Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

NAMA/NIM Dila Nurhidayah / 22010044096

Petunjuk:
1. Bacalah dan cermati RPS Pembelajaran SainsMat bagi ABK!
2. Bacalah dan pilihlah artikel terkait sains dan matematika bagi ABK pada Google
Scholar Asri Wijiastuti
3. Bacalah dan cermati artikel dari berbagai jurnal terkait dengan pembelajaran
sanins dan matematika bagi ABK
4. Jawablah seluruh pertanyaan berikut.
5. Semua pertanyaan yang sudah terisi dapat dikumpulkan kembali ke vinesa
1. Setelah membaca dan mencermati RPS Pembelajaran SainsMat bagi ABK,
diskripsikan tujuan dan ruang lingkupnya?
Jawab:
Tujuan dari mata kuliah pembelajaran sainsmat bagi ABK adalah memastikan
PDBK mendapatkan akses yang sama dibidang sains, teknologi dan matematika
melalui pembelajaran sainsmat berbasis STEM. Mampu memberikan
pemahaman, pengetahuan dan pengalaman nyata dari beberapa strategi
mengajar sains mulai dari eksperimen, teknologi, virtual dan manipulativ
penyelesaian masalah dengan tujuan akhirnya yaitu mampu menyusun rencana
pembelajaran sains dan matematika berbasis MBKM bagi ABK,
mendemonstrasikan alat percobaan sains dan matematika bagi ABK dan
menemukan solusi yang alternatif dalam menyelesaikan permasalahan di kelas
sains dan matematika.
Ruang Lingkupnya meliputi :
- penerapan dasar dan prinsip kurikulum
- strategi pembelajaran
- teknologi yang digunakan
- mendemonstrasikan hasil
- merancang dan membuat alat percobaan
- membuat rencana pembelajaran sains dan matematika bagi ABK

2. Eksplorasi artikel dari google scholar Asri Wijiastuti, buatlah ringkasan dari dua
artikel yang sudah Anda download?
Jawab:

Artikel 1

Buku Panduan Guru Keterampilan Pembuatan Boneka Hortikultura


(Horta) bagi Siswa Tunarungu

Proses pembelajaran tentunya akan lebih efektif jika bisa


memanfaatkan sekaligus mensinkronkan semua komponen dengan baik.
Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

pembelajaran karena dengan adanya buku panduan di dalam proses belajar


mengajar diharapkan guru lebih mudah untuk menjelaskan apa yang ada di
dalam buku panduan. Anak tunarungu manurut (Fitriawan, 2016) adalah
anak yang kehilangan kemampuan mendengar,baik kehilangan kemampuan
mendengar sebagian atau kehilanganakemampuan mendengar total.
Karena hal tersebut anak mengalami kesulitanadalam belajar
berkomunikasi, berbahasa, perkembangan kepribadian, dan sosial emosinya.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian ke SLB-B Negeri
Tulungagung dan mewawancarai salah satu guru ditengah kegiatan SLB
tersebut, ada salah satu siswa yang sangat senang dan membuat kerajinan
dengan baik. Ketika peneliti menanyakan apakah ada modul atau panduannya,
guru tersebut tidak memiliki panduannya. Semua yang diajarkan hanya
mengandalkan internet jadi tidak bertahap atau bisa dibilang setengah setengah.
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti membuat Buku Panduan Guru
Keterampilan Pembuatan Boneka Hortikultura (Horta) bagi Siswa Tunarungu
untuk mendukung keterampilannya sehingga bisa mengerjakannya secara
mandiri dengan hasil yang baik. Media yang dibuat yaitu keterampilan
pembuatan boneka Hortikultura (horta). Boneka horta atau hortikultural
merupakan media tanam yang berbentuk boneka. Pengajaran boneka
hortikultura ini, siswa juga dapat mengenal tentang budidaya tanaman yang
intensif dan produknya bisa digunakan manusia sebagai bahan pangan,
obat, bumbu, maupun sebagai pelindung serta penyaman lingkungan
(tanaman hias) sehingga banyak tanaman yang dapat dibudidayakan
dalam pelaksanaan pengajaran keterampilan hortikultura.
Dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan rancangan produk
baru, menguji keefektifan produk yang telah ada, serta mengembangkan
dan menciptakan produk baru. Melalui 3 Tahap yaitu Tahap Definisian, Tahap
Perencanaan Design, Tahap Pengembangan sampai dengan analisis
menghasilkan Hasil penelitian yang6 sudah dikatakan layak oleh para ahli
materi, media dan ahli PLB. Hasil yang diperoleh dari validator ahli materi
yaitu 97,8%, hasil yang diperoleh dari Validator ahli media yaitu 96,8%
dan hasil yang diperoleh dari validator ahli PLB yaitu 95,7%. Berdasarkan hasil
validator materi, media dan ahli PLB maka buku panduan pembuatan
boneka hortikultura diyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran keterampilan bagi siswa tunarungu.

http://ojs.unublitar.ac.id/index.php/jprp/article/view/686/606

Artikel 2

PREVALENSI ANAK KESULITAN BERHITUNG DI SD: ASESMEN


MATEMATIKA BERBASIS KURIKULUM

Siswa berkesulitan belajar adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam


tugas-tugas akademik Khusus maupun umum, baik disebabkan oleh adanya
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

disfungsi neurologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain schingga


prestasi belajarnya rendah dan Neo anak beresiko tinggal kelas (Yusuf, 2003:
59). Fakta dilapangan memang terdapat banyak anak yang mengalami kesulitan
belajar dan terbukti juga dalam hasil prevalensi dari beberapa wilayah
menujukan kenaikan prevalensi yang tinggi.
Untuk mengetahui siswa tersebut apakah mengalami kesulitan belajar dapat
dilakukan dengan cara memberikan asesmen kepada setiap siswa. Asesmen
adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan
digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan
dengan anak tersebut Lerner
(1988) (dalam Abdurtahman, 2012.54.
Sebagai contoh dari prevalensi hasil penelitian berikut :
Sekolah Dasar Se Kecamatan Pauh Padang dengan didapatkan bahwa siswa
yang mengalami kesulitan belajar membaca sebanyak 59%, siswa yang
mengalami kesulitan belajar menulis sebanyak 74,92%, siswa yang mengalami
kesulitan belajar berhitung sebanvak 74,40%.
Siswa-siswa tersebut mengalami masalah dalam bidang akademik dan
memerlukan layanan pendidikan khusus. lika anak berkesulitan belajar tersebut
tidak mendapatkan lavanan khusus bisa kita bavangkan saja berapa banyak
siswa yang akan terancam tinggal kelas bahkan beresiko tinggi bisa putus
sekolah.
Berdasarkan permasalahan di atas dan minimnya informasi tentang
prevalensi anak berkesulitan berhitung maka, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul
"Prevalensi Anak Kesulitan Berhitung di SDN Jabon 1 Jombang : Asesmen
Matematika Berbasis Kurikulum".
Dengan tujuan agar peneliti mendapatkan data prevalensi dari adanya anak
kelas 1 sampai 4 yang mengalami kesulitan berhitung menggunakan asesmen
matematika berbasis kurikulum di SDN Jabon 1 Jombang.
Menggunakan metode yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuntitatif.
Mulai dari pengumpulan data Populasi, Variabel, Definisi Oprasional,
Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
Dengan hasil akhir Siswa yang mengalami kesulitan berhitung pada tes tulis
mendapat nilai akhir dibawah 49%. Hal ini memiliki kesamaan teori dengan
Helen Keller Internasional (2009) bahwa jika nilai akhir anak dibawah 49%
maka tingkat penguasaan ketrampilan diposisikan pada kelompok frustration
level : vaitu tingkat pemahaman yang dikategorikan rendah dan dapat
dikategorikan anak tersebut kemungkinan mengalami kesulitan berhitung.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa siswa yang mengalami kesulitan
berhitung di SDN Jabon 1 Jombang berjumlah sebanyak 16 siswa (24%) yang
terdiri dari 10 siswa (15%) yang berjenis kelamin laki-laki dan 6 siswa (9%)
yang berjenis kelamin perempuan. Itulah hasil penelitian tentang prevalensi
anak kesulitan berhitung di SDN Jabon 1 Jombang.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
khusus/article/download/17669/16113
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

3. Download tiga artikel yang membahas pembelajaran sains, selanjutnya buat


resume
Jawab:

Artikel 1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS


ANDROID DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA
BERKEBUTUHAN KHUSUS

Kemajuan teknologi yang mewarnai perkemabangan jaman di masa


sekarang memberikan implikasi yang sangat besar terhadap perkembangan
dunia pendidikan dan pembelajaran. Program pendidikan yang tepadu dan
terarah dapat memberikan multiflier effect dan nurturing effect hampir pada
semua sisi pembangunan pendidikan (Darmawan, 2013). Seorang anak
dikategorikan berkebutuhan khusus jika memiliki kesulitan dalam belajar.
Seorang anak yang memiliki kesulitan dalam belajar sehingga memerlukan
pelayanan pendidikan khusus. Bahan ajar adalah salah satu aspek penting dalam
pembelajaran (instruksional).
Proses instruksional dibangun berdasarkan strategi instruksional, strategi
tersebut berbentuk sintesis dari langkah-langkah kegiatan instruksional,
metode, media dan alat, dan waktu yang diperlukan untuk menyajikan bahan
instruksional (instructional content) ke arah pencapaian tujuan 9. (Dick &
Carey,
2015) menjelaskan bahwa "instructional materials mengacu pada any
preexisthing materials that are being in corporate as well as to those materials
that will be specifically develop for objectives".
Rumusan in menjelaskan bahan ajar mengacu bahan yang secara khusus
dikembangkan untuk tujuan tertentu.
Penelitian yang mengkaji tentang penggunaan bahan ajar digital dalam
pembelajaran menunjukan bahwa bahan ajar digital layak digunakan dalam
pembelajaran (Musdzalifah & Rohayati, 2018). Dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap PDBK SMALB Yayasan Karya
Bhakti Garut. Hasil akhir dari pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrument tes dan analisis adalah bahan ajar digital berbasis
android untuk peserta didik berkebutuhan khusus pada mata pelajaran IPA
untuk peserta didik berkebutuhan khusus dinyatakan efektif digunakan dalam
pembelajaran.

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOEAI/article/download/2149/1360
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

Artikel 2

Pelaksanaan Pembelajaran IPA bagi Anak Autis di Sekolah Penelenggara


Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi adalah pemberian layanan pendidikan yang terbuka untuk


keseluruhan orang serta mengakomodasikan segala keinginan yang disesuaikan
dengan keadaan tiap-tiap orang (Kustawan, 2013). Pembelajaran ilmu
pengetahuan alam sedari kecil akan menjadikan generasi dewasa yang adar akan
ilmu pengetahuan alam agar bisa menghadapi berbagai cobaan kehidupan
dalam dunia ang semakin bersaing dalam berbagai keunggulan, hingga mereka
bisa ikut serta memilih dan nengembangkan pengetahuan agar dipakai untuk
pengambilan keputusan. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan
di SD 21 Parak Kopi Padang dari apa yang disampaikan kepala sekolah dalam
pembelajaran berlangsung anak mampu mengikuti pembelajaran serta anak
lebih unggul dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan pernah mengikuti
kegiatan seleksi lomba Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N),
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan anak mendapatkan juara 3
pada Olimpiade Sains
Nasional (OS) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus tingkat Provinsi
Sumatera Barat 2017
Disinilah profesionalitas guru diuji yang mana guru memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam mengajar, mendidik serta membimbing anak
berkebutuhan khusus. Adapun subjek penelitian adalah hal, orang, atau tempat
data untuk veriabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Hail penelitian
mengenai pelaksanaan pembelajaran didapat dari hasil observasi, wawancara
dan studi dokumentasi, maka selanjutnya dilaksanakan pembahasan yang
dikaitkan dengan teori-teori yang relevan kemudian akan disesuaikan dengan
fokus penelitian. Salah satu contoh pembelajaran akademik yang diajarkan
kepada anak autis adalah pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Disini akan
dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi anak
Autis di sekolah penyelenggara pendidikan Inklusi. Strategi belajar yang
digunakan oleh guru adalah stategi pembelajaran inkuiri, yang mana strategi
belajar in sangat cocok sekali dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam
yang menumbuhkan rasa ingin tahu siswa akan pengetahuan alam dan
lingkungan sekitarnya. Pengetahuan anak ditingkatkan dari pengetahuan-
pengetahuan yang didapat secara sadar. Proses belajar siswa merupakan bagian
dari peningkatan pengalaman melalui pertemuan antara anak autis dengan guru
dan teman-teman sekolahnya, dan mempelajari apa yang telah anak autis dapat
dari berbagai materi dan sumber belajar. Sat anak mendapat prestasi di kelas
anak mendapatkan apreasi seperti tepuk tangan, ucapan selamat, ucapan pintar
dan ucapan hebat agar memotivasi anak dalam belajar.

https://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/download/103636/101931
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

Artikel 3

METODE EKSPERIMEN TERHADAP KONSENTRASI ANAK


BUTUHAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN SAINS

Anak merupakan subyek dalam pembelajaran sains. Pembelajaran sains


pada hakikatnya meru-pakan pembelajaran yang memberikan pengetahuan
pada anak tentang dunia disekitar mereka. Anak diajak untuk bisa mengamati
apa yang ada dilingkungan serta perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungannya.
Hal-hal yang sederhana yang terjadi dilingkungan merupakan pembelajaran
sains bagi anak. Kegiatan Sains dapat dilakukan dengan ber-bagai cara sesai
dengan kemampuan guru dalam menyampaikan. Kelebihan metode eksperimen
sebagai berikut.
Pertama, metode in dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran
tau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku. Kedua, anak didik dapat mengem-bangkan sikap untuk
mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan bar dengan pen-emuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Penelitian in dilaksanakan di Sekolah Luar
Biasa (SLB) di Kota Semarang dalam Agustus hingga
Oktober 2012, pada kelompok anak usia dini usia 2-5 tahun. Dengan teknik
pengumpulan data, reduksi data, display atau penyajian data, dan verifikasi atau
penarikan kesimpulan. Dengan hasil akhirnya adalah data hasil hasil pre test
dan post test kemampuan konsentrasi anak berke-butuhan khusus dalam materi
pembelajaran sains dengan mengunakan metode eksperimen sederhana.

https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/download/7700/5510

4. Download tiga artikel yang membahas pembelajaran matematika bagi ABK,


selanjutnya buat resume?
Jawab:

Artikel 1

PENELITIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


BAGI
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI INDONESIA

Di Indonesia sudah banyak melakukan penelitian penelitian di mata


pelajaran matematika untuk anak anak umum sampai anak berkebutuhan
khusus. Namun, tidak semua terimplementasikan dengan baik. Tujuan dari
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

penelitian ini adalah meneliti pengimplementasian mata pelajaran matematika


bagi anak berkebutuhan khusus.
Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan seluruh
penelitian tersebut ke dalam beberapa kategori yang berhubungan dengan
penelitian implementasi pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia.
Penelitian yang menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR)
yang digunakan untuk mengindentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan
menafsirkan penelitian-penelitian pada topik implementasi pembelajaran
matematika pada ABK di Indonesia. Terkumpul 17 data dari Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia pada kategori Sinta 1 dan 2. Hasil dari penelitian ini adalah
memberikan informasi yang komprehensif seputar penelitian implementasi
pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia, sehingga dapat menjadi
referensi selanjutnya.

https://www.researchgate.net/profile/Rully-
Prahmana/publication/355021813_PENELITIAN_IMPLEMENTASI_PEMB
ELAJARAN_MATEMATIKA_BAGI_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSU
S_DI_INDONESIA/links/61580a1be7bb415a5d4c5ca0/PENELITIAN-
IMPLEMENTASI-PEMBELAJARAN-MATEMATIKA-BAGI-ANAK-
BERKEBUTUHAN-KHUSUS-DI-INDONESIA.pdf

Artikel 2

Pembelajaran Matematika Anak Berkebutuhan Khusus Dalam


Pendidikan Inklusif Sdn Benua Anyar 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran
2014/2015

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk meneliti perencanaan, pelaksanaan,


evaluasi pembelajaran dan aktivitas Guru, GPK dan ABK selama Pembelajaran
Matematika di SDN Benua Anyar 4 Banjarmasin. Dengan menggunakan
penelitian pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, dengan subjek penelitian
adalah guru kelas (pengajar), guru pendamping, 1 siswa tunagrahita dan 1 siswa
autis. Adapun objek dari penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika
diantaranya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Teknik pengumpulan data mulai dari teknik wawancara, observasi,
dokumentasi dan teknik pengolahan data hingga analisis yang menggunakan
metode induktif. Hasil akhirnya menunjukkan proses pembelajaran terlaksana
dengan baik, namun pada aspek pelaksanaan dan evaluasi masih terdapat
kekurangan.

https://idr.uin-antasari.ac.id/1249/
LK 1. Tujuan, Diskripsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran SainsMat bagi ABK

Artikel 3

Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Anak Berkebutuhan Khusus


Tipe Slow Learner

ABK Slow Learner atau lambat belajar pasti butuh waktu lebih lama
dibanding murid lainnya apalagi dalam memahami matematika yang memang
memerlukan tingkat fokus yang lebih. Untuk menjawab permasalahan tersebut
diadakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan
belajar matematika yang dialami PDBK slow learner di sekolah umum.
Menggunakan penelitian studi kasus metode kualitatif deskriptif. Dengan
subjek yang terdiri dari dua orang guru matematika dan satu orang anak
berkebutuhan khusus tipe slow learner. Hasil akhir penelitian ditemukan
penyebab kesulitan belajar matematika anak berkebutuhan khusus adalah belum
adanya fasilitas, bahan ajar dan hal lain yang seharusnya ada didapatkan murid
pada umumnya tapi belum didapatkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus
utamanya Slow Learner.

https://scholar.google.com/scholar?lookup=0&q=pembelajaran+matematika+a
nak+berkebutuhan+khusus&hl=en&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=169475474220
2&u=%23p%3DyC2hH9mviWoJ

Anda mungkin juga menyukai