Anda di halaman 1dari 10

Identifikasi miskonsepsi sistem .... (Failasuf Aulia Nugrohodr.Tutiek Rahayu,m.Kes, Sukrni Hidayati,M.

Si ) 13

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA PADA


BUKU TEKS BIOLOGI SMA KURIKULUM 2013 DI KOTA YOGYAKARTA

IDENTIFY MISCONCEPTION OF HUMAN DIGESTIVE SYSTEM IN BIOLOGY TEXTBOOKS


FOR SENIOR HIGH SCHOOL CURRICULUM 2013 IN YOGYAKARTA CITY

Oleh: Failasuf Aulia Nugroho, Universitas Negeri Yogyakarta, failasufaulia26@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengkategorikan dan mengetahui seberapa banyak (%) kategori
miskonsepsi pada materi sistem pencernaan manusia dari buku teks biologi SMA kelas XI kurikulum 2013 di Kota
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi. Buku teks yang dianalisis merupakan hasil survei di
SMA berkurikulum 2013 dan yang beredar di pasaran Kota Yogyakarta. Unit analisis berupa gambar dan kalimat
yang memuat konsep sistem pencernaan manusia. Identifikasi miskonsepsi dibagi menjadi 5 kategori yaitu
undergeneralization, obsolete concept and terms, oversimplification, overgeneralization, misidentification. Proses
identifikasi dilakukan oleh tiga orang panelis. Data yang diperoleh diuji kehandalan antar-panelis berdasarkan
perhitungan α-Krippendorf dan dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensi masing-masing kategori.
Hasil menunjukkan bahwa buku teks A, B, dan C yang dianalisis mengalami miskonsepsi dengan persentase
10,5%, 24,2%, dan 25,7%. Kategori miskonsepsi yang ditemukan pada ketiga buku teks adalah
undergeneralization, oversimplification, overgeneralization, dan misidentification, sedangkan kategori obsolete
concept and terms hanya ditemukan di buku teks C. Nilai frekuensi dari ketiga buku teks menunjukkan bahwa
persentase miskonsepsi kategori undergeneralization 1,7%, obsolete concept and terms 0,3%, oversimplification
5,4%, overgeneralization 1,1%, dan misidentification 11,2%.

Kata kunci: buku teks biologi, miskonsepsi, sistem pencernaan manusia

Abstract
This study aims to identify, categorize and determine the percentage of each category misconception of
human digestive system in biology textbooks for grade XI senior high school curriculum 2013 in Yogyakarta City.
It was design as a content analysis study. Textbooks which analyzed is the results of survey in senior high school
with curriculum 2013 and on the market book in Yogyakarta City. The unit of analysis in the form of images and
words that contain the concept of the human digestive system. Identification of the misconceptions are divided into
5 categories: undergeneralization, obsolete concept and terms, oversimplification, overgeneralization,
misidentification. The identification process carried out by three panelists. The obtained data were reliability of
inter-panelists tested based on the calculation of α-Krippendorf and analyzed descriptively by counting the
frequency of each category.The results showed that the textbook A, B, and C were analyzed experiencing
miskonsespsi with a percentage of 10.5%, 24.2% and 25.7%. Misconceptions categories that found in all textbooks
are undergeneralization, oversimplification, overgeneralization, and misidentification, while the category of
obsolete concept and terms are only found in textbooks C. The frequency of the three textbooks show that the
percentage of misconceptions category undergeneralization 1.7%, obsolete concept and terms of 0.3%, 5.4%
oversimplification, overgeneralization 1.1%, and 11.2% misidentification..

Keywords: biology textbooks, misconceptions, the human digestive system

PENDAHULUAN digunakan dalam proses pembelajaran yang


Buku teks adalah buku yang berisi uraian memuat informasi (Dikemenli. et al., 2008: 230).
bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi Buku teks memainkan peran utama dalam
pembelajaran di semua jenjang pendidikan
tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah
(Mudzakir, 2003: 2).
diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi
pembelajaran, dan perkembangan siswa untuk Perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum
diasimilasikan (Mansur Mushlich, 2010: 50). 2013 berdampak pada perubahan muatan isi buku
Buku teks biologi merupakan alat yang efektif teks. Buku teks harus mampu mengikuti tuntutan
14 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

yang ada pada kurikulum terbaru. Wakil menteri materi yang kompleks dengan istilah dan ragam
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia proses fisiologisnya. Salah satunya yaitu materi
(2014: 35) memaparkan bahwa buku teks sistem pencernaan manusia. Materi ini dikemas
kurikulum 2013 terkhusus pada buku teks siswa dengan istilah yang cukup banyak dan melibatkan
lebih ditekankan pada activity base bukan sekedar proses yang panjang. Penjelasan terhadap konsep
bahan bacaan, buku teks harus memuat model pada materi sistem pencernaan disadur oleh
pembelajaran dan project yang akan dilakukan penulis dalam berbagai versi bertujuan untuk
oleh siswa, serta buku teks yang ditulis mengacu memudahkan pembaca. Dampak dari hal tersebut,
pada Kompetensi Inti (KI), Kompentensi Dasar memungkinkan variasi penjelasan terhadap
(KD), dan silabus. Buku teks diterbitkan dengan konsep sistem pencernaan manusia yang berbeda
tujuan untuk menyediakan informasi yang bisa satu dengan yang lainnya.
digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Ketidaksesuaian konsep pada buku teks
Buku yang akan diterbitkan mempunyai kemasan, dengan pengertian ilmiah atau yang diterima oleh
cara penyampaian, dan cara pemaparan muatan pakar disebut miskonsepsi (Tekkaya, 2002: 259).
isi yang berbeda. Keadaan tersebut dikarenakan Miskonsepsi pada buku teks dapat terlihat secara
adanya pola pemikiran, pengalaman, dan gaya signifikan pada konsep yang diterima oleh siswa
penyampaian dari penulis yang berbeda. (Dikmenli. et al., 2009: 430). Miskonsepsi pada
Analisis isi yang meliputi kalimat dan buku teks, siswa atau guru menyebabkan
gambar pada buku teks biologi SMA terhalangnya proses pemahaman materi biologi
mengungkapkan bahwa terdapat ketidak akuratan (Tekkaya, 2002: 264). Berdasarkan hal tersebut,
informasi yang terdapat pada buku teks yang perlu diadakan kajian untuk mengidentifikasi
digunakan di sekolah-sekolah SMA Kota miskonsepsi pada materi-materi buku teks yang
Yogyakarta. Tyas Utami (2013: 11) menemukan belum diidentifikasi, salah satunya yaitu materi
ketidaksesuaian konsep pada buku teks (meliputi: sistem pencernaan pada manusia.
gambar dan kalimat) materi sistem pernapasan Tujuan penelitian ini adalah untuk
manusia yang terbagi dalam 5 kategori , masing- mengidentifikasi, mengkategorikan, dan
masing yaitu oversimplifications (20,62% dan mengetahui persentase miskonsepsi pada buku
29,58%), overgeneralizations (7,35% dan teks biologi SMA kelas XI kurikulum 2013 di
5,89%), obsolete concept and terms (0,27% dan Kota Yogyakarta materi sistem pencernaan
1,67%), undergeneralizations (1,99% dan manusia. Manfaatnya untuk memberikan
3,33%), dan misidentification (10,66% dan informasi mengenai kebenaran konsep dalam
27,33%). Erischa Megawati (2015: 1) buku teks terkhusus materi sistem pencernaan
menemukan ketidaksesuaian konsep pada buku manusia dan digunakan sebagai bahan
teks (meliputi gambar dan kalimat) materi sistem pertimbangan oleh pendidik dalam memilih buku
reproduksi manusia dengan persentase teks sebelum digunakan dalam proses
oversimplifications (32,42%), misidentifications pembelajaran.
(15.60%), overgeneralizations (10,60%), obsolete
concepts and terms (5,21%) dan METODE PENELITIAN
undergeneralizations (1,04%); persentase setiap Desain Penelitian
kategori miskonsepsi gambar secara berturut- Penelitian ini merupakan penelitian
turut yaitu oversimplifications (79,63%), analisis konten. Analisis konten adalah teknik
misidentifications (10%), dan obsolete concepts penelitian khusus untuk melaksanakan analisis
and terms (7,78%). Beberapa konsep yang tekstual. Analisis ini termasuk mereduksi buku
mengalami ketidaksesuaian dengan pengertian teks menjadi unit-unit (kalimat, ide, dan gambar)
ilmiah masih ditemukan. dan menerapkan skema pengkodean pada unit-
Materi kelas XI yang mempelajari unit tersebut untuk membuat inferensi
mengenai sistem pada makhluk hidup merupakan mengenainya (Maria Damayanti Maer, 2008: 86).
Identifikasi miskonsepsi sistem .... (Failasuf Aulia Nugrohodr.Tutiek Rahayu,m.Kes, Sukrni Hidayati,M.Si ) 15

Miskonsepsi yang teridentifikasi dikategorikan 2. Tahap Pelaksanaan


menjadi 5 (Hershey, 2004: 1) yaitu a. Menentukan konsep yang akan dianalisis
oversimplification, undergeneralitation, obsolete berupa kalimat dan gambar. Penetapan
concept and term, oversimplifcation, dan konsep dilakukan secara sensus, sehingga
misidentification. semua konsep pada buku materi sistem
pencernaan manusia teridentifikasi dan
Tempat dan Waktu Penelitian divalidasi isi dan konstruk oleh
Penelitian dilaksanakan di FMIPA UNY. pembimbing.
Pengambilan sampel, analisis, dan pelaporan b. Memasukkan konsep yang teridentifikasi ke
dilaksanakan di bulan 1 Desember 2015-10 Juni dalam instrumen observasi konsep pada
2016. buku dengan memberikan kode. Pemberian
kode dimaksudkan untuk memudahkan
Objek Penelitian
pembaca atau panelis merujuk konsep yang
Objek penelitian ini adalah buku teks
dimaksud peneliti. Format sebagai berikut :
yang terbanyak digunakan di SMA yang
menerapkan kurikulum 2013 dan beredar di Kode buku. Halaman buku. Baris ke-
pasaran Kota Yogyakarta. Analisis dilakukan Misal : A.26.2
pada dua unit analisis yaitu konsep berupa
c. Mencari konsep pembanding melalui studi
kalimat dan konsep berupa gambar.
pustaka yang merujuk pada buku standar.
Prosedur Penelitian Buku standar merupakan buku yang lazim
Prosedur penelitian pada dasarnya terbagi digunakan sebagai buku pegangan di
menjadi tiga bagian yaitu tahap persiapan, tahap Fakultas Kedokteran, Fakultas Biologi, dan
pelaksanaan, tahap analisis. Berikut adalah Fakultas MIPA Jurusan Pendidikan Biologi.
langkah dalam tiap tahapannya : d. Penilaian atau validasi kontruk dan isi
1. Tahap Persiapan dilakukan oleh dosen pembimbing, setelah
a. Melakukan survei ke SMA yang konsep pada buku teks dan konsep
menggunakan kurikulum 2013 dan ke toko- pembanding dimasukkan ke dalam
toko buku di Kota Yogyakarta. instrumen.
b. Menentukan buku yang akan diidentifikasi 3. Tahapan Analisis
sesuai hasil temuan di atas. a. Melakukan uji kehandalan (reliabilitas)
c. Membuat instrumen identifikasi instrumen
miskonsepsi untuk mengisi perbandingan b. Menghitung presentase frekuensi
konsep dari buku teks yang ditentukan, miskonsepsi setiap kategori miskonsepsi
dengan buku pembanding atau referensi untuk kategori teks (kalimat-kalimat pada
sebagai alat bantu untuk panelis. buku) dan gambar.
d. Memberikan kode pada buku yang akan
Teknik Pengumpulan Data
dianalisis (misal: A, B, C). Pemberian kode
Data diperoleh melalui beberapa tahapan,
dimaksudkan untuk menghindarkan
yaitu :
subjektifitas panelis dan melindungi nama
1. Mengidentifikasi unit analisis pada buku teks
baik penulis dan penerbit.
materi sistem pencernaan manusia
e. Menetukan panelis yang berjumlah tiga
2. Mencari literatur yang sesuai, sebagai
orang dengan syarat sebagai berikut:
pembanding konsep pada buku teks
1).Mahasiswa/ sarjana biologi, pendidikan
3. Menghimpun data hasil penilaian konsep pada
biologi atau kedokteran umum.
buku teks oleh panelis
2).Mahasiswa telah menempuh mata kuliah
4. Menghitung nilai reliabilitas instrumen
terkait fisiologi manusia dan lulus
dengan nilai minimal B+.
16 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

5. Menghitung nilai distribusi frekuensi masing- Tabel 1. Persentase kebenaran konsep dan
masing kategori miskonsepsi buku teks A, B, dan C
(skala 100%)
Teknik Analisis Data Persentase Persentase
Buku
1. Menguji reliabilitas antar panelis No Kebenaran Miskonsepsi
teks
Teknik analisis menggunakan formula Konsep (%) (%)
1 A 89,5 10,5
Neuendorf yang diturunkan dari formula
2 B 75,8 24,2
Krippendorf. Formula alpha Krippendorf dapat 3 C 74,3 25,7
dipakai untuk data non nominal (Eriyanto, 2013:
Penentuan konsep masuk dalam salah satu
296). Perhitungan reliabilitas alpha Krippendorf
kategori jika dua atau kesemua panelis
adalah sebagai berikut :
menyatakan sepakat. Konsep yang dinyatakan
hanya oleh satu panelis tidak akan digunakan
dalam mengkategorikan konsep. Persentase
Keterangan : kebenaran konsep jauh lebih tinggi dari
n : jumlah unit yang di-coding persentase miskonsepsi, yang mengindikasikan
pfu : penjumlahan frekuensi dari unit yang bahwa sebagian besar konsep yang termuat pada
mengalami ketidaksetujuan buku teks benar. Persentase miskonsepsi yang
pmt : penjumlahan dari total marginal terjadi pada ketiga buku dalam rentang 10,5-25,7
m : jumlah panelis %, dengan persentase miskonsepsi tertinggi pada
buku teks C.
2. Menghitung frekuensi tiap kategori Terdapat dua subbab yang menjadi fokus
Perhitungan frekuensi meliputi, presentase penelitian berdasarkan Kompetensi Inti (KI),
frekuensi miskonsepsi pada tiap buku (kalimat Kompetensi Dasar (KD), dan silabus yaitu subbab
dan gambar), rata-rata frekuensi miskonsepsi tiap struktur fungsi pencernaan dan bioproses
kategori. Perhitungan menggunakan rumus makanan dan subbab penyakit pada pencernaan
sebagai berikut : makanan (Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah).
Kesalahan terbanyak terdapat pada subbab materi
struktur fungsi pencernaan dan bioproses
Keterangan :
makanan. Struktur fungsi dan bioproses sistem
Fr : frekuensi
pencernaan merupakan materi yang kompleks,
nKi : jumlah konsep yang akan dihitung
abstrak, banyak istilah dan berkaitan dengan
frekuensinya
banyak pengaturan (Enis Nana Nurdiyah, 2009:
nKs : jumlah konsep keseluruhan
iv). Berikut hasil perhitungannya :

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Persentase kesalahan konsep tiap subbab
pada buku teks A, B, dan C skala 100%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku
teks yang dianalisis mengandung miskonsepsi Subbab struktur Subbab
atau konsep yang kurang tepat berdasarkan fungsi dan penyakit pada
Buku
konsep yang diakui dalam kalangan ilmiah. No bioproses pencernaan
teks
Berikut adalah frekuensi kesalahan konsep pada pencernaan makanan (%)
masing-masing buku teks : makanan (%)
1 A 75 25
2 B 89,3 10,7
3 C 88,9 11,1
Identifikasi miskonsepsi sistem .... (Failasuf Aulia Nugrohodr.Tutiek Rahayu,m.Kes, Sukrni Hidayati,M.Si ) 17

Frekuensi miskonsepsi mengindikasikan


bahwa pada buku teks terdapat miskonsepsi
dalam kategori tertentu. Empat jenis miskonsepsi
ditemukan pada buku teks A dan B yaitu
undergeneralization, oversimplification,
overgeneralization, dan misidentification; pada
buku teks C semua jenis miskonsepsi ditemukan
yaitu undergeneralization, obsolete concept and
terms, oversimplification, overgeneralization, dan
misidentification. Berikut adalah data frekuensi Gambar 3. Grafik frekuensi miskonsepsi pada
miskonsepsi untuk tiap kategori (jenis) yang buku teks A, B, dan C dengan unit
analisis konsep berupa gambar
ditemukan pada buku teks yang disajikan dalam dengan skala maksimal 100
grafik : Keterangan istilah pada grafik :
Udg : undergeneralization
Oct : obsolete concept and terms
Ovs : oversimplification
Ovg : overgeneralizaton
Mis : misidentification

Kategori obsolete concept and terms


hanya ditemukan pada konsep berupa gambar.
Kategori tertinggi pada masing-masing konsep
adalah misidentification yang menunjukkan
bahwa konsep-konsep pada materi sistem
pencernaan manusia sulit untuk dipahami,
sehingga dalam penuturan atau penyampaian oleh
penulis banyak yang kurang tepat. Berikut
Gambar 1. Grafik frekuensi miskonsepsi pada disajikan grafik frekuensi total tiap kategori
buku teks A, B, dan C dengan skala miskonsepsi pada ketiga buku teks :
100

Gambar 4. Grafik frekuensi total tiap kategori


miskonsepsi pada buku teks A, B, dan
C dengan skala maksimal 100

Kategori miskonsepsi tertinggi dari ketiga


Gambar 2. Grafik frekuensi miskonsepsi pada
buku teks A, B, dan C dengan unit buku teks yang dianalisis adalah
analisis konsep berupa kalimat misidentification. Kategori terendah adalah
dengan skala maksimal 100 obsolete concept and terms yang hanya mencapai
angka 0,3%. Total konsep yang berhasil
18 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

dihimpun dalam ketiga buku teks sebanyak 349 Kategori obsolete concept and terms
konsep. adalah keadaan konsep yang diutarakan tidak
Kategori undergeneralization adalah layak digunakan lagi akibat sudah ada konsep
keadaan saat konsep yang diutarakan tidak bisa yang terbaru (Hersey, 2004: 1). Ciri yang
dipakai secara luas atau dipersempit (Hersey, merujuk pada kategori ini adalah konsep yang
2004: 1). Ciri dari kategori ini yaitu konsep yang diutarakan keliru karena sudah ada konsep yang
dikemukakan hanya merujuk pada sebagian objek terbaru berdasarkan hasil penelitian, dan; konsep
atau permasalahan biologi; dan konsep yang yang diutarakan tidaklah berlaku ditahun ini,
dikemukakan hanya bisa digunakan untuk namun berlaku ditahun sebelumnya. Berikut
merumuskan sebagian konsep atau masalah. Ciri disajikan beberapa konsep yang mengalami
tersebut akan berlaku jika konsep memiliki miskonsepsi kategori obsolete concept and terms:
cakupan yang lebih luas dari yang diutarakan. 1. Konsep lidah yang ditemukan pada buku teks
Berikut disajikan beberapa konsep yang C halaman 182 nomer 5.19
mengalami miskonsepsi kategori
undergeneralization :
1. Konsep pada buku A halaman 269 baris ke 5
(A.269.5) menyatakan bahwa “Asam lambung
mematikan bakteri-bakteri dalam makanan”.
Kenyataannya, asam lambung (HCl) bisa
membunuh mikroorganisme (jamur, bakteri,
virus). Kerja asam lambung dibantu dengan
lisozim untuk melaksanakan fagositosis
mikroorganisme (Sherwood, 2009: 662-693). Gambar 5. (kanan) gambar dengan kode
2. Konsep pada buku C halaman 185 baris ke 44 C.182.(5.19); (kiri) gambar dikutip
(C.185.44) “Sebagian lainnya (makanan), dari Solomon, et al. (2008: 907).
akan menuju kolon, sehingga sisanya lagi Konsep lidah yang terbagi dalam beberapa bagian
akan dibusukkan oleh E. coli yang terdapat hanyalah terkait dengan persepsi yang jika
pada kolon. Juga terjadi pengaturan kadar diulang tidak sama. Hal tersebut berkenaan
air”. Konsep diatas seolah menggambarkan dengan persebaran papila lingualis pada lidah.
bahwa bakteri pada kolon hanya terdapat Rasa berkaitan dengan puting pengecapan pada
E.coli. Perlu diketahui, bahwa pembusukan papila. Ada empat jenis papila lingualis, yaitu
makanan atau residu pencernaan dalam kolon papila filiformis, papila fungiformis, papila
tidak hanya dilakukan oleh E.coli, melainkan sirkumvalata, dan papila foliata (Fawcett, 2002:
ada sekitar 700 jenis bakteri yang tinggal di 501; Saladin, 2008: 943). Papila filiformis
bagian usus besar (Marieb & Katja, 2007: tersebar banyak di seluruh permukaan lidah.
925). Epitelnya tidak memiliki puting kecap, seringnya
3. Konsep pada buku A halaman 275 baris ke 12 memiliki epitel bertanduk (Junquera & Jose,
(A.275.12) menyatakan bahwa 1980: 309; Fawcett, 2002: 501). Papila
“gastroenteritis (flu perut) merupakan fungiformis mengandung puting kecap yang
peradangan pada saluran pencernaan tersebar pada permukaan atas secara tidak teratur
lambung dan usus halus yang mengakibatkan di sela-sela papila filiformis yang banyak
kombinasi diare, muntah, dan kejang perut”. jumlahnya (Junquera & Jose, 1980: 309; Fawcett,
Gastroenteritis tidak hanya peradangan pada 2002: 501). Papila foliata tersusun sebagai
usus halus dan lambung, melainkan juga tonjolan-tonjolan yang padat, berada di sepanjang
terjadi pada usus besar (Arif Muttaqin & pinggir lateral belakang lidah yang mengandung
Kumala Sari, 2011: 459) puting kecap (Junquera & Jose, 1980: 310).
Papila cirkumvalata hanya berjumlah 6 hingga
Identifikasi miskonsepsi sistem .... (Failasuf Aulia Nugrohodr.Tutiek Rahayu,m.Kes, Sukrni Hidayati,M.Si ) 19

14 buah yang terdapat di bagian posterior lidah molekul saja (Anna Poedjiadi & Titin
(Fawcett, 2002: 501). Papila-nya mengandung Supriyanti, 2009: 245)
kuncup kecap dan banyak dialiri kelenjar mukosa Kategori Overgeneralization adalah
dan kelenjar serosa von ebner di sekeliling keadaan konsep yang diutarakan terlalu luas yang
papila. dampaknya tidak memperhatikan batasan dalam
Kategori oversimplification merupakan penggunaannya (Hersey, 2004: 1). Ciri yang
keadaan konsep yang diutarakan terlalu merujuk pada kategori ini adalah konsep yang
menyederhanakan, sehingga konsep esensial tidak diutarakan tidak memperhatikan batasan
disampaikan secara utuh (Hersey, 2004: 1). Ciri pengecualian. Beberapa konsep yang mengalami
yang menunjukkan kategori ini adalah peggunaan miskonsepsi kategori overgeneralization dapat
analogi untuk suatu konsep yang diutarakan disajikan sebagai berikut :
keliru; konsep tidak disampaikan secara utuh, 1. Konsep pada buku A halaman 275 baris ke 22
dan; sebagian isi konsep dihilangkan, sehingga (A.275.22) menyatakan bahwa “karies gigi
pernyataan menjadi kurang lengkap atau salah. merupakan penyakit infeksi yang merusak
Berikut disajikan beberapa konsep yang struktur gigi, atau gigi menjadi berlubang”.
mengalami miskonsepsi kategori Pandangan yang diutarakan Sherwood (2009:
oversimplification : 650) menjelaskan bahwa karies gigi (dentis)
1. Konsep pada buku A halaman 265 baris ke 1 merupakan kerusakan email gigi yang ditandai
(A.265.1) menyatakan bahwa “Peristaltik dengan gigi berlubang. Kerusakan terjadinya
merupakan gelombang kontraksi otot polos menitikkan pada email gigi (salah satu struktur
involunter (tak sadar) yang menggerakkan gigi).
makanan sehingga tertelan dan masuk ke 2. Konsep pada buku B halaman 142 baris ke 25
dalam saluran pencernaan”. Perlu dimengerti (B.142.25) menyatakan bahwa “vitamin,
bahwa peristaltik merupakan gelombang- mineral, dan air langsung diserap dan
gelombang kontraksi dan relaksasi yang silih digunakan oleh tubuh”. Titik kesalahan
berganti di dalam otot-otot polos, mendorong terdapat pada vitamin yang merujuk pada
makanan masuk ke dalam saluran pencernaan segala jenis vitamin. Hal tersebut tidak sesuai
(Sherwood, 2009: 653; Campbell & Jane, dengan pernyataan bahwa vitamin yang larut
2008: 39). Gerakan peristaltik nampak air, air, dan mineral diserap dinding saluran
bergantian dengan gerakan relaksasi, sehingga pencernaan melalui difusi pasif (Sherwood,
gerakan berbentuk cincin dan gelembung. 2009: 689). Hanya vitamin larut air yang
2. Konsep pada buku B halaman 142 baris ke 29 mampu berdifusi pasif dan masuk ke
(B.142.29) menyatakan bahwa saluran lingkungan interna tubuh.
pencernaan terdiri atas rongga mulut, 3. Konsep Gambar pada buku C halaman 192
esofagus, lambung, usus halus, usus besar nomor ke 5.27 (C.191.(5.27))
(kolon), rektum, dan anus. Menurut Sherwood
(2009: 643) bahwa saluran pencernaan terdiri
dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus
halus (duodenum, jejenum, ileum), usus besar
(sekum, apendiks, kolon), rektum, dan anus.
Konsep yang dituturkan pada buku teks SMA
tidak menyebutkan faring.
Gambar 6.(kanan) gambar dengan kode
3. Konsep pada buku teks B halaman 145 baris
C.191.(5.27)); (kiri) gambar dikutip
ke 13 (B.145.43) menyatakan bahwa “maltase
dari Kurkchubasche (____: 1)
mencerna maltosa menjadi glukosa”. Fungsi
enzim tersebut adalah menghidrolisis maltosa Gambar dinyatakan dalam kategori
menjadi dua molekul glukosa, tidak hanya satu overgeneralization karena penunjukan bagian
20 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

yang tidak ada, padahal gambar yang disajikan kawah pada mulut (Arif Muttaqin & Kumala
menampilkan beberapa objek yang berbeda Sari, 2011: ).
sehingga pembaca akan kebingungan mengenai
bagian apendiks (Kurkchubasche, ____: 1). Miskonsepsi merupakan ketidaksesuaian
Kategori misidentification adalah keadaan konsep yang diutarakan dengan pengertian ilmiah
konsep yang diutarakan salah penafsiran atau secara umum atau tidak sesuai dengan apa yang
salah pemahaman (Hersey, 2004: 1). Ciri yang disepakati oleh pakar ahli (Tekkaya, 2002: 259).
merujuk pada kategori ini adalah konsep yang Sumber miskonsepsi bisa berasal dari buku teks
diutarakan bertentangan dengan naskah ilmiah yang digunakan dalam pembelajaran, guru yang
pada umumnya. Beberapa konsep yang salah menafsirkan, dan atau siswa. Miskonsepsi
mengalami miskonsepsi kategori ini akan menyebabkan terhalangnya proses
misidentification dapat disajikan sebagai berikut : pemahaman materi biologi (Tekkaya, 2002: 264).
1. Konsep pada buku A halaman 268 baris ke 6 Buku teks merupakan acuan wajib bagi guru dan
(A.268.6) menyatakan bahwa “faring siswa tentunya harus terlebih dahulu terhindar
berfungsi untuk membawa makanan dari dari miskonsepsi. Hal tersebut merujuk kepada
rongga mulut menuju esofagus”. fungsi dari buku teks yang digunakan sebagai
Kenyataannya, faring menjadi jalan untuk sumber informasi dan sebagai alat dasar
material makanan, cairan, dan udara masuk ke pembelajaran (Oakes & Marisa, 2002: 1- 10).
lumen pencernaan atau saluran pernapasan Buku teks memainkan peran yang penting
(Arif Muttaqin & Kumala Sari, 2013: 5), tidak dalam proses pembelajaran. Kesalahan konsep
berfungsi untuk membawa makanan. pada buku teks seharusnya sudah diketahui
2. Konsep pada buku A halaman 270 baris ke 37 sebelum proses pembelajaran dimulai, sehingga
(A.270.37) menyatakan bahwa “empedu miskonsepsi akibat dari pengunaan buku teks
berupa kantong berbentuk seperti terong, dapat terhindarkan (Bahar, 2003: 59).
berukuran 8-10 cm, berwarna hijau, dan
terdapat pada lekukan di bawah lobus kanan SIMPULAN DAN SARAN
hati”. Kenyataannya, yang dimaksud dengan Simpulan
empedu (bile) adalah suatu campuran zat-zat Berdasarkan hasil analisis konten terhadap
yang dibuat di dalam hati. Empedu buku teks biologi SMA kelas XI materi sistem
mengandung garam-garam empedu, yang pencernaan manusia kurikulum 2013 dengan dua
bekerja sebagai pengemulsi yang membantu unit analisis yaitu konsep berupa kalimat dan
proses digesti dan absorpsi lipid-lipid. Oleh berupa gambar, dapat disimpulkan bahwa :
karenanya, dikatakan bahwa hati
1. Buku teks biologi SMA kelas XI kurikulum
menyekresikan empedu. Adapun empedu ini, 2013 yang beredar di Kota Yogyakarta
disimpan dan dikonsentrasikan dalam suatu mengandung konsep yang mengalami
organ yang dinamakan sebagai kantung miskonsepsi. Besarnya miskonsepsi pada buku
empedu (gallbladder). (Campbell & Jane, teks A, B, dan C berturut-turut yaitu 10,5%,
2010: 42, Sherwood, 2009: 671). 24,2%, dan 25,7%.
3. Konsep pada buku B halaman 150 baris ke 9 2. Kategori miskonsepsi yang ditemukan pada
(B.150.9) menyatakan bahwa “stomasitis ketiga buku teks adalah undergeneralization,
adalah radang jaringan-jaringan halus dalam oversimplification, overgeneralization, dan
rongga mulut”. Penyebutan penyakit rongga misidentification, sedangkan kategori obsolete
mulut secara umum adalah stomatitis. concept and terms hanya ditemukan pada buku
Stomatitis atau ulkus rongga mulut merupakan teks C. Jumlah konsep yang mengalami
rusaknya jaringan epitel dan lamina propria miskonsepsi sebanyak 69 konsep.
pada mulut, sehingga membentuk seperti
Identifikasi miskonsepsi sistem .... (Failasuf Aulia Nugrohodr.Tutiek Rahayu,m.Kes, Sukrni Hidayati,M.Si ) 21

3. Nilai frekuensi total menunjukkan bahwa besar Dikmenli, M., Osman, C., & Fulya, O. (2009).
miskonsepsi kategori undergeneralization Conceptual Problem in Biology- Related
Topics in Primary Science and
sebanyak 1,7%, obsolete concept and terms
Technology Textbook in Turkey.
0,3%, oversimplification 5,4%, International Journal of Environtental &
overgeneralization 1,1%, misidentification Science Education. 4(IV). Hlm. 429- 440.
11,2%. Total konsep yang terhimpun sebanyak
349 konsep. Enis Nana Nurdiyah. (2009). Kualitas
Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan
Saran pada Manusia di SMP Menggunakan
1. Guru diharapkan mampu mengevaluasi isi dari Cakram Padat Interaktif. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
buku teks sebelum digunakan sebagai acuan
referensi wajib siswa. Erischa Megawati. (2015). Identifikasi
2. Guru dan siswa diharapkan tidak terfokus atau Miskonsepsi Sistem Reproduksi Manusia
terpaku pada satu sumber informasi dalam dalam Buku teks Biologi SMA di Kota
proses pembelajaran, sehingga banyak Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
informasi yang akan diperoleh. Matematika dan Sains.
3. Penulis, penerbit, dan BNSP selayaknya harus Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar
lebih teliti dalam mengevaluasi buku sebelum Metodologi untuk Penelitian Ilmu
diterbitkan. Evaluasi terpenting adalah bagian Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial
materi atau isi yang digunakan sebagai sumber Lainnya. Edisi ke-1. Jakarta: Kencana
informasi. Prenada Media Group.
4. Perbaikan buku teks perlu dilakukan secara Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi.
berkala untuk memperbaharui atau Jakarta: EGC.
memperbaiki isi dalam buku.
Hershey, D. R. (2004). Avoid Misconceptions
when teaching about plants. Diakses dari
www.actionbiology.org/education/hershey
DAFTAR PUSTAKA
.html pada tanggal 7 Oktober 2015.
Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti. (2009).
Dasar- Dasar Biokimia. Jakarta: UI- Junquera, L. C., & Jose, C. (1980). Histologi
Press. Dasar. Edisi ke- 3. Jakarta: EGC.

Arif Muttaqin & Kumala Sari. (2011). Gangguan Kurkchubasche, A. G. (____). Pediatric Surgery
Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Handbook. Diakses melalui
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: http://med.brown.edu/pedisurg/images/Im
Salemba Medika. ageBank/Appendix/Endoloop.jpg pada
tanggal 16 Maret 2016, Jam 00.20 WIB.
_________________________. (2013).
Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Mansur Muslich. (2010). Text Book Writing.
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Jakarta: Salemba Medika.
Maria Natalia Damayanti Maer. (2008).
Bahar, M. (2003). Misconceptions in Biology Pengantar Teori Komunikasi. Edisi ke –
Education and Conceptual Change 3. Jakarta: Salemba Humanika.
Strategies. Educational Science. 3(I).
Marieb, E. N & Katja, H. (2007). Human
Hlm. 55-64.
Anatomy and Physiology. Edisi ke 7. San
Francisco: Pearson Benjamin Cummings.
Campbell, N A., & Jane, B. R. (2008). Biologi.
Edisi ke- 8; Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mudzakir. (2003). Penulisan Buku Teks Bahasa
Arab. Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Pengajaran Bahasa
22 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

Arab pada tanggal 30 Juli 2003. Solomon, E. P., Linda R. B, & Diana W. M.
Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa (2008). Biology. Edisi ke 8. America:
Arab JPBA FPBS UPI. Thomson Higher Education.

Oakes, J., & Marisa, S. (2002). Access to Tekkaya, C. (2002). Misconception as Barier to
Textbooks, Instructional Materials, Understanding Biology. Jurnal . 23. Hlm.
Equipment, and Technology: Inadequacy 259- 266.
and Inequality in California’s Public
School. William Watch Series. Tyas Utami. (2013). Analisis Miskonsepsi Sistem
Pernapasan dalam Buku teks Biologi
Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri SMA di Kotamadya Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun Pendidikan Biologi.
2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Wamendikbud R.I. (2014). Konsep dan
Atas/ Madrasah Aliyah. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Saladin, K. S. (2000). Human Anatomy. Edisi ke-
2. New York: Mc Graw Hill.

Sherwood, L. (2009). Fisiologi Manusia dari Sel


ke Sistem. Edisi ke 6. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai