Anda di halaman 1dari 18

Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 47

MISKONSEPSI MATERI GENETIKA DALAM BUKU BIOLOGI SMA KELAS


XII YANG DITULIS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN
KULON PROGO
MISCONCEPTION OF GENETIC MATERIAL ON SENIOR HIGH SCHOOL BIOLOGY
TEXBOOKS GRADE XIIth WRITING WITH CURICULLUM 2013 IN KULON PROGO

Oleh: Tri Suranti, Suratsih, M.Si, Ir. Victoria Henuhili, M. Si, Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Negeri
Yogyakarta, email: triranti19@gmail.com,

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidaknya miskonsepsi, (2) kategori miskonsepsi apa
saja yang ditemukan, (3) persentase masing-masing kategori miskonsepsi, dan (4) tingkat persentase miskonsepsi
yang ditemukan pada materi Genetika dalam buku biologi SMA Kelas XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum
2013 di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini termasuk penelitian analisis konten/isi dengan pendekatan
deskriptif. Sampel penelitian ini adalah tiga buku pelajaran biologi yang ditulis berdasarkan Kurikulum
2013 di Kabupaten Kulon Progo. Objek penelitian adalah konsep-konsep dengan unit analisis berupa teks
dan gambar. Analisis miskonsepsi dilakukan oleh tiga panelis didasarkan pada pengkategorian
miskonsepsi menurut Hersey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga
buku yaitu buku A, B dan C. Ditemukan kelima kategori miskonsepsi. Persentase setiap kategori
miskonsepsi pada konsep teks dan gambar dalam materi genetik dan pola heriditas secara berturut-turut
yaitu misidentifications (78,41% dan 3,17 %), oversimplifications (6,47 % dan 7,93 %),
overgeneralization (0,32 % dan 0 %), obsolete consepts and terms (1,29 %dan 0 %) dan
undergeneralisation (0,32 % dan 0 %). Persentase miskonsepsi paling tinggi ditemukan pada buku B (
18,99 %), buku A (17,90%) dan buku C (14,50%).

Kata kunci: miskonsepsi, materi genetika, buku SMA


Abstract
The aims of this research were to know (1) misconception, (2) the misconception categories, (3)
percentage of each misconception categories,(4) lavels of misconceptions at genetic material in senior
high school biology textbooks grade XIIth written with curriculum 2013 in Kulon Progo regency. This
research was a content analysis research with descriptive analysis. The sampel in this research was three
of biology textbook with curriculum 2013 in Kulon Progo regency. The object was genetic material
concepts and the analysis unit was text and pictures. Misconceptions analysed by three panelists. The
results (1) showed that three was misconception at the A, B and C books, (2) five misconception
categories found, (3) percentage of each misconceptions categories at the text and pictures in genetic
material and pattern of heredity: misidentifications (78,41 % and 3,17 %), oversimplifications (1,29 %
and 0 %) and undergeneralisation (0,32 % and 0 %, (4) percentage of misconceptions found most a high
at the B book (18,99%), A book (17,90%), and C book (14,50%).

Keywords: misconception, genetic material, senior high school texbooks

PENDAHULUAN Pendidikan dilaksanakan dalam suatu proses


Pendidikan merupakan usaha sadar untuk pembelajaran yang melibatkan beberapa
mengembangkan kemampuan peserta didik komponen yang saling berkaitan. Salah satu
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau komponen yang penting dalam proses
latihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pembelajaran adalah instrumental input, yaitu
yang lebih tinggi atau menghadapi dunia kerja. sarana dan prasarana yang terkait dan sangat
48 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

berpengaruh dengan proses pembelajaran, salah Adanya miskonsepsi pada buku pelajaran
satu contohnya adalah buku sebagai sumber dapat berakibat fatal bagi peseta didik. Apabila
belajar. miskonsepsi tidak segera diluruskan, maka akan
Buku pelajaran dijadikan sumber belajar terjadi miskonsepsi secara berulang-ulang yang
bagi peserta didik selain menggunakan media dan dapat mempengaruhi pemahaman tentang suatu
memanfaatkan lingkungan sekitar. Pemerintah konsep di masa depan. Beberapa penelitian telah
saat ini memberi kesempatan kepada penulis dan dilakukan untuk mengidentifikasi adanya
penerbit untuk menyusun buku sebagai rujukan miskonsepi pada buku pelajaran biologi yang
yang baik dan benar bagi guru dan peserta didik, disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Penelitian
karena buku pelajaran merupakan salah satu yang dilakukan oleh Ahmad Naharuddin
sumber belajar dalam proses pembelajaran. Ramadhan tentang identifikasi miskonsepsi
Banyaknya penerbit buku pelajaran menjadikan materi sistem saraf pada manusia dan Tri Ayunda
buku yang beredar berbeda-beda, sehingga Wijiningsih pada materi struktur-fungsi jaringan
Peranan guru dan peserta didik dalam memilih hewan. Kedua penelitian diatas menemukan
dan memutuskan buku pelajaran mana yang adanya miskonsepsi pada kedua materi tersebut.
dipakai dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Hasil penelitian tersebut membuka peluang
Salah satu kriteria baiknya mutu suatu terjadinya miskonsepsi pada materi biologi
buku pelajaran adalah kejelasan konsep. Konsep lainnya, karena belum semua materi biologi
yang dihadirkan pada buku teks tidak hanya harus diidentifikasi apakah mengalami miskonsepsi
benar dalam sudut pandang para ahli ilmu yang atau tidak.
bersangkutan namun juga perlu dijelaskan secara Genetika merupakan materi yang
terang dan seksama. Penjelasan yang kurang diberikan di kelas XII SMA. Salah satu konsep
lengkap dapat menimbulkan miskonsepsi pada dalam genetika adalah materi genetik, Konsep ini
peserta didik. Miskonsepsi diartikan sebagai cenderung abstrak bagi peseta didik, karena
penjelasan tentang suatu fenomena yang tidak pembahasannya ditingkat sel dan molekuler.
sesuai dengan makna, struktur, fungsi, komponen Peseta didik hanya bisa membayangkan dan
dan proses yang dimilikinya. melihat gambar tanpa bisa melihat langsung.
Miskonsepsi merupakan penjelasan suatu Padahal konsep materi genetik merupakan dasar
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian dari materi genetika, Satu lagi konsep yang
ilmiah atau pengertian yang diterima oleh pakar penting yaitu pola hereditas. Konsep pola
dalam bidang itu (Paul Suparno, 2005: 4). heriditas ini menjelaskan tentang hukum Mendel
Miskonsepsi Suatu konsep dapat mengalami dan pola pewarisan sifat. Banyaknya ragam pola
miskonsepsi karena termasuk kedalam salah satu pewarisan dan istilah-istilah persilangan,
lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification, memungkinkan munculnya kesalahan konsep
oversimplification, overgeneralization, obsolete atau miskonsepsi.
concepts and terms dan undergeneralisation.
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 49

Penelitian tentang miskonsepsi materi yang menerapkan Kurikulum 2013. Pengambilan


genetika pada buku SMA sudah banyak buku pelajaran yang dijadikan sampel melalui
dilakukan, khususnya pada buku pelajaran yang teknik sensus, yaitu menggunakan populasi
berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai objek penelitian.
(KTSP). Penerapan KTSP pada tahun 2016 ini Objek penelitian ini adalah konsep-konsep
akan digantikan dengan Kurikulum 2013, teks dan gambar pada submateri materi genetik
sehingga mengakibatkan buku pelajaran yang dan pola heriditas dalam buku biologi SMA kelas
beredar menjadi berbasis Kurikulum 2013. Oleh XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum 2013 di
karena itu penelitian miskonsepsi pada materi Kabupaten Kulon Progo.
genetika perlu dilakukan.
Prosedur
METODE PENELITIAN Penelitian analisis isi terhadap buku

Jenis Penelitian biologi, secara rinci dilakukan melalui langkah-


Penelitian ini merupakan penelitian langkah sebagai berikut,
analisis konten/isi (content analysis). Penelitian 1. Tahap Persiapan
ini menganalisis miskonsepsi pada konsep a. Melakukan survei ke 3 SMA di Kabupaten
genetika submateri materi genetik dan pola Kulon Progo yang menerapkan Kurikulum
heriditas dalam buku biologi SMA kelas XII. 2013 untuk memperoleh informasi mengenai
Miskonsepsi yang teridentifikasi kemudian buku biologi SMA kelas XII yang ditulis
dikategorikan menjadi 5 yaitu berdasarkan Kurikulum 2013 yang
Misidentification,Oversimplification, digunakan oleh siswa kelas XII semester I
Overgeneralization,Undergeneration,dan pada tahun ajaran 2015/2016. Daftar SMA
Obssolete Concept and Term. yang disurvei adalah SMA 1 Sentolo, SMA 1
Wates dan SMA 2 Wates.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan b. Mengumpulkan informasi tentang buku

Januari-Februari 2016, bertempat di Kabuaten pelajaran biologi SMA kelas XII semester I

Kuon Progo. yang digunakan di tiga SMA yang


menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten
Target/Subjek Penelitian
Kulon Progo.
Populasi penelitian adalah semua
c. Memberi kode pada buku yang akan
buku pelajaran Biologi kelas XII yang ditulis
dianalisis (A, B dan C).
berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon
d. Membuat lembar instrumen identifikasi
Progo dan digunakan oleh SMA yang
miskonsepsi.
menerapkan Kurikulum 2013. Sampel penelitian
e. Melakukan pengumpulan data tahap awal
adalah tiga buku pelajaran Biologi kelas XII yang
yaitu menentukan unit analisis berupa
ditulis berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabuaten
identifikasi kalimat-kalimat dalam teks dan
Kulonprogo Progo dan digunakan oleh SMA
50 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

gambar yang mengandung konsep dalam 15) Muhammad Jusuf dan Sagung Seto. 2001.
Genetika 1 Struktur dan Fungsi Gen.
buku pelajaran untuk materi genetik dan pola
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
heriditas.
16) Pai, Anna C. 1992. Dasar-Dasar Genetika
f. Mencari konsep pembanding melalui studi
Ilmu untuk Masyarakat Edisi Kedua.
pustaka yang merujuk pada buku standar. Terjemahan. Jakarta : Erlangga
17) Solomon, Eldra P, Linda R. Berg dan Diana
Buku standar yang dijadikan sebagai acuan
W. Martin. 2008. Biology 8th Edition.USA :
di antaranya, Thomson
18) Strickberger, Monroe W.1985. Genetics. New
1) Agus Hery Susanto. 2011. Genetika.
York: Macmillan
Yogyakarta: Garaha Ilmu
19) Sulaeman Rondonowu. 1989. Dasar-Dasar
2) Albert Bruce, D. Bray, J. Lewis, M. Raff,
Genetika. Jakarta: Depertemen Pendidikan
K. Robert, and J. D.Watson.1994. Biologi
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Molekul Sel Edisi Kedua. Jakarta :
Pendidikan Tinggi P2LPTK.
Gramedia
20) Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi
3) Campbell, Neil A., dan Jane B. Reece.
Sel.Yogyakarta: Graha Ilmu
2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Terjemahan.
21) Suryo. 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta:
Jakarta: Erlangga
UGM Press
4) Elford, Susan L dan William D
22) .1996. Genetika. Jakarta: Depertemen
Stainsfield. 2007. Schaum’s Outline:
Pendidikan dan Kebudayaan
Teori dan Soal-Soal Genetika.
23) .2007. Sitogenetika. Yogyakarta:UGM
Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Press
5) Elya Nusantarai. 2014. Genetika: Belajar
24) .2008.Genetika. Yogyakarta:UGM Press
Genetika dengan Mudah dan
25) Tim BSCS.2006. BSCS Biology: A Molecular
Komprehensif. Yogyakarta: Deepublish
Approach 9th Edition. Ohio: Mc Graw Hill
6) Fatchiyah, Estri Laras Ayuningtyas, Sri
26) Wallace, Robert.1998.Biology The World of
Widyarti, dan Sri Rahayu. 2011. Biologi
Life. London:Scott Formes and Company
Molekuler Prinsip Dasar. Jakarta:
27) Wayan Bawa. 1988. Dasar-Dasar Biologi
Erlangga
Sel. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan
7) Freid, Geeorge H dan George J
Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan
Hademenos. 2006. Biologi.Terjemahan.
Tinggi P2LPTK
Jakarta: Erlangga
28) Wildan Yatim.1996.Biologi Sel. Bandung:
8) Crowder, LV. 2006. Genetika Tumbuhan.
Tarsito
Terjemahan. Yogyakarta: UGM Press
29) Yohanis Ngili. 2009. Biokimia Struktur dan
9) Heru Santoso Wahito Nugroho. 2009.
Fungsi Biomolekul. Yogyakarta: Graha Ilmu
Memahami Genetika dengan Muda.
30) Strickberger, Monroe W. 1985. Genetics.
Yogyakarta: Nuha Medika
New York: Macmillan
10) Jenkins, John B. 1983. Human Genetics.
31) Solomon, Eldra P, Linda R. Berg dan Diana
California: The Benjamin Cummings
W. 2008. Biology 8th Edition. USA: Thomson
11) Klug, Williams dan Milcheal R
32) Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Jakarta:
Cummings. 2000. Concepts of Genetics
Sagung Seto
Sixt Edition. New Jersey: Prentice Hall
12) L. Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi.
2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Swadaya Data
13) Lewis, Ricki. 2010. Human Genetics Data dalam penelitian ini berupa kalimat-
Concepts and Applications. New York: M
Graw Hill kalimat dalam teks dan gambar yang
14) Marks, Dawn B, Allan D Marks dan mengandung konsep dalam buku pelajaran untuk
Collen M Smith. 2000. Biokimia
Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan materi genetik dan pola heriditas. Pengumpulan
Klinis. Terjemahan. Jakarta: EGC data diawali dengan mencari informasi tentang
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 51

penggunaan buku biologi kelas XII yang memuat alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai
materi genetik dan pola heriditas yang ditulis α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel,
berdasarkan kurikulum 2013, dengan cara maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau
observasi ke SMA Negeri di kabupaten Kulon reliable (Krippendorf, 2004:323).
Progo yang menerapkan Kurikulum 2013, Berdasarkan data perhitungan uji
meliputi tiga sekolah yaitu SMAN 1 Wates, kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga
SMAN 2 Wates dan SMAN 1 Sentolo. panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh
Pengumpulan data tentang miskonsepsi nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut:
diperoleh dengan melakukan analisis isi buku Tabel 1. Nilai Koefisien Kecocokan (α)
Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks
biologi SMA kelas XII pada materi genetik dan
buku A, B, dan C.
pola heriditas. Pengumpulan dan pencatatan data Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)
ini dilakukan oleh tiga orang panelis. Panelis A 0,74
B 0,78
merupakan tiga dosen yang mengajar mata kuliah C 0,75
yang berkaitan dengan Genetika. Rata-rata 0,76

Teknik Analisis Data Tabel 2. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit
Teknik analisis data yang digunakan Anaisis Gambar buku A, B, dan C.
Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)
dalam penelitian ini yaitu analisis satistika
A 0,74
deskriptif dengan menggunakan distribusi B 0
frekuensi untuk memberikan deskripsi mengenai C 0,78
karakteristik yang ada pada data. Rata-rata 0,76
Keterangan:
≤ 0,667 = data kurang handal
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 0,667 – 0,8 = data handal
≥ 0,8 = data sangat handal
Penelitian miskonsepsi pada materi
genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α)
dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis yang diperoleh dari ketiga panelis dari ketiga
berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon buku teks, pada unit analisis teks dan gambar
Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis menunjukkan nilai 0,76. Berdasarkan pendapat
dan menghasilkan data berupa: macam kategori Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa
dan persentase masing-masing kategori nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau
miskonsepsi yang teridentifikasi. reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan
Data hasil pengkategorian miskonsepsi handal atau reliable.
yang diperoleh dari tiga panelis kemudian Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku
dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai sampel dilakukan melalui analisis data yang
koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan diperoleh dari ketiga panelis. Analisis penilaian
formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus sesuai atau tidaknya konsep dalam buku teks
52 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

dilakukan melalui perbandingan dengan konsep Data pada tabel 3 di atas, menunjukkan
literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran bahwa pada setiap buku teks yang dianalisis
dinyatakan miskonsepsi apabila tidak sesuai terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi
dengan literatur. Suatu konsep dinyatakan dari masing-masing buku bervariasi dengan
mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang
dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu ditemukan pada buku A sebesar 17,90%, artinya
panelis, baik dalam kategori misidentification, sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks dan
oversimplifications, overgeneralization, obsolute gambar mengalami miskonsepsi. Persentase
concepts and terms dan, undergeneralisation. miskonsepsi pada buku B sebesar 18,99%, artinya
Sebaliknya, konsep tidak mengalami sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan
miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak gambar mengalami miskonsepsi. Persentase
termasuk kedalam kategori miskonsepsi manapun miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya
oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan
buku pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi gambar mengalami miskonsepsi.
hanya oleh satu panelis masih diragukan Secara keseluruhan konsep baik teks dan
kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan gambar yang terdapat di ketiga buku, diketahui
pengecekan ulang antar panelis melalui diskusi bahwa buku B merupakan buku yang paling
dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat banyak mengalami miskonsepsi yaitu sebesar
kembali apakah konsep tersebut mengalami 18,99 %, diikuti oleh buku A, sebesar 17, 90 %,
miskonsepsi atau tidak. dan terakhir buku C sebesar 14,50 %. Maka dapat
Data hasil analisis miskonsepsi dikatakan bahwa pada materi genetika ini, buku
dinyatakan dalam bentuk persentase melalui yang memiliki kualitas konsep teks dan gambar
perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase yang buruk ke bagus secara berturut-turut adalah
miskonsepsi yang diperoleh digolongkan dalam buku B, selanjutnya buku A dan terakhir adalah
kategori miskonsepsi menurut intervalnya. C. Walaupun di ketiga buku ditemukan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan miskonsepsi, tetapi kategori rentang persentase
terhadap persentase konsep benar dan terjadinya miskonsepsi tergolong rendah. Hal ini
miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 3. terjadi karena persentase miskonsepsi masih
Tabel 3. Persentase Kebenaran Konsep dan direntang 14-18 %, sejalan dengan apa yang
Miskonsepsi pada buku A, B, dan C.
dikemukakan oleh Zulfiani dkk., (2014:138)
Buku Persentase Persentase
Teks Konsep Miskonsepsi bahwa, persentase miskonsepsi rentang 0%-30 %
yang Benar (%)
adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi
(%)
A 82,10 17,90 yang rendah.
B 81,01 18,99 Data persentase miskonsepsi untuk setiap
C 85,50 14,50
kategori miskonsepsi dari masing-masing buku
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 53

untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam


grafik dibawah ini. 22,58 22,05

16,79
14,54 14,28

6,87

Gambar 2. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan


Miskonsepsi pada Konsep Teks dan
Gambar dalam Buku A, B, dan C.
Berdasarkan grafik di atas, diketahui
bahwa pada konsep teks, persentase miskonsepsi
Gambar 1.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep
Teks dan Gambar pada Buku Teks A, tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar
B, dan C. 22,05 %, artinya 15 konsep dari 68 konsep teks
Berdasarkan grafik di atas, diketahui pada buku B mengalami miskonsepsi. Persentase
bahwa persentase kategori miskonsepsi tertinggi miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada
hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu buku A yaitu sebesar 16,79 %, artinya 22 konsep
oversimplifications 9,25%, misidentifications dari 131 konsep teks pada buku A mengalami
8,02%, dan obsolete consepts and terms 0,61%. miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah
Persentase kategori miskonsepsi pada buku B terdapat pada buku C yaitu sebesar 14,54%,
yaitu misidentifications 8,86%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku
oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and C mengalami miskonsepsi. Untuk unit analisis
terms 3,79%, dan overgeneralication 1,26%. gambar, persentase jumlah keseluruhan
Persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu
terendah pada buku C yaitu misidentifications sebesar 22,58 %, artinya 7 konsep dari 31 konsep
6,87%, oversimplifications 6,87% dan gambar pada buku A mengalami miskonsepsi.
undergeneralication 0,76%. Persentase miskonsepsi tertinggi selanjutnya
Apabila seluruh persentase setiap kategori terdapat pada buku C yaitu sebesar 14,28 %,
miskonsepsi pada masing-masing buku teks artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada
digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah buku C mengalami miskonsepsi. Pada buku B
keseluruhan miskonsepsi pada grafik dibawah tidak ditemukan miskonsepsi.
ini. Berdasarkan data dari buku A, B, dan C
yang digabungkan, namun dikelompokkan
menurut masing-masing kategori miskonsepsi,
maka dapat diperoleh persentase untuk setiap
54 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

kategori miskonsepsi pada konsep teks dan a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan
gambar dari ketiga buku teks. Data persentase konsep dari literatur ilmiah yang dinyatakan
tersebut disajikan dalam grafik dibawah ini. oleh ahli.
b. Konsep yang dinyatakan salah karena
pemahaman dan identifikasi atau penafsiran
7,91 yang salah.
7,06
Misidentifications merupakan kategori
Persentase (%)

miskonsepsi tertinggi yang ditemukan dalam


buku. Persentase misidentifications ditemukan
terbanyak pada buku B (8,86%), kemudian
disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C
0,42
(6,87%). Misidentifications yang ditemukan
dalam buku teks sangat berpotensi menyebabkan
Gambar 3. Grafik Persentase Setiap Kategori miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena
Miskonsepsi Konsep Teks dan
konsep yang dinyatakan oleh penulis
Gambar pada Semua Buku Teks
bertentangan dengan konsep yang benar dari
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan
literatur atau ahli.
persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga
Misidentifications ditemukan pada konsep
terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%,
teks dan gambar. Berikut ini contoh
oversimplifications yaitu 7,06%, obsolete
misidentifications dalam buku pada konsep teks
consepts and terms yaitu 1,47%,
dan gambar.
overgeneralizations yaitu 0,42%, dan
a. Konsep teks
undergeneralisation yaitu 0,25%.
Konsep yang termasuk dalam kategori
Berdasarkan hasil analisis dari ketiga
misidentifications yang terdapat pada:
panelis, diketahui bahwa ditemukan lima kategori
Buku A, halaman 99:
miskonsepsi, berikut merupakan contoh dari
“Sentromer merupakan bagian kromosom yang
masing-masing kategori miskonsepsi yang telah
berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil
ditemukan:
ditengah-tengah kromosom, berwarna terang
1. Misidentifications
karena daya serap terhadap zat warna rendah”
Misidentifications adalah kesalahan dalam
Konsep literatur: Sentromer adalah daerah
mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga
penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang
menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah
ditengah, hampir diujung dan diujung kromosom.
(Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan
Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah
indikator dari misidentifications:
diamati ( Crowder, 2006: 41)
Berdasarkan perbandingan tersebut
diketahui bahwa letak dari sentromer tidak hanya
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti)55

di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga yang Buku C, halaman 85 :


berada hampir diujung dan diujung kromosom. “RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA,
Buku B, halaman 94: banyak terdapat di dalam ribosom”.
“Kodon atau kode genetik adalah kode yang Konsep literatur: rRNA dibuat menggunakan
dibawa oleh mRNA untuk disampaikan kepada DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA
tRNA.Kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen polymerase (Suleman Rondonowu, 1989: 150).
yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan rRNA terutama terdapat di dalam ribosom
diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 (Suryo, 1986: 42).
macam kodon yang disintesis tubuh”. Berdasarkan perbandingan tersebut
Konsep literatur: diketahui bahwa RNA ribosom (rRNA) bukan
Kodon yang berupa 3 basa mRNA berpasangan dibentuk oleh DNA, melainkan dibentuk
dengan 3 basa dari tRNA yang disebut antikodon menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh
(Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa yang enzim RNA polymerase.
berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena b. Konsep Gambar
basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G
Konsep gambar yang termasuk dalam
maka akan terdapat 43 kombinasi atau 64 buah
kateori miskonsepsi misidentifications yang
kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20
terdapat pada:
buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi
Buku A, halaman 105.
satu macam asam amino.Umumnya beberapa
Konsep Gampar pada Buku A
jenis kodon disediakan untuk satu macam asam
amino.Hanya triptofan dan metionin yang
mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi,
2004: 328).
Berdasarkan perbandingan tersebut
diketahui bahwa terjadi kesalahan identifikasi
tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1
asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon
disediakan bagi satu macam asam amino.
Gambar: Basa Nitrogen DNA
Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk
satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan
UUG merupakan dua kodon yang mengkode
asam amino leusin dan GCU, GCC, dan GCA
merupakan tiga kodon yang mengkode asam
amino alanin.
56 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

Konsep Literatur Konsep Literatur

Gambar: Basa Nitrogen DNA Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog.
Sumber: BSCS, 2006:41 Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 148)

Berdasarkan perbandingan tersebut, Berdasarkan perbandingan tersebut,


diketahui bahwa rumus kimia sitosin pada buku diketahui bahwa, gambar pada buku teks ada
teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku yang salah dalam identifikasi, yaitu pada gambar
teks A, rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan (c) yang menuliskan genotip pada homozigot
NH3 ,padahal rumus kimia sitosin yang resesif dengan Bb. Bb merupakan genotip
betuladalah diujungnya dituskan NH2. Penulisan hetetozigot bukan homozigot resesif. Seharusnya
rumus kimia sitosin yang salah menunjukkan genotip homozigot resesif adalah bb.
bahwa gambar tersebut masuk kedalam kategori 2. Oversimplifications
misidentifications. Oversimplification adalah penyederhanaan
Buku A, halaman103 konsep yang berlebihan, sehingga konsep yang
Konsep Gampar pada Buku B dikemukakan kurang lengkap atau bahkan salah
(Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan
indikator dari oversimplification:
a. Konsep yang kurang lengkap karena sebagian
pernyataan dari ahli atau literatur tidak
disebutkan.
b. Keutuhan isi konsep yang benar tidak
dijelaskan sebagaimana mestinya.
c. Penggunaan gambar atau charta yang tidak
sesuai.
Oversimplifications merupakan kategori
miskonsepsi tertinggi kedua yang ditemukan pada
buku. Persentase oversimplifications ditemukan
terbanyak pada buku A (9,25%), kemudian
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti)57

disusul oleh buku C (6,87%), dan buku B proteinsuatu sel (Campbell dan Reece, 2010:
(5,06%). Oversmplifications mengakibatkan 332).
peserta didik tidak dapat memahami konsep Berdasarkan perbandingan diatas
seutuhnya, hanya memahami konsep seadanya diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak
yang tercantum pada buku teks sehingga lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu
berpotensi miskonsepsi bagi peserta didik. sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan
Oversmplifications ditemukan pada struktur dan fungsi DNA. Struktur DNA adalah
konsep teks dan gambar. Berikut ini contoh beruntai ganda dan berbentuk heliks yang
oversmplifications dalam buku pada konsep teks tersusun atas monomer-monomer nukletida
dan gambar. dengan gula deoksiribosa.DNA mampu
a. Konsep teks bereplikasi dan menentukan sttruktur terwariskan
Konsep teks yang termasuk dalam kategori dari protein-protein suatu sel.
miskonsepsi oversmplifications terdapat pada: Buku C halaman 87:
Buku A halaman 97: “Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA,
“Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola asam-asam amino, dan lebih dari 20enzim amino
tampilan tertentu yang disebut kariotipe” asil sintetase.
Konsep literatur: Kariotipe adalah gambar Konsep literatur:
susunan kromosom dari sel somatik suatu Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang
individu menurut standar berdasarkan panjang, mengandung berbagai macamorganel sel, antara
jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, lain mitokodria, RNA (terutama RNAt, karena
1996:123). RNAr berada diribosom dan RNAd berada di
Berdasarkan perbandingan tersebut, nukleus), ribosom dan lain-lain.Zat-zat yang
diketahui bahwa konsep pada buku A kurang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein,
lengkap. Pengertian kariotipe tidak hanya metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya
menggambarkan pola kromosom, namun perlu glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil
dilengkapi dengan standar pembuatan kariotipe. kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat
Buku B halaman89 : enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim
“DNA adalah materi hereditas pada makhluk untuk biosintesis asam lemak (Anna
hidup”. Poedjiadi,2006: 194).
Konsep literatur: Berdasarkan perbandingan diatas diketahui
DNA (deoxyribonucleic acid, asam bahwa konsep dalam buku tidak lengkap atau
deoksiribonukleat) merupakan molekul asam utuh yaitu dengan menghilangkan komponen lain
nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang yang ada di sitoplasma. Selain di sitoplasma
tersusun atas monomer-monomer nukletida terdapat tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari
dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan 20enzim amino asil sintetase, sebenarnya masih
menentukan struktur terwariskan dari protein- ada berbagai macam organel sel, zaat-zat terlarut
58 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

seperti protein, metabolit, elektrolit, dan beberapa Berdasarkan perbandingan tersebut,


sisa dari hasil kegiatan sel. diketahui bahwa gambar pada buku teks kurang
b. Konsep Gambar lengkap. Pada buku teks tidak dicantumkan

Konsep gambar yang termasuk dalam gambar yang menjelaskan nama asam amino

kategori miskonsepsi oversmplifications yang yang terbentuk oleh setiap kodon, seperti yang

terdapat pada: dicantumkan di buku literatur. Dalam rangka

Buku A, halaman 112: menggambarkan untai tunggal mRNA, tidak


hanya menggambarkan kodon, namun perlu
Konsep Gambar pada Buku A
dilengkapi nama asam amino yang dikode oleh
setiap kodon.
Konsep gambar pada buku C, halaman 87.

Konsep Gambar pada Buku C

Gambar: Untai Tunggal mRNA

Gambar: proses inisiasi


Konsep Literatur

Konsep Literatur

Gambar:Untai Tunggal mRNA


Sumber: Solomon, 2008:283

Gambar: inisiasi translasi


Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 368).
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti)59

Berdasarkan perbandingan diatas terkandung dalam buku harus sesuai dengan


diketahui bahwa konsep gambar pada buku teks kurikulum. Konsep pada buku SMA memang
tersebut tidak lengkap atau utuh, yaitu dengan tidak sama dengan konsep yang ada pada literatur
menghilangkan gambar dan keterangan tentang karena buku untuk jenjang SMA disusun sesuai
situs pengikatan RNA dan tidak menggambarkan kurikulum dan kompetensi yang telah ditentukan.
energi GTP yang dibutuhkan dalam proses Buku yang diteliti ini merupakan buku pelajaran
inisiasi translasi. Biologi SMA kelas XII yang ditulis berdasarkan
Oversimplifications banyak ditemukan, Kurikulum 2013 sehingga penyusunannya
dimungkinkan karena pembatasan jumlah mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan
halaman buku oleh penerbit sehingga tidak semua Kompetensi Dasar (KD), maka akan berbeda
konsep dijelaskan di buku teks oleh penulis, dengan buku literatur yang ditulis oleh para ahli.
akibatnya konsep yang ditulis kurang lengkap. Guru harus cermat dalam membaca buku
Jika memperhatikan buku teks untuk siswa dan teks yang digunakan dalam pembelajaran agar
guru, maka halamannya lebih sedikit miskonsepsi dalam buku teks bisa dikurangi.
dibandingkan dengan buku literatur untuk Guru juga sebaiknya tidak hanya memiliki satu
mahasiswa, hal ini terjadi karena konsep dalam buku acuan untuk digunakan dalam
buku literatur dituliskan dengan cakupan pembelajaran, setidaknya menggunakan buku
yanglebih dalam dan luas. literatur-literatur yang lebih mumpuni, agar
Menurut Hamid Muhammad (2006: 12) konsep dalam buku teks bisa dilengkapi dengan
menjelaskan bahwa cakupan materi pembelajaran konsep dalam buku literatur. Apabila miskonspsi
terkait dengan keluasan, kedalaman dan cukupan dalam buku teks tidak segera diluruskan, maka
materi. Keluasan cakupan materi menggambarkan akan terjadi miskonsepsi padapeserta didik.
berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dapat
dalam suatu bahan ajar, sedangkan kedalaman mempengaruhi penerimaaan terhadap berbagai
materi menyangkut seberapa detail konsep- konsep biologi yang saling berkaitan satu sama
konsep yang terkandung di dalamnya harus lain.
dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Kecukupan 3. Overgeneralizations
atau memadainyaa cakupan materi juga perlu Overgeneralization adalah generalisai
diperhatikan. Materi yang disajikan hendaknya konsep yang terlalu luas, sehingga konsep yang
cukup memadai dalam membantu peserta didik dinyatakan terlalu umum (Hersey, 2005:1).
memenuhi kompetensi yang diharapkan. Berikut ini merupakan indikator
Menurut Nasution (1992: 120), buku overgeneralization:
pelajaran adalah buku hasil karya seorang a. Konsep yang dinyatakan tidak memperhatikan
pengarang atau tim pengarang yang disusun adanya pengecualian.
berdasarkan kurikulum atau tafsiran tentang b. Konsep yang dinyatakan terlalu umum.
kurikulum yang berlaku, sehingga materi yang
60 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

c. Konsep yang dinyatakan benar untuk sebagian Konsep dalam buku literatur:
besar objek atau permasalahan secara umum, Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan
tapi salah bila dipakai untuk sebagian kecilnya. berlangsungnya pindah silang ialah:
Kategori miskonsepsi overgeneralization 1) temperatur, temperatur yang kurang atau
hanya ditemukan pada buku A. Persentase melebihi temperatur kamar (normal) dapat
overgeneralization (1,26%). Overgeneralization memperbesar kemungkinan berlangsungnya
yang terdapat pada buku teks dapat pindah silang.
mengakibatkan peserta didik tidak memahami 2) umur, makin tua individu, makin kecil
konsep sebenarnya menurut ahli atau buku kemungkinan berlangsungnya pindah silang,
literatur yang mumpuni karena konsep yang 3) zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar
mereka baca adalah konsep yang masih terlalu kemungkinan berlangsungnya pindah silang.
umum. 4) perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X
Kategori miskonsepsi overgeneralizations dapat memperbesar kemungkinan pindah
hanya ditemukan dalam konsep teks.Berikut silang.
adalah contoh kategori miskonsepsi 5) jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh
overgeneralizations dalam buku pada konsep jarak gen-gen terpaut, makin besar
teks. kemungkinan berlangsungnya pindah silang.
a. Konsep Teks 6) jenis kelamin, pada umumnya pindah silang
Konsep teks yang termasuk dalam dijumpai baik pada makhluk betina maupun
kategori miskonsepsi overgeneralizations jantan. Namun ada perkecualian pada ulat
terdapat pada: sutera yang betina dan lalat Drosophila
Buku B halaman 155: jantan.(Suryo, 1996: 166).
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang Berdasarkan perbandingan diatas
antara lain: diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak
1) temperatur, makin tinggi atau makin rendah memperhatikan pengecualian pada faktor jenis
dari temperatur biasa makin besar persentase kelamin. Seharusnya ada perkecualian pada ulat
pindah silang. sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan.
2) umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah
silang. 4. Obsolete Consepts and Terms
3) zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam Obsolete Concepts and terms adalah
makanan dapat memperbesar pindah silang. penggunaan konsep istilah yang sudah usang,
4) sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah sehingga tidak relevan lagi dengan hasil
silang. penelitian baru (Hersey, 2005:1-5). Berikut
5) jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi merupakan indikator obsolete consepts and
berlangsungnya pindah silang. terms:
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 61

a. Istilah yang dipakai atau dinyatakan sudah 10-30 kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000:
tidak sesuai, karena sudah ada istilah yang 155-156).
baru dari para ahli. Berdasarkan perbandingan diatas
b. Konsep yang dinyatakan sudah tidak berlaku, diketahui bahwa konsep dalam buku teks sudah
karena sudah ada penelitian atau penemuan tidak berlaku karena konsep yang baru sudah
terbaru. ditemukan.
c. Konsep yang dinyatakan benar untuk masa Buku A halaman 149:
lampau. “Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau
d. Penelitian dan penemuan yang tercantum pada lebih banyak gen pada sebuah kromosom sama”.
literatur terbaru telah meniadakan/meralat Konsep dalam buku literatur: Tautan
konsep yang lama. adalah kondisi dimana dua atau lebih gen terletak
Kategori miskonsepsi obsolete concepts pada kromosom yang sama, tidak dapat secara
and terms hanya ditemukan pada buku A dan B. bebas berpisah, tetapi dapat memisah dengan
Persentase obsolete concepts and terms pada pindah silang (Klug, 2000:137).
buku A (0,61%) dan pada buku B Berdasarkan perbandingan diatas
(3,7%).Obsolete concepts and terms yang diketahui bahwa konsep dalam buku teks
terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi
peserta didik mengalami ketertinggalan konsep yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan
terbaru dari ahli atau literatur terbaru. Konsep pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang
yang peserta didik baca adalah konsep lama yang tepat adalah “tautan”.
sudah tidak dipakai lagi, sehingga berpotensi
menimbulkan miskonsepsi bagi mereka. 5. Undergeneralizations
Obsolete concepts and terms hanya Undergeneralizations adalah generalisasi
ditemukan pada konsep teks. Berikut ini konsep yang diterapkan secara sempit daripada
merupakan contoh obsolete concepts and yang sebenarnya. Berikut merupakan indikator
termsyang ditemukan dalam buku teks. undergeneralizations:
a. Konsep Teks a. Konsep yang dinyatakan hanya menunjuk pada
Konsep teks yang termasuk dalam sebagian objek atau permasalahan Biologi
kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms b. Konsep yang dinyatakan dalam unit penelitian
terdapat pada: mengeluarkan sebagian isi dari konsep yang
Buku A halaman 102: benar.
“Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan c. Pernyataan yang dinyatakan hanya bisa
mengandung sekitar 26.000-40.000 gen yang dipakai untuk merumuskan sebagian konsep
tersimpan di dalam 46 kromosom.” atau permasalahan.
Konsep dalam buku literatur: DNA manusia Kategori miskonsepsi Undergeneralizations
mengandung sekitar 50.000 sampai 100.000 gen, ditemukan pada buku C.Persentase miskonsepsi
62 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

pada buku C yaitu 0,76%. Undergeneralizations oversimplifications, overgeneralizations


hanya ditemukan pada konsep teks. Berikut ini obsolet consepts and terms, dan pada buku C
contoh undergeneralizations yang ditemukan ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu
dalam buku teks. misidentifications, oversimplifications. dan
a. Konsep Teks undergeneralications.
Konsep teks yang termasuk dalam 3. Persentase ketegori miskonsepsi dari tertinggi
kategori miskonsepsi terdapat pada hingga terendah yaitu misidentifications yaitu
undergeneralizations terdapat pada buku C 7,91%, oversimplifications yaitu 7,06%,
halaman 86: obsolete consepts and terms yaitu 1,47%,
“Transkripsi adalah pembentukan mRNA overgeneralizations yaitu 0,42%, dan
(messenger RNA/RNA duta ) dari salah satu pita undergeneralisation yaitu 0,25%.
DNA dengan bantuan enzim RNA polymerase “. 4. Persentase miskonsepsi yang paling banyak
Konsep dalam buku literatur: Transkripsi adalah ditemukan dari yang paling tinggi hingga
transfer informasi genetik yang berasal dari DNA terendah yaitu buku B (18,99%), buku A
untuk membentuk RNA dengan menggunakan (17,90%) dan buku C (14,50%).
cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase
Saran
(Klug, 2000: 284).
Berdasarkan perbandingan diatas di Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan
ketahui bahwa konsep dalam buku teks antara lain:
mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa 1. Bagi guru seharusnya lebih cermat dalam
transkripsi adalah pembentukan RNA, baik memilih buku, sehingga miskonsepsi yang ada
mRNA, rRNA, dan tRNA. bisa segera terdeteksi dan diperbaiki agar tidak
menyebabkan peserta didik mengalami
SIMPULAN DAN SARAN
miskonsepsi.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, 2. Bagi peserta didik, hendaknya langsung
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: bertanya kepada guru jika menemukan suatu
1. Ditemukan adanya miskonsepsi pada konsep konsep pada buku teks yang kurang jelas atau
teks dan gambar pada materi materi genetik membingungkan supaya terjadinya
dan pola-pola heriditas dalam buku pelajaran miskonsepsi dapat diminimalisir.
SMA kelas XII di Kabupaten Kulon Progo 3. Bagi penulis dan penerbit, sebaiknya saling
yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. berkolaborasi dan lebih hati-hati dalam
2. Dalam buku A ditemukan tiga kategori penyususnan buku teks SMA supaya tidak
miskonsepsi yaitu: misidentifications, ditemukan lagi adanya miskonsepsi.
oversimplifications, dan obsolet consepts and 4. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan
terms. Pada buku B misidentifications, analisis miskonsepsi buku teks SMA, dapat
melakukan analisis pada materi lainnya.
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 63

DAFTAR PUSTAK Lia Yuliati. (2007). Miskonsepsi dan Remidiasi


Pembelajaran Matematika. Jakarta:
A.Dari buku teks: Pengembangan Pembelajaran Matematika
SD Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan
A. Ghofir Muhaimin dan Nur Ali R. (1996). Muhammad Jusuf dan Sagung Seto. (2001).
Strategi Belajar Mengajar (Penerapannya Genetika 1 Struktur dan Fungsi Gen.
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama). Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
Surabaya: CV. Medika Karya Anak Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses
Bangsa. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Agus Hery Susanto. (2011).Genetika.Yogyakarta: Rasdikarya
Garaha Ilmu Pai, Anna C. (1992). Dasar-Dasar Genetika Ilmu
Darmiyati Zuchdi. (1993). Panduan Penelitian untuk Masyarakat Edisi Kedua. Jakarta :
Analisis Konten. Yogyakarta: Lembaga Erlangga
Penelitian IKIP Yogyakarta Paul Suparno. (2005). Miskonsepsi dan
Djumhur Winatasasmita. (1992). Materi Pokok perubahan konsep pendidikan fisika.
Biologi Umum. Jakarta: Universitas Jakarta: Garamedia
Terbuka Ratna Wilis Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar.
Dwidjoseputro. (1997). Pengantar Genetika. Jakarta: Erlangga
Jakarta: Bhratara S. Nasution. (1992). Teknologi Pendidikan.
Elfrod, Susan L dan William D Stainsfield. Bandung: Jenmars
(2007). Schaum’s Outline: Teori dan Soal- Solomon, Eldra P, Linda R. Berg dan Diana
Soal Genetika. Jakarta: Erlangga W.Martin. (2008). Biology 8th Edition.USA
Elya Nusantarai. (2014). Genetika: Belajar : Thomson
Genetika dengan Mudah dan Storey, R. D. (1989). Textbook Errors &
Komprehensif. Yogyakarta: Deepublish Misconcetions in Biology: Pothosynthesis.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi Pengantar The American Biology Teacher. 51(5)
Metodologi untuk Penelitian Ilmu Strickberger, Monroe W. (1985).Genetics. New
Komunikasi dan Ilmu-ilmu Komunikasi York: Macmillan
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Subowo. (2011). Biologi Sel Edisi 6. Jakarta:
Kencana Sagung Seto
Fatchiyah, Estri Laras Ayuningtyas, Sri Widyarti, Suhardi. (2012). Pengembangan Sumber Belajar
dan Sri Rahayu. (2011). Biologi Molekuler Biologi . Yogyakarta : FMIPA UNY
Prinsip Dasar. Jakarta: Erlangga Sulaeman Rondonowu. (1989). Dasar-Dasar
Hamid Muhammad. (2006). Pedoman Memilih & Genetika. Jakarta: Depertemen Pendidikan
Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
SMP Depertemen Pendidikan Nasional Pendidikan Tinggi P2LPTK.
Heru Santoso Wahito Nugroho. (2009). Sumadi dan Aditya Marianti. (2007). Biologi
Memahami Genetika dengan Muda. Sel.Yogyakarta: Graha Ilmu
Yogyakarta: Nuha Medika Surachman. (2001). Pengembangan Bahan Ajar.
Jenkins, John B. (1983). Human Genetics. Yogyakarta: FMIPA UNY
California: The Benjamin Cummings Suryo. (1986). Genetika Manusia. Yogyakarta:
Klug, Williams dan Milcheal R Cummings. UGM Press
(2000). Concepts Of Genetics Sixt Edition. . (1996). Genetika. Jakarta: Depertemen
New Jersey: Prentice Hall Pendidikan dan Kebudayaan
Krippendorf, K. (2004). Content Analysis An . (2007). Sitogenetika. Yogyakarta: UGM
Introduction to its Metodhology 2nd Press
Edition. USA: Sage Publications . (2008). Genetika. Yogyakarta: UGM Press
L. Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi. Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik
(2004). Biologi Dasar. Jakarta: Penebar dalam Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka
Swadaya Belajar
Lewis, Ricki. (2010). Human Genetics Concepts Suyanto dan Djihad Hisyam. (2000). Refleksi dan
and Applications. New York: M Graw Hill Reformasi Pendidikan di Indonesia
64 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

Memasuki Millenium III. Yogyakarta : d. Dari jurnal:


Mitra Guna Widya
Tim BSCS. (2006). BSCS Biology: A Molecular Dikmenli, Cardak, dan Oztas. (2009). Conceptual
Approach 9th Edition. Ohio: Mc Graw Hill Problem in Biology-Releted Topics in
Wallace, Robert. (1998). Biology The World of Primary Science And Technology
Life. London: Scott Formes and Company Texbooks in Turkey. International Jurnal
Wayan Bawa. (1988). Dasar-Dasar Biologi Sel. Of Enviromental &Science Education,Vol
Jakarta : Depertemen Pendidikan dan 4.
Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan Gottfried, S. S & Kyle, W. C. Jr. (1992).
Tinggi P2LPTK “Texbook Use and The Biology Education
Wildan Yatim.(1996.Biologi Sel. Bandung: Desired Stated”. Jurnal of Res in SCENCE
Tarsito Teaching . 29 (1): 35-49
Yohanis Ngili. (2009). Biokimia Struktur dan
Fungsi Biomolekul. Yogyakarta: Graha f. Dari internet
Ilmu
Suryani Yoni. (2004). Biologi Sel dan Molekuler. Hershey.D. R. (2005). More Misconceptions to
Yogyakarta: FMIPA UNY Avoid Misconceptons When Teaching
about Plant. Diakeses dari
b. Dari buku terjemahan http://www.actionbioscience.org/education
/hershey.html pada tanggal 23 Januari 2016
Albert, Bruce, D.Bray, J. Lewis, M. Raff, K. pulul 20.45 WIB.
Robert, and J. D.Watson. (1994). Biologi Zulfiani, dkk. (2014) Analysis of Student’s
Molekul Sel Edisi Kedua. Jakarta: Misconceptions on Basic Concepts of
Gramedia Natural Science Through CRI (Certainly
Campbell, Neil A, dan Jane B. Reece. (2010). Of Respone Index), Clinical Interview
Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga and Concept Maps. Proceeding of
Crowder, LV. (2006). Genetika Tumbuhan. International Conference On Reasearch,
Yogyakarta: UGM Press Implementation And Education Of
Freid, Geeorge H dan George J Hademenos. Mathematics And Sciences 2014,
(2006). Biology. Jakarta: Erlangga Yogyakarta State University, 18-20 May
Marks, Dawn B, Allan D. Marks dan Collen M 2014 (Hlm. 135-146). Diakses dari:
Smith. (2000). Biokimia Kedokteran http://eprints.uny.ac.id/11389/1/BE19-
Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: Zulfiani.pdf, pada tanggal 24 mei 2016
EGC jam 21.24 WIB.

c. Dari skripsi/tesis/desertasi g. Dari peraturan perundang-undangan

Rahayu, A.A. (2011). Penggunaan Peta Konsep Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa pada 11 Tahun 2005
Konsep Jaringan Tumbuhan. Skripsi. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan 20 Tahun 2003
Alam. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai