Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PELAKSANAAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR PDGK4209

Disusun untuk memenuhhi persyaratan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209

S1 PGSD Universitas Terbuka

OLEH:

CITRA KUSUMA
NIM : 857295443

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan :

Program studi : S1 PGSD

Nama : Citra Kusuma

NIM : 857295443

Lokasi PKM : SD Negeri Tarikolot 5 Citeureup Kabupaten Bogor

Bogor, 21 Oktober 2021


Supervisor Mahasiswa

Citra Kusuma
NIM 857295443
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong


dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru
berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses
pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya
siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3).
Bila terjadi pada suatu situasi tertentu, yang berbeda dari situasi lain disebut
pembelajaran. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 “Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”
Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen atau unsur :
tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru (Sri Anitah W, dkk,
2009:1.15).
Peningkatan kemampuan mengajar merupakan suatu proses pembentukan
keterampilan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mantap
yang diharapkan telah terbentuk menempuh berbagai mata kuliah, proses
pembentukan keterampilan terutama keterampilan mengajar haruslah dilakukan
secara bertahap dan sistematis, sehingga penguasaan keterampilan dapat dipantau
secara bertahap dan sistematis pula.
1. Alasan dilakukan PKM
a) Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien
b) Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam keguruan sebagai pendidik
yang mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang tinggi
c) Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan saya dalam mengajar I
d) ngin mengetahui sejauh mana proses mengajar saya
e) Ingin beradaptasi secara langsung dengan siswa

2. Kegiatan yang dilakukan dalam PKM


a) Menganalisis video pembelajaran pada GPO
b) Membuat video simulasi serta menyiapkan pembelajaran
c) Menyusun 12 RPP

1
B. Tujuan kegiatan pemantapan kemampuan mengajar ( PKM )

Laporan ini disusun bertujuan untuk :


1. Syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) PGSD
melalui Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar.
2. Untuk memperbaiki kesalahan teoritis melalui temuan praktik langsung.
3. Untuk menambah wawasan calon guru/guru dengan metode dan teknik – teknik
mengajar terkini yang sedang dilaksanakan.
4. Untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
5. Untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa dalam keguruan sebagai pendidik yang
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi.
B. Manfaat kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM )

Agar tujuan dapat dikuasai, mahasiswa diharapkan mengikuti


seluruh pembelajaran PKM dengan sungguh-sungguh sehingga
dapat memetik manfaat.
Manfaat PKM bagi Guru antara lain :
a. Menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan menarik.
b. Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran.
c. Mempunyai kemampuan menilai kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangannya
dlam mengajar.
d. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui tindak pengajar
yang telah dipraktekkan.
e. Menjadikan kegiatan pembelajaran sebagai sesuatu yang dinamis,
menarik dan menantang.
Manfaat PKM bagi siswa antara lain :
a. Dalam kegiatan pembelajaran, mengajar menentukan masa depan
peserta belajar sebab apa yang mereka terima dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku mereka dalam kehidupan
selanjutnya.
b. Menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi sesuatu yang
menarik,dinamis dan efisien.
BAB II
TEMUAN DALAM ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

A. VIDEO PEMBELAJARAN I

1. Judul Video
Penggunaan Metode Field atau Karya Wisata dalam menumbuhkan Pemahaman Siswa
Pada Tumbuhan dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar
pada laman : SD21 Penggunaan Metode Field Trip atau Karya Wisata dalam menumbuhkan
pemahaman siswa tentang tempa - YouTube

2. Ringkasan isi Video


Video ini menayangkan situasi pembelajaran dikelas dimana seorang Guru sedang
menjelaskan materi pada mata pelajaran IPA mengenai fotosintesis pada tumbuhan
namun apa yang disampaikan Guru tersebut kurang mendapat respon dari para siswanya
sehingga Guru menggunaan metode field atau karya wisata dalam menumbuhkan
pemahaman siswa pada tumbuhan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar.

3. Kelemahan Pembelajaran dalam Video


Berdasarkan video yang saya amati bahwa diawal proses pembelajaran guru tidak
melakukan kegitan awal pembelajaran yaitu berdoa sebelum belajar, mengabsen dan
menanya kabar anak, dan tidak memberikan motivasi agar anak semangat untuk belajar.
Guru tidak menjelaskan apa saja tujuan pembelajaran yang dicapai serta Guru tidak
mengulang materi pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Terlihat jelas bahwa siswa belum mengerti apa itu fotosintesis.
Seharusnya guru menjelaskan materi fotosintesis terlebih dahulu sehingga siswa memiliki
bekal atau gambaran sebelum terjun langsung ke lapangan. Guru juga menggunakan
metode ceramah selama proses pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa kurang
merespon apa yang guru sampaikan, dan saat menutup pembelajaran sebaiknya diberikan
tugas / PR guna mengulas pembelajaran di rumah.
4. Kelebihan Pembelajaran dalam Video
Keunggulannya yaitu metode pembelajaran sudah baik. Dengan adanya metode ini dapat
meningkatkan kreatifitas siswa dalam berpikir tentang materi yang berkaitan dengan
lingkungan sekitar serta dapat menambah pengalaman siswa dan guru dalam
pembelajaran tersebut sehingga siswa menjadi semangat dalam belajar dan mencari tahu
hal hal yang belum dipahami.

5. Hal unik yang terdapat dalam Video Pembelajaran


Penggunaan metode field trip atau karya wisata sangat tepat pada topik materi yang
sedang diajarkan. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Peserta didik menjadi lebih aktif dan dapat mengamati tumbuhan-tumbuhan secara
langsung.

6. Rencana pembelajaran yang dilakukan.


Menurut saya setelah mengamati video pembelajaran  ini, upaya yang harus dilakukan
untuk rencana pembelajaran selanjutnya yaitu:
 Melakukan kegitan awal pembelajaran yaitu berdoa sebelum belajar, absensi
murid, menanyakan kabar murid, dan memberikan motivasi agar anak semangat
untuk belajar.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Menyampaikan materi pembelajaran terlebih dahulu secara jelas, aktif dan
penyampaian materi terstruktur atau dengan metode tanya jawab sehingga
mendapatkan respon aktif dari siswa. Jangan menggunakan metode teacher center
atau ceramah yang membuat siswa lebih banyak diam dan hanya memperhatikan
penjelasan dari guru.
 Melakukan metode fied trip sehingga siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran dan mejelaskan tugas pengamatan apa saja yang harus dilakukan
 Memberikan tugas laporan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.
B. VIDEO PEMBELAJARAN II

1. Judul Video
Berdasarkan video yang saya amati di laman GPO https://gurupintar.ut.ac.id, atau lebih
tepatnya di laman  https://youtu.be/3T06GQw_Ebw dengan judul “SD25 Guru Tidak
Menggunakan Media pada Pembelajaran IPA SD 2010”

2. Ringkasan isi Video


Video ini menampilkan seorang guru SD yang mengalami kesulitan dalam menjelaskan
konsep-konsep IPA karena siswa agak sulit memahami penjelasannya melalui metode
ceramah dan terlihat sangat monoton. Solusi yang ditawarkan adalah menggunakan
media yang disesuaikan dengan rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakannya.
Media yang dipilih dapat berupa media by design ataupun by utilization.
3. Kelemahan Pembelajaran dalam Video
Terlihat jelas dalam video bahwa disini guru hanya menjelaskan pembelajaran melalui
metode cermah tanpa menggunakan media sama sekali. Dimana pada awalnya peserta
didik nampak serius, tertib dan mendengarkan guru dengan baik, tetapi lambat laun terasa
jenuh dan lelah. Pembelajaran yang dilaksanakan tanpa menggunakan media atau alat
peraga akan terasa membosankan sehingga menimbulkan rasa kantuk.
Alhasil, pembelajaran menjadi tidak maksimal, monoton, terkesan hanya terjadi
komunikasi satu arah saja karena semua perhatian terpusat pada guru. Apalagi jika
diterapkan di kelas bawah yang harus sering dikaitkan dengan benda konkret, tentu saja
tidak sesuai dengan usia perkembangan anak.

4. Kelebihan Pembelajaran dalam Video

Setelah mendapatkan respon pasif dari siswa, Guru dengan inisiatif langsung mencari
solusi dengan memberikan media pembelajaran berupa alat peraga yang terdapat
dilingkungan sekitar berbagai macam bentuk daun seperti melengkung, menjari,
menyirip, sejajar.

5. Hal unik yang terdapat dalam Video Pembelajaran

Salah satu yang perlu diupayakan untuk mengatasi kasus di atas adalah pengunaan media
pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa alat grafik, visual, audio, video dan
elektronik. Pemilihan media itu sendiri tidak harus membeli dengan harga yang mahal.
Guru dapat memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar untuk dijadikan sumber dan media
belajar seperti video tersebut dimana Guru langsung mencari contoh bentuk daun yang
terdapat di lingkungan sekolah sebagai alat peraga dalam pembelajaran.

6. Rencana pembelajaran yang dilakukan.

Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru


dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan
lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Media itu
sendiri merupakan alat yang digunakan guru untuk memperjelas penyajian pesan dan
informasi kepada peserta didik. Media pembelajaran dapat berupa alat grafik, visual,
audio, video dan elektronik.   Pemilihan media itu sendiri tidak harus membeli dengan
harga yang mahal. Kita sebagai guru dapat memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar
untuk dijadikan sumber dan media belajar.
Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk menunjang keberhasilan saat
proses belajar mengajar ialah menggunakan media audio visual. Pasalnya media audio
visual dapat menampilkan suara dan gambar. Sehingga hal bisa menjadi
metode pembelajaran yang menarik untuk para siswa. Namun, Tidak ada media yang
paling baik dan tepat kecuali media itu sendiri disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik. Karena tujuan penggunaan media pembelajaran pada dasarnya adalah
menyampaikan pesan atau informasi selama proses belajar sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat belajar peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran akan berjalan
dengan asyik, penuh antusias, bermakna dan menyenangkan. Setelah menggunakan
media yang tepat sesuai kebutuhan, diharapkan pula dapat mempertajam pemahaman
siswa dan berimbas pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
BAB III
KESIMPULAN

A. Secara umum kelemahan video pembelajaran


Kurangnya persiapan Guru untuk memulai proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari
tahap persiapan atau perencanaan yang kurang matang, dimana Berdasarkan video
yang saya amati bahwa diawal proses pembelajaran guru tidak melakukan kegitan
awal pembelajaran yaitu berdoa sebelum belajar, mengabsen dan menanya kabar
anak, dan tidak memberikan motivasi agar anak semangat untuk belajar. Guru tidak
menjelaskan apa saja tujuan pembelajaran yang dicapai serta Guru tidak mengulang
materi pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
B. Secara umum kelebihan video pembelajaran

C. Secara umum penyebab kelebihan dan kelemahan


D. Secara umum rencana dan simulasi pembelajaran dilakukan
1.Tahap Persiapan atau Perencanaan

Persiapan atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh guru dalam
pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatu agar pembelajaran
yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran
dikatakan efektif apabila penyampaian bahan pembelajaran sesuai dengan waktu yang
tersedia. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran yang efisien adalah semua
bahan pelajaran dapat dipahami siswa.

Agar proses pembelajaran yang dilakukan efektif dan efisien, dan anak didik aktif
mengikuti pelajaran, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.Tujuan pembelajaran yang diberikan.


b.Ruang lingkup dan urutan bahan yang dimiliki.
c.Sarana dan fasilitas yang dimiliki.
d.Jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran.
e.Waktu jam palajaran yang tersedia.
f.Sumber bahan pelajaran yang bisa digunakan.

2.Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada persiapan
pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan dengan urutan yang
telah diprogram secara sistematis dalam tahap persiapan.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu: kegiatan awal, kegiatan


inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan awal tatap muka antara
guru dan siswa. Dalam kegiatan ini guru memberi petunjuk, pengarahan dan
appersepsi, atau dapat juga dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan
memberikan beberapa pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan
materi dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang seudah ditentukan.
Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik dan penilaian.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran, guru lebih dahulu harus mengadakan


pretest untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran, kemudian pada
akhir pelajaran, guru mengadakan postest sebagai akhir dari seluruh proses interaksi
belajar mengajar.

Dalam penyampaian bahan pelajaran, guru menggunakan metode dan fasilitas yang
sesuai dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Penggunaan fasilitas
untuk mengurangi verbalisme dan membantu siswa memahami pelajaran yang
diberikan agar siswa mendapat penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kesalahan penggunaan metode
dan fasilitas menyebabkan tujuan pembelajaran sukar dicapai.

3.Tahap Penilaian (Evaluasi)


Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana
penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai