Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013

KELAS IX SMP DITINJAU DARI IMPLEMENTASI


PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
PENILAIAN AUTENTIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan

PUBLIKASIILMIAH
Oleh:

FARRAS ASTRI FIRYADANI


A410160066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS


IX SMP DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN
SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah buku siswa matematika
kurikulum 2013 kelas IX SMP sudah disajikan sesuai dengan implementasi
pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif yang didahului dengan pengembangan instrumen analisis
kesesuaian buku ditinjau dari implementasi pendekatan saintifik dan penilaian
autentik. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan
gambaran mengenai isi buku. Lembar penskoran analisis kesesuaian buku dan
lembar validasi instrumen analisis kesesuaian buku menjadi bagian dari instrumen
penelitian yang digunakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode dokumentasi dan observasi serta wawancara untuk memperoleh data
pendukung. Hasil analisis kesesuaian buku ditinjau dari implementasi pendekatan
saintifik dan penilaian autentik masing-masing memiliki persentase kesesuaian
sebesar 90,0% dan 93,75% dengan kategori sangat baik.
Kata Kunci: analisis buku siswa, pendekatan saintifik, penilaian autentik

Abstract
This study aims to analyze whether the 2013 curriculum IX grade junior high school
mathematics student book has been presented in accordance with the implementation
of scientific approaches and authentic assessments. This type of research is a
descriptive qualitative approach that was preceded by the development of a book
suitability analysis instrument in terms of the implementation of the scientific
approach and authentic assessment. Descriptions in this study were carried out by
providing an overview of the contents of the book. The book suitability scoring
analysis sheet and the book suitability analysis instrument validation sheet are part of
the research instruments used. Data collection methods used are the method of
documentation and observation and interviews to obtain supporting data. The results
of the analysis of the suitability of the book in terms of the implementation of the
scientific approach have a 90.0% conformity percentage with a very good category.
The results of the analysis of the suitability of the book in terms of the
implementation of the scientific approach and authentic assessment each have a
percentage of suitability of 90.0% and 93.75% with a very good category.
Keywords: student book analysis, scientific approach, authentic assessment

1
1. PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses pribadi yang tidak harus dan/atau merupakan akibat
kegiatan pembelajaran. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya
proses belajar terjadi dalam diri siswa sesuai dengan perkembangannya dan
lingkungannya. Siswa seharusnya tidak hanya belajar dari guru atau pendidik saja,
tetapi dapat pula belajar dari berbagai sumber yang tersedia di lingkungannya.
Pembelajaran yang efektif akan terjadi jika bahan pembelajaran yang diperlukan
tersedia. Sehingga apa yang disampaikan guru dapat diserap siswa secara maksimal.
Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran guru dituntut menentukan strategi
pembelajaran sebelum pelajaran dimulai serta persiapan lain, baik persiapan tulis
maupun persiapan di kelas.
Tantangan bangsa dalam menghadapi era global pada saat ini bukan semakin
ringan, tetapi justru semakin kompleks dan berat. Salah satunya yakni mengenai
penyediaan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing dan memiliki karakter
yang positif. Jika suatu bangsa mampu mencetak dan menyediakan SDM yang
unggul, maka bangsa akan maju dan makmur. Besarnya kekayaan sumber daya alam
ataupun jumlah penduduk Indonesia belum berkorelasi positif dengan tingginya
kualitas mutu pendidikan di Indonesia yang secara langsung maupun tidak langsung
berkontribusi terhadap kualitas sumber daya manusianya. Berdasarkan hasil survei
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan
bahwa kualitas kemampuan siswa Indonesia pada bidang Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dan madrasah masih tergolong rendah.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan KTSP 2006 ke
kurikulum 2013 yaitu lebih menekankan pada pendidikan katakter. Hal ini dapat
tercermin pada pengembangan aspek spiritual, pengetahuan dan keterampilan serta
sikap sosial siswa. Untuk mencapai keberhasilan kurikulum 2013 diperlukan fasilitas
dan sumber belajar yang lebih berkualitas dengan memuat materi yang mendukung
terwujudnya Kompetensi Inti yang tercantum dalam amanat kurikulum 2013. Salah
satu cara yang dapat dilakukan ialah mengembangkan bahan ajar seperti buku teks,

2
pedoman pembelajaran dan panduan dari departemen pendidikan yang tercantum
dalam kurikulum.
Salah satu kebijakan dalam implementasi perubahan kurikulum menjadi
kurikulum 2013 (K-13) yaitu perubahan paradigma pembelajaran dari yang awalnya
berpusat kepada guru (teacher centered) menjadi berpusat kepada siswa (student
centered). Hal ini yang kemudian disebut bahwa guru sebagai fasilitator dan siswa
yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guna mewujudkan hal ini maka
guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik sesuai kurikulum 2013.
Pendekatan saintifik (ilmiah) dalam kegiatan pembelajaran biasanya meliputi 5M,
yaitu: mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Penilaian autentik memiliki relevansi yang kuat terhadap pendekatan saintifik
dalam pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013. Penilaian tersebut dianggap
mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba dan membangun jejaring. Penilaian autentik
mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Untuk menentukan penilaian yang autentik maka perlu menggabungkan beberapa
kegiatan, seperti kegiatan saat guru mengajar, kegiatan saat siswa belajar didalam
kelas, serta kegiatan yang melibatkan keterampilan belajar. Sehingga penilaian
autentik mampu menggambarkan sikap, keterampilan dan pengetahuan apa saja yang
dimiliki oleh siswa.
Salah satu hal yang menentukan keberhasilan dari proses pembelajaran adalah
buku siswa. Buku siswa membantu proses pembelajaran sehingga berjalan runtut dan
sitematis. Sesuai dengan kurikulum 2013 maka penyusunan buku siswa diharapkan
sesuai dengan pendekatan saintifik dan mengandung penilaian autentik. Oleh karena
itu, buku siswa perlu ditinjau mengenai apakah penyajiannya telah menfasilitasi
peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan terkait penerapan pendekatan
saintifik dan mengandung penilaian autentik. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesesuaian buku teks matematika
kurikulum 2013 kelas IX SMP dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

3
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena analisis datanya
non-statistik. Subyek penelitian yang digunakan adalah buku siswa matematika
kurikulum 2013 kelas IX SMP dengan teknik pengumpulan data menggunakan
metode angket, dokumentasi, observasi dan wawancara. Metode angket digunakan
peneliti untuk memvalidasi instrumen yang digunakan. Metode dokumentasi
digunakan untuk menganalisis buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas IX
SMP sebagai sumber data berdasarkan instrumen yang telah divalidasi sebelumnya.
Penggunaan metode observasi untuk mengetahui sejauh mana penggunaan buku
dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan metode wawancara digunakan untuk
mengetahui keabsahan data yang didapatkan peneliti melalui metode dokumentasi
dan observasi berdasarkan pendapat para ahli.
Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan tiap bab berdasarkan penerapan
pendekatan saintifik dan penilaian autentuk pada lembar penskoran kesesuaian
buku. Setelah diperoleh skor penilaian kemudian digunakan untuk menghitung
persentase kesesuaian buku. Keabsahan data menggunakan triangulasi data dan
kecukupan referensial. Teknik triangulasi digunakan untuk mencocokkan data yang
diperoleh peneliti dari hasil angket, dokumentasi, observasi dan wawancara.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Objek dalam penelitian ini adalah buku siswa pelajaran Matematika kurikulum 2013
SMP Kelas IX yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri pada tahun
2018. Buku yang berjudul “Berlogika dengan Matematika untuk Kelas IX SMP dan
MTs” tersebut ditulis oleh Umi Salamah dengan Suwarni sebagai editor buku.
Terdapat 6 bab, yaitu Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar, Bab 2
Persamaan Kuadrat dan Bab 3 Fungsi Kuadrat, Bab 4 Transformasi Geometri, Bab
5 Kesebangunan dan Kekongruenan dan bab 6 Bangun Ruang Sisi Lengkung.
4
3.1.Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Penemuan konsep dalam bab ini tidak semua disajikan dalam masalah nyata
dengan mengajak peserta didik untuk mengamati. Subbab bilangan bulat
berpangkat bilangan bulat diawali dengan masalah matematika dan bukan
merupakan masalah nyata. Subbab merasionalkan penyebut juga menyajikan
masalah matematika yang bukan merupakan masalah nyata dalam rubrik
mengamati. Beberapa subbab sudah menginspirasi peserta didik untuk bertanya
dan berpikir analisis. Beberapa subbab sudah tercermin model pembelajaran
discovery learning. Model pembelajaran project based learning juga sudah
tercermin dengan adanya rubrik “Tugas Proyek” diakhir bab. Semua sub-sub bab
sudah mencerminkan model pembelajaran problem based learning karena telah
menggunakan masalah nyata dalam penemuan konsep.
Berdasarkan hasil analisis bab 1 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 1. Kesesuaian Buku Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar dengan
Pendekatan Saintifik

Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 √ √ √ √ √ √

5 M2 : Menanya
2 - - - - - - √ 3 - - - - - - √ 4 - - - - - √ √ √ √ √ √ √√ √
M3 : Mengumpulkan Informasi
Keterangan : M4 : Mengasosiasikan
M1 : Mengamati Tugas Proyek di Akhir Bab

5
M5 : Mengomunikasikan
DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning
PBL : Metode Pembelajaran Problem Based Learning
PjBL : Metode Pembelajaran Project Based Learning
Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan telah disajikan dalam bab
ini dengan adanya rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal
Latihan Bab” di akhir bab. Terdapat pula rubrik “Aktivitas Siswa” dan “Uji
Kreatif” yang mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Kriteria
penilaian sikap sudah di sajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik “Media
Diskusi”, “Kuis” dan “Ruang Tugas” dengan menampilkan pula contoh sikap yang
harus dicerminkan saat pengerjaan soal.
Berdasarkan hasil analisis bab 1 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 2. Kesesuaian Buku Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar dengan
Penilaian Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan

4 5
1 √ √√ 2 √ √√ 3 √ √√ √ √ √ √ √ √

6
3.2.Bab 2 Persamaan Kuadrat
Pada subbab pengertian persamaan kuadrat, peserta didik sudah diajak mengamati
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Lalu berdasarkan
permasalahan tersebut, peserta didik diberi pertanyaan yang merangsang cara
berpikir lebih kritis dan analisis. Semua subbab sudah mengajak peserta didik
untuk menalar dan mencoba. Hampir semua subbab mengajak peserta didik untuk
menyimpulkan. Beberapa subbab sudah tercermin model pembelajaran discovery
learning. Model pembelajaran project based learning sudah tercermin dengan
adanya rubrik “Tugas Proyek” diakhir bab namun hanya meminta peserta didik
untuk mencari informasi terkait materi dengan membaca buku referensi atau
browsing di internet. Semua sub-sub bab sudah mencerminkan model
pembelajaran problem based learning karena telah menggunakan masalah nyata
dalam penemuan konsep.
Berdasarkan hasil analisis bab 2 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 3. Kesesuaian Buku Bab 2 Persamaan Kuadrat dengan Pendekatan Saintifik
1 -
Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL √√√√√ √

2
√√√√√√√

- √ - Tugas Proyek di Akhir Bab


3---- √√4----- √5----- √

7
Keterangan :

M1 : Mengamati
M2 : Menanya
M3 : Mengumpulkan Informasi
M4 : Mengasosiasikan
M5 : Mengomunikasikan
DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning
PBL : Metode Pembelajaran Problem Based Learning
PjBL : Metode Pembelajaran Project Based Learning

Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan telah disajikan dalam bab


ini dengan adanya rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal
Latihan Bab” di akhir bab. Tidak disajikan rubrik “Aktivitas Siswa” guna
mendukung penilaian keterampilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Kriteria penilaian sikap sudah di sajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik
Kuis” dan “Ruang Tugas” dengan menampilkan pula contoh sikap yang harus
dicerminkan saat pengerjaan soal tersebut sehingga guru dapat menilai sikap
peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
8
Berdasarkan hasil analisis bab 2 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:

Tabel 4. Kesesuaian Buku Bab 2 Persamaan Kuadrat dengan Penilaian Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan

2 3 4 5
1 √ -- √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √-

3.3. Bab 3 Fungsi Kuadrat


Pada awal subbab fungsi kuadrat, peserta didik sudah diajak mengamati
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa subbab
telah dilengkapi pertanyaan yang merangsang daya pikir peserta didik. Namun
masih terdapat pula subbab yang tidak menginspirasi peserta didik untuk bertanya.
Hanya beberapa subbab yang telah mencerminkan model pembelajaran discovery
learning, selebihnya langsung menuju pada konsep yang akan digunakan tanpa
melalui pembuktian. Model pembelajaran project based learning sudah tercermin
dengan adanya rubrik “Tugas Proyek” diakhir bab. Semua sub-sub bab sudah
mencerminkan model pembelajaran problem based learning karena telah
menggunakan masalah nyata dalam penemuan konsep.

9
Berdasarkan hasil analisis bab 3 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 5. Kesesuaian Buku Bab 3 Fungsi Kuadrat dengan Pendekatan

1 √
Saintifik Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL √ √ √ √ √ √

2 √ - - M3 : Mengumpulkan Informasi
√√√√√ √3----- √4----- √
M4 : Mengasosiasikan
Keterangan : M5 : Mengomunikasikan
M1 : Mengamati DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning PBL :
M2 : Menanya Metode Pembelajaran Problem Based Learning PjBL :
Metode Pembelajaran Project Based Learning Tugas Proyek di Akhir Bab

Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan telah disajikan dalam bab


ini dengan adanya rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal
Latihan Bab” di akhir bab. Terdapat pula rubrik “Aktivitas Siswa” yang
mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Kriteria penilaian sikap
sudah di sajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik “Media Diskusi” dan
“Kuis” dengan menampilkan pula contoh sikap yang harus dicerminkan saat
pengerjaan soal tersebut sehingga guru dapat menilai sikap peserta didik ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran.

10
Berdasarkan hasil analisis bab 3 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 6. Kesesuaian Buku Bab 3 Fungsi Kuadrat dengan Penilaian Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan

√ 2 3 4
1 √ √ √ √ √ √ -- √ √√

3.4. Bab 4 Fungsi Kuadrat


Desain pembelajaran pada bab ini memenuhi kriteria pendekatan saintifik. Semua
penemuan konsep dalam bab ini sudah disajikan dalam masalah nyata. Sajian
materi sudah mendorong peserta didik berpikir kritis, analitis dan tepat
mengidentifikasikan masalah yang disajikan. Langkah-langkah pendekatan
saintifik cukup dimunculkan dalam bab ini. Semua subbab dan sub-sub bab sudah
mengajak peserta didik untuk mengamati permasalahan beserta penyelesaiannya.
Seluruh subbab pada materi transformasi geometri menyajikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari diawal pembelajaran.

11
Berdasarkan hasil analisis bab 4 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 7. Kesesuaian Buku Bab 4 Transformasi Geometri dengan Pendekatan
Saintifik

Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL

1 -
√ √ √ √ √ √ Tugas Proyek
di Akhir Bab
-
2----- √

Keterangan :
M1 : Mengamati
M2 : Menanya
M3 : Mengumpulkan Informasi
M4 : Mengasosiasikan
M5 : Mengomunikasikan
DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning
PBL : Metode Pembelajaran Problem Based Learning
PjBL : Metode Pembelajaran Project Based Learning

Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan telah disajikan dalam bab


ini dengan adanya rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal
Latihan Bab” di akhir bab. Terdapat pula rubrik “Aktivitas Siswa” yang
mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Kriteria penilaian sikap
sudah di sajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik “Media Diskusi”,
“Kuis” dan “Ruang Tugas” dengan menampilkan pula contoh sikap yang harus
dicerminkan saat pengerjaan soal tersebut.

12
Berdasarkan hasil analisis bab 4 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 8. Kesesuaian Buku Bab 4 Transformasi Geometri dengan Penilaian
Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan


1 √ √ 2 √ √-

3.5. Bab 5 Kesebangunan dan Kekongruenan


Beberapa subbab telah dilengkapi dengan rubrik mengamati yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Disajikan pula pertanyaan yang merangsang daya
pikir peserta didik. Semua subbab sudah mengajak peserta didik untuk menalar
dan mencoba. Hampir semua subbab mengajak peserta didik untuk menyimpulkan.
Model pembelajaran discovery learning yang disajikan pun sebatas pembuktian
karena konsep telah diberikan sebelumnya seperti pada konsep segitiga-segitiga
yang sebangun. Model pembelajaran project based learning sudah tercermin
dengan adanya rubrik “Tugas Proyek” diakhir bab. Semua sub
sub bab sudah mencerminkan model pembelajaran problem based learning karena
telah menggunakan masalah nyata dalam penemuan konsep.
13
Berdasarkan hasil analisis bab 5 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 9. Kesesuaian Buku Bab 5 Kesebangunan dan Kekongruenan dengan
Pendekatan Saintifik

-
Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 - - - - - √

2 - - M4 : Mengasosiasikan
√√√√√√√3---- √√4----- √
M5 : Mengomunikasikan
Keterangan : DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning PBL :
M1 : Mengamati Metode Pembelajaran Problem Based Learning PjBL :
M2 : Menanya Metode Pembelajaran Project Based Learning
M3 : Mengumpulkan Informasi Tugas Proyek di Akhir Bab

Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan disajikan dengan adanya


rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal Latihan Bab” di
akhir bab. Terdapat pula rubrik “Aktivitas Siswa” yang mendorong peserta didik
untuk lebih aktif dan kreatif. Kriteria penilaian sikap menggunakan rubrik “Media
Diskusi”, “Kuis” dan “Ruang Tugas” dengan menampilkan pula contoh sikap yang
harus dicerminkan saat pengerjaan soal tersebut.

14
Berdasarkan hasil analisis bab 5 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 10. Kesesuaian Buku Bab 5 Kesebangunan dan Kekongruenan dengan
Penilaian Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan

1 2 3 4
√√√ √√√ √√√ √√√

3.6. Bab 6 Bangun Ruang Sisi Lengkung


Semua penemuan konsep dalam bab ini sudah disajikan dalam masalah nyata
sehingga dapat mendorong peserta didik berpikit kritis, analitis dan tepat dalam
mengindentifikasikan masalah yang disajikan. Rubrik menanya yang disajikan
masih sebatas pertanyaan konseptual. Semua subbab sudah mengajak peserta didik
untuk menalar dan mencoba. Semua subbab telah mencerminkan model
pembelajaran discovery learning dan problem based learning. Model
pembelajaran project based learning sudah tercermin dengan adanya rubrik
“Tugas Proyek” diakhir bab.

15
Berdasarkan hasil analisis bab 6 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 11. Kesesuaian Buku Bab 6 Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan
Pendekatan Saintifik

Subbab M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL

1 √
√√√√√ √
Tugas Proyek
√ √
di Akhir Bab 2 - - - - - √ 3 - - - - - √
Keterangan :
M1 : Mengamati
M2 : Menanya
M3 : Mengumpulkan Informasi
M4 : Mengasosiasikan
M5 : Mengomunikasikan
DL : Metode Pembelajaran Discovery Learning
PBL : Metode Pembelajaran Problem Based Learning
PjBL : Metode Pembelajaran Project Based Learning

Kriteria penilaian pengetahuan dan keterampilan telah disajikan dalam bab


ini dengan adanya rubrik “Evaluasi Mandiri” di tiap akhir subbab dan rubrik “Soal
Latihan Bab” di akhir bab. Terdapat pula rubrik “Aktivitas Siswa” yang
mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Kriteria penilaian sikap
sudah di sajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik “Media Diskusi” dan
“Kuis” dengan menampilkan pula contoh sikap yang harus dicerminkan saat
pengerjaan soal tersebut.

16
Berdasarkan hasil analisis bab 6 yang telah diuraikan diatas maka dapat
disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 12. Kesesuaian Buku Bab 6 Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Penilaian
Autentik

Ranah Penilaian Keterampilan Ranah Penilaian Sikap


SubbabRanah Penilaian Pengetahuan

1 2 3
√√√ √√√ √√-

Berdasarkan hasil dokumentasi melalui kegiatan checklist (√) pada tiap


subbab dalam masing-masing bab maka diperoleh hasil bahwa buku teks pelajaran
matematika kurikulum 2013 untuk kelas IX SMP telah menerapkan pendekatan
saintifik dan penilaian autentik dengan baik. Metode pembelajaran Discovery
Learning (DL) telah diterapkan disetiap bab, walaupun belum tercermin dalam setiap
subbab. Sedangkan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) telah
tercermin dalam setiap subbab pada masing-masing bab. Dan untuk metode
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) telah disajikan berupa tugas proyek
disetiap akhir bab. Penerapan 5M sebagai implementasi pendekatan saintifik pun
telah tercermin dalam buku teks matematika dengan baik. Rubrik mengamati,
menanya, mengolah data atau mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan
telah disajikan pada setiap bab, walaupun belum tercermin dalam setiap subbab.
Kesesuaian buku teks matematika berdasarkan implementasi pendekatan
autentik juga telah terpenuhi dengan baik. Ranah penilaian pengetahuan disajikan
dengan baik dalam setiap subbab pada masing-masing bab. Rubrik “Evaluasi
Mandiri” dan “Soal Latihan Bab” menjadi bentuk penilaian pengetahuan yang

17
disajikan dalam buku teks matematika ini. Ranah penilaian keterampilan juga telah
tercermin dengan adanya rubrik “Uji Kreatif”, “Aktivitas Siswa” dan “Tugas
proyek” yang mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Sedangkan
ranah penilaian sikap juga telah disajikan dengan adanya beberapa soal pada rubrik
“Media Diskusi”, “Ruang Tugas”, “Seputar Matematika”, “Jelajah IT”, dan “Kuis”
dengan menampilkan pula contoh sikap yang harus dicerminkan saat pengerjaan soal
tersebut sehingga guru dapat menilai sikap peserta didik ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran. Soal challenge juga telah disajikan pada rubrik “Ingin Tantangan?”
walaupun dibeberapa subbab masih sebatas soal konseptual dengan menggunakan
rumus.
Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa buku digunakan untuk
penilaian pengetahuan yakni digunakan sebagai latihan soal ketika disekolah dan
dijadikan PR ketika dirumah. Saat guru menanyai peserta didik kenapa tidak
mengerjakan PR, maka disitulah guru dapat menilai sikap peserta didik tentang
kejujuran dan kedisplinan. Sehingga berdasarkan observasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan buku siswa dalam penerapan pendekatan saintifik
dan penilaian autentik dapat berjalan dengan baik dengan tetap mengutamakan
keefektifan pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara juga telah terlihat bahwa buku sudah
mengimplementasikan dan menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan baik. Akan tetapi yang dipermasalahkan adalah hanya beberapa saja yang
mendorong siswa untuk berpikir kritis, karena selebihnya masih disajikan dengan
bahasan yang ringan.
Hasil dokumentasi, observasi dan wawancara saling menguatkan. Hasil
dokumentasi mengenai isi buku yang telah mendukung model pembelajaran baik itu
discovery learning, project based learning dan problem based learning juga
dikuatkan oleh hasil wawancara dan telah dipraktekkannya model pembelajaran
tersebut didalam kelas. Hasil dokumentasi tentang penilaian autentik juga dikuatkan
dengan hasil observasi dan wawancara dengan guru memberikan penilaian

18
pengetahuan dan keterampilan menggunakan soal-soal yang disajikan dalam buku
siswa serta penilaian sikap ketika meminta peserta didik menyelesaikan
permasalahan dengan bekerja secara kelompok. Adanya soal tantangan dalam rubrik
“Ingin Tantangan” juga ditegaskan dalam hasil wawancara dengan guru, walaupun
soal tersebut dirasa tidak terlalu berpengaruh untuk peserta didik.
Sehingga berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulina Syamsu Widyaharti,
Dinawati Trapsilasiwi, dan Arif Fatahillah pada tahun 2015 yang berjudul “Analisis
Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan
Kurikulum 2013”. Hasil penelitian tersebut memuat rata-rata kesesuaian buku
dengan pendekatan scientific sebesar 95,83%, sehingga dapat diklasifikasikan dalam
kategori sangat baik. Setiap penemuan konsep disajikan melalui permasalahan
konkret yang membutuhkan pemahaman lebih dari siswa. Tahapan pendekatan
scientific tercermin saat ada perintah untuk menyelesaikan soal melalui tahap
mengamati masalah dalam buku. Saat mengamati siswa menggunakan nalarnya
untuk memahami, kemudian mencoba mengerjakan dan memberikan kesimpulan
atas penyelesaiannya. Tahap menanya belum tampak dalam buku. Tahap menanya
bergantung pada pemahaman masing-masing siswa. Buku juga bisa digunakan dalam
pembelajaran model Discovery Learning, Problem Based Learning, dan Project
Based Learning.
Rata-rata kesesuaian buku dengan penilaian autentik sebesar 88,80%,
sehingga dapat diklasifikasikan dalam kategori sangat baik. Soal dalam buku dapat
digunakan sebagai instrumen penilaian autentik. Soal dalam buku dapat mengukur
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian sikap tidak secara jelas terdapat
dalam buku, namun dapat dilihat pada perintah diskusi dalam buku. Dengan
melakukan diskusi guru diberi ruang untuk mengamati aktivitas siswa. Buku memuat
jenis soal exercise, problem, challenge dan projek. Soal uji kompetensi dalam buku
dimulai dari tingkatan C3-C5.
19
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis
terletak pada tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis sejauh mana kesesuaian
buku siswa berdasarkan rumusan kurikulum 2013. Instrumen penilaian pun sama
sama terkait dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning, Problem
Based Learning, dan Project Based Learning. Penerapan 5M (Mengamati, Menanya,
Mengeksplorasi atau Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi dan
Mengomunikasikan) yang menjadi salah satu ciri pendekatan saintifik pada
kurikulum 2013 juga menjadi bahasan pada kedua penelitian ini. Soal dengan jenis
exercise, problem, challenge dan proyek juga menjadi pembahasan untuk
menganalisis kesesuaian buku siswa berdasarkan kurikulum 2013. Sedangkan jika
dilihat dari hasil penelitian, kedua penelitian sama-sama menemukan hasil yang baik
untuk kesesuaian buku siswa berdasarkan kurikulum 2013 dengan kategori yang
sangat baik.
Penelitian lain dilakukan oleh Apolonia Hendrice Ramda, Valeria Suryani
Kurnila, dan Ricardus Jundu tahun 2018 yang berjudul “Kesesuaian Standar Isi
Buku Teks Matematika Kelas VIII dengan Kurikulum 2013”. Berdasarkan hasil
analisis terhadap buku teks Kemendikbud matematika kelas VIII edisi revisi 2017,
ditarik kesimpulan bahwa kesesuaian cakupan materi dalam buku teks Kemendikbud
Matematika kelas VIII edisi revisi 2017 dengan cakupan materi dalam Kurikulum
2013 adalah sebesar 100%. Kesesuaian KD dalam buku dengan KD pada Kurikulum
2013 adalah sebesar 100%. Kesesuaian keluasan materi dalam buku dengan keluasan
materi dalam Kurikulum 2013 adalah sebesar 98%. Kesesuaian kedalaman materi
dalam buku dengan kedalaman materi dalam Kurikulum 2013 adalah sebesar 100%.
Sedangkan keakuratan materi dalam buku adalah sebesar 88%.
Terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Apolonia Hendrice
Ramda, Valeria Suryani Kurnila, dan Ricardus Jundu dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Perbedaan tersebut terletak pada topik yang diteliti. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Apolonia Hendrice Ramda, Valeria Suryani Kurnila,
dan Ricardus Jundu melihat kesesuaian buku teks berdasarkan cakupan materi,

20
keluasan materi, kedalaman materi dan keakuratan materi dengan kurikulum 2013.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis melihat kesesuaian buku
teks berdasarkan penerapan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Selain itu
objek penelitian yang dilakukan pun juga berbeda.
Penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Ilham Rizkianto dan
Rusgianto Heri Santosa tahun 2017 yang berjudul “Analisis Buku Matematika Siswa
SMP Kurikulum 2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam buku
matematika siswa kelas VII SMP kurikulum 2013, ditemukan 26 halaman yang
memuat kekeliruan. Sedangkan pada buku matematika siswa kelas VIII SMP
kurikulum 2013, 44 halaman memuat kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang
ditemukan dalam buku matematika siswa SMP kurikulum 2013 sangat beragam.
Disatu sisi, kesalahan itu dalam 5 halaman yang berurutan menyatakan bahwa
penulis dalam menyusun materi ajar tidak mengikuti aturan bahwa matematika
merupakan ilmu yang terstruktur, dsisi lain kesalahan hanya kurang 1 huruf dalam
pengetikan 1 kata, dan di sisi yang lain lagi kalimat tidak bermakna. Kesalahan
konsep juga ditemukan dalam beberapa kompetensi dasar yang berkaitan. Ini
dipengaruhi oleh bagaimana konsep disajikan dalam buku. Untuk buku matematika
siswa kelas 7 kurikulum 2013, kesalahan konsep terletak pada kompetensi dasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Rizkianto dan Rusgianto Heri Santosa
dengan yang ditulis oleh penulis sangat berbeda. Tujuan penelitian dalam jurnal
yang berjudul “Analisis Buku Matematika Siswa SMP Kurikulum 2013” tersebut
untuk menganalisis kesalahan dalam buku matematika siswa SMP kurikulum 2013.
Objek berupa buku teks yang digunakan pun beragam. Sedangkan objek penelitian
yang digunakan penulis dalam penelitian hanya berupa satu buku teks, yaitu buku
“Berlogika dengan Matematika” karangan Umi Salamah.
Penelitian lain dilakukan oleh Yudita Rasma Aminati dan Dr. Ali Mahmudi
tahun 2017 yang berjudul “Telaah Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Kelas VII
Kurikulum 2013”. Hasil penelitian analisis dilihat dari aspek material diperoleh 75%
persentase skor dari peneliti, 65% skor persentase dari guru matematika SMP Negeri

21
5 Yogyakarta yang menggunakan buku ini, dan 70,56% nilai persentase dari rata-rata
siswa kelas VIID SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan total 31 siswa. Sedangkan untuk
aspek penyajian diperoleh 75% persentase skor dari peneliti, 70,83% nilai persentase
dari guru matematika SMP Negeri 5 Yogyakarta yang menggunakan buku ini, dan
68,71% persentase skor dari rata-rata siswa kelas VIID SMP Negeri 5 Yogyakarta
dengan total 31 siswa. Jika ditinjau dari aspek bahasa diperoleh 50% persentase skor
dari peneliti, 62,50% persentase skor dari guru matematika SMP Negeri 5
Yogyakarta yang menggunakan buku ini, dan 68,15% persentase skor dari rata siswa
kelas VIID SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan total 31 siswa.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Etik Rahayu, Hardi Suyitno, dan Iwan
Junaedi dengan judul “Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku Matematika
Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Berdasarkan Kriteria
International Assessment TIMSS 2007”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal
yang dianalisis memuat satu hingga tujuh aspek kognitif. Sebagian besar soal
memuat 4 aspek kognitif yaitu 44.04 %, diikuti soal dengan 3 aspek kognitif yaitu
36, 42%, soal dengan 2 aspek kognitif yaitu 14, 90%, kemudian 1,99% untuk soal
dengan 1 atau 5 aspek kognitif, dan 0,33% untuk soal dengan 6 atau 7 aspek
kognitif.
Penelitian yang dilakukan oleh Yudita Rasma Aminati dan Dr. Ali Mahmudi
menggunakan persentase angka untuk menyajikan hasil penelitian. Penelitian lain
oleh Etik Rahayu, Hardi Suyitno, dan Iwan Junaedi juga sangat bermain dengan
angka terkait persentase dalam setiap aspek kognitif. Penelitian ini secara
keseluruhan berdasarkan International Assessment TIMSS 2007. Berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis yang tidak menganalisis buku berdasarkan
International Assessment TIMSS 2007, namun berdasarkan pendekatan saintifik dan
penilaian autentik dalam kurikulum 2013. Perbedaan lain dibanding penelitian yang
dilakukan oleh penulis yaitu tidak menggunakan persentase untuk menilai setiap
aspek dalam setiap aspek penerapan pendekatan sainfik dan penilaian autentik,
namun dengan pemberian checklist (√) pada setiap komponen.

22
Penelitian selanjutnya dilakukan pada tahun 2017 oleh Santika Lya Diah
Pramestia yang berjudul “Analisis Materi dan Penyajian Buku Teks Matematika
sebagai Sumber Belajar Matematika”. Hasil penelitian berdasarkan penilaian peneliti
serta guru penilai 1, buku Matematika Realistik Kelas VIII untuk SMP dan MTs
yang dalam penelitian ini disebut buku A berkualitas sangat baik karena memuat
setiap indikator dari tiap sub aspek materi dan penyajian oleh Pusbuk, bahkan
memiliki nilai lebih pada sub aspek materi prasyarat, problem solving, dan
melibatkan siswa secara aktif.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Halida Eka Nurmutia, Scolastika Mariani,
dan Bambang Eko Susilo tahun 2013. Objek penelitian ini berupa Buku Matematika
Jilid 1 untuk SMA Kelas X karangan Sartono Wirodikromo terbitan Erlangga.
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dari keempat materi pokok kelas X
tersebut, rata-rata skor tertinggi 79,81% pada materi trigonometri dan rata-rata skor
paling rendah 73,15% terdapat pada materi geometri. Pada materi geometri,
perolehan skor rendah terdapat pada sub aspek materi prasyarat, sub aspek
perkembangan teknologi, dan sub aspek rangkuman, evaluasi mandiri, dan refleksi.
Persentase perolehan skor rata-rata buku berdasarkan materi pokok, yaitu 76,48%.
Berdasarkan data tersebut, rata-rata perolehan skor analisis berdasarkan materi
pokok menurut ketiga sudah lebih dari 65% atau sudah memenuhi kriteria baik.
Dengan demikian, buku teks yang dianalisis sudah memuat materi pokok yang
memenuhi standar aspek materi, penyajian, dan bahasa buku teks matematika
menurut BSNP.
Penelitian oleh Halida Eka Nurmutia, Scolastika Mariani, dan Bambang Eko
Susilo menggunakan persentase angka untuk menyajikan hasil penelitian. Hasil
penelitian ini memuat materi pokok yang memenuhi standar aspek materi, penyajian,
dan bahasa buku teks matematika menurut BSNP. Sedangkan hasil penelitian yang
ditulis oleh peneliti terkait dengan kesesuaian buku teks berdasarkan pendekatan
saintifik dan penilaian autentik dalam penerapan kurikulum 2013.

23
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab IV,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Buku teks matematika kelas IX SMP/MTs kurikulum 2013 telah
mencerminkan pendekatan saintifik dengan adanya penerapan 5M
(Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi atau Mengumpulkan informasi,
Mengasosiasi dan Mengomunikasikan) pada masing-masing bab. Penerapan
metode pembelajaran Discovery Learning (DL), Problem Based Learning
(PBL) dan Project Based Learning (PjBL) juga telah disajikan dengan baik
pada setiap bab dalam buku teks matematika kelas IX SMP/MTs kurikulum
2013.
2. Buku teks matematika kelas IX SMP/MTs kurikulum 2013 telah
mencerminkan pendekatan saintifik dengan adanya ranah penilaian
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang disajikan pada setiap bab.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, R. (2017). Pengantar Asas dan Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. Hal 36-45.
Aminati, Y., Mahmudi, A. (2017). Telaah Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Kelas VII Kurikulum 2013. Vol 6. Jurnal Pendidikan Matematika. Arroida, A.
(2018). “Analisis Buku Teks Pelajaran Matematika Wajib Kelas X SMA”.
Yogyakarta: Publikasi Ilmiah Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Nurmutia, H., Mariani, S., Susilo, B. (2013). Analisis Materi, Penyajian, dan Bahasa
Buku Teks Matematika SMA Kelas X di Kabupaten Rembang. 2252-6927.
Unnes Journal of Mathematics Education.
Pramestia, S. (2017). Analisis Materi dan Penyajian Buku Teks Matematika sebagai
Sumber Belajar Matematika. Vol 5, 2303-3983. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika.
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar Teori dan
aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Depok: Prenadamedia Group. Hal 27-34. Rahayu,
E., Suyitno, H., Junaedi, I. (2012). Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku
Matematika Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII

24
Berdasarkan Kriteria International Assessment TIMSS 2007. Vol 3, 2086-
2334. Jurnal Kreano.
Ramda, A., Kurnila, V., Jundu, R. (2018). Analisis Kesesuaian Standar Isi Buku Teks
Matematika Kelas VIII dengan Kurikulum 2013. Vol 2, 2614-1221. Jurnal
Eksakta Pendidikan.
Rizkianto, I., Santosa, R. (2017). Analisis Buku Matematika Siswa SMP Kurikulum
2013. Vol 6, 2086-4280. Jurnal “Mosharafa”.
Salamah, U. (2014). Berlogika dengan Matematika untuk Kelas IX SMP dan MTs.
Solo.: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutama, (2019). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, Mix
Method, R&D. Sukoharjo: CV. Jasmine.
Tarigan, D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Hal 22.
Widyaharti, M., Trapsilasiwi, D., Fatahillah, A. (2015) Analisis Buku Siswa
Matematika Kurikulum 2013 untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013 .
Vol 6. Jurnal Pendidikan Matematika.
25

Anda mungkin juga menyukai