Anda di halaman 1dari 16

NAMA : ARIF FIKIANSAH

NIM : 22031004
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
MATKUL : MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

RESUME PERTEMUAN 6

KARAKTERISTIK MEDIA TIRUAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Model adalah salah satu bentuk media tiga dimensi. Media benda tiruan sering disebut
sebagai model. Sedangkan menurut Smalldino (2008:283) Model merupakan representasi-
tiga dimensi dari objek riil. Sebuah model mungkin lebih besar, lebih kecil atau berukuran
sama seperti benda yang diwakilinya. Model mungkin sangat terperinci atau disederhanakan
untuk tujuan pengajaran. Model bisa menyediaikan pengalaman belajar yang objek riil tidak
bisa lakukan. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak
mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau benda sebenarnya.
Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar,
terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam
kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya. Realia termasuk kedalam media tiga dimensi
non model/ bukan model karena merupakan benda asli yang berwujud tiga dimensi sehingga
digolongkan kedalam media tiga dimensi. ( Nana, Sudjana). Ada beberapa tujuan belajar dengan
menggunakan model yaitu:
a. Untuk mengatasi kesulitan yang muncul Ketika mempelajari objek yang terlalu besar
b. Untuk mempelajari objek yang terlalu menyejarah di masa lampau
c. Untuk mempelajari objek-objek yang tak terjangkau secara fisik
d. Untuk mempelajari objek yang mudah dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan
yang memadai
e. Untuk mempelajari konsep yang abstrak yang luas

Ada 6 jenis model menurut fungsi dan bentuknya. Keenam jenis Model adalah Model Padat
(solid), Model Susun, Model Penampang (cutway), Model Kerja, Mockup dan Diorama
(Sujana, 2002). Adapun jenis model diuraikan sebagai berikut:
A. Model Padat/ Solid Model
Model padat dalah model yang mengutamakan bentuk penampang luar suatu model
tanpa meperhatikan bagian dalamnya. Dengan tujuan menginformasikan bentuk luar dari
suatu objek. Sehingga mengabaikan bagian dalamnya ataupun susunannya. Semisal bagian
dalamnya berongga atau berisi padat, atau bahkan bagian dalamnya terbuat dari bahan keras
atau lunak juga tak mengapa. Contoh dari model padat adalah rumah adat, bentuk buah,
bentuk bangunan, candi, baju adat, bangun ruang, berbagai bentuk alat adat, berbagai
bentuk transportasi, senjata yang mengutamakan bentuk luarnya saja.

Kelebihan:
1) Kemampuan untuk memproses data yang kompleks: Model padat dapat
memproses data yang kompleks dan berdimensi tinggi seperti gambar dan teks,
sehingga dapat diterapkan pada berbagai aplikasi dalam biologi.
2) Kemampuan untuk menghasilkan prediksi yang akurat: Dalam banyak kasus,
model padat dapat menghasilkan prediksi yang sangat akurat dalam berbagai
masalah biologis seperti prediksi struktur protein atau klasifikasi sel.
3) Kemampuan untuk mempelajari pola yang rumit: Model padat dapat
mempelajari pola yang rumit dan kompleks dalam data biologis, bahkan jika
hubungan antara fitur tidak jelas atau diketahui sebelumnya.
4) Fleksibilitas dan adaptabilitas: Model padat dapat disesuaikan dengan berbagai
jenis data dan dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
5) Kemampuan untuk menangani data yang tidak seimbang: Model padat dapat
digunakan untuk menangani data yang tidak seimbang, di mana jumlah sampel
dalam satu kelas lebih sedikit dari yang lain.

Kekurangan:
1) Membutuhkan data yang besar: Model padat membutuhkan jumlah data yang
besar untuk memperoleh hasil yang akurat, dan pengumpulan data dalam
beberapa aplikasi biologis mungkin sulit atau mahal.
2) Ketergantungan pada sumber daya komputasi: Pelatihan model padat
memerlukan sumber daya komputasi yang besar dan mahal, seperti CPU, GPU,
dan RAM.
3) Sulit untuk diinterpretasikan: Model padat terdiri dari banyak lapisan dan
parameter, sehingga sulit untuk memahami bagaimana model membuat
keputusan.
4) Rentan terhadap overfitting: Model padat rentan terhadap overfitting, yaitu
kecenderungan untuk mempelajari pola yang spesifik pada data latih yang tidak
dapat diterapkan pada data baru.
5) Tidak mempertimbangkan konteks biologis: Model padat mungkin tidak
mempertimbangkan konteks biologis dari data yang digunakan, seperti interaksi
antar protein atau efek lingkungan pada sel.

B. Model Susun
Model susun adalah model yang dapat dibongkar pasang atau disusun kembali
sesuai dengan urutannya. Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau
sedikitnya bagian penting dari objek itu. Contoh model susun yang dapat membantu guru
dan siswa dalam proses belajar mengajar adalah: Puzzel, Model Anatomi manusia yang
dapat dibongkar pasang (torso), bentuk-bentuk geometri yang menunjukkan pecahan,
mesin atau peralatan yang dapat dibongkar dan dipasang untuk mengetahui susunannya.

Kelebihan:
1) Model yang lebih sederhana: Model susun dapat lebih sederhana dan mudah
diinterpretasikan dibandingkan dengan model padat. Ini karena model susun
hanya terdiri dari beberapa lapisan dan karenanya lebih mudah dipahami oleh
manusia.
2) Kemampuan untuk mempertimbangkan faktor hierarki: Dalam biologi, faktor
hierarki seperti struktur kawasan dalam suatu organisme, hierarki genetik atau
faktor lingkungan yang mungkin berkontribusi pada fitur-fitur biologis. Model
susun memungkinkan untuk mempertimbangkan faktor hierarki ini.
3) Kemampuan untuk memperhitungkan efek temporal: Model susun juga
memungkinkan penggunaan informasi temporal, seperti informasi yang
diperoleh dari pengamatan waktu pada perkembangan sel atau makhluk hidup,
yang memungkinkan informasi ini diambil ke dalam akun.
4) Penghematan waktu dan sumber daya: Model susun dapat menghemat waktu
dan sumber daya yang digunakan untuk pelatihan model. Ini karena jumlah
parameter yang digunakan dalam model susun biasanya lebih sedikit daripada
model padat.
5) Kemampuan untuk menangani data yang tidak seimbang: Model susun dapat
menangani data yang tidak seimbang, yaitu jumlah sampel dalam satu kelas
lebih sedikit dari yang lain.

Kekurangan:

1) Tidak cocok untuk semua jenis data: Model susun mungkin tidak cocok untuk
semua jenis data biologis. Misalnya, model susun mungkin tidak cukup
fleksibel untuk memproses data berdimensi tinggi seperti gambar.
2) Terbatas pada struktur hierarki yang ditentukan: Model susun terbatas pada
struktur hierarki yang telah ditentukan dan mungkin tidak dapat
mempertimbangkan struktur yang lebih kompleks atau hierarki yang tidak
diketahui sebelumnya.
3) Terbatas pada efek temporal yang tidak ditentukan: Model susun terbatas pada
efek temporal yang telah ditentukan dan mungkin tidak dapat
mempertimbangkan efek temporal yang tidak diketahui sebelumnya.
4) Rentan terhadap overfitting: Model susun juga rentan terhadap overfitting, yaitu
kecenderungan untuk mempelajari pola yang spesifik pada data latih yang tidak
dapat diterapkan pada data baru.

C. Model Penampang/ Cutway model


Model merupakan penampang model yang memperlihatkan bagian dalam suatu
objek apabila permukaannya diangkat. Atau model yang menampakkan bagian dalam suatu
objek apabila objek tersebut diiris melintang. Model ini biasanya untuk mata pelajaran
biologi atau ilmu pengetahuan alam. Misalnya penampang gunung berapi, penampang
bumi, penampang kulit manusia, daun yang semuanya bertujuan untuk mengetahui susunan
bagian dalam dari objek-objek tersebut.
Kelebihan:

1) Memperkirakan hubungan antara fitur dan variabel target: Model penampang


dapat digunakan untuk memperkirakan hubungan antara fitur dan variabel
target pada satu titik waktu tertentu. Ini memungkinkan penggunaannya dalam
analisis epidemiologi atau pada kasus-kasus pengujian obat di mana kita ingin
memahami efek suatu pengobatan pada kesehatan seseorang.
2) Pengambilan data yang cepat dan murah: Model penampang memungkinkan
pengambilan data yang cepat dan murah karena hanya memerlukan
pengambilan data pada satu titik waktu tertentu.
3) Penentuan karakteristik populasi yang lebih luas: Model penampang juga dapat
membantu dalam menentukan karakteristik populasi yang lebih luas dan
mengidentifikasi faktor-faktor risiko pada suatu kondisi kesehatan atau penyakit
tertentu.
4) Cocok untuk data dengan sifat linier: Model penampang dapat digunakan untuk
data dengan sifat linier, seperti keterkaitan antara ketinggian dan berat badan
dalam populasi manusia.

Kekurangan:
1) Tidak mempertimbangkan efek temporal: Model penampang tidak
mempertimbangkan efek temporal pada data yang diamati. Ini membatasi
penggunaannya dalam kasus-kasus di mana waktu atau urutan penting, seperti
dalam kasus perkembangan sel atau makhluk hidup.
2) Tidak menghasilkan informasi tentang perubahan: Model penampang tidak
menghasilkan informasi tentang perubahan pada variabel target atau fitur
selama waktu, sehingga tidak dapat memberikan informasi tentang tren atau
pola.
3) Rentan terhadap bias seleksi: Model penampang dapat rentan terhadap bias
seleksi, yaitu kondisi di mana data yang diambil pada satu titik waktu mungkin
tidak mewakili populasi secara keseluruhan.
4) Sulit dalam kasus data kompleks: Model penampang mungkin tidak cocok
untuk data yang lebih kompleks seperti data spasial, data kronologis, atau data
yang memiliki struktur hierarkis.

D. Model Kerja
Model kerja adalah model yang menyampaikan informasi tentang proses, sistem
atau prinsip kerja suatu objek. Contoh model kerja seperti cara kerja katrol, cara kerja
timbangan, cara kerja berbagai jenis mesin, cara kerja alat-alat matematika dan berbagai
model yang dapat menjelaskan cara kerja suatu objek.

Kelebihan:
1) Memperdalam pemahaman tentang mekanisme biologis: Model kerja dapat
membantu memperdalam pemahaman tentang mekanisme biologis yang
kompleks, seperti proses metabolisme, peredaran darah, atau interaksi sel-sel.
2) Menghasilkan prediksi yang akurat: Model kerja dapat digunakan untuk
menghasilkan prediksi yang akurat tentang perilaku suatu sistem biologis dalam
berbagai kondisi.
3) Pengembangan strategi baru untuk pengobatan: Model kerja dapat digunakan
untuk mengembangkan strategi baru untuk pengobatan suatu penyakit dengan
memahami mekanisme biologis penyakit tersebut.
4) Memudahkan eksperimen: Model kerja dapat membantu memudahkan
eksperimen dan uji coba dengan memperkirakan efek dari perubahan pada
sistem biologis sebelum diuji coba secara fisik.

Kekurangan:
1) Keterbatasan pada kompleksitas sistem biologis: Model kerja mungkin terbatas
pada kompleksitas sistem biologis tertentu dan tidak dapat digunakan untuk
memahami sistem biologis yang lebih kompleks atau multidimensional.
2) Data yang dibutuhkan untuk membangun model: Model kerja membutuhkan
data yang akurat dan lengkap untuk membangun model yang valid, sehingga
dapat memakan waktu dan biaya yang besar.
3) Variabilitas dalam sistem biologis: Sistem biologis cenderung memiliki
variabilitas dalam perilaku dan respons, sehingga model kerja mungkin tidak
selalu dapat memberikan hasil yang akurat.
4) Kesulitan dalam memvalidasi model: Validasi model kerja mungkin sulit
karena sulit untuk menguji semua variabel dan kondisi dalam sistem biologis
secara simultan.

E. Mock-up
Mockup merupakan penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang rumit. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga
aspekaspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Contoh mock-up adalah
system telepon, jaringan listrik, system irigasi, system peredaran darah, proses penyaringan
air dan berbagai model yang dapat menjelaskan secara lebih sederhana dari suatu system
atau proses yang rumit.

Kelebihan:
1) Pengalaman belajar yang praktis: Model mock-up memberikan pengalaman
belajar yang praktis dan memungkinkan siswa untuk secara langsung melihat,
meraba, dan memanipulasi suatu sistem biologis.
2) Representasi visual yang jelas: Model mock-up menyediakan representasi
visual yang jelas dari suatu sistem biologis, memungkinkan siswa untuk lebih
memahami struktur dan fungsi organisme atau proses biologis.
3) Pembelajaran kolaboratif: Model mock-up dapat digunakan untuk pembelajaran
kolaboratif di mana siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk
membangun dan memeriksa model.
4) Pengembangan keterampilan teknis: Membangun model mock-up melibatkan
keterampilan teknis seperti pengukuran, perakitan, dan penyesuaian, yang dapat
membantu siswa mengembangkan keterampilan yang bermanfaat untuk karier
ilmiah dan teknis di masa depan.
Kekurangan:
1) Biaya yang tinggi: Pembuatan model mock-up dapat memakan biaya yang
cukup besar tergantung pada ukuran dan tingkat kekompleksan model.
2) Waktu yang diperlukan: Membangun model mock-up membutuhkan waktu
yang lama dan mungkin tidak efisien untuk pembelajaran dalam kelas dengan
waktu yang terbatas.
3) Ketidakakuratan: Model mock-up mungkin tidak selalu akurat dan dapat
menyederhanakan sistem biologis yang sebenarnya, yang dapat
memperkenalkan kesalahan dalam pemahaman siswa tentang suatu konsep.
4) Sulit untuk disimpan dan dikelola: Model mock-up seringkali cukup besar dan
sulit untuk disimpan dan dikelola dalam lingkungan kelas yang terbatas.

F. Diorama
Diorama merupakan sebuah pemandang tiga dimensi mini bertujuan untuk
menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorma biasanya terdiri atas bentuk-bentuk
sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakan lukisan yang
disesuaikan dengan penyajian. Contoh dari diorama adalah peristiwa bersejarah atau
adegan cerita.

Kelebihan:
1) Representasi yang realistis: Model diorama menawarkan representasi yang
realistis dari suatu lingkungan, memberikan siswa pengalaman visual yang lebih
baik untuk memahami bagaimana organisme hidup dan berinteraksi dalam
lingkungan mereka.
2) Pengalaman belajar yang interaktif: Model diorama memungkinkan siswa untuk
melihat, menyentuh, dan menjelajahi lingkungan biologis yang diwakili, yang
dapat meningkatkan pengalaman belajar mereka dan memperkuat pemahaman
mereka tentang konsep-konsep biologi.
3) Pembelajaran kolaboratif: Model diorama dapat digunakan untuk pembelajaran
kolaboratif di mana siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk
membangun dan memeriksa model.
4) Peningkatan kreativitas: Membangun model diorama melibatkan keterampilan
artistik dan kreativitas, yang dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan yang bermanfaat dalam seni dan desain.

Kekurangan:
1) Biaya yang tinggi: Pembuatan model diorama dapat memakan biaya yang cukup
besar tergantung pada ukuran dan tingkat kekompleksan model.
2) Waktu yang diperlukan: Membangun model diorama membutuhkan waktu yang
lama dan mungkin tidak efisien untuk pembelajaran dalam kelas dengan waktu
yang terbatas.
3) Ketidakakuratan: Model diorama mungkin tidak selalu akurat dan dapat
menyederhanakan lingkungan biologis yang sebenarnya, yang dapat
memperkenalkan kesalahan dalam pemahaman siswa tentang suatu konsep.
4) Sulit untuk disimpan dan dikelola: Model diorama seringkali cukup besar dan
sulit untuk disimpan dan dikelola dalam lingkungan kelas yang terbatas.

Media tiruan adalah media yang digunakan dalam pembelajaran yang sifatnya bukan
asli atau asal dari alam, tetapi dibuat dengan tujuan tertentu sebagai media pembelajaran.
Beberapa karakteristik media tiruan dalam pembelajaran biologi antara lain:
1. Memudahkan pemahaman: Media tiruan dapat mempermudah pemahaman materi
yang sulit dipahami atau abstrak dalam biologi, seperti struktur sel atau sistem saraf.

2. Visualisasi yang jelas: Media tiruan bisa membantu siswa memvisualisasikan konsep-
konsep yang abstrak, seperti gambaran tentang bagaimana DNA bekerja atau
bagaimana organ tubuh berfungsi.

3. Memperkaya pengalaman pembelajaran: Media tiruan dapat menambah variasi dalam


metode pembelajaran, yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
4. Interaktif: Media tiruan yang interaktif, seperti video interaktif atau simulasi, dapat
memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan konsep biologi secara langsung, dan
memahami lebih dalam tentang konsep tersebut.

5. Pengulangan materi: Media tiruan dapat membantu siswa dalam pengulangan materi,
seperti gambar, diagram, atau model fisik yang dapat dilihat dan disentuh.

6. Dapat diakses secara online: Dalam pembelajaran jarak jauh, media tiruan dapat
diakses melalui internet dan memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan
kapan saja.

MODEL TIGA DIMENSI


Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar,
terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang dan terlalu sulit untuk dibawa ke dalam
kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya, yang dibuat sedemikian rupa sehingga serupa
dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal yang lainnya.
Model tiga dimensi (3D) adalah model yang menampilkan gambar atau objek dalam
bentuk tiga dimensi dengan menggunakan teknologi komputer. Model 3D dibuat dengan
menggunakan perangkat lunak desain grafis yang memungkinkan pembuatan objek dalam
bentuk tiga dimensi dengan detail yang tinggi.

1. Model Irisan
Untuk memperlihatkan struktur bagian dalam suatu atau objek agar mendapatkan
pengertian yang jelas tentang bagian-bagiannya maka digunakanlah model irisan.
Model irisan ini dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup
dan terlalu besar, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang
struktur bagian dalamnya. Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat
pemahaman yang jelas tentang struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak mungkin
membuat irisan langsung pada tubuh manusia, sekalipun sudah mati. Untuk itu diperlihatkan
tiruan untuknya.
Contoh model irisan dalam media tiruan pembelajaran biologi adalah model irisan
organ tubuh manusia atau hewan yang terbuat dari bahan plastik atau karet. Model ini biasanya
terdiri dari beberapa lapisan yang menunjukkan struktur organ tubuh dalam bentuk irisan yang
masing-masing lapisannya menunjukkan berbagai jenis jaringan dan organ yang berbeda.
Contoh lain dari model irisan dalam media tiruan pembelajaran biologi adalah model irisan
tumbuhan. Model ini menunjukkan struktur internal tumbuhan dalam bentuk irisan melalui
lapisan-lapisan jaringan dan organ yang terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Model ini
dapat membantu siswa memahami anatomi tumbuhan dan hubungan antara berbagai organ
dalam tumbuhan.
Kelebihan:
a. Memudahkan pemahaman struktur internal: Model irisan memungkinkan siswa
untuk melihat struktur internal suatu objek atau organisme secara lebih detail
dan jelas, yang tidak mungkin dilakukan dengan pengamatan langsung.
b. Membantu siswa memvisualisasikan konsep abstrak: Model irisan dapat
membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep biologi yang abstrak,
seperti struktur sel dan jaringan tubuh.
c. Menunjukkan perbedaan antara struktur yang berbeda: Model irisan
memungkinkan siswa untuk membandingkan struktur internal dari objek atau
organisme yang berbeda dan memahami perbedaannya.
d. Dapat diulang: Model irisan dapat dibuat ulang berkali-kali, sehingga siswa
dapat mengulangi pengamatan dan pemahaman mereka.

Kekurangan:
a. Biaya produksi yang tinggi: Pembuatan model irisan memerlukan teknologi dan
bahan khusus yang mahal, sehingga biaya produksinya relatif tinggi.
b. Waktu dan tenaga yang diperlukan untuk pembuatan: Pembuatan model irisan
memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak dan memerlukan keahlian
khusus untuk membuatnya.
c. Keterbatasan dalam memvisualisasikan objek yang kompleks: Model irisan
tidak dapat memvisualisasikan objek yang kompleks secara keseluruhan karena
hanya memperlihatkan potongan-potongan tipis.
d. Sulit dalam pengamatan secara langsung: Model irisan tidak dapat diamati
secara langsung, sehingga siswa harus mempelajari bagaimana membaca model
tersebut.
2. Model Penampang
Model penampang yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaiman sebuah
objek tampak, apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya,
misalnya model penampang melintas dari lapisan bumi.
Model penampang yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila
bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini
berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
Beberapa contoh model penampang adalah:
a. Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru-
paru, jantung, bagian ginjal.
b. Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga,
buah-buahan

Kelebihan dari model penampang :


1) Dapat memberikan pengalaman secara langsung.
2) Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
3) Dapat mempermudah pemahaman karena merupakan pengganti obyek
sesungguhnya.
4) Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
5) Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja.

Kekurangan dari model penampang :


1) Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.
2) Penyimpanan memerlukan ruamg dan perawatan.
3) Anak turna netra sulit membandingkannya.
4) Jika membeli alat peraga membutuhkan biaya yang besar.

3. Model Boneka
Model boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media
Pendidikan, dalam penggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka
(diodrama), keuntungan menggunakan boneka :
1) Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan
2) Tidak memerlukan keterampilan yang rumit
3) Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.

Model boneka dapat digunakan untuk membantu siswa memahami bagaimana organ
tubuh manusia atau hewan bekerja dan bagaimana organ-organ tersebut berhubungan satu sama
lain. Misalnya, model boneka manusia dapat menunjukkan struktur organ dalam tubuh manusia
seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal, serta bagaimana organ-organ tersebut saling bekerja
untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
Contoh lain dari model boneka dalam media tiruan pembelajaran biologi adalah model boneka
hewan, seperti model boneka beruang, model boneka anjing, atau model boneka kucing. Model
ini dapat membantu siswa memahami struktur organ dalam tubuh hewan dan bagaimana organ-
organ tersebut berhubungan satu sama lain. Misalnya, model boneka anjing dapat menunjukkan
struktur organ dalam tubuh anjing seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal, serta bagaimana
organ-organ tersebut berfungsi untuk menjaga kesehatan anjing.

Kelebihan dari penggunaan model boneka dalam media tiruan pembelajaran biologi:
a. Mempermudah pemahaman: Model boneka dapat membantu siswa untuk memahami
dengan lebih mudah tentang bentuk dan fungsi organ tubuh, serta hubungan antar organ
tubuh dalam tubuh manusia atau hewan.
b. Menjelaskan hubungan antara organ tubuh: Model boneka memungkinkan siswa untuk
memvisualisasikan letak dan hubungan antara organ tubuh dalam tubuh manusia atau
hewan, sehingga siswa dapat memahami bagaimana organ tubuh bekerja bersama-
sama.
c. Menstimulasi kreativitas dan pemikiran kritis: Siswa dapat menggunakan model
boneka untuk mempelajari organ tubuh dan mencoba menggambarkan dengan lebih
detail dan akurat, yang dapat menstimulasi kreativitas dan pemikiran kritis mereka.
d. Dapat diulang: Model boneka dapat dibuat ulang berkali-kali, sehingga siswa dapat
mengulangi pengamatan dan pemahaman mereka.
e. Mempermudah pembelajaran jarak jauh: Model boneka dapat diakses melalui internet
dan memungkinkan siswa untuk belajar tentang organ tubuh di mana saja dan kapan
saja, yang sangat memudahkan pembelajaran jarak jauh.
Kekurangan model boneka dalam media tiruan pembelajaran biologi :
a. Kurang presisi: Meskipun model boneka dapat membantu siswa memvisualisasikan
bentuk organ tubuh, model ini tidak selalu akurat dalam menggambarkan ukuran dan
proporsi organ tubuh secara presisi, karena model boneka dibuat dalam skala tertentu.
b. Terbatas pada organ tubuh tertentu: Model boneka cenderung difokuskan pada organ
tubuh tertentu dan tidak dapat menggambarkan fungsi organ tubuh dalam tubuh secara
menyeluruh, sehingga terbatas pada pembelajaran spesifik organ tubuh saja.
c. Biaya produksi yang tinggi: Model boneka memerlukan teknologi dan bahan khusus
yang mahal, sehingga biaya produksinya relatif tinggi.
d. Tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan: Model boneka tidak dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa atau perubahan pada kurikulum, sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan pembelajaran yang beragam.
e. Sulit dalam pengamatan secara langsung: Model boneka tidak dapat diamati secara
langsung, sehingga siswa harus mempelajari bagaimana membaca model tersebut.

Supaya alat-alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh menjadi alat
peraga yang efektif. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan:
1) Alat visual tiga dimensi harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara
Bersama
2) Beri kesempatan bagi mereka yang belajar untuk memeriksa alat-alat dimensi yang
digunakan
3) Gunakan alat peraga tambahan seperti gambar dua dimensi
4) Perhatikan alat-alat visual tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.

Karakteristik Model Tiga Dimensi

Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra


penglihatan,pendengaran,perabaan percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya dengan
tingkat hirarki belajar, secara umum karakteristik media tiga adalah sebagai berikut :
1) Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
2) Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3) Cara penyimpannya mudah(praktis).
4) Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5) Menyajikan objek-objek secara diam.
6) Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
7) Lebih mahal dari kelompok grafis.
8) Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
9) Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
10) Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
11) Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.

Karakteristik model tiga dimensi dalam pembelajaran biologi antara lain:


a. Realistis: Model tiga dimensi dapat menampilkan gambaran yang sangat realistis dari
struktur organ atau bagian tubuh biologi. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat
secara langsung bagaimana struktur organ atau bagian tubuh tersebut sebenarnya,
sehingga dapat membantu siswa memahami lebih baik tentang fungsi dan hubungan
organ atau bagian tubuh tersebut dengan organ atau bagian tubuh lainnya.

b. Interaktif: Model tiga dimensi memungkinkan siswa untuk memegang, memutar, dan
mempelajari struktur organ atau bagian tubuh biologi dengan tangan mereka sendiri.
Hal ini membuat pembelajaran lebih interaktif dan memungkinkan siswa untuk
mengalami langsung bagaimana struktur organ atau bagian tubuh tersebut bekerja.

c. Lebih detail: Model tiga dimensi dapat menampilkan lebih banyak detail daripada
gambar dua dimensi atau diagram. Hal ini membuat siswa dapat melihat lebih banyak
detail dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang struktur organ atau bagian
tubuh biologi.

d. Mudah dimengerti: Model tiga dimensi dapat menjadi alat pembelajaran yang mudah
dimengerti dan efektif bagi siswa yang memiliki berbagai tingkat pemahaman. Model
ini dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep abstrak dan kompleks
dengan lebih mudah dan mempermudah pemahaman materi pembelajaran.

e. Dapat digunakan untuk berbagai jenis organisme: Model tiga dimensi dapat digunakan
untuk mempelajari berbagai jenis organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Hal ini membuat model tiga dimensi menjadi alat yang fleksibel dalam pembelajaran
biologi.
Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi

Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga dimensi:


1) Memberikan pengalaman secara langsung.
2) Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme.
3) Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya.
4) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
5) Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kelemahan media tiga dimensi :


1) Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah.
2) Penyimpannay memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
3) Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
4) Anak tuna netra sulit membandingkannya.

Anda mungkin juga menyukai