Anda di halaman 1dari 8

Memfasilitasi Siswa Belajar dari Rumah (BDR)

melalui Kreasi Video Pembelajaran yang Diposting di Youtube

( Benyamin Bode Rumimbo Guru Fisika SMA Negeri 2 Majene)

Pendahuluan

Sejak wabah covid melanda dunia, manusia dituntut untuk menyesuaikan pola aktivitasnya agar
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penyesuaian cara melaksanakan tugas ini, khusunya di
lingkungan pendidikan adalah dengan mengubah bekerja dari kantor menjadi bekerja dari rumah, mengajar
dari kelas menjadi mengajar dari rumah. Sejalan dengan itu aktivitas siswa menjadi berubah yakni belajar
konvensional disekolah, didalam kelas atau laboratorium sekolah, berubah menjadi belajar dari rumah.
Perubahan yang drastis ini adalah perubahan yang harus diterima oleh semua pihak, baik sekolah,
guru, orangtua maupun siswa sendiri karena perubahan ini adalah untuk kebaikan bersama yakni memutus
mata rantai penyebaran virus covid-19. Lebih jauh lagi, bahwa perubahan ini tidak hanya diterima tetapi
juga dimaknai, direspon dengan positif, oleh semua pihak agar tujuan pendidikan yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa dan secara khusus mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik
menjadi pemimpin bangsa dikemudian hari, tetap berjalan. Sebagai bagian dari respon positif Guru untuk
memfasilitasi siswa belajar dari rumah, maka guru perlu memiliki keterampilan penguasaan IT, mampu
menerapkan pembelajaran sepanjang hayat dan terus memperlengkapi diri dengan pengetahuan dan
keterampila sesuai tuntutan zaman. Dengan demikian guru dapat menerima tantangan ini sebagai tantangan
zaman yang harus dijawab dengan pegetahuan dan keterampilan yang profesional. Sehingga guru dapat
membuktikan keprofesionalan kinerjanya dan sekaligus tetap menjalankan amanat mencerdaskan
kehidupan bangsa meskipun berhadapan dengan wabah Pandemi Covid-19 yang mengharuskan guru
mengajar dari rumah.
Oleh karena itu dengan didasari oleh semangat kebersamaan dalam menghadapi wabah Covid -19
dan semangat berbagi diantara sesama guru, penulis melalui kesempatan ini ingin berbagi praktik baik
tentang kreasi video pembelajaran sederhana yang diposting melalui youtube untuk memfasilitasi siwa
belajar dari rumah. Fokus permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini meliputi: (1) Bagaimana alternative
membuat video pembelajaran sederhana yang dapat memfasilitasi siwa belajar dari rumah? (2) Bagaimana
respon siswa terhadap proses pembelajaran lewat video yang diposting lewat youtube. 3) Berapa besar
penguasan materi siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah yang difasilitasi video pembelajaran yang
diposting di youtube. 4) Apa saja tantangan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran dari rumah
1
melalui video pembelajaran di youtube. 5) Tantangan apa yang dihadapi guru dalam memfasilitasi siswa
belajar dari rumah melalui kreasi video yang diposting diyoutube?

Pemakaian Video Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran


Penggunaan video pembelajaran sebagai media pembelajaran saat ini sudah sangat populer terutama
untuk pembelajaran jarak jauh. Dalam dunia virtual, dikenal berbagai situs yang menawarkan berbagai
macam bidang ilmu yang bisa diakses dan dipelajari oleh siapa saja, dimana sajian pengetahuan tersebut
dikemas dalam bentuk video pembelajaran. Contoh website yang menyajikan konten pembelajaran dalam
bentuk video adalah youtube, khan academy, edTx, Coursera, IndonesiaX dan sebagainya. Meningkatnya
pengguna situs ini dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa konten pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk video pembelajaran memberikan daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang ingin belajar.
Hasil penelitian dalam bidang pendidikan formal juga telah melaporkan banyak hal yang positif dari
penggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran ini. Bishop dan Verlenger yang melakukan
kajian metaanalsis terhadap artikel yang membahas penggunaan video pembelajaran sebagai media
penyampaian materi pelajaran. Mereka melaporkan bahwa tingkat penguasaan materi siswa dan mahasiswa
yang diajar dengan memakai kombinasi video pembelajaran dan aktifitas kelompok ternyata lebih besar
daripada penguasaan materi oleh mahasiswa yang diajar dengan metode konvensional (Bishop, J.L. &
Verlenger, M.A., 2013). Lebih lanjut Bishop dan Verlenger yang meneliti 24 artikel bertema video
pembelajaran tersebut menemukan bahwa pada umunya siswa/mahasiswa yang sebelumnya diberi video
pembelajaran untuk dijadikan sumber belajar datang kekelas lebih siap dibandingkan dengan siswa yang
diberi tugas membaca materi pelajaran.
Penelitian lainnya yang juga menyelidiki penggunaan video pembelajaran dilakukan oleh Alias, M
dkk (2020). Mereka melaporkan bahwa penggunaan video pembelajaran sebagai bagian dari kegiatan
“flipped classroom” efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah. Lebih lanjut
kajian ini melaporkan bahwa untuk sampai pada tahap ini video pembelajaran yang disiapkan haruslah
dirancang sedemikian oleh guru yang bersangkutan sehingga memenuhi kaidah-kaidah teknis dan kaidah-
kaidah pedagogic yang dapat membantu siswa dengan maksimal dalam mempelajari konten pembelajaran
lewat video.
Hibbert, M. (2014) menjelaskan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
video pembelajaran untuk menunjang pembelajaran akademik. Hal tersebut meliputi: (1) Video
pembelajaran harus memiliki konten yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, (2) Memakai audio bahasa
yang mudah dimengerti audiens, (3) menambahkan elemen visual seperti animasi atau grafik yang dapat

2
memudahkan siswa memahami materi pelajaran, (4) Kualitas video yang terang seperti video HD (high
definition) dengan kualitas gambar yang jernih sangat disarankan.
Dari aspek pedagogis Suparno (1997) menjelaskan pentingnya hal-hal berikut untuk dipedomani
dalam suatu pembelajaran. Hal-hal tersebut meliputi: (1) Pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan
terukur (2) Pembelajaran mengaitkan antara materi yang telah dipelajari oleh siswa dengan materi baru yang
akan dipelajari. (3) Pembelajaran dikemas dengan bahasa sederhana dan didukung bahan tayang berupa
gambar, video, animasi, atau bahan lain yang dapat membantu siswa m emahami konsep. (4) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menguji kemampuan (5) tersedianya waktu untuk refleksi dan menarik
kesimpulan.

PEMBAHASAN MASALAH

A. Strategi Pemecahan Masalah

Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan video pembelajaran sebagai media pembelajaran
sangatlah banyak seperti yang telah dibahas sebelumnya. Yang pertama adalah dengan memiliki akses ke
video pembelajaran siswa dapat mengakses informasi tersebut kapan saja sesuai dengan ketersediaan
waktunya. Lebih jauh lagi, siswa dapat memutar ulang video pembelajaran tersebut jika dia mengalami
kesulitan atau ingin kembali mempelajari bagian tertentu dari pembelajaran dalam video tersebut , Hibbert ,
M. (2014). Selain dari pada itu hal lain yang memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh lewat
video pembelajaran yang diposting di youtube adalah pertama karena hampir semua siswa telah memiliki
telepon seluluer yang terhubung ke internet dan kedua youtube adalah website yang sangat popular dewasa
ini. Situs Alexa (www.alexa.com) menepatkan youtube sebagai website nomor dua paling sering dikunjungi
diseluruh dunia bersaing dengan website no satu yaitu google. Dengan alasan tersebut penulis memilih
youtube sebagai media yang menjembatani kreasi video yang dibuat penulis untuk sampai kehadapan siswa.
Video pembelajaran yang dikreasikan penulis adalah video pembelajaran sederhana dengan
memanfaatkan Ms. Powerpoint, software pengolah video, openshot (www.openshot.org) serta software
pengolah audio, Audacity (https://www.audacityteam.org). Keuntungan memakai Openshot dan Audacity
adalah karena keduanya adalah software open source yang berarti keduanya tidak memerlukan lisensi dan
dapat diakses dengan gratis oleh siapa saja diseluruh dunia.
Langkah-langkah membuat video pembelajaran sederhana ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Kompetensi Dasar (KD) untuk menentukan tujuan pembelajaran serta kedalaman
materi relevan dengan KD tersebut.

3
b. Petakan tujuan pembelajaran yang telah dibuat kedalam berapa kali pertemuan pembelajaran ,
dimana satu pertemuan pembelajaran nantinya akan dibuatkan satu video pembelajaran.
c. Kumpulkan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Materi yang dikumpulkan meliputi:
• Materi penjelasan konsep dan fenomena sains yang akan diajarkan.
• Video animasi atau video percobaan yang sesuai.
• Gambar yang relevan.
• Audio musik latar belakang yang akan digunakan.
• Soal-soal untuk bahan latihan siswa.
Agar lebih memudahkan bagi siswa dan guru dalam memeriksa maka soal latihan
bisa dibuat di google form.
d. Buat bahan tayang dengan memakai powerpoint dan simpan sebagai video MP4.
(fasilitas ini ada di powerpoint)
e. Sunting atau edit video yang telah dibuat dengan memakai software pengolah video.
f. Pada saat mengolah video dapat ditambahkan suara dan musik.
g. Video yang telah selesai disunting dikoreksi kembali dengan ditayangkan ulang dan diamati dari
awal sampai selesai, kemudian diperbaiki dimana dibutuhkan.
h. Setelah selesai video dapat diunggah di youtube dengan memakai akun google dan link dari
video pembelajaran tersebut dibagikan kepada siswa lewat Watsappgrup.
i. Berikan petunjuk panduan jadwal yang jelas kepada siswa agar siswa dapat membagi dan
menyesuaikan waktunya kapan menonton video pembelajaran atau mempelajari materi yang
dibetrikan dan kapan berlatih dengan soal-soal yang telah disiapkan di google form atau
melakukan tugas lainnya.
j. Periksa hasil pekerjaan siswa dan berikan feedback atau umpan balik.

B. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini meliputi:

1. Dalam periode Maret - Desember 2020 telah dihasilkan 24 video pembelajaran yang dapat diakses siswa
lewat youtube melalui kanal Interaksi Fisika. Link: https://www.youtube.com/c/InteraksiFisika/videos.
2. Respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dari rumah melalui video pembelajaran ini dikumpulkan
melalui angket. Jumlah partisipan dari angket ini adalah satu rombongan belajar yaitu kelas XI MIPA 5

4
SMA Negeri 2 Majene yang terdiri dari 32 siswa yakni satu-satunya kelas yang diampuh penulis. Berikut
adalah jawaban atas beberapa pertanyaan yang diajukan lewat angket:
Nilai Rating
Pertanyaan Kategori
Respon
Berikan rating (1-10) kualitas gambar dari video
8.88 Baik
(1= sangat buruk dan 10 = sangat baik)
Berikan rating (1-10) kualitas audio (suara) dari video 6.94 Cukup
Berikan rating (1-10) kualitas penjelasan materi 8.59 Baik
Berikan skala persetujuan (1-10) bahwa siswa dapat
mengerti penjelasan materi yang disampaikan melalui
8,06 Baik
video pembelajaran fisika
(1 = sangat tidak setuju dan 10 = sangat setuju)
Berikan skala persetujuan (1-10) bahwa siswa
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran melalui
7,35 Baik
video pembelajaran fisika
(1 = sangat tidak setuju dan 10 = sangat setuju)

3. Tingkat Partisipasi siswa selama 7 kali pembelajaran melalui penyelesaian Latihan soal yang diberikan:
Angka
Pertemuan Video pembelajaran Topik partisipasi
siswa
1 Video Pembelajaran 1 Karakteristik Gelombang 97%

2 Video Pembelajaran 2 Gelombang Berjalan 97%

3 Video Pembelajaran 3a Fase dan sudut fase gelombang 97%

4 Video Pembelajaran 3b Beda fase gelombang 94%

5 Video Pembelajaran 4a Karakteristik Gelombang Berdiri 88%

Gelombang stasioner ujung bebas


6 Video Pembelajaran 4b 94%
dan terikat
7 Video Pembelajaran 4c Percobaan Melde 97%

Rata-rata angka partisipasi siswa 95 %

4. Rata-rata prestasi belajar siswa yang dinilai berdasarkan tagihan yang dikumpulkan siswa:

5
No Rata-rata nilai
Topik Pembelajaran Latihan
Pertemuan (skala 100)
1 Karakteristik Gelombang Latihan 1 73
2 Gelombang Berjalan Latihan 2a 81
3 Fase dan sudut fase gelombang Latihan 2b 85
4 Beda fase gelombang Latihan 3 88
5 Karakteristik Gelombang Berdiri Latihan 4a 92
6 Gelombang stasioner ujung bebas dan terikat Latihan 4b 94
7 Percobaan Melde Latihan 4c 91
Rata-rata nilai keseluruhan 86,29
:
C. Kendala dan Faktor Pendukung

Kendala yang dihadapi siswa yang dirangkum dari jawaban pertanyaan yang diberikan lewat angket
meliputi:

1. Empat orang siswa (12.5%) mengaku kesulitan dalam mengakses video karena keterbatasan kuota
internet
2. Satu orang siswa (3.13 %) mengaku tidak mendapat jaringan telpon seluler dirumahnya karena
tinggal diluar Majene
3. Dua orang siswa ( 6,25 % ) mengaku sukar mengerti penjelasan lewat video pembelajaran
4. 12 siswa ( 37,5 % ) mengaku terganggu karena jaringan internet yang lambat namun masih dapat
mengakses pembelajaran pada kesempatan lain

Penutup

Kesimpulan:

Dari pemaparan diatas disimpulkan bahwa dalam situasi Covid 19 dimana siswa harus belajar dari
rumah maka kreasi video pembelajaran sederhana seperti dijelaskan dalam tulisan ini dapat memfasilitasi
siswa untuk belajar dari rumah dengan capaian penguasaan materi yang baik yakni 86, 92 % . Hal ini sejalan
dengan apa yang telah dikemukakan peneliti sebelumnya Bishop, J.L. & Verlenger, M.A. (2013) dan oleh
Alias, M dkk. (2020).

6
Saran:

1. Agar guru-guru dapat mengikuti langkah yang diambil penulis untul memfasilitasi siswa belajar dari
rumah dengan memakai video pembelajaran yang dapat diposting diinternet agar siswa dapat belajar
kapan saja sesuai ketersediaan waktu dan dana siswa.
2. Agar pemerintah dapat mencarikan solusi terbaik untuk memfasilitasi siwa dengan keterbatasan akses
internet agar siswa dari kelas ekonomi yang kurang mampu dapat memiliki akses belajar yang baik
dalam situasi wabah Covid 19 seperti sekarang ini.

Daftar Pustaka

Alias, M., Iksan, Z. H., Karim, A. A., Nawawi, A. M. H. M., & Nawawi, S. R. M. (2020). A Novel Approach
in Problem-Solving Skills Using Flipped Classroom Technique. Creative Education , 11, 38-53.
https://doi.org/10.4236/ce.2020.111003

Bishop, J.L. & Verlenger, M.A. (2013). The Flipped Classroom: A Survey of the Research. 120th ASEE
Annual Conference & Exposition. Atlanta: American Society for Engineering Education.
Hibbert , M. (2014). What Makes an Online Instructional Video Compelling?. Diakses dari
https://er.educause.edu/articles/2014/4/what-makes-an-online-instructional-video-compelling

Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Jogjakarta: Kanisius


Sarah Fischer, Robin Katersky Barnes & Sue Kilpatrick (2019) Equipping parents to support their children’s
higher education aspirations: a design and evaluation tool, Educational Review, 71:2, 198-217,
DOI: 10.1080/00131911.2017.1379472

Lampiran
Daftar Link Video pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan tulisan ini adalah :
(diurutkan dari yang paling terbaru)
1. Video 4c https://youtu.be/Kst9kNSWgNk
2. Video 4b https://www.youtube.com/watch?v=l3CbR...
3. Video 4a https://www.youtube.com/watch?v=Q9Jxm...
4. Video 3b https://www.youtube.com/watch?v=AZq3U...
5. Video 3a https://www.youtube.com/watch?v=ctMOA...
6. Video 3 https://youtu.be/1K5XPBN791E
7. Video 2: https://www.youtube.com/watch?v=FGc_O...
8. Video 2 contoh soal: https://www.youtube.com/watch?v=4QcDF...
9. Video 1 https://www.youtube.com/watch?v=mbo4s...

Gambar : tampilan icon video pembelajaran fisika yang telah diposting di Youtube

7
Channel dapat diakses melalui http://gg.gg/BenRumimbo
Dengan nama channel Interaksi Fisika

Anda mungkin juga menyukai