Oleh: Tri Suranti, Suratsih, M.Si, Ir. Victoria Henuhili, M. Si, Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Negeri
Yogyakarta, email: triranti19@gmail.com,
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidaknya miskonsepsi, (2) kategori miskonsepsi apa
saja yang ditemukan, (3) persentase masing-masing kategori miskonsepsi, dan (4) tingkat persentase miskonsepsi
yang ditemukan pada materi Genetika dalam buku biologi SMA Kelas XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum
2013 di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini termasuk penelitian analisis konten/isi dengan pendekatan
deskriptif. Sampel penelitian ini adalah tiga buku pelajaran biologi yang ditulis berdasarkan Kurikulum
2013 di Kabupaten Kulon Progo. Objek penelitian adalah konsep-konsep dengan unit analisis berupa teks
dan gambar. Analisis miskonsepsi dilakukan oleh tiga panelis didasarkan pada pengkategorian
miskonsepsi menurut Hersey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga
buku yaitu buku A, B dan C. Ditemukan kelima kategori miskonsepsi. Persentase setiap kategori
miskonsepsi pada konsep teks dan gambar dalam materi genetik dan pola heriditas secara berturut-turut
yaitu misidentifications (78,41% dan 3,17 %), oversimplifications (6,47 % dan 7,93 %),
overgeneralization (0,32 % dan 0 %), obsolete consepts and terms (1,29 %dan 0 %) dan
undergeneralisation (0,32 % dan 0 %). Persentase miskonsepsi paling tinggi ditemukan pada buku B (
18,99 %), buku A (17,90%) dan buku C (14,50%).
berpengaruh dengan proses pembelajaran, salah Adanya miskonsepsi pada buku pelajaran
satu contohnya adalah buku sebagai sumber dapat berakibat fatal bagi peseta didik. Apabila
belajar. miskonsepsi tidak segera diluruskan, maka akan
Buku pelajaran dijadikan sumber belajar terjadi miskonsepsi secara berulang-ulang yang
bagi peserta didik selain menggunakan media dan dapat mempengaruhi pemahaman tentang suatu
memanfaatkan lingkungan sekitar. Pemerintah konsep di masa depan. Beberapa penelitian telah
saat ini memberi kesempatan kepada penulis dan dilakukan untuk mengidentifikasi adanya
penerbit untuk menyusun buku sebagai rujukan miskonsepi pada buku pelajaran biologi yang
yang baik dan benar bagi guru dan peserta didik, disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Penelitian
karena buku pelajaran merupakan salah satu yang dilakukan oleh Ahmad Naharuddin
sumber belajar dalam proses pembelajaran. Ramadhan tentang identifikasi miskonsepsi
Banyaknya penerbit buku pelajaran menjadikan materi sistem saraf pada manusia dan Tri Ayunda
buku yang beredar berbeda-beda, sehingga Wijiningsih pada materi struktur-fungsi jaringan
Peranan guru dan peserta didik dalam memilih hewan. Kedua penelitian diatas menemukan
dan memutuskan buku pelajaran mana yang adanya miskonsepsi pada kedua materi tersebut.
dipakai dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Hasil penelitian tersebut membuka peluang
Salah satu kriteria baiknya mutu suatu terjadinya miskonsepsi pada materi biologi
buku pelajaran adalah kejelasan konsep. Konsep lainnya, karena belum semua materi biologi
yang dihadirkan pada buku teks tidak hanya harus diidentifikasi apakah mengalami miskonsepsi
benar dalam sudut pandang para ahli ilmu yang atau tidak.
bersangkutan namun juga perlu dijelaskan secara Genetika merupakan materi yang
terang dan seksama. Penjelasan yang kurang diberikan di kelas XII SMA. Salah satu konsep
lengkap dapat menimbulkan miskonsepsi pada dalam genetika adalah materi genetik, Konsep ini
peserta didik. Miskonsepsi diartikan sebagai cenderung abstrak bagi peseta didik, karena
penjelasan tentang suatu fenomena yang tidak pembahasannya ditingkat sel dan molekuler.
sesuai dengan makna, struktur, fungsi, komponen Peseta didik hanya bisa membayangkan dan
dan proses yang dimilikinya. melihat gambar tanpa bisa melihat langsung.
Miskonsepsi merupakan penjelasan suatu Padahal konsep materi genetik merupakan dasar
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian dari materi genetika, Satu lagi konsep yang
ilmiah atau pengertian yang diterima oleh pakar penting yaitu pola hereditas. Konsep pola
dalam bidang itu (Paul Suparno, 2005: 4). heriditas ini menjelaskan tentang hukum Mendel
Miskonsepsi Suatu konsep dapat mengalami dan pola pewarisan sifat. Banyaknya ragam pola
miskonsepsi karena termasuk kedalam salah satu pewarisan dan istilah-istilah persilangan,
lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification, memungkinkan munculnya kesalahan konsep
oversimplification, overgeneralization, obsolete atau miskonsepsi.
concepts and terms dan undergeneralisation.
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 49
Januari-Februari 2016, bertempat di Kabuaten pelajaran biologi SMA kelas XII semester I
gambar yang mengandung konsep dalam 15) Muhammad Jusuf dan Sagung Seto. 2001.
Genetika 1 Struktur dan Fungsi Gen.
buku pelajaran untuk materi genetik dan pola
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
heriditas.
16) Pai, Anna C. 1992. Dasar-Dasar Genetika
f. Mencari konsep pembanding melalui studi
Ilmu untuk Masyarakat Edisi Kedua.
pustaka yang merujuk pada buku standar. Terjemahan. Jakarta : Erlangga
17) Solomon, Eldra P, Linda R. Berg dan Diana
Buku standar yang dijadikan sebagai acuan
W. Martin. 2008. Biology 8th Edition.USA :
di antaranya, Thomson
18) Strickberger, Monroe W.1985. Genetics. New
1) Agus Hery Susanto. 2011. Genetika.
York: Macmillan
Yogyakarta: Garaha Ilmu
19) Sulaeman Rondonowu. 1989. Dasar-Dasar
2) Albert Bruce, D. Bray, J. Lewis, M. Raff,
Genetika. Jakarta: Depertemen Pendidikan
K. Robert, and J. D.Watson.1994. Biologi
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Molekul Sel Edisi Kedua. Jakarta :
Pendidikan Tinggi P2LPTK.
Gramedia
20) Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi
3) Campbell, Neil A., dan Jane B. Reece.
Sel.Yogyakarta: Graha Ilmu
2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Terjemahan.
21) Suryo. 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta:
Jakarta: Erlangga
UGM Press
4) Elford, Susan L dan William D
22) .1996. Genetika. Jakarta: Depertemen
Stainsfield. 2007. Schaum’s Outline:
Pendidikan dan Kebudayaan
Teori dan Soal-Soal Genetika.
23) .2007. Sitogenetika. Yogyakarta:UGM
Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Press
5) Elya Nusantarai. 2014. Genetika: Belajar
24) .2008.Genetika. Yogyakarta:UGM Press
Genetika dengan Mudah dan
25) Tim BSCS.2006. BSCS Biology: A Molecular
Komprehensif. Yogyakarta: Deepublish
Approach 9th Edition. Ohio: Mc Graw Hill
6) Fatchiyah, Estri Laras Ayuningtyas, Sri
26) Wallace, Robert.1998.Biology The World of
Widyarti, dan Sri Rahayu. 2011. Biologi
Life. London:Scott Formes and Company
Molekuler Prinsip Dasar. Jakarta:
27) Wayan Bawa. 1988. Dasar-Dasar Biologi
Erlangga
Sel. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan
7) Freid, Geeorge H dan George J
Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan
Hademenos. 2006. Biologi.Terjemahan.
Tinggi P2LPTK
Jakarta: Erlangga
28) Wildan Yatim.1996.Biologi Sel. Bandung:
8) Crowder, LV. 2006. Genetika Tumbuhan.
Tarsito
Terjemahan. Yogyakarta: UGM Press
29) Yohanis Ngili. 2009. Biokimia Struktur dan
9) Heru Santoso Wahito Nugroho. 2009.
Fungsi Biomolekul. Yogyakarta: Graha Ilmu
Memahami Genetika dengan Muda.
30) Strickberger, Monroe W. 1985. Genetics.
Yogyakarta: Nuha Medika
New York: Macmillan
10) Jenkins, John B. 1983. Human Genetics.
31) Solomon, Eldra P, Linda R. Berg dan Diana
California: The Benjamin Cummings
W. 2008. Biology 8th Edition. USA: Thomson
11) Klug, Williams dan Milcheal R
32) Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Jakarta:
Cummings. 2000. Concepts of Genetics
Sagung Seto
Sixt Edition. New Jersey: Prentice Hall
12) L. Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi.
2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Swadaya Data
13) Lewis, Ricki. 2010. Human Genetics Data dalam penelitian ini berupa kalimat-
Concepts and Applications. New York: M
Graw Hill kalimat dalam teks dan gambar yang
14) Marks, Dawn B, Allan D Marks dan mengandung konsep dalam buku pelajaran untuk
Collen M Smith. 2000. Biokimia
Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan materi genetik dan pola heriditas. Pengumpulan
Klinis. Terjemahan. Jakarta: EGC data diawali dengan mencari informasi tentang
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 51
penggunaan buku biologi kelas XII yang memuat alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai
materi genetik dan pola heriditas yang ditulis α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel,
berdasarkan kurikulum 2013, dengan cara maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau
observasi ke SMA Negeri di kabupaten Kulon reliable (Krippendorf, 2004:323).
Progo yang menerapkan Kurikulum 2013, Berdasarkan data perhitungan uji
meliputi tiga sekolah yaitu SMAN 1 Wates, kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga
SMAN 2 Wates dan SMAN 1 Sentolo. panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh
Pengumpulan data tentang miskonsepsi nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut:
diperoleh dengan melakukan analisis isi buku Tabel 1. Nilai Koefisien Kecocokan (α)
Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks
biologi SMA kelas XII pada materi genetik dan
buku A, B, dan C.
pola heriditas. Pengumpulan dan pencatatan data Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)
ini dilakukan oleh tiga orang panelis. Panelis A 0,74
B 0,78
merupakan tiga dosen yang mengajar mata kuliah C 0,75
yang berkaitan dengan Genetika. Rata-rata 0,76
Teknik Analisis Data Tabel 2. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit
Teknik analisis data yang digunakan Anaisis Gambar buku A, B, dan C.
Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)
dalam penelitian ini yaitu analisis satistika
A 0,74
deskriptif dengan menggunakan distribusi B 0
frekuensi untuk memberikan deskripsi mengenai C 0,78
karakteristik yang ada pada data. Rata-rata 0,76
Keterangan:
≤ 0,667 = data kurang handal
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 0,667 – 0,8 = data handal
≥ 0,8 = data sangat handal
Penelitian miskonsepsi pada materi
genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α)
dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis yang diperoleh dari ketiga panelis dari ketiga
berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon buku teks, pada unit analisis teks dan gambar
Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis menunjukkan nilai 0,76. Berdasarkan pendapat
dan menghasilkan data berupa: macam kategori Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa
dan persentase masing-masing kategori nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau
miskonsepsi yang teridentifikasi. reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan
Data hasil pengkategorian miskonsepsi handal atau reliable.
yang diperoleh dari tiga panelis kemudian Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku
dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai sampel dilakukan melalui analisis data yang
koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan diperoleh dari ketiga panelis. Analisis penilaian
formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus sesuai atau tidaknya konsep dalam buku teks
52 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
dilakukan melalui perbandingan dengan konsep Data pada tabel 3 di atas, menunjukkan
literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran bahwa pada setiap buku teks yang dianalisis
dinyatakan miskonsepsi apabila tidak sesuai terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi
dengan literatur. Suatu konsep dinyatakan dari masing-masing buku bervariasi dengan
mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang
dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu ditemukan pada buku A sebesar 17,90%, artinya
panelis, baik dalam kategori misidentification, sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks dan
oversimplifications, overgeneralization, obsolute gambar mengalami miskonsepsi. Persentase
concepts and terms dan, undergeneralisation. miskonsepsi pada buku B sebesar 18,99%, artinya
Sebaliknya, konsep tidak mengalami sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan
miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak gambar mengalami miskonsepsi. Persentase
termasuk kedalam kategori miskonsepsi manapun miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya
oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan
buku pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi gambar mengalami miskonsepsi.
hanya oleh satu panelis masih diragukan Secara keseluruhan konsep baik teks dan
kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan gambar yang terdapat di ketiga buku, diketahui
pengecekan ulang antar panelis melalui diskusi bahwa buku B merupakan buku yang paling
dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat banyak mengalami miskonsepsi yaitu sebesar
kembali apakah konsep tersebut mengalami 18,99 %, diikuti oleh buku A, sebesar 17, 90 %,
miskonsepsi atau tidak. dan terakhir buku C sebesar 14,50 %. Maka dapat
Data hasil analisis miskonsepsi dikatakan bahwa pada materi genetika ini, buku
dinyatakan dalam bentuk persentase melalui yang memiliki kualitas konsep teks dan gambar
perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase yang buruk ke bagus secara berturut-turut adalah
miskonsepsi yang diperoleh digolongkan dalam buku B, selanjutnya buku A dan terakhir adalah
kategori miskonsepsi menurut intervalnya. C. Walaupun di ketiga buku ditemukan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan miskonsepsi, tetapi kategori rentang persentase
terhadap persentase konsep benar dan terjadinya miskonsepsi tergolong rendah. Hal ini
miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 3. terjadi karena persentase miskonsepsi masih
Tabel 3. Persentase Kebenaran Konsep dan direntang 14-18 %, sejalan dengan apa yang
Miskonsepsi pada buku A, B, dan C.
dikemukakan oleh Zulfiani dkk., (2014:138)
Buku Persentase Persentase
Teks Konsep Miskonsepsi bahwa, persentase miskonsepsi rentang 0%-30 %
yang Benar (%)
adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi
(%)
A 82,10 17,90 yang rendah.
B 81,01 18,99 Data persentase miskonsepsi untuk setiap
C 85,50 14,50
kategori miskonsepsi dari masing-masing buku
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 53
16,79
14,54 14,28
6,87
kategori miskonsepsi pada konsep teks dan a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan
gambar dari ketiga buku teks. Data persentase konsep dari literatur ilmiah yang dinyatakan
tersebut disajikan dalam grafik dibawah ini. oleh ahli.
b. Konsep yang dinyatakan salah karena
pemahaman dan identifikasi atau penafsiran
7,91 yang salah.
7,06
Misidentifications merupakan kategori
Persentase (%)
Gambar: Basa Nitrogen DNA Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog.
Sumber: BSCS, 2006:41 Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 148)
disusul oleh buku C (6,87%), dan buku B proteinsuatu sel (Campbell dan Reece, 2010:
(5,06%). Oversmplifications mengakibatkan 332).
peserta didik tidak dapat memahami konsep Berdasarkan perbandingan diatas
seutuhnya, hanya memahami konsep seadanya diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak
yang tercantum pada buku teks sehingga lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu
berpotensi miskonsepsi bagi peserta didik. sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan
Oversmplifications ditemukan pada struktur dan fungsi DNA. Struktur DNA adalah
konsep teks dan gambar. Berikut ini contoh beruntai ganda dan berbentuk heliks yang
oversmplifications dalam buku pada konsep teks tersusun atas monomer-monomer nukletida
dan gambar. dengan gula deoksiribosa.DNA mampu
a. Konsep teks bereplikasi dan menentukan sttruktur terwariskan
Konsep teks yang termasuk dalam kategori dari protein-protein suatu sel.
miskonsepsi oversmplifications terdapat pada: Buku C halaman 87:
Buku A halaman 97: “Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA,
“Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola asam-asam amino, dan lebih dari 20enzim amino
tampilan tertentu yang disebut kariotipe” asil sintetase.
Konsep literatur: Kariotipe adalah gambar Konsep literatur:
susunan kromosom dari sel somatik suatu Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang
individu menurut standar berdasarkan panjang, mengandung berbagai macamorganel sel, antara
jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, lain mitokodria, RNA (terutama RNAt, karena
1996:123). RNAr berada diribosom dan RNAd berada di
Berdasarkan perbandingan tersebut, nukleus), ribosom dan lain-lain.Zat-zat yang
diketahui bahwa konsep pada buku A kurang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein,
lengkap. Pengertian kariotipe tidak hanya metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya
menggambarkan pola kromosom, namun perlu glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil
dilengkapi dengan standar pembuatan kariotipe. kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat
Buku B halaman89 : enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim
“DNA adalah materi hereditas pada makhluk untuk biosintesis asam lemak (Anna
hidup”. Poedjiadi,2006: 194).
Konsep literatur: Berdasarkan perbandingan diatas diketahui
DNA (deoxyribonucleic acid, asam bahwa konsep dalam buku tidak lengkap atau
deoksiribonukleat) merupakan molekul asam utuh yaitu dengan menghilangkan komponen lain
nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang yang ada di sitoplasma. Selain di sitoplasma
tersusun atas monomer-monomer nukletida terdapat tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari
dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan 20enzim amino asil sintetase, sebenarnya masih
menentukan struktur terwariskan dari protein- ada berbagai macam organel sel, zaat-zat terlarut
58 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
Konsep gambar yang termasuk dalam gambar yang menjelaskan nama asam amino
kategori miskonsepsi oversmplifications yang yang terbentuk oleh setiap kodon, seperti yang
Konsep Literatur
c. Konsep yang dinyatakan benar untuk sebagian Konsep dalam buku literatur:
besar objek atau permasalahan secara umum, Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan
tapi salah bila dipakai untuk sebagian kecilnya. berlangsungnya pindah silang ialah:
Kategori miskonsepsi overgeneralization 1) temperatur, temperatur yang kurang atau
hanya ditemukan pada buku A. Persentase melebihi temperatur kamar (normal) dapat
overgeneralization (1,26%). Overgeneralization memperbesar kemungkinan berlangsungnya
yang terdapat pada buku teks dapat pindah silang.
mengakibatkan peserta didik tidak memahami 2) umur, makin tua individu, makin kecil
konsep sebenarnya menurut ahli atau buku kemungkinan berlangsungnya pindah silang,
literatur yang mumpuni karena konsep yang 3) zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar
mereka baca adalah konsep yang masih terlalu kemungkinan berlangsungnya pindah silang.
umum. 4) perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X
Kategori miskonsepsi overgeneralizations dapat memperbesar kemungkinan pindah
hanya ditemukan dalam konsep teks.Berikut silang.
adalah contoh kategori miskonsepsi 5) jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh
overgeneralizations dalam buku pada konsep jarak gen-gen terpaut, makin besar
teks. kemungkinan berlangsungnya pindah silang.
a. Konsep Teks 6) jenis kelamin, pada umumnya pindah silang
Konsep teks yang termasuk dalam dijumpai baik pada makhluk betina maupun
kategori miskonsepsi overgeneralizations jantan. Namun ada perkecualian pada ulat
terdapat pada: sutera yang betina dan lalat Drosophila
Buku B halaman 155: jantan.(Suryo, 1996: 166).
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang Berdasarkan perbandingan diatas
antara lain: diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak
1) temperatur, makin tinggi atau makin rendah memperhatikan pengecualian pada faktor jenis
dari temperatur biasa makin besar persentase kelamin. Seharusnya ada perkecualian pada ulat
pindah silang. sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan.
2) umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah
silang. 4. Obsolete Consepts and Terms
3) zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam Obsolete Concepts and terms adalah
makanan dapat memperbesar pindah silang. penggunaan konsep istilah yang sudah usang,
4) sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah sehingga tidak relevan lagi dengan hasil
silang. penelitian baru (Hersey, 2005:1-5). Berikut
5) jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi merupakan indikator obsolete consepts and
berlangsungnya pindah silang. terms:
Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 61
a. Istilah yang dipakai atau dinyatakan sudah 10-30 kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000:
tidak sesuai, karena sudah ada istilah yang 155-156).
baru dari para ahli. Berdasarkan perbandingan diatas
b. Konsep yang dinyatakan sudah tidak berlaku, diketahui bahwa konsep dalam buku teks sudah
karena sudah ada penelitian atau penemuan tidak berlaku karena konsep yang baru sudah
terbaru. ditemukan.
c. Konsep yang dinyatakan benar untuk masa Buku A halaman 149:
lampau. “Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau
d. Penelitian dan penemuan yang tercantum pada lebih banyak gen pada sebuah kromosom sama”.
literatur terbaru telah meniadakan/meralat Konsep dalam buku literatur: Tautan
konsep yang lama. adalah kondisi dimana dua atau lebih gen terletak
Kategori miskonsepsi obsolete concepts pada kromosom yang sama, tidak dapat secara
and terms hanya ditemukan pada buku A dan B. bebas berpisah, tetapi dapat memisah dengan
Persentase obsolete concepts and terms pada pindah silang (Klug, 2000:137).
buku A (0,61%) dan pada buku B Berdasarkan perbandingan diatas
(3,7%).Obsolete concepts and terms yang diketahui bahwa konsep dalam buku teks
terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi
peserta didik mengalami ketertinggalan konsep yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan
terbaru dari ahli atau literatur terbaru. Konsep pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang
yang peserta didik baca adalah konsep lama yang tepat adalah “tautan”.
sudah tidak dipakai lagi, sehingga berpotensi
menimbulkan miskonsepsi bagi mereka. 5. Undergeneralizations
Obsolete concepts and terms hanya Undergeneralizations adalah generalisasi
ditemukan pada konsep teks. Berikut ini konsep yang diterapkan secara sempit daripada
merupakan contoh obsolete concepts and yang sebenarnya. Berikut merupakan indikator
termsyang ditemukan dalam buku teks. undergeneralizations:
a. Konsep Teks a. Konsep yang dinyatakan hanya menunjuk pada
Konsep teks yang termasuk dalam sebagian objek atau permasalahan Biologi
kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms b. Konsep yang dinyatakan dalam unit penelitian
terdapat pada: mengeluarkan sebagian isi dari konsep yang
Buku A halaman 102: benar.
“Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan c. Pernyataan yang dinyatakan hanya bisa
mengandung sekitar 26.000-40.000 gen yang dipakai untuk merumuskan sebagian konsep
tersimpan di dalam 46 kromosom.” atau permasalahan.
Konsep dalam buku literatur: DNA manusia Kategori miskonsepsi Undergeneralizations
mengandung sekitar 50.000 sampai 100.000 gen, ditemukan pada buku C.Persentase miskonsepsi
62 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
Rahayu, A.A. (2011). Penggunaan Peta Konsep Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa pada 11 Tahun 2005
Konsep Jaringan Tumbuhan. Skripsi. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan 20 Tahun 2003
Alam. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta