Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS KELAYAKAN MATERI BUKU MATEMATIKA KELAS

VII EDISI REVISI 2017 BERDASARKAN KRITERIA BELL

Mahendra Wisnu Wardana


Program Studi Tadris Matemtika IAIN Salatiga, Indonesia.
Email: mahendrawisnu51@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Buku Matematika
Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 berdasarkan kriteria Bell. Sehingga jika
terdapat kesalahan dapat diperbaiki. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau
menerangkan hubungan dan menguji hipotesis. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang
dikumpulkan dipaparkan menjadi kalimat. Dalam penelitian ini akan diperoleh dari
dua sumber yaitu sumber utama dari Buku Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII
dan sumber pendukung pengecekan sejawat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data dokumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah buku teks tersebut. Data yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen Hasil analisis diambil kesimpulan bahwa kesesuaian antara materi pada
Buku Siswa Matematika Kelas VII dengan materi berdasarkan kriteria Bell untuk bab
bilangan dan bab aljabar termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada bab
himpunan dan bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel termasuk ke
dalam kategori sangat baik. Rata-rata kesesuaian materi matematika dari masing-
masing bab pada buku teks terhadap kriteria Bell adalah 83,75% dan didukung
dengan hasil keabsahan data melalui form dan diskusi dengan sejawat maka
kelayakan materi buku matematika kelas VII edisi revisi 2017 berdasarkan kriteria
Bell berkategori sangat baik.

Kata Kunci: analisis; buku teks; kriteria bell

PENDAHULUAN
Belajar dan pembelajaran merupakan aktivitas utama dalam proses pendidikan.
Pendidikan secara nasional di Indonesia didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai tujuan tertentu,
yang dicirikan dengan keterlibatan sejumlah komponen yang saling terkait satu sama
lain. Komponen-komponen dalam belajar dan pembelajaran yang dimaksud disebut
perangkat pembelajaran yang terdiri atas rencana pelaksanaan pembelajaran, alat
pembelajaran yang mencakup metode, media, dan sumber belajar, serta alat evaluasi,
baik berupa tes maupun nontes (Hanafy, 2014).
Sumber belajar diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar di
sekolah, dari pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu sumber
belajar yang paling banyak digunakan di sekolah adalah buku teks. Buku teks sangat
membantu guru dalam penyampaian materi, sedangkan bagi siswa buku teks
mendukung siswa dalam menguasai materi dan dapat digunakan untuk belajar
mandiri. (Rahmawati G. , 2015) mengatakan penggunaan buku teks pelajaran tidak
terlepas dari proses seleksi yang dilihat berdasarkan tujuan, orientasi pembelajaran,
perkembangan siswa untuk mempermudah siswa dalam menguasai materi ajar yang
terdapat dalam buku teks pelajaran tersebut. Buku teks pelajaran merupakan buku
yang kehadirannya sangat diperlukan oleh siswa dalam mendukung proses belajar
siswa di kelas dan sebagai bahan untuk belajar mandiri di luar kelas.
Sebelum digunakan oleh satuan pendidikan, buku teks pelajaran telah melewati
uji kelayakan dari berbagai komponen yang ada di buku teks tersebut. Dalam
menyajikan materi-materi, buku teks harus berisikan komponen yang sempurna
karena akan dijadikan sumber informasi bagi guru dan siswa. Pradita dan Fitriani
(2018:282) mengatakan bahwa dunia pendidikan Indonesia sejak dulu sangat
memperhatikan kelayakan buku ajar pada setiap disiplin ilmu. Terdapat berbagai
aturan dan kriteria untuk menentukan kelayakan dalam penyusunan dan penyajian
sebuah buku.Pemerintah sudah berupaya untuk menyediakan buku teks yang
bermutu.Bentuk dari kegiatan ini adalah dibentuknya Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) yang salah satu tugasnya adalah menilai kelayakan buku teks.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas
RI) No. 2 Tahun 2008 tentang buku Pasal 4 Ayat 1 disebutkan bahwa “Buku teks
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan pakainya terlebih
dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum digunakan oleh
pendidik dan atau peserta didik sebagai sumber belajar.” Jadi, setiap satuan
pendidikan jika ingin menggunakan buku teks untuk membantu proses kegiatan
belajar mengajar wajib memiliki buku teks yang sudah lolos penilaian dari BSNP.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria tersendiri
untuk buku teks yang digunakan dalam proses pembelajaran. (Muljono, 2007)
menjelaskan kriteria buku pelajaran yang baik yaitu pertama minimal mengacu pada
sasaran yang akan dicapai peserta didik, dalam hal ini adalah standar kompetensi (SK
dan KD), kedua berisi informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam
bentuk tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca (khususnya guru dan
peserta didik) secara logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan perkembangan
kognitif pembaca, ketiga berisi konsep-konsep yang disajikan secara menarik,
interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif, inovatif
dan kedalaman berpikir, serta metakognisi dan evaluasi diri, keempat secara fisik
tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku
pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan, serta kualitas fisik buku.
Jika dibandingkan kriteria BSNP dengan kriteria Bell memiliki kesamaan yang
berkaitan dengan materi yaitu sesuai dengan SK dan KD, kesesuaian materi, dan
keakuratan materi. Bell (Melissa, 2015) mengatakan bahwa materi matematika yang
ada di buku teks tidak hanya harus benar, tetapi juga harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan jenis siswa yang akan mengikuti pembelajaran tersebut. Metode
penyampaian materi juga merupakan hal penting dalam evaluasi buku. Pentingnya
mengevaluasi buku teks matematika adalah untuk menentukan kesesuaian buku
tersebut dengan tingkat perkembangan intelektual dan tingkat kemampuan siswa.
Pemerintah di Indonesia saat ini memberlakukan sistem pendidikan kurikulum
2013. Buku teks yang digunakan juga mengikuti perubahan kurikulum termasuk buku
mata pelajaran matematika kelas VII semester 1. Saat ini buku teks matematika
kurikulum 2013 yang terbaru untuk SMP sederajat kelas VII semester 1 adalah buku
matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Namun belum semua satuan
pendidikan di Indonesia menggunakanbuku teks tersebut. Seharusnya setiap satuan
pendidikan sudah menggunakan buku edisi terbaru karena untuk menunjang proses
belajar mengajar di sekolah dan disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku.
Berdasarkan uraian di atas untuk membuktikan kelayakan isi dalam buku
matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas VII semester 1, maka dilakukan
analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan kriteria Bell. Alasan dalam
pengambilan buku tersebut karena buku matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017
kelas VII semester 1 merupakan buku dengan hak cipta Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2017 yang digunakan sebagai salah satu
sumber belajar. Karena sebagian besar sekolah di Indonesia menggunakan buku
tersebut, maka perlu dijamin kualitasnya.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku teks
pelajaran tersebut. Sehingga jika terdapat kesalahan dalam buku dapat segera
diperbaiki. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini mengambil judul
“Analisis Kelayakan Materi Buku Matematika Kelas VII Semester 1 Edisi
Revisi 2017 Berdasarkan Kriteria Bell”.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian


deskriptif. (Hardani, 2020) mengemukakan penelitian deskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian
secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan dan menguji hipotesis.
Pendekatan yang digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2018) kualitatif dapat digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang
dikumpulkan akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang dirangkai dalam sebuah
kalimat.
Penelitian ini menganalisis kelayakan Buku Matematika Kurikulum 2013 Edisi
Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 berdasarkan kriteria Bell. Pendeskripsian pada
penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran dan penilaian secara
menyeluruh mengenai buku teks tersebut berdasarkan kriteria Bell yang berhubungan
dengan materi matematika.
Adapun penelitian dilakukan dengan menganalisis kelayakan Buku Matematika
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 berdasarkan kriteria Bell
dan dikarenakan pandemik covid-19 untuk keabsahan data dilakukan pemeriksaan
sejawat melalui diskusi daring terhadap guru SMP. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 22 Juni 2020 hingga selesai.
Buku yang dianalisis merupakan buku siswa matematika kurikulum 2013
dengan judul Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Abdur Rahman As’ari,
Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, dan Ibnu Taufiq adalah penulis
buku tersebut. Diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia pada tahun 2017 di Kota Jakarta dengan ISBN 978-602-282-984-3.
Ditelaah oleh Agung Lukito, Ali Mahmudi, Turmudi, M. Nanang Priatna,Yudi Satria,
dan Widowati. Data pada penelitian ini adalah kesesuaian materi dalam Buku
Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 berdasarkan
kriteria Bell yang pertama, yaitu kriteria yang berhubungan dengan materi
matematika.
Dalam penelitian ini akan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber utama dari
Buku Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 dan
sumber pendukung dari pengecekan sejawat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi menurut (Hardani,
2020) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Sedangkan (Rasimin, 2019) mendefinisikan metode penumpulan data yang berasal
dari sumber non-manusia. Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang termasuk kedalam
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan,
kebijakan. Data dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku teks
Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1.Datayang
diperoleh dengan menggunakan instrumen Lembar Analisis Kesesuaian Buku
berdasarkan kriteria Bell yang berbentuk check-list. Check-list ini diisi dengan
memberikan tanda cek (√) pada salah satu kolom “ya” atau “tidak” berdasarkan hasil
analisa terhadap kesesuaian buku tersebut dengan kriteria Bell.
(Hardani, 2020) mengemukakan analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat simpulan
sehingga mudah dipahamioleh diri sendiri maupun orang lain. Model analisis data
pada penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Dalam
(Hardani, 2020) analisis data model Miles dan Huberman dibagi dalam tiga alur, (1)
reduksi data, (2) penyajian data dan (3) penarikan simpulan. Reduksi data pada
penelitian ini memfokuskan pada kesesuaian materi buku matematika kurikulum
2013 edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 berdasarkan Kriteria Bell. Selanjutnya
penyajian dataakan disajikan dalam bentuk teks naratif berupa uraian singkat dan
tabel hasil analisis kesesuaian materi pada buku tersebut dan kemudian akan ditarik
kesimpulan dari hasil analisis kesesuaian materi buku matematika kurikulum 2013
edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 berdasarkan Kriteria Bell. Data yang dianalisis
dalam penelitian ini adalah data kesesuaian buku yang didapatkan dari metode
dokumentasi oleh peneliti.Teknik analisis data kesesuain buku dapat diuraikan
sebagai berikut.
Dalam penelitian ini akan dianalisis kelayakan Buku Matematika Kurikulum
2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 mulai dari bab I hingga bab IV. Judul
Bab tersebut yaitu : (1) Bilangan (2) Himpunan (3) Bentuk Aljabar (4) Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Data kelayakan Buku Matematika Kurikulum
2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 berdasarkan kriteria Bell yang sudah
didapatkan akan diolah menggunakan rumus :

dengan:

= Presentase kesesuaian buku


= jumlah pertanyaan yang sesuai

= banyaknya pertanyaan
Persentase hasil kesesuaian buku tersebut kemudian dikategorikan dalam
predikat-predikat sesuai dengan persentasenya berdasarkan table 1. Kategori
persentase kesesuaian materi merupakan hasil modifikasi dari Arikunto (dalam
Lutviana, 2017:39-40) adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori Persentase Kesesuaian Materi

Persentase Kategori
Kesesuaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

Untuk pengecekan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Terdapat


empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan, keteralihan,
kebergantugan, dan kepastian. (1) Derajat kepercayaan memiliki fungsi
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemunya
dapat dicapai dan menunjukkan derajat kepercayaan hasil temuan dengan pembuktian
oleh peneliti (Moleong, 2017). (2) Keteralihan menyatakan bahwa suatu penemuan
dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks. Untuk melakukan pengalihan
tersebut peneliti mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan
konteks (Moleong, 2017). (3) Kebergantungan merupakan substitusi istilah
reliabilitas yang ditunjukkan dengan mengadakan replikasi studi. Reliabilitas
dikatakan tercapai apabila diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi
yang sama dan mendapatkan hasilnya sama (Moleong, 2017). (4) Kepastian,
kriterium kepastian berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif yang
ditetapkan dari segi kesepakatan antarsubjek.Sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan
penemuan seseorang. Dapat dikatakan objektif jika disepakati oleh beberapa orang
atau banyak (Moleong, 2017).
Dari keempat kriteria keabsahan data masing-masing memiliki teknik
pemeriksaan. Teknik pemeriksaan menurut (Moleong, 2017) dapat dilihat pada tabel
2.
Tabel 2. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Kriteria Teknik Pemeriksaan

Kredibilitas (derajat kepercayaan) Perpanjangan keikut-sertaan


Ketekunan pengamatan
Triangulasi
Pengecekan sejawat
Kecukupan referensial
Kajian kasus negatif
Pengecekan anggota

Kepastian Uraian Rinci


Kebergantungan Audit kebergantungan
Kepastian Audit Kepercayaan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan
pengecekan sejawat. (Moleong, 2017) mengemukakan ketekunan pengamatan berarti
mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan
proses analisis yang konstan atau tentatif. Jadi ketekunan pengamatan pada penelitian
ini bertujuan untuk menambah ketelitian dan kerincian dalam melakukan analisis
Buku Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1
berdasarkan kriteria Bell. Selanjutnya dilakukan pengecekan sejawat melalui diskusi
untuk memperkuat hasil temuan. (Moleong, 2017) mengemukakan teknik pengecekan
sejawat dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
(Moleong, 2017) mengemukakan untuk kriterium kepastian menuntut peneliti
agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga urainnya itu dilakukan seteliti dan
secermat mungkin yang menggambarkan konteks penelitiannya. Jadi peneliti
memberikan uraian dengan teliti untuk menggambarkan hasil analisis kesesuaian
materi buku matematika tersebut. Sedangkan kebergantungan dilakukan dengan
auditing yaitu dengan melengkapi catatan-catatan pelaksanaan keseluruhan dari
proses hingga hasil studi atau analisis terhadap materi dalam buku matematika kelas
VII semester 1 edisi revisi 2017. Dalam (Moleong, 2017) auditing adalah konsep
bisnis, khususnya dibidang fiscal yang dimanfaatkan untuk memeriksa
kebergantungan dan kepastian. Hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun
terhadap hasil atau keluaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana kelayakan materi buku matematika kurikulum 2013
edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 berdasarkan kriteria Bell? Tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan materi buku
matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 berdasarkan
kriteria Bell.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan untuk
meningkatkan kualitas buku teks pelajaran untuk mendukung perkembangan
pendidikan di Indonesia agar lebih baik lagi. Manfaat praktis bagi Guru, dapat
memberikan wawasan, gambaran, dan lebih selektif dalam menggunakan buku teks
pelajaran sebagai sumber belajar bagi siswa. Guru harus lebih teliti mengenai isi buku
terutama materi yang ada di buku, memberikan masukan dan memperbaiki jika
terdapat kesalahan dalam buku sebelum disampaikan ke siswa sedangkan bagi Siswa,
dapat dijadikan sumber informasi tentang bagaimana memilih buku teks pelajaran
yang baik serta lebih teliti dalam memilih buku teks untuk dijadikan sumber belajar.
Untuk memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
perlu penegasan istilah yang pengertiannya perlu dijelaskan. Menurut (Mujiati, 2014)
analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yangterjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Sedangkan kelayakan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti suatu perihal yang pantas
dan patut dikerjakan untuk mengetahui sebuah hasil. Jadi analisis kelayakan adalah
menguraikan sebuah informasi untuk mengetahui hasil yang pantas untuk dikerjakan.
Dalam penelitian ini analisis kelayakan untuk menguraikan informasi materi buku
matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 untuk mengetahui
kelayakan buku tersebut sebelum digunakan untuk proses belajar mengajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kriteria adalah ukuran yang
menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu. (Lutviana, 2017) mengemukakan
Frederick H. Bell adalah seorang ilmuwan yang terkenal, salah satu karyanya adalah
Teaching and Learning Mathematic (In Secondary School). Dalam buku
tersebutterdapat empat kriteria kesesuaian buku menurut Bell, yaitu kriteria yang
berhubungan dengan materi matematika, kriteria yang berhubungan dengan metode
penyampaian materi, kriteria yang berhubungan dengan karakteristik fisik, dan
kriteria yang berhubungan dengan petunjuk untuk guru yang digunakan untuk
menganalisis buku matematika. Jadi kriteria Bell adalah dasar penilaian menurut
ilmuwan Bell dengan empat kriteria untuk menganalisis buku matematika. Dalam
penelitian ini hanya menggunakan satu dari empat kriteria Bell, yaitu kriteria yang
berhubungan dengan materi matematika untuk menganalisis kelayakan materi buku
matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas VII semester 1 .
Untuk menghindari terjadinya kesalahan pengertian atau pemahaman yang
terdapat dalam penelitian ini maka perlu adanya definisi operasional untuk beberapa
istilah sebagai berikut. (1) Buku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Buku
Siswa Matematika Kelas VII Semester 1 dengan hak cipta Kementerian Pendidikan
danKebudayaan tahun 2017. Bidang kajian berisi tentang bilangan, himpunan,
aljabar, dan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. (2) Terdapat 4
kriteria Bell namun dalam penelitian ini hanya mengambil 1 kriteria, yaitu kriteria
yang berhubungan dengan materi matematika. Kriteria satu memuat 21 pertanyaan
namun pertanyaan ini dimodifikasi berdasarkan kurikulum pada buku siswa yang
akan dianalisis sehingga terdapat 20 pertanyaan untuk masing-masing bab.
Analisis adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya (Mujiati, 2014). Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan analisis adalah kegiatan menguraikan atau memilah
suatu informasi berdasarkan kriteria tertentu untuk mengevaluasi permasalahan
sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.
Sumber belajar berasal dari dua kata yaitu sumber dan belajar. Sumber biasa
dikenal dengan istilah asal, awal mula, dan bahan. Belajar adalah semua peristiwa
atau kegiatan yang mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran (Zaman,
Penerapan Active Learning dalam Pembelajaran PAI, 2020). Sedangkan belajar
merupakan proses mencari pengalaman. Jadi sumber belajar adalah semua bahan
yang memfasilitasi proses seseorang mendapatkan pengalaman (Satrianawati, 2018).
(Susilana, 2007) mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan
pembelajaran, dan lingkungan.
(Rahmawati G. , 2015) menjelaskan bahwa buku teks adalah buku yang berisi
uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara
sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan
perkembangan siswa, untuk diasimilasikan. Menurut (Mudzakir, 2003) buku teks
adalah buku sekolah, buku pengajaran, buku ajar, atau buku pelajaran yang diguakan
di sekolah atau lembaga pendidikan dan dilengkapi dengan bahan-bahan untuk
latihan, atau lebih tegasnya buku pegangan siswa. Sedangkan berdasarkan pengertian
buku teks menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku
pelajaran yang telah diuji kelayakan isi dari berbagai aspek agar dapat digunakan
sebagai pendamping guru dan siswa disekolah untuk mendukung dan mempermudah
kegiatan belajar mengajar disekolah.
Buku teks yang berkualitas adalah buku yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar. Buku teks pelajaran befungsi sebagai bahan ajar yang disesuaikan
dengan kurikulum yang sedang berlaku dan sesuai dengan tingkat jenjang pendidikan
yang sedang ditempuh siswa. (Rahmawati G. , 2015) mengemukakan standar-standar
untuk menentukan kualitas buku teks pelajaran, yaitu : (a) Sudut pandangan (point of
view), (b) Kejelasan konsep, (c) Relevan dengan kurikulum, (d) Menarik minat, (e)
Menumbuhkan motivasi, (f) Menstimulasi aktivitas siswa, (g) Ilustratif, (h)
Komunikatif, (i) Menunjang mata pelajaran, (j) Menghargai perbedaan individu, (k)
Memantapkan nilai-nilai. Berdasarkan standar kualitas buku teks di atas dapat
dikatakan bahwa, buku teks memiliki peran yang cukup penting sebagai pendamping
guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Karena buku teks dapat membantu
siswa dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar untuk belajar mandiri
berdasarkan materi-materi yang terdapat dalam buku teks tersebut. Menurut (Hidayat,
2007) keberadaan buku teks bagi guru-guru di sekolah merupakan faktor yang sangat
menentukan berhasil tidaknya suatu proses pendidikan di sekolah.
Dalam memilih buku teks pelajaran, guru harus memperhatikan kualitas buku
dari berbagai aspek seperti sampul buku, jenis kertas yang digunakan, dan materi
buku sesuai dengan tingkat jenjang pendidikan. Matematika berasal dari bahasa
Yunani dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu atau dari kata lain
yang serupa yaitu mathenin yang berarti belajar atau berpikir. (Siagian, 2016)
mengemukakan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir
(bernalar). Matematika memiliki ciri-ciri yaitu: memiliki objek yang abstrak,
bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki simbol-simbol yang
kosong arti, memperhatikan semesta pembicaraan, konsisten dalam sistemnya. Objek
matematika adalah mental yang tidak dapat diindera, seperti dilihat, disentuh, atau
dirasakan. Dari paparan diatas dapat disimpulkan matematika adalah ilmu
pengetahuan yang abstrak dan konsisten atau ilmu pasti yang didapatkan dengan cara
berpikir dan bernalar.
Jadi buku teks matematika adalah buku pendamping siswa dan guru yang
memuat materi pembelajaran matematika untuk mendukung penyampaian ilmu
pengetahuan matematika. Buku teks matematika diharapkan dapat membantu guru
untuk menyampaikan materi dan bagi siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar
matematika disekolah maupun di luar sekolah secara mandiri.
Para ahli mendefinisikan makna kurikulum sangat beragam dikarenakan dasar
pegangan setiap ahli berbeda-beda. Tetapi meskipun berbeda tetap memiliki
kesamaan yaitu kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum memiliki satu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling
terkait dan hanya memiliki satu tujuan pendidikan. Menurut (Winarso, 2015)
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam Badan
Standar Nasional SIN 19-7057-2004 tentang Kurikulum Pelatihan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan, kurikulum adalah serangkaian mata ajar
dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara
tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi.
Dari paparan pengertian kurikulum diatas, disimpulkan bahwa kurikulum
adalah pedoman dan alat yang berisi serangkaian rencana mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang kemudian
dilaksanakan evaluasi agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Jadi, kurikulum 2013
merupakan kurikulum yang dirancang agar peserta didik dapat berpikir kritis untuk
menyelesaikan permasalahan yang diajarkan. Saat ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerapkan Kurikulum 2013 yaitu merupakan
pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Menurut Bell dalam (Lutviana, 2017) terdapat empat kriteria utama yang
dapat digunakan untuk menganalisis buku pelajaran matematika berdasarkan kriteria
Bell adalah sebagai berikut. (a)Kriteria yang berhubungan dengan materi matematika.
Menyatakan bahwa materi matematika yang terdapat dalam buku matematika tidak
hanya benar dan tepat, tetapi juga harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan
disesuaikan dengan kondisi siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut.
(b)Kriteria yang berhubungan dengan metode penyampaian materi.Metode
penyampaian materi merupakan salah satu hal yang penting dalam evaluasi buku
matematika karena untuk memastikan kesesuaian metode belajar dan mengajar yang
digunakan dan untuk menentukan kesesuaian buku tersebut dengan tingkatan
perkembangan intelektual dan kemampuan siswa. (c)kriteria yang berhubungan
dengan karakteristik fisik. Karakter fisik buku juga perlu diperhatikan dan dievaluasi
namun kualitas kertas dan cetak serta penampilan fisik buku tidak harus digunakan
sebagai syarat utama dalam memilih buku sebagai sumber belajar. (d) kriteria yang
berhubungan dengan petunjuk untuk guru.
Pada umumnya di dalam buku teks pelajaran terdapat petunjuk guru yang
digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi agar dapat diterima
siswa dengan mudah dan terstruktur. Banyak buku teks sekolah menengah yang
dilengkapi dengan edisi guru atau petunjuk guru yang berisi informasi dan bagian
khusus seperti seperti pedoman tes, tujuan pelaksanaan, lampiran dan bab
pendahuluan yang berguna untuk guru dalam perencanaan dan pengajaran.
Perubahan kurikulum 2013 pada pelajaran matematika antara lain jika pada
kurikulum lama pembelajaran langsung masuk ke materi abstrak, tapi pada kurikulum
2013 pembelajaran dimulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke
semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan. Selain itu jika pada kurikulum
lama siswa hanya diminta untuk menghafalkan rumus untuk menyelesaikan
permasalahan tetapi pada kurikulum 2013 rumus diturunkan sendiri oleh siswa dan
permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-
rumus dan pengertian dasar, sehingga siswa tidak hanya bisa menggunakan rumus
tetapi juga memahami asul-usulnya.
Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan
scientific. Pendekatan scientific dianggap sebagai suatu pendekatan yang dapat
mengembangkan keaktifan dan kreativitas peserta didik, karena di dalam pendekatan
tersebut terdapat komponen-komponen yang penting meliputi komponen mengamati,
menanya, menalar, mencoba dan menyajikan sehingga dapat mendukung proses dan
hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu hasil akhir yang telah dicapai oleh seseorang
setelah melakukan proses belajar yang menghasilkan perubahan-perubahan tersebut
dapat diperinci sebagai berikut: a). Tingkah laku, b). Sistem Nilai, c). Perbendaharaan
konsep, d). Kekayaan informasi (Zaman, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa
Kelas VII A MTs Negeri Teras, 2013). Maka diperlukan buku pendamping siswa
yang sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013, sehingga dapat dianalisis kesesuaian
model pendekatan pada buku terhadap kurikulum 2013.
Berdasarkan uraian di atas, agar penelitian pada Buku Matematika Kurikulum
2013 Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 berjalan dengan maksimal dan sesuai
dengan tujuan penelitian mengenai kelayakan Buku Matematika Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2017 Kelas VII Semester 1 maka dari keempat kriteria Bell penelitian ini
akan menggunakan kriteria pertama yaitu kriteria Bell yang berhubungan dengan
materi matematika. Karena materi merupakan hal yang penting dalam buku, jika
terdapat kesalahan materi maka akan berakibat fatal bagi guru dan siswa yang
menggunakan buku tersebut.
Topik-topik yang dibahas dalam buku teks haruslah berlandaskan pada
permendikbud dan disesuaikan dengan jenjang atau tingkatan kelas. Topik-topik yang
harus disajikan dalam buku teks matematika kelas VII Semester 1 berdasarkan
Permendikbud No.37 Tahun 2018 yaitu, menjelaskan dan menentukan urutan pada
bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen),
menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi, menjelaskan dan menentukan representasi
bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif, menjelaskan
himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan melakukan operasi biner pada himpunan menggunakan masalah
kontekstual, menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada bentuk aljabar
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian), dan Menjelaskan persamaan
dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kesesuaian Materi Matematika pada BAB I Bilangan. Mengenai fakta yang
digunakan dalam bab ini secara keseluruhan sudah disajikan dengan benar sehingga
untuk pertanyaan ini dikatakan sesuai dengan kriteria Bell. Konsep pada bab bilangan
menjelaskan tentang tiga bilangan yang dijadikan konsep awal dalam bab ini. Jadi
konsep matematika dikatakan sesuai dengan kriteria Bell. Skill matematika bab
bilangan ditunjukkan dengan mencari kuantitas dari dua bilangan sehingga skill
dikatakan seseuai. Mengenai prinsip matematika. Salah satu prinsip matematika
dalam bab bilangan dapat dilihat dengan cara mencari faktor bilangan. Simbol dan
notasi yang digunakan pada bab ini antara lain, penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, samadengan, tidak samadengan, garis bilangan. Dalam buku ini di bab
bilangan terdapat beberapa kesalahan-kesalahan cetak yang ditemukan. Jadi
pertanyaan 6 tidak sesuai dengan kriteria Bell. Pertanyaan 7 Simbol yang digunakan
dalam bab bilangan sudah sesuai, jadi pertanyaan 7 memenuhi kriteria Bell. Sebelum
masuk kedalam materi yang lebih dalam dipaparkan terlebih dahulu konsep atau
pengantar materi untuk mempermudah siswa memahami materi. Dalam buku ini juga
terdapat sejarah dan tokoh matematikawan. Sehingga memenuhi kriteria Bell
pertanyaan 9. Pada pertanyaan 10, Apakah tingkat kesulitan dan ketelitian sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa? Dalam hal ini ditemukan alternatif penyelesaian
dari contoh soal yang menggunakan KPK, dimana pada materi KPK sebelumnya
belum dijelaskan. Apakah buku menggunakan pendekatan modern atau pendekatan
tradisional dalam penyajian materi matematika? Buku ini menggunakan pendekatan
sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku yaitu pendekatan saintifik semua aspek
5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis, mengomunikasikan). Penggunaan
pendekatan dalam bab bilangan sudah sesuai dengan kriteria Bell ke 11. Pertanyaan
12, Apakah buku menekankan pada fakta dan skill matematika ataukah menekankan
pada konsep dan prinsip matematika? Keseluruhan bab bilangan mengenai penekanan
fakta dan skill atau konsep dan prinsip sudah terpenuhi. Sehingga kriteria Bell yang
ke 12 sesuai. Pertanyaan 13, Apakah bentuk logika yang benar digunakan dalam
pembuktian dalil/teorema? Bentuk logika sudah disajikan dengan benar, dalam bab
bilangan dapat dilihat dalam cara menyelesaikan contoh soal perkalian. Dalam bab
bilangan ditemukan ada pemecahan masalah yang tidak dipertimbangkan. Sehingga
tidak memenuhi kriteria Bell ke 14. Pertanyaan 15, Apakah bukti, penjelasan dan
contoh lengkap sehingga dapat dimengerti oleh siswa yang akan menggunakan buku
tersebut? Dalam buku ini pertanyaan 15 sudah sesuai dengan kriteria Bell.
Dipertanyaan 16 ini tidak sesuai dengan kriteria Bell, karena dalam bab bilangan
terdapat kesalahan logika umum dan alasan yang membingungkan. Siswa diminta
untuk mencari jarak sebenarnya, tetapi jarak pada peta tidak disajikan dalam soal
tersebut. Pertanyaan 17, Apakah istilah matematika didefinisikan dengan benar dan
mudah dipahami? Pada bab bilangan istilah matematika sudah didefinisikan dengan
benar sehingga memenuhi kriteria Bell ke 17. Pertanyaan 18, Apakah penggunaan
istilah matematika tepat? Penggunaan istilah matematika sudah digunakan dengan
tepat. Apakah terdapat suatu perbedaan yang jelas antara unsur yang tidak
terdefinisikan, unsur yang terdefinisikan dan teorema? Dalam bab bilangan unsur-
unsur yang didefinisikan telah dibedakan dengan unsur yang tidak terdefinisikan.
Contoh unsur yang terdefinisikan adalah dengan memberi pembeda yang jelas seperti
diberi kotak, cetak tebal dan cetak miring. Sehingga pertanyaan 19 sesuai dengan
kriteria Bell. Pertanyaan 20, Apakah semua topik yang ingin diajarkan terdapat dalam
buku? Semua Kompetensi Dasar (KD) dalam bab bilangan sudah sesuai dengan KD
pada PERMENDIKBUD kurikulum 2013 dan topik yang akan diajarkan sudah
disajikan dalam buku. Berdasarkan kesamaan isi antara KD dalam buku dan dalam
Permendikbud No.37 Tahun 2018 sehingga pertanyaan ke 20 memenuhi kriteria Bell.

Kesesuaian Materi Matematika pada BAB II Himpunan. Pertanyaan 1, Apakah


fakta matematika benar? Pada bab himpunan fakta ditunjukkan dalam pemakaian
simbol anggota dan bukan anggota. Sehingga fakta matematika sesuai dengan kriteria
Bell. Pertanyaan 2, Apakah konsep matematika benar? Konsep himpunan dalam hal
ini sesuai dengan kriteria Bell, dilihat dari menunjukkan cara menuliskan notasi
pembentuk himpunan. Skill himpunan dapat dilihat dalam cara menyelesaikan
masalah. Sehingga pertanyaan 3 tentang kebenaran skill matematika sesuai dengan
kriteria Bell. Contoh skill matematika dalam menyelesaikan masalah yang dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari dan disajikan penyelesaian masalahnya. Pertanyaan 4,
Apakah prinsip matematika benar? Prinsip matematika ditunjukkan dengan cara
menyajikan himpunan dengan 3 sajian himpunan. Simbol-simbol yang digunakan
dalam bab himpunan sudah standar dan terdapat notasi lain yang digunakan.
Sehingga pertanyaan 5 memenuhi kriteria Bell. Pada bab himpunan terdapat beberapa
kesalahan cetak sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi. Pertanyaan 7,
Apakah materi yang disajikan terlalu banyak memakai simbol yang tidak sesuai
sehingga mempengaruhi pemahaman siswa? Penggunaan simbol pada bab himpunan
disajikan cukup banyak tetapi penggunaan simbol sesuai dan tidak mempengaruhi
pemahaman siswa. Jadi pertanyaan 7 sesuai dengan kritera Bell. Pertanyaan 8,
Apakah struktur dasar dari sistem matematika disajika secara jelas? Dalam bab
himpunan berdasarkan pertanyaan 8 struktur dasar sudah disajikan dengan benar.
Sebelum masuk kedalam materi himpunan terlebih dahulu disajikan konsep
himpunan untuk pengantar pemahaman siswa. Sehingga pertanyaan 8 memenuhi
kriteria Bell. Dalam bab himpunan juga terdapat tokoh matematikawan penemu teori
himpunan. Sehingga memenuhi kriteria Bell pertanyaan 9. Pertanyaan 10, Apakah
tingkat kesulitan dan ketelitian sesuai dengan tingkat kemampuan siswa? Pertanyaan
10 sudah memenuhi kriteria Bell, tingkat kesulitan dan kemampuan siswa sesuai
dengan jenjang siswa yang ditempuh. Pertayaan 11, Apakah buku menggunakan
pendekatan moderen atau pendekatan tradisional dalam penyajian materi
matematika? Materi himpunan pada buku ini menggunakan pendekatan saintifik
semua aspek 5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis,
mengomunikasikan). Sehingga memenuhi kriteria Bell. Pada bab himpunan telah
menekankan pada fakta dan skill matematika dan menekankan pada konsep dan
prinsip matematika. Sehingga pada bab himpunan telah sesuai dengan kriteria Bell
pertanyaan ke 12. Pada pertanyaan 13, Apakah bentuk logika yang benar digunakan
dalam pembuktian dalil/teorema? Bentuk logika sudah disajikan dengan benar
sehingga dikatakan sesuai. Pada pertanyaan 14 Apakah pemecahan masalah
dipertimbangkan dalam buku? Jadi pertanyaan 14 sudah dikatakan memenuhi kriteria
Bell. Pertanyaan 15, Apakah bukti, penjelasan dan contoh lengkap sehingga dapat
dimengerti oleh siswa yang akan menggunakan buku tersebut? Bukti, penjelasan dan
contoh sudah disajikan secara lengkap pada bab himpunan sehingga mempermudah
siswa yang akan menggunakan buku tersebut. Sehingga pertanyaan 15 dikatakan
sudah memenuhi kriteria Bell. Pertanyaan 16, Apakah teks menunjukkan kesalahan
logika umum seperti alasan yang membingungkan, menerima kebenaran yang
bertentangan dengan teorema dan menggunakan dalil yang belum terbukti untuk
membuktikan teorema? Logika pada bab himpunan telah disajikan dengan benar.
Istilah matematika pada bab himpunan telah didefinisikan dengan benar. Contoh
mengenai penjelasan himpunan kosong. Sehingga dapat dikatakan telah memenuhi
kriteria Bell pertanyaan ke 17. Pertanyaan 18, Apakah penggunaan istilah matematika
benar? Salah satu penggunaan istilah matemtika tentang himpunan kosong telah
digunakan dengan benar, sehingga memenuhi kriteria Bell. Pertanyaan 19, Apakah
terdapat suatu perbedaan yang jelas antara unsur yang tidak terdefinisikan, unsur
yang terdefinisikan dan teorema? Perbedaan sudah disajikan dengan jelas, yaitu
dengan memberikan kotak untuk menjelaskan definisi tertentu. Pertanyaan 20,
Apakah semua topik yang ingin diajarkan terdapat dalam buku? Semua topik yang
akan diajarkan sudah ada dalam buku dan KD dalam bab himpunan sudah sesuai
dengan KD pada PERMENDIKBUD kurikulum 2013. Berdasarkan kesamaan isi
antara KD dalam buku dan dalam Permendikbud No.37 Tahun 2018 sehingga
pertanyaan ke 20 memenuhi kriteria Bell.

Kesesuaian Materi Matematika pada BAB III Aljabar. Fakta pada bab Aljabar
ditunjukkan pada pengenalan nama suku, koefisien, variabel dan konstanta. Sehingga
fakta matematika terbukti sesuai dengan kriteria Bell pertanyaan 1. Pertanyaan 2,
Apakah konsep matematika benar? Konsep aljabar ditunjukkan dengan memberikan
contoh dan penjelasan mengenai nama-nama bentuk aljabar berdasarkan banyaknya
suku. Pertanyaan 3, Apakah skill matematika benar? Skill matematika ditunjukkan
dengan cara menyelesaikan contoh soal dalam alternatif penyelesaian. Pertanyaan 4,
Apakah prinsip matematika benar? Prinsip matematika sudah disajikan dengan benar
ditunjukan tentang cara berpikir mandiri menyelesaikan permasalahan. Pertanyaan 5,
Apakah simbol matematika standar dan notasi lain dipergunakan? Pada bab aljabar
simbol dan notasi digunakan, salah satunya pada penggunaan simbol atau variabel x
dan y. Pada pertanyaan 6, Apakah buku memuat sejumlah kesalahan cetak dan
jawaban salah sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi? Bab aljabar terdapat
beberapa kesalahan cetak dan jawaban sehingga dapat mempengaruhi siswa dalam
memahami materi aljabar. Pertanyaan 7, Apakah materi yang disajikan terlalu banyak
memakai simbol yang tidak sesuai sehingga mempengaruhi pemahaman siswa?
Penggunaan simbol sudah sesuai dan tidak mempengaruhi pemahaman siswa,
sehingga dapat dikatakan memenuhi krireria Bell. Pertanyaan 8, Apakah struktur
dasar dari sistem matematika disajikan secara jelas? Struktur dasar sistem matematika
sudah disajikan dengan jelas. Salah satunya untuk mencari lebar sebuah bidang datar
terlebih dahulu disajikan rumus untuk mecari luas bidang datar. Dalam babaljabar
juga terdapat tokoh matematikawan. Sehingga memenuhi kriteria Bell pertanyaan 9.
Pertanyaan 10, Apakah tingkat kesulitan dan ketelitian sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa? Pertanyaan 10 tidak memenuhi kriteria Bell, terdapat temuan
dalam buku yang tingkat kesulitan tidak sesuai dengan kemampuan siswa. Pertayaan
11, Apakah buku menggunakan pendekatan moderen atau pendekatan tradisional
dalam penyajian materi matematika? Materi aljabar pada buku ini telah menggunakan
pendekatan moderen dalam menyajikan materi matematika yaitu pendekatan saintifik
semua aspek 5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis,
mengomunikasikan). Bab aljabar yang berkaitan dengan pertanyaan 12 telah
memenuhi kriteria Bell. Pertanyaan 13, Apakah bentuk logika yang benar digunakan
dalam pembuktian dalil/teorema? Dapat dilihat pada buku cara mengalikan bentuk
aljabar (x + a) × (x + b). Pemecahan masalah pada bab aljabar terdapat temuan
contoh soal yang tidak mempertimbangkan proses penyelesaian masalah sehingga
mempengaruhi pemahaman siswa sehingga tidak memenuhi kriteria ke 14.
Pertanyaan 15, Apakah bukti, penjelasan dan contoh lengkap sehingga dapat
dimengerti oleh siswa yang akan menggunakan buku tersebut? Bukti, penjelasan dan
contoh sudah disajikan secara lengkap pada bab aljabar sehingga mempermudah
siswa yang akan menggunakan buku tersebut. Jadi pertanyaan 15 dikatakan sudah
memenuhi kriteria Bell. Dipertanyaan 16 ini tidak sesuai dengan kriteria Bell, karena
dalam bab bilangan terdapat kesalahan logika umum dan alasan yang
membingungkan. Permasalahan yang disajikan tidak terdapat penjelasan mengenai
satuan kilogram beras hanya menggunakan satuan karung beras. Tapi pada kegiatan
Ayo Mengamati ditemukan satuan kilogram beras yang sebelumnya tidak dijelaskan
dalam permasalahan. Pertanyaan 17, Apakah istilah matematika didefinisikan dengan
benar dan mudah dipahami? Pada bab aljabar istilah matematika sudah didefinisikan
dengan benar sehingga memenuhi kriteria Bell ke 17. Pertanyaan 18, Apakah
penggunaan istilah matematika benar? Istilah matematika sudah disajikan dengan
benar salah satunya tentang menentukan suku-suku sejenis. Pertanyaan 19, Apakah
terdapat suatu perbedaan yang jelas antara unsur yang tidak terdefinisikan, unsur
yang terdefinisikan dan teorema? Pada bab aljabar terdapat temuan dimana unsur
yang terdefinisikan dan tidak terdefinisikan tidak dibedakan. Pertanyaan 20, Apakah
semua topik yang ingin diajarkan terdapat dalam buku? Semua topik yang akan
diajarkan sudah ada dalam buku. Sedangkan KD dalam bab aljabar sudah sesuai
dengan KD pada PERMENDIKBUD kurikulum 2013. Berdasarkan kesamaan isi
antara KD dalam buku dan dalam Permendikbud No.37 Tahun 2018 sehingga
pertanyaan ke 20 memenuhi kriteria Bell.

Kesesuaian Materi Matematika pada BAB IV Persamaa dan Pertidaksamaan


Linear Satu Variabel. Pertanyaan 1, Apakah fakta matematika benar? Pada bab
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel fakta ditunjukkan dalam penyajian
masalah menggunakan persamaan. Sehingga fakta matematika sesuai dengan kriteria
Bell. Pertanyaan 2, Apakah konsep matematika benar? Konsep persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel dalam hal ini sesuai dengan kriteria Bell, dilihat
dari mengelompokkan kebenaran dari beberapa kalimat yang telah disajikan
sebelumnya. Pertanyaan 3, Apakah skill matematika benar? Skill matematika
ditunjukkan dengan cara menyelesaikan contoh soal dan penyelesaian. Pertanyaan 4,
Apakah prinsip matematika benar? Prinsip matematika ditunjukkan dengan cara
mengelompokkan kedalam persamaan linera satu variabel, pertidaksamaan linear satu
variabel, persamaan linear dua variabel, dan persamaan kuadrat satu variabel.
Pertanyaan 5, Apakah simbol matematika standar dan notasi lain dipergunakan? Pada
bab iv terdapat simbol yang tidak standar sehingga tidak memenuhi kriteria bell. Pada
pertanyaan 6, Apakah buku memuat sejumlah kesalahan cetak dan jawaban salah
sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi? Bab persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel ditemukan kesalahan cetak. Kesalahan ada pada kata “Ayo Kita
Bernalar” karena dalam buku siswa tersebut tidak terdapat fitur Ayo Kita Bernalar.
Pertanyaan 7, Apakah materi yang disajikan terlalu banyak memakai simbol yang
tidak sesuai sehingga mempengaruhi pemahaman siswa? Penggunaan simbol sudah
sesuai dan tidak mempengaruhi pemahaman siswa, sehingga dapat dikatakan
memenuhi krireria Bell. Pertanyaan 8, Apakah struktur dasar dari sistem matematika
disajikan secara jelas? Struktur dasar sistem matematika sudah disajikan dengan jelas.
Salah satunya dapat dilihat bagaimana cara menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel yang sebelumnya disajikan persamaan satu
variabel untuk menunjukkan perbedaan. Dalam bab persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel juga terdapat tokoh matematikawan. Sehingga memenuhi kriteria
Bell pertanyaan 9. Pertanyaan 10, Apakah tingkat kesulitan dan ketelitian sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa? Pertanyaan 10 sudah memenuhi kriteria Bell,
tingkat kesulitan dan kemampuan siswa sudah sesuai. Pertayaan 11, Apakah buku
menggunakan pendekatan moderen atau pendekatan tradisional dalam penyajian
materi matematika? Materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada
buku ini menggunakan pendekatan sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku yaitu
pendekatan saintifik semua aspek 5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis,
mengomunikasikan). Pada bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
telah menekankan pada fakta dan skill matematika dan menekankan pada konsep dan
prinsip matematika. Sehingga pada bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel telah sesuai dengan kriteria Bell pertanyaan ke 12. Pada pertanyaan 13,
Apakah bentuk logika yang benar digunakan dalam pembuktian dalil/teorema?
Dilihat dari temuan pada buku dapat dikatakan bahwa pertanyaan 13 sudah sesuai
dengan kriteria Bell. Pada pertanyaan 14 Apakah pemecahan masalah
dipertimbangkan dalam buku? Ssudah dikatakan memenuhi kriteria Bell. Pertanyaan
15, Apakah bukti, penjelasan dan contoh lengkap sehingga dapat dimengerti oleh
siswa yang akan menggunakan buku tersebut? Bukti, penjelasan dan contoh sudah
disajikan secara lengkap pada bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
sehingga mempermudah siswa yang akan menggunakan buku tersebut. Jadi
pertanyaan 15 dikatakan sudah memenuhi kriteria Bell. Dipertanyaan 16 ini tidak
sesuai dengan kriteria Bell, karena dalam bab bilangan terdapat kesalahan logika
umum dan alasan yang membingungkan. Dikatakan bahwa “Setelah kalian
melakukan kegiatan (1) – (4), …” tapi di dalam buku tersebut sebelumnya tidak ada
kegiatan (1) – (4) seperti yang telah disebutkan. Istilah matematika pada bab
himpunan telah didefinisikan dengan benar. Contoh mengenai cara menyederhanakan
persamaan bentuk pecahan dengan menggunakan KPK. Sehingga dapat dikatakan
telah memenuhi kriteria Bell pertanyaan ke 17. Pertanyaan 18, Apakah penggunaan
istilah matematika benar? Istilah matematika sudah disajikan dengan benar
diantaranya menyederhanakan persamaan bentuk pecahan dengan cara mengalikan
bilangan KPK. Pertanyaan 19, Apakah terdapat suatu perbedaan yang jelas antara
unsur yang tidak terdefinisikan, unsur yang terdefinisikan dan teorema? Perbedaan
sudah disajikan dengan jelas, yaitu dengan memberikan kotak untuk menjelaskan
definisi tertentu. Pertanyaan 20, Apakah semua topik yang ingin diajarkan terdapat
dalam buku? Semua topik yang akan diajarkan sudah ada dalam buku. Seperti bab-
bab sebelumya KD dalam bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
sudah sesuai dengan KD pada PERMENDIKBUD kurikulum 2013. Berdasarkan
kesamaan isi antara KD dalam buku dan dalam Permendikbud No.37 Tahun 2018
sehingga pertanyaan ke 20 memenuhi kriteria Bell.

Setelah dilakukan analisis terhadap buku selanjutnya dilakukan Pengecekan


Sejawat oleh guru SMP. Setelah dilakukan pengecekan sejawat terdapat perbedaan
pendapat dan telah didiskusikan antara peneliti dan sejawat. Perbedaan pendapat
terdapat pada bab bilangan dan bab himpunan masing-masing terdapat satu kriteria
dan pada bab aljabar ada dua kriteria yang tidak sesuai dengan pengalaman sejawat.
Pada bab persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel tidak ditemukan
perbedaan pendapat. Perbedaan pada bab bilangan terdapat pada kriteria pertanyaan
ke 10. Berdasarkan hasil diskusi perbedaan terletak pada penyampaian materi KPK.
Dalam buku belum disampaikan materi KPK tetapi materi KPK telah dipelajari oleh
siswa pada jenjang pendidikan sebelumya, sehingga tidak mempengaruhi siswa
dalam pembelajaran. Perbedaan pendapat pada bab himpunan terdapat pada
pertanyaan ke 13. Berdasarkan hasil diskusi pembuktian teorema tidak terlalu
ditekankan, karena kemampuan siswa yang masih sulit dalam logika pembuktian.
Selanjutnya perbedaan pada bab aljabar yang terdapat pada pertanyaan 14 dan 16.
Berdasarkan hasil diskusi, jika dilihat dari tujuan kurikulum 2013 tentang siswa
dituntut untuk berpikir kritis, maka pemecahan masalah pada pertanyaan 14 tidak
mempengaruhi pemahaman siswa. Perbedaan terakhir terdapat pada kesalahan logika
umum.Dijelaskan dalam buku persoalan penyelesaian masalah menggunakan ukuran
satuan karung beras. Tetapi kemudian ditemukan satuan ukuran kilogram beras
dimana sebelumya tidak dijelaskan. Berdasarkan hasil diskusi, beras pada umumnya
memiliki satuan kilogram sehingga walaupun sebelumnya tidak dijelaskan satuan
kilogram maka tidak akan mempengaruhi pemahaman siswa untuk mengerjakan
persoalan yang disajikan dalam buku.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dimuat pada Lampiran 5, analisis
dan pembahasan kesesuaian hasil pengamatan yang berhubungan dengan materi
berdasarkan kriteria Bell yang telah dilakukan maka didapatkan rekapitulasi hasil
analisis yang disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis Kesesuaian Materi Matematika


Banyak Jumlah
No BAB Persentase
Pertanyaan Pertanyaan Sesuai
1 Bilangan 20 16 80%
2 Himpunan 20 19 95%
3 Aljabar 20 15 75%
4 PLSV dan PdLSV 20 17 85%

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa untuk bab bilangan pertanyaan yang sesuai
dengan kriteria Bell berjumlah 16 pertanyaan dari 20 pertanyaan dengan persentase
80% yang berarti baik atau sesuai jika dilihat pada tabel 3 Kategori Persentase
Kesesuaian Materi, bab himpunan terdapat 19 pertanyaan yang sesuai dari 20
pertanyaan sehingga persentasenya 95% menunjukkan kategori sangat baik, untuk
bab aljabar pertanyaan yang sesuai berjumlah 15 pertanyaan dari 20 pertanyaan
dengan presentase 75% termasuk kategori baik atau sesuai. Bab terakhir persamaan
dan pertidaksamaan linear satu variabel terdapat 17 pertanyaan yang sesuai dengan
kriteria Bell dari 20 pertanyaan dengan presentase 85% termasuk pada kategori
sangat baik. Kemudian persentase dari masing-masing bab didaptakan rata-rata
persentase kesesuaian materi dari keseluruhan buku dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Persentase Kesesuaian Materi Matematika
No BAB Persentase
1 Bilangan 80%
2 Himpunan 95%
3 Aljabar 75%
4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel 85%
Rata-rata Persentase Kesesuaian 83,75%

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4, dari kegiatan menganalisis buku


teks matematika kurikulum 2013 terhadap kriteria Bell yang berhubungan dengan
materi matematika adalah 83,75% atau berkategori sangat baik.
Terdapat perbedaan pendapat antara hasil analisis peneliti dan pengecekan
sejawat.Perbedaan yang pertama pada bab bilangan, materi pecahan sebelumnya
belum disampaikan tentang materi KPK. Tapi materi KPK sudah diajarkan dijenjang
sebelumnya yaitu di SD. Untuk menyelesaikan masalah seperti kasus pertanyaan 10,
siswa biasanya akan langsung menyamakan penyebutnya tanpa memperhatikan
penggunaan KPK.
Perbedaan pendapat yang kedua pada bab himpunan pertanyaan ke 13, dari
pengalaman guru teorema pembuktian suatu materi tidak terlalu ditekankan secara
detail hanya disampaikan secara sekilas. Karena kemampuan siswa kelas VII masih
sulit dalam pembuktian teorema. Melihat dari kurikulum 2013 saat ini, kedepannya
pembuktian teorema akan disampaikan lebih detail karena pembuktian teorema dapat
mempengaruhi pola pikir siswa agar lebih kreatif. Sehingga tujuan dari kurikulum
2013 dapat tercapai.
Perbedaan pendapat yang ketiga terdapat pada bab aljabar, untuk pemecahan
masalah jika dikaitkan dengan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir kritis.
Jadi melihat kasus pertanyaan 14 pada bab aljabar, tidak masalah jika tidak
dijelaskan. Tujuannya agar siswa dapat memecahkan masalah tersebut secara
mandiri.
Perbedaan keempat masih terdapat pada bab aljabar, kesalahan logika pada
bab aljabar pertanyaan 16. Persoalan yang terjadi adalah penggunaan satuan
beras.Sebelumnya satuan yang digunakan adalah satuan karung beras, tetapi pada
konteks selanjutnya berubah menjadi satuan kilogram beras.Pada umumnya satuan
beras adalah kilogram jadi siswa tetap bisa menyelesaikan masalah yang disajikan
dan tidak mempengaruhi pemahaman siswa.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis diambil kesimpulan bahwa
kesesuaian antara materi pada Buku Siswa Matematika Kelas VII Semester 1 dengan
materi berdasarkan kriteria Bell untuk bab bilangan dan bab aljabar berdasarkan tabel
3 untuk bab ini termasuk dalam kategori baik atau sesuai. Pada babhimpunan dan bab
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel berdasarkan tabel 3 termasuk
dalam kategori sangat baik. Rata-rata kesesuaian materi matematika dari masing-
masing bab pada buku teks terhadap kriteria Bell adalah 83,75% dan didukung
dengan hasil keabsahan data melalui form dan diskusi dengan sejawat maka
kelayakan materi buku matematika kelas VII semester 1 edisi revisi 2017 berdasarkan
kriteria Bell berkategori sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan,
Vol.17(1):66-67.
Hardani, d. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu.
Hidayat, D. R. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bagian 3 Pendidikan Disiplin
Ilmu). Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.
Lutviana, I. (2017). Analisis Kelayakan Materi Buku Matematika Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016 Kelas VII Bab Segiempat dan Segitiga Berdasarkan Kriteria
Bell. Skripsi tidak diterbitkan, 12.
Melissa, M. (2015). Analisis Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1
Berdasarkan Kriteria Bell. Skripsi Tidak Diterbitkan, 1-2.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mudzakir. (2003). Penulisan Buku Teks Bahasa Arab. Seminar Nasional Pengajaran
Bahasa Arab (p. 3). Bandung: Program Pendidikan Bahasa Arab JPBA FPBS
UPI.
Mujiati, H. ( 2014). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Stok Obat pada
Apotek Arjowinangun. Speed Journal, Vol.11(2):24-25.
Muljono, P. (2007, Januari 1). Kapal Itu Bernama UN. Buletin BNSP, p. 20.
Rahmawati, G. (2015). Buku Teks Pelajaran Sebagai Sumber Belajar Siswa di
Perpustakaan Sekolah di SMAN 3 Bandung. EduLib, 5(1):106-107.
Rahmawati, G. (2015). Buku Teks Pelajaran Sebagai Sumber Belajar Siswa di
Perpustakaan Sekolah di SMAN 3 Bandung. EduLib, 5(1):106-107.
Rasimin, R. ( 2019). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Kualitatif.
Yogyakarta: Trussmedia Grafika.
Satrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Siagian, M. D. (2016). Kemampuan Koneksi Matematik dalam Pembelajaran
Matematika. MES (Journal of Mathematics Education and Science),
Vol.2(1):59-60.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta, cv.
Susilana, R. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bagian 2 Pendidikan Disiplin
Ilmu). Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.
Winarso, W. (2015). Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Cirebon: CV.
Confident.
Zaman, B. ( 2013). Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui
Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas
VII A MTs Negeri Teras. Boyolali : Tesis: Pascasarjana UMS.
Zaman, B. (2020). Penerapan Active Learning dalam Pembelajaran PAI. Jurnal As-
Salam , 4 (1), 13-27.

Anda mungkin juga menyukai