Tujuan Pembelajaran
3.4.1 Melalui Bahan ajar siswa mampu mendeskripsikan ciri Archaebacteria dan eubakteria
3.4.2 Melalui vidio pembelajaran siswa mampu Menganalisis bentuk bentuk bakteri
minimal 3
3.4.3 Melalui kegiatan media puzzle siswa mampu Menentukan letak struktur sel bakteri
berserta fungsinya minimal 5.
3.4.4 Melalui bahan ajar siswa mampu Menguraikan reproduksi seksual dan aseksual pada
bakteri
3.4.5 Melalui LKPD Siswa mampu Menyajikan data perbedaan ciri Archaebacteria dan
Eubacteria dalam bentuk tabel minimal 5
3.4.6 Melalui media ceramah siswa mampu menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan
sehari-hari minimal 3
ORGANISME PROKARIOT
Pengertian Archaebakteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana uniseluler mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon dan secara
biokimia berbeda dengan Eubacteria. Selain itu sifat Archaebacteria yang lain ialah bersifat
anaerob, yang dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia dan
hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan
lingkungan asam. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada saat ini.
Jenis Archaebacteria
Bakteri metanogen.
Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil
ekstrem, bersifat aerob dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan ditambak
garam laut. Pada saat terjadi penggadaan sel dari halobakterium yang mengandung
karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu Halobakterium dan Halococcus
dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl 3,5 hingga 5 molar serta mampu
memanfaatkan energi cahaya untuk metabolism tubuhnya.
Bakteri termo-asidofil dalam kelompok ini terhimpun Archaebacteri yang bersifat
nonmetanogen yang berbeda-beda. Didalamnya juga terdapat wakit autotrof dan
heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil serta aerob dan anaerob.
Ciri-ciri Aecheabacteria
Pada awalnya Archaea merupakan salah anggota dari dunia prokariota yang
mempunyai ciri belum mempunyai pembagian ruang (kompartemensasi) yang jelas
diantara komponen-komponen selnya. Sehingga semua komponen selnya, termasuk
bahan genetiknya terletak di dalam membran sitoplasma (Yuwono 2005). Sebagian besar
Archaea tidak berbeda nyata ketika diamati menggunakan mikroskop cahaya, bahkan
dengan resolusi paling tinggi sekalipun. Padahal secara biokimia dan genetik mereka
berbeda dari bakteri yang sebenarnya.
Pengertian Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang bersifat prokariot inti dan organelnya tidak
mempunyai membrane, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik serta memiliki dinding sel yang
tersusun dari peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus terpisah-pisah
atau membentuk koloni berupa rantai serta bertindak sebagai decomposer pengurai. Bakteri ini
hidup secara parasit dan patogenik.
Akan tetapi ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Eubacteria menjadi
unsure yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan eleman lain. Selain itu
beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam
filum yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif. Spirochaet, prochlorophyta dan
Cyanobacteria.
Ciri-ciri Eubacteria
Kelas Eubacteria
Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak. Beberapa kelas dalam
Eubacteria ialah sebagai berikut.
Kelas Azotobacteraceae
Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kela Azotobacteraceae ialah sel berbentuk batang,
hidup bebas didalam tanah mirip sel khamir dan pada kondisi aerob dapat menambah N
misalnya Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus dan Azotobacter agilis.
Kelas Rhizobiaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae ialah sel berbentuk batang atau bercabang,
bersimbiosis denga legominosae, membentuk bintil akar dan mengonversi nitrogen udara
yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae misalnya Rhizobium leguminosarum
membentuk bintil akar pada akar lathyrus Pisum Vicia : Rhizobium japonicum pada kedelai :
Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Kelas Micrococcaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae ialah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni
tetrad serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya Sarcia dan Staphyloccus aureus
yang bersifat pathogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit
Kelas Enterobacteriaceae
Kelas Lactobacillaceae
Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat
contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt, Streptococcus
pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia serta
Diplococcus pneumonia sebagai penyebab pneumonia.
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora
misalnya Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum yaitu
bakteri anaerob penambat N2.
Kelas Neisseriaceae
Bentuk Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar,yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
Monococcus, jika kecil dan tunggal contoh : neiserria
Diplococcus, jka bergandanya dua-dua contoh : Diplococus pneumoniae
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar, contoh : pediococcus
cerevisiae
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus, contoh : sarcina ventriculi
Staphylococcus, jika bergerombol, contoh : staphylococcus aureus
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai, contoh : streptococcus lactis
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
Monobasilus, bakteri berbentuk batang jika ditemukan dalam keadaan tunggal contoh :
eschericia coli)
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua contoh: Renibacterium salmoninarum
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai contoh : streptobasil
4. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran . contoh : vibrio cholerae
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran contoh : helicobacter pylori
Spiroseta, berbentuk spiral tubuhnya dapat memanjang dan memendek contoh : treponema
pallidum
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama.
Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang
sudah tua.
Struktur Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-ciri
umumnya adalah memiliki 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti sel (prokariot),
dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Kali ini, kita akan mempelajari bakteri sejati, yaitu
eubacteria.Berbeda dengan archaebacteria yang juga termasuk ke dalam kingdom Monera,
eubacteria memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Pada eubacteria juga terdapat
cyanobacteria, yaitu ganggang hijau-biru yang dapat berfotosintesis.
Jika kita perhatikan gambar di atas, kita bisa membagi struktur pada bakteri menjadi dua,
yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari dinding sel, kapsul, membran sel,
flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan
plasmid.
Kapsul
Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari
air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang terkumpul
kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan lapisan
lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga sel dari kekeringan, membantu melekatkan
diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri. Kapsul pada bakteri patogen juga
berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang.
Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus pneumonia.
Dinding Sel
Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang
berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga berfungsi sebagai lapisan
pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.Berdasarkan lapisan dinding
selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram mengelompokkan bakteri menjadi
dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan
peptidoglikan tebal yang akan berwarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri
Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan berwarna merah atau merah
muda jika diberi pewarna Gram.
Membran Sel/Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya
semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya zat ke dalam dan ke luar sel
bakteri.
Pili
Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela,
tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan
pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.
Flagela
Flagela yang juga disebut bulu cambuk terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai
alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma (vibrio), dan spiral.
Sitoplasma
Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik
(protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma
merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.
Ribosom
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.
Nukleoid
Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.
Plasmid
Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang ingin
disisipkan pada bakteri.
Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri terjadi secara aseksual dan seksual diuraikan sebagai berikut:
a. Reproduksi Secara Seksual
1) Transduksi
perkawinan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Dengan adanya
rambut halus (fili) pada permukaan dinding sel kelamin jantan yang dapat
berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina. Contoh bakteri yang
bereproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti
Escherichia coli, Salmonella sp, dan Pseudomonas sp (Afifah, 2015).
b. Reproduksi Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara membelah diri (Binary
fission). Hal ini dapat berlangsung melalui tiga fase yaitu:
1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
3) Fase ketiga, terbentuk dua sel baru yang identik. Bakteri akan membelah
menjadi 2 sel anakan, dari 2 menjadi 4 kemudian seterusnya. Setelah
terbentuknya dinidng sel, maka pembelahan biner tidak akan terjadi. Bakteri
akan membelah diri setiap 15-20 menit dalam kondisi yang ideal. Selain
mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi
oleh faktor suhu, sinar matahari, kelembapan, dan zat kimia (Afifah, 2015).
Peranan bakteri
Bakteri yang merugikan manusia
Bakteri merupakan satu-satunya organisme yang menunjukkan distribusi
(penyebaran) hidup yang kosmopolit alias dapat hadir di semua lokasi dan kondisi.
Bakteri dapat ditemukan di udara, air, tanah, salju dan di dalam tubuh organisme lainnya.
Bakteri juga dapat ditemukan pada daerah dengan suhu sangat rendah maupun suhu yang
sangat tinggi seperti pada kelompok Archaebacteria.
Karena bakteri dapat hidup di berbagai tempat, maka keberadaan mikroorganisme
ini dapat menimbulkan efek yang besar bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Mungkin
kalian lebih sering mendengar kerugian yang diakibatkan oleh bakteri dibandingkan
keuntungan yang dihasilkan bakteri. Bakteri dapat menimbulkan kerugian baik bagi
manusia, hewan maupun tumbuhan terutama karena bakteri dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit. peranan Bakteri yang Merugikan Bagi Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Bacillus anthracis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Anthraks pada hewan
ternak seperti sapi, kerbau, domba dan sebagainya.
Actinomyces bovis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Bengkak rahang pada
sapi.
Streptococcus agalactia adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Radang payudara
pada sapi.
Cyptophaga columnaris adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan.
Brucella abortus adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Bruselosis (keguguran
kandungan) pada sapi dan dapat menular kepada manusia jika meminum susu yang tidak
di-pasteurisasi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bakteri dapat hidup dalam tubuh
organisme lain di mana organisme yang ditumpanginya merupakan inang bagi bakteri. Di
dalam sel inang, bakteri dapat menghancurkan semua organela sel sehingga sel inang
menjadi rusak. Selain manusia dan hewan, organisme yang dijadikan inang bagi bakteri
adalah tumbuhan. Dengan demikian, bakteri juga dapat menimbulkan penyakit bagi
tumbuhan. Berikut ini adalah 7 macam bakteri yang menyebabkan penyakit pada
tumbuhan.
■ Xanthomonas citri adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kanker pada batang
jeruk.
■ Erwina tracheiphila adalah bakteri yang menyebabkan busuk daun pada tanaman labu.
Selain hidup parasit di dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan, beberapa
jenis bakteri saprofit hidup pada bahan makanan. Akibatnya dapat merusak serta
meracuni bahan makanan tersebut. Racun yang ditimbulkannya sangat membahayakan
kesehatan manusia. Berikut ini beberapa jenis bakteri yang menyebabkan kerusakan pada
bahan makanan.
■ Leuconostoc mesentroides adalah bakteri penghasil lendir pada makanan yang telah
lama dan basi.
■ Salmonella sp. merupakan bakteri yang umum ditemukan dalam produk daging
unggas. Bakteri ini menghasilkan endotoksin yang merupakan racun dalam makanan.
■ Aspergillus flavus adalah bakteri yang dapat merusak biji kacang-kacangan yang
disimpan dan menghasilkan racun aflatoksin yang berbahaya.
■ Acetobacter adalah bakteri yang merubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehingga
dapat merugikan perusahaan anggur.
Tidak semua bakteri nitrifikasi yang hidup di dalam tanah bersifat menguntungkan
karena ada beberapa jenis bakteri yang juga hidup di dalam tanah namun bersifat merugikan.
Kerugian terjadi akibat sebuah proses yang dinamakan denitrifikasi yang merupakan
kebalikan dari proses nitrifikasi.
Proses ini merupakan perubahan nitrat menjadi nitrit kemudian amoniak melalui
proses reduksi. Amoniak tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan sehingga pemupukan urea
yang diberikan oleh petani tidak akan optimal. Contoh bakteri denitrifikasi adalah
Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
Bakteri yang menguntungkan manusia
1. Lactobacillus acidophilus
Lactobacillus acidophilus adalah salah satu jenis bakteri yang
menguntungkan. Probiotik Lactobacillus acidophilus pun telah digunakan untuk
menangani infeksi bakteri di vagina dan diberikan dokter secara supositoria
(tabung khusus yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus untuk memasukkan
obat). Selain menangani infeksi, Lactobacillus acidophilus juga dikonsumsi dalam
bentuk pil untuk mencegah dan menangani diare. ada makanan, Lactobacillus
acidophilus dapat ditemukan pada produk kedelai yang difermentasikan, seperti
miso dan tempe.
2. Lactobacillus rhamnosus GG
Bakteri Lactobacillus rhamnosus GG digunakan untuk menangani diare
wisatawan, jenis diare yang kerap dialami para pelancong. Bakteri yang
menguntungkan manusia ini pun dapat membantu diare yang disebabkan oleh
bakteri Clostridium difficile atau pun diare yang dipicu oleh antibiotik.
Selain diare, Lactobacillus rhamnosus GG juga menjadi bakteri yang
menguntungkan karena dapat mencegah eksim pada bayi.
3. Lactobacillus salivarius
Probiotik ini dipercaya dapat membantu menghambat pertumbuhan
Helicobacter pylori (H. pylori). H. pylori merupakan bakteri yang memicu
terjadinya tukak lambung.
4. Lactobacillus plantarum
Lactobacillus plantarum adalah bakteri yang menguntungkan dengan cara
membantu meningkatkan imunitas untuk melawan infeksi bakteri penyebab
penyakit.
5. Bifidobacteria bifidum
Bakteri yang menguntungkan manusia satu ini dapat membantu melawan
bakteri yang tak sehat. Menurut studi, Bifidobacteria bifidum juga membantu
meredakan gejala irritable bowel syndrome (IBS), gangguan kronis pada usus
besar. Apabila dikombinasikan dengan Lactobacillus acidophilus, probiotik
Bifidobacteria bifidum berpotensi untuk mencegah eksim pada bayi yang baru
lahir.
6. Bifidobacteria infantis
Bifidobacteria infantis juga diyakini sebagai bakteri yang menguntungkan
manusia dengan membantu meredakan gejala IBS, termasuk perut kembung dan
sakit di bagian perut.
7. Bifidobacteria lactis
Bakteri yang menguntungkan ini ditemukan ahli dapat menurunkan kadar
kolesterol pada wanita, serta pada orang yang menderita diabetes tipe 2.
8. Bifidobacteria brefe
Bakteri yang menguntungkan berikutnya dapat hidup di saluran
pencernaan dan vagina. Di kedua tempat tersebut, ia dapat melawan bakteri
penyebab infeksi ataupun jamur. Bakteri ini juga membantu tubuh menyerap
nutrisi dengan memfermentasi gula. Selain itu, ia dapat memecah serat tanaman
dan membuatnya mudah dicerna.
9. Bifidobacteria animalis
Bakteri baik ini membantu saluran pencernaan melawan bakteri jahat yang
dibawa melalui makanan. Selain itu, bakteri yang menguntungkan manusia ini
juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.
10. Streptococcus thermophiles
Probiotik Streptococcus thermophilus dapat menghasilkan enzim laktase.
Enzim ini diperlukan tubuh untuk mencerna gula yang ada dalam susu dan produk
susu lain. Beberapa studi pun menunjukkan bahwa bakteri yang menguntungkan
tersebut mampu mencegah intoleransi laktosa.
Dampak Menguntungka
Bidang Lingkungan
Peran bakteri di bidang lingkungan salah satunya adalah sebagai dekomposer yang
menguraikan bangkai dan sampah, penghasil biopeptisida (Bacilus thuringiensis),
membantu fiksasi nitrogen dan membantu meningkatkan kesuburan tanah.