133-141
p-ISSN: 2338-1140, e-ISSN: 2527-3043 // http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
Abstract: The purpose of this paper is to explain the analysis of Mathematics teaching
materials of Grade V Elementary Schools in Malang. The research method used is the
type of qualitative research. The subject of this research is the fifth grade elementary
school teacher in Malang. The type of data used is qualitative data obtained from the
responses of teachers and students as users of teaching materials, as well as observational
studies of the implementation of learning and documentation which includes the school
curriculum, teaching material, and photos of learning activities. The research results that
the teaching materials of Mathematics in Class V learning steps are accommodating for
the achievement of learning objectives. The material is presented in an integrated and
holistic manner according to the basic competencies that must be achieved. In general, the
material is more on the discovery of concepts learned by students, not yet up to the
application of concepts. Learning resources, facilities and learning experiences of
students have not accommodated the local wisdom.
Abstrak: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil analisis bahan ajar
Matematika Kelas V SD di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis
penelitian Kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kota Malang. Jenis
data yang digunakan yaitu data kualitatif yang diperoleh dari tanggapan guru dan siswa
sebagai pengguna bahan ajar, serta studi observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
dan dokumentasi yang meliputi kurikulum sekolah, dokumen bahan ajar yang digunakan,
serta foto kegiatan pembelajaran. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa bahan ajar
Matematika Kelas V SD langkah-langkah pembelajaran sudah mengakomodasi untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran. Materi disajikan secara terpadu dan holistik sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Secara umum materi lebih pada penemuan
konsep yang dipelajari oleh peserta didik, belum sampai dengan penerapan konsep.
Sumber belajar, sarana dan pengalaman belajar siswa belum mengakomodasi kearifan
lokal lingkungan sekitar.
133
134 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
disajikan pada buku yang disediakan oleh dapat disimpulkan bahwa Guru ataupun
Pusat Perbukuan dari Kemendikbud KKG Kecamatan di Kota Malang belum
dirasa masih dangkal. membuat bahan ajar pembelajaran
Namun demikian, pemisahan mata Matematika sendiri yang disesuaikan
pelajaran matematika tersebut tentunya dengan lingkungan sekitar peserta didik.
tidak mengabaikan kecakapan 4C yang Dalam pembelajaran Guru hanya
meliputi critical, creative, colaboratif, menggunakan buku dan LKPD yang
dan communication. Kecakapan tersebut disediakan oleh Sekolah. Fakta tersebut
dapat dicapai salah satunya melalui mengungkap bahwa sangat kurangnya
pembelajaran HOTS (Higher of Order buku penunjang pembelajaran
Thingking Skills) yang ditandai dengan matematika.
adanya kegiatan pembelajaran menurut Hasil kajian terhadap penelitian
taksonomi Bloom pada aspek kognitif terdahulu telah banyak ditemukan inovasi
yang dimulai pada C4 sampai C6. pada pengembangan bahan ajar
Melalui kegiatan pembelajaran matematika. Salah satunya yaitu Bahan
yang HOTS maka diharapkan tercapainya Ajar Matematika Berbasis Teknologi
kecakapan 4 C. Salah satu ketercapaian Informasi di jenjang SMA oleh
pembelajaran HOTS, yaitu dibuktikan Rahmadani (2018). Hasil penelitian
melalui kegiatan belajar Peserta Didik selanjutnya oleh Musfiqi (2014)
yang mencerminkan pembelajaran menghasilkan bahan ajar matematika
dengan keterampilan berfikir tingkat yang berorientasi pada karakter dan
tinggi. Untuk mengakomodasi hal HOTS di jenjang SMP. Selanjutnya
tersebut maka bahan ajar yang digunakan penelitian Mukhtar (2013) yang
harus tepat. Bahan ajar yang baik sangat menghasilkan bahan ajar matematika
diperlukan, sehingga bahan ajar dapat berbasis masalah dalam rangka untuk
digunakan sebagai sumber belajar atau memfasilitasi siswa dalam penalaran dan
sumber informasi dalam proses pemahaman konsep.
pembelajaran (Anggraini, 2015). Penelitian serupa dilakukan oleh
Bahan ajar matematika yang selama Nurhidayati (2017) menghasilkan
ini digunakan dilapangan adalah buku pengembangan bahan ajar matematika
yang disediakan oleh Pusat Perbukuan berbasis masalah pada pokok bahasan
dari Kemendikbud. Karena digunkaan perbandingan pada siswa MTs.
secara Nasional maka dirasa buku Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
tersebut belum dapat mengakomodasi dilakukan sangat banyak ditemukan
kearifan lokal lingkungan sekitar. Hal ini inovasi pengembangan bahan ajar
membuat peserta didik kurang mengenal matematika. Namun sampai saat ini
lingkungan sekitar, karena pembelajaran masih jarang ditemukan pengembangan
tidak berkaitan dengan apa yang dijumpai bahan ajar matematika di jenjang sekolah
peserta didik dalam kehidupan sehari- dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu
hari. Pernyataan tersebut sejalan dengan. untuk menganalisis kesesuaian bahan ajar
Pornpimon (2014: 626) yang matematika yang sedang digunakan saat
menyatakan bahwa mengintegrasikan ini pada kelas V SD di Kota Malang.
kearifan lokal dalam kurikulum Manfaat dalam penelitian ini yaitu
pembelajaran di SD dapat dilakukan hasil analisis bahan ajar dapat dijadikan
melalui pemahaman guru terhadap referensi dalam merancang penelitian
kearifan lokal masyarakat sekitar selanjutnya yaitu pengembangan bahan
sehingga dapat mengaplikasikan dalam ajar matematika berbasis HOTS (Higher
pembelajaran di kelas. of Order Thinking Skills) untuk siswa
Berdasarkan hasil wawancara kelas V Sekolah Dasar. Berdasarkan
dengan guru kelas V SD di Kota Malang pemaparan tersebut, peneliti ingin
135 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
suatu konsep. Dengan penemuan konsep masalah pada soal peserta didik masih
oleh peserta didik sendiri, maka kebingungan jika mendapat bentuk soal
pembelajaran akan lebih bermakna dan yang berbeda dengan yang dicontohkan
akan melekat pada pengetahun peserta oleh Guru.
didik.
e. Materi berkaitan langsung dengan
c. Kegiatan pembelajaran HOTS lingkungan dan kehidupan sehari-
Buku yang digunakan mayoritas hari.
berisi soal-soal Matematika yang harus Pada buku pembelajaran
diselesaikan oleh peserta didik. Akan Matematika yang digunakan, karena
tetapi soal tersebut belum digunakan secara Nasional sehingga
mengakomodasi pada evauasi HOTS kurang mengakomodasi kearifan lokal
karena semua soal yang tersedia hanya lingkungan sekitar. Hal ini membuat
menyediakan satu jawaban benar. Hal ini peserta didik kurang mengenal
akan membatasi kreativitas serta cara lingkungan sekitar, karena pembelajaran
berfikir peserta didik dalam memecahkan tidak berkaitan dengan apa yang dijumpai
suatu masalah. Selain itu, soal yang peserta didik dalam kehidupan sehari-
diberikan lebih mengarah pengetahuan hari. Misalnya saja dalam memberikan
saja, aspek sikap dan keterampilan belum contoh pada pecahan mungkin bisa
muncul pada soal-soal yang harus menggunakan apel yang sesuai dengan
diselesaiakan oleh peserta didik. lingkungan sekitar peserta didik yang
Soal yang disajikan pada buku berada di Kota Malang.
secara umum soal cerita dan soal terapan.
Soal tersebut hanya mampu melatih f. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik untuk mengembangkan siswa
pengetahuan secara prosedural dan Hasil analisis pada buku ajar
berpikir tingkat rendah. Selain itu, maupun modul matematika belum
kegiatan pembelajaran belum memuat ditemukan petunjuk pelaksanaan tugas
kegiatan yang bervariasi. Misalnya dalam pembelajaran yang harus dikerjakan oleh
bentuk game yang dapat melatih peserta Peserta Didik baik secara teoritis maupun
didik untuk memecahkan suatu praktis yang mengacu pada kompetensi
permasalahan sambil bermain dengan dasar yang harus dicapai. Buku disajikan
lingkungan sekitar. dengan ringkasan materi dan latihan soal
aja. Sehingga kegiatan pembelajaran
d. Sumber belajar yang digunakan yang disajikan belum dapat
kontekstual dan aktual mengakomodasi untuk peserta didik
Dalam buku peserta didik, aktivitas belajar secara mandiri. Namun secara
peserta didik telah banyak disajikan umum pemamparan materi maupun
melalui kegiatan asyik mencoba peserta kegiatan peserta didik sudah sesuai
didik diberikan latihan soal-soal sehingga dengan perkembangan kognitif siswa
hal ini mendukung untuk pelaksanaan kelas V.
pembelajaran student centered learning. Secara umum, bahan ajar
Namun temuan peneliti pada saat Matematika yang digunakan di Kota
observasi pembelajaran lebih mengarah Malang lebih pada penemuan konsep
pada teacher center learning. Guru lebih yang dipelajari oleh peserta didik, belum
banyak menjelaskan dan memberikan sampai dengan penerapan konsep. Isi
contoh soal. Hal ini dikarenakan kegiatan materi yang disajikan sudah
pembelajaran yang disajikan pada buku mengakomodasi peserta didik untuk
kurang didekatkan dengan kehidupan mengkonstruksi pengetahuannya secara
peserta didik. Sehingga untuk pemecahan mandiri melalui kegiatan yang dilakukan.
139 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd