Anda di halaman 1dari 42

NAMA : ARIF FIKIANSAH

NIM : 22031004
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
MATKUL : MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

RESUME PERTEMUAN 7

MACAM-MACAM MEDIA GRAFIS ( BAGAN ) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Media grafis merupakan media pandang dua dimensi (tetapi bukan


fotografik), yang dirancang secara khusus untuk mengomunikasikan pesan-pesan
pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam media grafis adalah gambar dan
tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan
melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol atau lambang.
Dalam menggunakan media grafis ini kita harus memahami dan mengerti arti
simbol-simbolnya, sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi
tema kepada anak didik. Media grafis merupakan suatu penyajian secara visual
yang menggunakan simbol titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau
simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggam-
barkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.

Media grafis Secara umum dapat berfungsi untuk menyalurkan pesan


dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai terkait dengan indra
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual. Simbol-simbol itu perlu dipahami benar artinya, agar proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Secara khusus, media grafis
berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak
digrafiskan. Karakteristik media pembelajaran berupa ciri-ciri media perlu
diketahui sebagai acuan untuk memperjelas jenis media yang akan dipilih untuk
kegiatan pembelajaran.
Media grafis memiliki ciri berupa media dua dimensi dan visual diam.
Media dua dimensi artinya hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja,
sehingga hanya dilihat dari satu arah bagian depannya saja. Media visual diam
artinya pesan yang disampaikan hanya dapat diterima melalui indera mata dengan
tidak menunjukkan unsur gerak pada medianya.

Berdasarkan ciri media ini, penggunaan media grafis memiliki banyak


kelebihan/keuntungan. Kelebihan/keuntungan media grafis antara lain:

1. Bentuk medianya sederhana sehingga mudah membuatnya.


2. Lebih ekonomis, karena biayanya relatif murah, dapat dipakai berkali-
kali.
3. Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh.
4. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5. Penggunaanya tanpa menggunakan peralatan khusus dan mudah
penempatannya.
6. Jelas dan hanya sedikit memerlukan informasi tambahan.
7. Dapat membandingkan suatu perubahan.
8. Dapat divariasikan antara media grafis yang satu dengan lainya.

Walaupun penggunaan media grafis memiliki banyak keuntungan, namun


juga ada kekurangan atau kelemahannya. Kekurangan/kelemahan media grafis
sebagai berikut ini.

• Tidak dapat menjangkau kelompok penerima pesan yang besar.


• Hanya menekankan persepsi indra penglihatan saja.
• Tidak menampilkan unsur “audio dan motion”.

Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam proses pembelajaran
di lembaga pendidikan/sekolah antara lain sketsa, gambar, grafik, bagan, poster,
kartun atau karikatur, dan peta.
Bagan atau chart termasuk dalam jenis media visual. Bentuk penyajiannya
secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk
mendapatkan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan
ruang.

Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu


proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan
seringkali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram,
kartun atau lambang-lambang verbal.2 Sebagai media yang baik, bagan haruslah:

➢ Dapat dimengerti anak


➢ Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit;
➢ Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to
date) juga tak kehilangan daya tarik.

Secara garis besar bagan/chart dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu
bagan yang menyajikan pesannya secara bertahap dan bagan yang menyajikan
pesannya sekaligus. Contoh bagan yang menyajikan pesan secara bertahap antara
lain, bagan balikan (flip chart) dan bagan tertutup (hiden chart).

Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan
disampaikan mula-mula ditampilkan ke dalam satu chart. Misalnya saja pesan
tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan kertas
yang mudah untuk dilepas. Potongan kertas selain murah juga menarik perhatian.
Pada saat penyajian satu per-satu tutup dibuka.

Flipchart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan


informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart,
maka bagan balikan dapat dipakai. Bagian-bagian dari pesan tersebut
ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran
tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai
dengan bagan pesan yang akan disajikan.
Bagan/chart yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, yaitu :

A. Media Bagan Pohon


Media bagan pohon ini menggambarkan arus diagram berasal dari
akar ke batang, menuju ke cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan
ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokkan. Bagan
pohon ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang dan
ranting-rantingnya. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan
sifat, komposisi atau hubungan antar kelas keturunan. Silsilah termasuk
bagan pohon. Sesuai dengan namanya, bagan pohon dikembangakan
dari dasar yang terdiri dari atas beberapa akar menuju batang tunggal.

Bagan pohon adalah bagan yang visualisasinya menggambarkan


suatu proses dari bawah atau dasar yang terdiri dari beberapa akar
menuju batang tunggal. Cabang-cabang tersebut menggambarkan
perkembangan dan hubungan. Bagan pohon seperti yang diungkapkan
oleh namanya, ialah ibarat sebatang pohon yang tumbuh dengan
cabang-cabang dan ranting-ranting di mana bergantungan buah-buahan.
Bagan pohon digunakan untuk menjelaskan bahwa dari suatu benda
atau istilah dapat menghasilkan berbagai benda yang lain.

Berdasarkan pengertian tentang media bagan pohon tersebut dapat


disimpulkan bahwa media bagan pohon adalah sebuah alat peraga yang
dapat memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran yang
dikemas secara menarik dan kreatif yaitu berbentuk pohon. Dalam
media tersebut terdapat akar, batang (dahan), ranting, daun, dan buah
(jika memungkinkan).
Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan media bagan pohon
dalam kegiatan pembelajaran dikelas :

➢ Pengenalan tentang media bagan pohon


➢ Membagi siswa menjadi 4 kelompok
➢ Setiap kelompok mendiskusikan 1 lembaga negara
➢ Peragaan media dimulai dari bagian-bagian yang akan diterangkan
terlebih dahulu, kemudian disusul dengan materi yang selanjutnya.
➢ Mulai menjelaskan materi dimulai dari bagian akar (UUD)
➢ Menjelaskan materi selanjutnya, yaitu pada bagian batang.
➢ Setelah menjelaskan bagian batang kemudian menjelaskan bagian
ranting-rantingnya.

Dalam kaitannya ini, bagan garis yang biasanya digunakan guru-


guru pada umumnya untuk menjelaskan materi tersebut akan dikemas
menjadi bagan pohon. Dimana terdiri dari akar, batang, dan ranting.
Pada akar bagan tersebut terdapat tulidan UUD 1945, dimana cara
menjelaskannya pun dimulai dari akar. Kedudukan UUD dalam materi
ini adalah sebagai patokan. Kemudian pada batangnya terdapat tulisan
Lembaga Legislatif, dalam batang tersebut terdapat tiga ranting yang
bertuliskan MPR, DPR,DPD. Masing-masing batang dan ranting akan
dijelaskan secara rinci dan bergantian sampai semua peserta didik
memahami materi tersebut kemudian dilanjutkan pada batang yang
selanjutnya.

Untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan pohon


ini digunakan secara bertahap. Peragaan di mulai dari bagian yang
diterangkan terlebih dahulu, yaitu pada akar pohon yang tertuliskan
UUD 1945. Sebelum guru menjelaskan tentang hal tersebut, guru juga
menjelaskan kaitannya mengapa UUD 1945 terdapat pada akar pohon
tersebut, dan seterusnya. Kemudian di susul dengan hal-hal lainnya atau
materi pada batang menuju ranting.

Media bagan pohon dapat digunakan dalam pembelajaran biologi


untuk memvisualisasikan hubungan hierarkis atau klasifikasi antara
berbagai entitas biologi, seperti spesies dalam taksonomi biologi atau
konsep dalam hierarki organisasi sel atau organisme. Berikut adalah
beberapa contoh media bagan pohon yang dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi:

1. Bagan Pohon Taksonomi: Bagan ini dapat digunakan untuk


memvisualisasikan klasifikasi organisme dalam taksonomi
biologi, mulai dari kingdom hingga spesies. Setiap tingkat
taksonomi direpresentasikan oleh simpul pada pohon, dengan
simpul yang lebih rendah menunjukkan klasifikasi yang lebih
spesifik dan simpul yang lebih tinggi menunjukkan klasifikasi
yang lebih umum. Contohnya, pohon taksonomi dapat digunakan
untuk memvisualisasikan klasifikasi hewan dari kingdom
Animalia, phylum Chordata, class Mammalia, order Carnivora,
family Felidae, genus Panthera, dan spesies Panthera leo (singa).

2. Bagan Pohon Konsep: Bagan ini dapat digunakan untuk


memvisualisasikan hierarki konsep dalam suatu topik biologi,
seperti organisme dan lingkungannya, siklus kehidupan, atau
materi genetik. Setiap konsep atau topik direpresentasikan oleh
simpul pada pohon, dengan simpul yang lebih rendah
menunjukkan konsep yang lebih spesifik dan simpul yang lebih
tinggi menunjukkan konsep yang lebih umum. Contohnya,
pohon konsep dapat digunakan untuk memvisualisasikan hierarki
struktur sel dari molekul, organel, sel, jaringan, organ, sistem
organ, dan organisme.

3. Bagan Pohon Filogeni: Bagan ini dapat digunakan untuk


memvisualisasikan hubungan evolusioner antara organisme
dalam suatu kelompok biologi. Setiap organisme atau spesies
direpresentasikan oleh simpul pada pohon, dengan simpul yang
lebih rendah menunjukkan spesies yang lebih spesifik dan simpul
yang lebih tinggi menunjukkan kelompok yang lebih luas.
Contohnya, pohon filogeni dapat digunakan untuk
memvisualisasikan hubungan evolusioner antara primata,
termasuk manusia, kera, dan lemur.

4. Bagan Pohon Gen: Bagan ini dapat digunakan untuk


memvisualisasikan hubungan antara gen dalam suatu kelompok
organisme. Setiap gen atau alel direpresentasikan oleh simpul
pada pohon, dengan simpul yang lebih rendah menunjukkan alel
yang lebih spesifik dan simpul yang lebih tinggi menunjukkan
gen yang lebih umum. Contohnya, pohon gen dapat digunakan
untuk memvisualisasikan hubungan antara alel A dan B dalam
sistem pewarisan golongan darah manusia.

Kekurangan dan kelebihan media bagan pohon dalam pembelajaran biologi


adalah sebagai berikut:

Kekurangan:

1. Ketergantungan pada gambar: Media bagan pohon hanya dapat


menggambarkan hierarki dalam bentuk gambar atau diagram. Hal ini dapat
membatasi kemampuan siswa untuk berpikir abstrak dan
memvisualisasikan konsep secara independen.

2. Kesalahan interpretasi: Media bagan pohon dapat membingungkan atau


membingungkan siswa jika tidak dirancang dengan jelas atau jika hierarki
tidak ditampilkan dengan benar. Siswa mungkin salah memahami konsep
atau hubungan dalam bagan pohon dan membuat kesimpulan yang salah.

3. Keterbatasan: Media bagan pohon hanya dapat merepresentasikan hierarki


atau klasifikasi dalam bentuk pohon, sehingga mungkin tidak dapat
menggambarkan hubungan atau konsep yang lebih kompleks atau
multidimensional.

Kelebihan:

1. Visualisasi hierarki: Media bagan pohon dapat membantu siswa


memvisualisasikan hierarki atau klasifikasi dalam biologi dengan cara
yang jelas dan sistematis, sehingga dapat memudahkan pemahaman
konsep.

2. Pengaturan informasi: Media bagan pohon dapat membantu siswa untuk


mengorganisasi informasi dalam kategori atau tingkatan yang terorganisir
dengan baik, sehingga dapat membantu siswa dalam mengingat dan
mempelajari informasi lebih mudah.

3. Komunikasi informasi: Media bagan pohon dapat membantu siswa dalam


berkomunikasi informasi secara efektif dan efisien, terutama dalam situasi
di mana informasi harus dipresentasikan secara visual atau dalam bentuk
grafik.

2. Media Bagan Akar


Media bagan akar adalah media visual yang digunakan dalam
pembelajaran biologi untuk memvisualisasikan struktur akar dari
tanaman. Media ini biasanya terdiri dari gambar atau diagram akar yang
digambarkan secara rinci dan jelas.

Dalam media bagan akar, siswa dapat mempelajari berbagai struktur


dan komponen yang ada pada akar tanaman, seperti akar primer, akar
lateral, akar adventif, rambut akar, nodus, dan meristem. Bagan akar
juga dapat digunakan untuk mempelajari peran dan fungsi dari masing-
masing struktur tersebut, serta hubungan antara struktur akar dengan
fungsi dan adaptasi tanaman.

Media bagan akar dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan


struktur dan fungsi akar secara jelas dan sistematis, serta membantu
siswa dalam memahami interaksi antara tanaman dan lingkungan,
seperti penyerapan air dan nutrisi dari tanah, dan berbagai faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar.
Selain itu, media bagan akar juga dapat membantu siswa dalam
mengenal dan mengidentifikasi jenis-jenis tanaman berdasarkan
struktur dan bentuk akarnya.

beberapa manfaat media bagan akar dalam pembelajaran biologi:


a. Mempermudah pemahaman: Media bagan akar dapat membantu
siswa memahami struktur dan fungsi akar tanaman secara lebih
mudah dan sistematis. Siswa dapat dengan mudah mempelajari
komponen-komponen akar tanaman serta fungsi masing-masing
komponen tersebut.

b. Meningkatkan daya ingat: Media bagan akar dapat membantu siswa


dalam mengingat informasi lebih lama karena informasi yang
disajikan dalam bentuk visual akan lebih mudah diingat daripada
informasi yang disajikan dalam bentuk teks.

c. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis: Dengan menggunakan


media bagan akar, siswa dapat belajar bagaimana memperhatikan
detail dan mengembangkan keterampilan analitis yang diperlukan
untuk memahami hubungan antara komponen-komponen akar dan
fungsi masing-masing komponen.

d. Menyajikan informasi dengan lebih jelas: Media bagan akar dapat


membantu siswa memahami konsep-konsep yang rumit dengan cara
yang lebih jelas dan terstruktur. Hal ini akan membantu siswa dalam
menghindari kebingungan dan kesalahpahaman.

e. Memfasilitasi komunikasi: Media bagan akar juga dapat membantu


siswa dalam berkomunikasi dengan lebih jelas dan mudah tentang
konsep-konsep yang dipelajari dalam kelas. Selain itu, siswa juga
dapat menggunakan media bagan akar untuk membuat presentasi
atau laporan tentang topik yang telah dipelajari.
langkah-langkah dalam membuat media bagan akar:
1) Pilih topik atau konsep yang ingin Anda jelaskan melalui
bagan akar.

2) Tentukan istilah pusat atau kata kunci yang akan menjadi titik
pusat dari bagan akar Anda. Istilah pusat harus mencakup
konsep utama atau topik dari bagan akar.

3) Buat lingkaran di tengah kertas atau layar komputer Anda dan


tulis istilah pusat di dalam lingkaran tersebut. Lingkaran ini
akan menjadi pusat dari bagan akar.

4) Pikirkan tentang konsep-konsep yang terkait dengan istilah


pusat dan tulis mereka di sekitar lingkaran pusat. Anda dapat
menghubungkan konsep-konsep ini dengan lingkaran pusat
dengan garis.

5) Lakukan brainstorming untuk menemukan konsep-konsep


tambahan yang terkait dengan konsep-konsep yang telah
ditambahkan. Tuliskan konsep-konsep ini di sekitar konsep-
konsep yang terkait.

6) Hubungkan konsep-konsep tambahan ke konsep-konsep yang


terkait dengan garis.

7) Beri label setiap garis dengan kata atau frasa yang


menjelaskan hubungan antara konsep-konsep.
8) Teruskan proses brainstorming dan menambahkan konsep-
konsep baru sampai bagan akar Anda lengkap.

9) Setelah selesai, tinjau kembali bagan akar Anda untuk


memastikan bahwa konsep-konsep terkait saling terhubung
dengan jelas.

10) Gunakan warna dan gambar untuk menyoroti konsep-


konsep tertentu atau untuk menambahkan efek visual yang
membantu menjelaskan konsep-konsep yang lebih abstrak.

11) Simpan dan gunakan bagan akar Anda sebagai alat


untuk membantu Anda memahami konsep dan hubungan
antara konsep-konsep tersebut.

kelebihan dan kekurangan media bagan akar dalam pembelajaran


biologi:

Kelebihan:
a. Mempermudah pemahaman: Media bagan akar dapat
membantu siswa memahami struktur dan fungsi akar tanaman
secara lebih mudah dan sistematis.
b. Meningkatkan daya ingat: Media bagan akar dapat membantu
siswa dalam mengingat informasi lebih lama karena informasi
yang disajikan dalam bentuk visual akan lebih mudah diingat.
c. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis: Dengan
menggunakan media bagan akar, siswa dapat belajar
bagaimana memperhatikan detail dan mengembangkan
keterampilan analitis yang diperlukan untuk memahami
hubungan antara komponen-komponen akar dan fungsi
masing-masing komponen.
d. Menyajikan informasi dengan lebih jelas: Media bagan akar
dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang rumit
dengan cara yang lebih jelas dan terstruktur.
e. Memfasilitasi komunikasi: Media bagan akar juga dapat
membantu siswa dalam berkomunikasi dengan lebih jelas dan
mudah tentang konsep-konsep yang dipelajari dalam kelas.

Kekurangan:

a. Tidak dapat menggambarkan situasi alami: Media bagan akar


hanya menunjukkan gambaran umum struktur akar tanaman
dan tidak dapat menunjukkan situasi alami yang sebenarnya
seperti akar yang berbentuk aneh atau akar yang tumbuh pada
kondisi lingkungan tertentu.
b. Keterbatasan dalam memberikan informasi detail: Media
bagan akar dapat memberikan informasi tentang struktur akar
tanaman, tetapi tidak dapat memberikan informasi detail
seperti bentuk, ukuran, dan tekstur akar.
c. Ketergantungan pada kualitas gambar: Kualitas gambar yang
buruk pada media bagan akar dapat mempengaruhi
pemahaman siswa tentang struktur dan fungsi akar tanaman.
d. Tidak dapat memperlihatkan interaksi dengan organ lain:
Media bagan akar hanya memperlihatkan struktur dan fungsi
akar tanaman, dan tidak dapat memperlihatkan interaksi
antara akar dengan organ-organ lain pada tanaman seperti
daun atau batang.
e. Terlalu kaku: Media bagan akar terkadang terlalu kaku dan
tidak dapat menunjukkan dinamika pertumbuhan akar
tanaman secara lengkap.

3. Media Bagan Dahan


Media bagan dahan adalah sebuah media visual yang digunakan
dalam pembelajaran biologi untuk memperlihatkan struktur dan bagian-
bagian dari dahan pada tanaman. Media bagan dahan biasanya
berbentuk grafik atau gambar yang menunjukkan bagaimana dahan
terdiri dari berbagai komponen, seperti daun, cabang, bunga, dan buah.
Media ini dapat membantu siswa memahami hubungan antara
komponen-komponen tersebut dan bagaimana mereka bekerja bersama
untuk membentuk struktur dahan yang lengkap pada tanaman. Selain
itu, media bagan dahan juga dapat membantu siswa dalam
mengidentifikasi jenis-jenis tanaman berdasarkan struktur dan bentuk
dahan mereka.

Beberapa kegunaan media bagan dahan dalam pembelajaran biologi


antara lain:

a. Memperlihatkan struktur dahan: Media bagan dahan dapat membantu


siswa memperlihatkan struktur dahan pada tanaman dengan cara yang
jelas dan terstruktur. Siswa dapat melihat bagian-bagian yang terdiri
dari dahan, seperti batang, cabang, daun, bunga, dan buah.

b. Memperlihatkan hubungan antara bagian-bagian dahan: Media bagan


dahan dapat membantu siswa memperlihatkan hubungan antara bagian-
bagian dahan pada tanaman. Hal ini akan membantu siswa memahami
bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja bersama untuk
membentuk struktur dahan yang lengkap.

c. Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman: Media bagan dahan dapat


membantu siswa dalam mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
berdasarkan struktur dan bentuk dahan mereka. Dengan
memperlihatkan gambaran yang jelas tentang struktur dahan, siswa
dapat belajar mengenali perbedaan antara tanaman yang satu dengan
yang lainnya.

d. Mempermudah pembelajaran: Media bagan dahan dapat


mempermudah pembelajaran siswa dengan cara yang lebih mudah
dipahami dan diingat. Dalam bentuk visual, informasi yang disajikan
akan lebih mudah diingat dan mempermudah siswa dalam memahami
konsep-konsep biologi yang rumit.

e. Memfasilitasi komunikasi: Media bagan dahan juga dapat membantu


siswa dalam berkomunikasi dengan lebih jelas dan mudah tentang
konsep-konsep yang dipelajari dalam kelas. Dengan memperlihatkan
gambaran yang jelas tentang struktur dahan pada tanaman, siswa dapat
mempresentasikan informasi dengan cara yang lebih sistematis dan
terstruktur.

langkah-langkah dalam membuat media bagan bahan:


1) Tentukan tujuan Anda dalam membuat bagan bahan. Apakah
Anda ingin menunjukkan komponen bahan tertentu, atau ingin
menunjukkan proses produksi bahan tertentu.
2) Tentukan format bagan yang akan digunakan. Ada beberapa jenis
format bagan, seperti bagan hierarki, bagan alur, atau bagan
lingkaran. Pilih format yang paling sesuai dengan tujuan Anda.

3) Buat daftar semua bahan yang ingin Anda masukkan ke dalam


bagan bahan. Jangan lupa untuk menyertakan informasi
tambahan, seperti sifat fisik dan kimia dari bahan, dan
penggunaan umum bahan.

4) Buat desain kerangka dasar bagan. Desain ini akan menjadi dasar
untuk menempatkan informasi bahan dan membuat bagan lebih
mudah dibaca dan dipahami.

5) Mulailah menempatkan bahan ke dalam kerangka dasar bagan.


Gunakan simbol atau gambar yang sesuai untuk masing-masing
bahan.

6) Buat koneksi atau hubungan antara bahan-bahan tersebut.


Misalnya, jika suatu bahan digunakan sebagai bahan baku untuk
bahan lain, maka sambungkan dua bahan tersebut dengan panah
yang menunjukkan arah aliran.

7) Tambahkan label pada simbol atau gambar bahan. Label ini harus
mencakup informasi seperti nama bahan, sifat fisik dan kimia,
penggunaan umum, dan hal lain yang relevan dengan tujuan
Anda.

8) Beri warna pada simbol atau gambar bahan untuk membedakan


satu jenis bahan dari yang lain.
9) Tinjau kembali bagan bahan Anda dan pastikan semua informasi
telah tercakup dengan jelas dan mudah dipahami.

10) Jika diperlukan, tambahkan efek visual atau elemen lain yang
membantu memperjelas atau mempercantik tampilan bagan
bahan Anda.

11) Simpan dan gunakan bagan bahan Anda sebagai referensi saat
bekerja dengan bahan tersebut.

Contoh bagan dahan yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi


adalah sebagai berikut:

• Bagan dahan pohon mangga: Bagan ini dapat digunakan


untuk menggambarkan struktur dan bagian-bagian utama
dari pohon mangga, seperti akar, batang, ranting, daun,
dan buah. Bagan ini juga dapat menunjukkan proses
pertumbuhan pohon mangga dari bibit hingga menjadi
pohon dewasa.

• Bagan dahan tumbuhan kacang-kacangan: Bagan ini dapat


digunakan untuk menggambarkan struktur dan bagian-
bagian utama dari tumbuhan kacang-kacangan, seperti
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Bagan ini juga dapat
menunjukkan proses pertumbuhan tumbuhan kacang-
kacangan dari bibit hingga menjadi tumbuhan dewasa.
• Bagan dahan pohon kelapa sawit: Bagan ini dapat
digunakan untuk menggambarkan struktur dan bagian-
bagian utama dari pohon kelapa sawit, seperti akar, batang,
daun, buah, dan tandan buah. Bagan ini juga dapat
menunjukkan proses produksi minyak kelapa sawit dan
pengolahan buah kelapa sawit.

Kelebihan dan Kekurangan media bagan dahan :

Kelebihan:
a. Membantu visualisasi: Media bagan dahan dapat membantu siswa
memvisualisasikan dan memahami struktur dahan dengan lebih
mudah, khususnya untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual.

b. Memperjelas informasi: Media bagan dahan dapat memperjelas


informasi tentang struktur dahan pada tanaman, sehingga
memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep biologi yang
terkait.

c. Meningkatkan motivasi belajar: Penggunaan media bagan dahan


dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan motivasi siswa
karena memungkinkan mereka untuk lebih terlibat secara aktif
dalam proses belajar.

d. Membantu pengingatan: Media bagan dahan dapat membantu siswa


dalam mengingat informasi dengan lebih mudah dan efektif karena
visualisasi dan pengaturan informasi yang terstruktur.
e. Fleksibel: Media bagan dahan dapat digunakan dalam berbagai
format dan dapat disesuaikan dengan berbagai tingkat keterampilan
dan pemahaman siswa.

Kekurangan:

a. Terbatasnya informasi: Media bagan dahan sering kali hanya


mencakup informasi yang sangat terbatas tentang struktur dahan
pada tanaman dan tidak memberikan informasi yang lebih detail.

b. Keterbatasan dalam pemahaman: Media bagan dahan tidak dapat


menggantikan pemahaman konsep yang sebenarnya. Oleh karena
itu, siswa masih perlu belajar secara menyeluruh untuk
memahami konsep biologi secara utuh.

c. Pilihan yang terbatas: Beberapa jenis tanaman mungkin tidak


cocok untuk dipelajari melalui media bagan dahan karena
struktur dahan mereka sangat berbeda dan kompleks.

d. Ketergantungan pada media: Terlalu bergantung pada media


dapat mengurangi kemampuan siswa untuk memahami informasi
secara mandiri dan mungkin tidak selalu praktis dalam situasi
belajar di luar kelas.

e. Potensi kesalahan: Ada kemungkinan kesalahan dalam membuat


atau menginterpretasikan media bagan dahan, yang dapat
menyebabkan kesalahan pemahaman pada siswa.

4. Media Bagan Organisasi


Media bagan organisasi adalah sebuah media yang digunakan untuk
menyajikan informasi mengenai struktur organisasi suatu entitas atau
institusi. Media ini biasanya menggunakan simbol-simbol yang
merepresentasikan posisi atau jabatan yang ada dalam struktur
organisasi, seperti garis, kotak, panah, dan lain sebagainya. Media
bagan organisasi biasanya digunakan dalam konteks organisasi bisnis,
pemerintahan, dan non-profit, namun juga dapat digunakan dalam
konteks pembelajaran untuk menyajikan informasi tentang organisasi
biologis.

Dalam konteks pembelajaran biologi, media bagan organisasi dapat


digunakan untuk mengilustrasikan struktur organisasi pada tingkat sel,
jaringan, organ, sistem, dan organisme secara keseluruhan. Contohnya,
media bagan organisasi dapat digunakan untuk mengilustrasikan
struktur dan fungsi organ dalam sistem peredaran darah, sistem
pencernaan, sistem saraf, atau sistem endokrin pada manusia atau
hewan lainnya.

Penggunaan media bagan organisasi dalam pembelajaran biologi dapat


membantu siswa untuk memahami bagaimana struktur organisasi pada
tingkat yang berbeda saling berhubungan dan berinteraksi dalam
organisme. Selain itu, media bagan organisasi juga dapat membantu
siswa untuk mengingat informasi dengan lebih mudah karena disajikan
dalam format yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.

Langkah-langkah untuk membuat media bagan organisasi adalah


sebagai berikut:
a. Tentukan tujuan dan tujuan dari pembuatan bagan organisasi.
Apa yang ingin dicapai dengan membuat bagan organisasi
tersebut?

b. Identifikasi struktur organisasi dan posisi yang ada dalam


perusahaan. Anda perlu mengetahui jumlah departemen dan
jabatan yang ada dalam organisasi serta hubungan antar
departemen dan jabatan tersebut.

c. Tentukan format yang tepat untuk bagan organisasi yang ingin


dibuat. Beberapa opsi termasuk bagan hirarki, bagan matriks, dan
bagan garis.

d. Mulai membuat bagan organisasi dengan memasukkan semua


departemen dan jabatan yang ada. Pastikan untuk menempatkan
departemen dan jabatan pada posisi yang tepat dalam bagan
organisasi, dengan mengikuti struktur dan hubungan antar
departemen dan jabatan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

e. Tambahkan informasi tambahan pada bagan organisasi seperti


nama, tanggung jawab, dan informasi kontak. Informasi ini akan
membantu dalam memahami lebih jelas tugas dan tanggung
jawab masing-masing posisi.

f. Review dan revisi bagan organisasi sesuai kebutuhan. Setelah


bagan organisasi selesai, pastikan untuk meninjau kembali
apakah semua informasi yang ada akurat dan sesuai dengan
struktur organisasi yang sebenarnya.
g. Terakhir, publikasikan bagan organisasi di tempat yang mudah
diakses oleh semua orang dalam perusahaan, seperti di intranet
atau di ruang umum.

kelebihan dan kekurangan media bagan organisasi dalam pembelajaran


biologi:

Kelebihan:

a. Memudahkan pemahaman konsep: Media bagan organisasi


membantu siswa untuk memahami bagaimana struktur organisasi
pada tingkat yang berbeda saling berhubungan dan berinteraksi
dalam organisme. Hal ini dapat membantu siswa memahami
konsep biologi dengan lebih mudah.

b. Meningkatkan daya ingat: Media bagan organisasi dapat


membantu siswa dalam mengingat informasi dengan lebih
mudah dan efektif karena visualisasi dan pengaturan informasi
yang terstruktur.

c. Menyajikan informasi dengan jelas: Media bagan organisasi


dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan informasi
tentang struktur dan fungsi organ, sistem, dan organisme secara
jelas dan terstruktur.

d. Menghemat waktu: Media bagan organisasi dapat membantu


menghemat waktu dalam proses belajar karena informasi yang
diperoleh dapat disajikan secara singkat dan mudah dipahami.
e. Fleksibel: Media bagan organisasi dapat disesuaikan dengan
berbagai tingkat keterampilan dan pemahaman siswa. Selain itu,
media ini dapat digunakan dalam berbagai format seperti buku,
slide presentasi, atau video pembelajaran.

Kekurangan:

a. Terbatasnya informasi: Media bagan organisasi sering kali hanya


mencakup informasi yang sangat terbatas tentang struktur dan
fungsi organ, sistem, dan organisme.

b. Keterbatasan dalam pemahaman: Media bagan organisasi tidak


dapat menggantikan pemahaman konsep biologi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, siswa masih perlu belajar secara
menyeluruh untuk memahami konsep biologi secara utuh.

c. Potensi kesalahan: Ada kemungkinan kesalahan dalam membuat


atau menginterpretasikan media bagan organisasi, yang dapat
menyebabkan kesalahan pemahaman pada siswa.

d. Terlalu sederhana: Beberapa siswa mungkin merasa bahwa


media bagan organisasi terlalu sederhana dan tidak cukup
mendalam dalam menjelaskan konsep biologi yang kompleks.

e. Ketergantungan pada media: Terlalu bergantung pada media


dapat mengurangi kemampuan siswa untuk memahami informasi
secara mandiri dan mungkin tidak selalu praktis dalam situasi
belajar di luar kelas.
5. Media Bagan Tubular
Media bagan tubular adalah jenis media visual yang sering
digunakan dalam pembelajaran biologi untuk menunjukkan aliran atau
proses di dalam organisme. Media ini menampilkan aliran bahan
makanan atau oksigen dari satu organisme ke organisme lainnya dalam
bentuk tabung atau silinder. Dalam pembelajaran biologi, media bagan
tubular sering digunakan untuk menjelaskan proses seperti respirasi,
sirkulasi darah, dan sistem pencernaan.

langkah-langkah dalam membuat media bagan tubular:

a. Tentukan tujuan dan sasaran: Langkah pertama dalam membuat


media bagan tubular adalah menentukan tujuan dan sasaran dari
informasi yang akan disajikan dalam bagan tersebut.

b. Identifikasi topik atau topik terkait: Identifikasi topik atau topik


terkait dari informasi yang akan disajikan dalam bagan tubular.

c. Buat kerangka bagan: Buat kerangka bagan dengan menuliskan


topik atau sub-topik pada bagian atas kertas atau halaman. Gunakan
simbol atau kode tertentu untuk mempermudah identifikasi topik
atau sub-topik yang terkait.

d. Susun urutan topik atau sub-topik: Susun urutan topik atau sub-topik
dalam bentuk garis lurus dan menjalar, sehingga menyerupai tabung
atau pipa.
e. Tambahkan keterangan atau penjelasan: Tambahkan keterangan
atau penjelasan pada setiap topik atau sub-topik untuk membantu
memperjelas informasi yang disajikan. Keterangan atau penjelasan
dapat ditempatkan pada sisi bagan tubular atau pada garis yang
menghubungkan topik atau sub-topik.

f. Evaluasi dan perbaiki: Evaluasi dan perbaiki media bagan tubular


untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan mudah dipahami
dan diikuti oleh pengguna.

contoh media bagan tubular dalam pembelajaran biologi:

• Bagan tubular sistem pencernaan manusia: Bagan ini digunakan


untuk memvisualisasikan sistem pencernaan manusia dalam
bentuk silinder atau tabung. Bagian-bagian internal sistem
pencernaan, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan
anus, direpresentasikan dalam bentuk tabung yang tersusun
secara berurutan. Bagan ini dapat membantu siswa untuk
memahami bagaimana makanan dicerna dan diserap dalam tubuh
manusia.

• Bagan tubular struktur sel tumbuhan: Bagan ini digunakan untuk


memvisualisasikan struktur sel tumbuhan dalam bentuk silinder
atau tabung. Bagian-bagian internal sel tumbuhan, seperti
membran sel, dinding sel, sitoplasma, kloroplas, dan vakuola,
direpresentasikan dalam bentuk tabung yang tersusun secara
berurutan. Bagan ini dapat membantu siswa untuk memahami
bagaimana sel tumbuhan berfungsi dan memproduksi makanan
melalui fotosintesis.

• Bagan tubular sistem pernapasan serangga: Bagan ini digunakan


untuk memvisualisasikan sistem pernapasan serangga dalam
bentuk silinder atau tabung. Bagian-bagian internal sistem
pernapasan serangga, seperti spirakel dan trakea,
direpresentasikan dalam bentuk tabung yang tersusun secara
berurutan. Bagan ini dapat membantu siswa untuk memahami
bagaimana serangga bernapas dan mengambil oksigen dari
lingkungan sekitar.

Dalam pembelajaran biologi, penggunaan media bagan tubular dapat


membantu siswa untuk memvisualisasikan bagian-bagian internal suatu
organisme atau struktur biologi dalam bentuk yang lebih mudah
dipahami dan lebih menarik. Media ini juga dapat membantu siswa
untuk melihat hubungan antara bagian-bagian tersebut dan bagaimana
mereka berfungsi dalam tubuh organisme atau struktur biologi tersebut.

Kelebihan dari media bagan tubular dalam pembelajaran biologi antara


lain:

a. Memudahkan pemahaman: Media bagan tubular membantu


siswa memvisualisasikan dan memahami proses biologi dengan
lebih mudah. Dengan melihat bagan tubular, siswa dapat
memahami bagaimana bahan makanan atau oksigen bergerak
dari satu bagian organisme ke bagian lainnya.
b. Menggambarkan hubungan antarorganisme: Media bagan
tubular dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana
organisme saling berhubungan satu sama lain dalam suatu
ekosistem. Hal ini dapat membantu siswa memahami konsep
ekologi dengan lebih baik.

c. Meningkatkan daya ingat: Media bagan tubular dapat membantu


siswa untuk mengingat informasi dengan lebih mudah dan efektif
karena visualisasi yang terstruktur dan sistematis.

d. Mudah disajikan: Media bagan tubular mudah disajikan dan


dapat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.

e. Lebih menarik: Media bagan tubular bisa menjadi alternatif yang


lebih menarik dibandingkan dengan metode pengajaran
konvensional seperti membaca buku teks.

Namun, ada beberapa kekurangan dari penggunaan media bagan


tubular dalam pembelajaran biologi, antara lain:

a. Terbatasnya informasi: Media bagan tubular hanya mencakup


informasi yang terbatas tentang aliran atau proses dalam
organisme.

b. Kesulitan dalam pembuatan: Pembuatan media bagan tubular


membutuhkan keahlian khusus dalam menggambar dan
membuat desain visual yang menarik dan akurat.
c. Keterbatasan dalam pemahaman: Media bagan tubular tidak
dapat menggantikan pemahaman konsep biologi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, siswa masih perlu belajar secara
menyeluruh untuk memahami konsep biologi secara utuh.

d. Potensi kesalahan: Ada kemungkinan kesalahan dalam membuat


atau menginterpretasikan media bagan tubular, yang dapat
menyebabkan kesalahan pemahaman pada siswa.

e. Terlalu sederhana: Beberapa siswa mungkin merasa bahwa


media bagan tubular terlalu sederhana dan tidak cukup mendalam
dalam menjelaskan konsep biologi yang kompleks.

6. Media Bagan Skematik

Media bagan skematik adalah media visual yang digunakan dalam


pembelajaran biologi untuk menyajikan informasi dalam bentuk
diagram sederhana. Media ini terdiri dari gambar-gambar, ikon, atau
simbol-simbol yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan suatu
konsep atau proses biologi. Bagan skematik dapat menampilkan
informasi secara bertahap, memudahkan siswa untuk memahami
hubungan antara konsep atau proses yang berbeda, dan membantu siswa
mengingat informasi dengan lebih mudah.

langkah-langkah dalam membuat media bagan sistematik:

a. Tentukan tujuan dan sasaran: Langkah pertama dalam membuat


media bagan sistematik adalah menentukan tujuan dan sasaran dari
informasi yang akan disajikan dalam bagan tersebut.

b. Identifikasi topik atau topik terkait: Identifikasi topik atau topik


terkait dari informasi yang akan disajikan dalam bagan sistematik.
c. Tentukan hubungan antara topik: Tentukan hubungan antara topik
yang telah diidentifikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengelompokkan topik yang memiliki kesamaan atau saling
berkaitan.

d. Buat kerangka bagan: Buat kerangka bagan dengan menuliskan


topik atau sub-topik pada bagian atas kertas atau halaman. Gunakan
simbol atau kode tertentu untuk mempermudah identifikasi topik
atau sub-topik yang terkait.

e. Susun urutan topik atau sub-topik: Susun urutan topik atau sub-topik
sesuai dengan hubungan antara topik yang telah ditentukan
sebelumnya.

f. Tambahkan keterangan atau penjelasan: Tambahkan keterangan


atau penjelasan pada setiap topik atau sub-topik untuk membantu
memperjelas informasi yang disajikan.

g. Evaluasi dan perbaiki: Evaluasi dan perbaiki media bagan sistematik


untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan mudah dipahami
dan diikuti oleh pengguna.

Kelebihan dari media bagan skematik dalam pembelajaran biologi


antara lain:

a. Memudahkan pemahaman: Bagan skematik membantu siswa


memvisualisasikan dan memahami konsep atau proses biologi
dengan lebih mudah. Dengan melihat diagram, siswa dapat
melihat bagaimana konsep atau proses berhubungan satu sama
lain, serta memahami bagaimana konsep atau proses bekerja
secara lebih terperinci.

b. Meningkatkan daya ingat: Bagan skematik dapat membantu


siswa untuk mengingat informasi dengan lebih mudah dan efektif
karena visualisasi yang terstruktur dan sistematis.

c. Mudah disajikan: Bagan skematik mudah disajikan dan dapat


digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.
d. Menggambarkan konsep atau proses yang kompleks: Bagan
skematik dapat digunakan untuk menjelaskan konsep atau proses
biologi yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dimengerti
oleh siswa.

e. Lebih menarik: Bagan skematik bisa menjadi alternatif yang


lebih menarik dibandingkan dengan metode pengajaran
konvensional seperti membaca buku teks.

Namun, ada beberapa kekurangan dari penggunaan media bagan


skematik dalam pembelajaran biologi, antara lain:

a. Terbatasnya informasi: Bagan skematik hanya mencakup


informasi yang terbatas tentang suatu konsep atau proses biologi.
Hal ini dapat membatasi pemahaman siswa tentang konsep atau
proses secara keseluruhan.

b. Kesulitan dalam pembuatan: Pembuatan bagan skematik


membutuhkan keahlian khusus dalam menggambar dan
membuat desain visual yang menarik dan akurat.

c. Keterbatasan dalam pemahaman: Bagan skematik tidak dapat


menggantikan pemahaman konsep biologi yang sebenarnya.
Oleh karena itu, siswa masih perlu belajar secara menyeluruh
untuk memahami konsep biologi secara utuh.

d. Potensi kesalahan: Ada kemungkinan kesalahan dalam membuat


atau menginterpretasikan bagan skematik, yang dapat
menyebabkan kesalahan pemahaman pada siswa.

e. Terlalu sederhana: Beberapa siswa mungkin merasa bahwa


bagan skematik terlalu sederhana dan tidak cukup mendalam
dalam menjelaskan konsep biologi yang kompleks.

7. Media Bagan Arus/Aliran

Media bagan arus atau aliran (flowchart) adalah media visual yang
digunakan dalam pembelajaran biologi untuk menyajikan informasi
tentang aliran atau arus suatu proses atau kejadian dalam bentuk
diagram. Bagan ini terdiri dari simbol-simbol yang disusun secara
sistematis untuk menggambarkan alur atau urutan suatu proses. Bagan
arus atau aliran sering digunakan untuk menjelaskan konsep dan proses
biologi yang kompleks, seperti siklus biogeokimia, jalur metabolisme,
dan mekanisme transkripsi dan translasi.

langkah-langkah dalam membuat media bagan arus:

a. Tentukan tujuan dan sasaran: Langkah pertama dalam membuat


media bagan arus adalah menentukan tujuan dan sasaran dari
informasi yang akan disajikan dalam bagan tersebut.

b. Identifikasi alur atau urutan: Identifikasi alur atau urutan dari proses
atau aktivitas yang ingin dijelaskan dalam bagan arus.

c. Buat rangkaian alur atau urutan: Susun alur atau urutan secara
terstruktur dan logis dalam bentuk rangkaian.

d. Buat bagan atau diagram arus: Buat bagan atau diagram arus dengan
mengikuti urutan alur atau urutan yang telah disusun sebelumnya.
Diagram ini dapat berupa gambar, grafik, atau simbol-simbol yang
mudah dipahami.

e. Tambahkan penjelasan atau keterangan: Tambahkan penjelasan atau


keterangan pada bagan atau diagram arus untuk membantu
memperjelas informasi yang disajikan.

f. Uji coba dan evaluasi: Uji coba dan evaluasi media bagan arus untuk
memastikan bahwa informasi yang disajikan mudah dipahami dan
diikuti oleh pengguna.

g. Perbaiki dan perbarui: Perbaiki dan perbarui media bagan arus


secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan
selalu relevan dan akurat.

contoh media bagan skematik dalam pembelajaran biologi:

• Diagram skematik siklus air: Bagan skematik ini digunakan


untuk menggambarkan siklus air di alam. Diagram ini
menunjukkan bagaimana uap air dari permukaan bumi
mengalami penguapan, membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke
bumi dalam bentuk hujan. Diagram ini dapat membantu siswa
untuk memahami bagaimana air bergerak di alam dan mengapa
air sangat penting bagi makhluk hidup.

• Diagram skematik rantai makanan: Bagan skematik ini


digunakan untuk menggambarkan hubungan antara makhluk
hidup dalam ekosistem, di mana satu organisme memakan
organisme lainnya. Diagram ini dapat membantu siswa untuk
memahami bagaimana energi mengalir melalui rantai makanan
dan bagaimana organisme di dalam ekosistem saling bergantung
satu sama lain.

• Diagram skematik sel: Bagan skematik ini digunakan untuk


menggambarkan struktur sel dan organel-organelnya. Diagram
ini menunjukkan bagaimana sel dibagi menjadi berbagai bagian
dan bagaimana setiap bagian memiliki peran penting dalam
mempertahankan kehidupan sel. Diagram ini dapat membantu
siswa untuk memahami bagaimana sel bekerja dan bagaimana sel
berinteraksi dengan lingkungannya.

Media bagan arus atau aliran memiliki beberapa kelebihan dalam


pembelajaran biologi, antara lain:

a. Memudahkan pemahaman: Bagan arus atau aliran membantu


siswa memvisualisasikan urutan dan hubungan antara konsep
atau proses biologi secara terstruktur dan sistematis.

b. Meningkatkan daya ingat: Bagan arus atau aliran dapat


membantu siswa untuk mengingat informasi dengan lebih mudah
dan efektif karena visualisasi yang terstruktur.

c. Menggambarkan konsep atau proses yang kompleks: Bagan arus


atau aliran dapat digunakan untuk menjelaskan konsep atau
proses biologi yang kompleks dengan cara yang lebih mudah
dimengerti oleh siswa.

d. Lebih menarik: Bagan arus atau aliran bisa menjadi alternatif


yang lebih menarik dibandingkan dengan metode pengajaran
konvensional seperti membaca buku teks.
e. Mudah disajikan: Bagan arus atau aliran mudah disajikan dan
dapat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.

Namun, ada beberapa kekurangan dari penggunaan media bagan arus


atau aliran dalam pembelajaran biologi, antara lain:

a. Terbatasnya informasi: Bagan arus atau aliran hanya mencakup


informasi yang terbatas tentang suatu konsep atau proses biologi.
Hal ini dapat membatasi pemahaman siswa tentang konsep atau
proses secara keseluruhan.

b. Kesulitan dalam pembuatan: Pembuatan bagan arus atau aliran


membutuhkan keahlian khusus dalam menggambar dan
membuat desain visual yang akurat dan sistematis.

c. Keterbatasan dalam pemahaman: Bagan arus atau aliran tidak


dapat menggantikan pemahaman konsep biologi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, siswa masih perlu belajar secara
menyeluruh untuk memahami konsep biologi secara utuh.

d. Potensi kesalahan: Ada kemungkinan kesalahan dalam membuat


atau menginterpretasikan bagan arus atau aliran, yang dapat
menyebabkan kesalahan pemahaman pada siswa.

e. Terlalu abstrak: Beberapa siswa mungkin merasa bahwa bagan


arus atau aliran terlalu abstrak dan sulit untuk dipahami.
8. Media Bagan Petunjuk

Media bagan petunjuk atau instruksi (instructional flowchart) adalah


media visual yang digunakan dalam pembelajaran untuk memberikan
petunjuk atau instruksi yang sistematis dalam bentuk diagram. Bagan
ini berisi serangkaian langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti
untuk menyelesaikan suatu tugas atau mencapai tujuan tertentu. Media
bagan petunjuk biasanya digunakan dalam pembelajaran teknologi atau
matematika, namun dapat juga diterapkan dalam pembelajaran biologi
untuk memberikan instruksi dalam melakukan praktikum atau
eksperimen.

langkah-langkah dalam membuat media bagan petunjuk:


a. Tentukan tujuan dan sasaran: Langkah pertama dalam membuat
media bagan petunjuk adalah menentukan tujuan dan sasaran dari
instruksi atau tugas yang akan disajikan.

b. Identifikasi langkah-langkah atau proses: Identifikasi langkah-


langkah atau proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan.

c. Buat daftar bahan atau alat yang dibutuhkan: Buat daftar bahan atau
alat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau proses.

d. Buat rangkaian langkah atau proses: Susun langkah-langkah atau


proses secara terstruktur dan logis dalam bentuk rangkaian.

e. Buat bagan atau diagram instruksional: Buat bagan atau diagram


instruksional dengan mengikuti urutan langkah atau proses yang
telah disusun sebelumnya. Diagram ini dapat berupa gambar, grafik,
atau simbol-simbol yang mudah dipahami.

f. Tambahkan penjelasan atau keterangan: Tambahkan penjelasan atau


keterangan pada bagan atau diagram instruksional untuk membantu
memperjelas langkah-langkah atau proses yang disajikan.

g. Uji coba dan evaluasi: Uji coba dan evaluasi media bagan petunjuk
untuk memastikan bahwa informasi dan langkah-langkah yang
disajikan mudah dipahami dan diikuti oleh pengguna.

h. Perbaiki dan perbarui: Perbaiki dan perbarui media bagan petunjuk


secara berkala untuk memastikan bahwa informasi dan langkah-
langkah yang disajikan selalu relevan dan akurat.

contoh media bagan petunjuk dalam pembelajaran biologi:

• Diagram petunjuk eksperimen: Bagan ini digunakan untuk


memberikan petunjuk tentang bagaimana melakukan
eksperimen dalam ilmu biologi. Diagram ini dapat mencakup
instruksi tentang bagaimana menyiapkan sampel, mengukur
data, atau melakukan analisis statistik. Diagram ini dapat
membantu siswa untuk memahami bagaimana melakukan
eksperimen yang baik dan benar.

• Diagram petunjuk pengamatan: Bagan ini digunakan untuk


memberikan petunjuk tentang bagaimana melakukan
pengamatan dalam ilmu biologi. Diagram ini dapat mencakup
instruksi tentang bagaimana menyiapkan sampel,
menggunakan alat pengamatan, atau merekam data
pengamatan. Diagram ini dapat membantu siswa untuk
memahami bagaimana melakukan pengamatan yang akurat
dan sistematis.

• Diagram petunjuk identifikasi: Bagan ini digunakan untuk


memberikan petunjuk tentang bagaimana mengidentifikasi
spesies atau organisme tertentu dalam ilmu biologi. Diagram
ini dapat mencakup instruksi tentang bagaimana menentukan
karakteristik organisme, menggunakan kunci identifikasi,
atau melakukan pengujian laboratorium. Diagram ini dapat
membantu siswa untuk memahami bagaimana
mengidentifikasi organisme dan mengklasifikasikannya ke
dalam kategori yang tepat.

Media bagan petunjuk memiliki beberapa kelebihan dalam


pembelajaran biologi, antara lain:

a. Meningkatkan efisiensi: Bagan petunjuk membantu siswa


menyelesaikan tugas atau eksperimen dengan lebih efisien karena
langkah-langkah yang harus diikuti disajikan secara terstruktur dan
jelas.

b. Meminimalkan kesalahan: Dengan mengikuti langkah-langkah yang


disajikan dalam bagan petunjuk, siswa dapat meminimalkan
kesalahan dan memastikan bahwa tugas atau eksperimen dilakukan
dengan benar.

c. Menjaga konsistensi: Bagan petunjuk membantu siswa untuk


menjaga konsistensi dalam melaksanakan tugas atau eksperimen,
sehingga memudahkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh.
d. Mempermudah evaluasi: Dengan mengikuti langkah-langkah yang
disajikan dalam bagan petunjuk, guru dapat dengan mudah
mengevaluasi kinerja siswa dan memberikan umpan balik yang
spesifik.

e. Lebih mudah dipahami: Bagan petunjuk memberikan instruksi


dalam bentuk visual yang mudah dipahami oleh siswa, terutama bagi
siswa yang lebih visual.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dalam penggunaan media bagan


petunjuk dalam pembelajaran biologi, antara lain:

a. Terlalu kaku: Bagan petunjuk sering kali terlalu kaku dan


membatasi kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas atau
eksperimen.

b. Kurang fleksibel: Bagan petunjuk tidak selalu dapat menangani


situasi yang tidak terduga, sehingga siswa mungkin perlu
berimprovisasi atau mencari solusi alternatif.

c. Ketergantungan pada guru: Siswa mungkin terlalu bergantung


pada bagan petunjuk dan kurang mampu untuk berpikir mandiri.

d. Terlalu rinci: Bagan petunjuk yang terlalu rinci atau terperinci


dapat membingungkan siswa dan mengurangi efektivitas
pembelajaran.

e. Terlalu abstrak: Beberapa siswa mungkin merasa bahwa bagan


petunjuk terlalu abstrak dan sulit untuk dipahami.

9. Media Bagan Waktu

Media bagan waktu (timeline) adalah media visual yang digunakan


untuk menyajikan peristiwa atau kejadian dalam urutan kronologis pada
suatu rentang waktu tertentu. Bagan waktu digunakan untuk membantu
siswa memahami sejarah, perkembangan teknologi, evolusi, atau proses
biologi lainnya yang melibatkan perubahan atau peristiwa yang terjadi
dalam rentang waktu tertentu.
Penggunaan media bagan waktu dalam pembelajaran biologi
memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a. Membantu siswa memahami urutan kronologis peristiwa atau proses


biologi: Media bagan waktu memungkinkan siswa untuk melihat
dan memahami urutan kronologis peristiwa atau proses biologi,
sehingga dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman
yang lebih baik tentang perkembangan atau evolusi biologi.

b. Membantu siswa mengingat informasi: Visualisasi peristiwa atau


proses biologi dalam bentuk bagan waktu dapat membantu siswa
mengingat informasi dengan lebih mudah dan efektif, karena
mempermudah menghubungkan informasi satu dengan yang lain.

c. Membantu siswa membandingkan peristiwa atau proses biologi:


Media bagan waktu juga dapat digunakan untuk membandingkan
peristiwa atau proses biologi yang terjadi dalam waktu yang
berbeda, sehingga membantu siswa memahami perbedaan atau
kesamaan dalam perkembangan biologi.

d. Memudahkan siswa untuk memvisualisasikan konsep abstrak:


Banyak konsep abstrak dalam biologi seperti perkembangan embrio,
evolusi, atau proses metabolisme, dapat dijelaskan dengan
menggunakan media bagan waktu sehingga mempermudah siswa
dalam memvisualisasikan konsep tersebut.

e. Meningkatkan keterlibatan siswa: Media bagan waktu yang


interaktif dan dapat disesuaikan dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran, karena siswa dapat berpartisipasi aktif
dalam membangun bagan waktu atau memilih informasi yang ingin
ditampilkan dalam bagan waktu.

f. Dengan demikian, penggunaan media bagan waktu dalam


pembelajaran biologi dapat membantu siswa memahami konsep
biologi yang kompleks dengan lebih mudah dan efektif, serta
memperkuat kemampuan mereka dalam mengingat,
membandingkan, dan memvisualisasikan peristiwa atau proses
biologi.

langkah-langkah dalam membuat media bagan waktu:


a. Tentukan tujuan dan lingkup bagan waktu yang ingin Anda buat.
Apakah Anda ingin menunjukkan sejarah atau proyeksi waktu untuk
suatu peristiwa atau proyek

b. Pilih format bagan waktu yang akan digunakan. Ada beberapa jenis
format bagan waktu, seperti garis waktu, diagram Gantt, atau bagan
kalender. Pilih format yang paling sesuai dengan tujuan dan lingkup
Anda.

c. Buat garis dasar bagan waktu. Garis ini akan menunjukkan rentang
waktu yang akan ditampilkan pada bagan waktu.

d. Tentukan titik awal dan akhir periode waktu yang akan ditampilkan
pada bagan waktu Anda.

e. Tentukan periode waktu yang ingin Anda jelaskan pada bagan waktu
Anda dan bagi periode tersebut ke dalam segmen-segmen yang lebih
kecil, seperti hari, minggu, bulan atau tahun.

f. Tandai setiap segmen waktu pada garis waktu dengan menggunakan


skala waktu yang tepat. Skala waktu harus sesuai dengan periode
waktu yang ingin Anda jelaskan.

g. Identifikasi setiap kejadian atau tugas yang akan ditampilkan pada


bagan waktu. Tandai setiap kejadian atau tugas pada garis waktu
dengan menggunakan simbol yang sesuai, seperti lingkaran,
segiempat, atau tanda panah.

h. Tambahkan deskripsi atau informasi tambahan untuk setiap kejadian


atau tugas yang ditampilkan pada garis waktu. Informasi ini bisa
berupa nama kejadian atau tugas, tanggal dan waktu yang terkait,
deskripsi singkat tentang kejadian atau tugas, dan lain sebagainya.

i. Tandai setiap hubungan atau ketergantungan antara kejadian atau


tugas yang ditampilkan pada garis waktu. Hubungan ini bisa berupa
ketergantungan waktu, ketergantungan sumber daya, atau hubungan
lain yang relevan.
j. Tinjau kembali bagan waktu Anda untuk memastikan semua
informasi tercakup dengan jelas dan mudah dipahami. Sesuaikan
tampilan bagan waktu Anda jika diperlukan, seperti menambahkan
warna atau gambar untuk menyoroti kejadian atau tugas tertentu.

k. Simpan dan gunakan bagan waktu Anda sebagai alat untuk


membantu Anda memantau perkembangan kejadian atau tugas
terkait dengan periode waktu yang Anda jelaskan pada bagan waktu
Anda.

contoh media bagan waktu dalam pembelajaran biologi:

• Bagan waktu evolusi: Bagan waktu ini digunakan untuk


menggambarkan sejarah evolusi kehidupan di bumi, dari awal
keberadaan kehidupan sampai saat ini. Bagan ini
menunjukkan peristiwa-peristiwa penting dalam evolusi,
seperti munculnya organisme fotosintetik, kemunculan
tumbuhan dan hewan pertama, dan perkembangan manusia
modern.

• Bagan waktu siklus hidup organisme: Bagan waktu ini


digunakan untuk menggambarkan siklus hidup suatu
organisme, dari fase awal sampai fase matang dan reproduksi.
Bagan ini menunjukkan peristiwa-peristiwa penting dalam
siklus hidup, seperti kelahiran, pertumbuhan, reproduksi, dan
kematian.

• Bagan waktu sejarah ilmu biologi: Bagan waktu ini digunakan


untuk menggambarkan sejarah perkembangan ilmu biologi,
dari awal pengamatan ilmiah tentang kehidupan hingga
penemuan-penemuan modern dalam genetika, bioteknologi,
dan lain-lain. Bagan ini menunjukkan peristiwa-peristiwa
penting dalam sejarah ilmu biologi, seperti penemuan sel oleh
Robert Hooke, teori evolusi oleh Charles Darwin, dan
penemuan struktur DNA oleh James Watson dan Francis
Crick.

Media bagan waktu memiliki beberapa kelebihan dalam pembelajaran


biologi, antara lain:
a. Memudahkan pemahaman: Bagan waktu memudahkan siswa
untuk memahami urutan peristiwa atau proses biologi dalam
rentang waktu tertentu.

b. Meningkatkan daya ingat: Visualisasi peristiwa dalam rentang


waktu tertentu dapat membantu siswa mengingat dan
menghubungkan informasi dengan lebih baik.

c. Memfasilitasi pembandingan: Dengan membandingkan


peristiwa atau proses biologi dalam rentang waktu yang berbeda,
siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
perkembangan dan evolusi dalam biologi.

d. Mengurangi kesalahan: Bagan waktu dapat membantu siswa


mengurangi kesalahan dalam memahami urutan peristiwa atau
proses biologi.

e. Lebih mudah dipahami: Bagan waktu memberikan informasi


dalam bentuk visual yang mudah dipahami oleh siswa, terutama
bagi siswa yang lebih visual.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dalam penggunaan media bagan


waktu dalam pembelajaran biologi, antara lain:

a. Terlalu sederhana: Bagan waktu yang terlalu sederhana mungkin


tidak memberikan informasi yang cukup tentang kompleksitas
proses biologi yang sedang dipelajari.

b. Kurang fleksibel: Bagan waktu tidak selalu dapat menangani


peristiwa atau proses biologi yang terjadi secara bersamaan atau
dalam rentang waktu yang lebih pendek.

c. Tidak cukup detail: Beberapa siswa mungkin membutuhkan


informasi yang lebih rinci atau lebih banyak detail tentang
peristiwa atau proses biologi yang sedang dipelajari.

d. Kurang interaktif: Bagan waktu yang statis dan tidak interaktif


mungkin tidak cukup menarik minat siswa dan kurang
mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
e. Terbatas dalam cakupan: Bagan waktu hanya dapat menampilkan
informasi dalam rentang waktu tertentu, sehingga mungkin tidak
memberikan informasi yang cukup tentang proses biologi yang
sedang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai