TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN JATIMALANG TAHUN AJARAN 2015/2016
Rina Wulandari1, Wahyudi2, Tri Saptuti Susiani3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Kepodang 67A Kebumen e-mail: rinawulandari23@yahoo.co.id 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen FKIP UNS
Abstract. The Use of Realistic Mathematics Education (RME) Approach Using
Concrete Objects in Improving Mathematics Learning about Three- Dimensional Shape for the Fifth Grade Students of SD Negeri Jatimalang in the Academic Year of 2015/2016. The objectives of this research is to improve Mathematics learning about three-dimensional shape in the application of using RME approach using concrete objects. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. The results of this research showed that the application of using RME approach using concrete objects can improve Mathematics learning about three-dimensional shape for the fifth grade students of SD Negeri Jatimalang in the academic year of 2015/2016. Keywords: RME, concrete objects, three-dimensional shape
dengan Media Konkret untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD N Jatimalang Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang dengan menerapkan pendekatan RME dengan media konkret. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan RME dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang. Persentase ketuntasan siswa pada siklus I = 89,29%, siklus II = 91,08% dan siklus III = 96,28%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SD N Jatimalang tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci: RME, Media Konkret, Bangun Ruang
PENDAHULUAN kehidupan manusia selalu
Pendidikan matematika berhubungan dengan matematika merupakan salah satu bidang studi terutama dalam hal berhitung. yang diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Ruseffendi (dalam Heruman, matematika mempunyai peranan 2007: 1) berpendapat bahwa, penting bagi kehidupan manusia. ”Matematika adalah bahasa simbol, Hampir setiap hari di dalam ilmu deduktif yang tidak menerima 525 526 Penerapan Pendekatan Realistic...
pembuktiam secara induktif; ilmu diperoleh siswa adalah 60 sedangkan
tentang pola keteraturan dan struktur kriteria ketuntasan minimal yaitu 63. yang terorganisasi, mulai dari unsur Berdasarkan data tersebut. yang didefinisikan, ke aksioma atau penyebab permasalahan yang muncul postulat, dan akhirnya ke dalil.” dalam pembelajaran karena cara Dalam pembelajaran matematika pembelajaran guru masih diharapkan terjadi penemuan kembali. konvensional, guru masih Penemuan kembali yang mendominasi proses pembelajaran, dimaksudkan adalah menemukan buku panduan yang digunakan masih suatu cara penyelesaian suatu masalah kurang, guru juga belum secara sederhana dan bukan hal baru menggunakan media yang menunjang bagi orang yang telah mengetahuinya materi. tetapi bagi siswa penemuan tersebut Kondisi pembelajaran yang merupakan sesuatu yang baru. Maka kurang maksimal, dikhawatirkan dari itu tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran tidak tercapai matematika yaitu membantu secara maksimal juga. Salah satu cara menemukan pemecahkan suatu yang dapat dilakukan untuk masalah yang akan dihadapi memperbaiki proses pembelajaran seseorang dalam kehidupan sehari- adalah dengan menerapkan hari. pendekatan RME dengan media Karakteristik siswa kelas V konkret dalam pembelajaran SDN Jatimalang yang berada di usia matematika tentang bangun ruang. sekitar 11 tahun secara umum yaitu suka bersenang-senang dan Pendekatan Realistic mempunyai rasa ingin tahu yang Mathematics Education (RME) tinggi. Menurut Piaget (dalam menurut Susanto (2013: 205), Desmita, 2012: 46-47) usia anak 11 merupakan salah satu pendekatan tahun berada dalam tahap konkret- pembelajaran matematika yang operasional. Pada waktu usia tersebut berorientasi pada siswa, bahwa anak dapat berpikir secara logis matematika adalah aktivitas manusia mengenai segala sesuatu. pada saat ini dan matematika harus dihubungkan anak dapat berpikir secara logis secara nyata terhadap konteks mengenai peristiwa konkret dan kehidupan sehari-hari siswa ke mengklasifikasikan benda-benda ke pengalaman belajar yang berorientasi dalam bentuk yang berbeda. pada hal-hal yang real (nyata). Wijaya Berdasarkan observasi dan (2012: 21) menyatakan bahwa dalam wawancara yang dilakukan peneliti, pendidikan matematika realistic pada pembelajaran matematika di permasalahan realistic digunakan kelas V SDN Jatimalang tahun ajaran sebagai sumber untuk pembelajaran. 2015/2016 nilai siswa masih rendah Adapun menurut Tarigan (2006: 4) dibandingkan dengan pelajaran lain. berpendapat bahwa, pembelajaran Hal tersebut dibuktikan dari 28 siswa, matematika realistik merupakan masih 8 siswa yang tuntas dan 20 pendekatan yang bertujuan kepada siswa yang masih belum tuntas atau penalaran siswa yang bersifat dengan perbandingan persentase realistik. Jadi RME adalah suatu 29% : 71% dan rata-rata nilai yang pendekatan pembelajaran pada mata KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 525 – 531 527
pelajaran matematika yang menggunakan bantuan media konkret.
berorientasi pada siswa, yang Adapun langkah-langkah pembe- menekankan pada suatu permasalahan lajaran RME menurut Shoimin (2014: yang nyata. 150) yaitu (1) memahami masalah Gerlach dan Ely menyatakan kontekstual, (2) menyelesaikan bahwa media konkret disebut juga masalah kontekstual, (3) dengan media nyata (real object and membandingkan dan mendiskusikan model), yaitu media dari benda dan jawaban, (4) menarik kesimpulan. model sebenarnya.(Asyhar, 2011: 47). Adapun menurut Suyono (dalam Media ini bisa berupa orang, Wahyudi 2013: 22-23) sebagai kejadian, objek atau benda tertentu berikut: (1) persiapan, (2) bahkan semua yang ada di alam yang pembukaan, (3) proses pembelajaran. digunakan sebagai media dalam Langkah-langkah pendekatan RME pembelajaran. Asyhar (2011: 55) tersebut disimpulkan oleh Wahyudi berpendapat bahwa kelebihan dari dan sesuai dengan langkah penelitian media konkret (nyata) adalah dapat yang dilakukan adalah sebagai memberikan pengalaman secara nyata berikut: (1) memahami masalah/ kepada siswa sehingga pembelajara konteks, (2) menjelaskan masalah bersifat lebih konkret dan waktu kontekstual, (3) menyelesaikan retensi lebih panjang. Media konkret masalah kontekstual, (4) yang digunakan dalam penelitian ini membandingkan dan mendiskusikan adalah benda-benda bangun ruang jawaban, (5) menyimpulkan. (kotak kubus, bungkus pasta gigi, Adapun rumusan masalah bambu, tempat pensil prisma segitiga, pada penelitian ini sebagai berikut: kerangka kubus, balok, dan prisma (1) bagaimanakah langkah-langkah segitiga). Jadi disimpulkan bahwa penerapan pendekatan RME dengan media konkret adalah media nyata media konkret, (2) apakah penerapan atau media dari benda dan model pendekatan RME dapat me- sebenarnya yang termasuk ke dalam ningkatkan pembelajaran matematika media visual non proyeksi. tentang bangun ruang, (3) apa Penerapan Pendekatan RME kendala dan solusi penerapan dengan media konkret sesuai dengan pendekatan RME dengan media karakateristik siswa kelas V yang konkret dalam peningkatan berada pada tahap konkret-operasional. pembelajaran matematika tentang Anak dapat berpikir secara logis bangun ruang pada siswa kelas V mengenai segala sesuatu. Pendekatan SDN Jatimalang tahun ajaran RME dengan media konkret akan 2015/2016. lebih memperjelas materi Penelitian ini bertujuan pembelajaran yang akan disampaikan. untuk: (1) mendeskripsikan langkah- Siswa akan lebih memahami maksud langkah penerapan pendekatan RME dari permasalahan matematika yang dengan media konkret, (2) diberikan oleh guru. Pengunaan meningkatkan pembelajaran media konkret diharapkan dapat matematika tentang bangun ruang merangsang pengetahuan siswa, melalui penerapan pendekatan RME sehingga siswa mudah untuk dengan media konkret, (3) menerima penjelasan guru dengan menemukan kendala dan solusi 528 Penerapan Pendekatan Realistic...
penerapan pendekatan RME dengan Analisis data dalam pene-
media konkret dalam peningkatan litian ini menggunakan analisis pembelajaran matematika tentang deskriptif kualitatif dan statistik bangun ruang pada siswa kelas V deskriptif kuantitatif. Analisis data SDN Jatimalang tahun ajaran menggunakan model Miles dan 2015/2016. Hiberman yang meliputi 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan METODE PENELITIAN kesimpulan (Sugiyono, 2009: 246). Penelitian tindakan kelas ini Indikator kinerja penelitian dilaksanakan di SDN Jatimalang, ini sebesar 85% yang meliputi aspek: yang terletak di daerah pesisir pantai (1) penerapkan langkah pendekatan Jatimalang, tepatnya berada di RT- RME dengan media konkret dalam 001/002, Patalan, Jatimalang peningkatan pembelajaran Kecamatan Purwodadi Kabupaten matematika tentang bangun ruang Purworejo.Waktu penelitian di- oleh guru, (2) respon siswa terhadap laksanakan pada semester II tahun proses pembelajaran matematika ajaran 2015/2016. Subjek penelitian tentang bangun ruang melalui ini 28 siswa, terdiri dari 17 siswa laki- penerapan pendekatan RME dengan laki dan 11 siswa perempuan. media konkret, (3) Ketercapaian hasil Alat pengumpulan data yaitu belajar siswa setelah dilakukan instrumen tes berupa soal evaluasi, tindakan pembelajaran penerapan dan instrumen non tes berupa lembar pendekatan RME dengan media observasi dan pedoman wawancara. konkret dalam penyelesaian soal Pelaksana tindakan ialah guru kelas tentang bangun ruang. V. Observer dalam penelitian ini yaitu Prosedur penelitian ini peneliti dan dua orang teman sejawat. merupakan siklus kegiatan yang Data dalam penelitian dilaksanakan selama tiga siklus dan tindakan kelas ini berupa data setiap siklus terdiri dari dua kualitatif dan data kuantitatif. Data pertemuan. Masing-masing siklus kuantitatif berupa nilai hasil belajar meliputi perencanaan, pelaksanaan, siswa pada mata pelajaran observasi dan refleksi. Hal tersebut matematika tentang bangun ruang. sesuai dengan pendapat Arikunto Data kualitatif berupa informasi (2011: 16) yang menjelaskan bahwa mengenai pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas terdiri daei dengan penerapan pendekatan RME empat tahap yaitu perencanaan, dengan media konkret yang pelaksanaan, observasi, dan refleksi dilaksanakan oleh guru dan siswa. Uji validitas data meng- HASIL DAN PEMBAHASAN gunakan teknik triangulasi berupa Penelitian terhadap triangulasi sumber dan triangulasi pembelajaran matematika tentang teknik. Data yang akan dianalisis bangun ruang pada siswa kelas V bersumber dari siswa, guru, teman SDN Jatimalang dilaksanakan dengan sejawat dan dokumen. Triangulasi menerapkan pendekatan RME dengan teknik pada penelitian dengan meng- media konkret sesuai dengan langkah- gunakan teknik tes, observasi, dan langkah penerapannya, sebagai wawancara. berikut: (1) memahami masalah KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 525 – 531 529
kontekstual dengan media konkret, Data hasil pembelajaran
(2) menjelaskan masalh kontekstual matematika tentang bangun ruang dengan media konkret, (3) pada siklus I, II, dan III sebagai menyelesaikan masalah kontekstual berikut: dengan media konkret, (4) membandingkan dan mendiskusikan Tabel 2. Peningkatan Hasil Evaluasi jawaban dengan media konkret, (5) Pembelajaran Matematika menyimpulkan dengan media tentang Bangun Ruang konkret. Penelitian ini dilaksanakan Siklus Siklus Siklus dalam tiga siklus. Setiap sikus terdiri I II III dari dua pertemuan, dengan alokasi Rata-rata 75,54 73,93 79,29 waktu 2x35 menit tiap pertemuan. Persentase 89,29 91,8 96,28 Data hasil observasi terkait Tuntas(%) penerapan pendekatan RME dengan media konkret pada pembelajaran Berdasarkan tabel 2, rata- matematika tentang bangun ruang rata nilai matematika tentang bangun oleh guru pada siklus I, II, dan III ruang siklus I adalah 75,54, siklus II sebagai berikut: adalah 73,93 dan siklus III adalah 79,29. Persentase ketuntasan Tabel 1. Hasil Observasi Penerapan pembelajaran matematika tentang Pendekatan RME dengan bangun, pada siklus I mencapai Media Konkret oleh guru 89,29%, kemudian pada siklus II dan siswa mencapai 91,08%, dan pada siklus III Persentase (%) ketuntasan mencapai 96,28%. Siklus Guru Siswa Hasil peningkatan I 82,71 88,81 pembelajaran setelah penerapan II 89,72 89,38 pendekatan RME dengan media III 96,45 94,15 konkret sesuai penelitian dari Arsaythamby dan Cut Morina Berdasarkan tabel 1, dapat di Zubainur (2014: 312) yang simpulkan bahwa penerapan menyatakan bahwa penerapan pendekatan RME dengan media pendekatan RME menghasilkan konkret yang dilakukan oleh guru dan pembelajaran matematika lebih tinggi siswa mengalami peningkatan. Pada dan pembelajaran matematika lebih pelaksanaan kegiatan pembelajaran efektif. Penelitian lain yaitu dari siklus I, indikator capaian penelitian Judah P. Makonye (2014: 660) yang oleh guru = 82,71% dan siswa = menyatakan bahwa pendekatan RME 88,81%, kemudian pada siklus II membantu siswa memahami capaian guru sebesar = 89,72%, siswa hubungan antara konsep dan = 89,38, dan pada siklus III sebesar procedural matematika, juga 96,45% oleh guru dan 94,15% oleh membantu methophobia pro-disposisi siswa. produktif motes dalam matematika. Penerapan pendekatan RME Hasil yang sama juga dikemukakan dengan media konkret dapat oleh Respati Mulyanto (2007: meningkatkan pembelajaran 4),bahwa penerapan RME dapat matematika tentang bangun ruang. memperbaiki pembelajaran 530 Penerapan Pendekatan Realistic...
matematika. Begitu juga dengan Penerapan pendekatan RME
pendapat Restuti, Suyanto, dan Budi dengan media konkret dapat (2013: 4) yang menyatakan bahwa meningkatkan pembelajaran penggunaan media konkret juga matematika tentang bangun ruang dapat meningkatkan pembelajaran. pada siswa kelas V SDN Jatimalang Kendala dan solusi yang tahun ajaran 2015/2016. ditemukan dalam penerapan Kendala yang muncul dalam pendekatan RME dengan media penerapan pendekatan RME dengan konkret yaitu: (a) siswa kurang aktif, media konkret yaitu: (a) siswa kurang (b) siswa belum maksimal aktif, (b) Siswa belum maksimal menggunakan media, (c) siswa belum menggunakan media, (c) siswa belum percaya diri. Solusi dari kendala percaya diri. Solusi dari kendala tersebut yaitu : (a) guru mendorong tersebut yaitu: (a) guru mendorong siswa untuk berpendapat, (b) guru siswa untuk aktif, (b) guru membimbing siswa untuk membimbing siswa untuk memanfaatkan media, (c) guru memanfaatkan media, (c) guru mendorong siswa untuk aktif. mendorong siswa berpendapat. Kendala tersebut juga dikemukakan Berdasarkan dari hasil pene- oleh Shoimin (2014: 152) yang litian yang telah dicapai, peneliti menyatakan bahwa tidak mudah bagi memberikan saran kepada siswa agar guru untuk mendorong siswa aktif aktif bertanya, dan percaya diri dalam menemukan pemecahan masalah menanggapi hasil diskusi, harus bisa sendiri. Hal serupa juga dikemukakan bekerjasama dan berani oleh Setyono (dalam Wahyudi, 2015: mengemukakan pendapat,siswa harus 34) yaitu: siswa kesulitan dalam lebih fokus. Saran bagi guru, menemukan sendiri pengetahuannya sebaiknya memperhatikan langkah- langkah penerapan pendekatan RME SIMPULAN DAN SARAN dengan media konkret supaya proses Berdasarkan hasil analisis pembelajaran terlaksana dengan baik. pelaksanaan penelitian, hasil peneli- Guru sebaiknya lebih menguasai tian dan pembahasan, maka dapat kelas dengan baik sehingga disimpulkan bahwa penerapan menciptakan suasana belajar yang pendekatan RME dengan media kondusif. Saran bagi sekolah konkret berjalan sesuai dengan hendaknya melengkapi sarana dan langkah-langkah pembelajaran yaitu: prasarana yang dapat menunjang (a) memahami masalah kontekstual proses pembelajaran inovatif dan dengan media konkret, (b) hasil belajar siswa, khususnya dalam menjelaskan masalah kontekstual penerapan pendekatan RME dengan dengan media konkret, (c) media konkret. menyelesaikan masalah kontekstual dengan media konkret, (d) DAFTAR PUSTAKA membandingkan dan mendiskusikan Arsaythamb & Zubainur, C.M. jawaban dengan media konkret, (e) (2014). How A Realistic menyimpulkan dengan media Mathematics Educational konkret. Approach Affect Students’ Activities In Primary Schools?. KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 525 – 531 531
Procedia Social and Behavioral Benda Konkret dalam
Sciences, 159, 309-312. Dipe- Peningkatan Pembelajaran roleh pada 22 November 2015, Sifat-Sifat Cahaya di Sekolah dari http://www.sciencedirect. Dasar. Kalam Cendekia PGSD com. Kebumen, 4 (4), 1-8. Diperoleh pada tanggal 23 November Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2015 dari jurnal.fkip.uns.ac.id. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Asyar, R. (2011). Kreatif Dasar. Jakarta: Prenadamedia Mengembangkan Media Group. Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persana (GP). Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Desmita. (2012). Psikologi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Perkembangan. Bandung: PT Ar-Ruzz Media. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Tarigan, D. (2006). Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: PT Matematika Realistik. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan Nasional. Makonye, J.P. (2014). Teaching Functions Using a Realistic Wahyudi. (2013). Pembelajaran Mathematics Education Matematika Sekolah Dasar Approach: A Theoretical (untuk Guru dan Calon Guru Perspective. Int J Edu Sci, 7 (3), SD). Surakarta: UPT. 653–662. Diperoleh pada Penerbitan dan Pencetakan tanggal 22 November 2015. dari UNS. http://www.krepublishers.com _______. (2015). Panduan Mulyanto, R. (2007). Pendekatan Pembelajaran Matematika RME untuk Meningkatkan Sekolah Dasar (untuk Guru Pemahaman Operasi dan Calon Guru SD). Pengurangan Bilangan Bulat Surakarta: UPT. Penerbitan Negatif pada Pembelajaran dan Percetakan UNS Matematika di SDN Sukalerang I Kabupaten Sumedang. Jurnal Wijaya, A. (2012). Pendidikan Pendidikan Dasar, (8), 1-4 . Matematika Realistik suatu Diperoleh pada 22 November Alternatif Pendekatan 2015 dari http://file.upi.edu. Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Restuti, Suyanto, I., & Budi, H.S. (2013). Penggunaan Media
Autorecovery Save of Desain Pembelajaran Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Dengan Konteks Makanan Khas Sumsel Menggunakan Pendekatan Pmri Di Kelas Viii SMP