Anda di halaman 1dari 14

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Kemampuan siswa Model Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi alternatif solusi
pada materi pembelajaran 1. Farihah (2015:18) menyatakan bahwa hasil belajar
menentukan langsung dan siswa yang menggunakan media belajar program 1. Media Pembelajaran
gradien garis yang media interaktif Geogebra dalam pembelajaran grafik
melalui 2 titik dan pembelajaran persamaan garis lurus lebih baik dari pada siswa GeoGebra merupakan salah satu program perangkat lunak yang
menggambar papan tulis yang tidak menggunakan Geogebra. dirancang untuk menggabungkan geometri, aljabar, dan kalkulus
grafik persamaan digunakan guru Sumber : menjadi satu, lingkungan yang dinamis. Program GeoGebra sangat
garis lurus masih tidak tepat Farihah, U. (2015). Pengaruh Program Interaktif bermanfaat bagi guru maupun siswa. Tidak sebagaimana pada
rendah Geogebra Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa penggunaan software komersial yang biasanya hanya bisa
Pada Materi Grafik Persamaan Garis Lurus. Jurnal dimanfaatkan di sekolah, Geogebra dapat diinstal pada komputer
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M), 1(1), pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa. Bagi
11-23 guru, GeoGebra menawarkan kesempatan yang efektif untuk
Link: mengkreasi lingkungan belajar online interaktif yang
https://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/ memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep
jp2m/article/download/190/73 matematika. (Markus Hohenwarter, et.al, 2008)

2. Siwi dan Puspaningtyas (2020: 9) menyatakan Video Pembelajaran video merupakan serangkaian gambar gerak
bahwa hasil yang diperoleh setelah melakukan yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai
pembuatan video pembelajaran adalah siswa menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan didalamnya untuk
mampu memahami materi dengan baik dan mampu ketercapaian tujuan pembelajaran. (Arsyad, 2004).
menjelaskan kembali materi tersebut pada siswa
lain. Siswa juga mampu mengerjakan soal yang Lembar Kerja Siswa adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa
diberikan. untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya membentuk
Sumber: kemampuan dasar sesuai dengan indikator pembelajaran yang
Siwi, F.,Puspaningtyas, N.Dwi. (2020). Penerapan harus dicapai. Dalam penjelasan ini, LKS merupakan sumber
Media Pembelajaran Kognitif dalam Materi Persamaan belajar dan bahan yang meningkatkan dan memantapkan
Garis Lurus Menggunakan Video Era 4.0. Jurnal Ilmiah kreativitas, penguasaan, dan tanggung jawab siswa juga dapat
Matematika Realistik (JI-MR), 1(1), 7-10 dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan
Link: pembelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi belajar. (Trianto,
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidikanmat 2012)
ematika/article/view/251
3. Sariyani, dkk (2020: 30) LKPD matematika berbasis 2. Model Pembelajaran
materi prasyarat terstruktur dinilai efektif digunakan
dalam pembelajaran matematika materi persamaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah metode pengajaran
garis lurus yang ditunjukkan dari hasil belajar rata- di mana masalah dunia nyata yang kompleks digunakan sebagai
rata peserta didik. kendaraan untuk mempromosikan siswa belajar konsep dan
Sumber: prinsip yang bertentangan dengan presentasi langsung fakta dan
Sariyani, SN., Marzal, J.,Syaiful. (2020). Pengembangan konsep. Selain konten kursus, PBL dapat mempromosikan
LKPD Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan
Materi Persamaan Garis Lurus untuk Kelas VIII memecahkan masalah, dan keterampilan komunikasi. Hal ini juga
SMP/MTs. Jurnal Guru Membangun, 9(1) 22-31. dapat memberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok,
Link: menemukan dan mengevaluasi bahan penelitian, dan pembelajaran
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jgmm/article/vi sepanjang hayat (Duch et al, 2001).
ew/51177
Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL),
4. Arfin, Hudiono, dkk (2015: 13) menyatakan bahwa guru memberikan kesempatan pada siswa untuk merenung atau
pembelajaran dengan menggunakan model mengingat kembali apa yang telah disampaikannya setiap berakhir
Problem Based Learning dengan setting Mixed-Sex proses pembelajaran (Trianto, 2007).
memberikan pengaruh lebih besar terhadap Belajar dengan pendekatan CTL, siswa diajak secara aktif untuk
kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada dapat menghubungkan isi materi dengan konteks kehidupan
materi gradien persamaan garis lurus dibandingkan sehari-hari siswa, sehingga memunculkan pemahaman dan makna
pembelajaran dengan model Problem Based secara utuh (Jhonson, 2002).
Learning dengan setting Single-Sex
Sumber:
Arfin, Hudiono,B.,Suratman, D. (2015). Pengaruh
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis Pada Materi Gradien di SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(3) 1-15.
Link:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/v
iew/9427
5. Susanti, Duskri, dkk (2019: 119) Menyatakan
bahwa siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
yang selalu dimulai dengan permasalahan (model
PBL), siswa lebih mudah dan terarah dalam
memecahkan masalah matematis. Siswa yang
berkemampuan tinggi dan sedang memenuhi
indikator kemampuan representasi matematis yaitu
menuliskan langkah penyelesaian masalah
matematika dengan kata-kata, meyajikan data dari
masalah kegambar, diagram, grafik, atau tabel,
serta menyelesaikan masalah yang melibatkan
masalah ekspresi matematis.

Sumber:
Susanti, Duskri,M., Rahmi, M. (2019). Peningkatan
Kemampuan Representasi Matematis Melalui Model
Problem Based Learning pada Siswa SMP/ MTs. Suska
Journal of Mathematics Education, 5(2) 111-120.
Link: http://dx.doi.org/10.24014/sjme.v5i2.7357

6. Sulistyaningrum (2021: 88) pembelajaran model


kontekstual yang dilaksanakan di kelas VIIIC
Semester Ganjil MTs Negeri 2 Kota Semarang
mampu meningkatkan motivasi siswa dalam
pelajaran Matematika khususnya materi gradien
garis lurus. Penggunaan pembelajaran model
kontekstual sangat membantu siswa dalam belajar
Matematika karena siswa mampu mengaitkan
materi yang diberikan dengan kehidupan sehari-
hari.
Sumber:
Sulistyaningrum, W. (2021).Meningkatkan
Pemahaman Gradien dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning
Pada Siswa Kelas VIII Mts Negeri 2 Kota Semarang.
Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran, 2(1) 83-
89

Hasil Wawancara

1. Guru Matematika 1.
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah model
pembelajaran yang cocok menggunakan problem
based learning dengan media pembelajaran
papan/bidang miring untuk gradien dan geogebra
untuk menggambar grafik persamaan garis lurus.
2. Guru Matematika 2
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah
Model pembelajaran yang cocok adalah discovery
learning karena siswa diajak memahami konsep secara
intuitif yg akhirnya pada kesimpulan
Media pembelajaran yang cocok adalah dengan
menggunakan PowerPoint untuk visual konsep dan
geogebra untuk menggambar grafik

3. Guru Matematika 3
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah
media yang digunakan tergantung dengan gaya belajar
siswa, jika siswa gaya belajar visual maka diberikan
media bahan bacaan, gaya belajar auditori diberikan
video pembelajaran. Jika menggambar, media yg cocok
adalah geogebra
Model pembelajaran yang cocok dengan model flipped
learning

4. Guru Matematika 4
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah
Model pembelajaran yang cocok digunakan adalah
kerja kelompok (Cooperatif learning),
Media yang digunakan adalah: YOUTUBE (video
pembelajaran).
2 Hasil belajar siswa Model 1. Kunardi (2021:353) menyatakan bahwa model Dari hasil eksplorasi alternatif solusi
pada materi pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe make a match
menentukan langsung dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada 1. Model Pembelajaran
persamaan garis metode materi persamaan garis lurus. Model pembelajaran Problem based learning dirancang dengan
lurus masih ceramah yang Sumber: baik memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan
rendah digunakan guru Kunardi. (2021). Peningkatan Hasil Belajar keterampilan yang berkaitan dengan: Bekerja dalam tim, Mengelola
tidak tepat Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Melalui proyek dan memegang peran kepemimpinan, Komunikasi lisan dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. tertulis, Kesadaran diri dan evaluasi proses kelompok, Bekerja
Jurnal Ilmiah Pro Guru, 7(3) 346-353. secara mandiri, berpikir kritis dan analisis, Menjelaskan konsep,
Link: Belajar mandiri, Menerapkan konten kursus ke contoh dunia
http://journal2.um.ac.id/index.php/jipg/article/view nyata. Riset dan literasi informasi, Pemecahan masalah lintas
/23663 disiplin ilmu (Nilson, 2010).
2. Wulandari, Retno, dkk (2021: 346) menyatakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Take A Match mempunyai
bahwa 1) Model pembelajaran Problem Based kelebihan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, tipe
Learning dapat meningkatkan kreativitas dan hasil pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan pemahaman
belajar matematika siswa pada materi poko siswa terhadap materi yang dipelajari,efektif sebagai sarana, melatih
persamaan garis lurus, 2) Penerapan Model keberanian siswa utnuk tampil berpresentasi, melatih kedisiplinan
pembelajaran Problem Based Learning dapat siswa. (Tukiran Taniredja, dkk, 2013)
meningkatkan kadar aktivitas belajar siswa di kelas,
3) Model pembelajaran Problem Based Learning 2. Metode Pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan guru mengelola Metode demonstrasi memainkan peran penting dalam
pelajaran di kelas. pemahaman tetapi harus untuk waktu yang singkat. Demonstrasi
Sumber: diperlukan untuk membuat proses belajar mengajar yang efektif.
Wulandari, E. Retno., Dewi, N. Cristina., Harahap, H. (James Nisbet, 1949)
Hammammah. (2021). Penerapan Model Problem
Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas dan Metode ekspositori adalah metode dimana menempatkan guru
Hasil Belajar Matematika Siswa di Kelas VIII SMP sebagai pusat pengajaran, karena guru lebih aktif memberikan
Negeri 4 Barumun. Jurnal MathEdu, 4(3) 341-347. informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan
Link: keterampilan dalam memperoleh pola, aturan, Dalil, memberi
https://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article contoh soal Beserta penyelesaiannya,dan memberi kesempatan
/view/3141 siswa untuk bertanya. (Sagala, 2014)

3. Lestari (2015: 71) menyatakan bahwa dengan Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
menggunakan metode demonstrasi (dengan IT) siswa pada suatu permasalahn dengan tujuan utnuk memecahkan
dapat meningkatkan prestasi belajar dan antusias suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
meningkatkan pemahaman gradien garis lurus dan keputusan (Killen, 1998)
hasil belajar siswa.
Sumber:
Lestari, Erni P. (2015). Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Pokok Bahasan Gradien Garis
Lurus Melalui Penerapan Metode Demonstrasi (Dengan
IT) pada Siswa Kelas VIII-B Semester I SMP Negeri 4
Bojonegoro Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Jurnal
Edutama, 2(1) 63-71.
Link:
https://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J
PE/article/view/18/17
4. Komala, Sunardi, dkk (2022: 7-8) menyatakan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran ekspositori pada materi persamaan
garis lurus terbukti meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII di SMP Negeri X.
Sumber:
Komala, Tis’a.,Sunardi, Nery R. Septra. (2022). Metode
Ekspositori: Hasil Belajar Siswa Meningkat pada
Materi Persamaan Garis Lurus. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika, 6(1) 1-9.
Link:https://jurnal.um-
palembang.ac.id/jpmatematika/article/view/5073

5. Maryani (2020: 145) menyatakan bahwa Penerapan


metode diskusi kelompok dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
materi persamaan garis lurus di kelas MTsN 10
Bireuen.
Sumber:
Maryani. (2020). Penerapan metode diskusi kelompok
untuk Meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Matematika materi persamaan garis lurus
di kelas Viii A mtsn 10 bireuen tahun pelajaran 2019-
2020. Cybernetics: Journal
Educational Research and Social Studies, 1(1) 136-
146.
Link: https://www.pusdikra-
publishing.com/index.php/jrss/article/view/767/665

Hasil Wawancara

1. Guru Matematika 1.
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah model
pembelajaran yang tepat adalah problem based
learning dengan metode diskusi.
2. Guru Matematika 2
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah metode
diskusi lalu dilanjutkan dengan metode demonstrasi
Model pembelajaran yang cocok adalah discovery
learning dan Cooperatif learning karena fokus pada
keaktifan siswa.

3. Guru Matematika 3
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah Model
pembelajaran yang cocok dengan model flipped
learning atau discovery learning dengan metode
yang digunakan adalah metode diskusi.

4. Guru Matematika 4
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah Metode
Ceramah yang paling cocok digunakan, dengan Model
kerja kelompok (Cooperatif learning),
3 Hasil belajar siswa Model 1. Pendy dan Mbago (2021:175) menyatakan bahwa Dari hasil eksplorasi alternatif
pada materi pembelajaran perbedaan antara siswa yang menggunakan model
menyatakan relasi langsung dan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa 1. Model Pembelajaran
dan fungsi masih media yang menggunakan pembelajaran konvensional.
rendah pembelajaran Siswa yang menggunakan metode NHT lebih berada Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif
papan tulis pada kondisi siap belajar, karena mereka telah tipe NHT adalah sebagai berikut: (1) Kelebihan yaitu: setiap
yang digunakan mendiskusikan materi pelajaran yang akan siswa menjadi siap semua; semua dapat melakukan diskusi
guru tidak tepat dipelajari dan materi penunjangnya. Selanjutnya dengan sungguh-sungguh; siswa yang pandai dapat mengajari
dalam kegiatan belajar mengajar keaktifan siswa siswa yang kurang pandai; mengembangkan sikap demokratif;
jauh lebih baik dari pada siswa yang menggunakan tanggung jawab; menghargai pendapat orang lain dan dan
pembelajaran konvensional. memupuk rasa percaya diri sendiri. (2). Kelemahan yaitu: Tidak
Sumber: terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena
Pendy, A., Mbago,H. Melania. (2021). Model membutuhkan waktu yang lama; kemungkinan nomor yang
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada telah dipanggil, di panggil kembali oleh guru; tidak semua
Materi Pokok Relasi dan Fungsi. Jurnal Basicedu, 5(1) anggota kelompok dipanggil oleh guru. (Uno, 2009).
165-177.
Link: https://jbasic.org/index.php/basicedu
Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah
model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk
berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa
2. Liyanti, dkk (2020: 145) menyatakan bahwa hasil tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu
belajar peserta didik dapat mencapai kategori baik mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah
melalui penerapan model PBL pada materi relasi tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki
dan fungsi di kelas. keterampilan dalam memecahkan masalah. (Kamdi, 2007)
Sumber:
Liyanti, R., Suryawati, Suhartati. (2020). Hasil Belajar 2. Media Pembelajaran
Melalui Model Problem Based Learning pada Materi
Relasi dan Fungsi di SMPN 5 Banda Aceh. Jurnal LKPD merupakan suatu bahan ajar yang digunakan sebagai
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika, 5(2) 138- media pembelajaran yaitu berupa lembar-lembar kertas berisi
145. ringkasan materi, dan petunjuk pelaksanaan tugas yang harus
Link:http://jim.unsyiah.ac.id/pendidikan- dikerjakan siswa, baik secara teoritis atau praktis yang
matematika/article/view/14811/8176 mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa
(Neni Triana, 2021)
3. Ginting (2022: 429-430) menyatakan bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan LKPD tidak Beberapa keunggulan software macromedia flash
memakan waktu yang lama, karena seluruh dibandingkan dengan software lainnya, yaitu: a. Macromedia
kegiatan sudah dipersiapkan secara matang, flash dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie
sehingga seluruh rangkaian kegiatannya dapat atau objek yang lain. b. Macromedia flash dapat membuat
berlangsung dengan tepat waktu. Dimana pada perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. c.
LKPD terdiri dari beberapa rangkaian, seperti Macromedia flash dapat membuat gerakan animasi dengan
ringkasan materi, contoh soal, soal-soal, serta mengikuti alur yang telah ditetapkan. d. Macromedia flash
petunjuk dan langkah-langkah kegiatan, sehingga dapat dikonfersi dan dipublikasikan kedalam beberapa tipe
siswa dapat menyelesaikannya dengan baik. diantaranya adalah: .swf, .htfl, .gift, . png, .exe, . mov (Budiman,
Ringkasan materi yang terdapat didalam LKPD 2005)
dapat membantu siswa dalam menguasai materi
yang sedang dipelajari. Dengan menggunakan
LKPD proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efesian karena melibatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran.
Sumber:
Ginting, R.I. Putri. (2022). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Pada Pokok Bahasan Relasi Dan
Fungsi Untuk Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Keguruan dan Ilmu Pendidikan [JIMEDU], 2(6) 428-433.
Link:
http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimed
u/article/view/2015/pdf
4. Natasya dan Izzati (2020: 92) menyatakan bahwa
berdasarkan hasil keseluruhan proses
pengembangan yang telah dilakukan diperoleh
persentase kelayakan media dari hasil validasi ahli
media sebesar 91,25%, ahli materi sebesar 97,38%,
serta dari angket respon peserta didik sebesar
88,74%, di mana ketiga penilaian tersebut
termasuk kategori sangat layak. Dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran animasi dengan
nuansa kemaritiman berbantuan Macromedia
Flash 8 pada materi relasi kelas VIII SMP sangat
layak digunakan.
Sumber:
Natasya, J., Izzati, N. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Animasi Dengan Nuansa Kemaritiman
Berbantuan Macromedia Flash 8 pada Materi Relasi
Kelas VIII SMP. Jurnal Gantang V, (1) 87-93.
Link:
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/article/d
ownload/1948/958/

Hasil Wawancara
1. Guru Matematika 1
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah model
pembelajaran yang digunakan adalah model belajar
kelompok (cooperatif learning) think pair share
dengan media pembelajaran LKPD sehingga siswa
dapat memahami konsep relasi dan fungsi

2. Guru Matematika 2
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah
Model pembelajaran yang cocok adalah Problem
Based Learning karena siswa diarahkan untuk
memahami masalah.
Media pembelajaran yang cocok adalah dengan
menggunakan PowerPoint dan LKPD.
3. Guru Matematika 3
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah media
yang digunakan tergantung dengan gaya belajar siswa,
jika siswa gaya belajar visual maka diberikan media
bahan bacaan, gaya belajar auditori diberikan video
pembelajaran. Model pembelajaran yang cocok
dengan Problem Based Learning.

4. Guru Matematika 4
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah dengan
Model kerja kelompok (Cooperatif learning), Media
yang digunakan adalah: YOUTUBE (video
pembelajaran)
4 Kemampuan siswa Media papan 1. Yatimah (2017: 6) menyatakan bahwa penggunaan 1. Model Pembelajaran
pada materi tulis dan model model pembelajaran CRH dapat meningkatkan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) adalah strategi
menyatakan pembelajaran aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran yang menyenangkan karena siswa diajak untuk
macam-macam langsung yang relasi fungsi. bermain sambil belajar dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
fungsi dan digunakan oleh oleh guru. Siswa secara implisit diajak untuk mempelajari suatu
menentukan nilai guru tidak tepat Sumber : materi pembelajaran namun dengan cara bermain sehingga siswa
fungsi masih Yatimah, S. (2017). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil tidak merasa tertekan untuk menghafal rentetan konsep yang
rendah Belajar Relasi Fungsi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri harus dikuasainya. (Hamid, 2013)
8 Kota Kediri Melalui Model Pembelajaran CRH (Course
Review Horay) Pada Tahun Ajaran 2016/2017. Artikel Kelebihan model Problem Based Learning diantaranya:
Skripsi. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
Link: dalam situasi nyata, Siswa memiliki kemampuan membangun
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/ pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar, Pembelajaran
2017/12.1.01.05.0166.pdf berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi
2. Nur, dkk (2018: 60) menyatakan bahwa Penerapan beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi, terjadi
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok, Siswa terbiasa
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
SMPN 13 Kota Bengkulu dalam proses perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi, Siswa memiliki
pembelajaran matematika. kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri, Siswa memiliki
Sumber: kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan
Nur, L. Syah., Susanta, A. Herawaty, D. (2018). diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka, Kesulitan belajar
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam
Masalah Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa bentuk peer teaching.
Kelas VIII A SMPN 13 Kota Bengkulu Dalam Proses
Pembelajaran Matematika. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS), 2(1) 56-61. 1. Media Pembelajaran
Link:
https://ejournal.unib.ac.id/JPPMS/article/view/307 Media power point memiliki penyajiannya menarik karena ada
7/pdf permainan warna, huruf, dan animasi baik animasi gambar
maupun foto, lebih merangsang anak mengetahui lebih jauh
3. Hevitullah (2016:87) menyatakan bahwa ketika informasi tentang bahan ajar yang tersaji, pesan informasi
siswa diminta untuk menentukan suatu rumus Tampilan visual mudah dipahami peserta didikdan tenaga
fungsi dan menentukan nilai fungsi, pada siswa pendidiktidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
yang diajarkan dengan media Powerpoint lebih disajikan. (Maryatun, 2015)
yang dapat menjawab soal dapat berkaitan dengan
rumus fungsi dan nilai fungsi dari pada siswa yang
diajarkan dengan media biasa
Sumber: Construct 2 adalah tools pembuat game berbasis HTML5 yang
Hevitullah, E.(2016). Pengaruh Penggunaan Media dikhususkan untuk platform 2D yang dikembangkan oleh Scirra.
Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas Construct 2 tidak menggunakan bahasa pemrograman khusus,
VIII Di Smp Negeri 3 Palembang. Skripsi Sarjana S1. karena semua perintah yang digunakan pada game diatur dalam
Link: http://eprints.radenfatah.ac.id/924/ Even Sheet yang terdiri dari Event dan Action. Construct 2 tidak
menggunakan bahasa pemrograman khusus, jadi untuk untuk
4. Syam dan Izzati (2020: 120) media pembelajaran mengembangkan game dengan Construct 2 pengguna tidak perlu
yang dikembangkan berupa aplikasi yang dapat mengerti bahasa pemrograman yang relatif lebih rumit dan sulit.
dioperasikan menggunakan smartphone yaitu Fokus materi yang disajikan pada media interaktif ini diambil dari
Construct 2 yaitu software yang didesain khusus silabus pelajaran (Pujiono, 2017)
untuk tampilan 2 dimensi pada materi relasi dan
fungsi sangat valid dan sangat praktis untuk
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Sumber:
Syam, B. Meidhita., Izzati, N.(2020). Pengembangan
Media Pembelajaran Menggunakan Construct 2 pada
Materi Relasi dan Fungsi Untuk Kelas VIII SMP.
Jurnak Eksakta Pendidikan, 4(2) 114-121.
Link:
https://jep.ppj.unp.ac.id/index.php/jep/article/down
load/498/129/

Hasil Wawancara
1. Guru Matematika 1
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah model
pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dengan media pembelajaran LKPD dan model belajar
kelompok (Cooperatif learning) sehingga siswa dapat
membantu siswa dalam menentukan nilai fungsi

2. Guru Matematika 2
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah
Model pembelajaran yang cocok adalah Problem
Based Learning dengan saintifik learning karena
siswa akan lebih aktif. Media pembelajaran yang
cocok adalah dengan menggunakan PowerPoint,
LKPD, video pembelajaran.
3. Guru Matematika 3
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah media
yang digunakan tergantung dengan gaya belajar siswa,
jika siswa gaya belajar visual maka diberikan media
bahan bacaan, gaya belajar auditori diberikan video
pembelajaran. Model pembelajaran yang cocok
adalah Problem Based Learning.

4. Guru Matematika 4
Kesimpulan wawancara yang didapat adalah Model
belajar kelompok (Cooperatif learning), Media yang
digunakan adalah: YOUTUBE (video pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai