Anda di halaman 1dari 7

Nama : Evy Silvia Sari

Nim : 4181141015

Kelas : PSPB 2018 E

Mata Kuliah : Penelitian Kualitatif

RESUME JURNAL PENELITIAN KUALITATIF JURNAL 1

Judul : Analisis kebutuhan pengembangan buku saku biologi berbasis mind map

(biomap)
Volume : 11

Tahun : 2020

Penulis : Ade Suryanda, Eka Putri Azrai, Anita Julita

Latar Belakang :

Pembelajaran merupakan aktivitas dan proses yang sistematis dan sistemik yang terdiri
dari beberapa komponen yaitu: guru, kurikulum, anak didik, fasilitas dan administrasi. Masing-
masing komponen tidak bersifat parsial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus
berjalan secara teratur, saling bergantung, komplementer dan berkesinambungan (Ananda &
Abdillah, 2018). Pembelajaran melibatkan berbagai unsur: metode, penggunaan media (cetak,
visual/gambar, audio dan multimedia) (Suparman, 2014; Widiastuti, 2017; Ristanto, 2011).
Untuk itu diperlukan rancangan dan pengelolaan belajar serta penggunaan sumber belajar yang
dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Sumber belajar utama bagi siswa adalah buku paket atau buku teks siswa yang telah
ditetapkan pemerintah (Fajriana, Abdullah & Safrida, 2016; Su’udiah, Degeng, & Kuswandi,
2016; Nur, 2012). Namun penggunaan buku paket akan lebih mempercepat pencapaian tujuan
pembelajaran apabila siswa melengkapinya dengan sumber belajar lain yang sesuai dengan
materi pelajaran tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, maka akan materi biologi sulit dipahami jika tidak didukung
dengan data visual yang akan merangsang otak manusia. untuk mengingat dan memahami
maksud dari konsep yang dipaparkan (Djasmita, 2017; Rahayu, 2016; Widayat, 2009).
Berdasarkan hasil observasi pada beberapa toko buku, ketersediaan buku dengan karakteristik
demikian sangatlah langka dijumpai. Apabila dijumpai, maka buku yang ada relatif besar sekitar
25 x 17 dan tebal, sehingga sulit dibawa kemana-mana. Selain itu, tampilan yang monoton dalam
hal tulisan dan tata letak, serta gambar tanpa warna, atau berwarna namun rendah resolusinya.
Berbagai kondisi tersebut menjadi alasan dan membutuhkan solusi tepat untuk memotivasi siswa
dalam membaca buku pelajaran Biologi. Salah satu solusi yang dapat diajukan adalah membuat
sumber belajar dengan ukuran lebih kecil semisal buku saku yang disesuaikan minat pembaca
(siswa) (Mardatillah, 2018; Windayani, Kasrina, & Ansori, 2018; Asyhari & Silvia, 2016). Buku
saku diartikan buku dengan ukurannya yang kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku, sehingga
praktis untuk dibawa kemana-mana, dan kapan saja bisa dibaca pada saat dibutuhkan (Setyono,
Sukarmin, & Wahyuningsih, 2013; Yuliani & Herlina, 2015; Eliana & Solikhah, 2013;
Sulistyani, et al., 2013).
Ketersediaan buku saku biologi juga belum sepenuhnya dimanfaatkan siswa sebagai
sumber belajar, hal ini karena buku saku yang ada menampilkan contoh-contoh soal dengan
tampilan data linear yang kurang merangsang siswa untuk berpikir lebih dinamis. Berdasarkan
pernyataan diatas, maka kebutuhan buku saku yang dibuat menarik dengan beragam data visual
yang mengacu tampilan yang dinamis dengan konsep mengikuti kerja otak berupa Mind Map
menjadi sesuatu yang dibutuhkan.
Berdasarkan paparan di atas, maka perlu dilakukannya penelusuran lebih untuk melihat
apakah pengembangan buku saku berbasis Mind Map merupakan suatu kebutuhan. Penelitian ini
merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian pengembangan media belajar mandiri bagi
siswa yang mudah dibawa dan mengikuti cara kerja otak manusia. Penelitian ini ingin menggali
kebutuhan akan sumber belajar mandiri biologi yang berbasis Mind Map.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan buku saku
biologi berdasarkan Mind Map (BIOMAP).

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Sampel
penelitian sebanyak 51 orang siswa dari salah satu SMA di Jakarta kelas X dan dua orang guru
biologi di salah satu SMA Swasta di Bekasi. Dengan menggunakan instrumen penilaian
kebutuhan (need assessment instrument) data diambil melalui teknik paper and pencil test.
Hasil : Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan pula pernyataan responden terkait
penggunaan Mind Map dalam pembelajaran Biologi. Responden mengungkapkan bahwa Mind
Map sangat diperlukan dalam pembelajaran biologi, khusus pada kelas X terutama pada materi
Plantae dan Animalia, karena materi ini banyak menampilkan karakteristik khusus takson serta
contoh-contoh dari kerajaan/kingdom Plantae maupun Animalia, sedangkan pertanyaan terkait
dengan buku saku sebagai buku penunjang, jawaban guru berkisar pada kemungkinan dapat
membantu siswa dalam mempelajari, karena kepraktisan untuk dibawa.

Kelebihan dan Kekurangan :

 Jurnal ini sangat baik untuk dijadikan referensi bagi pengajar dalam bidang pendidikan
yang ingin membuat buku berbasis mind mapping
 Jurnal ini juga cukup baik untuk digunakan sebagai referensi oleh seorang peneliti yang
ingin mengkaji pengunaan mind mapping dalam bentuk buku saku
 Jurnal ini juga tersusun dengan rapih dan runtun, materi pun juga tersampaikan dengan
baik dan cukup lengkap
 Jurnal ini juga memiliki identitas yang lengkap

Kesimpulan :

Penelitian ini menyimpulkan, bahwa pengembangan media pembelajaran mandiri berupa


buku saku berbasis Mind Map (BIOMAP) sangat dibutuhkan siswa. Perencanaan
pengembangannya yang mengikuti sistem kerja otak, bersifat dinamis dengan beragam data
visual, variasi tampilan, dan pewarnaan (color full) menjadikan pengembangannya sangat
diharapkan. Keberhasilan dari pengembangan buku saku berbasis Mind Map ini sebagai
kelanjutan penelitian adalah perancangan desain buku saku, sehingga dibutuhkan
kerjasama/kolaborasi riset dengan pihak-pihak yang menguasai desain grafis.
RESUME JURNAL PENELITIAN KUALITATIF JURNAL 2

Judul : Evaluasi program pelaksanaan praktikum biologi kelas xi sma Se-kecamatan

umbulharjo yogyakarta semester ii Tahun ajaran 2013/2014


Volume :1

Tahun : 2014

Penulis : Nur Khamidah, Nani Aprilia

Latar Belakang :

Mata pelajaran Biologi yang merupakan kelompok IPA pada hakikatnya adalah produk,
proses, sikap, dan teknologi. Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses pendidikan nasional,
pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientific inquiry). Metode yang
paling tepat untuk merealisasikan pendekatan tersebut adalah secara eksperimen. Eksperi-men
merupakan cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan atau praktikum. Praktikum
akan lebih efektif untuk meningkatkan keahlian siswa dalam pengamatan dan meningkatkan
ketrampilan serta sebagai sarana berlatih dalam menggunakan peralatan. Selain itu dengan
praktikum siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu, aktif, kreatif, inovatif, serta
menumbuhkan kejujuran ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian dari Hasrudin dan Salwa (2012) bahwa frekuensi
pelaksanaan praktikum biologi selama semester gasal kelas XI di SMA Negeri Sekabupaten
Karo masih sangat rendah sebagaimana yang dituntut dalam KTSP. Dari 20 jenis praktikum
Biologi yang harus dilaksanakan ternyata pada sekolah tersebut yang paling tinggi melaksanakan
praktikum hanya 55% dari jumlah praktikum yang ada sedangkan yang paling rendah 10%. Bila
dirata-rata pelaksanaan praktikum biologi di SMA negeri se-Kabupaten Karo ada 30% yang
tergolong dalam kategori tidak baik.Hal tersebut terjadi karena kurangnya waktu yang tersedia
untuk pelaksanaan praktikum serta belum tercukupinya alat dan bahan bagi siswa. Data hasil
kegiatan praktikum biologi di salah satu SMA Kota Yogyakarta didapatkan bahwa penilaian
hasil praktikum hanya diambil dari aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan
psikomotorik belum dinilai. Padahal dari kegiatan praktikum peserta didik mendapatkan
pengalaman yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kecamatan Umbulharjo yang terletak di Kota Yogyakarta terdapat 1 SMA Negeri dan 7
SMA Swasta. Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) tahun 2014 diketahui
terdapat 4 SMA telah terakreditasi A, 2 SMA terakreditasi B, 1 SMA terakreditasi C, dan 1 SMA
belum terakreditasi di kecamatan tersebut. Dari seluruh SMA yang ada di Kecamatan
Umbulharjo tidak semua memiliki program kelas IPA untuk kelas XI. Untuk mengetahui
kegiatan praktikum biologi di SMA yang memiliki program kelas IPA, maka perlu kiranya untuk
dilakukan evaluasi program pelaksanaan praktikum biologi kelas XI SMA se-Kecamatan
Umbulharjo Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui perencanaan pelaksanaan praktikum Biologi yang terkait kesiapan guru, laboran,
siswa dan sarana prasarana, mengetahui proses praktikum, serta hasil penilaian praktikum siswa
kelas XI IPA dalam proses praktikum Biologi di SMA se-Kecamatan Umbulharjo.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan praktikum


biologi kelas XI SMA se-Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta semester II tahun ajaran
2013/2014.

Metode :

Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi yaitu mengungkapkan gejala-gejala yang
ada pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biologi SMA
Negeri 8 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April sampai dengan dengan Mei 2014.Subjek penelitian yakni kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bagian sarana dan prasarana, guru biologi kelas XI, laboran, dan siswa kelas XI
IPA. Objek penelitian yang diteliti adalah pelaksanaan praktikum biologi. Sampel penelitian ini
adalah 2 sekolah yang masih melaksanakan kegiatan praktikum biologi di semester II tahun
ajaran 2014/2015 yaitu SMA Negeri 8 Yogyakarta dan 1 SMA dan SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive Random
Sampling.

Hasil :

Pembelajaran biologi di SMA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientific


inquiry) karena hakikat dari pelajaran biologi adalah produk, proses, sikap, dan
teknologi.Sehingga pembelajaran biologi tidak lepas dari kegiatan praktikum. Kegiatan
praktikum hendaknya dilaksanakan di laboratorium yang didukung oleh sumber daya manusia
dan sarana prasarana laboratorium.

Persiapan laboran di kedua SMA Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta sudah baik, hal ini
dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa laboran telah mempersiapkan alat dan bahan sesuai
dengan yang ada pada buku petunjuk praktikum ataupun sesuai dengan yang diinstruksikan oleh
guru biologi. Selain itu laboran juga telah menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum. Hal
ini telah sesuai dengan dimensi kompetensi professional laboran yang terdapat pada
Permendiknas Nomor 26 Tahun 2006.

Berdasarkan analisis hasil observasi terhadap siswa pada saat kegiatan praktikum biologi
kelas XI SMA N 8 Yogyakarta di laboratorium diketahui termasuk pada kriteria baik dengan
angka sebesar 66.6%. Sedangkan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta termasuk kriteria cukup
dengan persentase 50%. Dari hasil pengamatan rata–rata siswa sudah melaksanakan keenam
aspek komponen pada proses kegiatan dengan baik, kecuali pada aspek buku petunjuk praktikum
yang dimiliki siswa, kecermatan siswa dalam membaca buku petunjuk praktikum dan diskusi
yang dilakukan siswa. Jumlah siswa yang memiliki buku petunjuk praktikum, mem-baca buku
petunjuk praktikum dengan cermat dan melaksanakan diskusi kurang dari 50%.

Kelebihan dan Kekurangan :

 Jurnal ini sangat baik untuk dijadikan referensi bagi pengajar dalam bidang pendidikan
yang ingin meninjau minat siswa dalam melakukan praktikum
 Jurnal ini juga cukup baik untuk digunakan sebagai referensi oleh seorang peneliti yang
ingin mengkaji mengevaluasi kegiatan praktikum serta melihat kesiapan siswa,guru
sarana dan prasarana.
 Jurnal ini juga tersusun dengan rapih dan runtun, materi pun juga tersampaikan dengan
baik dan cukup lengkap
 Jurnal ini juga memiliki identitas yang lengkap

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan praktikum yang dilakukan guru dan labo-ran SMA se-
Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta sudah baik, kesiapan siswa dengan presentase paling tinggi
sebesar 62, 88% termasuk kategori baik, serta kesiapan sarana dan prasarana laboratorium
termasuk dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 92,65%. Proses praktikum biologi kelas
XI sudah berjalan dengan baik, sudah terlihat adanya kerjasama antara guru, laboran, dan siswa.
Pada aspek kegiatan praktikum yang dilaku-kan siswa didapatkan presentase paling tinggi
sebesar 66,66%. Hasil penilaian praktikum biologi siswa kelas XI di SMA se-Kecamatan
Umbuharjo Yogyakarta hanya diambil dari aspek kognitif.

Anda mungkin juga menyukai