Ari Indriani
Pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro
Email: ariindrianiemail@gmail.com
Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menggunakan blok pecahan pada materi pecahan pada siswa
kelas V Sekolah Dasar. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan blok
pecahan pada materi pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bejirejo dengan jumlah 18 siswa,
dan tempat penelitiannya berada di SD Negeri Bejirejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode
tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk data kuantitatif adalah analisis data dengan
menggunakan persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa antusias untuk mengikuti proses
pembelajaran dan ada 13 siswa (72,223%) yang mempunyai nilai di atas KKM. Kesimpulan dalam penelitian
ini adalah penggunaan blok pecahan pada materi pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar adalah baik.
dapat diukur. Sehingga siswa sekolah dasar Penulis mencoba merancang alat
akan lebih cepat memahami pelajaran peraga yang sesuai dengan materi pecahan,
matematika salah satunya dengan yaitu blok pecahan, di mana alat peraga ini
menggunakan alat peraga matematika digunakan untuk mencari persamaan nilai
(benda nyata). dalam pecahan serta dalam penjumlahan
Menurut Ahmadin Sitanggang (2013), pecahan. Alat peraga yang dibuat dapat
alat peraga matematika adalah sebuah atau membuat siswa memahami konsep
seperangkat benda konkrit yang dibuat, matematika khususnya pada pecahan
dirancang, dihimpun atau disusun secara dengan mudah.Blok pecahan dapat dibuat
sengaja, yang digunakan untuk membantu dengan kertas atau karton berwarna warni
menanamkan atau mengembangkan agar menarik perhatian siswa. Alat peraga
konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam blok pecahan ini berbentuk lingkaran,
matematika. Menurut Estiningsih dalam kemudian dibagi-bagi berdasarkan nilainya,
1 1 1 1 1
Sukayati dan Agus Suharjana (2009), alat misalnya , 2 , 3 , 4 , 6 , 8.
peraga merupakan media pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas, rumusan
yang mengandung atau membawakan ciri-
masalah dalam penelitian ini adalah
ciri konsep yang dipelajari. Sudarwanto dan
bagaimana menggunakan blok pecahan
Ibnu Hadi(2014), alat peraga pembelajaran
pada materi pecahan pada siswa kelas V
adalah bahan, alat, maupun metode/teknik
Sekolah Dasar? Adapun tujuan dalam
yang digunakan dalam kegiatan belajar
penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengajar dengan maksud agar proses
penggunaan blok pecahan pada materi
interaksi komunikasi edukatif antara guru
pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
dan anak didik dapat berlangsung secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
METODE
pengajaran yang dicita-citakan. Dari
Penelitian ini dilaksanakan di SD
pengertian para ahli, maka dapat
Negeri Bejirejo. Adapun waktu
disimpulkan bahwa alat peraga adalah
penelitiannya semester genap tahun ajaran
bahan, alat atau seperangkat benda konkrit
2017/2018. Subyek dalam penelitian adalah
yang membawakan ciri-ciri konsep yang
siswa kelas V sebanyak 18 siswa. Adapun
dipelajarinnya serta mempermudah
jenis penelitian yang dilakukan termasuk
komunikasi antara guru dan anak didik.
penelitian deskriptif kualitatif.
Ada enam manfaat praktis dari alat
Pada penelitian ini, menggunakan
peraga dalam Sri Mulyani(2013), antara
metode pengumpulan data yang digunakan
lain adalah:
adalah metode tes, wawancara dan metode
1. Memungkinkan adanya interaksi
dokumentasi. Tes digunakan untuk
langsung antara siswa dengan
mengetahui nilai prestasi belajar
lingkungan.
matematika siswa dan dokumentasi
2. Dapat menghasilkan keseragaman
digunakan untuk memperoleh daftar nama
pengamatan oleh siswa.
siswa kelas V SD Negeri Bejirejo. Soal tes
3. Menanamkan konsep dasar yang bena,
sebelum diberikan kepada siswa dilakukan
konkrit dan realistis.
uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji
4. Membangkitkan keingintahuan,
daya pembeda, dan uji reliabilitas.
kesukaan dan minat yang baru.
Analisis yang digunakan untuk data
5. Membangkitkan motivasi dan
kuantitatif adalah analisis data dengan
merangsang siswa belajar.
menggunakan persentase (%). Cara
6. Memberikan pengalaman yang integral
penghitungan persentase yang digunakan
dari suatu yang konkrit sampai yang 𝐵
abstrak. adalah sebagai berikut: 𝑃 = 𝐽𝑆 × 100%
Keterangan: