Anda di halaman 1dari 12

TRIADIK,

VOLUME 17 No.1 APRIL 2018

PENGGUNAAN MEDIA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS


SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas VB SD Negeri 81 Kota Bengkulu)

Vonny Febbyanty, Osa Juarsa


Pendidikan Profesi Guru PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
e-mail: vonny230296@gmail.com, juarsaosa@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran
matematika menggunakan media kubus satuan pada siswa kelas VB SD Negeri 81 Kota
Bengkulu dan mendeskripsikan penggunaan media kubus satuan yang tepat sehingga dapat
meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa
yang berjumlah 29 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi
aktivitas siswa dan aktivitas guru. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas siswa kelas VB pada
pembelajaran matematika, hal ini dibuktikan oleh adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
pada siklus II, pada siklus I, hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam mengikuti
pembelajaran, masih terdapat beberapa aspek aktivitas siswa yang belum muncul, yaitu pada
kegiatan inti aspek menciptakan aktivitas berpikir, aktivitas praktik, interpretasi, dan mengkreasi,
pada siklus II, indikator keberhasilan penelitian sudah terpenuhi, sebagian besar atau lebih dari
15 orang siswa sudah melaksanakan aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembuka, kegiatan
inti, serta kegiatan penutup dengan sangat baik. Penggunaan media kubus satuan yang tepat
untuk meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran matematika adalah dengan sistem
pembagian siswa berkelompok dengan kelompok kecil, pemberian motiviasi, dan apresiasi.
Dengan demikian, penggunaan media kubus satuan yang tepat dapat meningkatkan aktivitas
siswa kelas VB SD Negeri 81 Kota Bengkulu pada pembelajaran matematika.

Kata kunci : media kubus satuan, aktivitas siswa, pembelajaran matematika

This research aims to analyze the increase in student activity in mathematics learning using unit
cube media for students of grade VB SD Negeri 81 Bengkulu City and describe the use of unit
cube media that is appropriate so that it can increase student activity in mathematics learning.
The subjects of this study were 29 students. Data collection techniques use observation,
interview, and documentation methods. The data collected in this study are observation data of
student activities and teacher activities. Data analysis techniques used qualitative descriptive
analysis. The results of this research indicate an increase in the activity of VB class students in
mathematics learning, this is evidenced by an increase in student learning activities in cycle II, in
the first cycle, only a small number of students were active in learning, there were still some
aspects of student activity that had not yet appeared, namely in the core activities aspects of
creating thinking activities, practical activities, interpretations, and creation, in cycle II, the
success indicators of research have been fulfilled, most or more than 15 students have carried out
learning activities in opening activities, core activities, and closing activities with very good. The
proper use of unit cube media to increase student activity in mathematics learning is by a system
of division of students in groups with small groups, giving motiviation, and appreciation. Thus,
the use of the right unit cube media can increase the activity of grade VB SD Negeri 81
Bengkulu students in mathematics learning.

Key words : unit cube media, student activities, mathematics learning

TRIADIK 62
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
PENDAHULUAN pendapat Abdurrahman (2008: 202) yang
Pendidikan sangat berperan penting mengatakan bahwa dari berbagai bidang
dalam meningkatkan perkembangan suatu studi, matematika merupakan bidang studi
bangsa. Meningkatkan kualitas pendidikan yang paling sulit. Salah satu mata pelajaran
adalah tanggung jawab semua pihak yang yang sering dianggap sulit oleh sebagian
terlibat dalam pendidikan terutama guru. besar siswa ketika memecahkan masalah
Pembelajaran di sekolah dasar adalah proses yakni pada mata pelajaran geometri.
dimana siswa menggali kemampuan dasar Geometri merupakan salah satu bidang kajian
sejak dini. Matematika merupakan salah satu matematika yang penting, namun pada
bidang studi yang menduduki peranan praktiknya ternyata masih banyak ditemukan
penting dalam pendidikan. Pelajaran kesulitan belajar geometri.
matematika merupakan salah satu pelajaran Kenyataan yang terjadi di lapangan
utama yang diajarkan tidak hanya di sekolah dari hasil observasi peneliti, pembelajaran
dasar tapi di setiap jenjang pendidikan yang mengenai geometri khususnya pada materi
bertujuan untuk mengembangkan volume bangun ruang kubus dan balok masih
kemampuan berpikir siswa. Matematika sulit dipahami siswa. Berdasarkan hasil
memperkenalkan konsep, keterampilan dan wawancara dengan salah seorang guru kelas
strategi berpikir yang esensial dalam V di SD Negeri 81 Kota Bengkulu, pada saat
kehidupan sehari-hari (Paseleng dan pembelajaran matematika, siswa terlihat
Arfiyani, 2015: 131). kurang aktif mengikuti pembelajaran, siswa
Mata pelajaran Matematika perlu kurang mempunyai keinginan untuk mencari
diberikan kepada semua siswa mulai dari tahu lebih dalam mengenai materi yang
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan dipelajari, misalnya dengan cara bertanya,
kemampuan berpikir logis, analitis, siswa hanya menerima materi yang diberikan
sistematis, kritis, dan kreatif, serta oleh guru saja. Ketika peneliti bertanya lebih
kemampuan bekerjasama. Kompetensi lanjut mengenai penggunaan media
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat pembelajaran, ternyata guru di kelas tersebut
memiliki kemampuan memperoleh, masih jarang menggunakan media dalam
mengelola, dan memanfaatkan informasi pembelajaran, khususnya pada materi volume
untuk bertahan hidup pada keadaan yang bangun ruang kubus dan balok.
selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif Berdasarkan hasil observasi dan
(Suandito, 2017: 14). wawancara yang dilakukan oleh peneliti
Banyak siswa menganggap mata tersebut, alasan siswa kurang aktif mengikuti
pelajaran matematika merupakan mata pembelajaran matematika adalah karena
pelajaran yang sulit. Hal ini sejalan dengan kurang dihadapkannya siswa pada

63 TRIADIK
Febbyanty, Juarsa

lingkungan belajar yang konkrit, siswa konsisten dengan pandangan konstruktivis


kurang dilibatkan dalam memanipulatif dimana siswa dikatakan memahami jika
media pembelajaran, dan guru lebih banyak mereka membangun makna dari pengalaman
mendominasi kegiatan belajar mengajar. mereka dengan membuat koneksi kognitif
Padahal yang penting dalam belajar antara pengalaman baru dan pemahaman
matematika adalah bagaimana memberikan matematika mereka sebelumnya, tidak
pengalaman belajar bagi siswa. Hal ini sekadar menghafal rumus (Gazali, 2016:
sejalan dengan pendapat Bruner dalam Latri 188).
(2006: 2) yang mengatakan bahwa “Anak- Sementara itu, pembelajaran dengan
anak dalam belajar matematika hendaklah menggunakan media pembelajaran
aktif, pengertian akan diperoleh bila mereka memberikan beberapa manfaat, antara lain:
mengutak-atik benda, kemudian memperjelas pesan agar tidak terlalu
memperhatikan struktur yang terdapat pada verbalistis; (2) menimbulkan gairah belajar,
benda tersebut, sehingga mereka dapat interaksi lebih langsung antara siswa dengan
menghitungnya dengan struktur-struktur sumber belajar; (3) memungkinkan siswa
yang terdapat pada intuisi mereka”. belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
Pemanfaatan media pembelajaran kemampuan visual, auditori, dan
ketika mengajarkan materi bangun ruang kinestetiknya, dan (4) memberi rangsangan
khususnya pembelajaran volume kubus dan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
balok terkesan bahwa guru lebih banyak menimbulkan persepsi yang sama (Susilana
mendominasi kegiatan pembelajaran dimana dan Riyana, 2017: 9).
media pembelajaran dijadikan sebagai alat Salah satu kajian materi yang
demonstrasi di depan kelas, siswa hanya tercantum dalam Kurikulum 2013
mengamati apa yang dilakukan atau pembelajaran matematika sekolah dasar kelas
diinformasikan oleh guru. Disamping itu V adalah kubus dan balok khususnya dalam
metode yang digunakan guru seperti menemukan dan menggunakan rumus
ceramah, tanya jawab, demonstrasi cara volume kubus dan balok yang harus dikuasai
mengerjakan soal, dan dilanjutkan latihan- oleh siswa sekolah dasar dengan baik, karena
latihan soal. materi tersebut juga sangat dekat dengan
Untuk membangun pemahaman siswa, lingkungan siswa sehari-hari. Namun
diharapkan siswa sendiri yang memanipulasi kenyataan yang terjadi di kelas V SD Negeri
objek-objek konkrit tentang apa yang 81 Kota Bengkulu, materi volume kubus dan
dipelajari, agar terbentuk pemahaman yang balok masih dirasa sulit untuk dikuasai
bermakna pada dirinya. Pada pembelajaran khususnya menemukan dan menggunakan
matematika, konsep pembelajaran bermakna rumus volume kubus dan balok karena

TRIADIK 64
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
kurangnya aktivitas siswa pada saat proses satuan yang tepat sehingga dapat
pembelajaran. meningkatkan aktivitas siswa pada
Berdasarkan permasalahan yang pembelajaran matematika di kelas VB SD
dikemukakan di atas maka peneliti tertarik Negeri 81 Kota Bengkulu.
untuk melakukan penelitian tindakan kelas di Manfaat dari penelitian tentang
kelas V SD dengan menggunakan media penggunaan media kubus satuan untuk
kubus satuan untuk meningkatkan aktivitas meningkatkan aktivitas siswa pada
siswa pada pembelajaran matematika pembelajaran matematika di kelas VB SD
khususnya pembelajaran volume bangun Negeri 81 Kota Bengkulu terdiri dari manfaat
ruang kubus dan balok. Oleh karena itu teoretis dan manfaat praktis.
peneliti bermaksud untuk melakukan Manfaat teoretis yaitu sebagai masukan
penelitian tindakan kelas dengan mengangkat bagi satuan pendidikan, khususnya guru-guru
judul “Penggunaan Media Kubus Satuan Sekolah Dasar untuk dapat meningkatkan
Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada aktivitas pembelajaran matematika
Pembelajaran Matematika (Penelitian khususnya pada materi volume bangun ruang
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SD (kubus dan balok) menggunakan media
Negeri 81 Kota Bengkulu)”. pembelajaran kubus satuan, sebagai bahan
Berdasarkan latar belakang di atas, referensi tentang penggunaan media kubus
maka rumusan masalah dalam penelitian ini satuan pada materi volume bangun ruang
yaitu: (1) Apakah penggunaan media kubus (kubus dan balok), sebagai bahan acuan
satuan dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk mengkaji dan menganalisis
pada pembelajaran matematika di kelas VB penggunaan media kubus satuan untuk
SD Negeri 81 Kota Bengkulu?; (2) meningkatkan aktivitas pembelajaran
Bagaimana penggunaan media kubus satuan matematika.
yang tepat sehingga dapat meningkatkan Adapun manfaat praktis dari penelitian
aktivitas siswa pada pembelajaran ini terdiri dari manfaat bagi guru, siswa dan
matematika di kelas VB SD Negeri 81 Kota peneliti. Bagi guru, penelitian ini diharapkan
Bengkulu? dapat menjadi masukan dalam memperluas
Berdasarkan rumusan masalah di atas, pengetahuan dan wawasan tentang
maka tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk penggunaan media kubus satuan terutama
menganalisis peningkatan aktivitas siswa dalam meningkatkan aktivitas pembelajaran
kelas VB SD Negeri 81 Kota Bengkulu pada matematika. Bagi siswa, diharapkan dapat
pembelajaran matematika dengan mengembangkan kemampuan memahami
menggunakan media kubus satuan; (2) Untuk konsep volume bangun ruang (kubus dan
mendeskripsikan penggunaan media kubus balok) melalui penggunaan media kubus

65 TRIADIK
Febbyanty, Juarsa

satuan. Bagi peneliti, memperluas beruntun yang kembali ke langkah semula


pengetahuan dan wawasan tentang (Arikunto, 2007: 16). Penelitian ini
penggunaan media kubus satuan untuk dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri
meningkatkan aktivitas pembelajaran dari 1 kali pertemuan. Aspek yang telah
matematika. diamati dalam setiap siklusnya adalah
kegiatan atau aktivitas siswa dan aktivitas
METODE PENELITIAN
guru pada saat mata pelajaran matematika
Jenis penelitian ini adalah Penelitian
dengan media kubus satuan.
Tindakan Kelas (Classroom Action
Subjek dalam penelitian ini adalah
Research) yang merupakan penelitian praktis
seluruh siswa kelas VB SD Negeri 81 Kota
bertujuan untuk memperbaiki dan
Bengkulu dengan jumlah siswa 29 orang
meningkatkan kualitas pembelajaran serta
yang terdiri atas 15 siswa perempuan dan 14
membantu memberdayakan guru dalam
siswa laki-laki.
memecahkan masalah pembelajaran di
Teknik pengumpulan data dalam
sekolah (Muslich, 2010: 11).
penelitian ini yaitu dengan observasi,
Menurut Uno, dkk (2014: 41),
wawancara, dan dokumentasi. Terdapat dua
penelitian tindakan kelas merupakan salah
kegiatan observasi yang dilakukan peneliti
satu penelitian tindakan oleh guru di dalam
yaitu observasi langsung dan observasi tidak
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
langsung. Observasi langsung dilakukan saat
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
peneliti menjadi guru kelas yang
guru, sehingga proses pembelajaran dapat
mengajarkan matematika tentang volume
berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa
bangun ruang (kubus dan balok) dengan
meningkat. Dengan adanya PTK yang
menggunakan kubus satuan. Sementara
dilakukan oleh guru, maka permasalahan-
observasi tidak langsung dimana peneliti
permasalahan yang berkaitan dengan proses
meminta bantuan kepada observer (guru dan
pembelajaran di kelas dapat diselesaikan
teman sejawat) untuk mengamati proses
dengan baik.
pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan
Ada empat tahapan penting dari
bantuan lembar observasi aktivitas siswa dan
penelitian tindakan ini yang terdiri dari: (1)
lembar observasi aktivitas guru. Wawancara
perencanaan (planning); (2) pelaksanaan
yang ditujukan pada guru kelas kelas VB SD
tindakan (action); (3) pengamatan
Negeri 81 kota Bengkulu bertujuan untuk
(observation); dan (4) refleksi (reflection).
mengetahui segala aktivitas pembelajaran
Keempat tahap dalam penelitian tindakan
yang dilakukan oleh guru tersebut selama ini.
kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk
Selain itu, wawancara ini digunakan untuk
sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan
mengetahui data awal tentang kegiatan

TRIADIK 66
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
pembelajaran, metode pembelajaran yang indikator keberhasilan yaitu sebagian besar
telah digunakan di Kelas VB SD Negeri 81 siswa melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Kota Bengkulu, keadaaan akademik siswa, Sebagian besar siswa yang dimaksud adalah
latar belakang siswa dan kondisi belajar lebih dari ½ (setengah) dari jumlah siswa
siswa di Kelas VB SD Negeri 81 kota yaitu lebih dari 15 orang siswa melaksanakan
Bengkulu. Dokumentasi adalah catatan aktivitas pembelajaran pada kegiatan
tertulis tentang berbagai kegiatan/peristiwa pembuka, kegiatan inti (kegiatan inti terdiri
atau berupa foto-foto kegiatan. Dokumentasi dari beberapa aktivitas sebagai berikut: (1)
yang menyangkut pada penelitian, akan menciptakan aktivitas mempertimbangkan/
menyediakan kerangka bagi data yang berpikir, (2) aktivitas praktik, (3) aktivitas
mendasar. Selain foto selama proses belajar- interpretasi, (4) aktivitas memproduksi, (5)
mengajar, data yang digunakan dalam aktivitas menerapkan, (5) aktivitas
penelitian ini adalah hasil pengamatan mengevaluasi, (6) aktivitas mengkreasi),
aktivitas siswa dan guru pada saat serta kegiatan penutup.
pembelajaran matematika di kelas VB SD
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
Negeri 81 kota Bengkulu.
PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari
dalam penelitian ini lembar observasi, lembar
tanggal 24 Februari sampai 2 Maret 2018.
observasi berisi catatan yang
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SD
menggambarkan aktivitas siswa dan aktivitas
Negeri 81 Kota Bengkulu dengan melibatkan
guru pada saat proses pembelajaran yang
29 siswa sebagai subjek penelitian. Penelitian
dilakukan di kelas. Format lembar observasi
Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan
yang digunakan adalah format observasi
dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari
sistematis yang berbentuk deskripsi hasil
satu pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada
pengamatan untuk mengetahui tindakan
hari Sabtu, 24 Februari 2018 dan siklus II
selama proses pembelajaran.
dilakukan pada hari Jumat, 2 Maret 2018.
Analisis data yang dilakukan dalam
Berdasarkan langkah-langkah analisis
penelitian ini adalah secara deskriptif
data yang telah dilakukan dapat memberikan
kualitatif. Analisis data dilakukan dengan
gambaran yang jelas untuk mmencapai
menelaah seluruh data hasil observasi
tujuan penelitian yang telah ditentukan. Data
aktivitas siswa dan aktivitas guru.
yang dianalisis adalah data hasil observasi
Dalam penelitian ini, aktivitas siswa
aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat
pada pembelajaran matematika di kelas VB
proses pembelajaran matematika. Observasi
SD Negeri 81 Kota Bengkulu dapat
dilakukan terhadap aktivitas siswa untuk
dikatakan meningkat apabila memenuhi

67 TRIADIK
Febbyanty, Juarsa

melihat aktivitas siswa selama pembelajaran rumus volume kubus menggunakan kubus
dan aktivitas guru untuk melihat penggunaan satuan. Pada aktivitas interpretasi, hanya
media kubus satuan, serta mencatat semua sebagian kecil siswa berani memberikan
hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan pendapat, kritik, atau saran terhadap hasil
pembelajaran. Observasi aktivitas siswa dan diskusi yang disampaikan kelompok lain.
guru dilakukan oleh 3 pengamat antara lain Dan pada aktivitas menerapkan, hanya
oleh salah satu guru kelas V SD Negeri 81 beberapa siswa dalam kelompok yang
Kota Bengkulu, Ibu Ria Apriani, S.Pd. mengerjakan LKPD dengan baik.
sebagai pengamat 1, serta teman-teman Selama proses pembelajaran pada
sejawat, Yolanda Tirta Sari, S.Pd. sebagai siklus I berlangsung, semua aktivitas guru
pengamat 2, dan Desy Agustina, S.Pd. selama proses pembelajaran matematika
sebagai pengamat 3. menggunakan media kubus satuan
diobservasi. Melalui observasi ini akan
SIKLUS I
diketahui kekurangan dan kelebihan guru
Pada tahap ini, pengamatan terhadap
dalam melaksanakan pembelajaran
aktivitas siswa menggunakan instrumen yang
matematika menggunakan media kubus
berupa lembar observasi aktivitas siswa.
satuan.
Pengamatan terhadap aktivitas siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
dilakukan untuk melihat aktivitas siswa pada
guru pada siklus I, dapat dilihat bahwa semua
saat proses pembelajaran siklus I
aspek yang diamati telah muncul dan
berlangsung. Melalui observasi ini akan
dilaksanakan dengan baik. Guru melakukan
diketahui keaktifan siswa dalam mengikuti
semua aktivitas dengan baik mulai dari
pembelajaran matematika menggunakan
kegiatan pembuka, kegiatan inti, hingga
media kubus satuan.
kegiatan penutup. Tetapi, terdapat catatan
Hasil observasi aktivitas siswa pada
yang diberikan oleh pengamat 1, bahwa
siklus I menunjukkan bahwa, dari 22 aspek
pembagian kelompok siswa sebaiknya
yang diamati, terdapat 5 aspek yang belum
kelompok kecil saja agar pelaksanaan
muncul yaitu pada kegiatan inti, aspek
pembelajaran dengan menggunakan media
menciptakan aktivitas mempertimbangkan/
pembelajaran kubus satuan dapat berjalan
berpikir, siswa masih kurang aktif mencari
lebih kondusif.
tahu alasan guru menunjukkan gambar dan
Hasil observasi aktivitas siswa dan
hanya sebagian kecil siswa dalam kelompok
aktivitas guru pada siklus I menunjukkan
membaca LKPD yang diberikan guru. Pada
bahwa masih terdapat siswa yang belum aktif
aktivitas praktik, hanya beberapa siswa yang
dalam pembelajaran, hal ini disebabkan
aktif berkeksplorasi untuk menemukan
karena beberapa kesulitan yang siswa hadapi,

TRIADIK 68
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
seperti masih kurangnya motivasi dalam dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa
bertanya dan mengeluarkan pendapat, aktif bereksplorasi menggunakan media
kurangnya kontribusi siswa dalam tugas kubus satuan untuk menemukan cara mencari
kelompok, serta cara penggunaan media volume balok, suasana di kelas pun menjadi
pembelajaran kubus satuan yang belum tepat lebih kondusif.
sehingga belum semua siswa mendapatkan Selama proses pembelajaran pada
kesempatan menggunakan media siklus II berlangsung, semua aktivitas guru
pembelajaran untuk bereksplorasi. Oleh selama proses pembelajaran matematika
sebab itu, peneliti harus melakukan siklus II menggunakan media kubus satuan
untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. diobservasi. Melalui observasi ini akan
diketahui proses pelaksanaan pembelajaran
SIKLUS II
matematika menggunakan kubus satuan
Pada tahap ini, pengamatan terhadap
setelah dilakukannya refleksi pembelajaran
aktivitas siswa menggunakan instrumen yang
pada siklus I.
berupa lembar observasi aktivitas siswa.
Hasil observasi aktivitas guru pada
Pengamatan terhadap aktivitas siswa
siklus II, menunjukkan bahwa semua aspek
dilakukan untuk melihat peningkatan
yang diamati telah muncul dan dilaksanakan
aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran
dengan baik. Guru melakukan semua
berlangsung.
aktivitas dengan baik mulai dari kegiatan
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
pembuka, kegiatan inti, hingga kegiatan
siswa pada siklus II yang dilakukan oleh
penutup. Pembagian kelompok siswa
pengamat 1, dapat dilihat dari 22 aspek yang
menjadi kelompok kecil pada materi volume
diamati, semua aspek telah muncul dalam
bangun ruang dinilai lebih efektif jika
proses pembelajaran. Sebagian besar siswa
dibandingkan dengan kelompok besar.
sudah melaksanakan aktivitas pembelajaran
Penggunaan media kubus satuan dalam
pada kegiatan pembuka, kegiatan inti, serta
pembelajaran sudah melibatkan semua siswa.
kegiatan penutup dengan sangat baik.
Semua siswa sudah berkesempatan
Terdapat perkembangan yang ditunjukkan
bereksplorasi menemukan volume bangun
siswa, siswa sudah berani bertanya dan
ruang dengan menggunakan kubus satuan.
mengemukakan pendapat, bahkan sampai
Secara umum, hasil temuan pada siklus
berlomba-lomba menunjuk tangan karena
I untuk aspek-aspek yang perlu diperbaiki
ingin dipilih oleh guru, siswa berani
selama proses pembelajaran pada siklus II
membantu guru untuk memberikan
sudah terlaksana dengan baik, selama
penguatan tentang materi volume balok ke
kegiatan pembelajaran siklus II, siswa
depan kelas, siswa sudah ikut berkontribusi
semakin aktif dalam mengikuti proses

69 TRIADIK
Febbyanty, Juarsa

pembelajaran, hal ini terlihat pada siklus II Kekurangan selanjutnya yaitu tidak
sudah banyak perkembangan yang semua siswa dalam kelompok membaca
ditunjukkan oleh siswa. Indikator LKPD yang diberikan guru. Hal ini
keberhasilan penelitian sudah terpenuhi, disebabkan karena LKPD yang diberikan
sebagian besar siswa sudah melaksanakan hanya satu untuk dikerjakan oleh satu
aktivitas pembelajaran pada kegiatan kelompok yang berjumlah 4-5 orang siswa.
pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan Kemudian, hanya beberapa siswa yang aktif
penutup. Berdasarkan hasil pengamatan bereksplorasi untuk menemukan rumus
setelah dua siklus dilaksanakan, maka dapat volume kubus menggunakan kubus satuan
disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dan kurangnya kontribusi siswa dalam
pada materi volume bangun ruang (kubus kelompok yang mengerjakan LKPD dengan
dan balok) dengan menggunakan media baik. Siswa yang tidak ikut berkontribusi
kubus satuan, kualitasnya sudah sangat baik. dalam mengerjakan LKPD, bisa jadi
disebabkan karena siswa kurang aktif
PEMBAHASAN
mengikuti eksplorasi awal menemukan
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
volume bangun ruang (kubus dan balok)
siswa selama proses pembelajaran
menggunakan kubus satuan. Hal tersebut
menggunakan media kubus satuan pada
karena tidak seimbangnya jumlah media
siklus I dan II menunjukkan bahwa aktivitas
kubus satuan yang diberikan kepada
siswa pada proses pembelajaran matematika
kelompok yang berjumlah 4-5 orang,
mengalami peningkatan. Pada siklus I, masih
sehingga hanya beberapa siswa saja yang
terdapat beberapa aspek yang belum muncul
aktif bekerja. Seperti yang dikemukakan oleh
seperti siswa masih kurang aktif mencari
Rohani (2004: 19), bahwa siswa aktif adalah
tahu alasan guru menunjukkan gambar, siswa
siswa yang aktif dengan anggota badannya,
belum berani memberikan pendapat, kritik,
membuat sesuatu, bermain, atau bekerja,
atau saran terhadap hasil diskusi yang
mengemukakan pendapat, membangkitkan
disampaikan kelompok lain. Siswa kurang
minat/rasa ingin tahu, tidak hanya duduk dan
aktif mencari tahu alasan guru menunjukkan
mendengar. Maksudnya, siswa yang aktif
gambar, ada beberapa kemungkinan alasan
adalah siswa yang bekerja dengan anggota
yang mendasari siswa kurang aktif mencari
badannya, tidak hanya duduk dan mendengar
tahu informasi, bertanya ataupun menanggapi
saja.
pertanyaan, dan juga menyampaikan
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
pendapat, diantaranya yaitu belum mengerti
guru dalam proses pembelajaran pada siklus
sama sekali, ataupun karena faktor malu.
I, penggunaan media kubus satuan dalam
pembelajaran sudah terlaksana dengan baik,

TRIADIK 70
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
akan tetapi masih terdapat kekurangan yaitu Pengelolaan pembelajaran dengan
kurangnya motivasi yang diberikan guru menggunakan media kubus satuan pada
kepada siswa agar siswa berani bertanya, materi volume bangun ruang (kubus dan
menjawab pertanyaan, serta mengeluarkan balok) dapat dikatakan sudah terlaksana
pendapat dan saran, juga kurang tepatnya dengan sangat baik. Penggunaan media
pembagian kelompok dan jumlah media kubus satuan yang tepat pada materi volume
kubus satuan yang diberikan kepada setiap bangun ruang (kubus dan balok) adalah
kelompok siswa sehingga masih terdapat dengan membagi siswa berkelompok dengan
siswa yang belum berkesempatan untuk kelompok kecil agar semua siswa
bereksplorasi menemukan volume bangun berkesempatan untuk bereksplorasi
ruang (kubus dan balok) menggunakan kubus menemukan volume bangun ruang (kubus
satuan. Kekurangan yang ditemukan pada dan balok) dengan menggunakan media
proses pembelajaran siklus I diperbaiki kubus satuan, melibatkan siswa pada saat
dalam proses pembelajaran siklus II. penggunaan media ketika guru melakukan
Pada proses pembelajaran siklus II, penguatan mengenai cara menemukan
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran volume bangun ruang (kubus dan balok),
matematika menggunakan media kubus serta dengan memberikan motivasi dan juga
satuan semakin meningkat. Adapun faktor apresiasi kepada siswa agar siswa menjadi
yang menyebabkan adanya peningkatan lebih aktif dan semangat mengikuti proses
aktivitas guru dalam pembelajaran karena pembelajaran.
guru/peneliti selalu melakukan evaluasi
KESIMPULAN
pembelajaran setelah berlangsungnya proses
Berdasarkan analisis dari hasil
pembelajaran, evaluasi juga dibantu oleh
penelitian yang dilakukan di kelas VB SD
pengamat dan rekan sejawat. Hal ini
Negeri 81 Kota Bengkulu dengan subjek
sebagaimana dikemukakan oleh Dimyati dan
penelitian sebanyak 29 orang siswa, maka
Mudjiono (2006: 5), bahwa tujuan utama dari
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
evaluasi pembelajaran adalah sejumlah
1. Aktivitas siswa pada pembelajaran
informasi atau data tentang jasa, nilai atau
matematika dengan menggunakan media
manfaat kegiatan inilah kemudian ditujukan
kubus satuan mengalami peningkatan. Hal
untuk pengembangan pembelajaran.
tersebut terlihat dari hasil observasi aktivitas
Maksudnya melalui evaluasi seseorang dapat
siswa pada siklus I, pada siklus I masih
mengetahui sejauh mana kemampuan atau
terdapat beberapa aspek yang belum muncul
perkembangan siswanya setelah melakukan
seperti siswa kurang aktif dalam bertanya
kegiatan pembelajaran.
dan menjawab pertanyaan, hanya sebagian

71 TRIADIK
Febbyanty, Juarsa

kecil berani mengeluarkan pendapat, belum mengemukakan beberapa saran sebagai


semua siswa yang membaca dan berikut.
berkontribusi dalam mengerjakan tugas 1. Penggunaan media pembelajaran kubus
kelompok, serta hanya sebagian kecil siswa satuan membawa dampak yang positif
yang aktif berkeksplorasi dalam penggunaan terhadap peningkatan aktivitas siswa,
media kubus satuan untuk menemukan khususnya pada materi volume bangun ruang
volume balok. Aktivitas siswa meningkat (kubus dan balok), maka diharapkan guru
pada siklus II, pada siklus II, indikator dapat menggunakannya.
keberhasilan penelitian sudah terpenuhi. 2. Dalam menggunakan media
Sebagian besar siswa sudah melaksanakan pembelajaran kubus satuan diharapkan
aktivitas pembelajaran pada kegiatan kepada guru untuk lebih terampil, baik dari
pembuka, kegiatan inti, serta kegiatan segi memperkirakan jumlah media kubus
penutup dengan sangat baik. satuan yang dibuat agar dapat digunakan
2. Penggunaan media kubus satuan merata oleh semua siswa, pembagian
yang tepat untuk meningkatkan aktivitas kelompok yang baik dan benar agar semua
siswa pada pembelajaran matematika adalah siswa berkesempatan untuk bereksplorasi
dengan membagi siswa berkelompok dengan untuk menemukan volume bangun ruang
kelompok kecil agar semua siswa (kubus dan balok) dengan menggunakan
berkesempatan untuk bereksplorasi kubus satuan, serta terampil dalam
menemukan volume bangun ruang (kubus memberikan motivasi dan apresiasi kepada
dan balok) dengan menggunakan media siswa agar siswa lebih aktif dan semangat
kubus satuan, melibatkan siswa pada saat dalam mengikuti proses pembelajaran.
penggunaan media ketika guru melakukan 3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti
penguatan mengenai cara menemukan sarankan untuk meneliti peningkatan
volume bangun ruang (kubus dan balok), aktivitas siswa pada pembelajaran
serta dengan memberikan motivasi dan juga matematika dengan menggunakan media
apresiasi kepada siswa agar siswa menjadi pembelajaran lainnya yang lebih menarik,
lebih aktif dan semangat mengikuti proses kreatif, dan inovatif.
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
SARAN Abdurrahman, Mulyono. 2008. Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis,
dan Remediasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
disimpulkan di atas, dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, peneliti Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

TRIADIK 72
Penggunaan Media Kubus Satuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Multimedia
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Interaktif Pada Mata Pelajaran
Matematika di Sekolah Dasar”. Jurnal
Gazali, Rahmita Yuliana. 2016. Scholaria, Vol.5, No.2, Mei 2015.
“Pembelajaran Matematika yang
Bermakna”. Jurnal Pendidikan Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan
Matematika, Vol. 2 No. 3, September- Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Desember 2016.
Suandito, Billy. 2017. “Bukti Informal dalam
Latri. 2006. Pembelajaran Bangun Ruang Pembelajaran Matematika”. Al-
Secara Konstruktivis dengan
Menggunakan Alat Peraga di Kelas IV Jabar Jurnal Pendidikan Matematika Vol.8,
SDN 10 Watampone. Tesis. Malang: No.1 2017.
Universitas Negeri Malang Program
Pasca Sarjana Program Studi Susilana, Rudi., & Riyana, Cepi. 2017.
Pendidikan Matematika SD. Media Pembelajaran (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Penilaian. Bandung: CV. Wacana
(Penelitian Tindakan Kelas) Prima.
itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara
Uno, Hamzah B., dkk. 2014. Menjadi
Paseleng, Mila C., & Arfiyani, Rizki. 2015. Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta:
“Pengimplementasian Media Bumi Aksara.

73 TRIADIK

Anda mungkin juga menyukai