prasarana Perhubungan,
Mendorong Transmigrasi dan Migrasi Spontan, Pengembangan Pusat
Pertumbuhan, dan Pelaksanaan Otonomi Daerah.

B. Saran
Penulis sadar bahwa tulisan makalah ini jauh dari kata sepurna, maka penulis
mengharapkan segala jenis kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan tulisan ini di masa yang akan datang. Semoga tulisan sederhana ini
bisa bermampaat bagi rekan pembaca

Anda mungkin juga menyukai