Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1

P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

PENGGUNAAN BLOK PECAHAN PADA MATERI PECAHAN


SEKOLAH DASAR

Ari Indriani
Pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro
Email: ariindrianiemail@gmail.com

Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menggunakan blok pecahan pada materi pecahan pada siswa
kelas V Sekolah Dasar. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan blok
pecahan pada materi pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bejirejo dengan jumlah 18 siswa,
dan tempat penelitiannya berada di SD Negeri Bejirejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode
tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk data kuantitatif adalah analisis data dengan
menggunakan persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa antusias untuk mengikuti proses
pembelajaran dan ada 13 siswa (72,223%) yang mempunyai nilai di atas KKM. Kesimpulan dalam penelitian
ini adalah penggunaan blok pecahan pada materi pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar adalah baik.

Kata Kunci: blok pecahan

PENDAHULUAN Maksudnya bendanya tidak mudah untuk


Sekolah dasar (disingkat SD) adalah diamati oleh panca indra.
jenjang paling dasar pada pendidikan Menurut Annisah(2014), matematika
formal di Indonesia. Adapun penyelenggara tidak mudah dipahami oleh sebagian siswa
sekolah dasar adalah pihak pemerintah khususnya siswa SD/MI. Untuk
maupun pihak swasta. Sejak mempelajari objek matematika yang abstrak
diberlakukannya otonomi daerah pada diperlukan jembatan atau perantara yang
tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar bersifat konkrit. Model benda nyata yang
negeri (SDN) di Indonesia yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan
sebelumnya berada di bawah Kementerian materi matematika disebut alat peraga
Pendidikan Nasional, kini menjadi pembelajaran matematika. Hasil wawancara
tanggung jawab Pemerintah peneliti dengan guru kelas V di SD negeri
Kabupaten/Kota. Kementerian Pendidikan Bejirejo, materi yang mengalami kesulitan
Nasional hanya berperan sebagai regulator antara lain, bangun ruang, pecahan, dan
dalam bidang standar nasional perbandingan. Materi pecahan dianggap
pendidikan.(Wikipedia bahasa Indonesia, sulit karena siswa kurang memahami
2017) konsep pecahan dan materi ini dipelajari
Tujuan pendidikan matematika yang sejak kelas III.
ingin dicapai seperti yang diamanatkan Mengacu pada teori kognitif Piage
dalam kurikulum adalah pengelolaan dalam Desmita (2009), pemikiran anak-
pembelajaran matematika di sekolah dapat anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap
bermakna dan dapat membuat siswa pemikiran konkret-operasional (concrete
mampu menerapkan pengetahuan operational thought), yaitu masa di mana
matematikanya dalam kehidupan sehari- aktivitas mental anak terfokus pada objek-
hari dan bidang lain. Selain itu, matematika objek yang nyata atau pada berbagai
merupakan mata pelajaran yang dipelajari kejadian yang pernah dialaminya. Menurut
pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan Piaget, operasi adalah hubungan-hubungan
menengah pertama, dan pendidikan logis diantara konsep-konsep atau skema-
menengah atas. Matematika mempelajari skema. Operasi konkret adalah aktvitas
kajian abstrak atau objek dari matematika mental yang difokuskan pada objek-objek
adalah benda-benda yang sifatnya abstrak. dan peristiwa-peristiwa nyata atau konkret

Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan 11


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

dapat diukur. Sehingga siswa sekolah dasar Penulis mencoba merancang alat
akan lebih cepat memahami pelajaran peraga yang sesuai dengan materi pecahan,
matematika salah satunya dengan yaitu blok pecahan, di mana alat peraga ini
menggunakan alat peraga matematika digunakan untuk mencari persamaan nilai
(benda nyata). dalam pecahan serta dalam penjumlahan
Menurut Ahmadin Sitanggang (2013), pecahan. Alat peraga yang dibuat dapat
alat peraga matematika adalah sebuah atau membuat siswa memahami konsep
seperangkat benda konkrit yang dibuat, matematika khususnya pada pecahan
dirancang, dihimpun atau disusun secara dengan mudah.Blok pecahan dapat dibuat
sengaja, yang digunakan untuk membantu dengan kertas atau karton berwarna warni
menanamkan atau mengembangkan agar menarik perhatian siswa. Alat peraga
konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam blok pecahan ini berbentuk lingkaran,
matematika. Menurut Estiningsih dalam kemudian dibagi-bagi berdasarkan nilainya,
1 1 1 1 1
Sukayati dan Agus Suharjana (2009), alat misalnya , 2 , 3 , 4 , 6 , 8.
peraga merupakan media pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas, rumusan
yang mengandung atau membawakan ciri-
masalah dalam penelitian ini adalah
ciri konsep yang dipelajari. Sudarwanto dan
bagaimana menggunakan blok pecahan
Ibnu Hadi(2014), alat peraga pembelajaran
pada materi pecahan pada siswa kelas V
adalah bahan, alat, maupun metode/teknik
Sekolah Dasar? Adapun tujuan dalam
yang digunakan dalam kegiatan belajar
penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengajar dengan maksud agar proses
penggunaan blok pecahan pada materi
interaksi komunikasi edukatif antara guru
pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
dan anak didik dapat berlangsung secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
METODE
pengajaran yang dicita-citakan. Dari
Penelitian ini dilaksanakan di SD
pengertian para ahli, maka dapat
Negeri Bejirejo. Adapun waktu
disimpulkan bahwa alat peraga adalah
penelitiannya semester genap tahun ajaran
bahan, alat atau seperangkat benda konkrit
2017/2018. Subyek dalam penelitian adalah
yang membawakan ciri-ciri konsep yang
siswa kelas V sebanyak 18 siswa. Adapun
dipelajarinnya serta mempermudah
jenis penelitian yang dilakukan termasuk
komunikasi antara guru dan anak didik.
penelitian deskriptif kualitatif.
Ada enam manfaat praktis dari alat
Pada penelitian ini, menggunakan
peraga dalam Sri Mulyani(2013), antara
metode pengumpulan data yang digunakan
lain adalah:
adalah metode tes, wawancara dan metode
1. Memungkinkan adanya interaksi
dokumentasi. Tes digunakan untuk
langsung antara siswa dengan
mengetahui nilai prestasi belajar
lingkungan.
matematika siswa dan dokumentasi
2. Dapat menghasilkan keseragaman
digunakan untuk memperoleh daftar nama
pengamatan oleh siswa.
siswa kelas V SD Negeri Bejirejo. Soal tes
3. Menanamkan konsep dasar yang bena,
sebelum diberikan kepada siswa dilakukan
konkrit dan realistis.
uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji
4. Membangkitkan keingintahuan,
daya pembeda, dan uji reliabilitas.
kesukaan dan minat yang baru.
Analisis yang digunakan untuk data
5. Membangkitkan motivasi dan
kuantitatif adalah analisis data dengan
merangsang siswa belajar.
menggunakan persentase (%). Cara
6. Memberikan pengalaman yang integral
penghitungan persentase yang digunakan
dari suatu yang konkrit sampai yang 𝐵
abstrak. adalah sebagai berikut: 𝑃 = 𝐽𝑆 × 100%
Keterangan:

12 Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

P = persentase siswa dibagi beberapa bagian. Dalam


JS = jumlah siswa keseluruhan dalam satu penelitian ini menggunakan lingkaran.
kelas 2. Lingkaran dipotong menjadi beberapa
1 1 1 1 1
B = jumlah siswa yang mendapat nilai bagian yaitu, 2 , 3 , 4 , 6 , 8.
tertentu
3. Menjelasakan konsep pecahan dengan
menggunakan lingkaran penuh dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
potongan-potongan dari lingkaran
Penelitian ini dilakukan pada siswa
tersebut.
SD Negeri Bejirejo kelas V. Sebelum 1 1
melakukan penelitian, peneliti melakukan 4. Sebagai contohnya, 2 + 3
wawancara dengan guru SD Negeri Bejirejo
yang bernama Bapak Suwardi. Dari hasil
wawancara didapatkan informasi sebagai
berikut:
1. Nilai matematika siswa masih rendah.
2. Siswa masih mengalami kesulitan
dalam belajar matematika, terutama
dalam pemahaman konsep matematika.
3. Guru kurang menggunakan alat peraga
dalam menjelaskan materi tersebut.
4. Untuk materi pecahan siswa juga masih
mengelami kesulitan.
Dari hasil wawancara tersebut, maka
peneliti melakukan penelitian untuk
meningkatkan prestasi siswa mata pelajaran
matematika khususnya pada materi
pecahan. Peneliti menggunakan alat peraga
blok pecahan. Penggunaan blok pecahan
diharapkan siswa lebih aktif. Hal ini sesuai
dengan kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan oleh Rusmawati (2017) yaitu
dengan adanya alat peraga langsung bisa
membuat siswa lebih aktif sehingga suasana
proses pembelajaran menjadi hidup.
Pengumpulan data selanjutnya yaitu
dengan menggunakan dokumentasi.
Dokumen yang diminta kepada guru kelas
V adalah daftar nama dan nilai siswa kelas
V, serta rencana pelaksanaan pembelajaran
yang digunakan guru dalam mengajar mata
pelajaran matematika.
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 17 Februari 2018. Subyek
penelitian yang digunakan ada 18 siswa
kelas V dan menggunakan alat peraga
berupa blok pecahan. Cara menggunakan
blok pecahan tersebut yaitu:
1. Blok pecahan adalah alat peraga yang
berbentuk potongan-potongan yang

Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan 13


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

Berdasarkan hasil nilai siswa tersebut,


ada yang berada di atas KKM dan di bawah
KKM. Adapun nilai KKM yaitu 65. Siswa
yang nilainya di atas KKM ada 13
(72,22%), dan yang berada di bawah KKM
ada 5 (27,78%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan blok pecahan pada materi
pecahan dengan baik. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nining
Setyowati dkk (2016) di mana guru
sebaiknya mengembangkan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga pada
materi pelajaran yang lain dan guru cepat
menganalisis setiap permasalahan yang ada
dalam pembelajaran. Hasil penelitian
Gambar 1. Melakukan percobaan blok tersebut sejalan dengan penelitian Subadi
pecahan (2013) di mana penggunaan alat peraga
terjadi perkembangan intelek pada anak,
Setelah melakukan pembelajaran interaksi dengan lingkungan terjadi, anak
dengan menggunakan blok pecahan, menjadi percaya diri dan bertanggung
peneliti melakukan evaluasi dengan jawab dengan hasil temuannya serta
memberi soal pilihan ganda. Sebelum soal penelitian yang dilakukan oleh Robiyanto
diberikan dilakukan uji validitas isi dengan (2016) yang menyatakan bahwa dengan
validator Suwardi, S.Pd.SD, di mana 15 menggunakan alat peraga guru mampu
soal dapat digunakan. Uji tingkat kesukaran memancing siswa untuk bertanya agar
soal pada level sedang (0,30 ≤ 𝑇𝐾 ≤ pengetahuan siswa bertambah.
0,70), dan berdasarkan uji daya pembeda Berdasarkan hasil penelitian,
soal yang dapat dipergunakan 10 soal. Hasil penggunaan alat peraga khususnya blok
uji reliabilitasnya 0,8111. Kesimpulannya pecahan mempunyai manfaat bagi siswa
ada 10 soal yang dapat digunakan. Soal antara lain: 1). Siswa lebih aktif dalam
tersebut meliputi penjumlahan pecahan mengikuti pemeblajaran khususnya pada
serta persamaan nilai dalam pecahan. materi pecahan, 2). Siswa merasa senang
Dari 10 soal sebagian besar mampu karena dapat belajar sambil bermain dengan
mengerjakan soal tersebut, adapun nilai dari menggunakan blok pecahan, 3). Nilai siswa
sampel adalah sebagai berikut: menjadi lebih baik, 4). Siswa mempunyai
sikap positif terhadap penggunaan benda
Tabel 1. Daftar Nilai Siswa manipulatif pembelajaran matematika dan
sikap positif terhadap pemahaman konsep
No Nilai Frekuensi Prosentase pecahan, 5). Alat peraga yang digunakan
tidak harus beli dengan harga yang mahal,
1 50 1 5,56%
tapi bisa menggunakan benda-benda di
2 60 4 22,22%
lingkungan sekitar yang dapat diperoleh
3 70 5 27,78%
dengan mudah dan dikenal oleh siswa.
4 80 4 22,22%
Hasil penelitian ini sesuai dengan
5 90 3 16,67%
teori kognitif Piaget dalam Suwardi (2014)
6 100 1 5,56%
usia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam fase
Jumlah 18 100%
operasi konkret, di mana kemampuan anak

14 Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

untuk berpikir logis sudah berkembang


dengan syarat objek yang menjadi sumber DAFTAR PUSTAKA
berpikir logis tersebut hadir secara konkret, Annisah, Siti. 2014. Alat Peraga
maka dalam pengajaran matematika Pembelajaran Matematika. Jurnal
hendaknya diusahakan penggunaan alat Tarbawiyah, 11(1),1-15.
peraga di mana yang abstrak dapat
dikonkretkan. Dalam penelitian ini alat Dahniar, I Nyoman Murdiana, & Sukayasa.
peraga yang digunakan adalah blok 2016. Penggunaan Alat Peraga
pecahan. Hal ini sesuai dengan penelitian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Ismiati(2013) bahwa penggunaan media Siswa Kelas I SD Negeri 6 Tolitoli
blok pecahan dapat meningkatkan dalam Menyelesaikan Soal Cerita
kemampuan penjumlahan bilangan pecahan Tentang Penjumlahan dan
sederhana. Serta menurut Dahniar dkk Pengurangan. Jurnal Kreatif Taduko
(2016), pembelajaran yang menggunakan Online, 4(3), 165-177.
alat peraga dapat memudahkan dan Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan
meningkatkan pemahaman siswa dalam Siswa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
belajar matematika.
Harsikah. 2016. Penggunaan Alat Peraga
SIMPULAN Pada Pelajaran Matematika Untuk
Berdasarkan hasil penelitian dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
disimpulkan bahwa penggunaan blok Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu
pecahan pada materi pecahan pada siswa Pendidikan Sosial, Sains, &
kelas V Sekolah Dasar adalah baik, karena Humaniora, 2(3), 249-254.
siswa antusias dalam mengikuti proses Imelda, Sri E & Damianus Dao Samo.
pembelajaran. Hal ini juga dapat dilihat ada 2017. Lintasan Pembelajaran
13 siswa (72,22%) yang memperoleh nilai Pecahan Menggunakan Matematika
di atas KKM. Realistik Konteks Permainan
Sebaiknya guru menggunakan alat Tradisional Siki Doka. Jurnal
peraga dalam menjelaskan materi agar Mosharafa, 6(3), 311-322.
siswa tertarik untuk mengikuti
pembelajaran serta mempermudah siswa Kadima, Mustami, & Dasa Ismaimuza.
dalam memahami konsep matematika. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar
Penelitian yang dilakukan oleh Kania Siswa Pada Materi Pecahan Melalui
(2018) menyimpulkan bahwa siswa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
mempunyai sifat positif terhadap STAD Di Kelas IV SDN Balayon
penggunaan benda manipulatif Kecamatan Liang. Jurnal Kratif
pembelajaran matematika dan sikap positif Tadulako Online, 2(2), 205-210.
terhadap pemahaman konsep pecahan. Alat Kania, Nia. 2018. Alat Peraga Untuk
peraga yang digunakan harus disesuaikan Memahami Konsep Pecahan. Jurnal
dengan materi yang disampaikan, seperti Theorems (The Original Research of
contoh dalam penelitian ini menggunakan Mathematics), 2(2), 1-12.
blok pecahan pada materi pecahan. Guru
Malla, Jamhur. 2014. Peningkatan Hasil
harus melakukan evaluasi pembelajaran.
Belajar Materi Pecahan Dan
Hal ini sesuai dengan kesimpulan dari
Urutannya Dengan Media Pita
Jamhur Malla (2013), di mana dalam
Transparansi Pada Mata Pelajaran
pelaksanaan evaluasi pembelajaran diakhir
Matematika Bagi Siswa Sekolah
kegiatan, guru harus melibatkan siswa
Dasar. Jurnal Kreatif Tadulako
secara langsung, sehingga siswa lebih
Online, 3(2), 206-213.
memahami materi yang diajarkan.

Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan 15


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

Mulyani, Sri. 2013. Pembelajaran Penjaminan Mutu Pendidika (LPMP)


Matematika Dengan Alat Peraga Sumatra Utara.
Papan Berpasangan. E-jurnal Dinas Subadi. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Kota Surabaya, Vol 5, 1- Siswa Dengan Menggunakan Alat
11. Peraga Melalui Model Pembelajaran
Nur, Ismiati H, Jenny IS P, Djaelani. 2013. Cooperative Learning Metode STAD
Penggunaan Media Blok Pecahan Pada Materi Pokok Bangun Ruang
Untuk Meningkatkan Kemampuan Sisi Datar Bagi Siswa. Jurnal
Penjumlahan Bilangan Pecahan Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran
Sederhana. PGSD FKIP universitas Semarang, 1(1), 11-18.
Sebelas Maret Surakarta.
Sudarwanto, dan Ibnu Hadi. 2014.
Rahmawati, Nandiasa. Media Pengenalan Pengembangan Alat Peraga
Konsep Dasar Pecahan Melalui Buku Pembelajaran Matematika Sekolah
Cerita “Balok-Balok Es Poyo” Untuk Dasar Untuk Meningkatkan
Sekolah Dasar. Jurnal Tingkat Kemampuan Berpikir Matematis
Sarjana Seni Rupa & Desain, No 1, 1- Siswa. Jurnal Sarwahita, 11(1), 32-37.
10.
Sukayati dan Agus Suharjana. 2009.
Robiyanto. 2016. Peningkatan Hasil Pemanfaatan Alat Peraga
Belajar Matematika Materi Matematika Dalam Pembelajaran Di
Penjumlahan Dan Pengurangan SD. Yogyakarta: Pusat
Pecahan Menggunakan Alat Peraga Pengembangan dan Pemberdayaan
Persegi Pecahan. Jurnal Pendidikan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru Sekolah Dasar Edisi, 17 Tahun (PPPPTK) Matematika.
Ke-5, 1678-1686. Suwardi, Masni Erika F, dan Rohayati.
Rusmawati. 2017. Penggunaan Alat Peraga 2014. Pengaruh Penggunaan Alat
Langsung Pada Pembelajaran Peraga Terhadap Hasil
Matematika Dengan Materi Pecahan Pembelajaran Matematika Pada Anak
Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Usia Dini. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Seri Humaniora, 2(4), 297-305.
Pendidikan Sosial, Sains, dan Tri, Dyah W & Raddin Nur Shinta. 2017.
Humaniora, 3(2), 307-314. Pelatihan Media Pembelajaran
Setiawan, Irvan. 2016. Peningkatan Hasil Matematika Berdasarkan Kurikulum
Belajar Matematika Pada Materi 2013 Bagi Guru Sekolah Dasar Di
Pecahan Siswa Kelas III SD Negeri Gugus 9 Kecamatan Sukun Malang.
Bendungan III Dengan Alat Peraga. Jurnal Dedikasi, Vol 14, 8-11.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Wikipedia bahasa Indonesia. 2017. Sekolah
Dasar, Edisi 3 Tahun 5, 214-226. Dasar. Diakses dari
Setyowati, Nining, Bambang Eko S, https://id.wikipedia.org/wiki/sekolah_
Masrukan. 2016. Penggunaan Alat dasar
Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Zabeta, Mewa, Yusuf Hartono, & Ratu Ilma
Belajar Dan Keaktifan Siswa Pada I. 2015. Desain Pembelajaran Materi
Materi Peluang. Jurnal Kreano, 7(1), Pecahan Menggunakan Pendekatan
24-30. PMRIDI Kelas VII. Jurnal Beta, 8(1),
Sitanggang, Ahmadin. 2013. Alat Peraga 86-99.
Matematika Sederhana Untuk
Sekolah Dasar. Medan: Lembaga

16 Ari Indriani: Penggunaan Blok Pecahan


pada Materi Pecahan Sekolah Dasar │Halaman 11 – 16

Anda mungkin juga menyukai