0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan9 halaman
Artikel ini menganalisis video pembelajaran di platform YouTube "Pak Guru Masak" sebagai rekomendasi bahan ajar mata pelajaran Boga Dasar di SMK. Analisis dilakukan terhadap materi dan kualitas audio visual video. Hasilnya menunjukkan bahwa video tersebut sesuai untuk digunakan sebagai bahan ajar dengan memperhatikan beberapa catatan untuk penelitian selanjutnya.
Artikel ini menganalisis video pembelajaran di platform YouTube "Pak Guru Masak" sebagai rekomendasi bahan ajar mata pelajaran Boga Dasar di SMK. Analisis dilakukan terhadap materi dan kualitas audio visual video. Hasilnya menunjukkan bahwa video tersebut sesuai untuk digunakan sebagai bahan ajar dengan memperhatikan beberapa catatan untuk penelitian selanjutnya.
Artikel ini menganalisis video pembelajaran di platform YouTube "Pak Guru Masak" sebagai rekomendasi bahan ajar mata pelajaran Boga Dasar di SMK. Analisis dilakukan terhadap materi dan kualitas audio visual video. Hasilnya menunjukkan bahwa video tersebut sesuai untuk digunakan sebagai bahan ajar dengan memperhatikan beberapa catatan untuk penelitian selanjutnya.
Miranti 1,2,3,4Pendidikan Tataboga, Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Pemanfaatan platform youtube sebagai media
pembelajaran merupakan suatu kebutuhan dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) pada masa pandemi Covid-19. Namun tidak semua platform youtube memiliki video pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan indikator capaian belajar. Maka dari itu Keyword: diperlukan kejelian pendidik dalam memilih video Platform Youtube “Pak Guru Masak”, pembelajaran yang sesuai dengan indicator capaian Pembelajaran Daring, Video belajar dengan materi yang disampaikan. Tujuan Pembelajaran penelitian ini adalah untuk menganalisis video pembelajaran pada platform youtube “Pak Guru Masak” pada Kompetensi Dasar menerapkan potongan bahan makanan dari sayuran sebagai rekomendasi bahan ajar pembelajaran untuk SMK. Jenis penelitian ini adalah Corresponding author: penelitian deskriptif kualitatif dengan uji kelayakan diaz.17050394071@mhs.unesa.ac.id instrumen menggunakan Skala Likert. Penelitian dilakukan melalui validasi yang melibatkan pendidik yang berkompeten dalam bidangnya yaitu dua orang dari pendidik jasa boga dan pendidik multimedia dari SMKN 3 Kediri. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa video pembelajaran pada platform youtube “Pak Guru Masak” dengan Kompetensi Dasar menerapkan potongan bahan makanan dari sayuran yang ditinjau dari aspek materi dan audio visual. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran “Pak Guru Masak” dengan judul cara membuat berbeagai jenis potongan bahan makanan dari sayuran mata pelajaran boga dasar sangat layak digunakan sebagai rekomendasi bahan ajar pembelajaran Dasar Boga untuk SMK dengan beberapa catatan untuk penelitian selanjutnya.
pembelajaran daring. Padahal di SMK khususnya
PENDAHULUAN jurusan jasa boga banyak terdapat pembelajaran Penyebaran COVID-19 yang semakin praktik, apabila pembelajaran dilakukan secara meluas telah mengubah sistem pembelajaran di daring maka pendidik harus dapat mengkontrol Indonesia[1]. Pembelajaran yang semula proses belajar mengajar. dilaksanakan secara luring beralih menjadi Pada dasarnya pendidik dapat membuat tolok ukur yang harus dimiliki materi pelajaran video tutorial, namun apabila pendidik membuat audio visual, yaitu: video tutorial maka akan membutuhkan tenaga, 1) Materi yang disampaikan memiliki orisinalias waktu dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga isi. Memiliki informasi yang akurat, hal ini akan menghambat proses pembelajaran yang dikarenakan agar peserta didik dapat dilakukan secara daring. Agar pelaksanaan menerima informasi yang jelas dan akurat pembelajaran daring tetap berjalan maka 2) Materi yang diberikan harus sesuai dengan disarankan agar pendidik dapat memanfaatkan kurikulum yang diajarkan. media sosial berupa platform youtube untuk 3) Materi yang diberikan harus sesuai dengan suplemen bahan ajar. Akan tetapi tidak semua kebutuhan materi yang akan disampaikan. video pembelajaran yang diunggah pada Hal tersebut sejalan dengan tolok ukur materi platform youtube sesuai dengan silabus pelajaran ajar audio visual yang dikemukakan pembelajaran, maka dari itu pendidik patut jeli oleh Prastowo[5] yaitu sebagai berikut : dalam memilih video pembelajaran yang sesuai 1) Kesamaan isi video dengan materi yang dengan silabus pembelajaran. Disamping itu agar diberikan pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan 2) Kesamaan isi video dengan kurikulum dan dengan lancar, maka peserta didik alat bantu kompetensi dasar berupa handphone, laptop maupun komputer 3) Kesamaan isi video dengan kebutuhan yang dapat digunakan untuk mengakses materi pelajaran yang disampaikan. informasi[2]. 4) Materi pelajaran audio visual dapat menarik Implementasi pembelajaran daring perhatian peserta didik merupakan bentuk dari perubahan 5) Materi pelajaran audio visual memiliki durasi pembelajaran, perubahan pembelajaran yang kurang dari 20 menit dapat diupayakan adalah pada perubahan 6) Materi audio visual memiliki validitas materi teknologi dan media pembelajaran. Teknologi dan orisinalitas isi. merupakan suatu media instruksional hanya Media video dipilih karena video sebagai alat bantu dalam proses belajar pembelajaran memiliki kelebihan, menurut mengajar, memotivasi peserta didik pada saat Rusman[6] yaitu : 1) pada video pembelajaran proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan memberikan pesan yang dapat diterima secara perkembangan teknologi di era revolusi 4.0 lebih merata oleh peserta didik, 2) mengatasi dimana teknologi sudah menjamah aspek keterbatasan ruang dan waktu, 3) dapat diulang pendidikan[3]. Dengan adanya dampak dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. kemajuan teknologi yang menjamah dunia Menurut Suprapto[7] karakteristik media pendidikan di Indonesia, maka hal tersebut audio visual yaitu sebagai berikut : memiliki pengaruh positif dan negatif bagi para 1) Media pembelajaran audio visual tidak penggunanya, salah satu sisi positif pemanfaatan terbatas ruang dan waktu. penggunaan teknologi adalah memanfaatkan 2) Media pembelajaran audio visual dapat platform youtube untuk media pembelajaran. menyajikan gambar yang jelas dalam waktu Materi pelajaran dapat digunakan oleh yang singkat. pendidik sebagai petunjuk dalam menyampaikan 3) Media pembelajaran audio visual dapat pelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan mudah diputar ulang sesuai dengan dengan silabus dan rencana pelaksanaan kebutuhan peserta didik. pembelajaran. Dengan adanya materi tersebut 4) Media pembelajaran audio visual dapat maka pada saat proses belajar mengajar menjadi memberikan contoh kepada peserta didik terencana. Hal ini berkaitan dengan peran terlihat lebih nyata. pendidik sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada Pernyataan tersebut sejalan dengan pelaksanaannya, pendidik memiliki dua peran pernyataan Busyaeri[8] ia mengemukakan yaitu sebagai guru melainkan juga sebagai bahwa karakteristik media audio visual adalah fasilitator. Maka dari itu materi perlajaran sebagai berikut : dibutuhkan agar bisa mmencapai suatu tujuan 1) Media pembelajaran audio visual dapat pembelajaran. mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. Dengan adanya bahan ajar berupa audio 2) Media pembelajaran audio visual dapat visual, maka pemilihan materi pelajaran memberikan gambaran yang terlihat nyata dilakukan secara ketat. Pemilihan tersebut dilihat yang disajikan secara singkat. dari kesamaan materi yang disampaikan dengan 3) Media pembelajaran audio visual dapat silabus pelajaran. Oleh karena itu tolok ukur dengan mudah untuk mengulang materi materi perlu diperhatikan sebelum digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. sebagai suplemen sumber belajar. Menurut Oliver[4] menyatakan bahwa terdapat beberapa 4) Media pembelajaran audio visual dapat Maka dari itu artikel ilmiah ini bertujuan untuk menyampaikan materi dengan cepat dan menganalisis video pembelajaran pada platform mudah dimengerti oleh peserta didik. youtube “Pak Guru Masak” sebagai rekomendasi Youtube sudah menjamah dunia internasional bahan ajar pembelajaran Boga Dasar yang mulai bulan Oktober 2006 dan sudah mulai ditinjau dari aspek materi, dan audio visual. menyiarkan tontonan secara gratis, terutama video tentang pembelajaran[8]. Di lingkungan METODE PENELITIAN pendidikan penggunaan youtube sebagai sarana Penelitian ini menggunakan metode dengan untuk media pembelajaran yang interaktif antara pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian pendidik dan peserta didik. Dengan pengumpulan data pada suatu latar alamiah memanfaatkan platform youtube peserta didik dengan tujuan untuk menafsirkan fenomena dapat mempelajari materi atau tutorial yang terjadi dimana peneliti sebagai instrument pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kunci[11]. Kompetensi Dasar agar peserta didik bisa lebih memahami materi yang 1. Teknik Pengumpulan data disampaikanmemudahkan pembelajaran secara Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam online[10]. Selain itu, youtube juga memiliki pengumpulan data meliputi: observasi, dan fungsi sebagai media pembelajaran agar dapat dokumentasi. Metode observasi dilakukan memberikan kemudahan bagi peserta didik dan terlebih dahulu untuk memilih video yang akan pendidik untuk memahami materi ataupun dianalisis yaitu video dari platform youtube “Pak memberikan materi pelajaran yang telah Guru Masak” yang sesuai dengan penelitian yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dilakukan. Kemudian metode dokumentasi, yang Pembelajaran. dibutuhkan berupa silabus SMK yang digunakan Pada platform youtube “Pak Guru Masak” sebagai instrumen penelitian, dan video merupakan platform youtube pembelajaran yang pembelajaran “Pak Guru Masak” kompetensi diperuntukan untuk peserta didik SMK Jasa Boga dasar menerapkan potongan bahan makanan yang memuat materi Boga Dasar, membuat Kue dari sayuran. Indonesia, ide bisnis membuat produk dan kewirausahaan. Berdasarkan hasil observasi 2. Instrumen penelitian tersebut peneliti menentukan satu Kompetensi Instrumen penelitian yang digunakan untuk Dasar sebagai topik penelitian yaitu pada menilai kelayakan video pembelajaran dari aspek Kompetensi Dasar 3.3 menerapkan potongan materi adalah lembar observasi yang indikator bahan makanan dari sayuran, hal ini dilakukan penilaiannya terdiri berasal dari silabus karena pada materi potongan bahan makanan Kompetensi Dasar menerapkan potongan bahan merupakan materi dasar yang harus dikuasai makanan. Berikut indikatornya oleh peserta didik dan materi potongan bahan Aspek Indikator makanan selalu dibutuhkan di berbagai jenis Materi 1. Materi yang dijelaskan sesuai masakan baik masakan kontinental maupun dengan indikator oriental. a. Penyaji menjelaskan Berdasarkan hasil penelitian dari Pudji potongan bahan makanan Herawati tentang analisis video “Neu in Berlin – b. Penyaji menjelaskan alat Kaffee und Kuchen” Sebagai bahan ajar yang digunakan tambahan keterampilan menyimak peserta didik c. Penyaji menentukan SMA Kelas XI, dari hasil penelitian tersebut teknik pembuatan menunjukkan bahwa, video pembelajaran bisa potongan bahan makanan digunakan sebagai tambahan materi pelajaran, d. Penyaji menyiapkan alat materi yang disampaikan sinkron dengan sesuai dengan potongan Kurikulum pembelajaran dan indikator capaian bahan makanan kopetensi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan e. Penyaji menyiapkan bahan penelitian dari Eva Yunita tentang analisis sesuai dengan jenis kelayakan video pembelajaran fisika berbasis potongan bahan makanan platform youtube pada materi usaha dan energi f. Penyaji membuat pada hasil penelitian tersebut menunjukkan potongan bahan makanan bahwa, video pembalajaran bisa dikatakan layak sesuai dengan teknik sebagai tambahan bahan ajar, materi yang pembuatan disampaikan sesuai dengan kurikulum g. Penyaji membuat pembelajaran, serta ditinjau dari aspek materi potongan bahan makanan dan audio visual. dengan teknik cube h. Penyaji membuat dari platform youtube “Pak Guru Masak” dapat potongan bahan makanan dikategorikan dalam bentuk presentase tersebut dengan teknik julienne dengan tabel interpretasi skor sebagai berikut i. Penyaji membuat potongan bahan makanan Tabel 1. Interpretasi skor kesesuaian dengan teknik brunoise Presentase Kategori j. Penyaji membuat 0% - 20% Sangat tidak potongan bahan makanan layak dengan teknik chop 21% - 40% Tidak layak k. Penyaji membuat 41% - 60% Cukup layak potongan bahan makanan 61% - 80% Layak dengan teknik chiffonade 81% - 100% Sangat layak l. Penyaji membuat Sumber : Riduwan 2015 potongan bahan makanan dengan teknik vichy Hasil dan Pembahasan m. Penyaji membuat Hasil pada penelitian yaitu hasil kelayakan potongan bahan makanan video pembelajaran “Pak Guru Masak” sebagai dengan teknik wedges rekomendasi bahan ajar pembelajaran boga n. Penyaji membuat dasar untuk SMK kelas X Kompetensi Dasar potongan bahan makanan Menerapkan potongan bahan makanan dari dengan teknik rite sayuran.
Selain itu, instrumen yang digunakan untuk
menilai kelayakan video pembelajaran dari aspek Hasil audio visual, indikatornya sebagai berikut : Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian ditentukan konten video pembelajaran Aspek Indikator “Pak Guru Masak” dengan judul cara membuat Audio a. Durasi penayangan tidak macam-macam potongan sayuran, Boga Dasar. Visual lebih dari 20 menit Tahap selanjutnya adalah validasi instrumen b. Suara penyaji terdengar penelitian oleh validator yang berkompeten pada dengan jelas bidangnya. Intrumen penelitian ini divalidasi oleh c. Gambar pada video pendidik yang berkompeten pada bidangnya dan tampak jelas telah berpengalaman mengajar selama 5 tahun, yang tersaji pada tabel sebagai berikut d. Warna Background kontras dengan pencahayaan Tabel 2. Hasil validasi e. Penyajian ilustrasi sesuai dengan materi Indikator Hasil Kategori f. Ukuran dan jenis huruf Materi 94% Sangat layak mudah dibaca Audio dan 95% Sangat layak g. Bahasa yang digunakan visual penyaji mudah dipahami Pada tabel 2 menunjukkan hasil validasi secara 3. Teknik analisis data keseluruhan oleh para validator. Penilaian 94% Penilaian kelayakan instrumen diberikan oleh ahli materi dan 95% diberikan oleh menggunakan Skala Likert. Hasil tersebut akan ahli audio visual. Nilai rata-rata yang diberikan diolah oleh peneliti dengan menggunakan metode para ahli yaitu 94%. Kriteria penilaian dari para deskriptif presentase dengan rumus sebagai ahli jika dikonversikan pada tabel kelayakan berikut instrumen adalah sangat layak, Sehingga Instrumen dapat digunakan untuk menganalisis 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ video pembelajaran. 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑋100% 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Pengumpulan data Dengan menggunakan rumus tersebut Peneliti melakukan observasi pada platform digunakan untuk menghitung uji validitas, youtube “Pak Guru Masak”, di platform youtube sehingga dapat memudahkan peneliti untuk tersebut terdapat berbagai video mata pelajaran mengukur tingkat kelayakan analisis konten video jasa boga, antara lain : mata pelajaran Boga pembelajaran sebagai rekomendasi bahan ajar. Dasar, mata pelajaran kue Indonesia dan mata Adapun kriteria kesesuaian video pembelajaran kewirausahaan. Dengan demikian peneliti, mengambil data pada platform youtube “Pak Guru Masak” dengan judul cara membuat a. Aspek Materi macam-macam potongan bahan makanan dari Sesuai dengan indikator kompetensi 3.3.1 sayuran, Boga Dasar. Hal ini sesuai dengan pada video tersebut kreator menjelaskan Kompetensi Dasar 3.3. memahami potongan pengertian potongan bahan makanan dari bahan makanan dan 4.3 membuat potongan sayuran, dengan menyebutkan jenis potongan bahan makanan. sayuran dan memberikan contoh sayuran apa Berdasarkan hasil analisis video saja yang bisa digunakan. Selanjutnya, sesuai pembelajaran “Pak Guru Masak” terdapat dengan capaian kompetensi 3.3.2 kreator kelebihan dan kekurangan yang ditinjau dari menjelaskan alat-alat yang digunakan pada aspek materi dan audio visual. Pada aspek pembuatan potongan bahan makanan dari materi, penyaji menyampaikan keseluruhan jenis sayuran, yang berupa pisau dapur, pisau carving, potongan bahan makanan dari sayuran yang peeler dan cuttingboard . Sesuai dengan capaian terdiri potongan cube, julienne, brunoise, chop, kompetensi 3.3.3 pada video tersebut kreator chiffonade, vichy, wedges, rite. Potongan bahan memberikan sembilan teknik potongan bahan makanan tersebut memiliki bentuk dan ukuran makanan dari sayuran dan bahan yang yang berbeda sehingga perlu adanya alat bantu digunakan yaitu potongan jardiniere, cube, berupa penggaris untuk mengukur tebal tipisnya julienne, brunoise, chop, chiffonade, vichy, potongan bahan makanan, agar penonton wedges, frite dengan pengaplikasian pada lobak, khususnya peserta didik bisa memahami materi wortel, kentang dan kubis. yang disampaikan, namun pada video Pada indikator 4.3.1 yaitu menyiapkan alat pembelajaran tersebut penyaji tidak sesuai dengan potongan bahan makanan yang menggunakan alat bantu berupa penggaris. dibuat, sesuai dengan pernyataan Moskin[12] Sedangkan kelebihan dan kekurangan yang pisau yang digunakan harus tajam agar tidak ditinjau dari aspek audio visual, video merusak bentuk bahan makanan, selain itu alas pembelajaran tersebut penyangannya tidak lebih atau cuttingboard serta meja untuk membuat dari 20menit, suara penyaji terdengar dengan potongan bahan makanan harus bersih. Selain jelas namun pada menit tertentu suara tidak memperhatikan bentuk potongan sayuran, yang terdengar begitu jelas, gambar pada video perlu diperhatikan adalah cara memotong tampak jelas, background yang ditampilkan sayuran tersebut. Pada saat proses memotong kontras dengan pencahayaan, penyajian ilustrasi sayuran kreator telebih dahulu menyiapkan video sesuai dengan materi yang disampaikan, cuttingboard, dan pisau yang telah diasah, dan font huruf yang digunakan mudah dibaca. kemudian cara memegang pisau, juga perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Pembahasan dari yakni pegang pisau menggunakan telapak Data yang digunakan pada penelitian ini tangan yang dianggap kuat untuk menahan adalah video pembelajaran “Pak Guru Masak” bagian gagang pisau, sedangkang untuk ibu jari pada Kompetensi Dasar 3.3. Memahami dan jari telunjuk diletakkan pada pangkal pisau potongan bahan makanan dan 4.3 membuat [13]. potongan bahan makanan dengan judul video Sesuai dengan indikator 4.3.2 yaitu cara membuat macam-macam potongan menyiapkan bahan sesuai dengan kebutuhan sayuran. Video tersebut dipilih karena potongan bahan makanan dari sayuran, kreator kompetensi dasar menerapkan potongan bahan menyiapkan bahan makanan yang telah makanan dari sayuran merupakan materi disesuaikan dengan kebutuhan bahan masakan, pelajaran yang akan selalu digunakan pada hal ini sejalan dengan pernyataan Sa’diah[14], setiap praktek, baik pada praktik makanan bahwa menyiapkan bahan makanan untuk oriental, makanan kontinental dan pembuatan isi pembuatan potongan bahan makanan dari kue indonesia dan kontinental. Video tersebut sayuran disesuaikan dengan kebutuhan masakan dapat diakses melalui link berikut itu sendiri. Selanjutnya sesuai dengan indikator https://www.youtube.com/watch?v=jFzWCn2kv 4.3.3 yaitu membuat potongan bahan makanan Zs. dari sayuran, kreator menerapkan sembilan Penelitian ini mengacu pada Kompetensi teknik potongan bahan makanan dari sayuran Dasar dan Indikator capaian kompetensi yaitu dan bahan yang digunakan yaitu potongan Kompetensi Dasar 3.3 Memahami potongan jardiniere, cube, julienne, brunoise, chop, bahan makanan dari sayuran dan 4.3 membuat chiffonade, vichy, wedges, frite. potongan bahan makanan dari sayuran yang Hal ini sesuai dengan pernyataan ditinjau dari aspek materi, aspek audio dan aspek Manzuzatun[15] yang menyatakan bahwa visual, yang dijabarkan sebagai berikut : potongan sayuran terdiri dari 9 jenis potongan sayuran dan memiliki ukuran yang berbeda, 1) Penayangan video pembelajaran tidak lebih potongan tersebut diantaranya ada potongan dari 20 menit, durasi penayangan memiliki jardiniere berbentuk balok dengan ukuran 4½ × pengaruh pada kelayakan video pembelajaran, ½cm, potongan cube berbentuk dadu dengan apabila video pembelajaran memiliki durasi yang ukuran 12mm × 12mm x 25 mm dapat Panjang hal ini dapat mengahambat proses diaplikasikan pada wortel dan lobak, potongan pembelajaran. Pada video pembelajaran cara julienne berbentuk seperti batang korek api membuat potongan bahan makanan dari sayuran dengan ukuran 3mm × 1mm × 1 mm dapat durasi penayangan hanya 9.43 menit, meski diaplikasikan pada wortel, lobak, kubis dan durasi penanyangannya singkat namun penyaji bawang bombay, potongan brunoise berbentuk menjelaskan Teknik potongan sayuran secara kubus kecil dengan ukuran 1mm × 1mm × 1mm menyeluruh. dapat diaplikasikan pada wortel, lobak dan 2) Suara penyaji terdengar dengan jelas, suara bawang bombay, potongan chop merupakan penyaji harus terdengar jelas agar penonton potongan yang dicincang halus maupun kasar dapat mengerti apa yang penyaji sampaikan. dengan diaplikasikan pada bawang bombay, Pada video pembelajaran tersebut pada detik ke potongan chiffonade diiris tipis dan memanjang 52 suara kurang terdengar begitu jelas, namun dengan ketebalan 1-2mm dengan diaplikasikan hal itu terjadi hanya berlangsung selama 2 detik. pada kubis, potongan vichy merupakan potongan Namun pada detik selanjutnya hingga video sayuran tanpa adanya perubahan bentuk dari berakhir suara penyaji terdengar jelas. sayuran itu sendiri, potongan ini diapliksikan 3) Gambar pada video tampak jelas, pada ssat pada wortel, potongan wedges bentuk potongan penonton melihat video dengan full screen ini menjuring dapat diaplikasikan pada kentang, ataupun tidak gambar yang ditampilkan tetap potongan frite potongan ibi berbentuk persegi dapat terlihat dengan jelas. Pada video panjang dengan ukuran 8-12 mm dengan pembalajaran tersebut gambar terlihat sehingga ketebalan 7mm. penonton dapat melihat ste by step penyaji Selain memperhatikan bentuk potongan membuat potongan sayuran serta potongan sayuran, yang perlu diperhatikan adalah cara sayuran yang sudah selesai dipotong terlihat memotong sayuran tersebut. Pada saat proses dengan jelas. memotong sayuran kreator telebih dahulu 4) Warna background kontras dengan menyiapkan cuttingboard, dan pisau yang telah pencahayaan, hal ini dimaksudkan agar warna diasah, kemudian cara memegang pisau, juga dari background tidak mengubah kualitas gambar perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan dan font huruf bisa terlihat dengan jelas oleh pernyataan dari yakni pegang pisau penonton. Pada video pembelajaran tersebut menggunakan telapak tangan yang dianggap warna background kontras dengan pencahyaan kuat untuk menahan bagian gagang pisau, sehingga gambar dan font huruf terlihat jelas sedangkan untuk ibu jari dan jari telunjuk dan dapat dibaca dengan jelas. diletakkan pada pangkal pisau[16]. 5) Penyajian ilustrasi sesuai dengan materi, pada Dari analisis keseluruhan dari aspek materi penyajian ilustrasi disesuaikan dengan materi pada video pembelajaran “Pak Guru Masak” yang yang disampaikan agar membantu penonton disampaikan sesuai dengan silabus mengerti akan materi yang disampaikan. Pada pembelajaran, namun penyaji hanya video pembelajaran tersebut penyajian ilustrasi menjelaskan ukuran potongan bahan makanan sudah sesuai dengan materi yang disampaikan. dari sayuran tanpa memberikan contoh 6) Ukuran dan jenis huruf mudah dibaca, menggunakan alat ukur berupa penggaris. Maka dibutuhkan ukuran dan jenis huruf pada video dari itu sebelum pendidik menyampaikan materi pembelajaran untuk membantu penonton agar melalui video pembelajaran, terlebih dahulu bisa tau ejaan tentang nama-nama potongan pendidik memberikan pemahaman kepada sayuran yang digunakan tentunya dengan jenis peserta didik mengenai ukuran potongan bahan huruf yang mudah dibaca oleh penonton. Pada makanan yang sesuai dengan jenisnya. Dengan video pembelajaran tersebut penyaji penyampaian materi melalui video pembelajaran menggunakan ukuran dan jenis huruf yang bisa dapat membuat peserta didik memahami tentang dibaca oleh penonton, penggunaan warna pada materi yang disampaikan, hal ini dikarenakan huruf juga memudahkan penonton untuk peserta didik bisa mengulang materi tersebut membacanya. sesuai dengan keinginannya. 7) Bahasa yang digunakan penyaji mudah dipahami, penggunaan bahasa pada video b. Aspek Audio visual pembelajaran memliki pengaruh terhadap Pada aspek audio visual yang mengacu pada pemahaman penonton mengenai materi yang kriteria bahan ajar yang dinilaikan yaitu : disampaikan, diharapkan pada penggunaan bahasa untuk video pembelajaran menggunakan bahasa nasional dan mudah dimengerti oleh penonton. Pada video pembelajaran ini, bahasa yang digunakan oleh penyaji mudah dimengerti oleh penonton, Adapun menggunakan bahasa asing yaitu pada penyebutan potongan sayuran saja. Sesuai dengan pernyataan PurwantI[17], berdasarkan penjelasan mengenai audio visual pada video pembelajaran “Pak Guru Masak” dengan judul cara membuat macam-macam potongan dari sayuran, terlihat bahwa durasi penayangan tidak lebih dari 20 menit, suara penyaji terdengar dengan jelas meski oada detik ke 52 sampai ke detik 54 suara penyaji hilang namun penonton masih bisa mengerti apa yang disampaikan, namun pada detik selanjutnya hingga video pembelajaran berakhir suara Gambar 1 : Teori Dale’s Cone Of Experience penyaji terdengar dengan jelas. Gambar yang ditampilkan terlihat jelas, apabila penonton Pada gambar tersebut dapat dilihat mulai melihat video pembelajaran tersebut dengan full dari dasar kerucut hingga puncak kerucut. Pada screen gambar masih terlihat jelas. Warna dasar kerucut menunjukkan bahwa pembelajaran background kontras dengan pencahayaan secara langsung dapat memberikan hasil belajar sehingga gambar dari hasil potongan sayuran yang tinggi sedangkan pembelajaran yang serta huruf yang digunakan untuk memberikan menggunakan media audio visual yang berada nama tentang potongan sayuran bisa dibaca. pada puncak kerucut memberikan pengalaman Pada penyajian ilustrasi sesuai dengan jenis belajar yang sedikit bagi para peserta didik. potongan yang dibuat dibantu dengan effect flip Namun tidak semua pembelajaran dilakukan yang membuat video pembelajaran tersebut secara langsung, tetapi proses pembelajaran lebih menarik sehingga tidak terlihat monoton. disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta Kemudian ukuran dan jenis huruf yang digunakan didik. Meski pada teori Edgar Dale pada proses bisa dibaca dan penempatan huruf tidak pembelajaran dengan membaca, mendengarkan, menutupi gambar potongan sayuran tersebut. melihat gambar, dan melihat video memberikan penggunaan bahasa, istilah bahasa yang pengalaman belajar sedikit, hal ini tidak menutup digunakan mudah dimengerti oleh penonton. Hal kemungkinan peserta didik bisa memahami ini sejalan dengan pernyataan Firman[18] Yang materi yang disampaikan, karena dengan menjelaskan bahwa aspek audio yang baik pemanfaatan media video pembelajaran, peserta adalah penggunaan bahasa yang mudah didik dapat memutar ulang materi yang belum dimengerti oleh penonton serta suara narrator dipahami. dapat terdengar dengan jelas, hal ini dikarenakan agar pesan yang disampaikan oleh narator dapat SIMPULAN diterima oleh penonton. Hasil penelitian dan pembahasan pada Penggunaan audio visual yang baik dapat analisis video pembelajaran “Pak Guru Masak” mempengaruhi pemahaman penonton mengenai dengan Kompetensi Dasar menerapkan potongan pengalaman pembelajaran mengenai apa yang bahan makanan dari sayuran dapat disimpulkan telah penyaji sampaikan. Hal ini sejalan dengan bahwa video pembelajaran pada platform teori Edgar Dale[19], menurut teori Dale’s Cone youtube “Pak Guru Masak” dengan judul cara Of Experience yang menggunakan pengalaman membuat macam-macam potongan bahan belajar dari yang paling konkret ke yang paling makanan, Boga Dasar. dinyatakan sangat layak abstrak, yang dapat dilihat pada gamabr berikut digunakan sebagai rekomendasi bahan ajar ini pembelajaran Boga Dasar pada Kompetensi Dasar menerapkan potongan bahan makanan. Konten video tersebut dapat diakses melalui web https://www.youtube.com/watch?v=jFzWCn2kv Zs.
Terdapat beberapa catatan diantaranya
bahwa pada video tersebut sebelum menjelaskan materi yang disampaikan alangkah lebih baiknya penyaji menggunakan alat bantu berupa Student perspectives on learning with penggaris untuk mengukur potongan bahan cellphones, smartphones & social media,” makanan sesuai dengan jenisnya agar peserta Internet High. Educ., vol. 19, pp. 18–26, didik maupun penonton memiliki persepsi yang 2013, doi: 10.1016/j.iheduc.2013.06.002. sama terhadap jenis potongan bahan makanan tersebut. Untuk audio lebih diperhatikan lagi [3] J. Oliver, Hilos Tensados, vol. 1, no., pp. karena ada audio yang tidak terdengar. 1–476, 2019, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004. SARAN [4] A. Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Berdasarkan hasil dari penelitian, Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva pembahasan, serta kesimpulan yang sudah Press, 2012. dijelaskan. Maka terdapat saran untuk penyaji dan pendidik, untuk penyaji pada saat pembuatan [5] Rusman, Pembelajaran berbasis video pembelajaran agar memperhatikan hal-hal teknologi informasi dan komunikasi penting yang dapat menunjang keberhasilan mengembangkanprofesionalitas guru. video pembelajaran yang telah dibuat sesuai Jakarta: Raja Grafindo, 2015. dengan silabus mata pelajaran dan capaian indikator kompetensi. Sebelum menjelaskan [6] E. Suprapto and N. Suprapto, “Analisis proses memotong bahan makanan, alangkah Kelayakan Video Pembelajaran Fisika baiknya disisipkan gambar langkah-langkah Berbasis Platform Youtube Pada Materi pembuatan potongan bahan makanan beserta Usaha Dan Energi,” IPF Inov. Pendidik. penjelasannya, audio visual lebih diperhatikan Fis., vol. 10, no. 1, pp. 21–31, 2021. lagi, karana dimenit tertentu ketika menjelaskan materi, suara dari kreator tidak terdengar begitu [7] A. Busyaeri, T. Udin, and A. Zaenudin, jelas. Sedangkan bagi pendidik, sebelum “Pengaruh Penggunaan Video menggunakan video pembelajaran tersebut Pembelajaran Terhadap Peningkatan alangkah baiknya peserta didik diberikan Hasil Belajar Mapel Ipa Di Min Kroya pemahaman mengenai ukuran dari jenis-jenis Cirebon,” Al Ibtida J. Pendidik. Guru MI, potongan bahan makanan dari sayuran agar vol. 3, no. 1, pp. 116–137, 2016, doi: peserta didik memiliki persepsi yang sama. 10.24235/al.ibtida.snj.v3i1.584.
Ucapan Terimakasih [8] E. Chandra, “Youtube, Citra Media
Ucap syukur alhamdulillah dipanjatkan Informasi Interaktif Atau Media kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya Penyampaian Aspirasi Pribadi,” J. Muara telah membantu menyelesaikan artikel ilmiah Ilmu Sos. Humaniora, dan Seni, vol. 1, yang menjadi prasyarat kelulusan S1 Pendidikan no. 2, p. 406, 2018, doi: Tataboga Universitas Negeri Surabaya. Terima 10.24912/jmishumsen.v1i2.1035. kasih juga saya sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru SMKN 3 Kediri Khususnya Ibu Eni [9] I. Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Retnaningsari, S.Pd., selaku Kaprodi Jasa Boga Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, Ibu Rohma Maulina, S.Pd., Selaku Guru Kelas 2017. Jasa Boga, dan Ibu Nita Elyasari, ST., M.Pd, selaku pendidik Multimedia. Tanpa bantuan dari [10] Roth, K. J., Garnier, H. E., Chen, C., Ibu saya tidak akan bisa menyelesaikan artikel Lemmens, M., Schwille, K., & Wickler, N. ilmiah ini. I. Z. (2011). Videobased lesson analysis: Effective science PD for teacher and REFERENSI student learning. Journal of Research in Science Teaching, 48(2), 117–148. [1] M. Ali, C. Prawening, and M. H. Samiaji, https://doi.org/10.1002/tea.20408 “Inovasi Model Pembelajaran Jarak Jauh [11] F. T. Samosir, D. N. Pitasari, and P. E. Program Kesetaraan Paket C Di Masa Tjahjono, “Open access under Creative Pandemi Covid-19,” JIV-Jurnal Ilm. Visi, Commons Attribution-Non Commercial- vol. 15, no. 2, pp. 107–116, 2020, doi: Share A like 4.0 International Licence 10.21009/jiv.1502.2. (CC-BY-SA) Record and Library Journal The Effectiveness of Youtube as a [2] J. Gikas and M. M. Grant, “Mobile Student Learning Media (Study at the computing devices in higher education: Faculty of Social and Political Sciences, Uni,” Rec. Libr. J., vol. 4, no. 2, pp. 81– 91, 2018.
Publishing, LLC, 2018. [17] F. Firman and S. Rahayu, “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19,” Indones. J. Educ. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 81–89, 2020, doi: 10.31605/ijes.v2i2.659.
[18] S. Purwanti and R. Z. Anggraini Putri,
“Pengembangan Modul Berbasis Hots Pada Tema 6 Materi Membandingkan Siklus Makhluk Hidup Kelas Iv Sekolah Dasar,” Elem. Sch. J. Pendidik. dan Pembelajaran ke-SD-an, vol. 8, no. 1, pp. 155–160, 2021, doi: 10.31316/esjurnal.v8i1.1080.
Pemanfaatan Program Video Pembelajaran Sirah Nabawiyah Pada Mata Pelajaran Pembelajaran Sirah Nabawiyah Pokok Bahasan Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar