Anda di halaman 1dari 6

JLJ 10 (1) (2021)

Joyful Learning Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA


KUBUS SATUAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Sri Suryani, Trimurtini

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Matematika adalah ilmu abstrak yang membutuhkan benda konkret agar lebih mudah dipahami. Berdasarkan
observasi ditemukan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Gugus Pattimura Kebumen masih
Sejarah Artikel:
sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model discovery learning berbantuan alat peraga
Diterima Jan 2021 kubus satuan terhadap hasil belajar matematika materi volume bangun ruang siswa kelas V SDN Gugus
Disetujui Feb 2021 Patimura Kebumen. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian menggunakan
Dipublikasikan Mar quasi experimental dan bentuk nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
2021 V SDN Gugus Patimura Kebumen. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling, dimana siswa
kelas V SDN Peneket sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SDN Sidorejo sebagai kelas kontrol.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Sedangkan teknik analisis data dengan uji
Keywords:
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yang meliputi uji z, uji t dan uji N-gain. Hasil penelitian
Discovery Learning, Unit menunjukkan ketuntasan hasil belajar kelas eksperimen mencapai 75% sedangkan kelas kontrol tidak, rata-rata
Cube, Mathematics hasil belajar kelas eksperimen lebih dari kelas kontrol dan N-gain kelas eksperimen (0,68) > kelas kontrol (0,53).
Simpulan dalam penelitian ini adalah model discovery learning berbantuan alat peraga kubus satuan lebih efektif
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Gugus Patimura Kebumen. Penelitian ini bermanfaat
untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi volume bangun ruang kelas V SDN Gugus Pattimura
Kebumen.

Abstract

Mathematics is an abstract science that requires concrete objects to be understood. The observation was found that learning
outcomes mathematics of fifth grade students at Kebumen Pattimura cluster were very low. This study aimed to test the
effectiveness of the discovery learning model assisted by the unit cubes props on mathematics learning outcomes of solid figures
volume in the fifth grade at Kebumen Pattimura Cluster Elementary School. The type of this research was experimental
research with quasi-experimental design and nonequivalent control group form. The population in this study were all the fifth
grade students at Kebumen Pattimura Cluster Elementary School. The sampling technique used cluster sampling, where the
fifth grade students of Peneket Elementary School as the experimental class and the fifth grade students of Sidorejo Elementary
School as the control class. The data collection techniques used test and non-test techniques. While the data analysis techniques
used the normality test, homogeneity test, and hypothesis testing which includes z test, t test and N-gain test. The results
showed that the experimental class learning outcomes achieved 75% of the passing grade while the control class did not. The
average learning outcomes of the experimental class were more than the control class and N-gain of the experimental class
(0.68) > control class (0.53). The conclusion of this research was that the discovery learning model assisted by the unit cube
props was more effective than the direct instruction model assisted by picture media on mathematics learning outcomes in the
fifth grade at Kebumen Pattimura Cluster Elementary School. This research is useful to improve mathematics learning
outcomes of solid figures volume in the fifth grade students at Kebumen Pattimura Cluster Elementary School.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6366
Jl.Raya Peneket, Kebumen
E-mail: suryanisri034@gmail.com

1
Sri Suryani /Joyful Learning Journal 10 (1) (2021)

PENDAHULUAN siswa dapat meningkat. Olson (2007)


mengatakan sintaks dari model discovery
Pembelajaran matematika diberikan mulai learning menurut Bruner yaitu : (1) Hypothesis
dari jenjang pendidikan dasar. Hal ini sesuai formation (membuat hipotesis), pada tahap ini
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 siswa mengidentifikasi permasalahan yang
Tahun 2013 menyatakan bahwa matematika relevan dengan bahan pelajaran dan
diberikan mulai dari pendidikan dasar karena dirumuskan dalam bentuk hipotesis; (2)
pendidikan dasar memberikan bekal kepada Collecting evidence (mengumpulkan bukti),
siswa dengan kemampuan dasar berupa pada tahap ini, siswa mulai mencari dan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, menampung informasi untuk memecahkan
sehingga dapat mewujudkan karakter yang permasalahan; (3) Organizing
baik. Menurut Ayu (2013), banyak siswa (mengorganisasikan), pada tahap ini siswa
yang menganggap bahwa matematika sulit mengorganisasikan atau mengolah data dan
dipelajari, serta guru kebanyakan tidak informasi yang telah diperoleh lalu
menyenangkan, membosankan, menakutkan, ditafsirkan sehingga siswa akan mendapatkan
angker dan sebagainya. Anggapan ini pengetahuan baru tentang alternatif
menyebabkan mereka semakin takut untuk jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat
belajar matematika. Hal ini menyebabkan pembuktian secara logis; (4) Checking out those
hasil belajar matematika siswa rendah. fact (memeriksa kebenaran), pada tahap ini
Permasalahan tersebut juga ditemukan siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
pada SDN Gugus Patimura Kebumen untuk membuktikan benar atau tidaknya
dimana hasil belajar matematika siswa kelas hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan
V masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan alternatif.
nilai PAS I yang menunjukkan bahwa dalam Penggunaan alat peraga sangat
Gugus Patimura Kebumen tersebut dari 104 diperlukan karena pada hakikatnya
siswa terdapat 75 siswa (74%) yang nilainya matematika adalah pelajaran yang sifatnya
masih di bawah KKM. abstrak. Untuk membuat pelajaran
Hasil observasi ditemukan bahwa matematika yang sifatnya abstrak agar
pengetahuan guru mengenai model-model menjadi konkret, maka guru harus
pembelajaran inovatif masih kurang. Guru menggunakan alat peraga guna memudahkan
hanya terbiasa dengan model pembelajaran peserta didik memahami materinya. Alat
langsung serta media gambar yang ada di peraga yang dapat membantu menemukan
papan tulis atau selembar kertas yang konsep volume kubus dan balok adalah kubus
menyebabkan siswa bosan dan kurang aktif satuan. Menurut Aji (2019) penggunaan
selama pembelajaran berlangsung. Dengan kubus satuan membuat siswa dapat
melihat salah satu ciri proses pembelajaran menemukan sendiri penanaman konsep
kurikulum 2013 adalah menggunakan volume bangun ruang kubus dan balok. Hal
pendekatan ilmiah (saintifik) maka perlu ini membuat pembelajaran menjadi
diterapkan pembelajaran berbasis bermakna, sehingga siswa akan selalu teringat
penemuan/penelitian (discovery/inquiry konsep volume bangun ruang kubus dan
learning). balok.
Olson (2007) mengatakan bahwa Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
pembelajaran penemuan (discovery learning) melakukan penelitian berjudul “Keefektifan
menurut Bruner pada umumnya tidak Discovery Learning berbantuan Alat Peraga
melibatkan banyak proses yang mengarahkan Kubus Satuan terhadap Hasil Belajar
siswa untuk menemukan apa yang ada di Matematika”. Penelitian ini bertujuan untuk
sekitarnya, tetapi lebih tepatnya untuk menguji Keefektifan Discovery Learning
menemukan apa yang ada di pikiran mereka berbantuan Alat Peraga Kubus Satuan
sendiri. Pembelajaran menggunakan model terhadap Hasil Belajar Matematika.
discovery learning mengarahkan siswa untuk
menemukan prinsip-prinsip daripada METODE PENELITIAN
menghafalkannya. Menurut Astari (2018),
pembelajaran dengan model discovery learning Desain penelitian ini menggunakan
merupakan proses pembelajaran yang quasi experimental dengan bentuk nonequivalent
diperoleh melalui pengamatan atau control group. Populasi dalam penelitian ini
percobaan dan menciptakan suasana adalah seluruh siswa kelas V SDN Gugus
pembelajaran baru yang dapat membuat Patimura Kebumen. Teknik pengambilan
peserta didik belajar aktif untuk menemukan sampel menggunakan cluster sampling. Hasil
pengetahuan sendiri sehingga hasil belajar penentuan sampel menunjukkan ada dua

2
Sri Suryani /Joyful Learning Journal 10 (1) (2021)

kelas yang digunakan yaitu siswa kelas V menggunakan uji Lilliefors pada kelas
SDN Sidomukti sebagai kelas eksperimen eksperimen diperoleh Lhitung = 0,136 dan nilai
dan siswa kelas V SDN Sidorejo sebagai kelas Ltabel = 0,195 (Lhitung ˂ Ltabel). Pada kelas
kontrol. kontrol diperoleh Lhitung = 0,129 dan Ltabel =
Variabel dalam penelitian ini terdiri 0,206 (Lhitung ˂ Ltabel). Sehingga dapat
dari: (1) variabel bebas yaitu model discovery disimpulkan bahwa data pretest kelas
learning berbantuan alat peraga kubus satuan eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
dan model direct instruction berbantuan media H0 diterima artinya data berdistribusi normal.
gambar; (2) variabel terikat yaitu hasil belajar Berdasarkan hasil perhitungan uji
siswa kelas V pada pelajaran matematika. homogenitas data nilai pretest menggunakan
Teknik pengumpulan data dengan tes dan Uji F diperoleh Fhitung = 1,289 dan Ftabel =
non tes meliputi observasi, wawancara, dan 2,302 dengan taraf signifikansi α = 0,05.
dokumentasi. Data hasil belajar tersebut Maka nilai Fhitung ˂ Ftabel sehingga H0 diterima
dianalisis dengan uji z, uji t, dan uji N-gain. artinya data nilai pretest kelas eksperimen dan
Uji z untuk membuktikan hasil belajar siswa kelas kontrol homogen.
dengan menggunakan model discovery learning
berbantuan alat peraga kubus satuan dapat Hasil Analisis Data Akhir
mencapai KKM. Uji t untuk membuktikan Data akhir pada penelitian ini adalah
rata-rata hasil belajar dengan menggunakan data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas
model discovery learning berbantuan alat kontrol sebagai berikut:
peraga kubus satuan lebih dari rata-rata hasil
belajar dengan menggunakan model direct Tabel 2 Data Nilai Posttest
instruction berbantuan media gambar. Uji N-
Kelas Nilai Nilai Rata-rata
gain untuk membuktikan peningkatan rata- Tertinggi Terendah
rata hasil belajar model discovery learning Eksperimen 100 62 82,3
berbantuan alat peraga kubus satuan lebih Kontrol 62 67 75,6
dari peningkatan rata-rata hasil belajar
menggunakan model direct instruction Sebelum analisis data akhir, data nilai
berbantuan media gambar terhadap hasil posttest diuji dengan uji prasyarat yaitu uji
belajar kelas V SDN Gugus Patimura normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya
Kebumen. dilakukan uji hipotesis 1 yaitu uji ketuntasan
hasil belajar, uji hipotesis 2 yaitu uji
HASIL DAN PEMBAHASAN perbedaan rata-rata, dan uji hipotesis 3 yaitu
uji peningkatan rata-rata. Uji normalitas data
Pada kelas eksperimen menggunakan nilai posttest menggunakan uji Lilliefors pada
model discovery learning dengan alat peraga kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,129 dan
kubus satuan dan kelas kontrol menggunakan Ltabel = 0,195 (Lhitung ˂ Ltabel). Pada kelas
model direct instruction dengan media gambar. kontrol diperoleh Lhitung = 0,190 dan Ltabel =
Jumlah pertemuan kelas eksperimen dan 0,206 (Lhitung ˂ Ltabel). Berdasarkan hasil uji
kelas kontrol sama, masing-masing kelas normalitas data posttest menunjukkan H0
dimulai dengan pretest lalu dilaksanakan diterima artinya data berdistribusi normal.
pertemuan sebanyak 4 kali dan diakhiri Uji homogenitas data nilai posttest
dengan posttest. menggunakan Uji F diperoleh Fhitung = 1,266
dan Ftabel = 2,302 dengan taraf signifikansi α
Hasil Analisis Data Awal = 0,05. Nilai Fhitung ˂ Ftabel maka H0 diterima.
Data awal dalam penelitian ini adalah Sehingga data nilai posttest kelas eksperimen
data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas dan kelas kontrol homogen.
kontrol sebagai berikut: Kemudian dari data posttest yang
berdistribusi normal dan homogen tersebut
Tabel 1 Data Nilai Pretest dilakukan uji ketuntasan belajar
menggunakan uji z. Hasil perhitungan uji
Kelas Nilai Nilai Rata-rata ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel 3.
Tertinggi Terendah
Eksperimen 62 33 48,3
Kontrol 62 33 48,4 Tabel 3 Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Kelas N Zhitung Ztabel Kriteria
Analisis data awal yang digunakan Eksperimen 19 1,987 1,64 Ho
pada penenelitian ini adalah uji normalitas ditolak
dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil Kontrol 17 -0,980 Ha
diterima
perhitungan uji normalitas data nilai pretest

3
Sri Suryani /Joyful Learning Journal 10 (1) (2021)

Berdasarkan tabel 5 dan gambar 1,


Berdasarkan tabel 3, pada kelas rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar
eksperimen diperoleh nilai zhitung = 1,987 dan 48,32 dan meningkat pada rata-rata posttest
ztabel = 1,64 maka H0 ditolak karena nilai zhitung menjadi 82,32. Hasil N-Gain sebesar 0,68
≥ ztabel. Sedangkan pada kelas kontrol dengan kategori sedang. Rata-rata pretest kelas
diperoleh nilai zhitung = -0,980 dan ztabel = 1,64 kontrol yaitu 48,35 dan meningkat pada rata-
maka H0 diterima karena nilai zhitung < ztabel. rata posttest menjadi 75,65. Hasil N-Gain
Berdasarkan hasil analisis data, maka kelas kelas kontrol sebesar 0,54 dengan kriteria
eksperimen proporsi siswa yang tuntas belajar sedang. Sehingga peningkatan rata-rata hasil
mencapai 75%, sedangkan kelas kontrol belajar kelas eksperimen lebih dari
proporsi siswa yang tuntas belajar tidak peningkatan rata-rata hasil belajar kelas
mencapai 75% kontrol.
Selanjutnya dilakukan uji perbedaan Perbedaan hasil belajar kelas
rata-rata menggunakan uji t. Hasil eksperimen dan kelas kontrol tersebut
perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4. dikarenakan pembelajaran matematika
menggunakan model direct instruction
Tabel 4 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata berbantuan media gambar belum dapat
Kelas N Rata- thitung ttabel memperjelas konsep abstrak menjadi konkret
rata kepada siswa. Siswa hanya diberikan tugas
Eksperimen 19 82,32 2,062 1,684 yang harus dikerjakan secara berkelompok
Kontrol 17 75,65
tanpa siswa memahami konsep dari materi
Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai volume bangun ruang. Media gambar kurang
thitung = 2,062 dan ttabel =1,684 maka thitung > tepat jika digunakan untuk materi volume
ttabel artinya H1 diterima. Hal ini bangun ruang karena media gambar sangat
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar terbatas jika digunakan untuk menemukan
matematika menggunakan model discovery suatu konsep. Kelemahan itulah yang
learning berbantuan alat peraga kubus satuan menyebabkan pembelajaran di kelas kontrol
tidak efektif sehingga hasil belajar pun tidak
lebih dari rata-rata hasil belajar matematika
memuaskan.
menggunakan model direct instruction
Menurut Sahara (2018) model discovery
berbantuan media gambar pada siswa kelas V
learning dikatakan sebagai cara belajar yang
SDN Gugus Patimura Kebumen.
efektif karena keterlibatan siswa yang aktif
Selanjutnya dilakukan uji peningkatan
akan menghasilkan pengetahuan yang
rata-rata menggunakan uji N-Gain. Hasil
terstruktur dan lebih baik sehingga hasil
perhitungan N-Gain dapat dilihat pada tabel
belajar matematika siswa lebih tinggi
5.
daripada menggunakan model pembelajaran
langsung. Menurut Yuliani (2015), model
Tabel 5 Hasil Uji Peningkatan Rata-rata
discovery learning sengaja dirancang untuk
Kelas Pretest Posttest N- Kategori meningkatkan keaktifan siswa, berorientasi
Gain pada proses, menemukan informasi sendiri
Eksperimen 48,32 82,32 0,68 Sedang
Kontrol 48,35 75,65 0,54 Sedang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kegiatan belajar semacam ini
Data peningkatan nilai rata-rata pretest membuat siswa aktif dalam proses
dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembelajaran, guru hanya bertindak sebagai
kontrol disajikan dalam diagram garis sebagai fasilitator untuk mengatur jalannya
berikut. pembelajaran. Selain itu, model discovery
learning dapat mendorong siswa untuk
100 berpikir dan menganalisis secara mandiri
sehingga dapat menemukan prinsip-prinsip
80
umum berdasarkan pada bahan atau data
60 Eksperimen yang disediakan oleh guru. Menurut In’am
(2017) mempelajari geometri melalui
40 Kontrol
pembelajaran penemuan menggunakan
20 pendekatan ilmiah dapat secara signifikan
meningkatkan kemampuan siswa. Hal itu
0 menunjukkan bahwa inovasi guru dalam
PretestPosttest pembelajaran perlu didorong dan inovasi
harus sesuai dengan situasi, kondisi, dan
Gambar 1 Diagram N-Gain materi yang disampaikan. Menurut Yuliana

4
Sri Suryani /Joyful Learning Journal 10 (1) (2021)

(2018) manfaat model discovery learning SIMPULAN


adalah membantu siswa untuk memperbaiki
dan meningkatkan keterampilan‐ Simpulan dalam penelitian ini adalah
keterampilan dan proses‐ proses kognitif, (1) rata–rata hasil belajar matematika siswa
memungkinkan siswa berkembang dengan yang menggunakan model discovery learning
cepat dan sesuai dengan potensinya sendiri, berbantuan alat peraga kubus satuan pada
mampu menimbulkan perasaan senang dan kelas eksperimen dapat mencapai KKM, (2)
bahagia karena siswa berhasil melakukan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
penelitian, dan membantu siswa menggunakan model discovery learning
menghilangkan keraguan karena mengarah berbantuan alat peraga kubus satuan pada
pada kebenaran yang final yang pasti. kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil
Hal tersebut sejalan dengan penelitian belajar matematika siswa yang menggunakan
yang dilakukan oleh Burais (2016) yang model direct instruction berbantuan media
menyatakan bahwa peningkatan kemampuan gambar pada kelas kontrol, dan (3)
penalaran matematis siswa yang memperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar
pembelajaran dengan model discovery learning matematika siswa yang menggunkan model
lebih baik dari siswa yang memperoleh discovery learning berbantuan alat peraga
pembelajaran konvensional karena dengan kubus satuan pada kelas eksperimen lebih
penerapan model discovery learning, materi dari peningkatan rata-rata hasil belajar
tidak disajikan dalam bentuk final tetapi matematika siswa yang menggunakan model
siswa menemukan sendiri konsep atau direct instrucrtion berbantuan media gambar
pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pada kelas kontrol. Sehingga model discovery
kemampuan penalaran siswa. Kemudian learning berbantuan alat peraga kubus satuan
penelitian yang dilakukan oleh Windi lebih efektif digunakan untuk meningkatkan
Oktaviani (2018) yang menyatakan bahwa hasil belajar matematika materi volume
model pembelajaran discovery learning dapat bangun ruang siswa kelas V SDN Gugus
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan Pattimura Kebumen.
hasil belajar matematika.
Penelitian ini didukung oleh penelitian DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan oleh Yurniwati (2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mencari Aji, P. S., Yayuk, E., & A’yunin, N. Q. 2019.
informasi tentang peningkatan hasil belajar Peningkatan Hasil Belajar
matematika siswa kelas V SD melalui metode Matematika Dengan Model Discovery
penemuan terbimbing. Hasil penelitian Learning Melalui Media Kubus Satuan
menunjukkan bahwa penemuan terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN Kauman 1
dapat meningkatkan kemampuan observasi, Malang. Jurnal Taman Cendekia.
diskusi dan perolehan pengetahuan. Pada 3(1):269-275.
akhinya metode penemuan meningkatkan
hasil belajar siswa. Astari, F. A., Suroso, S., & Yustinus, Y.
Untuk mendukung penerapan model 2018. Efektifitas Penggunaan Model
discovery learning dengan penemuan konsep, Discovery Learning Dan Model
diperlukan adanya alat peraga. Salah satu alat Problem Based Learning Terhadap
peraga matematika mengenai geometri Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD.
adalah kubus satuan. Hal ini sejalan dengan Jurnal Basicedu. 2(1):1-10.
pendapat Suciati (2018) yang menyatakan
bahwa penggunaan alat peraga kubus satuan Ayu, S., Puspita, R., & Nugraheni, N. 2013.
menjadikan siswa mampu memecahkan Peningkatan Kualitas Pembelajaran
masalah melalui pengamatan, penganalisisan Geometri Berbasis Discovery Learning
dan pembuktian secara terpadu sehingga Melalui Model Think Pair Share.
konsep volume bangun ruang akan mudah Joyful Learning Journal. 2(3):1-9.
diselesaikan siswa pada saat mempelajari
konsep volume bangun ruang. Menurut Burais, L., Ikhsan, M., & Duskri, M.
Suwarno (2016) alat peraga kubus satuan Peningkatan Kemampuan Penalaran
menjadikan anak mampu memecahkan Matematis Siswa Melalui Model
masalah melalui pengamatan, penganalisisan Discovery Learning. Jurnal Didaktik
dan pembuktian secara terpadu sehingga Matematika. 3(1):77-86.
konsep volume bangun ruang akan mudah
diselesaikan siswa pada saat mempelajari In’am, A., & Hajar, S. 2017. Learning
konsep volume bangun ruang. Geometry Through Discovery

5
Sri Suryani /Joyful Learning Journal 10 (1) (2021)

Learning Using A Scientific Approach. Suwarno. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar


International Journal of Instruction. Siswa Kelas VI SD Negeri 22
10(1):55-70. Kepahiang Dalam Menentukan
Volume Bangun Ruang Melalui
Oktaviani, W., Kristin, F., & Anugraheni, I. Penggunaan Alat Praga Kubus Satuan.
2018. Penerapan Model Pembelajaran Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Discovery Learning Untuk Sekolah Dasar. 9(2):267-276.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Hasil Belajar Matematika Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Siswa Kelas 5 SD. Jurnal Basicedu, 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang
2(2):5-10 Sistem Pendidikan Nasional.
Olson, David, R. 2007. Jerome Bruner : The
Cognitive Revolution in Educational Yuliana, N. 2018. Penggunaan Model
Theory. United States : British Library Pembelajaran Discovery Learning
Catalouging in Publication Data. Dalam Peningkatan Hasil Belajar
Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pendidikan dan Pembelajaran. 2(1):21-
Nomor 32 Tahun 2013 Tentang 28.
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Yuliani, K.,& Suragih, S. 2015. The
Standar Nasional Pendidikan. Development Of Earning Devices
Based Guided Discovery Model To
Sahara, R., Mardiyana, & Saputro, D. R. S. Improve Understanding Concept And
2018. Discovery learning with savi Critical Thinking Mathematically
approach in geometry learning. Ability Of Students At Islamic Junior
Journal of Physics: Conference Series. High School Of Medan. Journal of
1013(1):1-5. Education and Practice. 6(24):116-128.

Suciati. 2018. Upaya Meningkatkan Hasil Yurniawati & Latipa, H. 2017. Improving
Belajar Siswa Dalam Menentukan Mathematics Achievement Of
Volum Bangun Ruang Melalui Indonesian 5th Grade Students
Penggunaan Alat Peraga Kubus Through Guided Discovery Learning.
Satuan. Jurnal Pigur. 1(1):107-118. Journal on Mathematics Education.
8(1):77-84

Anda mungkin juga menyukai